cover
Contact Name
Farel Yosua Sualang
Contact Email
sualangfarel@gmail.com
Phone
+6281329121481
Journal Mail Official
jurnalpistis@gmail.com
Editorial Address
https://pistis.sttii-yogyakarta.ac.id/index.php/jurnal/editorialteam
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktia
ISSN : 14129388     EISSN : 29863708     DOI : https://doi.org/10.51591/pst.v25i1
Core Subject : Religion,
Journal Pistis: Theology and Practice is a journal that accepts and publishes academic research in the fields of Theology (Biblical Theology, Systematic Theology) and Practice (Missiology, Christian Religious Education, Church History, and Expository Preaching). Journal Pistis publishes two editions per year, namely the June Edition and the December Edition.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 48 Documents
Makna Istri Yang Cakap Berdasarkan Amsal 12:4 Sebagai Role Model Perempuan Masa Kini Ohoitimur, Reynhard L
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 2 (2023): Vol. 23 No. 2 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v23i2.143

Abstract

Proverbs 12 combines many of Solomon's Proverbs and provides many spiritual lessons. Proverbs 12, says a capable wife is her husband's crown. In today's modern world, the tendency of a woman as a wife to ignore spiritual principles as instructed by Solomon in Proverbs 12:4 is one of the most frequent problems and challenges in Christian families. Christian women must meet several requirements to be considered capable wives. Christian women's desire to be good wives, which is a crown or praise that brings happiness to the family, drives this research. The purpose of writing this article is to determine the true meaning of the phrase, "A capable wife crowns her husband", found in the text. The method used is qualitative with general subhermeneutics, namely literal, grammatical and context analysis. Paying attention to the interpretation of Proverbs 12:4, this article finds four truths regarding a wife who is capable of crowning her husband: First, someone who has integrity in motivation, words and deeds. Both are strong, never give up, diligent in managing their household. The third is an honor for her husband. Fourth, pious, maintaining holiness.
Kajian Teologis Pengkhotbah 11: 9-10 Berkaitan dengan Prinsip You Only Live Once (YOLO) pada Generasi Muda Eunike, Meichella Yosepha; Sualang, Farel Yosua
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 2 (2023): Vol. 23 No. 2 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v23i2.144

Abstract

Principles can be defined as principles, truths that become the basis for thinking, acting, and behaving. Today's young generation also has principles that they hold as a reference in life, one of which is the principle of YOLO which can be defined differently from one another. The problem is that the different understanding of the YOLO principle creates contradictions so that two people with the same principle can have very contradictory ways and achievements in life between the positive and negative sides. Misperceptions in understanding the YOLO principle can affect the moral depravity, mindset, and lifestyle of the younger generation. Therefore, by using a qualitative method with a literal study approach, the researcher will conduct research to find how the YOLO life principle is theologically linked to the book of Ecclesiastes 11: 9-10. At the end of the research, it is found that the YOLO life principle does not contradict the truth of God's word if it is accompanied by accountability to God.
Karya-karya Roh Kudus dalam Kehidupan Orang Percaya: Studi Tematik Roma 8: 1-39 Sorongan, Yosua; Tampilang, Petra Harys Alfredo
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 2 (2023): Vol. 23 No. 2 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v23i2.145

Abstract

Topik mengenai Roh Kudus merupakan topik yang sering diperbincangkan di kalangan orang-orang Kristen sampai sekarang ini. Mempelajari karya Roh Kudus sama pentingnya dengan mempelajari karya keselamatan di dalam Yesus Kristus, karena Roh Kudus itu hadir dan berkarya menindaklanjuti pekerjaan Yesus. Penelitian artikel ini bertujuan untuk menemukan karya-karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya menurut Roma 8:1-39. Analisa penelitian ini menggunakan studi tematik dengan model teologi sistematika, karena peneliti melihat teks Roma 8:1-39 memberikan pemahaman mengenai karya-karya Roh Kudus dan kontribusinya dalam kehidupan orang percaya bila dilihat secara tematik. Sehingga artikel ini menemukan karya-karya Roh Kudus sebagai berikut: Pertama, karya Roh Kudus dalam keselamatan. Kedua, karya Roh Kudus dalam melawan kedagingan. Ketiga, karya Roh Kudus dalam pergumulan hidup. Karya-karya Roh Kudus yang ditemukan di dalam teks Roma 8:1-39 ini dapat diimplikasikan bagi kehidupan orang percaya di masa kini, yaitu: Pertama, orang percaya hidup bersyukur. Kedua, orang percaya hidup benar. Ketiga, orang percaya tidak boleh diliputi ketakutan.
Sintesis Penggunan Kata "Haleluya" Sebagai Bentuk Inclusio Terhadap Sifat-Sifat Allah dalam Mazmur 150 Pirenaningtyas , Blessing Lovely
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 1 (2024): Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i1.146

