Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Hubungan Organisasi Lini Dan Kepuasan Kerja Perawat Dengan Komitmen Organisasi Manoppo, Inggerid Agnes; Rejeki, Sri; Ulliya, Sarah
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komitmen organisasi merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen kuat terhadap organisasinya merupakan suatu modal dalam mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan organisasi lini, kepuasan kerja dan komitmen organisasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang, Untuk mengetahui secara parsial hubungan antara organisasi lini dengan komitmen organisasi dan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi serta mengetahui secara simultan hubungan organisasi lini dan kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang. Metode penelitian survei analitik cross sectional dengan multivariat regresi berganda. sampel penelitian sebanyak 60 responden. Hasil penelitian ada hubungan yang signifikan secara simultan antara organisasi lini dan kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi dengan nilai α (p = 0,004) < 0,05 dengan nilai korelasi R=0,416 dan nilai koefisien determinasi R2= 0,173sehingga variabel organisasi lini dan kepuasan kerja perawat memberikan sumbangan efektif 17,3% terhadap komitmen organisasi sedangkan 82,7% diterangkan oleh faktor lain yang tidak terangkum dalam analisis ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang bermakna antara organisasi lini dan kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang. saran meningkatkan kepuasan kerja dan nilai organisasi sehingga kualitas pelayanan rumah sakit dapat lebih baik.
PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP FLEKSIBILITAS SENDI LUTUT PADA LANSIA DI PANTI WREDA WENING WARDOYO UNGARAN Ulliya, Sarah; Soempeno, Bambang; Kushartanti, BM. Wara
Nurse Media Journal of Nursing Vol 1, No 2 (2007): MEDIA NERS
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.278 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v1i2.718

Abstract

Menua merupakan proses fisiologis yang akan mengurangi semua fungsi organ, salah satunya adalah pada sistem muskuloskeletal yang dapat menyebabkan keterbatasan gerak. Penurunan gerak persendian akan mengurangi aktivitas fisik. Latihan ROM adalah salah satu alternatif latihan bagi lansia yang akan memulai program latihan yang lebih tinggi. Penelitian akan melihat peningkatan fleksibilitas sendi lutut setelah latihan ROM selama 6 minggu.Penelitian ini merupakan eksperimen dengan pre post test design. Subyek sebanyak 8 yang dilakukan latihan ROM sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 6 minggu. Fleksibilitas sendi diukur pada sebelum, setelah 3 minggu dan setelah 6 latihan ROM.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan antara pengukuran pertama-kedua pada fleksi sendi lutut kanan dan kiri dan antara pengukuran pertama-ketiga pada fleksi sendi lutut kiri. Simpulan pada penelitian ini adalah latihan ROM selama dapat meningkatkan fleksibilitas sendi lutut kiri sebesar 35° atau 43,75%.
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM BUGAR LANSIA DI PANTI WREDHA WENING WARDOYO UNGARAN Agustin, Dianingtyas; Ulliya, Sarah
Nurse Media Journal of Nursing Vol 2, No 1 (2008): MEDIA NERS
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.032 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v2i1.738

Abstract

Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari faham kesehatan baik pada upaya preventif, promotif, kuratif maupun rehabilitatif di semua tingkat usia termasuk kelompok lanjut usia. Diperkirakan pada tahun 2020 depresi akan menduduki peringkat teratas penyakit yang dialami lanjut usia di negara berkembang termasuk Indonesia. Gangguan depresi pada lanjut usia kurang dipahami sehingga banyak kasus depresi pada lanjut usia yang tidak dikenali (underdiagnosed) dan tidak diobati (undertreated). Olahraga dapat menjadi penyembuh untuk berbagai gejala kejiwaan, dapat mengurangi kekhawatiran, depresi, keletihan dan kebingungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat depresi pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan senam bugar lansia. Penelitian ini dilaksanakan dengan desain pre – post test one group, menggunakan pendekatan cross sectional dan purposive sampling methode. Bentuk perlakuan yang diberikan adalah senam bugar lansia sebanyak 6 sesi. Hasil uji Z menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat depresi pada lansia antara sebelum dan sesudah dilakukan senam bugar lansia dimana Z = -3,276 dan p value = 0,001 (p < 0,05). Jumlah keseluruhan lansia yang mengalami penurunan depresi adalah 66,7 % dan diklasifikasikan sebagai depresi fisiologis. Ada perbedaan tingkat depresi lansia sebelum dan sesudah dilakukan senam bugar lansia.
SUPPORTIVE GROUP THERAPY: ALTERNATIF INTERVENSI PENATALAKSANAAN MASALAH PSIKOGERIATRI PADA LANSIA DENGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Widyastuti, Rita Hadi; Andriany, Megah; Ulliya, Sarah; Rachma, Nurullya; Hartati, Elis
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 7 No 3 (2020): September
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v7i3.1024

