Jurnal Pistis: Teologi dan Praktia
Journal Pistis: Theology and Practice is a journal that accepts and publishes academic research in the fields of Theology (Biblical Theology, Systematic Theology) and Practice (Missiology, Christian Religious Education, Church History, and Expository Preaching). Journal Pistis publishes two editions per year, namely the June Edition and the December Edition.
Articles
48 Documents
Analisa Teks Mazmur 124 Menurut Biblica Hebraica
Lelono, Joko
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 22 No. 2 (2022): Vol. 22 No. 2 (2022): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51591/pst.v22i2.44
Mazmur 124 adalah salah satu contoh sikap yang baik dan benar bagi orang Kristen untuk dapat mengalami kemenangan dan tetap dapat memuliakan Tuhan di tengah-tengah musuh yang sedang menghimpitnya. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian Hermeunitik yang mengarah ke dalam metode penafsiran genre kitab puisi dengan menggunakan literatur keagamaan. Hasil dari artikel menunjukkan bahwa Mazmur 124 memberikan solusi atas orang Kristen yang sulit mengakui pertolongan Tuhan di tengah keberhasilannya. Mazmur ini mengajarkan kepada orang percaya untuk belajar tentang Tuhan dan perhatiannya kepada umatNya. Tidak selamanya bahwa penderitaan yang dialami oleh orang percaya disebabkan karena dosa dan kesalahan yang diperbuatnya. Hikmat dan kusa Tuhan sangat diperlukan dalam kehidupan orang percaya, terutama saat menghadapi para musuhnya.
Iri Hati Orang Yahudi sebagai Motif Penolakan Kemesiasan Yesus yang Diberitakan Paulus
Agustina, Amelia;
Jani, Jani;
Ziraluo, Theophylus Doxa
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 1 (2023): Vol. 23 No. 1 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51591/pst.v23i1.131
Alasan utama konflik antara beberapa orang Yahudi dan Paulus adalah sebagai akibat dari perbedaan penafsiran Kitab Suci yang berkaitan dengan Mesias. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti mengamati kelompok-kelompok pemimpin Yahudi dan menyusun konsep Mesianisme dari PL dan perkembangannya selama periode intertestament beserta klasifikasinya yang muncul. Penelitian mengungkapkan orang Yahudi menjalani kehidupan di bawah kompleksitas keadaan politik. Oleh karena itu, kebutuhan sosok penyelamat diperlukan. Wawasan tentang Mesias berkembang dan berkembang secara signifikan selama era tersebut. Meskipun demikian, istilah Mesias tidak disebutkan dalam PL, namun formulasi pembentuk gagasan Mesianisme sangatlah jelas. Penelitian membuktikan orang Yahudi tertentu berusaha untuk terus berbohong di depan jemaat. Mengingat para pemimpin itu menyimpan sejumlah besar naskah kuno dengan sangat baik, tidak mungkin para pemimpin itu gagal mengenali Sosok Mesias.
Perspektif Yesus Tentang Anak Dalam Markus 10:13-16 Ditinjau Dari Teori Psikologi Sosial
Yunita, Yunita;
Raharjo, Tulus;
Laras, Lanny
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 1 (2023): Vol. 23 No. 1 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51591/pst.v23i1.132
Memperkenalkan Kerajaan Allah merupakan bagian dari misi Yesus ke dunia, dan Kerajaan Allah ditawarkan kepada semua orang termasuk anak-anak. Di sinilah perspektif Yesus tentang anak dapat dilihat sebagai upaya Yesus untuk memulihkan identitas anak-anak yang salah selama ini. Apa yang dilakukan Yesus dalam cerita ini sangat jelas terlihat bahwa Ia melayani dengan penuh kasih dan penuh kuasa. Tulisan ini bertujuan bagaimana melihat perspektif Yesus tentang anak-anak dan hubungannya dengan psikologi sosial anak khususnya tentang identitas anak (self concept) dan peran orang tua di dalamnya. Anak-anak ditampilkan sebagai entitas yang lemah dan kerap di sisikan dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu di masyarakat maupun di dalam bidang agama. Mereka selalu menjadi objek perlakuan diskriminatif dari orang dewasa khususnya.Dengan mengunakan metode analisi teks dan eksegesis. Ditemukan beberapa fakta terkait dengan identitas anak (self concept) dan peran orang tua. Dalam perpektif Yesus anak-anak merupakan bagian penting dari Kerajaan Allah, genarasi pemimpin di masa depan. Teladan Yesus tentang memberi kesempatan yang sama kepada anak-anak, bersedia membela, mengajar, memeluk dan memberkati mereka mereka adalah prinsip penting bagi orang tua.
