cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 102 Documents
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM MENGIDENTIFIKASI UKURAN PEMUSATAN MELALUI PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA S-I PGSD ANGKATAN 2007 KABUPATEN SAMPANG Moh.harijanto, ; Lukiyadi,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 16, No 2 (2009)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil belajar dalam mengidentifikasi Ukuran Pemusatan berupa nilai rata-rata, median, dan mode melalui penggunaan model pemecahan masalah mahasiswa S-I PGSD Kabupaten SampangLokasi penelitian di SMAN I Sampang sebagai tempat tutorial S-I PGSD semester VII masa registrasi 2009.2 tahap I. Waktu pelaksanaan penelitian siklus ke satu tanggal 9 Agustus 2009, dan siklus ke dua tanggal  16 Agustus 2009. Mata kuliah sajian adalah Statistika Pendidikan. Sampel penelitian ialah kelas M. Instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui muncul tidaknya aspek-aspek model pemecahan masalah. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah observasi, diskusi, refleksi . Data dianalisis  secara statistik desktiptif. Hasil penelitian ialah bahwa model tutorial pemecahan masalah dari siklus  I ke siklus II menghasilkan peningkatan hasil belajar. Pada siklus I, rata-rata hasil belajar 5,94,  dan rata-rata hasil belajar siklus II 7,42. Pada siklus I, 19 mahasiswa dari 31 mahasiswa yang mendapat nilai di atas 5,sisanya 12 mahasiswa  mendapat nilai di bawah 5. Pada siklus II, seluruh mahasiswa memperoleh nilai di atas 5.
PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP DAN MODEL PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA ZAT PADAT MAHASISWA Parno,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 16, No 2 (2009)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Pembelajaran matakuliah wajib Fisika Zat Padat FZP bagi mahasiswa prodi Fisika, menggunakan diktat kuliah yang disusun oleh dosen pembimbing dan disampaikan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pada tahun 2005/2006 evaluasinya menggunakan soal obyektif, namun prestasi belajar yang dicapai mahasiswa masih rendah, yaitu 42,51. Pada tahun 2006/2007 telah dikembangkan modul sebagai pendamping diktat kuliah, namun prestasi belajarnyapun masih rendah juga, yaitu 44,36. Alternatif solusinya adalah mengganti pembelajarannya dengan model yang lebih banyak melibatkan mahasiswa, yaitu menggunakan peta konsep dan model pemecahan masalah. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan menggunakan rancangan randomized control group pre-test post-test design. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran menggunakan peta konsep dan model pemecahan masalah, sedangkan kelas kontrol menggunakan diskusi kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan peta konsep model pemecahan masalah (1) dilaksanakan melalui tahap awal (tes awal, memaparkan tujuan matakuliah FZP, kuliah singkat tentang pembelajaran menggunakan peta konsep dan model pemecahan masalah, dan pembentukan kelompok peta konsep), tahap pembelajaran menggunakan peta konsep untuk menemukan dan memperbaiki miskonsepsi FZP, tahap pembentukan kelompok model pemecahan masalah yang berasal dari masing-masing anggota kelompok peta konsep, tahap pembelajaran model pemecahan masalah untuk menyempurnakan perbaikan miskonsepsi tersebut, dan tahap tes akhir dan penyebaran angket respon mahasiswa; (2) belum mampu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, yang ditandai oleh gain ternormalisasi rata-rata kelas eksperimen (0,179 kategori rendah) yang tidak berbeda jauh dengan kelas kontrol (0,196 kategori rendah); (3) menghasilkan respon positip mahasiswa. Dalam penelitian ini, miskonsepsi FZP yang muncul dalam diskusi peta konsep hanya bersumber pada permasalahan yang diajukan oleh mahasiswa. Materi FZP yang tidak diajukan oleh mahasiswa sebagai masalah dianggap telah dikuasai oleh mahasiswa secara baik. Pembelajaran menggunakan peta konsep model pemecahan masalah dapat diterapkan kembali pada matakuliah FZP dengan terlebih dahulu mendata seluruh konsep-konsep dalam setiap sub-sub materi FZP yang kemungkinan besar akan dipahami secara salah oleh mahasiswa. Data tersebut akan diajukan sebagai tambahan masalah, yang melengkapi masalah yang sudah diajukan oleh mahasiswa, dalam tahap pembelajaran menggunakan peta konsep.
PENINGKATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MEDIA PUZZLE PADA MATERI ADAPTASI MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI KELAS IX SMPN 36 SURABAYA Anis Sulistiyanah, ; Endah Suwarni, ; Mitarlis,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 16, No 2 (2009)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  keterlaksanaan pembelajaran biologi dengan media puzzle di kelas IX pada materi adaptasi makhluk hidup di kelas IX SMPN 36 Surabaya. Kedua untuk mengetahui hasil belajar siswa, dan yang ketiga adalah untuk mengetahui  respon siswa terhadap pembelajaran  dalam kegiatan Lesson Study. Lesson Study merupakan model pembinaan profesional guru dengan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar , yang terdiri dari kegiatan plan, do dan see. Dari hasil lembar observasi tentang keterlaksanaan proses pembelajaran , 85,7% observer mengemukakan bahwa proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan 14,3% mengatakan cukup baik. Dari hasil tes diperoleh hasil 82,5%  siswa tuntas (33 siswa) , sedangkan siswa yang tidak tuntas sebesar 17,5 % (7 siswa).  Namun secara klasikal siswa kelas IX D tahun akademik 2009/1020 tuntas  dengan nilai rata-rata  diatas KKM  yaitu 80,125 > 70. Hasil respon siswa memberikan respon positif hampir pada semua aspek dengan rentang antara (50% -100%)
IMPLEMENTASI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN STRATEGI BELAJAR DIAGRAM ALIR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LAJU REAKSI Beni Setiawan,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 16, No 2 (2009)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Hasil observasi keterampilan proses di Madrasah Aliyah Negeri Surabaya masih rendah sehingga belum mencapai ketuntasan belajar. Atas dasar itu, maka dilakukan penelitian pengembangan perangkat yang mengacu pada model 4D dan diimplementasikan pada 44 siswa kelas XI IPA 2 melalui pendekatan keterampilan proses dan diagram alir pada pokok bahasan laju reaksi.Hasil penelitian menunjukkan nilai proporsi sub indikator THB produk selama uji coba lebih dari sama dengan 0,75, yang berarti seluruh sub indikator telah tuntas. Proporsi tes hasil belajar proses antara 0,7 sampai 0,9 artinya butir soal tersebut dapat dijadikan tolak ukur ketercapaian sub indikator dalam pembelajaran, belajar psikomotor mengalami peningkatan dari 0,14 menjadi 0,95.Disimpulkan bahwa proses belajar mengajar dengan Strategi Belajar Diagram Alir dan Pendekatan Keterampilan Proses berhasil meningkatkan ketuntasan tes hasil belajar produk, proses, dan psikomotor.
PENINGKATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MEDIA PUZZLE PADA MATERI ADAPTASI MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI KELAS IX SMPN 36 SURABAYA Anis Sulistiyanah, ; Endah Suwarni, ; Mitarlis,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 16, No 2 (2009)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  keterlaksanaan pembelajaran biologi dengan media puzzle di kelas IX pada materi adaptasi makhluk hidup di kelas IX SMPN 36 Surabaya. Kedua untuk mengetahui hasil belajar siswa, dan yang ketiga adalah untuk mengetahui  respon siswa terhadap pembelajaran  dalam kegiatan Lesson Study. Lesson Study merupakan model pembinaan profesional guru dengan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar , yang terdiri dari kegiatan plan, do dan see. Dari hasil lembar observasi tentang keterlaksanaan proses pembelajaran , 85,7% observer mengemukakan bahwa proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan 14,3% mengatakan cukup baik. Dari hasil tes diperoleh hasil 82,5%  siswa tuntas (33 siswa) , sedangkan siswa yang tidak tuntas sebesar 17,5 % (7 siswa).  Namun secara klasikal siswa kelas IX D tahun akademik 2009/1020 tuntas  dengan nilai rata-rata  diatas KKM  yaitu 80,125 > 70. Hasil respon siswa memberikan respon positif hampir pada semua aspek dengan rentang antara (50% -100%)
