cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Manajemen Keperawatan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 84 Documents
Budaya Organisasi Dan Profesionalisme Perawat Di Rumah Sakit Swasta Di Temanggung Apriyatmoko, Raharjo; Susilo, Eko
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organizational culture is one important aspect in achieving an organization’s objectives, including in influencing professionalism. PKU Muhammadiyah Hospital in Temanggung regional is assumed have strong organizational culture differently in raising the level of professionalism of the nurses. The researcher’s goal is to determine the influence of the strength of cultural organization with professionalism of nurses at PKU Muhammadiyah. The study was conducted by applied cross sectional approach with 55 nurses. The questionnaires were used for data collecting tested by management experts (content validity).The results show that there is a significant positive relation ( r = 0.445 ) between the organizational culture and profesonalism. Based on the research, it is required to develop an organizational and managerial system, from both hospitals and nursing profession in PKU Muhammadiyah hospital in developing a system, therefore the cultural values of the organization that are developed in the hospitals can be strengthened .
Peningkatan Softskill Perawat Melalui Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Di Rsi Sultan Agung Semarang Hartiti, Tri
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang dapat diterapkan dengan karakteristik kharismatik, pengaruh idealis, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, serta konsiderasi individu. Softskill adalah keterampilan kecakapan hidup baik untuk diri sendiri, berkelompok atau bermasyarakat yaitu berupa keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) maupun keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intra personal skill) agar mampu mengembangkan produktifitas kerja secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepemimpinan Transformasional kepala ruang dan kemampuan softskill dari perawat pelaksana serta hubungan keduanya. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung, terhadap 18orang perawat sebagai kepala ruang, dan 80 orang perawat pelaksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Hasil dari penelitian ini didapatkan 4 orang (22%) kepala ruang yang telah memiliki kemampuan kepemimpinan transformasional baik , sedangkan 14 orang (78%) belum baik, didapatkan 20 orang (25%) perawat pelaksana yang telah memiliki softskill yang baik, sedangkan 60 orang (75%) memiliki softskill yang kurang baik. Terdapat hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala ruang dengan softskill perawat pelaksana dengan p=0,018
Discharge Planning Dalam Interdisciplinary Bedside Rounds (Sibr) Pada Perawatan Pasien Dengan Diabetes Melitus Setiawan, Herry; Herry Setiawan
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era moderenisasi yang diikuti perubahan pola makan dan gaya hidup meningkatan kejadian penyakit degenaratif di masyarakat. Salah satu penyakit degeratif yang mengalami peningkatan baik angka mortalitas dan morbiditasnya adalah Diabetes Melitus (DM). Data di Amerika Serikat, jumlah klien DM meningkat tajam dimana terdapat 8 juta orang mengalami NIDDM, dan 1 juta orang mengalami IDDM serta lebih dari 4 juta orang yang belum terdiagnosa. Menurut data dunia, jumlah keseluruhan klien dengan DM adalah 114 juta. Perawat sebagai salah satu anggota tim kesehatan mempunyai peran penting dalam pelayanan di rumah sakit, khususnya merencanakan Discharge Planning. Tujuan: Mendesain suatu program discharge planning dalam interdisciplinary bedside rounds (SIBR) pada perawatan pasien dengan diabetes mellitus. Gagasan inovasi: Bentuk nyata dari komunikasi dan koordinasi antar disiplin ilmu kesehatan adalah penggunaan “Kartu Menuju Sehat Gula” dalam program discharge planning. Metode ini dapat memfasilitasi pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi antar disiplin ilmu kesehatan di rumah sakit. Diskusi: Seorang discharge planners bertugas membuat rencana, mengkoordinasikan, memonitor, memberikan tindakan dan proses kelanjutan perawatan. Pelaksanaan Discharge Planning dilaksanakan dengan memperhatikan Interdisciplinary Bedside Rounds untuk membangun komunikasi dan koordinasi yang efektif demi kualitas pelayanan kesehatan. Adanya kesempatan berkoordinasi disiplin ilmu kesehatan berimplikasi terhadap kemampuan dalam melakukan perawatan pada pasien secara holistik dan komprehensif dengan melibatkan keluarga. Keterbukaan terkait keadaan pasien akan membuat keluarga terlibat dalam perawatan post hospitalisasi, sehingga perawatan di rumah akan sejalan dengan perawatan yang dijalani di rumah sakit. Kesimpulan: Discharge planning dapat mengurangi hari perawatan, mencegah kekambuhan, meningkatkan perkembangan kondisi kesehatan dan menurunkan beban perawatan, meningkatkan kemajuan, menurunkan komplikasi penyakit, pencegahan kekambuhan, menurunkan angka mortalitas dan morbiditas serta membantu pasien untuk mencapai kualitas hidup optimum sebelum dipulangkan.
