cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 102 Documents
UJI COBA PEMBELAJARAN KIMIA FISIKA III BERBANTUAN INTERNET Bertha Yonata, ; Suyono,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 15, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purposes of this research are to find out the feasibility of implementation internet assisted learning and chemistry student’s learning outcomes after attended learning assisted by internet. The research has been implemented to 12 chemistry students of Kimia Reguler 2005 FMIPA Unesa class at odd semester 2007-2008. This research is a descriptive research that describe about learning feasibility, student’s learning outcomes, and student respons about learning set and teaching-learning process. The result of this research show that RPP feasibility is good (3,33 - 4,00). Student’s learning outcomes show 100,00% of the students reach point more than 66. Students satisfied with learning assisted by internet. The conclusions of this research are learning assisted by internet of Reaction Rate and Factors Affect Reaction Rate topic has carried out, students’s response positive, and  students have completely master the learning.
Fasilitas Evaluasi yang Menggabungkan Pengukuran, Bimbingan dan Penilaian dalam Sistem e-Learning Yuni Yamasari,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 15, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper focuses on the evaluation in the e-learning system which is almost similar to the on-line testing. The difference between this research and other ones is that this research is combining the measurement, evaluation to the students so it is more accurate. This is because this evaluation is not just based on the right and wrong answer, but also what students had done to answer. This is very important because teachers are able to determine which students had had correct understanding. In addition, teachers are able to determine students which are able to follow the next level.
UPAYA DAN KENDALA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI JURUSAN MATEMATIKA UNESA Ismail, ; Atik Wintarti, ; Yuni Yamasari, ; Asma Johan,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 15, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In learning and teaching mathematics, the use of multimedia is important in order to help students to understand mathematics topics. There are several competencies needed to develop multimedia in teaching mathematics, i.e. competencies in pedagogy, in mathematics content, in programming, and creativity. Therefore, the Mathematics Department of Unesa prepares its students by providing subjects such as: Teaching-Learning Process I-IV, School Mathematics I-II, Media in Learning teaching Mathematics, Computer Aplication and Visual Programming. Seminar of  Mathematics education and Skripsi are used to implement those subjects in the form of study report. In the second semester of year 2007/2008 some researches on development of multimedia in learning teaching mathematics have been held. The implementation results show that there are still a number of problems during the implementation of the multimedia.
KATEGORISASI INDIKATOR LEVEL ABSTRAKSI Mega Teguh Budiarto,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 15, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstraksi adalah suatu isu penting dalam pendidikan matematika. Dalam penelitian ini,  pengertian abstraksi adalah “hasil dan proses  mereorganisasi vertikal konsep matematika yang telah dikonstruk sebelumnya menjadi sebuah konsep matematika baru”. Pengorganisasian kembali suatu struktur baru terjadi melalui tiga aksi epistemik, yaitu: mengenali, merangkai dan mengkonstruksi. Mengenali ialah aktivitas mengidentifikasi atribut suatu konsep, merangkai  ialah aktivitas menggabungkan  atribut dua dua konsep atau lebih, mengkontruksi ialah aktivitas mereorganisasi atribut yang dimiliki suatu konsep menjadi struktur baru yang belum dimiliki siswa. Penelitian ini  akan mendiskripsikan indikator-indikator level abstraksi  sebagai proses maupun hasil. Pertanyaan penelitian ini adalah  bagaimana siswa mengenali atribut dan pengertian segiempat, merangkai atribut dan pengertian segiempat? Peneliti  mendesain sebuah wawancara yang mendorong siswa  menggunakan hasil abstraksi sebelumnya untuk mengonstruksi pengetahuan baru yaitu mengontruksi hubungan antarsegiempat. Siswa diberikan sebuah pertanyaan, kemudian pertanyaan dikembangkan berdasarkan jawaban siswa dengan menggunakan kata kunci  apa, bagaimana atau mengapa.  Indikator-indikator yang muncul dapat dikategorisasikan menjadi 5 bagian yaitu. kategorisasi berdasarkan visual,  verbal,  gambar, logika, dan terapan.
