cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Bahtera - Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
ISSN : 23560576     EISSN : 25798006     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Bahtera merupakan jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya. Jurnal ini sebagai media publikasi karya tulis ilmiah yang dihimpun oleh Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Purworejo
Arjuna Subject : -
Articles 915 Documents
IMPLIKATUR WACANA SEMARANGAN PADA HARIAN SUARA MERDEKA umi faizah
SURYA BAHTERA No 01 (2012): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.338 KB)

Abstract

Harian Suara Merdeka yang mempunyai jargon “Korannya Jawa Tengah” mampu memenuhi kebutuhan pembacanya dalam segala hal. Artikel dalam harian tersebut berisi antara lain Suara Merdeka, Suara Kedu, Suara Muda, Olah Raga, Nasional, Internasional, Hiburan, serta Advertensia. Disuguhkan dalam sebuah artikel wacana kritik sosial yang cukup mewakili komentar publik yang cenderung memiliki arti implikatur. Wacana tersebut secara sengaja  menyentil kalangan tertentu agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Sebagai contoh, tindak tutur langsung yang bermaksud diungkapkan dengan kalimat-kalimat yang sesuai dengan modusnya, yakni kalimat berita untuk memberitakan, kalimat tanya untuk bertanya, dan kalimat perintah untuk memerintah.  Perhatikan contoh Wacana berikut.   Luna maya dan Cut Tari tidak mengaku, tapi minta maaf. Maaf, gambarnya tidak jelas Wacana di atas termasuk wacana langsung dan literal yang memberikan arti pemberitahuan yang sebenarnya, yaitu Luna Maya dan Cut Tari tidak mengaku melakukan perbuatan mesum, tetapi meminta maaf atas pemberitaan buruk tentang mereka baru-baru ini.
Bahasa Indonesia, Antara Variasi dan Penggunaan umi faizah
SURYA BAHTERA No 01 (2012): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran berbahasa yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.  Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya. Ragam berbahasa seperti ini memungkinkan munculnya gejala bahasa baik interferensi, integrasi, campur kode, alih kode maupun bahasa gaul.
PERAN MATA KULIAH RETORIKA DALAM PEMBINAAN BUDI PEKERTI DAN MORAL BANGSA umi faizah
SURYA BAHTERA No 01 (2012): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.717 KB)

