cover
Contact Name
Hary Hermawan
Contact Email
haryhermawan8@gmail.com
Phone
+62274-485115
Journal Mail Official
jurnalmediawisata@gmail.com
Editorial Address
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMPTA YOGYAKARTA Jalan Laksda Adisucipto Km.6, Yogyakarta, Indonesia Telp. (0274) 485115 Email 1: jurnalmediawisata@gmail.com Email 2: lp2m@ampta.ac.id
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Media Wisata
ISSN : 16935969     EISSN : 26858436     DOI : https://doi.org/10.36276/mws
Media Wisata (ISSN: 1693-5969) (EISSN: 2685-8436) published twice a year on May and November by Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, Indonesia. Media Wisata has been accredited by the Ministry of Technology Research and Higher Education of the Republic of Indonesia. The publication of this journal is a scientific journal in the field of tourism studies. The manuscript can be research papers, review articles, and conceptual, technical and methodological papers on all aspects, including research findings, experimental design, analysis, and recent application in tour and travel studies. The scope of these areas includes tourism; Community Based Tourism (CBT); hospitality; hotels; tourism marketing; tourism management; travel industry; rural tourism; culture and heritage tourism
Articles 30 Documents
Search results for , issue "2010" : 30 Documents clear
PENGARUH PENGELUARAN IKLAN TERHADAP PENJUALAN MEREK BERSAING DI PASAR KECANTIKAN Hasan, Ali
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata 2010
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v0i0.29

Abstract

Efek iklan pada penjualan tanpa mempertimbangkan dengan cermat aktivitas iklan pesaing mengakibatkan pengiklan sering mencocokan secara berbeda pengeluaran pesaing secara proporsional. Kelemahan dari pendekatan paritas kompetitif itu adalah bahwa mereka secara implisit mengasumsikan hanya pada kompetisi jumlah nol. Fokus penelitian ini mengkaji strategi penganggaran iklan pada bentuk kompetisi yang berbeda, memperkenalkan model matematis untuk mengestimasikan efek lanjutan dan berlangsung dari iklan pengiklan dan pesaing dan mengilustrasikan aplikasi dari model itu dengan menggunakan data pasar aktual. Tujuan penelitian ini adalah memperkirakan efek iklan pada merek total dan merek pesaing. Metode matematis dikembangkan untuk mengukur efektivitas iklan untuk pengiklan dan pesaing pada penjualan merek fokus. Metode itu menghitung efek yang ada dan lanjutan, mengidentifikasikan tipe kompetisi mana pengiklan beroperasi, dan menentukan strategi anggaran mana yang paling baik untuk situasi itu. Dalam sebuah ilustrasi empiris, metode itu diterapkan untuk mengumpulkan data bulanan selama 8 tahun. Produk yang dianalisa adalah produk kecantikan yang dijual diberbagai konter yang ada di Yogyakarta. Analisis longitudinal menemukan (1) Pengaruh pengeluaran iklan terhadap penjualan menunjukkan efek dinamis dari iklan pada penjualan. (2) Dampak pengeluaran merek pada penjualan sendiri dan pada penjualan merek pesaing dan sebaliknya. (3) Pengeluaran media dengan pangsa suara dan pangsa pasar berhubungan langsung. (4) Pengeluaran iklan kompetitif dikenal sebagai strategi media paritas kompetitif. (5) Dalam pasar simbiotik dimana merek saling membantu, pengeluaran agregat dari tiap merek akan meluaskan pasar total tanpa berkaitan banyak pada tambahan dan pengurangan pangsa pasar. (6) Peningkatan pengeluaran pengiklan memiliki dampak pada penjualan pesaing. Kata kunci : Pengeluaran Iklan, Penjualan Merek, Tipe Kompetisi, dan Efek Lanjutan.
MENGELOLA INDUSTRI PARIWISATA SECARA PROFESSIONAL: MELALUI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI WISATA Suripto, Teguh
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v4i1.34

