cover
Contact Name
Nehru Millat Ahmad
Contact Email
nehru325@gmail.com
Phone
+628112578882
Journal Mail Official
jurnalhalaqah2024@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Soekarno-Hatta Jambearum Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal Jawa Tengah 51319
Location
Kab. kendal,
Jawa tengah
INDONESIA
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
ISSN : -     EISSN : 30905567     DOI : https://doi.org/10.62509/halaqah.v2i1
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies terbit dua kali setahun: yaitu pada bulan Juni dan Desember. Jurnal ini adalah jurnal yang bertemakan Studi Islam dengan manfaat dan tujuan bagi perkembangan Studi Islam, dengan mengedepankan sifat orisinalitas, kekhususan dan kemutakhiran artikel pada setiap terbitannya. Tujuan dari publikasi Jurnal ini adalah untuk memberikan ruang mempublikasikan pemikiran kritis hasil penelitian asli, maupun gagasan konseptual dari para akademisi, peneliti, maupun praktisi yang belum pernah dipublikasikan pada media lainnya. Fokus dan lingkup pada penulisan Jurnal ini meliputi: Studi Islam, Hukum Islam, Ekonomi Islam, Komunikasi dan Dakwah Islam, Sejarah Islam, Tradisi Islam, Tasawuf, Teologi dan Tafsir.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 24 Documents
HEGEMONI PERADABAN BARAT DALAM GLOBALISASI DAN RESPONS ISLAM Marjuki, Mochamad
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 2 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i2.147

Abstract

Pada realitasnya masyarakat modern di Barat secara kualitatif memiliki bentuk kekuasaan yang lebih berkualitas dengan menghadirkan 2 (dua) hal, yakni; pertama kemajuan tehnologi yang di dukung dengan; kedua kemajuan ilmu pengetahuan. Berbekal dua hal tersebut cukup memungkinkan negara-negara yang secara fisik kecil seperti Inggris, Prancis dapat mendominasi sebagian besar negara-negara di belahan dunia manapun ketika itu. Walhasil, dalam waktu singkat Barat pun mampu menguasai hampir di seluruh negara-negara Islam, bahkan hampir dibelahan negara-negara dunia. Gelombang ekspedisi peradaban Barat yang hampir tidak bisa terbendung, menyadarkan dunia Islam akan kelemahan dan ketidak berdayaannya. Disatu sisi Umat Muslim ada responsibilitas untuk mengembalikan kejayaan masa lalu, namun disisi lain mereka tidak bisa lepas dari pengaruh dan ketergantungannya pada peradaban bangsa Barat yang mulai mengurita.
PERAN KYAI DESA DALAM PERGESERAN PESANTREN KE PENDIDIKAN FORMAL Yusuf, Achmad
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 2 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i2.149

Abstract

Kyai merupakan tokoh sentral dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia, terutama dalam dunia pesantren. Dalam sejarah perjalanannya, Kyai yang lekat dengan dunia pendidikan Islam berbasis pesantren, juga sebagai guru spiritual di lingkungan masyarakat sekitarnya. Kyai dalam batasan ini hanya sebagai ‘’tokoh agama’’ karena memang runag lingkupnya hanya sebatas ada pada dunia pesantren. Pesantren yang menjadi simbol keberadaan, kedudukan dan ‘’kekuasaan’’ Kyai serta menjadi basis pendidikan agama masyarakat Indonesia kini mengalami pergeseran paradigma dan orientasi seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman. Tuntutan zaman dengan maraknya pendidikan formal khsusunya swasta kemudian menjadi keresahan tersendiri dikalangan Kyai-kyai pesantren. Mereka (Kyai) harus tetap bertahan dengan pesantren yang model saat itu, atau harus berdamai dengan keadaan dengan mendirikan pendidikan formal sebagai jawaban atas keresahan terebut. Kyai, dalam mengelola pesantren pada akhirnya mengalami pergeseran paradigma dengan mendirikan pendidikan formal sebagai jawaban akan kebutuhan zaman bagi para santri selepas mereka ‘’boyong’’ dari pesantren dan kembali ke masyarakat. Pda akhirnya para santri terebut lebih siap menghadapi dunia yang sesungguhnya ketika terjun di masyarakat.
HERMENEUTIKA KONTEKSTUAL ABDULLAH SAEED DAN APLIKASINYA DALAM RELASI GENDER Muhamad Nur
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 2 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i2.150