Hubungan Organisasi Lini Dan Kepuasan Kerja Perawat Dengan Komitmen Organisasi Manoppo, Inggerid Agnes; Rejeki, Sri; Ulliya, Sarah
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komitmen organisasi merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen kuat terhadap organisasinya merupakan suatu modal dalam mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan organisasi lini, kepuasan kerja dan komitmen organisasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang, Untuk mengetahui secara parsial hubungan antara organisasi lini dengan komitmen organisasi dan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi serta mengetahui secara simultan hubungan organisasi lini dan kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang. Metode penelitian survei analitik cross sectional dengan multivariat regresi berganda. sampel penelitian sebanyak 60 responden. Hasil penelitian ada hubungan yang signifikan secara simultan antara organisasi lini dan kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi dengan nilai α (p = 0,004) < 0,05 dengan nilai korelasi R=0,416 dan nilai koefisien determinasi R2= 0,173sehingga variabel organisasi lini dan kepuasan kerja perawat memberikan sumbangan efektif 17,3% terhadap komitmen organisasi sedangkan 82,7% diterangkan oleh faktor lain yang tidak terangkum dalam analisis ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang bermakna antara organisasi lini dan kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang. saran meningkatkan kepuasan kerja dan nilai organisasi sehingga kualitas pelayanan rumah sakit dapat lebih baik.
Hubungan Kepemimpinan Dan Supervisi Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Dewi, Mursidah; Zestin, Riska
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja perawat dalam Pelayanan keperawatan dapat dilihat dari terpenuhinya karakteristik proses keperawatan yang tergambar antara lain pada dokumentasi proses keperawatan. Pendokumentasian yang baik membutuhkan sistem manajerial keperawatan yang tepat. Kondisi ini tentu perlu didukung oleh seorang pimpinan yang mempunyai kemampuan manajerial diantaranya kepemimpinan dan supervisi untuk melaksanakan fungsi organisasi dalam aktivitas-aktivitas keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel kepemimpinan dan supervisi dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD H. Hanafie Muara Bungo dengan jumlah sampel sebanyak 70 perawat pelaksana. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kepemimpinan dan supervisi dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan (p value < 0,05). Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi jajaran manajerial keperawatan dan perawat pelaksana untuk mengoptimalkan perannya agar dapat memberikan kinerja yang baik dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
Pengembangan Case Manager Dalam Patient Centered Care Aeni, Wiwin Nur
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The treatment process of the patient is a complex process because it involves sharing of health professions from nurses, doctors, pharmacists, nutrition, as well as administrative personnel. Constraints that occur in the field is the communication between the health team did not fully running. Effective communication between the teams is a necessary condition to provide nursing services primarily focused to patients. Patient centered care is care that is respectful and responsive to choices, needs and personal values of patients and ensuring that value as a guide for all clinical decisions. The aim of this systematic review is to analysis of the development of case manager towards the fulfillment of the rights of patients. Methods : This study used critical appraisal method by leveling the evidence based nursing from proceeding, thesis, dissertation, national as well as international journals. Results : Case manager can meet patients rights through effective communication. Case manager works closely with the patient so that the maintenance time nurse to the patient lasts a long time since the patient came to the patients home. Case manager through its role in collecting and organizing various data related to the patient and treatment process which traces the disease, needs, and the potential that exists in the patient so that reconcile the needs / expectations and patient compliance. Conclusions : The effectiveness of case manager in the fulfillment of patients rights need to be developed early on in the hospital.
Pengaruh Program Mentoring Terhadap Penerapan Budaya Keselamatan Pasien Nurmalia, Devi; Handiyani, Hanny; Pujasari, Hening
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya keselamatan pasien merupakan dasar utama dalam keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program mentoring terhadap penerapan budaya keselamatan pasien di ruang rawat inap di salah satu rumah sakit swasta di Semarang. Metode penelitian ini menggunakan quasi experiment design: pretest-posttest with control group design, sampel yang digunakan 90 perawat (45 pada kelompok intervensi dan 45 pada kelompok kontrol). Hasil menunjukkan terdapat pengaruh antara penerapan budaya kelompok kontrol dengan kelompok intervensi sesudah progam mentoring (p= 0.056,2= 4.5 𝛼 = 0.1) dan RR 2.5. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok yang tidak mendapatkan program mentoring akan beresiko mengalami penurunan dalam penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 2.5 kali lebih besar dibandingkan kelompok yang mendapatkan program mentoring keperawatan.
