cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
VISIKES
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 466 Documents
HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN STROKE USIA DEWASA MUDA (18-40 TAHUN) DI KOTA SEMARANG Indah Putrianti; Widya Hary Cahyati
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 2 (2014): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.976 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v13i2.1131

Abstract

Pada tahun 2012, penderita stroke usia 15-44 tahun sebanyak 121 kasus, tahun 2013 sebanyak168 kasus, dan tahun 2014 tri wulan kedua sebanyak 59 kasus. Tujuan dari penelitian ini untukmengetahui hubungan antara kebiasaan makan yang mengandung lemak, natrium, dan serat,aktifitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan tingkat stres dengan kejadian strokeusia dewasa muda (18-40 tahun). Jenis penelitian ini analitik observasional dengan pendekatankasus kontrol. Sampel sebesar 40 orang kasus dan 40 orang kontrol yang diambil secarapurposive sampling. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengankejadian stroke usia dewasa muda adalah kebiasaan makan makanan sumber natrium (p=0,044;OR= 2,513), kebiasaan makan makanan sumber serat (p=0,024; OR=2,852), aktifitas fisik(p=0,007; OR=3,567), dan tingkat stres (p=0,010; OR=4,200). Kebiasaan makan makanansumber lemak (p=0,348), kebiasaan merokok (p=0,340), dan kebiasaan konsumsi alkohol(p=0,531) tidak berhubungan dengan kejadian stroke usia dewasa muda. Simpulan dari hasilpenelitian ini bahwa kebiasaan makan makanan sumber natrium dan serat, aktifitas fisik, dantingkat stres dengan kejadian stroke usia dewasa muda.Kata Kunci : Gaya Hidup, Stroke, Usia Dewasa Muda
EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DALAM BENTUK GRANUL TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI Lisa Anita Sari; Widya Hary Cahyati
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2015): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.609 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v14i1.1156

Abstract

Pengendalian penyakit DBD bergantung pada pengendalian larva Aedes aegypti. Penggunaaninsektisida nabati perlu dikembangkan untuk mengurangi dampak negatif insektisida kimia.Belimbing wuluh merupakan tanaman yang mengandung zat alkaloid, saponin dan flavonoidyang berfungsi sebagai insektisida. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitaspemberian ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dalam bentuk granul untukmembunuh larva Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni, dengan rancanganpost test only with control group design dengan lima variasi konsentrasi ekstrak sebesar 50mg, 100 mg, 150 mg, 200 mg, dan 250 mg dengan empat kali pengulangan. Hasil uji menunjukkanterdapat hubungan antara ekstrak buah belimbing wuluh dalam bentuk granul dengan kematianlarva (p=0,001). Analisis probit didapatkan LC50 pada berat granul 91,677 mg dan LC90 pada142,399 mg. LT50 pada 200 mg adalah 10,778 jam, sedangkan LT90 adalah 48,175 jam. Saranpeneliti adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai cara menghilangkan warna padaair yang diberi ekstrak buah belimbing wuluh dalam bentuk granul.Kata kunci : Aedes aegypti, ekstrak buah belimbing wuluh, granul
KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA SAMBAL MAKANAN AKIBAT HIGIENE PENJUAL YANG KURANG BAIK Meyla Mohede; Kriswiharsi K. Saptorini
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2015): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.321 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v14i1.1157

