cover
Contact Name
widyasari putranti
Contact Email
widyasari@pharm.uad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
mediafarmasi@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Media Farmasi : Jurnal Ilmu Farmasi (Journal Of Pharmaceutical Science)
ISSN : 14127946     EISSN : 25035223     DOI : 10.12928
Core Subject : Health, Science,
Media Farmasi is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Media Farmasi published two times a year, namely in March and September since 2002 with ISSN 1412-7946 and e-ISSN 2503-5223. The article published in the Journal Media Farmasi selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Media Farmasi must not be published in other journals or have been previously published. Media Farmasi publishes a review article, original article, as well as short communication in all scopes of Pharmaceutical Science.
Arjuna Subject : -
Articles 445 Documents
PENETAPAN PARAMETER STANDARDISASI NON SPESIFIK DAN SPESIFIK EKSTRAK DAUN PACAR KUKU (Lawsonia inermis L.) Zainab Zainab; Nanik Sulistyani; Anisaningrum Anisaningrum
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.267 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7773

Abstract

Standardisasi ekstrak tumbuhan obat di Indonesia merupakan salah satu tahapan penting dalam pengembangan obat asli Indonesia. Daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa naftokuinon dengan berbagai aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan standardisasi ekstrak daun pacar kuku sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan parameter standar mutu ekstrak karena standarisasi ekstrak pacar kuku belum tercantum di MMI dan FHI. Dalam penelitian ini penyarian ekstrak daun pacar kuku dilakukan menggunakan metode infundasi. Penetapan parameter non spesifik meliputi kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam dan cemaran mikroba dengan metode ALT. Penetapan parameter spesifik yaitu dengan mengetahui organoleptis ekstrak, profil KLT dan menetapkan kadar naftokuinon total menggunakan metode kromatografi lapis Tipis (KLT) dengan fase diam silika gel 60 F254, fase gerak metanol : kloroform (2:8) dan analisis kuantitatif menggunakan densitometri pada panjang gelombang  maksimal. Hasil standardisasi untuk parameter non spesifik menunjukkan kadar air (7,33±0,52% v/b), kadar abu total (6,43±0,25%), kadar abu tidak larut asam (0,106±0,004%), dan uji cemaran mikroba (85x102 CFU/g). Hasil untuk parameter spesifik menunjukkan organoleptis ekstrak (kental, warna coklat tua, rasa agak pahit dan berbau khas daun pacar kuku), dengan kandungan senyawa naftokuinon, kumarin, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan kadar naftokuinon total (7,43±0,28%). Ekstrak daun pacar kuku sudah memenuhi persyaratan sesuai acuan standar Farmakope Herbal Indonesia tentang syarat ekstrak sebagai bahan baku sediaan obat tradisional.
PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BANGKAL (Nauclea subdita) SECARA IN VITRO Dina Rahmawanty; Rizka Maulina; Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14, No 2 : September 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.775 KB) | DOI: 10.12928/mf.v14i2.11238

Abstract

Kulit batang bangkal (Nauclea subdita) telah lama digunakan sebagai kosmetika tradisional di Kalimantan Selatan. Kulit batang bangkal (KBB) diduga mengandung senyawa tabir surya dan antioksidan yang tinggi, seperti senyawa golongan flavonoid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tabir surya dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol KBB. Penentuan nilai sun protecting factor (SPF) ekstrak etanol KBB diuji secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SPF ekstrak etanol KBB dengan konsentrasi 250 ppm sebesar 10, pada konsentrasi 500 ppm, nilai SPF-nya = 15, dan pada konsentrasi 1000 ppm, nilai SPF sebesar 29. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit batang bangkal diuji secara in vitro menggunakan metode penangkapan radikal DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) dengan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 521 nm. Nilai IC50 ekstrak etanol KBB sebesar 84,850 ppm. Berdasarkan nilai SPF dan nilai IC50 tersebut dengan demikian ekstrak etanol KBB memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan tabir surya. 
EFEK KEMOPREVENTIF DAN ANTIHEMATOTOKSIK MINYAK BIJI JINTEN HITAM (MBJH) Akrom Akrom; Mustofa Mustofa; Marstyawan Marstyawan; Mubarika Mubarika
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.221 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1173