Abstract

Tulisan  ini bertujuan untuk memaparkan peran mata kuliah Retorika dalam pembinaan budi pekerti bangsa. Berangkat dari kegelisahan terhadap mahasiswa era multikultural saat ini memang memprihatinkan ketika kita sedikit mengoreksi kemampuan berbicara mahasiswa. Sebagai contoh saat mahsiswa akan berkonsultasi dengan dosen dan orang yang lebih dewasa secara sruktural di lingkungan kampus, mereka belum mampu memberikan kesantunan berbahasa dengan subtansi bermutu. Seperti kejadian yang baru-baru ini terjadi adalah 1) ada seorang mahasiswa akan berkonsultasi Kartu Rencana Studi (KRS) kepada Ketua Program Studi, kemudian tanpa berbicara apapun mahasiswa tersebut duduk dan menyodorkan KRS kepada Ketua Program Studi (Prodi PBSI,  10 Oktober 2009) , 2) Mahasiswa datang tanpa diawali pengantar apapun langsung mengatakan “mau pindah Prodi, Bu!” (Prodi PBSI, 28 Oktober 2009), 3) Mahasiswa terlihat gelisah di luar Prodi PBSI menunggu kedatangan seorang dosen, tanpa berbicara apapun ia hanya mengamati dosen lain yang lewat di depannya, kemudian dosen tersebut yang bertanya lebih dulu, “akan bertemu dengan siapa Mas?” setelah itu baru terdengar jawaban bahwa ia sedang menunggu seseorang. Dari kasus tersebut dapat ditarik simpulan bahwa kemampuan verbal mahasiswa dalam hal kesantunan berbicara masih sangat kurang. Ketika dosen dalam pembelajaran hanya mengupas orator-orator andal pada masa kejayaan Yunani dan Romawi saja seperti bagaimana gaya bicara Aristoteles, Plato, Corax, Empedocles, dan Pytagoras kemampuan berbicara dalam hal kesantunan dan kearifan lokal tidak dapat dicerna dengan baik oleh mahasiswa. Tambahan lagi,  mahasiswa hanya disuguhi tentang kepiawaian Sukarno dan Barack Obama  dalam berpidato, tetapi tidak memperhatikan penerapan komunikasi yang santun dalam berbicara. Oleh karena itu, mata kuliah Retorika tidak boleh diajarkan sambil lalu saja, tetapi harus memberikan gambaran terhadap kesantunan berbicara yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang akan membawa pada optimalnya pembelajaran mata kuliah Retorika yang menjadi wahana pembinaan budi pekerti dan moral bangsa.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS XI SMA PANCASILA PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Edo Bramantio
SURYA BAHTERA Vol 1, No 05 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.909 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan langkah-langkah dalam pening­katan kemampuan berpidato pada siswa kelas XI SMA Pancasila Purworejo, mendeskripsikan aktivitas dan sikap siswa kelas XI SMA Pancasila Purworejo terhadap pembelajaran berpidato dengan metode pemodelan, mendeskripsikan kemampuan berpidato siswa kelas XI SMA Pancasila Purworejo dengan menggunakan metode pemodelan. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data tes dan nontes, sedangkan analisis data menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data- data yang di­peroleh telah diuji dan memenuhi syarat validitas dan reliabilitas oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Langkah-langkah yang diterapkan adalah membagi tema pidato kepada siswa, ber­tindak sebagai model, memberi kesempatan siswa untuk berlatih, dan menugasi siswa untuk maju berpidato. Berdasarkan hasil penelitian, siswa menunjukkan sikap kurang tertarik terhadap pidato pada prasiklus. Namun, siswa menunjukkan peningkatan minat terhadap pidato pada siklus I dan siklus II. Terjadi peningkatan dalam nilai pidato siswa setelah diberikan metode pemodelan. Pada prasiklus, rata-rata delapan aspek pidato seluruh siswa adalah 5.87. Pada siklus I, rata-rata delapan aspek pidato seluruh siswa adalah 7.08. Nilai rata-rata delapan aspek pidato seluruh siswa pada siklus II adalah 7.42. Kata kunci: pidato, pemodelan, SMA Pancasila Purworejo, XI IPA 2
ANALISIS PSIKOLOGI BAWAH SADAR NOVEL LIPSTIK KARYA ACHMAD MUNIF DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Chasanah Tesa Soraya
SURYA BAHTERA Vol 1, No 05 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.855 KB)