Abstract

Al-Quran merupakan sumber otoritas utama dan pertama ajaran Islam, berfungsi sebagai petunjuk ideal dan universal bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan Allah SWT dan menjalin relasi dengan sesama manusia. Para cendekiawan muslim berusaha menggali petunjuk dari al-Quran melalui berbagai metode penafsiran, salah satunya hermeneutika al-Quran. Salah satu cendekiawan muslim yang gigih dan konsisten mengembangkan metode hermeneutika al-Quran ialah Abdullah Saeed. Dipilihnya Abdullah Saeed disebabkan pemikiran hermeneutiknya dalam mengkaji kasus relasi gender sangat relevan dan kontekstual dengan dinamika pemikiran yang berkembang saat ini. Atas dasar pemikiran tersebut tema utama yang dikaji makalah ini difokuskan pada: Metode hermenutika kontekstual Abdullah Saeed dan aplikasi metode tersebut dalam relasi gender. Makalah dengan pendekatan studi tokoh Abdullah Saeed sebagai figur sentral ini digali dari sumber data primer buku-buku Abdullah Saeed yang mengkaji hermeneutika al-Quran, sedangkan sumber data skunder digali dari buku/jurnal dengan tema yang relevan. Analisis data menggunakan teknik analisis isi dan analisis kritis. Hasil pembahasan menunjukkan metode heurmeneutika Abdullah Saeed menggunakan pendekatan kontekstual. Aplikasi metode hermeneutik Abdullah Saeed dalam mengkaji relasi gender sangat relevan dengan dinamika pemikiran yang berkembang di era kontemporer.
RELEVANSI TAFSIR DALAM MENGHADAPI ISU SOSIAL DAN BUDAYA KONTEMPORER: PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Imam Ma’arif Hidayat; Mahfud Alfaozi
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 2 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i2.151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi tafsir dalam menghadapi isu sosial dan budaya kontemporer dari perspektif pendidikan Islam. Dalam dunia yang terus berkembang, umat Islam dihadapkan pada berbagai tantangan globalisasi, ketidakadilan, kesetaraan gender, pluralisme, dan perdamaian dalam masyarakat yang memengaruhi pemahaman terhadap praktik agama. Tafsir, sebagai metode penafsiran dan pemahaman terhadap teks-teks Al-Qur'an, memiliki potensi besar untuk memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan menyesuaikan ajaran Islam dengan konteks zaman sekarang. Namun, pengajaran tafsir dalam pendidikan Islam seringkali terkesan tradisional dan kurang relevan dengan dinamika sosial dan budaya masa kini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data utama yang digunakan adalah kitab-kitab tafsir klasik, artikel-artikel akademik, serta literatur yang membahas tentang pendidikan Islam dan tantangan sosial kontemporer. Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis isi untuk menggali relevansi tafsir dalam menjawab isu-isu sosial dan budaya yang berkembang saat ini, serta peran pendidikan Islam dalam mengintegrasikan tafsir dengan realitas modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Relevansi tafsir Al-Qur'an dalam menghadapi isu sosial dan budaya kontemporer menjadi sangat penting dalam perspektif pendidikan Islam. Tafsir tidak hanya berfungsi sebagai interpretasi tekstual, tetapi juga sebagai alat untuk memberikan solusi bagi masalah-masalah sosial dan budaya yang ada. Pendidikan Islam yang berbasis tafsir yang responsif terhadap isu kontemporer seperti halnya isu ketidakadilan, kesetaraan gender, pluralisme, perdamaian dalam masyarakat, diharapkan dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas dalam memahami agama, tetapi juga bijaksana dalam menghadapi tantangan zaman.
PERLINDUNGAN HUKUM ANAK YANG LAHIR DI LUAR NIKAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM Rifatul Muna; Hithna Rohadatul Aisyi
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 2 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i2.156

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Untuk memperoleh data-data yang dipaparkan dalam penelitan ini, penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah UU No. 1 Tahun 1974, KUH Perdata dan Hukum Islam. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku atau literature-literature yang lain yang ada relevansinya dengan permasalahan ini. Setelah data-data tersebut terkumpul lalu disusun, dijelaskan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan komparatif yaitu membandingkan antara hukum positif dan hukum islam. Sehingga pada akhirnya mendapatkan hasil yang diharapkan, untuk kemudian diambil suatu kesimpulan sebagai hasil akhir dari penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status anak luar kawin menurut UU No. 1 Tahun 1974 adalah anak tidak sah, perlindungannya hanya mengikuti nasab ibunya,menurut KUH Perdata status anak luar kawin merupakan anak tidak sah tetapi diakui, sehingga perlindungannya dapat bernasab pada keluarga ibunya dan ayah yang mengakuinya.Sedangkan dalam KHI status serta kedudukan anak luar kawin disandarkan sepenuhnya kepada ibu dan keluarga ibunya,karena terputusnya hubungan nasab pada bapakya Kata Kunci : Perlindungan Anak,perspektif, hukum positif, hukum islam Abstract This research is a library research. To obtain the data presented in this research, the author uses primary data and secondary data. Primary data in this research are Law No. 1 of 1974, Civil Code and Islamic Law. While secondary data is obtained from books or other literature that has relevance to this problem. After the data is collected, it is arranged, explained and then analyzed using descriptive and comparative analysis methods, namely comparing positive law and Islamic law. So that in the end it gets the expected results, then a conclusion is drawn as the final result of this research. The results of the study indicate that the status of extra-marital children according to Law No. 1 of 1974 is illegitimate, their protection only follows the mother's lineage, according to the Civil Code the status of extra-marital children is illegitimate but recognized, so that their protection can be attributed to the mother's family and the father who recognizes them. Meanwhile, in KHI the status and position of extra-marital children is fully relied on the mother and her mother's family, because of the severance of the nasab relationship with the father.Keywords: Child Protection, perspective, positive law, Islamic law
KONSEP BIMBINGAN PERKAWINAN UNTUK MEMBANGUN KELUARGA MUSLIM YANG IDEAL DI KABUPATEN KENDAL Misbahun Nidhom; Dini Anjani
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 2 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i2.177