PEMBELAJARAN FISIKA MENGACU PADA KETERAMPILAN BERPIKIRMELALUI LABORATORIUM VIRTUAL PhETDI SMK JURUSAN MULTIMEDIA
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 2 (2010): Vol.17, No. 2, Desember 2010
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari strategi yang efektif dalam mengembangkan keterampilan berpikir melalui laboratorium virtual PhET. Tujuan penelitian : 1) Mengembangkan pembelajaran fisika yang mengacu pada keterampilan berpikir melalui laboratorium virtual PhET. 2) Mengimplementasikan pembelajaran yang dikembangkan, 3) Mengamati kinerja siswa terutama keterampilan berpikir dan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Rancangan pengembangan pembelajaran dalam penelitian ini mengadaptasi penelitian pengembangan model 4D. Subyek penelitian adalah pengembangan pembelajaran fisika SMK yang mengacu pada keterampilan berpikir melalui laboratorium virtual PhET dalam pembahasan “Rangkaian Listrik Arus searah”. Implementasi pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 siswa SMK 11 Surabaya kelas XII jurusan multimedia. Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: 1) Proses pembelajaran cukup memberikan keterampilan berpikir yang baik kepada siswa (nilai keterampilan berpikir siswa rata-rata untuk semua aspek penilaian diatas 3); 2) Proses pembelajaran cukup memberikan kinerja penyelidikan yang baik kepada siswa; 3) Proses pembelajaran memberikan aktivitas kepada siswa dengan frekuensi yang cukup tinggi; 4) Guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan kinerja yang baik (nilai rata-rata kinerja guru rata-rata diatas 3) sehingga tingkat keterlaksanaan pembelajaran juga baik; 5) Proses pembelajaran memberikan hasil belajar yang sangat baik (nilai siswa rata-rata untuk produk dan proses adalah x = 88 dengan standar deviasi σx = 3) kepada siswa. Kata kunci: keterampilan berpikir, laboratorium virtual PhET. Abstract: A research has been conducted to study the effective strategy to develop thinking skills through PhET virtual laboratory. The purposes of this study are: 1) to develop a Physics learning which train thinking skills through a virtual laboratory PhET, 2) to validate the developed learning, 3) to observe the performance of students particularly in thinking skills and performance of teachers in the learning process. The design of the development of learning device in this study adapts development research 4D model. The subject of the research is the development of Physics learning at Vocational High School which refers to thinking skills through a virtual laboratory PhET in the material of "Direct current electrical circuit". The tests of learning in this study was conducted on 30 students of class XII SMK 11 Surabaya majoring in Multimedia. From this research, it is concluded that: 1) The learning process in schools provide good thinking skills to students (the value of students thinking skills of the average for all aspects of rating above 2); The learning process in schools provide investigation of good performance to students; 3) The process of learning provides activities to students, 4) Teachers can implement the learning process using a device that was developed with good performance (the average value of the average teacher performance above 3) so that the device is also good on the fact level; 5) The process of learning provide an exellent learning outcomes (students’ average value for the product and the process is x = 88 with a standard deviation σx = 3) to students. Key words: thinking skills, PhET virtual laboratory
PENINGKATAN PEMAHAMAN KIMIA “ALGORITMIK” DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 2 (2010): Vol.17, No. 2, Desember 2010
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pembelajaran kimia diharapkan membentuk mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah serta soft skill lainnya sebagai keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan kesuksesan dalam pekerjaan kelak. Keterampilan pemecahan masalah dalam kimia akan tercapai bila didukung oleh pemahaman konseptual dan pemahaman algoritmik. Pemahaman konseptual dan algoritmik menjadi dasar untuk dapat mempelajari ilmu kimia dengan baik karena operasi algoritmik selalu dibangun atas konsep. Strategi pembelajaran yang cocok untuk dapat meningkatkan pemahaman algoritmik dan kemampuan pemecahan masalah adalah Problem Solving dan Problem Posing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi Problem Solving dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah (maha)siswa, hasil belajar kimia terutama bila dilakukan dengan metode pembelajaran kooperatif Problem Solving dapat meningkatkan motivasi, kemandirian, refleksi dan retensi, efektif meminimalkan miskonsepsi mahasiswa, mengembangkan gagasan-gagasan scientific, kreativitas, keterampilan komunikasi siswa  Kemampuan mahasiswa mengajukan soal dalam pembelajaran Problem Posing menjadi indikasi yang kuat tentang pemahamannya konsep kimia. Problem Posing sebagai strategi remedial efektif meningkatkan kemampuan algoritmik mahasiswa pada materi sifat koligatif larutan   Kata kunci: problem solving, problem posing, algorithmic,   Abstract: Learning chemistry is expected to form students to develop problem solving skills and other soft skills as basic skills needed in everyday life and success in future work. Problem-solving skills in chemistry will be achieved if supported by the conceptual  and algorithmic understanding. Conceptual understanding and algorithmic basis for the chemical sciences can learn well because the algorithmic operations are always built on the concept. Appropriate learning strategies to improve understanding and algorithmic problem-solving ability is the Problem Solving and Problem Posing. The results showed that learning with Problem Solving strategies can improve problem solving skills students, learning outcomes, especially when done by chemical methods Problem Solving cooperative learning can increase motivation, independence, reflection and retention, effectively minimizing student misconceptions, developing ideas scientific, creativity, communication skills the ability of students in the learning of students asking about the Problem Posing a strong indication of the understanding of chemical concepts. Problem Posing as an effective remedial strategy increases the ability of students to the material properties of the algorithmic solution colligative   Keywords: problem solving, problem posing, Algorithmic    
