cover
Contact Name
Haris Murwadi
Contact Email
editor.j@ubl.ac.id
Phone
+6281977948802
Journal Mail Official
editor.j@ubl.ac.id
Editorial Address
Universitas Bandar Lampung Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.26 Labuhanratu Bandar Lampung 35142 Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Arsitektur
Core Subject : Social, Engineering,
arsitektur dan lingkungan binaan, serta bidang ilmu lain yang sangat erat kaitannya seperti perencanaan kota dan daerah, desain interior, perancangan lansekap, dan sebagainya.
Articles 133 Documents
Konsep Penataan Jalur Pejalan Kaki di Kawasan Taman Gajah, Kota Bandar Lampung Zenia F Saraswati
JURNAL ARSITEKTUR Vol 10, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2497.674 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v10i2.1420

Abstract

Kawasan Taman Gajah merupakan guna lahan dikembangkan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan ruang publik yang mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat. Untuk mendukung aksesibilitas pengguna ruang terbuka ini, prasarana transportasi perkotaan menjadi penting untuk diperhatikan terutama prasarana pejalan kaki. Perencanaan prasarana jalur pejalan kaki harus dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna ruang. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kinerja jalur pejalan kaki dengan mempertimbangkan preferensi dan karakteristik pengguna. Pada sebagian besar ruas jalur pejalan kaki di Kawasan Taman Gajah terdapat hambatan samping yang terdapat pada jalur pejalan kaki diantaranya adalah kerusakan jalur pejalan kaki, parkir kendaraan pada jalur, serta keberadaan pedagang kaki lima (PKL). Hal ini menyebabkan masih banyak pejalan kaki yang melakukan perjalanannya di badan jalan. Juga diketahui dari perspektif pengguna, bahwa sebagian besar pengguna jalur pejalan kaki melakukan perjalanan dengan tujuan rekreasi. Pengguna jalur pejalan kaki di kawasan Taman Gajah juga ternyata merupakan pejalan kaki dengan perjalanan turunan yang sebelumnya menggunakan sepeda motor. Penataan jalur pejalan kaki di Kawasan Taman Gajah harus memperhatikan pedagang kaki lima (PKL) sebagai daya tarik kegiatan yang tidak mengganggu lalu lintas pejalan kaki juga lebih mendorong penggunaan kendaraan umum.
Negotiating Space and Space of Negotiation: Consuming Spaces in the Urban Kampong Gregorius Sri Wuryanto
JURNAL ARSITEKTUR Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.992 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v1i1.285

Abstract

The understanding of place cannot be undertaken without major theoretical endeavor. To know something as apparently simple as the social relations of place and its consumption is to have to engage with a sophisticated array of social theorizing. Built environment (space) will be naturally transformed into a place by desirable quality of human intervention: people permeate it with life and spirit of place. Space is a material product, in relation with other material elements – among others, men, who themselves enter into particular social relations, which give to space a form, a function, a social signification. (Castells,1979: p.115). It is emphasized by Lefebvre proposition about (social) space is a (social) product (Lefebvre, 2007, p.26). Therefore, it is relevant to analyze urban space and its architecture as the spatial products of the socio-cultural representation. Meanwhile, Habraken mentioned that intimate and unceasing interaction between people and the forms they inhabit uniquely defines built environment (Habraken, 2000). In addition, Habraken argued that built environment is universally organized by the Orders of Form, Place, and Understanding. These three fundamental, interwoven principles correspond roughly to physical, biological, and social domain. For those grounds, this paper is an attempt to develop theoretical understanding about production and consumption of social space on the basis of everyday life spatial practices in the domestic setting of Urban Kampong settlement.
Rupa Bentuk Menara Masjid Kudus, Bale Kulkul dan Candi Totok Roesmanto
JURNAL ARSITEKTUR Vol 4, No 1 (2013): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.347 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v4i1.459

