cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengajaran MIPA
ISSN : 14120917     EISSN : 24433616     DOI : -
Core Subject :
Journal of Mathematics and Science Teaching or Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) was founded in 1993 and published qualitative and or quantitative research concerning mathematics and science teaching. JPMIPA is published by Faculty of Mathematics and Science Education Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA-UPI) in association with Indonesian Society for Science Educators (JPII), twice a year in April and October with 16 articles per number or 32 articles per year.
Arjuna Subject : -
Articles 419 Documents
EXPLORING MATHEMATICS SEBAGAI SUATU MODEL PEMBELAJARAN Darhim, Darhim
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 6, No 2 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 2, 2005
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v6i2.34986

Abstract

Pangdangan matematika sebagai aktivitas manusia dan fenomena kehidupan akhir-akhir ini banyak dilontarkan. Ini terkait dengan munculnya berbagai teori pembelajaran matematika yang menekankan kepada pembelajaran yang kontekstual bagi para siswa. Salah satunya Exploring Mathematics. Ada tiga prinsip pembelajaran dengan  Exploring Mathematics, yaitu menggunakan masalah kontekstual, menggunakan pemodelan, dan menggunakan beragam strategi dalam menyelesaikan masalah kontekstual. Masalah kontekstual tersebut harus familiar bagi para siswa dan bila memungkinkan real (nyata) bagi mereka. Melalui masalah kontekstual tersebut diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya.
MENINGKATKAN DAYA TANGGAP DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP DI KELAS KHUSUS OLAH RAGA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI Kurniasih, Tjitjih; Haryani, Haryani; Ciptowati, Endang
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 20, No 1 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 1, 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i1.36210

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan daya tanggap siswa dan hasil belajar IPA di kelas khusus olah raga dengan menggunakan media pembelajaran animasi. Melalui penelitian ini diharapkan bahwa tanggapan siswa selama Kegiatan Belajar Mengajar akan meningkat dan kegiatan belajar IPA menjadi menyenangkan sehingga akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap. Subjek penelitian adalah 36 siswa kelas VIII (kelas khusus olahraga) di salah satu SMP Negeri di Bogor. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi daya tanggap siswa selama KBM, lembar observasi kegiatan pembelajaran, dan instrumen hasil belajar (soal postes). Data yang dihasilkan kemudian dianalisis nilai rata-ratanya. Pada siklus pertama hasil belajar mencapai 42% dan daya tanggap siswa terhadap aktivitas guru dalam KBM hanya 56% (kurang). Pada siklus 2 hasil belajar mencapai 72% dan daya tanggap siswa terhadap aktivitas guru dalam KBM naik menjadi 68%. Pada siklus 3 hasil belajar IPA kelas khusus olahraga akhirnya mencapai ketuntasan klasikal 88% dan daya tanggap terhadap aktivitas guru dalam KBM mencapai 93% (melampaui standar ketuntasan klasikal). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran animasi dapat meningkatkan daya tanggap dan hasil belajar IPA kelas khusus olahraga.ABSTRACTThis research aimed to increase students’ response towards science learning and science learning outcome in sport class using animation learning media. Through this research, it was expected that students’ response during teaching and learning activities would increased and students’ will be interested in doing these activities so that it will increase their science learning outcome. This research was three cycles-class action research in which every cycles consists of four stages. Research subjects was 36, 8th grader students (sports class) in one of junior high school in Bogor. Research instruments were students’ responsiveness evaluation sheet, learning activities observation sheet, and learning results instrument (postest question). The collected data were analyzed its average. In first cycle, learning outcome was 42% whereas students’ responsiveness was 56% (low). In cycle 2, learning outcome and students’ responsiveness were increased to 72% and 68%, respectively. In cycle 3, clasical completedness of 88% for learning outcome and 93% for students’ responsiveness (beyond clasical completedness standard) were achieved. Results suggested that animation learning media may increased students’ responsiveness and learning outcome of science subjects in sports class.
PENGARUH KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN TIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA Sutarno, Heri; Rohendi, Dedi; Putri, Gigin Gantini
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 16, No 2 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 2, 2011
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v16i2.36045