Abstract

Lahirnya peraturan tentang bimbingan perkawinan dilandasi adanya tingginya angka perceraian di masyarakat, faktor yang memicu salah-satunya adalah kurangnya pengetahuan dan rasa tanggung jawab suami dan isteri sehingga memicu konflik diantara mereka, namun dalam ajaran islam terdapat konsep ashulh yaitu upaya mendamaikan. Bahwa penelitian ini adalah penelitian normatif atau doctrinal research. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa pelaksanaan bimbingan perkawinan (bimwin) yang selama ini dilaksanakan hanya sekedar formalitas saja, dan hanya sebagai pemenuhan ketentuan undang-undang, faktanya nilai angka perceraian masih tinggi, maka pemerinta melalui program yang baru yaitu Bimbingan Perkawinan (bimwin) sekaligus dijadikan program nasional penanggulangan angka perceraian dan pembentukan keluarga sakinah dalam rangka membangun SDM unggul dan berkualitassesuai dengan nilai-nilai Nawa Cita. Namun demikian patut kita apresiasi niat dan tujuan pemerintah yang ingin mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah serta harmonis dan ideal, degan harapan mampu melahirkan generasi yang kompeten, unggul dan berkualitas sesuai harapan bangsa.  
PERBANDINGAN PENAFSIRAN AL-BAIḌĀWĪ DAN IBNU ‘ĀSYŪR TERHADAP QS. ASY-SYAMS AYAT 9–10 Ahady, Abdurrahman; Syafruddin, Syafruddin; Zulbadri, Zulbadri
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 2 No 1 (2025): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v2i1.187

Abstract

Qs. Asy-Syams [91]: 9–10 memuat pesan moral yang sangat kuat tentang pentingnya penyucian jiwa dan ancaman terhadap pengotorannya. Ayat ini menjadi simpul etis dalam Al-Qur’an yang mengandung implikasi spiritual dan sosial bagi pembentukan karakter manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan penafsiran dua mufasir besar—Ibnu ‘Āsyūr dan al-Baiḍāwī—terhadap ayat tersebut, guna mengungkap perbedaan pendekatan metodologis, kerangka berpikir, dan kedalaman analisis. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan basis studi pustaka dan teknik analisis deskriptif-komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibnu ‘Āsyūr menafsirkan ayat ini secara mendalam dengan pendekatan linguistik, retoris, dan kontekstual, sedangkan al-Baiḍāwī menggunakan pendekatan normatif-teologis dengan uraian yang ringkas namun padat. Perbandingan ini menegaskan bahwa meskipun keduanya memiliki latar keilmuan dan orientasi berbeda, keduanya sama-sama memperkaya khazanah tafsir Islam dan memberi kontribusi signifikan dalam memahami pesan etika Qur’ani secara multidimensi.
PARADOKS BIOETIKA MEDIS DALAM PENYALAHGUNAAN ANESTESI PERSPEKTIF AL-QUR’AN Rajasyah, Muhammad Adhim; Halimatussa’diyah, Halimatussa’diyah; Kusnadi, Kusnadi; Rahman, Pathur
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 2 No 1 (2025): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v2i1.195