Abstract

Indonesia adalah Negara kepulauan yang cukup luas wilayahnya. Dengan memiliki potensi wilayah tersebut maka, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam tersebut berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya wisata. Sumber daya yang terakhir yaitu sumber daya wisata, sangat melimpah di bumi nusantara, dari sabang sampai merauke. Karena itu Pariwisata sangat memerlukan perhatian dari sisi pengelolaan, agar kita mampu meningkatkan kesejahteraan hidup bangsa melalui Pariwisata. Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah, pengelolaan manajemen pemasaran dalam hal ini tentang persaingan atau daya saing. Melalui Kajian ini penulis mencoba memaparkan tentang pengelolaan Industri Pariwisata, dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil kesimpulan dari kajian ini adalah: 1. Perkembangan ilmu dan teknologi telah banyak mempengaruhi pola-pola persaingan antar wilayah atau antar negara untuk memperebutkan wisatawan. 2. Mengelola industri pariwisata secara professional berarti bahwa industri tersebut harus dikelola dengan melibatkan seluruh stake holder. 3. Pengelola pariwisata yang professional berarti pula mengelola pariwisata berdasar pada kerangka kerja yang mengacu pada Total Quality Management, yaitu ISO 9001 : 2008. Sistem manajemen mutu pada ISO 9001 : 2008. 4. Daya saing industri pariwisata Indonesia masih rendah dibandingkan dengan Negara lain, khususnya pada sepuluh instrument yaitu : Policy Rules and regulations, Environmental sustainability, Safety and Security, Health and hygiene, T&T Business environment and infrasturcture, Air Transport Infrastructure, Ground transport infrastructure, Tourism Infrastructure, ICT Infrastructure, dan Cultural resources. 5. Peningkatan daya saing, dapat dimulai dengan menyusun program pengembangan pariwisata yang menyeluruh, konsisten dan berkesinambungan. 6. Pemilihan strategi pemasaran bagi industri pariwisata, dapat dimulai dari strategi perbaikan jenis produknya dan kemudian akan diikuti dengan perbaikan kualitas citra (merek/image).
MENGELOLA KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA Prihatno, Prihatno
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v5i2.43

Abstract

In a Higly Competitive era, every company must give full attention to quality, becouse qualityhas a elose relationship with customer satisfaction and quality proviels an incentives to customer to establish strong ties with the company. In the long trem the company needs of understand the expectation and needs of customers to improve customer satisfaction, which the company shouldbe able to maximize the customer experience the fun and minimize the customer experience. One approach that can be used is to approach the quality of service that bluids on two mayor factor is customer perceotion of service received by actual service ecpected measurement of quality of service as very important for company, becouse it is useful to measure the gap between customer expectation and perception about the service provided by the company. Quality management frame work is considered important especially to assess and manage the quality of service. Keywosks : service quality, perseived service, expected service.
MENGELOLA PENDAPATAN KAMAR HOTEL YANG OPTIMUM (YIELD MANAGEMENT) Hermawan, Budi
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v5i2.44

Abstract

The market is always changing and increasing competition. In this condition, the hotel needs to improve responsiveness to the environment to service. Hotels should be able to establish a policy with the best results. Yield management offers a concept for each hotel is able to put himself in the best position in the changing environment. Revenues need to be managed well for a more popular method is called yield management or revenue management Currently, yield management, has become a very important innovation in the hospitality industry. The main objective of yield management is to maximize the occupancy room and at the same price achieved average room rate is high. The rooms are the same product, but have different market segments, both used by the guest or guest tours individual. Each market segment may be subject to different prices for the same period. Demand for each segment in the future, have a fairly high level of uncertainty in thiscase, management does not know how much and when the individual guest is coming. Individual guest room reservations typically do on arrival or a few days prior to say, while guest tour groups generally pay full price and keep the rooms are not already sold to the tourist gueist at cheap prices or discounts. Profit oriented hotel management and have broad freedom of action to increase revenue at the optimum level of demand for rooms is very high. This is to compensate low income or cover losses in the period of very Iow occupancy rates, where rooms are sold at discount in nearly all segments. Room sales management to achieve optimum opinions need to plan how many rooms are sold at a discount and how many rooms were sold at full price. In addition . to avoid loss of revenue due to cancellation of booking rooms during periode of high demand for rooms, management needs to accept room reservations exceeds the number of rooms available for sale. KEY words: yield management, discount price, full price. Peak season , low season, overbooking.
ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA KERJA GURU Larasati, Sri
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v5i2.45

