Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN SOFTSKILL PERAWAT MELALUI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA RUANG PADA RS SWASTA DI SEMARANG Hartiti, Tri
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang dapat diterapkan dengan karakteristik kharismatik, pengaruh idealis, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, serta konsiderasi individu. Softskill adalah keterampilan kecakapan hidup baik untuk diri sendiri, berkelompok atau bermasyarakat yaitu berupa keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) maupun keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intra personal skill) agar mampu mengembangkan produktifitas kerja secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepemimpinan transformasional kepala ruang dan kemampuan softskill dari perawat pelaksana serta hubungan keduanya.Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Swasta di Semarang, terhadap 18orang perawat sebagai kepala ruang, dan 80 orang perawat pelaksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Hasil dari penelitian ini didapatkan 4 orang (22%) kepala ruang yang telah memiliki kemampuan kepemimpinan transformasional baik , sedangkan 14 orang (78%) belum baik,  didapatkan 20 orang (25%) perawat pelaksana yang telah memiliki softskill yang baik, sedangkan 60 orang (75%) memiliki softskill yang kurang baik. Terdapat hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala ruang dengan softskill perawat pelaksana dengan p=0,018
BEKAM BASAH MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP SOSIAL HUMANIORA PASIEN MIGREN Samiasih, Amin; Hartiti, Tri
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Migren kejadiannya mulai meningkat. Kejadian terbanyak pada perempuan usia 35-45 tahun. Keadaan migren sangat mengganggu belajar, bekerja dan aktifitas sehari-hari, sehingga menurunkan kualitas hidup pasien. Bekam basah adalah teknik pengobatan komplementer, telah menurunkan nyeri pada 66% pasien nyeri kepala. Tujuan penelitian  untuk mengetahui pengaruh bekam basah terhadap kualitas hidup pasien migren. Metode penelitian adalah   quasi eksperimen, disain   one group pre test and post test design. Tempat penelitian adalah klinik bekam sinergi di wilayah Semarang teknik pengambilan sampel consecutive sampling, Hasil: Rata-rata gangguan ADL pasien Migren sebelum dilakukan bekam 73.40, termasuk Migren berdampak parah pada ADL. Hal ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora buruk. Rata-rata gangguan  ADL pasien  Migren  1 minggu setelah  dilakukan bekam 52.67, termasuk Migren berdampak ringan pada ADL. Hal ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora sedang. Simpulan penelitian ini ada pengaruh bekam basah terhadap kualitas hidup sosial humaniora pasien migren nilai p 0.000.
Peningkatan Softskill Perawat Melalui Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Di Rsi Sultan Agung Semarang Hartiti, Tri
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang dapat diterapkan dengan karakteristik kharismatik, pengaruh idealis, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, serta konsiderasi individu. Softskill adalah keterampilan kecakapan hidup baik untuk diri sendiri, berkelompok atau bermasyarakat yaitu berupa keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) maupun keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intra personal skill) agar mampu mengembangkan produktifitas kerja secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepemimpinan Transformasional kepala ruang dan kemampuan softskill dari perawat pelaksana serta hubungan keduanya. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung, terhadap 18orang perawat sebagai kepala ruang, dan 80 orang perawat pelaksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Hasil dari penelitian ini didapatkan 4 orang (22%) kepala ruang yang telah memiliki kemampuan kepemimpinan transformasional baik , sedangkan 14 orang (78%) belum baik, didapatkan 20 orang (25%) perawat pelaksana yang telah memiliki softskill yang baik, sedangkan 60 orang (75%) memiliki softskill yang kurang baik. Terdapat hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala ruang dengan softskill perawat pelaksana dengan p=0,018
