cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia
ISSN : 14116502     EISSN : 27228649     DOI : -
Memuat informasi ilmiah bidang kimia dan pendidikan kimia berupa hasil penelitian, telaah pustaka, opini, makalah teknis, dan kajian buku
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 23, No 2 (2022): Chemica" : 10 Documents clear
Analisis Kadar Logam Timbal (Pb) pada Daun Singkong (Manihot uttilasima) Berdasarkan Jarak dari Jalan Raya Poros Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Ika Nurfadilah; Alimin Alimin; Sudding Sudding
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.365 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39770

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian survei yang bertujuan untuk mengetahui kandungan timbal yang terdapat dalam daun singkong. Pengambilan sampel dilakukan pada 2 titik lokasi yang berada di pematang sawah Jalan Poros Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, yaitu jarak sekitar 7, 20, dan 500 meter dari pinggir jalan raya. Preparasi sampel daun singkong dilakukan di Laboratorium Kimia dan Laboratorium Biologi FMIPA UNM dan sampel diukur di Laboratorium PT. Sucofindo cabang Makassar dengan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom. Dari hasil analisis diperoleh kandungan timbal (Pb) sampel yang diambil pada jarak sekitar 7 meter ke arah pinggir jalan raya sebesar 0,35 mg/kg , jarak sekitar 20 meter sebesar 0,22 mg/kg dan jarak sekitar 500 meter sebesar 0,17 mg/kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi timbal (Pb) yang terkandung pada daun singkong yang  berasal dari jalan Poros Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa masih dibawah nilai ambang batas yang disyaratkan oleh Standar Nasional Indonesia 7387 – 2009, yaitu 0,5 mg/Kg  Kata kunci : Daun Singkong, Timbal (Pb), dan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). ABSTRACTThis research was a survey research that aimed to determine levels of lead contained in leaf of  Manihot uttilissima. There where two locations of sampling in Limbung Road Bajeng District, Gowa Regency , which are respectively 7, 20, and 500 meter from  the roadside. Sample preparation of  Manihot uttilissima was done at the Laboratory Chemist and Laboratory Biology, and sample analysis that was done at PT. Sucofindo Makassar using the atomic absorption spectrophotometry method. From the analysis it is obtained that the sample which was taken 7 meters from the roadside of  0.35mg/kg, 20 meter from the roadside of 0.22 mg/kg, and 500 meter from the roadside of 0.17 mg/kg. The result shows that lead concentration in leaf of Manihot uttilissima Limbung Road Bajeng District, Gowa Regency  was below the threshold contamination levels of metal refferring to the Indonesian National Standard (SNI) 7387 – 2009 that is 0.5 mg/Kg,Key words: Manihot uttilissima, Lead (Pb), and Atomic Absorption Spektrophotometry (AAS).
Isolasi dan Uji Bioaktivitas Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak N-Heksana Daun Kayu Jawa (Lannea coromandelica) Mawadda Tul Isyar; Muharram Muharram; Sudding Sudding
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.871 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39565

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder ekstrak n-heksan daun kayu jawa (L. coromandelica). Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap diantaranya preparasi sampel, ekstraksi dengan metode maserasi, fraksinasi, pemurnian, identifikasi, dan uji bioaktivitas. Identifikasi dilakukan meliputi uji golongan, uji titik leleh, dan uji spektroskopi IR. Hasil penelitian diperoleh isolat murni berupa serbuk berwarna putih dengan titik leleh 63-64,5oC. Hasil uji dengan pereaksi Lieberman-Burchard memberikan perubahan warna dari bening menjadi kuning, dan spektrum IR menunjukkan gugus-gugus yang mengarah golongan senyawa terpenoid. Uji toksisitas dengan metode  Brine Shrimp Lethality Test  (BSLT) diperoleh LC50 sebesar 1,297 ppm, yang menunjukkan bahwa isolat memiliki toksisitas yang tinggi.Kata kunci: Isolasi, Bioaktivitas, L. coromandelica, Terpenoid, dan BSLT. ABSTRACTThis study aim to isolate and identify secondary metabolites of n-hexane extract of kayu jawa leaf (L. coromandelica). The sample of this research from subdistrict Labakkang,  Pangkep, South Sulawesi. The research was carried out in several stages: preparation sample, extraction by maceration method, fractionation, purification, identification and bioactivity test. Identification was carried out including group test, melting point test, and IR spectroscopic. The results of the study obtained pure isolate  of  white powder with a melting point of 63-64,5oC. The test results with the Lieberman-Burchard reagent give a colorless change to yellow, and the IR spectrum showed that the isolate obtained were groups of terpenoid compounds. Toxicity test using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method obtained LC50 of 1,297 ppm, that isolate high toxicity.Keywords: Isolation, Bioactivity, L. coromandelica, Terpenoid, and BSLT.
Isolasi Dan Uji Bioaktivitas Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etil Asetat Kulit Batang Sirsak (Annona Muricata Linn. ) Sermiyanti Yasni Amsua; Maryono Maryono; Iwan Dini
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.765 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39774

