cover
Contact Name
Firman Sidik
Contact Email
firmansidik@iaingorontalo.ac.id
Phone
+6281356113648
Journal Mail Official
tadbirmpi@gmail.com
Editorial Address
IAIN Sultan Amai Gorontalo, Jl. Gelatik No. 1, Heledulaa Utara, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
ISSN : 23386673     EISSN : 24428280     DOI : https://doi.org/10.30603/tjmpi
Core Subject : Education,
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam is a scientific journal that published by IAIN Sultan Amai Gorontalo. This journal encompasses research articles, original research report, reviews in Islamic education in any fields including: Policy in Education, Leadership in Education, School/Madrasah/Pesantren Management, Higher Education Management, Management of Curriculum and Educational Programs, Regulation and Supervision in Education, Education Management Information System, Management of Educational Institutions, Islamic Education and Education.
Articles 381 Documents
KINERJA PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MUTU MADRASAH MALA, ABDURAHMAN R.
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2014): Tadbir, Agustus
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengawas/Supervisor mempunyai posisi yang stratejik dalam peningkatan mutu Madrasah. Hal ini terlihat pada peranan yang harus dilakukan dalam pembinaan kompetensi guru menuju pada peningkatan mutu pendidikan dalam hal ini mutu sekolah/ madrasah. Untuk meningkatkan mutu madrasah maka ada tiga variabel yang mempengaruhi kinerja pengawas dalam meningkatkan mutu sekolah/ madrasah. Dalam upaya pemberdayaan pengawas/supervisor maka diperlukan komitemen dari pihak-pihak penentu kebijakan di daerah untuk melakukan rekruitmen pengawas/supervisor secara baik dan benar sesuai standar dan persyaratan yang ada, pembinaan dan pengembangan kompetensi pengawas/supervisor secara terus menerus melalui kegiatan diklat kepengawasan. Untuk menjadi pengawas yang profesional butuh komitmen yang tinggi dari pengawas itu sendiri. Dan yang tak kala pentingnya juga adalah pemberian penghargaan terutama kesejahteraan yang memadai, dan mengefektifkan organisasi kepengawasanan untuk pembinaan anggotanya.
DEVELOPING THE ENGLISH STUDENTS’ VERBAL SKILLS IN ISLAMIC STUDIES IAIN SULTAN AMAI GORONTALO Aba, La
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2014): Tadbir, Agustus
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To develop the English students’ verbal skill is need understood the students’ lack before. The students’ lack like; lack of vocabulary, lack of grammatically and the lack of selfconfidence. Developing verbal skill  is not depend on the students’ ability in recognizing vocabulary and understanding grammar but also depend on the teachers’ motivation  and teaching strategy.
TRADISI PEMIKIRAN ILMIAH RENAISSANCE AUFKLARUNG, SERTA ZAMAN MODERN Damopolii, Mujahid
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2014): Tadbir, Agustus
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Renaissance (Masa yang juga disebut masa keraguan,dirinya dan jiwanya saja diragukan. Yang tidak di ragukan hanya dirinya yang ragu itu, keraguan yang dimaksud disini adalah keraguan metafisik) dan mewujudkan buah pahit dari rasionalisme dan empirisme. Renaissance lebih merupakan gerakan kebudayaan daripada aliran filsafat. Aufklarung masa ini disebut dengan masa pencerahan yang menurut Immanuel Kant,di zaman ini manusia terlepas dari keadaan tidak balik yang disebabkan oleh kesalahan manusia itu sendir yang tidak memanfaatkan akalnya. Voltaire menyebut zaman pencerahan sebagai “zaman akal” dimana manusia merasa bebas,zaman perwalian pemikiran manusia dianggap sudah berakhir,mereka merdeka dari segala kuasa dari luar dirinya. Para tokoh era Aufklarung ini juga merancang program-program khusus diantaranya adalah berjuang menentang dogma gereja dan takhayul populer. Senjatanya adalah fakta-fakta ilmu dan metode-metode rasional. Agar maksud itu terlaksana, orang harus menghindarkan diri dari sifat sepihak rasionalisme dan sifat sepihar empirisme. Rasionalisme mengira telah menemukan kunci bagi pembukaan realitas pada diri subjeknya, lepas dari pengalaman. Adapun empirisme mengira telah memperoleh pengetahuan dari pengalaman saja. Kritisisme Kant adalah suatu usaha besar untuk mendamaikan rasionalisme dengan empirisme. Sementara Zaman modern adalah sebuah proses “penyempurnaan” secara kumulatif kualitas subjektivitas dengan segala kemampuan objektif akal budinya dalam mencapai satu tingkatan sosial yang disebut dengan “kemajuan”. Keterputusan dari nilai-nilai mitos, spirit ketuhanan, telah memungkinkan manusia modern untuk mengukir sejarahnya sendiri di dunia suatu proses self determination.