Hubungan Antara Self Efficacy Dan Stres Kerja Dengan Burnout Pada Perawat Dalam Melakukan Asuhan Hubungan Antara Self Efficacy Dan Stres Kerja Dengan Burnout Pada Perawat Dalam Melakukan Asuhan Natsir, Muhammad; Hartiti, Tri; Sulisno, Madya
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profesi kesehatan pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit yang paling rentan mengalami burnout adalah perawat. Faktor individu dan faktor lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya Burnout. Faktor individu salah satunya adalah self efficacy sedang faktor lingkungan disebabkan stres kerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara self efficacy dan stres kerja dengan burnout pada perawat dalam melakukan asuhan keperawatan di RS Pemerintah di Kabupaten Semarang. Jenis penelitian observasional pendekatan cross sectional. Populasi perawat di RS Pemerintah di Kabupaten Semarang dengan sampel sebanyak 111 responden. Teknik sampling dengan stratified random sampling. Instrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis bivariat yang digunakan chi square. Hasil penelitianmenunjukkan55% responden memiliki self efficacy tinggi, 64,9% responden mengalami stres kerja sedang, 89,2% responden mengalami burnout rendah. Tidak ada hubungan antara self efficacy dengan burnout, ada hubungan antara stres kerja dengan burnout. Implikasi utuk peneliti selanjutnya dapatmengembangkan penelitian dengan mempertimbangkan faktor individu, faktor lingkungan, faktor organisasi yang dapatmempengaruhi burnout. Rumah sakit dapatmelakukan kegiatan untuk meningkatkan self efficacy perawat melalui pelatihan kompetensi, menurunkan stres kerja dan burnoutmelaluikegiatan refresing, rotasi kerja. Perawat dapat meningkatkan self efficacy melalui peningkatan kompetensi, melakukan koping yang konstruktif untuk mencegah stres kerja dan burnout.
Optimalisasi Pemberdayaan Kader Posbindu Lansia Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Lansia di Demak Armiyati, Yunie; Soesanto, Edy; Hartiti, Tri
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penuaan (aging process) mengakibatkan penurunan kondisi fisik, psikis, penurunan kemandirian, ketidakmampuan bekerja dan berdampak pada tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-hari serta kebutuhan sosial dengan masyarakat. Kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) lanjut usia sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengoptimalkan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi permasalahan lansia perlu melakukan kegiatan yang dapat mendukung upaya tersebut melalui posyandu lansia, pemberian dukungan pada lansia serta mengoptimalkan pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk upaya kuratif bagi masalah kesehatan lansia. Dukungan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pokjakes dan mengoptimalkan peran serta kader kesehatan dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ipteks berbasis masyarakat tentang pemberdayaan kader kesehatan lansia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengaplikasikan ipteks berbasis masyarakat bagi kader kesehatan lansia. Kegiatan yang dilakukan antara lain dengan pembuatan media promosi kesehatan berupa leaflet dan flipchart, menyelanggarakan pelatihan kader kesehatan posyandu lanjut usia, mengadakan peralatan untuk mengolah tanaman obat keluarga, pelatihan budidaya tanaman obat keluarga dan pelatihan dan produksi pembuatan obat tradisional keluarga. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat terjadi peningkatan jumlah kader dan keaktifan kader, peningkatan kunjungan posbindu lansia dan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan masalah kesehatan lansia serta peningkatan kemampuan kader dalam pengolahan bahan herbal. Saran yang dapat diberikan adalah kader perlu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan Posbindu lansia dan perlu dilakukan pendampingan dan evaluasi secara berkala terkait pemanfaatan media promosi kesehatan, produksi dan pemasaran bahan herbal.
STUDI ETNOMETODOLOGI WANITA PENJAJA SEKS (WPS) DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG -, Machmudah; Hartiti, Tri; Samiasih, Amin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2008: CONTINUING MEDICAL AND HEALTH EDUCATION (CMHE) | Peran Biomolekuler dalam Penegakan Diagnosis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.36 KB)