Abstract

: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) aspek psikologis novel Lip­stik Karya Achmad Munif, (2) unsur kesadaran pada novel Lipstik Karya Achmad Munif, (3) unsur bawah sadar pada novel Lipstik Karya Achmad Munif, (4) penerapan pembelajar­an novel Lipstik karya Achmad Munif di Kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian berupa novel Lipstik Karya Achmad Munif. Objek penelitian adalah unsur bawah sadar tokoh utama novel Lipstik Karya Achmad Munif dan pembelajarannya di kelas XI SMA. Fokus penelitian adalah eros, thanatos, kecemas‐ an, dan rasionalisasi. Sumber data berasal dari kutipan langsung, kutipan tidak langsung, adegan, dan dialog dalam novel Lipstik Karya Achmad Munif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, teknik catat. Teknik analisis data dilakukan dengan data kualitatif. Teknik penyajian hasil analisis dilakukan dengan teknik informal. Dari hasil analisis dapat disimpulkan: (1) aspek psikologis id pada tokoh utama sangat kuat dan menguasai seluruh kepribadian, dapat dilihat dari perilaku tokoh Wulan yang ditun­juk­kan pada perasaan muak dan suka pada lawan jenis, aspek psikologis ego tidak terlalu kuat dan bersifat sementara, dapat dilihat dari perilakunya yang secara sadar dan tak sa­dar melalui realitas kehidupan, dan aspek psikologis superego pada tokoh utama, dapat dilihat dari perilakunya yang secara sadar dengan keyakinannya terhadap Tuhan; (2) uns­ur kesadaran tokoh utama bersifat sementara hal tersebut dapat terlihat dari perilakunya yang sadar yaitu mengetahui siapa dia, sedang apa dia, sedang di mana dia, apa yang terjadi di sekitarnya, dan bagaimana dia memperoleh yang diinginkannya; (3) unsur ba­wah sadar tokoh utama adalah eros dan thanatos. Eros tokoh utama ditunjukkan dengan perilakunya yang bersifat menunjang kehidupan, dan thanatos ditunjukkan dengan peri­la­ku yang bersifat merusak; (4) pembelajaran novel Lipstik Karya Achmad Munif di Ke­las XI SMA dapat diterapkan dengan model pembelajaran Group Investigation menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Tahap penyaji­an dilakukan dengan pelacakan pendahuluan, penentuan sikap, introduksi, penyajian, dis­kusi, dan pengukuhan, dengan kegiatan pembelajarannya melalui dua kali pertemuan, dan evaluasinya dilakukan melalui tes objektif maupun tes subjektif. Novel Lipstik Karya Achmad Munif layak diajarkan di SMA sebagai bahan pembelajaran sastra karena di da­lam novel ini banyak terkandung psikologi jiwa dari tokoh‐tokohnya sehingga dapat dijadikan contoh bagi siswa sekaligus memotivasi siswa untuk terus belajar. Kata kunci: aspek psikologis, unsur bawah sadar, pembelajaran novel Lipstik Achmad Munif
ANALISIS NILAI RELIGIOSITAS NOVEL KHADDAM KARYA DIYANA MILLAH ISLAMI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Kirana Candra Sasmita; Kadaryati Kadaryati; Suci Riskiana
SURYA BAHTERA Vol 5, No 49 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.135 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Khaddam karya Diyana Millah Islami, (2) nilai religiositas novel Khaddam, (3) hubungan nilai religiositas novel Khaddam, dan (4) skenario pembelajaran unsur intrinsik, nilai religiositas dan hubungan nilai religiositas dalam novel Khaddam karya Diyana Millah Islami di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan teknik analisis isi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik dalam novel Khaddam karya Diyana Millah Islami terjalin menyatu dengan nilai religiositas yang terdapat didalamnya, (2) nilai religiositas dalam novel ini meliputi (a) aqidah, (b) akhlak, dan (c) syariah. (3) hubungan nilai religiositas dalam novel ini meliputi (a) hubungan manusia dengan Tuhan, (b) hubungan manusia dengan manusia, (c) hubungan manusia dengan diri sendiri. (4) skenario pembelajarannya di kelas XI SMA sebagai berikut, (a) kegiatan awal; (b) kegiatan inti; (c) eksplorasi; (d) elaborasi; (e) konfirmasi; (f) kegiatan akhir.   Kata Kunci: Nilai Religiositas, Novel Khaddam, Skenario Pembelajaran
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI MELALUI TEKNIK PEMODELAN BERKELOMPOK PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ahmad Tambah Kurniadi
SURYA BAHTERA Vol 1, No 01 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.177 KB)

Abstract

Tujuan penelelitian ini adalah mendeskripsikan proses pembelajaran membaca puisi melalui teknik pemodelan berkelompok, pengaruhnya terhadap sikap dan motivasi belajar siswa, serta peningkatan keterampilan membaca puisi siswa kelas X MA Negeri Kutowinangun setelah memperoleh pembelajaran membaca puisi melalui teknik pemodelan berkelompok. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanan, observasi, dan refleksi. Pengambilan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Alat pengambilan data yang digunakan berupa pedoman observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Hasil analisis disajikan dengan teknik informal. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa proses pembelajaran membaca meliputi (a) penyampaian materi teknik membaca puisi, (b) mendatangkan model untuk memberikan contoh pembacaan puisi, dan (c) siswa membaca puisi secara berkelompok. Pembelajaran tersebut terbukti meningkatkan motivasi belajar dan kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran membaca puisi. Keterampilan siswa membaca puisi pada prasiklus diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,23 (cukup). Setelah dilaksanakan penelitian pada pada siklus I dan siklus II dengan teknik pemodelan berkelompok nilai rata-rata yang diperoleh siswa mengalami peningkatan mencapai 70,33 (cukup baik) pada siklus I dan pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai 76,10 (baik). Kata kunci: keterampilan membaca puisi, teknik pemodelan berkelompok
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS IX SMP N 11 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Anisa Prabawanti
SURYA BAHTERA Vol 1, No 01 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.233 KB)