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi dan mengetahui sifat toksisitas senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etil asetat kulit batang sirsak (Annona muricata Linn.) terhadap Artemia salina. Isolasi dilakukan dengan beberapa tahap:  ekstraksi (maserasi), fraksinasi, pemurnian dan identifikasi senyawa dilakukan dengan menggunakan alat spektroskopi inframerah serta uji bioaktivitas  dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BLST). Hasil uji bioaktivitas terhadap artemia salina menunjukkan bahwa ekstrak kental etil asetat bersifat toksik dengan nilai LC50 = 5,822 ppm dan pada fraksi D ekstrak etil asetat dengan nilai LC50 =  16,688 ppm. Hasil dari pemurnian senyawa diperoleh isolat murni berupa serbuk berwarna putih dengan titik leleh 142oC. Identifikasi dengan spektrum IR menunjukkan adanya serapan gugus OH, gugus karbonil C=O, CH2 dan CH3, ikatan rangkap C=C aromatik dan C-O. Berdasarkan data  inframerah, 1H,  dan 13C NMR disimpulkan bahwa senyawa yang diperoleh adalah 17, 18 dihidroksi  montecristin.                                    Kata kunci : Annona muricata Linn., Metabolit Sekunder,  BSLT ABSTRACKThis study is exploratory research that aime to isolate, identify and toxicity of assay secondary metabolite compound from ethyl acetate extract of Soursop bark (Annona muricata Linn.) to Artemia salina. Isolation was done in several steps,: extraction (maceration), fractionation, purification and identification of compound were performed using an infrared spectroscopy and bioactivity test was conducted using Brine Shrimp Lethality Test (BLST) method. The result bioactivity test  to Artemia salina showed that  ethyl acetate extract  toxic with LC50 = 5.822 ppm and the ethyl acetate extract fraction D with a value of LC50 = 16.688 ppm. The result of the purification was in pure white powder  with a melting point of  142oC. Identification by IR  spectrum showed that OH group,  carbonyl group C=O, CH2 and CH3, C=C double bond and aromatic C-O. Based on the infrared data, 1H and 13C NMR obtained that the compound is 17, 18 dihidroksi montecristin.Keywords: Annona muricata Linn., Secondary Metabolites, BSLT
Karakterisasi Fisika dan Kimia Edible Film Ekstrak Lantana Camara Linn Sebagai Antibakteri Putra Siar; Iwan Dini; Mohammad Wijaya
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.145 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39572