MODEL KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH BERBASIS PESANTREN (STUDI DI MADRASAH ISLAM AL MUKMIN) Wahyudi, Wahyudi
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2014): Tadbir, Agustus
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk merealisasikan tujuan madrasah diperlukan sosok pemimpin yang  memiliki kemampuan menjawab berbagai tantangan, memiliki visi tentang madrasah yang unggul, dan upaya mencapainya dengan energi dan komitmen yang tinggi. Pemimpin yang selalu berupaya mempengaruhi bawahannya melalui komunikasi langsung dengan menekankan pentingnya nilai-nilai, asumsi-asumsi, komitmen, dan keyakinan serta memiliki tekad untuk mencapai tujuan. Pemimpin bertindak dengan cara memotivasi dan memberikan inspirasi kepada bawahan melalui pemberian arti dan tantangan terhadap tugas bawahan.
ISLAM DAN GLOBALISASI PENDIDIKAN Anwar, Ahmad
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2015): Tadbir Februari
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maju dan tidaknya suatu negara dapat ditentukan dari kualitas pendidikan. Sedangkan Islam sendiri telah mewajibkan kepada umat untuk berpendidikan. Terlebih dizaman moderen ditengah derasnya arus globalisasi ini. Islam dalam menyikapi globalisasi adalah sebuah keniscayaan, karena Islam sendiri adalah agama rahmatal lil alamiin (solihun fii kulli zaman wal makan). Relevansi globalisasi dengan ajaran Islam terdapat pada aspek-aspek berikut: Islam dan pembangunan sumber daya manusia, Islam dan globalisasi pendidikan, Islam dan modernisasi.  Sedangkan dampak globalisasi terhadap pendidikan adalah proses belajar mengajar menjadi modern, Siswa dituntut berperan aktif dalam proses belajar mengajar, penyampaian materi dengan bantuan komputer. adapun masalah-masalah pendidikan Islam di era globalisasi adalah sebagai berikut: kualitas pendidikan yang masih minim, kurangnya Profesionalitas guru, terpengaruh kebudayaan (alkulturasi) yang negatif, strategi pembelajaran masih monoton, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang disalah gunakan, krisis moral, krisis kepribadian.
STUDI KOMPARATIF TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK DENGAN TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ISLAM KLASIK Anwar, Herson
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2015): Tadbir Februari
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran konstruktivistik merupakan suatu teori yang menganggap bahwa belajar adalah proses untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Hal ini memberikan pembelajaran kepada siswa dari pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-harinya. Kegiatan pembelajaran ini dapat membangun inteketual siswa untuk mampu berfikir lebih realistis guna mengatasi hal-hal yang lebih nyata dalam kehidupan kesehariannya. Pada masa klasik Pendidikan Islam diartikan pembudayaan ajaran Islam yaitu memasukkan ajaran-ajaran Islam dan menjadikannya sebagai unsur budaya bangsa Arab dan menyatu kedalamnya. Dengan pembudayaan ajaran Islam ke dalam sistem dan lingkungan budaya bangsa arab tersebut, maka terbentuklah sistem budaya Islam dalam lingkungan budaya bansga Arab. Dalam proses pembudayaan ajaan Islam ke dalam lingkungan budaya bangsa Arab berlangsung dengan beberapa cara. Ada kalanya Islam mendatangkan sesuatu ajaran bersifat memperkaya dan melengkapi unsur budaya yang telah ada dengan menambahkan yang baru. Ada kalanya Islam mendatangkan ajaran yang sifatnya bertentang sama sekali dengan unsur budaya yang telah ada sebelumnya yang sudah menjadi adat istiadat. Ada kalanya Islam mendatangkan ajarannya bersifat meluruskan kembali nilai-nilai yang sudah ada yang praktiknya sudah menyimpang dari ajaran aslinya.
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI PERGURUAN TINGGI PADA ERA GLOBALISASI Bt. H. Bahri, Ratni
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2015): Tadbir Februari
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran membutuhkan inovasi-inovasi kreatif sehingga sebuah pembelajaran sejalan dengan tuntutan zaman. Qira’ah (keterampilan membaca) merupakan salah satu mata kuliah yang menuntut kemampuan peserta didik dalam membaca teks-teks berbahasa Arab. Agar materi pelajaran qir’ah tidak statis dan cederung tekstual, maka diperlukan inovasi dalam bentuk pengembangan materi pembelajaran. Salah satu upaya untuk mengembangkan materi pembelajaran qira’ah adalah dengan memasukkan materi-materi yang aktual dalam teks-teks pembelajaran membacam khususnya yang terkait dengan masalah-masalah global dan modern. Hal ini bertujuan agar persrta didik, disamping diasah kemampuannya dalam memahami teks-teks berbahasa Arab, juga diharapkan adanya nilai-nilai yang dapat diperoleh melalui bacaan tersebut. Sehingga dengan demikian, membaca bukan sekedar untuk tujuan membaca itu sendiri, tetapi melalui pembelajaran membaca, peserta didik dapat mengembangkan wawasan kemodernan dan informasi-informasi global.