Abstract

Tujuan yang dikaji adalah mendeskripsikan langkah-langkah metode kuantum, pengaruh sikap dan minat, serta peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Negeri 11 Purworejo setelah memperoleh pelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan metode kuantum. Teori yang menjadi acuan adalah teori Tarigan (2008: 3-4) dan Sukirno (2010: 16). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan langkah tandur. Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi dan angket, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes siswa. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif, yaitu analisis proses dan analisis data produk. Teknik penyajian hasil analisis digunakan teknik informal. Langkah-langkah metode kuantum meliputi tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan. Peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa setelah memperoleh pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan metode kuantum mengalami peningkatan. Hasil nilai rata-rata pada observasi 41,21875, awal pertemuan pada tahap demonstrasikan 43,5625, dan akhir pertemuan pada tahap rayakan 80,40625. Kata kunci: Menulis cerpen, metode kuantum
REALISASI PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SMA Budi Cahyono
SURYA BAHTERA Vol 1, No 01 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.316 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan macam penerapan prinsip kesopanan berbahasa Indonesia di lingkungan SMA Muhammadiyah purworejo dan (2) realisasi prinsip kesopanan berbahasa Indonesia antara siswa dengan guru dalam berkomunikasi di lingkungan SMA Muhammadiyah Purworejo tahun 2012 dan relevansinya dengan pembelajaran keterampilan berbicara di SMA. Pengumpulan data dengan teknik rekam dan simak catat. Teknik penyajian data dengan teknik informal. Berdasarkan analisis data prinsip kesopanan berbahasa Indonesia telah direalisasikan di lingkungan SMA Muhammadiyah Purworejo dengan ditemukannya 14 pematuhan dan 6 pelanggaran prinsip kesopanan berbahasa Indonesia. Ke-14 data pematuhan terdiri dari 2 maksim kearifan, 4 kedermawanan, 1 maksim kerendahan hati, 6 maksim permufakatan, 1 maksim kesimpatian. Tuturan yang melanggar prinsip kesopanan berbahasa meliputi: 3 maksim kedermawanan, 3 maksim kesepakatan. Tidak ditemukan pelanggaran atau pematuhan maksim pujian. Realisasi prinsip kesopanan berbahasa Indonesia tersebut relevan dengan pembelajaran keterampilan berbicara di SMA, sebagaimana tertera pada silabus dengan kompetensi dasar 7.2 Mengajukan pertanyaan atau tanggapan dalam dikusi atau seminar. Kata kunci: prinsip kesopanan, realisasi prinsip kesopanan di lingkungan SMA Muhammadiyah, pembelajaran berbicara
BIAS GENDER DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM NOVEL DE WINST KARYA AFIFAH AFRA SEBUAH KAJIAN FEMINISME DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Canadian Aditya Saputra
SURYA BAHTERA Vol 1, No 01 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.749 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan ketidakadilan gender, (2) mendeskripsikan perjuangan tokoh utama perempuan, (3) mendeskripsikan pembelajaran aspek feminis yang terkandung dalam novel De Winst karya Afifah Afira. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dari hasil penelitian ini disimpulkan: (1) ketidakadilan gender yang terjadi pada tokoh perempuan antara lain ketidakadilan stereotip, dan kekerasan terhadap tokoh wanita. Kekerasan yang terjadi pada tokoh perempuan novel De Winst karya Afifah Afra dibagi menjadi dua bagian yaitu kekerasan fisik dan psikis, (2) perjuangan tokoh utama perempuan antara lain memperjuangkan haknya dan membantu oranglain dalam kesetaraan gender, (3) pembelajaran novel De Winst karya Afifah Afra di SMA diutamakan kemampuan dasar siswa mencakup aspek kognitif, sikap, dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Pembelajaran novel De Winst di SMA menggunakan pendekatan PAKEM dengan langkah-langkah (a) kegiatan pendahuluan, (b) kegiatan inti, dan (c) kegiatan penutup. Kata Kunci: bias, gender, perjuangan, feminisme, pembelajaran.