Abstract

Leadership, Competence, and Performance is a Component that effect each other, this is reinforced by Government REGULATION no. 24,2008, about teacher, article 2, of which it is said that teacher must have academic qualifications, competence, certifications becouse that study was conducted to determine the effect of leadership, competence, against the performance of teachers with reseach object SMK Pariwisata teachers Trisula with population sample of 20 teacher. Analyzing the Multiple Regression Analysis counducted and from the result obtained is known that the 2 hypothesis proposed are not proven true, becouse of the test together with the f test, showed that the leadership and competence to provide a very significant effect on performance with F count > F table (939,193> 1,73 ) and from the test individually with the t test result showed that Leadership provides a very significant influence, where t count > t table(4,754 > 2,09) and Competence have a significant influence where t count > t table (2,796 > 2,09), whereas the level of influence given leadership, competency determination against performance seen from the influence of R is 0,805 or 80,5%. Keywork : Leadership, Competence, Performance.
ANALISIS EKUITAS MEREK Hasan, Ali
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v5i2.41

Abstract

Brand equity continues to be one of the critical areas for marketing. This research xxplores some of the consequences attributes may have on brand equity such as the bias on consumer preference. For comparative purposes, this research is conducted on the high involvement using on the four soft drinks brands. This research being measured impact to attributess preferences and actual choice frequence for brand attributes to brand equity. Attributes are examined from a tangible and intangible perspective and both are found to be important contributors to brand equity and brand choice. Keywords: brand equity, consumer preferences, brand attributes.
MEMBANGUN PENDIDIKAN BERBASIS NILAI DAN ENTREPRENEUR Surwiyanta, Ardi
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v5i2.46

Abstract

Penutup Menghadapi permasalahan pengangguran saat ini, program pendidikan kewirausahaan baik melalui program pendidikan kecakapan hidup atau program pemberdayaan lainnya yang melibatkan masyarakat harus secara serius dilaksanakan oleh pemerintah ataupun lembaga mitra pemerintah seperti yayasan atau lembaga swadaya masyarakat. Program-program tersebut harus benar-benar berorientasi pada hasil belajar untuk menciptakan generasi wirausahawan. Tujuan seperti ini tentu tidak bisa dilakukan dengan model program yang banyak terjadi saat ini yang hanya berorientasipada penguatan materi dan ketrampilan, namun tanpa ada dukungan penguatan mental dan nilai-nilai dalam diri warga belajar. Oleh karena itu pendidikan berbasis nilai dalam program pendidikan non formal harus mulai dikembangkan baik saat ini maupun di masa yang akan datang, mengingat nilai-nilai tersebut saat ini sudah mulau terkikis oleh berkembangnya kemajuan teknologi dan akulturasi kebudayaan asing yang masuk ke negeri ini. Semangat entreprenuer harus ditumbuhkan sejak masa kanak-kanak. Hal yang sangat disesalkan masih banyak orang tua yang menginginkan anaknya sekolah pintar dan mencari gelar yang setinggi-tingginya. Sedari kecil seorang anak sudah di doktrin bahwa bersekolah yang pintar dan prestasi akan mengantarkan pada kesuksesan. Anak dicetak untuk menjadi pekerja yang dibutuhkan masyarakat luas dengan gaji yang mahal. Dunia pendidikan jangan mengedepankan teori tetapi juga aplikasi. Pendidikan harus mempu menghasilkan manusia yang berswadaya dan bukan manusia pekerja. Pendidikan yang melihat segala sesuatu dari berbagai aspek dan menyeluruh(holistic). Masuknya kurikulum entreprenuer dalam kurikulum pendidikan nasional akan memperkaya sistem pendidikan kita dan berdampak pada pertumbuhan semangat entreprenuer secara luas. Secara otomatis akan tercipta lapangan kerja baru, menurunkan kemiskinan.
KELESTARIAN BUDAYA SEBAGAI DASAR DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PARIWISATA DI YOGYAKARTA Prasetyanto, Hermawan
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v5i2.42