Abstract

Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendakdikonsumsi. Dalam pengolahannya harus memperhatikan kebersihan, sehingga makanan tidakterkontaminasi oleh bakteri. Salah satu bakteri yang dapat mengkontaminasi makanan adalahEscherichia coli yang merupakan salah satu penyebab penyakit saluran pencernaan.Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan diketahui bahwa 4 sampel (66,7%) dari 6sampel sambal yang diperiksa positif atau mengandung bakteri Escherichia coli dan 2 sampel(33,3%) lainnya negatif atau tidak mengandung bakteri Escherichia coli. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui apakah higiene penjual berhubungan dengan keberadaan Escherichia colipada sambal makanan yang dijual di daerah sekitar kampus Universitas Dian Nuswantoro.Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Penelitiandilakukan melalui wawancara, observasi serta pemeriksaan laboratorium. Data dianalisamenggunakan uji statistik chi-square untuk melihat adanya hubungan antara higiene penjual dengankeberadaan E.coli pada sambal makanan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 sambalmakanan dan pedagang warung makan di daerah sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara higiene penjual dengankeberadaan bakteri E.coli pada sambal makanan (p= 0,013).Dari hasil penelitian ini diharapkanpara pedagang meningkatkan mutu makanan yang akan dijual dengan menerapkan praktik higiene dan sanitasi yang baik dalam mengolah makanan serta perlu diselenggarakan pelatihandan pengawasan terkait higiene sanitasi makanan yang dijual di sekitar wilayah Semarangsehingga makanan yang dipasarkan memenuhi syarat kesehatan.Kata kunci : makanan, sambal, Escherichia coli
TINJAUAN PENGGUNAAN TERMINOLOGI MEDIS DALAM PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA PADA LEMBARAN MASUK DAN KELUAR BERDASARKAN ICD-10 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN Yuliastika Saraswati; Rano Indradi Sudra
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2015): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.887 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v14i1.1158

Abstract

Terminologi medis merupakan sarana komunikasi antar petugas kesehatan. Terminologimedis pada diagnosis seharusnya ditulis dengan terminologi medis yang tepat dan memilikinilai informatif agar dapat membantu petugas koding mengklasifikasikan pada kondisi dalamkategori ICD yang paling spesifik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesesuaianpenggunaan istilah dalam penulisan diagnosis yang tertulis pada Lembaran Masuk dan Keluarberdasarkan terminologi medis dalam ICD-10 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. SoehadiPrijonegoro Sragen.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasidalam penelitian ini adalah 1363 dokumen rekam medis rawat inap bulan Januari 2014. Teknik pengambilan sampel dengan sampling sistematis. Besar sampel yang digunakan adalah136 dokumen rekam medis rawat inap. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosisdengan istilah yang sesuai sebesar 40 (56,3%) sedangkan yang tidak sesuai sebesar 31(43,7%). Penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis dengan singkatan yangsesuai sebesar 73 (86,9%) sedangkan singkatan yang tidak sesuai sebesar 11 (13,1%). Hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat penggunaan terminologi medis dalam penulisandiagnosis dengan istilah yang sesuai sebesar 56,3% dan singkatan yang sesuai sebesar 86,9%.Disarankan menggunakan singkatan medis yang sesuai dengan daftar singkatan Rumah Sakituntuk menghindari ketidakseragaman pemahaman diantara petugas medis.Kata kunci : Terminologi Medis, Penulisan Diagnosis, Lembaran Masuk dan Keluar
SISTEM INFORMASI REMINDER IMUNISASI DASAR PADA BAYI BERBASIS SMS GATEWAY DI PUSKESMAS KROBOKAN SEMARANG BARAT Asriana Octa Noormalasari; Maryani Setyowati
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2015): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.606 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v14i1.1159

Abstract

Rendahnya cakupan imunisasi dasar bayi merupakan permasalahan yang ditemui padaPuskesmas Krobokan Semarang Barat. Guna dalam meningkatkan cakupan imunisasi dasarpada bayi di Puskesmas Krobokan tujuan dari penelitian ini yaitu mencegah terjadinya DO(drop out) imunisasi serta dengan memanfaatkan sistem informasi seperti aplikasi reminderberbasis SMS gateway yang ditujukan sebagai pengingat jadwal imunisasi dasar bayi.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakanadalah observasi dan wawancara yang secara pendekatan cross sectional dengan metodepengembangan sistem prototype. Dengan obyek penelitian berupa data pada sistem informasiimunisasi dasar bayi Puskesmas Krobokan.Hasil dari penelitian adalah berupa rancangan sistem informasi imunisasi dasar bayi denganmenggunakan aplikasi reminder imunisasi berbasis SMS Gateway yang diharapkan dapatlebih membantu ibu untuk jadwal imunisasi dalam membawa bayinya untuk diimunisasi.Saran dalam mengimplementasikan sistem adalah adanya sosialisasi tentang penggunaanSMS reminder imunisasi serta kader yang harus ikut aktif didalam membantu keberhasilansistem ini.Kata kunci : imunisasi dasar bayi, aplikasi reminder, SMS Gateway
PERAN PENGELOLA GEDUNG DAN TETANGGA TERHADAP KESIAPAN TANGGAP DARURAT KEBAKARAN PENGHUNI RUMAH SUSUN PEKUNDEN KOTA SEMARANG Edi Murdiono; Eni Mahawati
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2015): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.516 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v14i1.1160