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi guru TIK berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK. Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah sampel, dengan responden siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan metode survey eksplanatory. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: Nilai Skala (Nilai Interval), untuk mengetahui kondisi dari masing-masing variabel; Analisis varians (ANOVA) satu jalur; dan Korelasi untuk mengetahui keterhubungan variabel. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa kompetensi pedagogik guru TIK yang ada di sekolah sampel tergolong cukup (56,07%), kompetensi kepribadian tergolong cukup (53,72%), kompetensi sosial tergolong cukup (45,22%) dan kompetensi profesional tergolong tinggi (61,20%). Keterhubungan antara kompetensi guru dengan motivasi belajar diperkuat dengan kurangnya tingkat signifikansi sehingga dapat disimpulkan bahwa ada keterhubungan antara keempat kompetensi guru tersebut terhadap motivasi siswa untuk belajar mata pelajaran TIK. Secara parsial hanya kompetensi kepribadian (53,72%) dan kompetensi profesional (61,20%) yang terbukti dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Untuk hasil belajar, dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata keterhubungan antara kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar sangat kecil (50%). Sebagai saran dari penelitian ini yaitu instansi pencetak guru harus memastikan agar mahasiswa yang dididiknya memiliki kemampuan kompetensi guru seperti tertulis dalam PP No. 74 tahun 2008 sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, yang pada akhirnya keberadaan guru benar-benar bermakna dalam sebuah pembelajaran.
LESSON STUDY SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PEMBINAAN (SUPERVISI) GURU DI SEKOLAH DALAM USAHA MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL Riandi, Riandi
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 8, No 2 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 2, 2006
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.35373

Abstract

Hambatan pelaksanaan pembinaan (supervise) terhadap para guru di sekolah kerap kali ditemui pimpinan sekolah. Kesediaan para guru untuk disupervisi seringkali menjadi kendala utama, demikian pula untuk menentukan kapan saat yang tepat untuk pelaksanaanya. Kegiatan lesson study merupakan salah satu alternative yang dapat digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Tahap-tahap lesson study yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan refleksi merupakan saat yang tepat untuk para pimpinan sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor. Melalui lesson study semua komponen sekolah dengan semangat kesejawatan (collegiality) melakukan peerevaluation dan peersupervision untuk meningkatkan keprofesionalannya dalam melaksanakan pembelajaran. Lesson study memiliki peluang yang cukup baik dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran yang akan sejalan dengan meningkatnya keprofesionalan guru. Satu hal yang harus diperhatikan adalah kesinambungannya agar efektivitas lesson study dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran dapat dibuktikan.
PREFERENSI DAN PERSEPSI PERSONAL PESERTA TERHADAP KONTEN BIOLOGI YANG MENJADI FOKUS PENELITIAN SELAMA MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU Solihat, Rini; Rustaman, Nuryani Y.; Widodo, Ari; Saefudin, Saefudin
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 20, No 2 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 2, 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.36246

