cover
Contact Name
Haris Murwadi
Contact Email
editor.j@ubl.ac.id
Phone
+6281977948802
Journal Mail Official
editor.j@ubl.ac.id
Editorial Address
Universitas Bandar Lampung Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.26 Labuhanratu Bandar Lampung 35142 Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Arsitektur
Core Subject : Social, Engineering,
arsitektur dan lingkungan binaan, serta bidang ilmu lain yang sangat erat kaitannya seperti perencanaan kota dan daerah, desain interior, perancangan lansekap, dan sebagainya.
Articles 133 Documents
Museum Lampung Landasan Konseptual Perencanaan dan Perencangan Museum Lampung dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual Anisa Sutra Dewangga; Ardiansyah Ardiansyah; Diana Lisa
JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 2 (2018): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v8i2.1103

Abstract

Indonesia adalah negara yang indah yang kaya akan kekayaan alam dan budaya. Provinsi Lampung inidibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1964 tepatnya pada tanggal 8 Maret 1964. Secarageografis Lampung termasuk provinsi yang strategis, karena letaknya yang strategis Lampung dijadikan salahsatu daerah tujuan transmigrasi di Indonesia. Lampung memiliki keunikan, ciri khas dan budaya yang berbedadari provinsi lain. Agar kekayaan budaya Lampung tetap terjaga maka hasil kekayaan budaya Lampung harusdilestarikan di Museum. Museum merupakan lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan danpemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjangupaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. (Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun1995).Museum Lampung merupakan salah satu museum negeri yang berlokasi di jalan H. Zainal Abidin PagarAlam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung. Museum Lampung menyajikan berbagai koleksi zamanprasejarah dan masa sejarah sebagai bukti dari masa lalu kuno, diantaranya geologi, biologi, etnografi,arkeologi, koleksi bersejarah, numismitik/heraldik, philological, ceramological, seni dan teknologi.Adapun sasaran yang ingin dicakup adalah perencanaan Museum Lampung adalah memberikan gagasanMuseum Lampung dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual yang dapat memenuhi kebutuhan sesuai denganbidang konteks dalam arsitektur dapat berhubungan dengan site dari lingkungan, kondisi bangunan sekitar,masyarakat, budaya, area, dan material di daerah setempat. Untuk menghidupkan dan memiliki daya tarikkarena nilai wisata masyarakat yang kurang apresiasi terhadap museum
Analisis Kenyamanan Pengguna Koridor Pada Pasar Bandarjaya Plaza Hadi Hariyanto
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v9i1.1528

Abstract

Pasar Bandarjaya Plaza merupakan pasar terbesar di Lampung Tengah. Kurang maksimalnya fungsi koridor yang terdapat pada pasar, mengakibatkan adanya permasalahan di dalam koridor pasar. Keadaan koridor pasar menunjukkan adanya okupansi koridor yang di lakukan oleh pedagang buah dengan asumsi bahwa area koridor merupakan area strategis untuk berjualan. Tujuan dilakukan penelitian tentang tingkat kenyamanan pengguna koridor pasar adalah untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang kenyamanan pengguna koridor pada pasar tradisional serta dapat memberikan kontribusi positif kepada arsitek agar membuat koridor sesuai dengan ketentuan. Metode yang dipilih pada pembahasan yaitu metode gabungan yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif yang dilakukan secara berurutan, tahap pertama adalah metode kualitatif, pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara terbuka pada 30 orang responden yang dipilih dengan teknik incidental sampling. Tahap kedua adalah metode kuantitatif, pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara mendistribusikan kuesioner kepada 100 orang responden. Hasil temuan menunjukkan bahwa tingkat kenyamanan pengguna koridor terhadap okupansi koridor dengan skala rata-rata sebesar 2,5 dari nilai maksimal 4. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa tingkat kenyamanan pengguna koridor pasar rendah dan perlu adanya perbaikan dan peningkatan fasilitas penunjang pada koridor pasar tersebut
Ruang Kontemplasi Sebagai Sarana dan Berapresisasi dengan Media Ruang Arsitektur yang Impresif Kelik Hendro Basuki
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v9i1.1534