Abstract

Prostitusi merupakan masalah sosial ekonomi yang sangat dilematikdirasakan oleh bangsa kita. Masalah ekonomi merupakan salah satu alasanseorang wanita memilh untuk menjadi Wanita Penjaja Seks (WPS).Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS merupakan momok bagi parapenjaja dan pengguna seks bebas. Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah setiap mikroba yang ditularkan seseorang kepada orang lain melalui kontak yang dekat dan intim (Spense, 1989). Dilokalisasi Sunan Kuning Kota Semarang merupakan tempat praktek prostitusi yang beresiko adanya penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV / AIDS. Untuk mencegah terjadinya IMS dan HIV / AIDS adalah dengan menggunakan kontrasepsi kondom dan pelaksanaan program Voluntary Conseling Test (VCT).
A Review of the Quality Improvement in Discharge Planning through Coaching in Nursing Rahayu, Candra Dewi; Hartiti, Tri; Rofi’i, Muhamad
Nurse Media Journal of Nursing Vol 6, No 1 (2016): (JUNE 2016)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.596 KB) | DOI: 10.14710/jil.%v.%i.10-18

Abstract

Background: Discharge planning quality will improve the quality of nursing care, patient’s self-reliance, quality of life, self-efficacy, and reduce the recurrence rate andLOS (Length of Stay) as well as reduce the cost. Coaching is a method to increase professionalism in the delivery of nursing and caring. Coaching in nursing will improve the nurses’ skills, knowledge, and motivation in providing nursing discharge planning.Purpose: The study aimed to review coaching in nursing to improve the quality of discharge planning.Methods: A literature review was done by collecting the results of scientific publications within 2011-2016 from databases such as EBSCO, ProQuest, PubMed,Google scholar, and the American Journal of Nursing (AJN). Searching was done using the keywords of “coaching”, “nurse”, “supervision” and “discharge planning”.Results: Six scientific publications were selected in accordance with the criteria of this research. Those publications were of quantitative correlation, experimental and qualitative studies. Results of the review showed that the discharge planning is part of nursing care. Coaching is a competence which must be possessed by nursing managers.Unfortunately, the majority of managers were still lacking in their ability to conduct coaching to nurses.Conclusion: Coaching is important for nurses to improve the quality of discharge planning. However, many nurses still have limitation on their capability to do coaching. It is recommended that nurses are given coaching training to develop their ability in coaching.
Metacarpal Acupressure Reduced Pain in the First Stage of Labor Rejeki, Sri; Hartiti, Tri; Sulichan, Achmad; Machmudah, Machmudah
South East Asia Nursing Research Vol 1, No 3 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.1.3.2019.148-153

Abstract

Pain during labor will cause psychological disorders for mothers, such as 87% of postpartum blues, 10% of depression and 3% of psychosis. Therefore, intervention to relieve pain level is necessary to prevent complications for mother and fetus during the process and after delivery. One of the simple methods to relieve the pain level of childbirth is metacarpal acupressure. The application of this method is usually only done by health workers, although a spouse or other family member can conduct it. This study aimed to describe the application of metacarpal acupressure by the husband to relieve pain level in first delivery women. The study used a descriptive-analytic design. The population was 40 husbands, who were waiting for their wives at the first stage of labor. The husbands have been trained about Acupressure methods. The sampling method used a consecutive sampling method. The results of the study revealed 75% of husbands did well for practicing acupressure methods, 60% of women claimed they got pain relief after given Acupressure by their husband.  The recommendation of this study is the importance of a spouse's presence in first stage labor for reducing the pain of mothers in childbirth.
Handover Nurse Monitoring and Evaluation In Meeting The SNARS Accreditation Standards 1.1 Yuliastanti, Kurnia; Pohan, Vivi Yosafianti; Hartiti, Tri
South East Asia Nursing Research Vol 2, No 4 (2020)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.2.4.2020.43-47

Abstract

Sultan Agung Islamic Hospital Semarang as one of the providers of health, education and research services must be supported by a strong organization and good management. The nurse plays an important role regarding the clinical outcome of the client, especially during the handover the process which has an impact on patient safety and the quality of the hospital. The implementation of monitoring and evaluation of handover in this hospital has never been implemented because there are no working tools and regulations that regulate it as a reference for implementation. This study uses the interviews and observations with the approach carried out on 7 - 19 December 2020. Participants consisted of the Responsible Person / Head of the Room, the Responsible Nurse (PPJA) and the Implementing Nurse (PP) in the Baitul Izzah 2 room of the Sultan Agung Islamic Hospital Semarang. This study found 3 themes were found, namely the absence of monitoring and evaluation of handover nurses, lack of understanding of nurses regarding the implementation of handover monitoring and evaluation, the absence of regulations and work tools regarding the handover monitoring and evaluation. Work tools and regulations are very helpful in the implementation of monitoring and evaluation of handover in providing nursing care in the inpatient room. As well as fulfilling SNARS 1.1 Accreditation standards.
Analysis of The Study of The Supervision of Nursing Room In The Implementation of Nursing Supervision Kustiati, Etik; Pohan, Vivi Yosafianti; Hartiti, Tri
South East Asia Nursing Research Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.2.3.2020.123-131

Abstract

Preparaing rooms for covid 19 patients must be supported by the availability of superior human resources and good nursing management functions. Nursing care given to Covid 19 patients must be complete and well documented. The quality of service needs to be monitored on an ongoing basis by optimizing the supervisory function of the head of the room and the orphans by means of nursing supervision. The purpose of this analysis is to determine the usefulness of the nursing room supervision function in this case by implementing nursing supervision. The use of the action method in this analysis aims to develop new skills or new approaches and be applied directly and studied the results. The assessment using eight nursing management functions carried out in Sulaiman 4 room Roemani Muhammadiyah Semarang Hospital found that the most priority problems were not optimal in the implementation of the supervisory activities of the head of the room and head of the team. The supervision activities in the Sulaiman 4 room have actually been carried out but have not been scheduled and well documented. Actions taken by refreshing the nursing supervision through Small Group Discus activities, preparation of supervision schedules and making supervision formats. Evaluation of the actions taken, SGD was attended by 19 participants consisting of 15 nurses Sulaiman 4 and four other inpatient heads, the supervision schedule was made according to the agreement of the Head of the Room and the Head of the Team. The direct supervision format was used in Sulaiman 4 room according to the predetermined schedule, namely on December 11, 2020. The results achieved from the supervision obtained a significant increase in the number of completeness of nursing documentation from 48.24% to 82.98%.