Abstract

ABSTRAKArtikel ini menyajikan hasil penelitian tentang perkembangan preferensi dan persepsi personal peserta program pendidikan profesi guru. Penelitian longitudinal ini dilakukan di salah satu universitas penyelenggara pendidikan profesi guru biologi di Indonesia selama satu setengah tahun. Sejumlah 23 peserta program pendidikan profesi guru biologi yang menjadi subyek penelitian ini memiliki latar belakang akademik sarjana biologi dan tidak memiliki pengalaman melaksanakan penelitian pendidikan. Dokumen rancangan dan laporan penelitian tindakan kelas peserta selama mengikuti pendidikan profesi guru merupakan sumber data utama penelitian yang menggunakan desain penelitian campuran tipe eksploratori sekuensial. Kuesioner tentang kemampuan konten biologi merupakan instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa preferensi tema konten biologi peserta selalu berubah. Persepsi personal peserta terhadap konten biologi yang dipilihnya sebagai fokus penelitian juga bervariasi. Sebagai tambahan, pemilihan konten yang dijadikan fokus penelitian tidak terkait dengan kepercayaan diri peserta terhadap pemahaman konten yang dimilikinya. ABSTRACTThis paper presents results of study on the development of professional training program participants’ personal perceptions and preferences toward biology content which were used as their research subject along the program. This longitudinal study was carried out in one of universities which conducted professional training program. As many as 23 participants have an undergraduate degree in biology and did have not educational research experience. The main data source for this sequential exploratory research design was participants’ classroom action research document which was analyzed along the program. Questionnaire on biological content capabilities was used as an additional instrument to identify participant’s personal perception. Results showed that biology content themes used are always changing. Personal perception of participants according to biology content also varied. In addition, biology content chosen as research focus was not related with the level of complexity of the content and participants self-efficacy.
VISUALIZATION MULTIMULTIMEDIA TO ENHANCE CONCEPTS UNDERSTANDING AND GENERIC SCIENCE SKILLS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS ON THE HYDROCARBONS CONCEPT Permana, Irvan; Rohman, Ijang
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i1.36061

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh multimedia visualisasi terhadap peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains siswa SMK pada konsep hidrokarbon. Metode penelitian yang digunakan kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest non-equivalent control group design. Subyek penelitian adalah siswa kelas XII salah satu SMK Negeri di kota Bandung tahun ajaran 2010/2011, yang terdiri atas satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kelompok eksperimen berjumlah 33 orang, sedangkan kelompok kontrolnya berjumlah 31 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan, digunakan instrumen berupa tes pilihan ganda, angket dan lembar wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia visualisasi dapat meningkatkan penguasaan konsepdan keterampilan berpikir kritis siswa. Rata-rata nilai N-Gain kelas eksperimen (55,40%) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (43,39%). Peningkatan penguasaan konsep tertinggi terjadi pada konsep minyak bumi dan terendah pada konsep isomer. Peningkatan keterampilan generik sains tertinggi terjadi pada indikatorpengamatan tak langsung, sedangkan yang terendah pada indikator kerangka logika taat azas.Multimedia visualisasi juga mendapat tanggapan yang positif dari guru dan siswa.ABSTRACTThe aim of this research his to find out the influence of visualization multimedia to the vocational students’ conceptualunderstanding and science generic skills. Quasi Experiment design with pretestposttest non-equivalent control group design was used in this reseach. The research was conducted in one of vocational school in Bandung, West Java in the academic year 2010/2011.The experimental group was a class XII (33 students), while the control class was a class XII (31 students). Sampling was conducted by random cluster sampling technique. To obtain the necessary data, instrument used were multiple choice test, questionnaire, and interview protocol. Based on the result, revealed that the visualization multimedia enhanced students' concepts understanding and critical thinking skills. The average score of the experimental class N-Gain (55.40%) is higher than the control class (43.39%).Concepts understanding of students obtained the highest in the oil concept, and the lowest was isomers. The highest mastery of students’ science generic skills is indirect observation, while the lowest is logic framework of compliance with guiding principles indicator. In addition, based on the responses of students as well as teachers show that visualization multimedia is positively responded by students and makes students enthusiastic in studying of hydrocarbon.
KEADAAN KONSEPSI SISWA SMA SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN FISIKA MATERI RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH Suhandi, Andi
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 5, No 1 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 1, 2004
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v5i1.35650