Studi Biografi Kehidupan Dan Pelayanan Maria Magdalena Menurut Injil-Injil Sinoptik
Enakberi, Deviros;
Yermianto, Sumbut
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 1 (2023): Vol. 23 No. 1 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51591/pst.v23i1.133
Maria Magdalena merupakan tokoh perempuan dalam Perjanjuan Baru yang sering menarik perhatian bagi para sarjana Perjanjian Baru. Selain memunculkan tafsiran yang kontroversial, tokoh perempuan ini memberikan inspirasi bagi para perempuan Kristen sepanjang abad. Namun, kebaradaan tokoh perempuan ini sering menimbulkan perdebatan baik dilingkungan teologi maupun non-teologi, khususnya sejarah. Penelitian yang kurang berhati-hati dapat menyebabkan penafsiran yang keliru dan berimbas pada pokok-pokok iman Kristen. Mengingat sensitifnya penasiran terhadap tokoh ini, perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap naskah Alkitab, khususnya tulisan-tulisan yang menyatat kehidupan dan pelayanannya. Melalui kajian hermeunetik, penelitian ini akan menjalankan fungsinya. Yaitu guna menemukan kehidupan dan pelayanan Maria Magdalena berdasarkan narasi Injil Sinoptik. Melalui penelitian ini, diharapkan orang Kristen tidak akan terguncang terkait beragam tafsiran yang memengaruhi iman mereka.
Strategi Misi John Wesley Dalam Menjangkau Jiwa Dan Penerapannya di Gereja Methodist Indonesia Wilayah Pengembangan
Yono, Budi
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 1 (2023): Vol. 23 No. 1 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51591/pst.v23i1.134
Penelitian ini menginvestigasi Strategi Misi John Wesley dan implementasinya di Gereja Methodis Indonesia Wilayah Pengembangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang strategi misi yang dikembangkan oleh John Wesley, pendiri Gereja Methodis, dan bagaimana strategi ini dapat diterapkan dengan relevan dalam konteks gerejawi Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggabungkan analisis sejarah dan teologi untuk mengidentifikasi relevansi dan efektivitas strategi misi tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman tentang strategi misi dalam konteks gerejawi Indonesia dan dapat memberikan panduan berharga bagi pengkhotbah dan pemimpin gereja dalam upaya mencapai pertumbuhan gereja yang berarti secara rohaniah dan numerik di wilayah dengan tantangan serupa.
Seksualitas Suami Istri Kristen Menurut 1 Korintus 7:3-5
Buulolo, Markus
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 1 (2024): Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51591/pst.v24i1.135
Seks adalah pemberian Allah yang indah dan sakral. Seks harus dilakukan di dalam pernikahan dan dilakukan dengan pasangan yang sah. Ketika seks tidak dinikmati dan dihayati oleh pasangan suami istri maka hal tersebut menjadi celah bagi perselingkuhan dan perceraian terjadi di dalam keluarga Kristen. Oleh sebab itu, maka penulis membahas dan meneliti judul dalam karya ilmiah ini, yaitu: Konsep Seksual hubungan Suami Istri Kristen Menurut I Korintus 7:3-5. Penulis membuat rumusan masalah yang akan menjadi fokus penelitian penulis, yakni bagaimana konsep seksual hubungan suami istri Kristen menurut I Korintus 7:3-5. Dengan tujuan agar mengetahui konsep seksual hubungan suami istri Kristen menurut I Korintus 7:3-5 dan pengaruh konsep seksual hubungan suami istri Kristen menurut I Korintus 7:3-5 terhadap keharmonisan suami istri Kristen.
Teladan Tokoh Perempuan Dalam Alkitab
Tabuni, Detina;
Manongko, Detty
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 1 (2023): Vol. 23 No. 1 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51591/pst.v23i1.136
Perempuan Kristen pada masa kini perlu mengambil peranan dalam pelayanan Kristen guna memajukan pertumbuhan jemaat. Dalam konteks budaya Kristen patriakal kehadiran perempuan dalam pelayanan berpotensi menimbulkan polemik. Selama ini keteribatan kaum perempuan dalam pelayanan dinilai kurang kontributif. Dasar pemikiran tersebut dilatarbelakangi oleh budaya patriakal yang melingkupi konteks penulisan kitab suci. Ironisnya, budaya tersebut sangat mengikat sistem tafsir bagi beberapa gereja masa kini sehingga membatasi ruang gerak perempuan dalam pelayanan Kristen. Penelitian ini bertujuan menganalisis empat tokoh perempuan yang unik, yaitu Sara, Rut, Maria saudara Marta dan Lidia. Keempat tokoh perempuan ini memiliki karakteristik yang saling melengkapi sehingga tepat bila dijadikan model karakter perempuan Kristen pada masa kini. Kurangnya penelitian dan pengajaran di jemaat tentang kontribusi kaum perempuan dalam sejarah iman Kristen menjadikan keterlibatan kaum perempuan dalam pelayanan menjadi rendah. Melalui pendekatan hermeunetik sastra narasi, analisis penokohan telah ditemukan keunikan karakter masing-masing tokoh perempuan yang relevan bagi perempuan Kristen pada masa kini.