Abstract

Senyawa 7,12-DMBA-3,4-diol-1,2 epoksida (DMBA-DE) disamping bersifat  karsinogenik juga terbukti menekan aktivitas sumsum tulang dan spleenosit sehingga diduga dapat menurunkan jumlah netrofil, monosit dan limfosit darah tepi. Biji jinten hitam (BJH) secara empiris telah digunakan sebagai komponen jamu dengan berbagai macam indikasi, namun mekanisme kerja kandungan zat aktif BJH belum semua diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian 0,25, 2,5 dan 5 ml/kgbb/hari MBJH selama dan sebelum induksi 10x20 mg/kgbb DMBA terhadap persentase monosit & netrofil darah tepi tikus Sprague dauley. Pada penelitian ini digunakan 80 ekor tikus SD. Hewan uji dibagi dalam 8 kelompok yang masing -masing terdiri dari 10 ekor. Kelompok I (kontrol normal) diberi akuabides dan makanan standar, kelompok II , III dan IV sebagai kelompok perlakuan dengan pemberian MBJH 0.25, 2.5 dan 5 ml/kgbb/hari dan diinduksi DMBA. Kelompok V dan VI sebagai kontrol positif I (diberi timokuinon 50 mg/kgBB) dan sebagai kontrol II (diberi tamoksifen). Kelompok VII sebagai kelompok sakit hanya diinduksi DMBA 10x20mg/kgbb selama 5 pekan. Pada minggu ketiga kelompok I - VII mulai di induksi dengan 20 mg/kgBB DMBA, 2x/pekan selama lima pekan. Kelompok VIII sebagai kelompok kontrol pelarut, hewan uji mendapatkan makan minum standar dan larutan minyak jagung yang diberikan sebagaimana pemberian DMBA Dilakukan  analisis statistik perbedaan rata-rata antar kelompok dengan ANAVA dan post  hoc dengan tingkat kepercayaan p<0,05 untuk persentase komponen lekosit. Hasil penelitian menunjukkan MBJH bersifat kemopreventif dan hematoprotektor. Pada kelompok yang mendapatkan MHBJH memiliki per sentase jumlah monosit, netrofil dan limfosit lebih tinggi dari kelompok DMBA. Persentase limfosit, netrofil, dan monosit kelompok MBJH setara dengan kelompok timokuinon (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa MBJH terbukti bersifat kemopreventif dan dapat berlaku sebagai hematoprotektor terhadap karsinogen DMBA.
STUDI PENGGUNAAN SPEKTROFOTOMETRI INFRAMERAH DAN KEMOMETRIKA PADA PENENTUAN BILANGAN ASAM DAN BILANGAN IODIUM MINYAK GORENG CURAH Lisa Andina
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4332.513 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1871

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai penentuan bilangan asam dan bilangan iodium Minyak Goreng Curah (MGC) dengan metode spektrofotometri FTIR dan kemometrika. Pada penelitian ini dilakukan penentuan bilangan asam dan bilangan iodium MGC melalui perlakuan penggorengan ikan nila dengan MGC. Penggorengan dilakukan selama 8 jam secara terus menerus. Sampel MGC diambil kurang lebih 200 mL pada jam ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan jam ke-8. Sampel tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode standar berdasarkan AOAC dan Spektrofotometri FTIR. Sampel MGC diambil pula dari pedagang warung makan seafood kaki lima pada jam 20.00 WITA untuk dianalisis bilangan asam dan bilangan iodiumnya menggunakan spektrofotometer FTIR yang dikombinasikan dengan kemometrika.Berdasarkan hasil proses optimasi spektra FTIR MGC, bilangan gelombang 1724–1755 cm-1 dipilih untuk menentukan bilangan asam, dan bilangan gelombang 2985–3012 cm-1 dipilih untuk menentukan bilangan iodium. Model kalibrasi multivariat partial least square (PLS) dikembangkan untuk menentukan nilai terprediksi dari kedua bilangan tersebut. Hubungan antara nilai sebenarnya dari bilangan asam dan bilangan iodium yang ditentukan dengan metode standar dan nilai terprediksi dengan metode spektrofotometri FTIR dihasilkan nilai yang baik, yakni R2=0,999 dan standart error kalibrasi sebesar 0,03 untuk bilangan asam, R2=0,997 dan standart error kalibrasi sebesar 0,39 untuk bilangan iodium. Model kalibrasi yang dikembangkan kemudian digunakan untuk menentukan bilangan asam dan bilangan iodium sampel MGC yang diambil dari warung seafood kaki lima pada pukul 20.00 WITA. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri FTIR yang dikombinasikan dengan  kemometrika dapat digunakan sebagai alternatif untuk penentuan bilangan asam dan bilangan iodium dengan keunggulan metode yang sederhana, mudah, cepat dan ramah lingkungan.  
Aktivitas Inhibisi A-Amilase Ekstrak Karagenan dan Senyawa Polifenol dari Eucheuma denticulatum Agung Giri Samudra; Agung Endro Nugroho; Amir Husni
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.437 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3023