Abstract

Tingginya resiko terjadinya kebakaran di rumah susun pekunden namun minimnya saranadan prasarana yang tersedia untuk mengantisipasi hal tersebut maka pengelola dan setiappenghuni rumah susun pekunden di harapkan memiliki perilaku tanggap darurat, berdasarkansurvei awal pada tanggal 28 Maret 2014 diketahui bahwa pernah terjadi kebakaran di semualantai yang ada di rumah susun dari lantai 2, 3 & 4 dengan akibat kebakaran yang berbedabeda.tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan antara peran pengelola dan tetanggadengan kesiapan tanggap darurat kebakaran di rumah susun pekunden.Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik, dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Populasi penelitian adalah semua penghuni rumah susun pekunden semarang responden yang memiliki KK keseluruhan berjumlah 124 KK. Selanjutnya dilakukanpengkatagorian sampel agar sampel memenuhi kriteria / syarat yang dibutuhkan dalampenelitian, dengan cara menggunakan Proporsional Cluster Random Sampling, dengan kriteriainklusi dan yang terpilih menjadi sampel minimal harus tinggal dirumah susun selama 3tahun dan umur minimal 15 tahun maksimal umur 55 tahun, Instrumen penelitian yangdigunakan yaitu dengan daftar pertanyaan /kuesioner yang diolah dengan spss menggunkanuji statistik rank sperman.Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesiapsiagaan penghuni rumah susun pekunden tentangtanggap darurat bencana kebakaran dapat dikatakan belum baik faktor-faktor yangberhubungan dengan kesiapsiagaan tanggap darurat bencana kebakaran yaitu peran pengelolabelum ada perhatian khusus untuk melakukan tindakan dan peran tetangga tidak salingpeduli antar tetangga dalam menggunakan barang (peralatan) maupun bahan yang mudahmemicu kebakaran, serta belum dapat mengenali lingkungan sekitar, khususnya yang terkaitjalur penyelamatan saat kebakaran yang ada di rumah susun pekunden kota seamarang.Baik peran pengelola maupun peran tetangga rumah susun pekunden di sarankan untuk berperanaktif dan adanya perhatian khusus saling bekerjasama dalam upaya kesiaapsiagaan tanggapdarurat bencana kebakaran agar bisa meminimalisir kerugian material maupun korban jiwa.Kata kunci : Peran Pengelola, Peran Tetangga, Kesiapsiagaan
KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT TERHADAP ANCAMAN KEBAKARAN PADA ANAK USIA 10-15 TAHUN DI RUMAH SUSUN PEKUNDEN KOTA SEMARANG Alga Maysage Putra; MG. Catur Yuantari
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2015): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.855 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v14i1.1161