Hubungan Antara Self Efficacy Dan Stres Kerja Dengan Burnout Pada Perawat Dalam Melakukan Asuhan Hubungan Antara Self Efficacy Dan Stres Kerja Dengan Burnout Pada Perawat Dalam Melakukan Asuhan Natsir, Muhammad; Hartiti, Tri; Sulisno, Madya
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profesi kesehatan pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit yang paling rentan mengalami burnout adalah perawat. Faktor individu dan faktor lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya Burnout. Faktor individu salah satunya adalah self efficacy sedang faktor lingkungan disebabkan stres kerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara self efficacy dan stres kerja dengan burnout pada perawat dalam melakukan asuhan keperawatan di RS Pemerintah di Kabupaten Semarang. Jenis penelitian observasional pendekatan cross sectional. Populasi perawat di RS Pemerintah di Kabupaten Semarang dengan sampel sebanyak 111 responden. Teknik sampling dengan stratified random sampling. Instrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis bivariat yang digunakan chi square. Hasil penelitianmenunjukkan55% responden memiliki self efficacy tinggi, 64,9% responden mengalami stres kerja sedang, 89,2% responden mengalami burnout rendah. Tidak ada hubungan antara self efficacy dengan burnout, ada hubungan antara stres kerja dengan burnout. Implikasi utuk peneliti selanjutnya dapatmengembangkan penelitian dengan mempertimbangkan faktor individu, faktor lingkungan, faktor organisasi yang dapatmempengaruhi burnout. Rumah sakit dapatmelakukan kegiatan untuk meningkatkan self efficacy perawat melalui pelatihan kompetensi, menurunkan stres kerja dan burnoutmelaluikegiatan refresing, rotasi kerja. Perawat dapat meningkatkan self efficacy melalui peningkatan kompetensi, melakukan koping yang konstruktif untuk mencegah stres kerja dan burnout.
Mentoring Budaya Organisasi Oleh Manajer Keperawatan Jaya, Kusnadi
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profesionalisme perawat sebagai employeeakan menumbuhkan iklim kerja yang kondusif sehingga kinerja perawat dapat berkontribusi terhadap pencapaian visi dan tujuan-tujuan rumah sakit sebagai organisasi bisnis. Karena itu profesionalisme harus dibangun diatas nilai-nilai budaya organisasi yang unik. Tujuan: Mengintegrasikan perawatkedalam budaya organisasi Rumah Sakit. Inovasi: Mentoring budaya organisasi dalam fungsi manajemen seorang Manajer Keperawatan di Rumah Sakit. Diskusi: Profesionalisme harus diikuti dengan perilaku legal, etis, serta peka terhadap budaya yang ada dalam lingkungan kerja, termasuk budaya organisasi. Perawat bekerja bukan hanya mentaati standar profesi dan kode etik profesinya saja, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap rumah sakit dan menjadi bagian penting dari budaya organisasi itu sendiri. Menerapkan perilaku caring terhadap organisasinya dan membiasakan perilaku efektif sebagai seorang profesional, dengan strategi mentorship. Kesimpulan: Penanaman budaya organisasi akan memberikan makna terhadap eksistensi perawat bagi organisasi sehingga perilaku pelayanan menjadi sinergi dan iklim pengembangan diri perawat menjadi kondusif.
Pengaruh Loyalitas Dan Kepuasan Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Swasta Di Yogyakarta Sudarta, I Wayan; Dharmana, Edi; Santoso, Agus
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Pelayanan keperawatan di rumah sakit salah satu faktor penentu kualitas pelayanan, perawat bertanggung jawab terhadap klien secara holistik. Survey pelaksanaan Asuhan keperawatan pada pendokumentasian kurang sesuai dengan pelaksanaan tindakan, dan survey tentang kepuasan kerja perawat ada 16,25 % mengatakan tidak puas. Motode: Survey, cross sectional, populasi perawat pelaksana DIII Keperawatan, sampel 73 orang, pengumpulan data dengan Angket, dokumentasi dan observasi, analisa data dengan regressi logistic. Hasilnya :Hasil penelitian tentang Loyalitas dari 73 responden 72 responden kategori tinggi dalam memberikan asuhan keperawatan, kemudian dilakukan uji stastistik regresi Loyalitas koefisien wald 0,000 signifikansi 0, 993 tidak ada pengaruh loyalitas dengan kinerja perawat dalam asuhan keperawatan, Variabel kepuasan dari 73 responden kepuasan kategori tinggi ada 46 responden, kategori sedang ada 27 responden. Dilakukan uji regresi Kepuasan koefisien wald 5,203 signifikansi 0,023 , ada pengaruh kepuasan dengan kinerja perawat dalam asuhan keperawatan. Simpulan :Kepuasan berpengaruh secara signifikan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Variabel loyalitas tidak berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.