Abstract

ABSTRAK Edible film merupakan suatu kemasan primer yang ramah lingkungan dan dapat dimakan. Salah satu bahan baku edible film tersebut adalah pati ampas sagu. Plasticizer gliserol digunakan untuk meningkatkan elastisitas edible film. Sedangkan penambahan ekstrak Lantana Camara Linn bertujuan untuk meningkatkan aktivitas antibakteri edible film. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik fisika dan kimia edible film pati ampas sagu dengan campuran gliserol dan ekstrak Lantana Camara Linn yang dapat menghambat bakteri S. Aereus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edible film ekstrak Lantana Camara Linn berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik, pH, ketebalan, daya serap dan aktivitas antibakteri. Karakteristik edible film yang dihasilkan memiliki ketebalan berkisar 0,010 mm hingga 0,033 mm, pH berkisar 6,11 hingga 6,81, daya serap berikisar 17,6 % hingga 47,8 % dan bersifat antibakteri S. Aureus dengan nilai diameter daya hambat (DDH) berkisar 0,90 mm hingga 2,16 mm.Kata kunci: Edible Film, Ekstrak Lantana Camara Linn, Pati ampas sagu, Gliserol. ABSTRACT            Edible film is a primary packaging that is environmentally friendly and edible. One of the edible raw materials of the film is starch of sago waste. Plasticizer glycerol is used to improve the elasticity of edible film. While the addition of Lantana Camara Linn extract aims to increase the activity of antibacterial edible film. The aim of this research is to know the physics and chemical characteristics of edible sago starch film with mixture of glycerol and Lantana Camara Linn extract which can inhibit S. Aereus bacteria. The results showed that edible film extract of Lantana Camara Linn had significant effect on organoleptic test, pH, thickness, absorption and antibacterial activity. The resulting edible film characteristics have thicknesses ranging from 0.010 mm to 0.033 mm, the pH ranges from 6.11 to 6.81, the absorption rate is 17.6% to 47.8% and is antibacterial S. aureus with the inhibitory diameter (DDH) ranging from 0.90 mm to 2.16 mm.Keywords : Edible Film, Lantana camara linn Extract, Starch Sago, Glycerol
E-Modul Senyawa Hidrokarbon Terintegrasi Metakognisi: Suatu Tinjauan Teoritik dan Empiris Eda Lolo Allo; Nita Magfirah Ilyas; Muhammad Yunus
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.285 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39787

Abstract

ABSTRAKBahan ajar berperan penting dalam menyampaikan konten secara efektif dan efisien dalam upaya pencapaian tujuan yang diharapkan kurikulum. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji literatur tentang e-modul pembelajaran dan metakognisi serta mendeskripsikan kebutuhan pengembangan e-modul berbasis metakognisi. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui kebutuhan e-modul dalam pembelajaran kimia dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan pemberian kuesioner. Pemberian kuesioner diberikan pada guru dan peserta didik yang berada di dalam dan di luar kota Makassar. Berdasarkan studi literatur didapatkan hasil bahwa bahan ajar dalam bentuk e-modul senyawa hidrokarbon terintegrasi metakognisi belum dikembangkan dalam pembelajaran. Respon guru dan peserta didik melalui kuesioner menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran didominasi oleh buku paket. Diperlukan bahan ajar dalam memahami materi senyawa hidrokarbon, yang memfasilitasi belajar mandiri dan mudah diakses serta mengembangkan kemampuan metakognisi siswa. Berdasarkan hasil studi literatur dan kuesioner dapat disimpulkan bahwa perlu dikembangkan bahan ajar dalam bentuk e-modul pembelajaran senyawa hidrokarbon terintegrasi metakognisi.Kata kunci: E-modul, Hidrokarbon, Metakognisi ABSTRACT Teaching materials play an important role in delivering content effectively and efficiently in an effort to achieve the goals expected by the curriculum. The purpose of this study is to review the literature on e-learning and metacognition modules and to describe the need for metacognition-based e-module development. Descriptive research was conducted to determine the need for e-modules in chemistry learning with data collection techniques through literature studies and questionnaires. Questionnaires were given to teachers and students who were inside and outside the city of Makassar. Based on the literature study, it was found that teaching materials in the form of an e-module of metacognition integrated hydrocarbon compounds have not been developed in learning. The responses of teachers and students through questionnaires indicate that the teaching materials used in learning are dominated by textbooks. Teaching materials are needed in understanding the material of hydrocarbon compounds, which facilitate independent and accessible learning and develop students' metacognitive abilities. Based on the results of the literature study and questionnaires, it can be concluded that it is necessary to develop teaching materials in the form of e-modules for integrated metacognition of hydrocarbon compounds.Keywords: E-module, Hydrocarbon, Metacognition
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn.) Ikshar Ikshar; Pince Salempa; Netti Herawati
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.799 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39569