Abstract

Global Rivalry demands modernization existence at tourism sector. That thing necessary done so that tourist readies to pay a visit and felt to feet at home at city that visited. Conseqence from this modernization is builds amount of tourism sector supporting facilities. Troubleshoot appears when tourism sector development little by little threaten existence and local culture preservation. Inch by inch but certain society will adopted culture moderner that come from outside the culture self. That thing evoke problem aloof. Majority tourist comes to yogyakarta not in the first place to enjoy modern atmosphere, but exactly to know and enjoy atmosphere and local culture. If that looked for modern atmosphere, metropolis like Jakarta, Surabaya, and batam prepare it.so, if inch by inch local culture is shified, for certain that is long too long yogyakarta will lose asset to on the market in tourists. No more specification yogyakarta that can be putted to interesing tourist. Problem necessary looked for solusi , tourism development yogyakarta necessary aimed in torism development berorientasi in culture preservation. To crat tourism development berorientasi in culture preservation, there are some matter that can be goed. First. encouragement returns festifal local culture. Second, necessary tourism planology mapping existence. Third, give culture local load in special province yogyakarta education curriculum. Fourth, revitalisasi palace as culture centre. Fifth, tourism development observer team formation. If success created tourism development that pay attention culture preservation, can be believed that from time to time yogyakarta permanent will can to defend the existence as tourism city.
Mengelola Industri Pariwisata Secara Professional melalui Peningkatan Daya Saing Industri Wisata Teguh Suripto
Media Wisata Vol. 4 No. 1 (2010): Media Wisata
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5650.581 KB) | DOI: 10.36276/mws.v4i1.50

Abstract

Indonesia adalah Negara kepulauan yang cukup luas wilayahnya. Dengan memiliki potensi wilayah tersebut maka, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam tersebut berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya wisata. Sumber daya yang terakhir yaitu sumber daya wisata, sangat melimpah di bumi nusantara, dari sabang sampai merauke. Karena itu Pariwisata sangat memerlukan perhatian dari sisi pengelolaan, agar kita mampu meningkatkan kesejahteraan hidup bangsa melalui Pariwisata. Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah, pengelolaan manajemen pemasaran dalam hal ini tentang persaingan atau daya saing. Melalui Kajian ini penulis mencoba memaparkan tentang pengelolaan Industri Pariwisata, dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil kesimpulan dari kajian ini adalah: 1. Perkembangan ilmu dan teknologi telah banyak mempengaruhi pola-pola persaingan antar wilayah atau antar negara untuk memperebutkan wisatawan; 2. Mengelola industri pariwisata secara professional berarti bahwa industri tersebut harus dikelola dengan melibatkan seluruh stake holder; 3. Pengelola pariwisata yang professional berarti pula mengelola pariwisata berdasar pada kerangka kerja yang mengacu pada Total Quality Management, yaitu ISO 9001 : 2008. Sistem manajemen mutu pada ISO 9001 : 2008; 4. Daya saing industri pariwisata Indonesia masih rendah dibandingkan dengan Negara lain, khususnya pada sepuluh instrument yaitu : Policy Rules and regulations, Environmental sustainability, Safety and Security, Health and hygiene, T&T Business environment and infrasturcture, Air Transport Infrastructure, Ground transport infrastructure, Tourism Infrastructure, ICT Infrastructure, dan Cultural resources; 5. Peningkatan daya saing, dapat dimulai dengan menyusun program pengembangan pariwisata yang menyeluruh, konsisten dan berkesinambungan; 6. Pemilihan strategi pemasaran bagi industri pariwisata, dapat dimulai dari strategi perbaikan jenis produknya dan kemudian akan diikuti dengan perbaikan kualitas citra (merek/image)
Peranan Manajemen Konflik pada Suatu Organisasi Heni Susilawati
Media Wisata Vol. 4 No. 1 (2010): Media Wisata
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5308.43 KB) | DOI: 10.36276/mws.v4i1.51