Prinsip Perintisan Jemaat Sebagai Refleksi Gereja Tuhan Masa Kini
Andris Kiamani;
Aska Aprilano Pattinaja
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 2 (2023): Vol. 23 No. 2 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51591/pst.v23i2.138
Perintisan jemaat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi pelayanan masa kini. Sekalipun penting, namun pada kenyataannya terdapat gereja-gereja yang memandang bahwa perintisan jemaat adalah tugas dari penginjil, hamba Tuhan, bagian gereja atau denominasi tertentu saja. Hal ini dikarenakan gereja berada dalam zona nyaman untuk lebih sibuk untuk memperhatikan pelayanan kedalam dan mengabaikan perintisan jemaat-jemaat baru. Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam mengkaji tentang perintisan gereja atau jemaat, tetapi penelitian ini menemukan, belum adanya penelitian yang secara khusus dan komprehensif, mengenai prinsip perintisan gereja. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk meletakkan dasar bagi pemahaman yang benar, berdasarkan kebenaran Alkitab terhadap pentingnya prinsip perintisan jemaat sebagi sebuah refleksi gereja Tuhan masa kini. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, maka penelitian ini menemukan, lima prinsip penting perintisan jemaat, yakni: pertama visi dari Tuhan; kedua tempat tujuan untuk memulai; ketiga mengikuti perintah Tuhan; keempat menunggu waktu Tuhan; dan kelima memiliki iman yang radikal akan janji-Nya. Iman adalah bagian terpenting untuk menarik janji Tuhan agar terjadi secara nyata.
Kajian Teologis "Yesus Mengutus Berdua-dua" Dalam Pemberitaan Injil Menurut Lukas 10:1-12 : Role Model Penginjilan Masa Kini
Manurung, Well Therfine Renward;
Baskoro, Paulus Kunto
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 2 (2023): Vol. 23 No. 2 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51591/pst.v23i2.139
Pengutusan Pemberitaan Injil merupakan pekerjaan Allah sendiri sebagai suatu pernyataan kasih Allah kepada dunia. Suatu pengutusan yang tidak menjadikan kumpulan orang percaya atau Gereja sebagai pusat pemberitaan melainkan sebagai sarana atau alat-Nya. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interpretative (interpretative design) dapat menemukan makna dan implementasi frasa “mengutus berdua-dua” dalam suatu Pemberitaan Injil: Pertama, Bahwa peran pengutusan sangat penting di dalam proses awal dari pemberitaan Injil. Tanpa pengutusan, pemberitan Injil tidak akan terjadi. Pengutusan ini harus dengan suatu kerelaan hati di dalam pemberitaan Injil. Pemberitaan Injil merupakan salah satu bentuk keterlibatan Allah di dalam dunia, dengan demikian orang-orang percaya harus mengamati apa yang sedang terjadi di dalam dunia dengan melibatkan Roh Kudus sebagai penolong dan berperan aktif bagi sang pemberita Injil. Kedua, Pemberitaan Injil dilakukan kepada οἶκος (oikos), keluarga, tetapi bukan menjadikannya sebagai tujuan akhir dari Pemberitaan Injil melainkan mempersiapkan οἶκος (oikos) sebagai sarana atau alat-Nya di kemudian hari. Ketiga, Pasca Penginjilan merupakan suatu fase yang sangat penting dan krusial di dalam pertumbuhan dan perkembangan kerohanian οἶκος (oikos), oleh karena ini proses pemberitaan Injil harus tuntas sampai kepada fase ini.
Pemeliharaan Tuhan Atas Umatnya Melalui Gambaran Relasi Antara Gembala Dan Domba Berdasarkan Mazmur 23:1-4 dan Terapannya dalam Pelayanan Pastoral
Ginting, Samuel Sukanta
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 2 (2023): Vol. 23 No. 2 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51591/pst.v23i2.140
Mazmur adalah kitab kanonik dengan genre puisi, sastra berbentuk puisi merupakan literatur yang sangat umum bagi masyarakat Yahudi. Sastra puisi dalam bentuk sajak nyanyian merupakan bentuk ekspresi dari berbagai emosi dan perasaan antara lain: sukacita, sedih, takut, percaya dan lain-lain. Dalam Mazmur kita dapat melihat ekspresi penulis kitab dalam menggambarkan berbagai macam hal seperti sifat dan karakter Allah dan manusia, bentuk relasi, bentuk ungkapan dalam respon terhadap suatu peristiwa dan harapan serta doa-doa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bahwa Alkitab memberikan gambaran relasi Allah dengan umatNya melalui berbagai hal, salah satunya sebagai Gembala dan Domba-dombaNYa. Melalui pendekatan hermeneutik. Artikel ini menemukan bahwa Daud memberikan deskripsi tentang Allah sebagai pemelihara umatNya serta menunjukkan ekspresi dan responnya untuk tindakan Allah dalam hidupnya.