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAAMAN MAHASISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INSTRUCTION MELALUI PEMODELAN BERBANTUAN VCD DI JURUSAN KIMIA UNESA
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 2 (2010): Vol.17, No. 2, Desember 2010
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan memperbaiki pemahaman mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Instruction/DI) pada materi inquiry dengan pemodelan berbantuan Video Compact Disc (VCD). Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester I angkatan 2008 Plus Program Study Pendidikan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, yang berjumlah 25 orang. Obyek dalam penelitian ini adalah aktivitas mahasiswa dalam mengelola pembelajaran, serta respon mahasiswa terhadap penggunaan model  Direct Instruction dengan pemodelan berbantuan VCD. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalan tiga siklus, di mana tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) Aktivitas mahasiswa dalam mengelola Pembelajaran dengan menggunakan model inkuri pada siklus I, II dan III dengan katagori cukup baik.  (2) Respon mahasiswa pada model pembelajaran Direct Instruction/DI dengan pemodelan berbantuan VCD tergolong sangat positif. Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Direct Instruction/DI dengan pemodelan berbantuan VCD dapat meningkatkan pamahaman mahasiswa pada materi inquiry.   Kata kunci: Pemodelan, VCD, Inquiry   Abstract: This classroom action research is aimed to improve the students’ understanding using Direct Instruction (DI)  Model on the inquiry material with  video compact disc (VCD) aided modeling. The subject of this research are students at the  first semester,  2008 grade plus class, on Chemical Education Study Program at Department of Chemistry, State University of Surabaya.  They are 25 students. Object of this research are  students’ activity, classroom management and students’ responses toward the using Direct Instruction Models with  VCD aided modeling. This classroom  action research was done in the three cycles. Every cycle consists of: planning, action, observation/ evaluation and reflection. The result of this research shows that: (1)  Lecturer’s activity in managing teaching-learning process on the cycle I, II, and III can be categorized good. (2) Students can manage learning using inquiry model on the cycle I, II and III can be categorized quite good. (3) Response of Direct Instruction Learning Model by using VCD aided modelling  can improve students understanding on the inquiry material.                                                Keywords: Modeling, VCD, Inquiry  
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK  PAIR SHARE PADA MATA KULIAH BIOKIMIA MELALUI  LESSON  STUDY
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 2 (2010): Vol.17, No. 2, Desember 2010
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Sesuai kompetensi dasar pada materi sintesis protein, maka dibutuhkan suatu metode dan cara untuk mencapainya, sehingga mahasiswa dapat memahami konsep tentang sintesis protein. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran  kooperatif tipe think pair share yang dapat dikemas melalui lesson study sebagai suatu model pembinaan profesi pendidikan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan serta berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas  serta mutual learning  untuk membangun komunitas belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM) pada mata kuliah biokimia materi sintesis protein; untuk memudahkan pemahaman konsep dengan model pembelajaran kooperatif  think pair share. Penelitian terdiri dari beberapa tahap sesuai dengan tahapan pada lesson study, yaitu tahap plan (persiapan pembelajaran), Do (pelaksanaan pembelajaran), See (analisis hasil pelaksanaan dan refleksi). Dari hasil penelitian dengan kemasan  Lesson study pada mata kuliah biokimia materi sintesis protein RPP 1 dan LKM 1 serta RPP 2 dan LKM 2 layak untuk digunakan dengan tingkat keterlaksanaan 100%, Penyampaian materi pembelajaran dengan kooperatif tipe think pair share melalui lesson study membuat mahasiswa aktif dan mudah memahami materi yang diberikan serta kualitas mengajar dosen meningkat dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui lesson study   Kata kunci : Think Pair Share, Lesson Study,  LKM, Sintesis Protein   Abstract: According to basic competency on the protein  synthesis concept, is  needed a method and strategi  to achieve it, so students can understand the concept of protein synthesis. One model of learning that can be used is cooperative learning, with think pair share type, wich  can be packaged through lesson study. Lesson study as a model of professional development education through collaborative learning and