Abstract

Telah dilakukan penelitian deskriptif kuantitatif tentang identifikasi keadaan konsepsi siswa SMA setelah mengikuti pembelajaran Fisika materi rangkaian listrik arus searah. Penelitian dilakukan terhadap 100 orang siswa yang berasal dari lima SMA di kabupaten Garut. Identifikasi miskonsepsi dilakukan dengan teknik certainty of response index (CRI). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA yang menjadi subyek penelitian ini berada pada kondisi miskonsepsi, hampir setengahnya berada pada kondisi tidak tahu konsep dan hanya sebagian kecil saja yang berada pada kondisi paham konsep pada setiap konsepsi ilmiah yang tercakup dalam materi rangkaian listrik arus searah. Keadaan konsepsi siswa seperti ini erat kaitannya dengan cara mengajar yang dilaksanakan guru dan kondisi guru yang juga mengalami miskonsepsi.
KETERAMPILAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DENGAN MENGGUNAKAN KOMPONEN INSTRUMEN TERPADU (KIT) IPA SD Rosnita, Rosnita
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 21, No 1 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 1, 2016
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v21i1.36263

Abstract

ABSTRAKIPA adalah disiplin ilmu yang meneliti fenomena-fenomena alam yang terkadang kompleks sehingga pengajarannya harus dilakukan dengan alat yang dapat memfasilitasi siswa dalam memahami kekom-pleksan tersebut. Salah satu alat untuk memandu pengajaran IPA adalah Komponen Instrumen Terpadu (KIT). Penelitian ini menyelidiki keterampilan guru dalam melaksanakan praktikum dengan menggunakan KIT IPA. Sampel adalah 30 orang guru Sekolah Dasar (SD) di Kota Pontianak. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan angket yang disusun berdasarkan berbagai aspek keterampilan dalam melaksanakan praktikum. Secara keseluruhan, keterampilan guru berdasarkan angket adalah 72% sehingga dikategorikan sebagai Baik, sedangkan hasil observasi langsung kegiatan praktikum menunjukkan bahwa secara keseluruhan keterampilan guru dalam melaksanakan praktikum dengan menggunakan KIT IPA adalah 64% atau dikategorikan dalam kategori Cukup. Aspek yang memperoleh skor paling tinggi dari hasil angket maupun hasil observasi adalah aspek sikap. ABSTRACTScience is a body of knowledge that investigates natural phenomena which are sometimes complex, thus teaching science requires tools that can facilitate students in understanding that complexity. Tool to guide science teaching is science kit (KIT). This study investigated teachers’ skills in conducting laboratory works by using KIT. Samples were 30 elementary schools teachers in Pontianak. The instrument used was observation sheets and questionnaires in which it was composed based on various aspects in conducting laboratory works. Based on questionnaire, teachers’ overall skill in conducting laboratory works was 72% in which it was categorized as Good, whereas based on actual laboratory works observation, teachers’ overall skill in conducting laboratory works was 64%, in which it was categorized as Sufficient. Aspect receiving the highest score from questionnaire and observation was attitude.
PENGEMBANGAN REPRESENTASI KIMIA SEKOLAH BERBASIS INTERTEKSTUAL PADA SUB-KONSEP KONFIGURASI ELEKTRON MODEL ATOM BOHR YANG DIPERLUAS DALAM BENTUK MULTIMEDIA Budiman Anwar; Rd. r. Srie Ernawati; Rahmat Setiadi; Wiji Wiji
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 17, No 2 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 2, 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i2.36108