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui kemampuan karagenan dan polifenol dariEucheuma denticulatum terhadap karbohidrat enzim α-amilase secara in vitro. Ekstrasi karagenan menggunakan larutan kalium hidroksida 0,5%. Polifenol diekstraksi dengan 50% (v/v) metanol. Identifikasi karagenan ditentukan dengan Fourier Transform Infrared (FTIR). Kandungan total fenol ekstrak ditentukan menurut metode Folin-Ciocalteu. Kemudian hasil ekstraksi diuji daya hambat aktivitas α-amilase. Ekstrak karagenan dan polifenol mempunyai kemampuan menghambat aktivitas IC50  α-amilase yaitu 12,16 dan  11,64 mg/mL. Ekstrak Polifenol   memiliki daya hambat α-amilase lebih tinggi dari pada ekstrak karagenan.Kata Kunci: Eucheuma denticulatum, karagenan, polifenol, α-amilase.
Pengaruh Pemakaian PEG 400 Dan Mentol Dalam Patch Mukoadhesif Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Transpor Senyawa Polifenol Setyawan E I; P O Samirana; I G A. Indyayani
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 1: Maret 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.586 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i1.5738

Abstract

Patch bukal merupakan sediaan obat dengan sistem penghantaran transmukosa. Kemampuan absorpsi zat aktif sediaan Patch bukal dapat dimodifikasi dengan penambahan suatu plasticizers dan permeation enhancer.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemakaian PEG 400 dan mentol terhadap transpor serta mengetahui proporsi PEG 400 dan mentol yang dapat memberikan transpor optimum senyawa polifenol ekstrak daun sirih (Piper bitle L.) dari patch bukal secara in vitro. Metode yang digunakan untuk menentukan perbandingan jumlah PEG 400 dan mentol adalah dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Uji transpor senyawa polifenol dari patch dilakukan selama 23 jam dengan menggunakan sel difusi Franz dengan membran Whatmann No. 1. Jumlah senyawa yang tertranspor ditetapkan kadarnya dengan instrumen Spektrofotometer-UV. Verifikasi formula optimum dilakukan sebanyak 3 kali dengan Single Simple Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan PEG 400 dan mentol dapat meningkatkan jumlah polifenol yang tertranspor. Hubungan pengaruh PEG 400 dan mentol dapat digambarkan melalui persamaan special cubic, y =  3,26071 (A) + 4,31372 (B) + 2,80876 (A)(B) + 0,64912 (A)(B) (A-B). Verifikasi formula optimum menghasilkan p-value 0,503(>0,05). Permodelan transpor polifenol melalui membran dapat digambarkan dengan model 4 kompartemen dan menghasilkan kecepatan masing-masing L(2,1) sebesar 0,013 mgEAG/cm2/jam, L(3,2) sebesar 0,050 mgEAG/cm2/jam, L(4,1) sebesar 0,089 mgEAG/cm2/jam, dan L(3,4) sebesar 0,027 mgEAG/cm2/jam. Kata kunci: Piper betle, mentol, Patch bukal, PEG 400, polifenol.
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIMUNTAH PADA PASIEN ANAK PENDERITA KANKER DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS JAKARTA PERIODE JUNI-JULI 2016 Ridha Elvina; Rahma Musyarofah; Risani Andalasia Putri
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14, No 1: Maret 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.727 KB) | DOI: 10.12928/mf.v14i1.9829

Abstract

Penyakit kanker rmerupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. Salah satu pengobatan kanker yaitu dengan cara kemoterapi. Efek samping yang paling besar dari pengobatan dengan cara kemoterapi adalah gangguan mual dan muntah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan terapi pengobatan antimuntah didasarkan pada ketepatan pemilihan obat, dosis serta efek terapi yang dihasilkan. Metode yang digunakan bersifat deskriptif prospektif yaitu dengan memantau langsung penggunaan antimuntah pada pasien kanker anak paska kemoterapi di ruang rawat inap Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta selama periode penelitian Juni-Juli 2016. Dari 35 pasien yang masuk kedalam kriteria inklusi, terlihat sebanyak 97,14% pasien mendapatkan obat antimuntah dengan dosis yang sesuai, dan sebanyak 100%  pasien mendapatkan obat yang sesuai.
OPTIMASI KOMBINASI SUKROSA-MANITOL SEBAGAI PENGISI DALAM SEDIAAN TABLET HISAP EKSTRAK KENTAL BIJI PINANG (Areca catechu L.) SECARA GRANULASI BASAH Ari Widayanti; Rahmah Elfiyani; Ferra Tania
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.114 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1166