Abstract

Holy Mosque tower building is often equated with Bale Kulkul in such form, and the temples in East Java like Jago Temple Left Temple, and Temple Singasari. This perception arises because of the Tower of the Holy Mosque and Bale Kulkul have such a section shaped like a bale, constructed a wooden frame and rafters are hung under atapnya.Juga because the tower and the temple of the Holy Mosque in East Java and is considered to have a high solid parts that hold the bale the. This paper is the result of a preliminary study on the shape of such a tower building of the Holy Mosque, which is comparable with Bale Kulkul, Jago temple, Kidal temple, and the temple Singasari. The results of this study are expected to provide additional understanding of the Holy Mosque tower that has been informed via the internet, and some previous studies.Bangunan Menara Masjid Kudus sering dipersamakan rupa bentuknya dengan Bale Kulkul, dan candi-candi di Jawa Timur seperti Candi Jago Candi Kidal, dan Candi Singasari. Persepsi demikian muncul karena Menara Masjid Kudus dan Bale Kulkul memiliki bagian yang rupa bentuknya seperti bale, berkonstruksi rangka kayu dan terdapat Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, Desember 3 201 28kentongan yang digantungkan di bawah atapnya.Juga karena Menara Masjid Kudus dan bangunan candi di Jawa Timur dianggap memiliki bagian pejal dan tinggi yang menyangga bale tersebut. Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian awal tentang rupa bentuk pada bangunan Menara Masjid Kudus, yang diperbandingkan dengan Bale Kulkul, Candi Jago, Candi Kidal, dan Candi Singasari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman tambahan tentang Menara Masjid
Manfaat Ruang Terbuka dan Hubungannya dengan Kegiatan Interaksi Sosial Studi Kasus: Perumahan Nusa Tamalanrea Indah Makassar Nurhijrah Nurhijrah; Ria Wikantaria
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1207.351 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v9i2.1261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik ruang terbuka, kegiatan interaksi sosial masyarakat di ruang terbuka, dan hubungan antara ruang terbuka dan kegiatan interaksi pada Perumahan Nusa Tamalanrea Indah di Makassar. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lokasi, teknik angket dengan 42 sampel pelaku kegiatan interaksi, dan dokumentasi kegiatan masyarakat perumahan tersebut untuk kemudian dianalisis dengan metode deskriptif dengan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Kesimpulan yang didapatkan bahwa karakteristik ruang terbuka yang digunakan untuk melakukan kegiatan interaksi yaitu: 1) Letaknya di depan rumah, halaman masjid, tepi taman, jalan dan tanah kosong, jaraknya dari rumah sekitar 0-100 m dengan luasan ruang terbuka yang dominan digunakan ialah sekitar 0-12 m2, serta perabot ruang terbuka seperti: lampu taman dan tempat duduk dan pohon peneduh. 2) Kegiatan interaksi seperti: bercerita, bermain, menelpon dan bertransaksi jual beli. Adapun intensitas kegiatan interaksi yang dilakukan ialah dominan beberapa kali seminggu dengan durasi kegiatan sekitar 15-30 menit. 3) Variabel karakteristik ruang terbuka dan karakteristik responden yang signifikan bepengaruh terhadap terjadinya interaksi sosial ialah letak ruang terbuka tersebut, jarak ruang terbuka dari rumah, luasan ruang terbuka dan perabot ruang terbuka. Dari hasil penelitian, disarankan untuk mengelola kembali ruang terbuka yang sudah ada dan lengkapi dengan fasilitas, agar interaksi warga dapat berjalan dengan lebih baik.
Pengaruh Penggantian Material Bata Merah Dengan Batako Terhadap Biaya Bangunan (Studi Kasus: Student Center Itenas, Bandung) I Putu Wijaya Thomas Brunner
JURNAL ARSITEKTUR Vol 3, No 1 (2012): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.655 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v3i1.308

Abstract

Seiring dengan tuntutan terhadap biaya dan waktu dalam pelaksanaan proyek maka perlu diadakan analisa terhadap penggunaan metoda membangun dan penggunaan material konstruksi yang baik serta dapat mencapai tingkat efisiensi yang tinggi. Selain itu, efisiensi penggunaan tenaga kerja dan pemakaian bahan bangunan serta alat bantunya dapat pula menekan faktor biaya dan waktu di dalam suatu proyek.Adanya Penelitian untuk membandingkan bahan bangunan dinding pengisi ini, dilakukan untuk memberikan alternatif pemecahan terhadap efisiensi biaya dan waktu tanpa merubah fungsi dari elemen tersebut. Dalam hal ini akan dibandingkan keunggulan dan kelemahan serta dampak dari pemakaian dinding pengisi batu bata merah dengan batako terhadap biaya. Berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang ada pada kedua jenis material dinding pengisi tersebut, diharapkan dapat memberikan suatu gambaran analisa kuantitatif yang mempengaruhi biaya proyek secara keseluruhan. Studi kasus tulisan ini dilakukan pada bangunan Student Center Institut Teknologi Nasional Bandung.
Kajian Pengembangan Apartemen Wisata Sebagai Hunian Sementara Wisatawan Diana Lisa
JURNAL ARSITEKTUR Vol 2, No 1 (2011): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.329 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v2i1.299

Abstract

Apartemen wisata sebagai hunian (tempat tinggal) bagi profesi ilmuan, peneliti maupun profesional yang tergolong sebagai pengunjung dengan kategori special interest. Pada umumnya melakukan kegiatan secara aktif dalam aspek potensi alam dan budaya yang disertai unsur edukatif. Sehingga bagi mereka yang memiliki profesi tersebut dapat melakukan kegiatan sambil berwisata dalam waktu tertentu di kawasan yang nyaman. Apartemen wisata sebagai hunian bagi wisatawan asing maupun lokal yang menghendaki tinggal beberapa waktu di Pantai Merak Belantung. Dengan adanya apartemen wisata ini diharapkan dapat menambah fasilitas dan menjadi fasilitas penunjang di kawasan Pantai Merak belantung dan sekitarnya, sehingga akan meningkatkan minat wisatawan asing maupun lokal untuk berkunjung dengan waktu tinggal yang lama.
GREEN METRO CONVENTION CENTER PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN DI KOTA METRO DENGAN PENDEKATAN GREEN ARCHITECTURE Adni Juliansyah; Fritz Akhmad Nuzir; Shofia Islamia Ishar
JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 1 (2017): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jaubl.v8i1.993