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian yang menghasilkan representasi kimia berbasis intertekstual berupa multimedia pada sub-konsep konfigurasi elektron berdasarkan model atom Bohr yang diperluas. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dan evaluatif yang merupakan bagian dari Penelitian dan Pengembangan (R D). Prosedur penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan kerja, yaitu: (1) penentuan materi subjek, (2) kajian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada standar isi serta contoh silabus BSNP untuk menentukan indikator dan konsep, (3) pengumpulan multimedia existing, (4) analisis multimedia existing berdasarkan kajian aspek konten, pedagogi, dan multimedia, (5) pembuatan script dan storyboard yang divalidasi berdasarkan aspek konten dan pedagogi, (6) revisi script dan storyboard, (7) pembuatan multimedia yang kemudian di validasi pada aspek multimedia. Multimedia ini kemudian ditanggapi oleh guru dan siswa untuk mengetahui kualitas multimedia berdasarkan kriteria/ indikator yang telah ditentukan melalui angket. Hasilnya diolah secara deskriptif persentase. Angket diberikan kepada lima orang guru mata pelajaran Kimia dan 30 orang siswa SMA kelas XI dan XII yang telah mempelajari mengenai sub-konsep konfigurasi elektron berdasarkan model atom Bohr yang diperluas. Berdasarkan data angket guru diperoleh hasil bahwa tingkat persetujuan terhadap: (1) kualitas multimedia adalah 84%, (2) kejelasan penyampaian materi/ konsep adalah 96%, (3) peran multimedia adalah 100%, dan (4) pengembangan multimedia adalah 100%. Secara keseluruhan respon guru terhadap multimedia terletak pada daerah positif. Berdasarkan data angket siswa diperoleh hasil bahwa tingkat persetujuan terhadap: (1) motivasi pada multimedia adalah 85.31%, (2) konten pada multimedia adalah 84.7%, (3) navigasi pada multimedia adalah 86%, (4) multimedia dan interaktivitasnya adalah 90.84%, dan (5) tampilan multimedia adalah 86.77%. Secara keseluruhan respon siswa terhadap multimedia terletak pada daerah setuju. Dengan demikian representasi kimia sekolah berbasis intertekstual pada sub-konsep konfigurasi elektron model atom Bohr yang diperluas dalam bentuk multimedia yang telah dikembangkan dapat digunakan.ABSTRACTHas done research that results in the form of textual representations of chemical-based multimedia sub-concept of electron configurations based on the extended Bohr model of the atom. This study used a descriptive and evaluative methods that are part of the Research and Development (R D). Procedure of the research work carried out in several stages, namely: (1) determination of the subject matter, (2) a standard assessment and basic competencies contained in content standards and sample syllabi BSNP to define indicators and concepts, (3) existing multimedia collection, (4 ) analysis of existing multimedia based study aspects of content, pedagogy, and multimedia, (5) creation scripts and storyboards are validated based on aspects of content and pedagogy, (6) the revised script and storyboard, (7) multimedia creation later in the validation of the multimedia aspect. Multimedia is then taken up by teachers and students to determine the quality of multimedia based on the criteria / indicators that have been determined through a questionnaire. The results are processed by descriptive percentages. Questionnaires given to five teachers of Chemistry subjects and 30 high school students of class XI and XII who have studied the concept of sub-electron configuration by the extended Bohr model of the atom. Based on data from the teacher questionnaire obtained results that the level of agreement to: (1) multimedia quality is 84%, (2) clarity of delivery of materials / concepts was 96%, (3) the role of multimedia is 100%, and (4) development of multimedia is 100% . Overall the response of teachers to the multimedia lies in the positive region. Based on data from student questionnaires obtained results that the level of agreement to: (1) multimedia motivation is 85.31%, (2) the contents of multimedia is 84.7%, (3) navigation in multimedia is 86%, (4) multimedia and interaktivitasnya is 90.84% and (5) multimedia display is 86.77%. Overall the students' response to the multimedia lies in the area agreed. Thus the textual representation of chemical-based schools in the sub-concepts of the Bohr model of the atom the electron configurations are expanded in the form of multimedia that has been developed can be used.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERRUBAHAN ENERGI LISTRIK DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI LESSON STUDY Ahmad H; Kokom K; Kunkun Kunkun; Wartini Wartini; Maman S; Dedi J; Trisnahada Trisnahada; Kosasih Kosasih; Hera N; Iyon S
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 9, No 1 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 1, 2007
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v9i1.35720