Abstract

> Biji Pinang merupakan salah satu tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk antiseptik karena kandungan dari salah satu biji pinang adalah tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi kombinasi sukrosa-manitol dalam sediaan tablet hisap ekstrak kental biji pinang secara granulasi basah. Penelitian ini diawali dengan evaluasi ekstrak kental biji pinang 70%, lalu ekstrak kental biji pinang dibuat dalam 5 formula dengan perbandingan pengisi sukrosa dan manitol yaitu FI (1:1), FII (1:2), FIII (1:3), FIV (1:4), FV (1:5). Pembuatan granul dibuat secara granulasi basah kemudian dilakukan evaluasi granul dan evaluasi tablet. Hasil uji kekerasan tablet diperoleh F1 12,50 kg/cm2; F2 11,71 kg/cm2; F3 11,01 kg/cm2; F4 10,70 kg/cm2 dan F5 10,27 kg/cm2. Selanjutnya data kekerasan yang diperoleh dianalisa secara statistik ANOVA satu arah diperoleh nilai sig (0.000) < α (0.05), maka terdapat perbedaan bermakna pada tiap formula yang kemudian dilanjutkan pada uji Tukey. Berdasarkan hasil statistik kombinasi pengisi sukrosa manitol F1, F3 dan F5 memiliki perbedaan sifat fisik yang bermakna pada kekerasan. Pada kelima formula yang memenuhi syarat secara keseluruhan yaitu F4 dan F5 dilakukan uji hedonis. Hasil analisa chi-square menunjukan bahwa F4 dan F5 tidak ada perbedaan yang bermakna pada uji kemanisan dan uji kesukaan aroma. Pada uji penampilan F4 ada perbedaan bermakna sedangkan F5 tidak ada perbedaan bermakna. Dapat disimpulkan F5 merupakan nilai optimal dan dapat diterima respon rasa di masyarakat. 
KOMBINASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG Zingiber officinale Roscoe DENGAN Zn SEBAGAI HIPOLIPIDEMIA PADA MENCIT DIABETIKDIET TINGGI KOLESTEROL Hadi Sunaryo; siska siska; Dwitiyanti Dwitiyanti; Rizky Arcinthya R
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3845.119 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i1.1398

Abstract

Hiperlipidemia  sering  dijumpai  pada  penderita  diabetes  mellitus  (DM),  sehingga terapi hiperglikemia dan hiperlipidemia sering menggunakan kombinasi  obat DM dan obat penurun kolesterol. DM maupun hiperkolesterolemia akan meningkatkan stress  oksidatif  yang  dapat  memacu  terbentuknya  LDL  teroksidasi  (LDL-oks). Terapi  pasien  DM  dengan  hiperlipidemia perlu  penambahan  antioksidan.  Jahe merupakan  rimpang  asli  Indonesia  yang  memiliki  potensi  antioksidan.  Efek antioksidan  yang  dimiliki  jahe  ini  dapat  ditingkatkan  dengan  penambahan  zinc. Tujuan  penelitian  ini  untuk  membuktikan  efektivitas  kombinasi  ekstrak  etanol rimpang jahe (Zingiber officinale  Roscoe) dengan Zink (Zn)  sebagai hipolipidemia, dengan pengukuran LDL teroksidasi dan kolesterol total pada mencit diabetik yang diberi  diet  tinggi  kolesterol.  Penelitian  ini  menggunakan  48  ekor  mencit,  dibagi menjadi  8  kelompok.  Kelompok  tersebut  terdiri  dari   kelompok  kontrol  normal, kontrol  negatif,  dan  kontrol  positif  serta  kelompok  variasi  dosis  uji  yaitu ekstrak rimpang jahe dosis 37,5 mg/kg BB,  zink  20 mg/kgBB,  dosis 1 (37,5 mg/kg BB) + Zn  (20  mg/kg  BB),  dosis  2  (75  mg/kgBB)  +  Zn  (20  mg/kg  BB),  dosis  3  (150 mg/kgBB)  +  Zn  (20  mg/kg  BB)  tiap  kelompok  diberikan  zat  uji  selama  14 hari kemudian  dilakukan  pengukuran  kadar  glukosa  darah,  LDL  dan  kolesterol  total. Hasil  dari  penelitian ini,  kombinasi ekstrak  jahe  gajah  dengan  zink  dapat menurunkan  kadar  kolesterol  total  dan  LDL  sebanding  dengan  atorvastatin  dosis 0,114 mg/20g BB mencit.
Aktivitas Antifungi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Daun Pacar Kuku terhadap Candida Albicans Resisten Flukonazol Dewi Andini Kunti Mulangsri; Laela Hayu Nurani
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.157 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3017

