Jurnal Pistis: Teologi dan Praktia
Journal Pistis: Theology and Practice is a journal that accepts and publishes academic research in the fields of Theology (Biblical Theology, Systematic Theology) and Practice (Missiology, Christian Religious Education, Church History, and Expository Preaching). Journal Pistis publishes two editions per year, namely the June Edition and the December Edition.
Articles
48 Documents
Fungsi Penggembalaan Seorang Pendidik Kristen
Sumarmi, Ni Putu
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 21 No. 1 (2021): Vol. 21 No. 1 (2021): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Christian education is one of the mandates that must be implemented by the church. The existence of a church phenomenon, that focuses on pastoral care has the potential to ignore the duties and roles of an educator. Likewise, an educator who focuses on the intellectual aspect has the potential to neglect his duty as a shepherd for his students. So there needs to be a balance in carrying out the duties of education and the function of shepherding. This paper notes the practical principles that a Christian educator should have. This paper attempts to provide a topical interpretation of education from the Bible and to extract opinions from Christian education experts. Thus, a Christian teacher must have spiritual, moral, intellectual and practical skills in an effort to build a spiritually mature Christian generation.
IMPLIKASI PANDANGAN DIKOTOMI DALAM KEHIDUPAN KRISTEN
Sugiarto, Jimmy
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 21 No. 1 (2021): Vol. 21 No. 1 (2021): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The view of human structure influences actions living the Christian life. One theological view of the human structure is a dichotomy. This view recognizes that humans consist of a physical body and a soul as an immaterial element. This study describes the impact of the dichotomous view on the behavior of believers in responding to Bible truth. This study presents the process of exegesis of the book of Genesis 2:7 and extracts from the thoughts of scholars.
BERTEKUN DALAM IMAN MENURUT KITAB IBRANI 12:1-3
Raharjo, Tulus;
Marga, Riko
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 21 No. 1 (2021): Vol. 21 No. 1 (2021): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The maturity of the Christian faith is shown through faithfulness in faith and perseverance in following the teachings of the Bible. The letter to the Hebrews is one of the letters that anticipates the potential apostasy of the Jewish Christians. Some commentators misunderstand Hebrew’s letter theology through inadequate interpretation. The discussion of the concept of apostasy has influenced the interpreters in concluding his theory. The concept of the unity of faith and perseverance in the Christian faith is rarely discussed by observers of the Hebrews. This paper describes how true Christian faith is always related to perseverance in the Christian faith. In this way, the debate about the concept of apostasy in Hebrews can be avoided. Through the exposition of Hebrews 12:1-3, it has been concluded that perfect faith is always followed by perseverance in faith.
PENGGUNAAN PARALELISME SEJARAH ISRAEL DI PADANG GURUN OLEH PAULUS DALAM 1 KORINTUS 10:1-33
Susilo, Arman
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 21 No. 1 (2021): Vol. 21 No. 1 (2021): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study aims to find Paul's biblical solutions to the problems of the Corinthians in 1 Corinthians 10:1-33. The Corinthians has faced the domination of Greco-Roman religions, that affected their Christians faith. This study tries to approach the text by using a general interpretation approach, followed by an epistolary interpretation approach. A narrative parallelism approach as a literary device is used to conclude the meaning of 1 Corinthians 10:1-33. Paul's use of parallelism in 1 Corinthians 10:1-33 renders principles of the Christian faith in several points. First, fellowship with God will not be managed only through participation in the Baptism sacrament and Eucharist sacramen without a commitment to live holy before Him. Second, Christian freedom is not based on legal knowledge, but on how that legal knowledge can help to grow other people's faith and results to their salvation. Third, there is a need for discipline for believers in sustaining a commitment to communion with God. For communion can never take place without a commitment to God.
Keilahian Yesus dalam Injil Markus
Astuti, Tri Endah
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 21 No. 1 (2021): Vol. 21 No. 1 (2021): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Injil Markus merupakan injil terpendek dari kedua injil sinoptik lainnya. Hal itu bukan berarti Injil Markus tidak valid dalam memaparkan sejarah tentang Yesus. Meskipun injil terpendek, narasi yang dicatatkan memberikan gambaran yang kuat tentang pribadi Yesus Kristus sebagai mesias yang dijanjikan Allah. Topik yang dibangun dalam narasi Injil Markus membuktikan nilai-nilai keilahian Yesus sebagai Mesias yang ideal.
Kajian Tentang Dosa Menurut Surat 1 Yohanes
Wowor, Belchy;
Librecht Anthony;
Theophylus Ziraluo
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 21 No. 2 (2021): Vol. 21 No. 2 (2021): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pandangan orang percaya terhadap pengertian tentang sifat Allah dan pengertian terhadap manusia mempengaruhi pengertian mereka tentang dosa. Dosa adalah kegagalan memenuhi standart Allah, sehingga orang percaya yang gagal memenuhi standart Allah baik dalam hubungannya dengan Allah ataupun dengan manusia maka itu merupakan dosa. Artikel ini bertujuan orang percaya lebih memahami tentang dosa jika dikaitkan dengan Persekutuan dengan Allah dan hidup kekal, sehingga menjadi fundamental yang kuat dalam kehidupan orang percaya. Surat 1 Yohanes sebagai objek penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dengan jenis kualitatif. Metode yang digunakan adalah hermeneutika dengan pendekatan eksegeses dan eksposisi. Dosa disini berbicara tentang segala sesuatu yang tidak sesuai dengan standart Allah baik dalam hubungannya dengan Allah dan manusia sehingga dosa harus disucikan, mengaku dosa dan berhenti berbuat dosa sebagai gaya hidup orang percaya. Penyucian Dosa hanya dapat dilakukan oleh Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Hal tersebut harus dilakukan karena Allah tidak mentolerir dosa.