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji paradoks bioetika medis dalam penyalahgunaan anestesi perspektif al-Qur’an. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif berbasis studi pustaka dengan pendekatan tafsir maudhu’i. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Qur’an menekankan pentingnya menunaikan amanah dan menjaga kehormatan manusia sebagaimana termuat dalam QS. an-Nisa ayat 58. Penelitian ini menegaskan bahwa praktik medis harus dilandasi oleh prinsip etika seperti otonomi, beneficence, non-maleficence, dan keadilan, serta nilai-nilai syariat Islam dalam menjaga jiwa, akal, dan kehormatan. Kesimpulannya, untuk mencegah pelanggaran etika dalam praktik medis, diperlukan integrasi antara standar bioetika modern dan nilai-nilai spiritual Islam yang menekankan keadilan, amanah, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
PERAN KELUARGA DALAM MENANAMKAN AKHLAK DI ERA MODERN: REFLEKSI QS. AN-NISA: 3 Ghoust, Muhammad; Muhajirin, Muhajirin
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 2 No 1 (2025): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v2i1.199

Abstract

Latar belakang penelitian ini berfokus pada tantangan yang dihadapi oleh umat manusia di era modern, yang ditandai dengan kemajuan teknologi, krisis sosial, dan kebingungan makna hidup. Modernitas sering kali membuat manusia terjebak dalam pandangan sempit yang melupakan kehidupan setelahnya, mengarah pada kebutuhan mendesak untuk membentuk generasi yang memiliki akhlak mulia. Dalam era Society 5.0 yang merupakan kelanjutan dari Industri 4.0, tantangan pendidikan menjadi semakin kompleks, terutama dalam pembentukan akhlak pada generasi muda. Oleh karena itu, pendidikan akhlak yang berbasis pada ajaran agama menjadi sangat penting untuk membentengi anak-anak dari pengaruh negatif teknologi dan globalisasi. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana pendidikan akhlak dalam keluarga dapat dilaksanakan secara efektif di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana ketahanan keluarga dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu mengatasi tantangan zaman. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode pustaka (library research) yang berfokus pada tafsir maudhu'i. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan akhlak dalam keluarga memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu yang berlandaskan pada nilai-nilai agama. Ketahanan keluarga yang kuat dapat membantu anak-anak untuk mengatasi pengaruh negatif teknologi dan globalisasi. Nilai-nilai yang tercantum dalam Al-Qur'an memberikan pedoman yang relevan mengenai keharmonisan dalam keluarga, pelaksanaan hak dan kewajiban, serta tanggung jawab dalam hubungan keluarga. Selain itu, penggunaan teknologi dengan bijak dalam pendidikan akhlak terbukti efektif dalam menarik perhatian generasi muda dan memperkuat pemahaman mereka tentang nilai-nilai moral. Pendidikan akhlak berbasis Islam dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperkuat ketahanan keluarga untuk menghadapi tantangan zaman.
MUNASABAH DALAM TAFSIR SURAT AL-IKHLAS KARYA K.H. AHMAD YASIN BIN ASYMUNI Nor Afif Hamid, Abdur Rahman; Romadhon, Muhammad; Husna, Aviyah Asmaul
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 2 No 1 (2025): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v2i1.200

Abstract

Kitab Tafsir Surat al-Ikhlas karya KH. Ahmad Yasin bin Asymuni menawarkan pendekatan yang khas dengan penekanan pada aspek munasabah, yaitu hubungan antar ayat dalam surah tersebut. Sebagai ulama yang produktif, KH. Yasin menyajikan tafsir yang mendalam melalui analisis munasabah yang jarang ditemukan dalam tafsir Indonesia. Buku ini memiliki sistematika yang memudahkan pembaca memahami hubungan antar ayat Al-Qur'an, khususnya dalam konteks Surat al-Ikhlas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek munasabah dalam Tafsir Surat al-Ikhlas karya KH. Yasin dan mengeksplorasi kontribusinya terhadap pengembangan tafsir di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi pustaka, di mana data utama diperoleh dari kitab Tafsir Surat al-Ikhlas. Hasil penelitian menunjukkan adanya dua jenis munasabah dalam Surat al-Ikhlas, yakni munasabah antar ayat dalam satu surah dan munasabah antar kata atau kalimat dalam satu ayat. Keunggulan tafsir ini terletak pada (a) penyajian penjelasan munasabah dalam bab terpisah, (b) penjelasan yang singkat namun jelas, dan (c) pengutipan munasabah dari dua tafsir yang berbeda, sehingga memperkaya cakupan dan kedalaman tafsir. KH. Yasin juga menjelaskan empat faedah, dua faedah pertama membahas hubungan antar ayat yang saling menguatkan, faedah ketiga menyoroti pendekatan surah dalam menangkal kemusyrikan dan ajaran teologi yang menyimpang, serta faedah keempat menegaskan kebenaran Allah dan pentingnya penggunaan kata "قل" untuk menegaskan kebenaran tersebut. Bagian kedua membahas aspek tasawuf dengan penjelasan mendalam tentang ketuhanan, serta menegaskan bahwa Allah tidak melahirkan, tidak dilahirkan, dan tidak ada yang serupa dengan-Nya.

Page 2 of 3 | Total Record : 24