Abstract

Prevalensi lansia dengan penyakit Tidak Menular semakin meningkat. Kondisi tersebut menimbulkan dampak fisik maupun psikologis. Alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mencegah masalah psikologis khususnya stres pada lansia dengan Penyakit Tidak Menular adalah Supportive Group Therapy. Terkait hal itu, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan Supportive Group Therapy guna menurunkan tingkat stres pada lansia dan meningkatkan ketrampilan kader dalam penatalaksanaan masalah psikogeriatri. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi pelatihan dengan metode ceramah dan praktik mendekteksi dini stres dan implementasi Supportive Group Therapy. Hasilnya menunjukkan bahwa 35 lansia dengan penurunan tingkat stres mengalami penurunan nilai Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS-42). dan terjadi peningkatan ketrampilan kader dalam melakukan deteksi dini stres dan pelaksanaan Supportive group therapy. Supportive group therapy dapat menjadi alternatif intervensi dalam penatalaksanaan masalah psikogeriatri pada Lansia dengan Penyakit Tidak Menular.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PETUGAS RUMAH SINGGAH IZI DALAM “TARGET SEHAT MANDIRI” MELALUI MINDFULNESS SPIRITUAL ulliya, Sarah; Dwidiyanti, Meidiana; Wijayanti, Diyan Yuli; Muin, Muhammad; Sulisno, Madya
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 9 No 1 (2022): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v9i1.2209

Abstract

Mindfulness merupakan kesadaran individu terhadap pengalaman yang dialami, dengan memberi perhatian yang penuh, dan menerima tanpa memberikan penilaian. Hanya berfokus terhadap apa yang sedang di kerjakan oleh individu sebagai upaya untuk dapat menolong dan menyelesaikan masalahnya sendiri secara mandiri (selfcare). Mindfulness sehat mandiri ini dapat dilakukan oleh pasien dengan masalah Kesehatan yang kronis, seprti pasien kanker dan leukemi. Pasien dirumah Singgah IZI merupakan pasien yang sebagian terdiagnosis cancer dan leukemia yang tidak mempunyai biaya dalam pengobatan dirumah sakit.. Target sehat mandiri adalah keterampilan atau skill yang seharusnya dimiliki oleh pasien misalnya cara mengatasi rasa sakit, cara mengatasi rasa marah, cara mengatasi kesedihan, cara mengatasi gangguan makan dan tidur termasuk cara bersosialisasi dengan orang lain. Diperlukan ketrampilan tambahan bagi pegawai /caregiver di rumah singgah dalam menghadapi pasien di rumah singgah IZI, sehingga dapat menolong atau mendukung kesembuhan pasien. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini untuk meningkatkan kemampuan caregiver dalam mengelola keluhan pasien. Metode pelaksanaan dengan memberikan latihan target sehat mandiri sebanyak 3 kali pertemuan. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Rumah Singgah IZI dengan melibatkan pegawai dan caregiver Rumah Singgah IZI. Hasil dari pengabdian ini adalah peserta pelatihan merasakan manfaatnya, merasa nyaman, tenang selama mempraktikan mindfulness spiritual. Evaluasi praktik mindfulness; terdapat beberapa respon emosi, fisik dan spiritual yang dirasakan oleh peserta. Rencana Tindak lanjut adalah caregiver dan petugas dapat mengajarkan dan memandirikan pasien di rumah singgah dengan mindfulness target sehat mandiri, sehingga pasien dengan masalah Kesehatan kronik dapat melakukan secara mandiri
Hubungan Organisasi Lini Dan Kepuasan Kerja Perawat Dengan Komitmen Organisasi Inggerid Agnes Manoppo; Sri Rejeki; Sarah Ulliya
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.692 KB)