Abstract

Tingginya tingkat terjadinya kebakaran di rumah susun Pekunden maka perlu pencegahansejak dini hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan anak-anak, berdasarkansurvei awal pada tanggal 28 Maret 2014 diketahui bahwa pernah terjadi kebakaran di semualantai yang ada di rumah susun dari lantai 2, 3 & 4 dengan akibat kebakaran yang berbedabeda.Perilaku tanggap darurat ini di latar belakangi oleh beberapa faktor, yaitu faktor pemudah(Predisposing), faktor pendukung (Enabling) dan faktor penguat (Reinforcing). Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan tanggap daruratterhadap ancaman kebakaran pada anak usia 10-15 tahun di rumah susun Pekunden Semarang. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectionaldimana variabel bebas dan terikat diukur secara bersamaan. Uji statistik yang digunakanuntuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat dengan menggunakan uji RankSpearman dan man-whitney. Selanjutnya dilakukan metode pengambilan sampel dengancara menggunakan Total Sampling,yaitu jumlah total sampel sama dengan jumlah populasisebanyak 31 anak, Instrumen penelitianyaitu dengan daftar pertanyaan/kuesioner yang diolahdengan spss menggunakan uji statistik rank spearman dan man-whitney.Hasil statistik menunjukan bahwa tidak ada perbedaan antara jenis kelamin dengankesiapsiagaan tanggap darurat kebakaran p value 0,259, tidak ada perbedaan antarapendidikan dengan kesiapsiagaan tanggap darurat kebakaran p value 0,575, tidak adahubungan antara umur dengan kesiapsiagaan tanggap darurat kebakaran p value 0,651, adahubungan antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan tanggap darurat kebakaran p value0,031, tidak ada hubungan antara kepercayaan normatif dengan kesiapsiagaan tanggapdarurat kebakaran p value 0,169.Saran kepada pengelola atau orang tua yang berada di rumah susun Pekunden Semarangagar memberikan pengetahuan dan pelatihan secara langsung kepada anak-anak yang terkaitdengan kesiapsiagaan tanggap darurat kebakaran. Mengingat ancaman kebakaran dapatterjadi sewaktu-waktu dan tidak tahu kapan akan terjadi kebakaran.Kata kunci :Jenis Kelamin, Pendidikan, Umur, Pengetahuan, Kepercayaan Normatif danKesiapsiagaan
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS (DM) TIPE-2 DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Pratiwi Wulandari; Zaenal Sugiyanto; Lily Kresnowati
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2015): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.709 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v14i1.1162

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan kematian secaralangsung, tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat. Mengingat tingginyaprevalensi dan biaya perawatan untuk penderita DM maka perlu adanya upaya untukpengendalian kadar gula darah. Berdasarkan survei yang telah dilakukan pada RSUD TugurejoSemarang selama 3 tahun jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) tipe-2 pada Tahun 2011-2012 sebanyak 1745 kasus pasien Rawat Jalan.Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui faktor-faktor (asupan makan dan latihan jasmani) yang berhubungan dengankadar gula darah pada penderita DM Tipe-2 di RSUD Tugurejo Semarang.Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode survei dan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan Diabetes Mellitustipe-2 yang melakukan cek gula darah di RSUD Tugurejo Semarang bulan September2013.Sampel diambil dengan menggunakan metode consecutive sampling dengan besar sampel sebanyak 30 responden.Uji yang digunakan adalah menggunakan Fisher’s ExactHasil statistik menunjukan faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah adalah latihanjasmani (p-value:0.006<0.05). Faktor yang tidak berhubungan dengan kadar gula darah adalahasupan makan yang terdiri dari karbohidrat (p-vaue:0,660>0.05), lemak (p-vaue:0,678>0.05),protein (p-vaue:1.000>0.05).Rekomendasi yang disarankan peneliti pada penderita Diabetes Mellitus (DM) tipe-2 dianjurkanuntuk melakukan pencegahan dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin minimal 3 kalisepekan, dan memperbanyak aktifitas di rumah. Selain itu melakukan kontrol gula darahsecara rutin minimal sebulan sekali.Kata kunci : Diabetes Mellitus Tipe-2; asupan makan: karbohidrat, protein, lemak; latihanjasmani; kadar gula darah.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING GIZI BALITA BERBASIS WEB DI PUSKESMAS LEBDOSARI SEMARANG Putri Dwi Mahanani; Arif Kurniadi
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2015): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.043 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v14i1.1163