Abstract

Infeksi kandidiasis meningkat selama dekade terakhir di dunia. Peningkatan ini menandai munculnya isolat Candida albicans resisten Flukonazol. Diperlukan obat baru untuk mengatasi permasalahan resistensi ini.  Daun pacar kuku (L. inermis L.) secara empiris mempunyai aktivitas sebagai antijamur. Kandungan kimia daun pacar kuku larut dalam etil asetat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi dari fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku (L. inermis L.) terhadap strain C. albicans sensitif Flukonazol dan C. albicans resisten Flukonazol. Fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku (L. inermis L.)dibuat dengan memfraksinasi ekstrak etanol dengan  pelarut etil asetat.Konsentrasi fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku yang digunakan terhadap C. albicans sensitif Flukonazol dan C. albicans resisten Flukonazol sebesar 10%; 5%; 2,5%; 1,25% dan 0,625%. Pengujian aktivitas antifungi fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku menggunakan metode mikrodilusi cair dengan parameter pengukuran Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Fungicidal Concentration (MFC). Nilai MIC dan MFC yang diperoleh sama yaitu sebesar 1,25% untuk C. albicans resisten Flukonazol dan 0,625% untuk C. albicans sensitif Flukonazol. Rasio MFC terhadap MIC yang diperoleh sebesar 1 yang menyatakan bahwa fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku memiliki daya fungicide. Skrining fitokimia fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku mengandung fenolik dan kuinon.

Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 22 No. 2 (2025): September 2025 Vol. 22 No. 1: March 2025 Vol. 21 No. 2: September 2024 Vol. 21 No. 1: March 2024 Vol. 20 No. 2: September 2023 Vol 20, No 2: September 2023 Vol 20, No 1: March 2023 Vol. 20 No. 1: March 2023 Vol 19, No 2: September 2022 Vol. 19 No. 2: September 2022 Vol. 19 No. 1: March 2022 Vol 19, No 1: March 2022 Vol. 18 No. 2: September 2021 Vol 18, No 2: September 2021 Vol. 18 No. 1: Maret 2021 Vol 18, No 1: Maret 2021 Vol. 17 No. 2: September 2020 Vol 17, No 2: September 2020 Vol 17, No 1: Maret 2020 Vol. 17 No. 1: Maret 2020 Vol. 16 No. 2: September 2019 Vol 16, No 2: September 2019 Vol 16, No 1: Maret 2019 Vol. 16 No. 1: Maret 2019 Vol. 15 No. 2: September 2018 Vol 15, No 2: September 2018 Vol 15, No 1: Maret 2018 Vol. 15 No. 1: Maret 2018 Vol 15, No 1 (2018) Vol 14, No 2 : September 2017 Vol 14, No 2 : September 2017 Vol. 14 No. 1: Maret 2017 Vol 14, No 1: Maret 2017 Vol 14, No 1: Maret 2017 Vol. 13 No. 2: September 2016 Vol 13, No 2: September 2016 Vol 13, No 2: September 2016 Vol. 13 No. 1: Maret 2016 Vol 13, No 1: Maret 2016 Vol 13, No 1: Maret 2016 Vol 12, No 2: September 2015 Vol 12, No 2: September 2015 Vol. 12 No. 2: September 2015 Vol 12, No 1: Maret 2015 Vol. 12 No. 1: Maret 2015 Vol 12, No 1: Maret 2015 Vol 11, No 2: September 2014 Vol 11, No 2: September 2014 Vol. 11 No. 2: September 2014 Vol 11, No 1: Maret 2014 Vol. 11 No. 1: Maret 2014 Vol 11, No 1: Maret 2014 Vol 10, No 2: September 2013 Vol. 10 No. 2: September 2013 Vol 10, No 2: September 2013 More Issue