Abstract

-
Konsep Komunitas Arsitektur Perumahan Real Estate: Kaitannya Dengan Konsep Neighborhood dan Modal Sosial Fernando Siregar; Chandra Tanaka; Andrew Marthin
JURNAL ARSITEKTUR Vol 11, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v11i1.1788

Abstract

Menjauhnya jarak antara fisik pemukiman dengan karakter sosialnya merupakan cerminan dari minimnya interaksi sosial yang terjadi diantara penghuni perumahan yang dapat menciptakan hubungan sosial dalam konsep neighborhood. Penelitian ini dirancang untuk mengkaji, memahami praktik-praktik interaksi sosial yang bisa mencerminkan modal sosial dan untuk memahami apakah masyarakat real estate merupakan sebuah komunitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif - deskriptif – eksploratif dengan pendekatan studi kasus pada salah satu perumahan menengah atas di bandung. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya unsur konsep neighborhood pada arsitektur perumahan, menjadi pengaruh dalam menghambat perkembangan jaringan sosial penghuninya sehingga tidak menimbulkan hubungan timbal balik dalam konsep komunitas. Ruang-ruang publik belum dapat berkontribusi secara maksimal dalam mewadahi praktik interaksi sosial. Interaksi yang membentuk jaringan sosial antar penghuni terjadi berdasarkan persamaan keyakinan yang diwadahi pada fasilitas keagamaan. Karakter interaksi sosial antar penghuni belum mampu membentuk unsur-unsur modal sosial sehingga tidak dapat mewujudkan konsep komunitas yang solid. Disimpulkan beberapa unsur yang menjadi hambatan terbentuknya modal sosial bagi komunitas penghuni arsitektur perumahan, diantaranya: kepercayaan (trust), dilema waktu (time dilemma), ketergantungan sosial (Social Dependence), kepedulian sosial (Social Care), norma (Norms) dan jejaring (network). Keenam unsur tersebut menjadi faktor lemahnya proses pembentukan modal sosial pada perumahan real estate.  
Kajian Sirkulasi Ruang Koleksi pada Perpustakaan Universitas Lampung (Unila) Ai Siti Munawaroh; Neneng Widiana Fitri
JURNAL ARSITEKTUR Vol 11, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v11i2.1941

Abstract

Ruang koleksi merupakan salah satu ruang penunjang perpustakaan yang paling penting. Kuantitas dan kualitas koleksi mempengaruhi minat pengguna perpustakaan untuk membaca. Di sisi lain, ruang koleksi terdiri dari perabot, buku, manusia dan aktivitas manusia yang ada di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sirkulasi ruang koleksi perpustakaan Unila dan membandingkannya dengan standar. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui studi lapangan. Data denah dan dimensi perabot didapatkan dengan menggambar ulang berdasarkan ukuran lapangan. Data dianalisis dengan cara membandingkan hasil pengukuran dengan standar. Hasil penelitian didapat: 1) Sirkulasi ruang gerak pada ruang koleksi lantai 1 perpustakaan Universitas Lampung memiliki dimensi antar rak koleksi yang tidak sesuai dengan standar, dan dimensi antar rak koleksi ke meja baca tanpa adanya kursi juga tidak
Wujud Kebertahanan Kampung Kota Surabaya Pada Masa Pandemi Covid 19 Eva Elviana; Diyan Lesmana
JURNAL ARSITEKTUR Vol 11, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v11i1.1603

Abstract

Keberadaan kampung-kampung sebagai area permukiman turut mengisi peruntukan tata guna lahan di kawasan perkotaan Surabaya. Kampung-kampung lama yang padat menempati area strategis diantara kawasan perdagangan dan jasa maupun peruntukan lainnya, mampu menunjukkan jati diri dan bertahan pada era perkembangan kota saat ini. Terlebih saat ini pada masa Pandemic Covid 19, sebagai kawasan permukiman yang berpenduduk padat, dituntut untuk dapat melindungi diri, baik dari sisi lingkungan fisik kampungnya maupun masyarakatnya, untuk mampu bertahan dalam situasi yang penuh keterbatasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana perilaku masyarakat dalam lingkungan perkampungan di beberapa wilayah perkotaan, untuk dapat mampu bertahan, beradaptasi dan mengembangkan diri dalam menghadapi situasi pandemic Covid 19, yang serba terbatas dan tidak menentu. Masyarakat dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi yang telah mengubah kebiasaan sehari hari menjadi sebuah kebiasaan baru dalam era New Normal. Penelitian ini termasuk dalam kategori diskriptif kualitatif, yakni menganalisa kemampuan bertahan pada masyarakat di kampung kota, baik ditinjau dari aspek fisik lingkungannya maupun non fisik (perilaku & budaya masyarakatnya), sehingga dapat dikaji wujud kebertahanannya. Metode penelitian menggunakan teknik observasi lapangan dan interview pada beberapa responden secara purpose sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk bertahan, baik secara fisik maupun non fisik, akan mampu meningkatkan rasa memiliki terhadap tempat (sense of place).

Page 8 of 14 | Total Record : 133