Abstract

Kompleksitas kebutuhan masyarakat urban dapat diwadahi oleh ruang yang kontekstual terhadap kebutuhan fisik dan non-fisik, jiwa dan raga, place dan space, bahkan masa lalu dan masa depan. Sehingga simbiosis dari seluruh kebutuhan tersebut mampu terangkum dalam satu wadah yang ekspresif dan apresiatif terhadap kebutuhan masyarakat urban. Masyarakat urban dalam konteks budaya ’leisure’ membutuhkan ciptaan ruang yang impresif dan kontemplatif sebagai cerminan pemanfaatan waktu yang berharga. Untuk memanfaatkan waktu tersebut, dapat diakomodasi oleh ruang kontemplasi dimana kebutuhan jiwa sebagai hal yang mendasar memerlukan sesuatu yang impresif yang memberikan dampak terhadap jiwa. Sehingga dapat memandang jauh ke depan untuk mengisi ‘hidup’ lebih bermakna, dapat menciptakan sesuatu yang ‘indah’ (pemikiran, tindakan, dan karya), serta mampu mangambil bagian dalam hidup sebagai pengejawantahan makna dari ‘hidup itu indah’. Masyarakat urban yang sibuk dengan urusan karya dan bisnisnya terkadang merindukan waktu-waktu khusus untuk pemenuhan relaksasi jiwa sebagai upaya keseimbangan hidup antara kebutuhan jasmani dan rohani. Eksistensi dan apresiasi seni dan budaya merupakan suatu kebutuhan yang dapat diwadahi oleh ruang arsitektur sebagai wahana berkreasi, berekspresi, berelaksasi, bermeditasi dalam wujud berkontemplasi. Ekspresi sebagai jiwa dari proses kreatif dan apresiasi sebagai bagian dari pemahaman dan penikmatan, memerlukan media yang berupa ruang arsitektur yang impresif sebagai sarana berkontemplasi dalam konteks seni dan budaya
Studi Redesain Pasar Kangkung Teluk Betung (Tema : Arsitektur Modern Tropis) Rivena Elbes
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v9i1.1529

Abstract

Pasar Kangkung merupakan sebuah pasar tradisional yang cukup dikenal di wilayah Teluk Betung. Pasar Kangkung menjadi tujuan yang cukup diperhitungkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya gaya hidup masyarakat, pasar tradisional mulai kehilangan citranya. Pasar tradisional yang tidak mengikuti perkembangan jaman lama-kelamaan mulai ditinggalkan. Masyarakat memiliki banyak pilihan tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan cara yang lebih instan dan praktis. Misalnya dengan berbelanja online, atau pergi ke minimarket yang sekarang menjamur keberadaannya yaitu hanya dalam beberapa radius meter saja. Sebagai pasar tradisional yang dapat dikatakan merupakan citra masyarakat Teluk Betung ini, pasar kangkung diharapkan dapat bertahan dari pertumbuhan dan persaingan pasar-pasar modern. Oleh sebab itu penulis berkeinginan untuk meredesain pasar kangkung dengan pendekatan Arsitektur modern tropis. Dengan menggunakan pendekatan ini diharapkan Pasar Kangkung dapat mengikuti perkembangan jaman dan tidak kalah saing dengan pasar modern dan terus menarik minat pembeli untuk datang ke pasar. Penulis juga berharap agar dapat terus mendukung keberlangsungan pasar tradisional yang telah banyak berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat teluk betung ini.
Kajian Penempatan Furniture dan Pemakaian Warna Kamar Hotel (Studi Kasus: Hotel Sheraton & Hotel Horison di Bandarlampung) Renaldy Vandella; Shofia Islamia Ishar
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v9i1.1530

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penempatan furniture dan pemakaian warna pada hotel Sheraton dan hotel Horison di Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan pada kamar hotel yang terdapat di Hotel Sheraton dan hotel Horison Bandar Lampung. Tujuan penelitian pada penelitian ini ialah untuk untuk mengetahui penempatan furniture pada kamar hotel Sheraton dan Horison terhadap sirkulasi berdasarkan standar dan Untuk mengetahui pengaruh pemakaian warna terhadap suasana kamar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penempatan ruang tidur kamar Hotel Sheraton dan Hotel Horison mempunyai bentuk penataan furniture yang berorientasi pada standar kenyamanan gerak, sirkulasi terhadap aktivitas pergerakan manusia dan standar penempatan furniture. Pemakaian warna pada ruang tidur hotel Sheraton dan Horison menggunakan warna-warna natural. Ekspresi ruang – ruang tidur yang ada memiliki kesamaan dalam memunculkan kesan ruang tidur yang memakai kesan hangat, nyaman, dan luas. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis penempatan furniture dan pemakaian warna tidak hanya pada kamar tidur hotel, supaya penempatan furniture dan pemakaian warna dapat diaplikasikan dengan baik pada setiap bangunan.
Studi Komparatif Ornamen Rumah Adat Lampung Studi Kasus: Rumah Adat Lampung Saibatin Lampung Barat Endang Setiawati; Haris Murwadi
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v9i1.1531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan material yang ada pada rumah adat Lampung Saibatin, mengetahui perbedaan bentuk ornamen yang ada pada rumah adat Lampung Saibatin dan untuk mengetahui perbedaan tata ruang yang digunakan pada rumah adat Lampung Saibatin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data, yaitu: studi literatur, pengamatan atau observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan Analisis komperatif, yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan membandingkan setiap rumah yang telah diteliti. Cara membandikan penelitian yang di dapat yaitu dengan cara mengurutkan usia rumah, lalu membuat keterangan gambar analisis yang di bandingkan. Hasil penelitian menemukan bahwa ornamen rumah adat Lampung Barat memiliki bentuk fauna, flora, perlambangan, wajik dan terdapat juga kaligrafi. Ornamen bentuk fauna biasanya digunakan pada bagian tangga dan penutup balok lantai, hewan yang digunakan berbentuk seperti kadal yang berjumlah dua ekor. Ornamen bentuk flora yang paling sering di gunakan setiap rumah, bentuknya seperti kembang teratai dan jenis kembang yang lain, jenis ornamen ini digunakan pada Lamban Gedung Dalom, Lamban Pesagi dan Lamban kejayaan. Ornamen perlambangan digunakan pada Lamban Gedung Dalom bentuknya melamangkan mahkota kerajaan, ornamen ini digunakan baik pada bagian atau maupun pada bagian interior dan alat-alat musik yang digunakan. Bentuk ornamen wajik ditemukan pada Lamban Dalom dan Lamban Pesagi, namun pada Lamban Dalom perwujudannya masih seperti motif tumbuhan namun bentukya wajik dan pada Lamban Pesagi menggunakan bentuk wajik pada bagian ornamen ujung ander. Ornamen bentuk kaligrafi ditemukan pada Lamban Gedung Dalom, lamban ini juga di temulan motif matahari dan bintang.
Studi Kenyamanan Termal Ruang Kelas Di Universitas Bandar Lampung Dengan Perbandingan Data Empiris dan Persepsi Jamaludin Jamaludin; Abdussalam Alqodri; Adni Juliansyah; Fritz Akhmad Nuzir
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v9i1.1533