Abstract

Komitmen organisasi merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen kuat terhadap organisasinya merupakan suatu modal dalam mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan organisasi lini, kepuasan kerja dan komitmen organisasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang, Untuk mengetahui secara parsial hubungan antara organisasi lini dengan komitmen organisasi dan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi serta mengetahui secara simultan hubungan organisasi lini dan kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang. Metode penelitian survei analitik cross sectional dengan multivariat regresi berganda. sampel penelitian sebanyak 60 responden. Hasil penelitian ada hubungan yang signifikan secara simultan antara organisasi lini dan kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi dengan nilai α (p = 0,004) < 0,05 dengan nilai korelasi R=0,416 dan nilai koefisien determinasi R2= 0,173sehingga variabel organisasi lini dan kepuasan kerja perawat memberikan sumbangan efektif 17,3% terhadap komitmen organisasi sedangkan 82,7% diterangkan oleh faktor lain yang tidak terangkum dalam analisis ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang bermakna antara organisasi lini dan kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang. saran meningkatkan kepuasan kerja dan nilai organisasi sehingga kualitas pelayanan rumah sakit dapat lebih baik.
Metode William Fleksi pada Low Back Pain: Studi Literatur Ika Rahmawati; Devi Nurmalia; Sarah Ulliya; Bambang Edi Warsito
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.107 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.63222

Abstract

Background: Low back pain (LBP) is a clinical syndrome in which the main symptom is painful or uncomfortable feeling in lower back area. Work factor is one of many factors that can caused LBP, which may be triggered by carelessness and unergonomic work posture. There is a physical therapy that can be applied to reduce the pain of LBP sufferer namely William’s Flexion Exercise.Objective: To know the effect of William’s Flexion Exercise in reducing the pain of LBP sufferer.Method: This research was a literature review. Literatures were gathered from Google Scholar and PubMed database with low back pain and William’s flexion exercise as the keyword. Data was analysed using PRISMA flow diagram with inclusion criteria such as full text format, published between 2015-2020; written in Bahasa Indonesia and nationally published; written in English and internationally published in Scopus Q1-Q3 indexed journal. While exclusion criteria were literatures which published before 2015 and with double publication.Result: There were seven literatures identified according to the criteria above. From these literatures, it was found that William’s Flexion Exercise was proven in reducing scale of pain of low back pain sufferers and improving joint motion. There were several methods of William’s Flexion Exercise such as pelvic tilting, single knee to chest, double knee to chest, partial sit up, hamstring stretches, bicycling, banding from a chair and squat factor.Conclusion: William’s Flexion Exercise can be an alternative physical therapy to reduce the scale of pain of LBP sufferer. ABSTRAKLatar belakang: Low back pain (LBP) adalah sindrom klinis dengan gejala utama nyeri atau ketidaknyamanan di daerah punggung bawah. Banyak faktor yang dapat menyebabkan LBP, salah satunya adalah faktor pekerjaan. Keluhan nyeri punggung bawah dapat timbul karena kurang berhati-hati dan sikap yang tidak ergonomis selama beraktivitas dalam bekerja. Salah satu terapi fisik yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada penderita LBP adalah dengan latihan William Fleksi.Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi latihan William Fleksi untuk mengurangi nyeri pada penderita LBP. Metode: Penelitian ini merupakan studi literatur. Literatur dikumpulkan dari database Google Scholar dan PubMed dengan nyeri punggung bawah dan latihan fleksi William sebagai kata kuncinya. Data dianalisis menggunakan diagram alir PRISMA dengan kriteria inklusi seperti format teks lengkap, diterbitkan antara tahun 2015-2020; ditulis dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan secara nasional; ditulis dalam bahasa Inggris dan diterbitkan secara internasional dalam jurnal terindeks Scopus Q1-Q3. Sementara kriteria eksklusi adalah literatur yang diterbitkan sebelum tahun 2015 dan dengan publikasi ganda. Hasil: Ada tujuh literatur yang diidentifikasi sesuai dengan kriteria di atas. Dari literatur-literatur tersebut ditemukan bahwa William's Flexion Exercise terbukti dapat menurunkan skala nyeri pada penderita low back pain dan meningkatkan gerakan sendi. Terdapat beberapa metode William Fleksi, antara lain pelvic telting, single knee to chest, double knee to chest, partial sit up, hamstring stretches, bicycling, banding from a chair dan squat factor.Simpulan: Latihan William Fleksi dapat menjadi alternatif terapi fisik untuk mengurangi skala nyeri pada penderita LBP.
Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri oleh Perawat di Ruang Perawatan Rumah Sakit Devi Nurmalia; Sarah Ulliya; Linawati Neny; Agnes Agustina Hartanty
Holistic Nursing and Health Science Vol. 2, No. 1 (2019): June
Publisher : Master of Nursing, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.706 KB) | DOI: 10.14710/hnhs.2.1.2019.45-53