Abstract

Kitab Mazmur merupakan salah satu kitab yang paling sering dikenal karena isinya yang merupakan literatur puisi yang digunakan sebagai sebuah puji-pujian kepada Tuhan. Sebagai sebuah teks liturgi, kitab ini khususnya Mazmur 150 merupakan mazmur ajakan untuk memuji Tuhan. Namun sekarang ini seringkali seseorang hanya melakukan ibadah kepada Allah sebagai sebuah rutinitas tanpa adanya kesadaran untuk memberikan yang terbaik bagi Allah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk membantu pembaca menyadari bahwa Mazmur 150 menyajikan ajakan yang sempurna dalam hal memberi puji-pujian kepada Allah karena eksistensi-Nya. Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah dengan metode hermeneutika dengan memperhatikan beberapa analisis dan melakukan literatur review. Artikel ini menemukan makna inclusio terhadap teologi proper mengenai sifat-sifat Allah terhadap alam semesta dan alat-alat musik.
Implikasi Teologis Kepastian Keselamatan dalam Kitab Roma Terhadap Semangat Memberitakan Injil Milenia, Priskila Penti; Pangngaroan, Andreas; Titus, Titus
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 2 (2023): Vol. 23 No. 2 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v23i2.151

Abstract

Artikel berjudul “Implikasi Teologis Kepastian Keselamatan Dalam Kitab Roma Terhadap Semangat Memberitakan Injil” ini berupaya pengertian mengenai keselamatan adalah hal yang sangat penting untk dipahami dengan bail dan benar.  Sebab tanpa pengertian yang benar mengenai keselamatan maka, tak seorangpun dapat berdiri teguh dalam iman dan dan bergairah dalam memberitakan Injil kepada semua orang. Oleh sebab itu, karya tulis ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman kepada setiap orang percaya agar dapat mengerti dan yakin tentang kepastian keselamatan yang dimiliki oleh setiap orang percaya dan supaya tetap bersemangat berkontribusi dalam pekerjaan pemberitaan Injil.
Makna Teologis Ungkapan Mata Adalah Pelita Tubuh Berdasarkan Lukas 11:33-36 dan Implikasinya Bagi Pengguna Media Sosial Wulandari, Margaretha Cristiani; Lelono, Joko; Sarungallo, Rahel Rati
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 23 No. 2 (2023): Vol. 23 No. 2 (2023): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v23i2.152

Abstract

Penulisan karya ilmiah ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan yang muncul seiring dengan perkembangan dunia di era serba internet.   Tidak dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, segala pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Baik dalam hal komunikasi, informasi, dan lainnya. Semuanya dapat dilakukan dengan serba cepat. Ternyata, baik disadari maupun tidak, pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi sudah masuk ke dalam gereja-gereja. Orang percaya dituntut untuk menjadi bijak dan berhikmat sehingga tidak hanya berpengetahuan tapi juga takut akan Allah. Allah adalah yang utama dari segala pengetahuan yang manusia miliki.  Mengikuti perkembangan tapi tidak terbawa arus yang buruk, karena hikmat yang berasal dari Allah membawa kita orang Kristen kepada pengertian yang benar dan tidak terbawa arus dunia.
Rekonsiliasi Allah Dengan Umat Isrel (Pulihnya Hubungan Suami - Istri): Studi Eksegesis Yesaya 54:1-10 Siburian, Rudi; Tampilang, Petra Harys Alfredo; Simbolon, Andreas Kongres Pardingotan
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 2 (2024): Vol. 24 No. 2 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i2.157

Abstract

Seperti pasangan suami istri yang bercerai dan kemudian berbaikan, begitulah relasi antara Allah dan umat Israel digambarkan menurut Yesaya 54:1-10. Allah adalah suami yang setia dan Israel sebagai istri yang tidak setia yang sering mengecewakan Allah dengan berzinah rohani kepada dewa dewi kafir. Allah pun menghukum mereka dan membiarkan umat Israel menjadi tawanan bangsa-bangsa lain sebagai akibat dari dosa mereka. Bahkan Allah menyamakan Israel dengan aib kemandulan. Kata mandul menunjuk kepada bangsa Israel yang mendapatkan peghinaan dan harus menanggung malu karena tidak memiliki keturunan. Kotanya menjadi sepi karena mereka dibuang ke Babilonia. Tetapi semua rasa malu itu akan berakhir. Negeri yang tadinya sepi akan bersorak-sorai kembali, karena Allah tidak selamanya murka kepada mereka. Sebaliknya, melalui nabi Yesaya Allah menubuatkan dan menjanjikan kelepasan serta akan membawa mereka kembali ke negerinya. Bahkan bukan hanya lepas dari pembuangan, tetapi juga memulihkan keadaan mereka. Mereka menerima anugerah itu, bukan karena Allah menyesal dengan hukuman yang ditimpakan kepada bangsa itu. Tetapi karena Allah masih mencintai umat Israel. Ini adalah janji Allah kepada umat-Nya Israel seperti suami yang penuh pengampunan dan kasih sayang terhadap istrinya. Melalui penelitian ini, penulis melihat secara studi eksegesis bagaimana proses janji pemulihan/rekonsiliasi antara Allah umat Israel akan dilaksanakan.
Teladan Keteguhan Iman Bagi Orang Kristen Di Era Post-Modernisme: Kritik Naratif Daniel 1:1-21 Gilon, Beny Leons
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 2 (2024): Vol. 24 No. 2 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i2.159