Interpretasi Sosiologis Tentang Cara Resolusi Konflik Menurut Matius 18:15-17 : Indonesia
Lisdiana, Cicilia Novita
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 21 No. 2 (2021): Vol. 21 No. 2 (2021): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Konflik merupakan sebuah konsekuensi dalam interaksi kehidupan bergereja maupun bermasyarakat. Matius 18:15-17 merupakan pengajaran Tuhan Yesus yang berupa petunjuk tahapan-tahapan dalam menyelesaikan konflik dalam kehidupan jemaat. Penelitian ini akan melihat sejauh mana relevansi teks Matius 18:15-17 dalam masyarakat Indonesia kontemporer. Kajian akan dilakukan melalui analisis hermeneutik atas teks dan studi literatur resolusi konflik di Indonesia. Melalui kajian tersebut akan diteliti apakah secara kontekstual nats ini memberikan penekanan pada pendisiplinan atau penggembalaan jemaat. Lebih jauh akan digali tentang fundamental resolusi konflik secara biblikal dan praktik dalam masyarakat Indonesia kontemporer.
Pentingnya Kontemplasi Spiritual Sebagai Preferensi Pendidikan Agama Kristen
Kamba, Yohanis;
Kogoya, Tandius
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 21 No. 2 (2021): Vol. 21 No. 2 (2021): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya kontemplasi spiritual sebagai preferensi pendidikan agama Kristen dewasa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan tinjauan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontemplasi spiritual sangat penting dalam pendidikan agama Kristen dewasa karena dapat membantu individu untuk mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan, meningkatkan pemahaman akan kebenaran dalam kitab suci, dan membantu mengatasi berbagai tantangan hidup dengan cara yang lebih positif. Kontemplasi spiritual juga dapat membantu individu untuk memperbaiki hubungan interpersonal dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan agar kontemplasi spiritual menjadi bagian yang lebih penting dari pendidikan agama Kristen dewasa dan perlu dipromosikan melalui program pendidikan dan kegiatan gereja.
Memahami Penderitaan sebagai Kemuliaan: Intertekstual Kisah Para Rasul 23 - Efesus 3:13
Kawangung, Yokibet
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 21 No. 2 (2021): Vol. 21 No. 2 (2021): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel bertujuan untuk menemukan makna penderitaan sebagai kemuliaan dalam Kisah Para Rasul 23 dan Efesus 3:13. Beberapa peneliti yang pernah melakukan penelitian terkait penderitaan Paulus, mereka hanya menekankan kepada konteks 2 Korintus 12:1-10 dan Efesus 3. Hal ini seperti yang diteliti oleh Panjaitan dan Aaron. Penelitian ini menggunakan penelitian teks dengan menekankan pendekatan intertekstual Kisah Para Rasul 23 dan Efesus 3:13. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa adanya kesinambungan antara Kisah Para Rasul 23 dan Efesus 3:13. Kisah Para Rasul 23 menunjukkan seperti sebuah latar belakang dari Efesus 3. Hal ini juga menunjukkan bahwa penderitaan sebagai akibat pemberitaan rahasia Kristus akan berujung kepada kemuliaan. Paulus menyadari bahwa penderitaan yang ia alami adalah bagian dari panggilannya sebagai rasul Kristus dan bahwa hal tersebut membawa kemuliaan bagi gereja di Efesus.
Menuju Pembaruan Ibadah Kristen: Refleksi Atas Liturgi Gereja Arus Utama Dalam Menyikapi Perubahan
Widagdoh, Eko Yogo;
Kurniawan Wibowo, Eko
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 21 No. 2 (2021): Vol. 21 No. 2 (2021): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel jurnal ini membahas tentang pembaruan ibadah Kristen dengan fokus pada liturgi gereja Protestan dalam menyikapi perubahan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi bagaimana gereja Protestan dapat merespons perubahan dalam masyarakat dan budaya serta menjaga relevansi dan kesesuaian ibadah dengan konteks sosial yang terus berkembang. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis literatur dengan mengumpulkan data dari sumber-sumber teologi dan liturgi Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gereja Protestan harus mempertimbangkan kebutuhan jemaat dan konteks sosial yang berubah dalam memperbarui liturgi ibadah, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai dan prinsip dasar iman Kristen. Perubahan dalam liturgi ibadah juga dapat membantu memperkuat kesatuan dalam gereja dan memperluas partisipasi jemaat dalam ibadah. Artinya, pembaruan ibadah Kristen melalui refleksi atas liturgi gereja Protestan dapat menjadi solusi untuk menjaga relevansi dan kesesuaian ibadah dengan perubahan sosial dan budaya.