Abstract

ABSTRAKPenelitian eksplorasi ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun tembelekan (Lantana camara Linn.). Daun tumbuhan diperoleh dari Dusun Sunggumanai, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Isolasi dilakukan dalam beberapa tahap yaitu ekstraksi, fraksinasi, uji kemurnian dan identifikasi senyawa. Hasil penelitian berupa isolat murni yang berbentuk serbuk berwarna kuning yang terdekomposisi pada suhu 223 0C, dan positif pereaksi FeCl3. Data spektrum FTIR isolat menunjukkan bilangan gelombang (cm-1) yakni: 3442,94 (-OH); 1693.50 (C=O terkonjugasi); 2939,52 dan 2866,22 (−CH pada –CH2- atau −CH3); 991,41; 958,62 dan 927,76 (C-H alkena); 1273,02 dan 1240,23 (C−O asam karboksil); 1051,20 dan 1031,92 (C−O alkohol sekunder siklik); 1462.04 (C-C aril eter); 862,18; 823,60 dan 763,81 (=C−H aromatik). Data spektroskopi UV-vis menunjukkan serapan maksimum 327,50 nm. Berdasarkan uji titik leleh, uji  pereaksi serta data spektrum FTIR dan UV-Vis  isolat merupakan senyawa golongan flavonoid.Kata Kunci: Isolasi, Metanol, Lantana camara Linn., FlavonoidABSTRACTThis exploratory research aimed to isolate and identificate the secondary metabolite compound in methanol extract of tembelekan leaves (Lantana camara Linn.). Leaves were collected from Sunggumanai Village, Parangloe District, Gowa Regency, South Sulawesi. Isolation was conducted in several stages, extraction (maceration), fractionation, purification, and identification of compounds. The research obtained a pure isolate in form of yellow powder, decompotition at 223 0C, and showed the positive result of FeCl3 reagent. Data spectrum of FTIR showed the wavelength (cm-1) of 3442.94 (OH); 1693.50 (C=O conjugated); 2939.52 and 2866.22 (-CH on –CH2-or –CH3); 991.41; 958.62 and 927.76 (C-H alkenes); 1273.02 and 1240.23 (C-O carboxyl acids); 1051.20 and 1031.92 (C-O cyclic secondary alcohol); 1462.04 (C-C aryl ether); 862.18; 823.60 and 763.81 (=C-H aromatic). UV-vis spectroscopy data showed maximum absorption at 327.50 nm. Based on the melting point test, reagents test and FTIR and UV-Vis spectrum data, showed that isolates are compounds of flavonoid group.Key Word : Isolation, Methanol, Lantana camara Linn., Flavonoid
Aplikasi Pembelajaran Sel Volta dalam Pembuatan Taman Gantung Tempurung Bersinar Sebagai Inovasi Pembelajaran Kimia Zulfah Magdalena
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.699 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.38578

Abstract

Aplikasi sel volta berbasis lingkungan dapat digunakan sebagai inovasi pembelajaran kimia untuk mengatasi keterbatasan guru, peserta didik dan sarana laboratorium kimia dengan membuat baterai tempurung bersinar dari tanah dasar kolam dan air. Baterai tempurung bersinar yang dihasilkan dapat digunakan sebagai lampu penerangan pada taman gantung di sekolah. Voltasi yang dihasilkan sebesar 2,46 volt. Inovasi pembelajaran pengaplikasian sel volta baterai tempurung bersinar ini telah mampu meningkatkan hasil belajar dan keterampilan peserta didik. Diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 87,0, sedangkan keterampilan praktik, proyek dan protofolio masing-masing sebesar 90,1, 90,7 dan 87,8.Kata kunci: Sel volta, baterai tempurung, inovasi pembelajaran
Pengaruh Penambahan Sorbitol Pada Kitosan Terikat Silang Sebagai Bahan Plester Luka Sindy Parubak; Hasri Hasri; Netti Herawati
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.8 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.35499