BANTUAN MENGATASI KESULITAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENJUMLAHAN PECAHAN TIDAK SENAMA MELALUI MEDIA BIDANG Achmad Zainullah,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 1 (2010)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya siswa Sekolah Dasar yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep penjumlahan tidak senama.  Kesulitan tersebut dimungkinkan oleh faktor penyajian materi dalam pembelajaran diantaranya penggunaan alat peraga dan metode pembelajaran yang kurang tepat. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) mendiskripsikan pola kesulitan siswa dalam memahami penjumlahan pecahan tidak senama, (2) mendiskripsikan penyebab kesulitan siswa dalam memahami penjumlahan pecahan tidak senama, dan (3) mendiskripsikan pembelajaran penjumlahan pecahan tidak senama melalui media bidang.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Bantuan mengatasi kesulitan siswa dalam penjumlahan pecahan tidak senama dilakukan dengan tahapan enaktif, ikonik, dan simbolik melalui media bidang dengan 4 tindakan pembelajaran yaitu: (1) pembelajaran konsep pecahan, (2) pembelajaran konsep pecahan senilai, (3) pembelajaran penjumlahan pecahan tidak senama dengan penyebut pecahan yang satu merupakan faktor dari penyebut pecahan yang lain, (4) pembelajaran pecahan tidak senama dengan penyebut pecahan yang satu bukan faktor dari penyebut pecahan yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengikuti 4 tindakan pembelajaran melalui media bidang denga 3 tahap penyajian yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik subjek penelitian memperoleh pemahaman yang baik tentang konsep penjumlahan pecahan tidak senama.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEDUKTIF UNTUK MENUNTASKAN HASIL BELAJAR SUB MATERI POKOK ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 SURABAYA. Shifria Immiyati, ; Muchlis,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 1 (2010)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN SETS Sri Mulyaningasih,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 1 (2010)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Critical  and creative thinking is a cognitive development that is expected to have the students after the learning process takes place. Natural Sciences is a very broad knowledge and consists of several related disciplines. To learn not just rely on rote just because science is integrated with the knowledge of Science, Environment, Technology) and Society  or can be abbreviated by SETS is one approach that can motivate students in learning activities to think critically and creatively. This activity is carried out on teachers Junior High Schools in Surabaya northern incorporated in MGMP as much as  32 teachers. Implementation process is carried out: The first meeting discussions device (curriculum, materials and activity analysis), followed by a second meeting to presentation of group work as real teaching in class in accordance with the selected model teacher. From observations and questionnaires obtained show that: 8 teachers expressed very pleased with SETS approach, students are very interested because there is discussion time among friends, presentation of results and reflection. In the presentation of performance results of students who appear to think critically and creatively in its displays SETS. Conclusion: 1) SETS approach can be used as an alternative in teaching Science-2) Science can not be separated from the environment, technology, and society.
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA RSBI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI DENGAN STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) DI SMPN 1 KEDIRI Retno Sri Wulandari,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 1 (2010)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING TYPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Pramonoadi,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 1 (2010)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of this study is to improve learning process and increase learning outcomes for student  SMP Negeri 1 Bojonegoro class 2B, as much as 39 students. Increasing of learning outcomes  regarding both the average value of students as well as measured by the thoroughness standards of student learning. In the last round has been thoroughly studied all students with an average grade 76.4. The results of each cycle  learning outcomes has increased, in cycle I learning outcomes 74.36% with an average value of 69.7, cycle II 94.36% with an average value of 74.5, cycle at 100% with the value average of 76.4 and at post-test 100% with an average value of 80.2. This result show that   STAD cooperative learning on the subject of the relation mapping and graphics can improve student learning outcome. Implemtation of STAD cooperative learning from the cycle I, II, and III is crease. In the cycle I get 70.50%, of learning management; cycle II 80.59% and the cycle III 95.26%. Based on the results it can be said that teachers in managing learning are very good, because the teacher was trying to condition and direct the activities of students that are in teaching and learning activities.

Page 3 of 11 | Total Record : 102