Abstract

Melalui kegiatan lesson study di sub rayon 4 Situraja Telah dikembangkan model pembelajaran perubahan energi dengan pendekatan pembelajaran kooperatif Tipe JIGSAW. Sebagai alternatif solusi permasalahan sulitnya mengarahkan perhatian siswa, mengaktifkan siswa, keterbatasan waktu dibandingkan jumlah materi yang harus disajikan, meningkatkan kemampuan siswa kelompok rendah. Pada tahap persiapan dikembangkan rancangan lima kegiatan utama dalam pembelajaran demonstrasi, dua macam eksperimen, identifikasi berbagai alat yang menggunakan energi listrik dan presentasi hasil kegiatan beserta alat, LKS, dan evaluasinya. Hasil yang dicapai model ini dapat membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan, mengaktifkan sebagian besar siswa (80%) dan ketuntasan pencapaian prestasi belajar kognitif amat baik (85 %). Melalui Lesson study para guru dapat saling belajar dalam mengatasi berbagai masalah pembelajaran dan peroblema belajar siswa. Ada prinsif kebersamaan dalam lesson studi sehingga setiap guru tidak saling menghakimi tapi saling toleransi dalam menyampaikan masukan pada kegiatan refleksi.

Page 10 of 42 | Total Record : 419


Filter by Year

1993 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 2 (2022): JPMIPA: Volume 27, Issue 2, 2022 Vol 27, No 1 (2022): JPMIPA: Volume 27, Issue 1, 2022 Vol 26, No 2 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 2, 2021 Vol 26, No 1 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 1, 2021 Vol 17, No 2 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 2, 2012 Vol 25, No 2 (2020): JPMIPA: Volume 25, Issue 2, 2020 Vol 25, No 1 (2020): JPMIPA: Volume 25, Issue 1, 2020 Vol 25, No 2 (2020): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2020 Vol 25, No 1 (2020): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2020 Vol 24, No 2 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 2, 2019 Vol 24, No 1 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 1, 2019 Vol 24, No 1 (2019): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2019 Vol 23, No 2 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 2, 2018 Vol 23, No 1 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 1, 2018 Vol 23, No 2 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2018 Vol 23, No 1 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2018 Vol 22, No 2 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 2, 2017 Vol 22, No 1 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 1, 2017 Vol 22, No 2 (2017): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2017 Vol 22, No 1 (2017): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2017 Vol 21, No 2 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 2, 2016 Vol 21, No 1 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 1, 2016 Vol 20, No 2 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 2, 2015 Vol 20, No 1 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 1, 2015 Vol 19, No 2 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 2, 2014 Vol 19, No 1 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 1, 2014 Vol 18, No 2 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 2, 2013 Vol 18, No 1 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 1, 2013 Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012 Vol 16, No 2 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 2, 2011 Vol 16, No 1 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 1, 2011 Vol 15, No 2 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 2, 2010 Vol 15, No 1 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 1, 2010 Vol 14, No 2 (2009): JPMIPA: Volume 14, Issue 2, 2009 Vol 13, No 1 (2009): JPMIPA: Volume 13, Issue 1, 2009 Vol 12, No 2 (2008): JPMIPA: Volume 12, Issue 2, 2008 Vol 11, No 1 (2008): JPMIPA: Volume 11, Issue 1, 2008 Vol 9, No 2 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 2, 2007 Vol 9, No 1 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 1, 2007 Vol 8, No 2 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 2, 2006 Vol 8, No 1 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 1, 2006 Vol 6, No 2 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 2, 2005 Vol 6, No 1 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 1, 2005 Vol 5, No 2 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 2, 2004 Vol 5, No 1 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 1, 2004 Vol 4, No 2 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 2, 2003 Vol 4, No 1 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 1, 2003 Vol 3, No 1 (2002): JPMIPA: Volume 3, Issue 1, 2002 Vol 2, No 2 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 2, 2001 Vol 2, No 1 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 1, 2001 Vol 1, No 1 (1993): JPMIPA: Volume 1, 1993 More Issue