assessment of ongoing and based on the principles of collegiality and mutual learning to build a learning community. The purpose of this study to develop the Student Work Sheet on the biochemistry subject, especially  protein synthesis topic; to make  understanding of the concept easier by using cooperative model  think pair share type. The study consists of several stages according to the stages of the lesson study, the stages are Plan (preparation of learning), Do (the implementation of learning), See (analysis of the results of the implementation and reflection). From the research by packaging Lesson study in biochemistry course topic protein synthesis,  and Lesson Plan 1 and worksheet 1 as well as lesson plan 2 and worksheet 2 are feasible for use with the conducting 100%, delivery of learning materials with a cooperative type of think pair share through lesson study to make students active and easily understand the material provided and the quality of teaching increased by applying a type of cooperative learning think pair share through lesson study.   Keywords:  Think Pair Share, Lesson Study,  worksheet,  protein synthesis
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR  BIOLOGI MATERI  SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN METODE KOOPERATIF JIGSAW KELAS XI – IA5 SMAN 20 SURABAYA
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 2 (2010): Vol.17, No. 2, Desember 2010
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan: (a) peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif jigsaw, (b)  motivasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif jigsaw. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas  sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas XI – IA5 SMAN 20 Surabaya. Data yang diperoleh berupa hasil tes pada setiap siklusnya, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami meningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (67,50%), siklus II (77,50%), siklus III (95,00% ).   Kata Kunci: Hasil belajar, Biologi, metode kooperatif jigsaw   Abstract: The purpose of this study are  to describe: (a) an increase in student achievement after the implementation of  Jigsaw cooperative learning method, (b) students motivation after being applied to cooperative learning Jigsaw. This study uses classroom action research was done three cycles. Each cycle consists of four stages, namely: design, activity and observation, reflection, and refision. Object of this study is student at the  XI grade of SMAN 20 Surabaya  class IA5. The data obtained  form the results of tests on each cycle, observation of teaching and learning activities sheet. From the analysis it was found that increasing student  achievement suffered from cycle I to cycle III, namely, cycle I (67.50%), cycle II (77.50%), cycle III (95.00%). Keyword: Results of learning, Biology, Jigsaw method of cooperative  
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERORIENTASI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA MATERI POKOK HIDROKARBON
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 17, No 2 (2010): Vol.17, No. 2, Desember 2010
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan LKS pada materi pokok hidrokarbon ditinjau dari kesesuaian LKS dengan kriteria komponen LKS, kriteria isi LKS, dan keterbacaan siswa terhadap LKS yang dikembangkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan perangkat pembelajaran model 4D yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate) menurut Thiagarajan (dalam Ibrahim, 2001). Pada penelitian ini dilakukan 3 tahap saja, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design) dan pengembangan (develop). Syarat kelayakan menurut Riduwan (2007), jika skor mencapai ≥ 61 % dan hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS berorientasi model pengajaran langsung sudah layak digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian kriteria komponen LKS sebesar 78,82 % untuk LKS 1 dengan kategori kuat; 78,35 % untuk LKS 2 dengan kategori kuat; dan 78,82 % untuk LKS 3 dengan kategori kuat. Kriteria isi LKS sebesar 79, 47 % untuk LKS 1 dengan kategori kuat; 79,73 % untuk LKS 2 dengan kategori kuat; dan 78,13 % untuk LKS 3 dengan kategori kuat. Kriteria keterbacaan siswa sebesar 82,92 % dengan kategori sangat kuat.   Kata kunci: Pengembangan LKS, LKS berorientasi model pengajaran langsung   Abstract: The purpose of this study was to determine the feasibility of Student Worksheet on the topic hydrocarbons in terms of compliance with the many criteria, component, content, and readability of worksheets developed by the students. This type of study is the development research that is defining the  4D model: define, design, develop, and disseminate by Thiagarajan (in Ibrahim, 2001). In this study conducted three phases, namely the definition (define), design (design) and development (develop). Eligibility requirements according to Riduwan (2007), if the score reaches ≥ 61% and the results showed that the worksheet with direct instruction model oriented as they should be used in the learning process. This is evidenced by the results of the assessment criteria for the component worksheet 1 is 78.82% for the strong category; 78.35% for worksheet 2 with a strong category, and 78.82% for the strong category 3 with LKS. Criteria for LKS content at 79, 47% for LKS 1 with a strong category; 79.73% for LKS 2 with a strong category, and 78.13% for the worksheet 3 strong category. Legibility criteria for 82.92% of students with very strong category. Key words: Development of worksheet, direct instruction model  

Page 5 of 11 | Total Record : 102