Abstract

Introduction: Health Care Associated Infection (HAIs) is a major problem faced throughout the world and this incident continues to increase. The use of Personal Protective Equipment (PPE) of nurses is inadequate. Previous studies have not yet described how the suitability of PPE use with the actions taken by nurses. Therefore, in this study will be described how the use of PPE by nurses. The study aimed to identify nurse compliance in using PPE.Methods: This was a descriptive analytic and observation method for data collection. The sample in this study was an action carried out by nurses, in this case the nurse was observed to suit the use of PPE with Standard Operating Procedure (SPO) in the hospital. The sampling technique used was accidental sampling towards 67 actions of PPE using observation sheet according to hospital SPO. Data is processed univariately and presented in the form of frequency distribution.Results: The result showed that, PPE most frequently used in general ward that is gloves, mask, and also apron. The results showed that as many as 54,39% of actions taken by nurses were inappropriate in the use of glove. The use of masks and apron among the nurses is almost entirely correct, only 1 mask error was found.Conclusion: PPI through Infection Prevention Control Nurse (IPCN) should provide socialization and information on the use of PPE in accordance with hospital standard operational procedure. IPCN is expected to be an appropriate role model in the use of PPE, while the head nurse provides motivation and spirit to the nurses to be more compliant in the procedure when using gloves. 
Gambaran Intervensi Perawat dalam Asuhan Keperawatan Pasien Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Muhammad Rofi&#039;i; Bambang Edi Warsito; Agus Santoso; Sarah Ulliya
Holistic Nursing and Health Science Vol. 2, No. 2 (2019): November
Publisher : Master of Nursing, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.79 KB) | DOI: 10.14710/hnhs.2.2.2019.1-9

Abstract

Introduction: The nurses’ role within nursing care of tuberculosis patients in hospitals is  very important. Nurses problem are preparing nursing interventions in patients with pulmonary tuberculosis rarely use the standard Nursing Intervention Classification (NIC). Independent nursing interventions are not in accordance with the diagnoses established by nurses, so the impact on the implementation needed by patients is not in accordance with the problems occured. Collaborative intervention is mostly carried out by nurses compared to independent intervention. Nurses must arrange nursing interventions based on the standard of nursing diagnoses that are enforced. The objective study was to describe the interventions compiled by nurses at the hospital.Methods: Research design was qualitative research with observational approach. Sample was 100 nurse’s documentastions  of  pulmonary tuberculosis patient  in TB MDR ward. Data analysis used language and text analysis with content analysis. Results: The results research was the highest 10 interventions written by nurses is intervention about observe general condition of patient was 83 times, collaboration with  doctor’s therapy was 54 times, give comfort position was 54 times, give therapy was 47 times, check vital signs regulerly was 40 times, give oxigen was 34 times, advise to bedrest was 30 times, teach  to effective cough was 25 times, Give position semi fowler was 15% times, and teach to deep breath was 15 times. Conclusion: Nurses must improve their skills and knowledge in preparing treatment plans, because the interventions that have been prepared have not been optimal for dealing with patient problems in hospitals. Interventions to improve patient knowledge and abilities in the management of the disease are important to give to patients. 
Gambaran Interaksi Caring Perawat dengan Pasien: Studi Pendahuluan Dina Ayu Mentari; Sarah Ulliya
Holistic Nursing and Health Science Vol. 2, No. 2 (2019): November
Publisher : Master of Nursing, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.838 KB) | DOI: 10.14710/hnhs.2.2.2019.56-61

Abstract

Introduction: In nursing practice nurses often show less optimal caring interactions because they have overload tasks. The purpose of this study was to describe the caring interactions between nurses and patients.Methods: This study was a descriptive study with a survey approach. The samples were 89 nurses at the inpatient wards who were recruited using purposive sampling technique. The data were collected using the Caring Nurse-Patient Interactions (CNPI-23N) tool and analyzed using a univariate analysis presented in the form of the frequency distribution.Results: The results showed that 84.3% of caring interactions between nurses and patients were good, and the remaining 18.7% were adequate. The dimension of comforting care achieved the highest value in which all respondents (100%) were at a good level. Meanwhile, the dimension of humanistic care achieved the lowest value in which 38.2% of respondents were at an adequate level.Conclusion: This study concluded that the caring interactions between nurses and patients had been well implemented. It is expected that the nursing profession and the hospital management maintain the quality of nursing care and increase the knowledge and training.