Abstract

Kemajuan teknologi bukan saja berpengaruh pada satu aspek, namun terhadap lingkungan seperti efek rumah kaca. Sebagai akibat dari kurang ramahnya bangunan terhadap lingkungan, Pendekatan statis menunjukan lebih dari 50% energi listrik pada bangunan digunakan untuk pendinginan aktif. Universitas Bandar Lampung adalah salah satu tempat pendidikan swasta tertua di Bandar Lampung. Ruang R.3.4 adalah satu dari banyaknya ruangan yang sering menggunakan AC sebagai penghawaan buatan, namun apakah penggunaan penghawaan buatan dapat memberikan nilai kenyamanan yang tinggi pada penggunanya? Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kenyamanan termal sebuah ruang perkuliahan, yang selalu menggunakan penghawaan buatan (AC) disetiap kegiatan belajar mengajar.
The Architectural Characteristics Linkage Between Batanghari Hulu's Traditional House With Tanah Datar's Rumah Gadang Muhammar Khamdevi
JURNAL ARSITEKTUR Vol 12, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v12i1.2049

Abstract

Jambi and West Sumatra has shared history from the days of the Old Malay Kingdom, Sriwijaya, Dharmasraya, Malayupura. The traditional house of Rumah Gedang in the Upperstream Batanghari River region seem to have similarities with the Rumah Gadang in the Rantau and Darek Tanah Datar areas. No researcher has tried to discuss the relationship among them. Therefore, this study tries to explore the Architectural Characteristics of the two buildings. This study uses a qualitative method by comparing the architectural characteristics of the two buildings from the data obtained in the field. The results of the study indicate a link between the two buildings.
The Effect of Socio-Economic Changes in the Community on the Value and Face of Traditional Village Houses (Case Study: Tenganan Village, Karangasem Regency, Bali Province) Verza Dillano Gharata; Widi Dwi Satria; Maqbul Kamaruddin
JURNAL ARSITEKTUR Vol 12, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v12i1.2043

Abstract

Tenganan Pegringsingan Village is located in the east of the island of Bali, especially in the Manggis District, Karangasem Regency. The Tenganan Pegringsingan Traditional Village is included in one of the "Bali Aga" or "Bali Mountains" villages located in Karangasem Regency. Tenganan Village has abundant cultural tourism and natural tourism. Since it was designated as a cultural tourism destination by the local government, there have been socio-economic changes for the people of Tenganan Village. These socio-economic changes have an impact on the values and faces of traditional village houses. Direct field observations, in-depth interviews, and spatial mapping of traditional houses were carried out in this study. Tourist destinations are so that they can be used as learning or input for Bali tourism villages in responding to tourism developments.
The Analysis of Open Space Configuration as an Evacuation Assembly Point, Case Study: Universitas Bandar Lampung Kustiani Kustiani; Rendy Perdana Khidmat
JURNAL ARSITEKTUR Vol 12, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v12i1.2351

Abstract

Apart from functioning as a place for social interaction, open space holds an important role as an emergency evacuation point when a disaster takes place. The concept of open space as an emergency evacuation spot is crucial to be adopted, one of which is in the educational complex, particularly related to the safety of the users such as students, lecturers, staff, etc., and to ensure the social activities among them. This study aims to analyze open space configuration patterns and identify the potential of the open space in the educational area or campus complex, taking as an example, Universitas Bandar Lampung, Lampung (UBL). The research uses a quantitative method that started with data collection from field observation to gather the information about emergency assembly point location settings and conduct space syntax analysis utilizing software called DepthmapX. Furthermore, several analyses, such as Visibility Graph Analysis (VGA), Isovist analysis, and agent tools analysis, have been conducted on the collected data to obtain an image of the UBL open space potential. The result shows that the open space of a car parking area (P3) is the most optimal spot to be the emergency assembly point with the highest values of connectivity, integration, and intelligibility (876.96, 1.08, and 0.23386).

Page 10 of 14 | Total Record : 133