PEMAHAMAN MENGENAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Erwinsyah, Alfian
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2015): Tadbir Februari
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran merupakan dua istilah yang sering didengar dalam dunia pendidikan. Kadang orang-orang menganggap ke-dua istilah tersebut sama namun sesungguhnya berbeda. Jika diartikan menurut istilahnya secara umum, secara konseptual teknologi pendidikan didefinisikan sebagai teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar. Definisi tersebut mengandung pengertian adanya komponen dalam pembelajaran, yaitu teori dan praktik; desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian; proses, sumber, dan sistem; dan untuk belajar. Jadi istilah teknologi pendidikan lebih luas cakupannya dibandingkan dengan teknologi pembelajaran. Teknologi pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses mengembangkan kemampuan manusia. Sedangkan teknologi pembelajaran merupakan suatu bidang kajian khusus ilmu pendidikan dengan objek formal “belajar” pada manusia secara individu maupun kelompok. Hal ini karena belajar tidak hanya berlangsung dalam lingkup sekolah, melainkan juga pada organisasi misalnya keluarga, masyarakat, dunia usaha, bahkan pemerintahan. Belajar dapat di mana saja, kapan saja dan siapa saja, mengenai apa saja, dengan cara dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
URGENSI SIKAP MAHASISWA MENILAI KEMAMPUAN DIRI DALAM BELAJAR MELALUI ASESMEN DIRI (SELF-ASSESSMENT) Otaya, Lian G.
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2015): Tadbir Februari
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya yang dianggap mampu meningkatkan sikap jujur mahasiswa dalam menilai kelebihan dan kelemahannya dalam belajar adalah melalui asesmen diri (self-asesment). Asesmen diri adalah suatu teknik penilaian dimana mahasiswa diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata kuliah tertentu didasarkan atas kriteria yang telah ditetapkan. Mahasiswa diberi kesempatan menilai diri mereka sendiri, dan melihat kemungkinan untuk refleksi diri. Agar mahasiswa  mampu menilai diri mereka sendiri, mereka perlu melihat contoh pekerjaan yang bagus dan memahami standar yang dipakai untuk menilai. Ini berarti bahwa dosen harus bekerja bersama-sama mahasiswa untuk menentukan kriteria pekerjaan yang akan dinilai. Dengan melihat contoh pekerjaan yang dianggap bagus, mereka bisa mengembangkan ide bagaimana suatu pekerjaan dinilai. Selama proses asesmen ini, mahasiswa dibimbing untuk mampu menemukan kelemahan dan kebaikan dari penampilan mereka, dengan demikian mereka mampu mengidentifikasi di bagian mana mereka harus lebih membelajarkan diri lebih lanjut agar menjadi kompeten dan di bagian mana mereka harus mempertahankan keterampilan mereka. Di samping itu, asesmen diri juga melatih mahasiswa untuk memiliki kesadaran internal tentang aspek kelemahan yang harus mereka benahi dan aspek kekuatan yang harus mereka pertahankan.
IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 PADA MADRASAH ALIYAH Buhungo, Ruwiah Abdullah
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2015): Tadbir Februari
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerangka penerapan kurikulum 2013, khususnya di Madrasah Aliyah, para guru diharapkan mampu membaca “visi” sebuah kurikulum, yakni ide-ide pokok yang terkandung di dalam tujuan-tujuan kurikulum. Ide pokok tersebut dibentuk dari filsafat, teori serta kebijakan-kebijakan formal yang melandasinya. Di samping kemampuan mereka dalam menganalisis struktur kurikulumnya, guru juga harus mampu membaca visi kurikulum, terutama agar persepsi yang dibentuk dalam pemikiran guru itu terdapat relevansi dengan visi kurikulum yang secara prinsip terkandung dalam tujuan-tujuan kurikulumnya.  Oleh karena itu, kegiatan pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengimpleman-tasikan Kurikulum 2013 perlu terus dilakukan, baik yang difasilitasi oleh sekolah, dinas pendidikan, dan terutama pemerintah daerah.

Page 4 of 39 | Total Record : 381