Abstract

Daniel 1:1-21 menggambarkan pentingnya memiliki iman yang teguh di tengah masa-masa sulit yang dihadapi oleh umat Tuhan, dengan tantangan yang datang kepada iman mereka. Kajian ini menyoroti dua persoalan; pertama, mengidentifikasi apa saja tantangan terkait integritas kerohanian Daniel dan rekan-rekannya saat mereka berada di Babel, dan bagaimana respon mereka terhadap tantangan itu. Kedua, bagaimana menarik prinsip-prinsip rohani untuk diterapkan dalam kehidupan orang-orang Kristen di era post-modernisme. Melalui kritik naratif sebagai pendekatan hermeneutik terhadap teks Daniel 1:1-21 wawasan Kristiani yang ditemukan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari orang Kristen saat menghadapi tantangan zaman modern.
Apakah Standard Cantik adalah Fisik? Mendefinisikan Ulang Kecantikan Perempuan Menurut Kidung Agung 1:5-6 Dewanto, Ignasius Teguh; Prabowo, Paulus Dimas
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 1 (2024): Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i1.160

Abstract

Standar kecantikan seringkali dipersepsikan sebagai atribut fisik yang mencakup ciri-ciri seperti wajah simetris, tubuh ramping, atau kulit cerah. Persepsi ini perlu ditinjau lebih dalam tentang apakah kecantikan hanya berdasarkan pada aspek fisik semata. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mengenai apa pandangan Alkitab dalam Kidung Agung 1:5-6 tentang kecantikkan yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi standar kecantikan memang hanya berkaitan dengan penampilan fisik ataukah ada dimensi lain yang turut membentuk persepsi kecantikan. Menggunakan pendekatan eksegese dengan metode hermeneutika puisi Ibrani, hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun fisik sering menjadi fokus utama dalam definisi kecantikan, karakteristik non-fisik seperti kepribadian, rasa percaya diri, dan kebaikan hati juga mempengaruhi persepsi kecantikan seseorang. Oleh karena itu, standar kecantikan yang bersifat holistik lebih relevan daripada sekadar mengacu pada atribut fisik semata. Penelitian ini menegaskan pentingnya memahami kecantikan sebagai konsep yang lebih kompleks dan multidimensional.
Dampak Jebakan Kesombongan Bagi Generasi Milenial: Kajian Struktur Paralelisme Dalam Amsal 16:18-19 Latupeirissa, Dewi; Pattinaja, Aska Aprilano
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 1 (2024): Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i1.161

Abstract

Amsal 16:18-19 adalah amsal yang banyak dikutip karena berbicara mengenai dampak dari jebakan kecongkakan dan kesombongan. Disebut jebakan, karena tanpa disadari kesombongan menjebak siapa saja dan menggiring mereka ke arah kehancuran dan kejatuhan. Sudah banyak peneliti yang membahas mengenai Amsal 16:18-19, tetapi dalam studi literatur, penelitian ini menemukan bahwa penelitian-penelitian sebelumnya hanya berfokus kepada makna frase kecongkakan dan tinggi hati serta mengabaikan unsur paralelisme yang terdapat dalam teks ini. Oleh sebab itu artikel ini akan melakukan kajian lebih spesifik dan komprehensif mengenai Amsal 16:18-19 dilihat dari lensa kajian paralelisme yang berimplikasi kepada generasi milenial. Berdasarkan metode hermeneutik sub genre sastra hikmat, maka penelitian ini menemukan: Pertama, Kehancuran Hubungan Persahabatan; Kedua, Kejatuhan Akibat Tekanan Mental dan Emosional; Ketiga, Kerusakan Kehidupan Spritual. Penelitian menjadi peringatan kepada semua generasi milenial agar berhati-hati dengan jebakan kesombongan.