Abstract

ABSTRAKKitosan merupakan salah satu polimer yang cukup banyak diteliti sebagai plester luka sekaligus media penghantaran obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan fleksibilitas plester luka dengan penambahan sorbitol pada kitosan. Pembuatan plester luka dilakukan dengan cara menambahkan larutan glutaraldehid 1% perbandingan 50 : 3 (v/v) kemudian ditambahkan sorbitol 2% dengan variasi volume  1–5mL yang dipanaskan pada suhu 60oC. Karakteristik plester luka melalui uji ketebalan, uji tarik, uji kapasitas retensi air, uji pelipatan dan laju transmisi uap air. Hasil karakterisasi plester luka yang diperoleh memiliki nilai ketebalan kisaran 0,2 – 0,3 mm, nilai uji tarik kisaran 1,4363 –  4,2445 MPa, nilai kapasitas retensi air kisaran 68,33 - 115%, uji pelipatan kisaran 298 - >300 kali, dan laju transmisi uap air kisaran 785,750– 858,000 g/m2. Berdasarkan hasil karakteristik dapat disimpulkan bahwa plester luka yang ideal ditunjukan penambahan sorbitol 3mL, 4mL dan 5 mL.Kata Kunci: Plester luka, kitosan, glutaraldehid, sorbitol. ABSTRACTChitosan is one of the polymers that is quite widely studied as a wound plaster as well as a drug delivery medium. This study aimed to find out characteristic and flexibility wound plasters with the addition of sorbitol in chitosan. Making wound plaster is carried out by adding a 1% glutaraldehyde solution in a ratio of 50: 3 (v / v) then adding 2% sorbitol with a volume variation of 1–5mL heated at a temperature of 60oC. Wound plaster characteristics through thickness test, tensile test, water retention capacity test, folding test and water vapor transmission rate. The result of the characterization of the wound plaster study have a thickness value of 0.2 – 0.3 mm, tensile test value range 1.4363 – 4.2445 MPa, water retention capacity value range 68.33 - 115%, test folding range 298 - >300 times, and water vapor transmission rate range 785,750 – 858,000 g / m2. Based on the results of the characteristics it can be concluded that the ideal wound plaster is indicated by the addition of 3 mL, 4 mL and 5 mL sorbitol.Keywords: Wound plaster, chitosan, glutardede, sorbitol.
Sintesis Kristal Tunggal Kalsium Tartrat Tetrahidrat (CaC4H4O6.4H2O) dari Kalsium Oksalat (CaC2O4) Umbi Talas (Colocasia esculenta L Schott) dengan Metode Gel Metasilikat Karmila Yusuf; Muhammad Danial; Diana Eka Pratiwi
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.899 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39778

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mensintesis kalsium tartrat tetrahidrat (CaC4H4O6.4H2O) dari kalsium oksalat (CaC2O4) umbi talas (Colocasia esculenta L Schott) dengan metode gel metasilikat. Umbi talas memiliki kandungan kalsium oksalat sebesar  9.49 %. Kalsium oksalat yang direaksikan dengan natrium klorida (NaCl) akan menghasilkan kalsium klorida (CaCl2) dan natrium oksalat (Na2C2O4). Kalsium klorida selanjutnya dimanfaatkan dalam sintesis kristal tunggal kalsium tartrat tetrahidrat atau CaTT. Umbi talas dihaluskan kemudian dipanaskan dengan suhu 50°C selama 5 menit  menggunakan larutan NaCl     (2%; 3%; 4%; 5%; 6% dan 7%) untuk membentuk supernatan CaCl2, yang selanjutnya diteteskan ke dalam gel metasilikat (pH 3.00; 3.25; 3.50; 3.75; dan 4.00) yang mengandung ion tartrat dan didiamkan selama 67 jam hingga tumbuh kristal. Konsentrasi optimum NaCl adalah 5% dan pH optimum pembentukan gel metasilikat adalah 3,50 diperoleh kristal putih jernih yang tidak larut dalam akuades. Karakterisasi kristal hasil sintesis dengan XRD membuktikan bahwa kristal hasil sintesis adalah kristal tunggal CaTT dengan sistem kristal ortorombik. Kata kunci : Umbi talas, Kalsium oksalat, Gel metasilikat  ABSTRACTThis study aims to synthesize calcium tartrate tetrahydrate (CaC4H4O6.4H2O) of calcium oxalate (CaC2O4) taro bulbs (Colocasia esculenta L Schott) with metasilicate gel method. Calcium oxalate in taro bulbs amounting to 9.49 %. Calcium oxalate is reacted with sodium chloride (NaCl) will produce calcium chloride (CaCl2) and sodium oxalate (Na2C2O4). Calcium chloride is subsequently used in the synthesis of single crystals of calcium tartrate tetrahydrate or CaTT. Mashed taro bulbs then heated using NaCl solution (2%; 3%; 4%; 5%; 6% and 7%) to form supernatant CaCl2, which then dripped into metasilicate gel (pH 3.00; 3.25; 3.50; 3.75 and 4.00) containing tartrate ions and allowed to stand for 67 hours to grow crystals. The optimum concentration of NaCl is 5% and the optimum pH gel formation was obtained 3.50 white clear crystals are not soluble in distilled water. Characterization of crystals synthesized by XRD proved that the synthesized crystals are single crystal CaTT with orthorhombic crystal system. Key word : Taro bulb, Calcium oxalate, Metasilicate gel
Sinthesis of Bentonite-Fe2O3 Composite and the Application in Photodegradation of Phenol Solution Musdalifah Musdalifah; Muhammad Syahrir; Suriati Eka Putri
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.506 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.35346