Abstract

Posyandu adalah suatu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang turutmendukung pelaksanaan program kesehatan di masyarakat yang dilaksanakan oleh parakader yang berasal dari masyarakat dengan pembinaan dari tenaga kesehatan di Puskesmas.Pemantauan kesehatan balita dilakukan untuk mengetahui dan memantau kesehatan sertastatus gizi balita. Secara umum pencatatan dan pelaporan posyandu mengalami berbagaimacam kendala diantaranya Sistem Informasi Monitoring Gizi Balita ditulis secara manual, hal tersebut akan mempersulit ketika sewaktu-waktu data dan laporan diperlukan, tidakmencantumkan berapa umur balita tersebut ketika berkunjung di posyandu, masih ditemukanlaporan gizi balita yang belum terisi secara lengkap seperti jumlah balita dengan gizi lebih,baik, kurang dan buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun SistemInformasi Monitoring Gizi Balita Berbasis Web guna mendukung pelaporan informasi kegiatanposyandu balita yang lebih baik di Puskesmas Lebdosari Semarang.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah Research and Development dan analisis data yang digunakanadalah menggunakan tahap - tahap SDLC.Dari hasil penelitian diketahui bahwa kelebihan dari sistem ini adalah dapat memberikanhasil yaitu berupa laporan gizi balita yang berfungsi untuk melaporan data hasil kegiatanposyandu yang sebelumnya sulit bagi kader posyandu serta menampilkan laporan kunjungan,penimbangan dan status gizi balita untuk petugas puskesmas dan petugas puskesmas jugadapat memonitoring data hasil kegiatan poasyandu balita, sehingga dapat memberikan dampakyang baik bagi ketepatan waktu pelaporan hasil kegiatan posyandu balita baik pada kaderposyandu balita maupun pada petugas puskesmas. Untuk perbaikan sistem perlu adanyapersiapan hardware dan software serta persiapan sosialisasi.Kata kunci : Sistem Informas,i Gizi Balita, Puskesmas
FAKTOR RISIKO PAPARAN GAS AMONIA DAN HIDROGEN SULFIDA TERHADAP KELUHAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PEMULUNG DI TPA JATIBARANG KOTA SEMARANG Eko Hartini; Roselina Jayanti Kumalasari
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2015): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.289 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v14i1.1164

Abstract

Pengelolaan sampah di TPA Jatibarang yang tidak konsisten membuat dekomposisi sampahmenjadi tidak sempurna sehingga menimbulkan gas amonia (NH3) dan hidrogen sulfida (H2S)yang dapat berisiko tinggi bagi pemulung. Survei awal dari 5 pemulung wanita ada 3 pemulungyang mengalami gangguan kesehatan dimana 2 pemulung mengeluh pusing dan mata pedihserta 1 pemulung mengeluh nyeri dada.Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktorrisiko paparan gas amonia dan hidrogen sulfida terhadap keluhan gangguan kesehatan padapemulung wanita di TPA Jatibarang.Jenis penelitian adalah explanatory research dengan desain cross sectional.Teknikpengambilan sampel adalah purposive random sampling. Populasi penelitian terdiri dari 60pemulung wanita, sampel 30 pemulung wanita dengan kriteria inklusi yaitu pemulung wanitayang bermukim di sekitar TPA, tidak seorang perokok, tidak memiliki penyakit asma, bronkitis,TBC, alergi, serta tidak dalam keadaan flu.Hasil penelitian menunjukkan rerata pemulung wanita berumur 39 tahun, masa kerja 10 tahun,20 pemulung wanita memiliki pola paparan sedang dengan kriteria e” 8 jam kerja per hari, e”7 hari kerja dalam seminggu, istirahat > 3 kali sehari, istirahat dalam satu kali e” 6-10 menitdan 50% pemulung wanita beristirahat di area TPA. Keluhan gangguan kesehatan yang seringdialami oleh pemulung wanita selama memulung di TPA Jatibarang adalah nyeri dadasebanyak 16,7%, mata pedih 13,3%, tenggorokan kering 10,0%, tenggorokan panas 6,7%,kepala pusing 6,7%, batuk-batuk 6,7%, sesak nafas 3,3%.Simpulan adalah kadar gas amonia dan hidrogen sulfida di zona I dan II berada di bawahbaku mutu. Ada hubungan antara umur (pvalue = 0,026) dan masa kerja (pvalue = 0,002)dengan keluhan gangguan kesehatan pada pemulung di TPA Jatibarang. Tidak ada hubunganantara pola paparan (p value = 0,878), kebiasaan istirahat (p value = 0,094) dan jarak tempattinggal ke TPA (p value = 0,567) dengan keluhan gangguan kesehatan pada pemulung di TPAJatibarang Kota Semarang.Kata Kunci : Pemulung, TPA, Amonia, Hidrogen Sulfida

Page 8 of 47 | Total Record : 466