Abstract

Konflik merupakan pertentangan antara seseorang dengan orang lain atau kelompok dengan kelompok lain dalam rangka memperebutkan sumber daya yang terbatas. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya setiap orang memiliki pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah, komunikasi yaitu salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti atau informasi yang tidak lengkap; struktur yaitu pertarungan kekuasaan antar departemen, persaingan untuk, memperebutkan sumber daya-sumber daya yang terbatas atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok-kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka; pribadi yaitu ketidak sesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka, perbedaan dalam nilai-nilai persepsi. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih.

Page 2 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol. 23 No. 1 (2025): Media Wisata Vol. 22 No. 2 (2024): Media Wisata Vol. 22 No. 1 (2024): Media Wisata Vol. 21 No. 2 (2023): Media Wisata Vol. 21 No. 1 (2023): Media Wisata Vol. 20 No. 2 (2022): Media Wisata Vol. 20 No. 1 (2022): Media Wisata Vol. 19 No. 2 (2021): Media Wisata Vol 19, No 1 (2021): Media Wisata Vol. 19 No. 1 (2021): Media Wisata Vol. 18 No. 2 (2020): Media Wisata Vol 18, No 2 (2020): Media Wisata Vol 18, No 2 (2020): Media Wisata (On Progress) Vol 18, No 1 (2020): Media Wisata Vol. 18 No. 1 (2020): Media Wisata Vol. 17 No. 2 (2019): Media Wisata Vol 17, No 2 (2019): Media Wisata Vol 17, No 1 (2019) Vol. 17 No. 1 (2019): Media Wisata Vol 16, No 2 (2018) Vol. 16 No. 2 (2018): Media Wisata Vol 16, No 1 (2018) Vol. 16 No. 1 (2018): Media Wisata Vol 15, No 2 (2017) Vol 15, No 2 (2017) Vol. 15 No. 2 (2017): Media Wisata Vol. 15 No. 1 (2017): Media Wisata Vol 15, No 1 (2017) Vol 14, No 2 (2016) Vol. 14 No. 2 (2016): Media Wisata Vol. 14 No. 1 (2016): Media Wisata Vol 14, No 1 (2016) Vol. 13 No. 2 (2015): Media Wisata Vol 13, No 2 (2015) Vol 13, No 1 (2015) Vol. 13 No. 1 (2015): Media Wisata Vol 12, No 2 (2014) Vol. 12 No. 2 (2014): Media Wisata Vol. 12 No. 1 (2014): Media Wisata Vol 12, No 1 (2014) Vol 8, No 2 (2012) Vol. 8 No. 2 (2012): Media Wisata Vol. 7 No. 1 (2012): Media Wisata Vol 7, No 1 (2012) Vol. 6 No. 1 (2011): Media Wisata Vol 6, No 1 (2011) Vol. 5 No. 2 (2010): Media Wisata Vol 5, No 2 (2010) Vol 4, No 1 (2010) Vol. 4 No. 1 (2010): Media Wisata 2010 Vol 3, No 2 (2008) Vol. 3 No. 2 (2008): Media Wisata Vol. 3 No. 1 (2005): Media Wisata Vol 3, No 1 (2005) Vol 2, No 2 (2004) Vol. 2 No. 2 (2004): Media Wisata Vol 2, No 1 (2003) Vol 2, No 1 (2003) Vol. 2 No. 1 (2003): Media Wisata More Issue