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik komposit bentonit-Fe2O3 hasil sintesis dan mengetahui pengaruh waktu penyinaran terhadap kemampuan komposit bentonit-Fe2O3 dalam fotodegradasi fenol. Aktivasi bentonit dengan menggunakan HCl dan dikarakterisasi menggunakan XRD dan komposit bentonit-Fe2O3 disintesis menggunakan metode impregnasi dan dikarakterisasi menggunakan instrumen XRD dan SEM-EDX. Fotodegradasi fenol konsentrasi 10 ppm pada variasi waktu penyinaran 60 menit ; 120 menit ; 180  menit ; 240 menit ; 300 menit. Pengukuran hasil fotodegradasi fenol menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada Panjang gelombang 270 nm. Hasil karakterisasi menggunakan XRD pada bentonit teraktivasi menunjukkan kesesuaian puncak 2θ dengan montmorillonit. Pada difraksi bentonit-Fe2O3 terdapat puncak baru yang terindikasi Fe2O3 menunjukkan bahwa komposit bentonit-Fe2O3 telah tersintesis. Karakterisasi morfologi menggunakan SEM-EDX menunjukkan bahwa pembentukan partikel Fe2O3 yang ditandai dengan hasil EDX dengan persentase Fe sebesar 12,77 % dan O sebesar 57,76 %. Komposit bentonit-Fe2O3 mampu mendegradasi fenol pada konsentrasi 10 ppm sebesar 45,70 % pada waktu optimum 180 menit. Sedangkan padakonsenntrasi yang sama kemampuan fotodegradassi bentonit adalah sebesar 1,22 %,. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan fotodegradasi bentonit-Fe2O3 lebih besar dibandingkan bentonit.Kata Kunci : Komposit bentonit-Fe2O3, Fotokatalis, Fotodegradasi, Fenol.ABSTRACTThis research is an experimental study that aims to determine the characteristics of the synthetic bentonite-Fe2O3 composite and to determine the effect of irradiation time on the ability of bentonite-Fe2O3 composite in phenol photodegradation. Activation of bentonite using HCl and characterized by XRD and bentonite-Fe2O3 composite was synthesized using impregnation method and characterized by XRD and SEM-EDX instruments. Photodegradation with concentration of phenol at 10 ppm and irradiation time variation at 60, 120, 180, 240 and 300 minutes. Measurement of photodegradated phenol using a UV-Vis Spectrophotometer at a wavelength of 270 nm. The results of characterization by XRD on activated bentonite showed that the suitability of the 2θ peak with montmorillonite. In that bentonite-Fe2O3 diffraction there is a new peak indicated by Fe2O3 indicating that the bentonite-Fe2O3 composite has been synthesized. Morphological characterization using SEM-EDX showed that the formation of Fe2O3 particles was indicated by the EDX results with the percentage of Fe of 12.77% and O of 57.76%. Bentonite-Fe2O3 composite was able to degrade phenol at a concentration of 10 ppm by 45,70% at an optimum time of 180 minutes. Meanwhile, at the same concentration, the photodegradation ability of bentonite is 1.22%. This show that the photodegradation ability of bentonite-Fe2O3 is greater than of bentonite. Keyword :Bentonite-Fe2O3 composite, Photocatalyst, Photodegradation,  Phenol.

Page 1 of 1 | Total Record : 10