Page 1 of 92 | Total Record : 915


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 2 (2024): Jurnal Surya Bahtera Vol 12, No 1 (2024): Jurrnal Surya Bahtera Vol 11, No 2 (2023): Jurrnal Surya Bahtera Vol 11, No 1 (2023): Jurrnal Surya Bahtera Vol 10, No 2 (2022): Jurrnal Surya Bahtera Vol 10, No 1 (2022): Jurrnal Surya Bahtera Vol 9, No 2 (2021): Jurrnal Surya Bahtera Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Surya Bahtera Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Surya Bahtera Vol 8, No 1 (2020): Jurrnal Surya Bahtera Vol 7, No 3 (2019): Jurnal Surya Bahtera Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Surya Bahtera Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Surya Bahtera Vol 6, No 56 (2018): Jurnal Surya Bahtera Vol 6, No 55 (2018): Jurnal Surya Bahtera Vol 6, No 54 (2018): Jurnal Surya Bahtera Vol 6, No 53 (2018): Jurnal Surya Bahtera Vol 6, No 52 (2018): Jurnal Surya Bahtera Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera Vol 6, No 50 (2018): Jurnal Surya Bahtera Vol 5, No 49 (2017): Jurnal Surya Bahtera Vol 5, No 48 (2017): Jurnal Surya Bahtera Vol 5, No 47 (2017): Jurnal Surya Bahtera Vol 5, No 46 (2017): Jurnal Surya Bahtera Vol 5, No 45 (2017): Jurnal Surya Bahtera Vol 5, No 44 (2017): Jurnal Surya Bahtera Vol 4, No 43 (2016): Jurnal Surya Bahtera Vol 4, No 42 (2016): Jurnal Surya Bahtera Vol 4, No 41 (2016): Jurnal Surya Bahtera Vol 4, No 40 (2016): Jurnal Surya Bahtera Vol 4, No 39 (2016): Jurnal Surya Bahtera Vol 4, No 38 (2016): Jurnal Surya Bahtera Vol 4, No 37 (2016): Jurnal Surya Bahtera Vol 4, No 36 (2016): Jurnal Surya Bahtera Vol 4, No 35 (2016): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 34 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 33 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 32 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 31 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 30 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 29 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 28 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 27 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 26 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 25 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 24 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 23 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 22 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 3, No 21 (2015): Jurnal Surya Bahtera Vol 2, No 20 (2014): Jurnal Surya Bahtera Vol 2, No 19 (2014): Jurnal Surya Bahtera Vol 2, No 18 (2014): Jurnal Surya Bahtera Vol 2, No 17 (2014): Jurnal Surya Bahtera Vol 2, No 16 (2014): Jurnal Surya Bahtera Vol 2, No 15 (2014): Jurnal Surya Bahtera Vol 2, No 14 (2014): Jurnal Surya Bahtera Vol 2, No 13 (2014): Jurnal Surya Bahtera Vol 2, No 12 (2014): Jurnal Surya Bahtera Vol 2, No 11 (2014): Jurnal Surya Bahtera Vol 1, No 10 (2013): Jurnal Surya Bahtera Vol 1, No 09 (2013): Jurnal Surya Bahtera Vol 1, No 08 (2013): Jurnal Surya Bahtera Vol 1, No 07 (2013): Jurnal Surya Bahtera Vol 1, No 06 (2013): Jurnal Surya Bahtera Vol 1, No 05 (2013): Jurnal Surya Bahtera Vol 1, No 04 (2013): Jurnal Surya Bahtera Vol 1, No 03 (2013): Jurnal Surya Bahtera Vol 1, No 02 (2013): Jurnal Surya Bahtera Vol 1, No 01 (2013): Jurnal Surya Bahtera No 01 (2012): Jurnal Surya Bahtera More Issue