cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
PENGARUH VARIASI JUMLAH DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI MENERUS PADA TANAH PASIR POORLY GRADED Wijaya, Gresi Dadik; ., Suroso; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The damages of the buildings construction such as of buildings wall cracks caused by shear failure on the decrease excess. The main problem on the poorly graded sand  is a high decrease and low soil bearing capacity when given the imposition on it. A way to increase the bearing capacity can be reached by administration of reinforcement. The used reinforcement system is by installing geotextile geocomposite. The geotextile function is as the reinforcement soil where geotextile interacts with soil of friction or adhesion force to resist attractive force, so that the soil bearing capacity can be increased. This study used a variation on the distance between the reinforcement 0.2B, 0.3B, and 0.4B as well as variations in the amount of reinforcement that is one, two and three. The results of the installation of geotextile in this study indicates that the has increased bearing capacity models. Where an increase in the maximum bearing capacity occurs when the distance between the number of layers of reinforcement 0.2B and the others. Based on this test it can be concluded that the closer the distance between the reinforcement and the bigger number of layers of reinforcement, the bigger bearing capacity. Keywords : bearing capacity, decrease, geotextile-geocomposite, distance between the reinforcement, amount of reinforcement, continuous foundation.
ANALISIS STABILITAS LERENG MEMAKAI PERKUATAN SOIL NAILING DENGAN BANTUAN PERANGKAT LUNAK SLOPE/W (STUDI KASUS PADA SUNGAI PARIT RAYA) Rus, Tatag Yufitra; Suyadi, Widodo; Munawir, As’ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.121 KB)

Abstract

Indonesia memiliki kondisi geologis dan geografis yang beragam. Kondisi yang beragam  tersebut membuat daerah berbukit dan lereng banyak digunakan sebagai tempat tinggal. Banyak kondisi tanah dan lereng yang tidak stabil. Sehingga berpotensi terjadi longsor. Oleh karena itu, harus ada perkuatan pada kondisi tanah seperti itu sebagai cara untuk mengatasi masalah tersebut. Pada awalnya, pemerintah sudah membangun dinding penahan tanah di tepi lereng tersebut, tetapi masih belum memadai dan belum mampu menahan kelongsoran tanah di daerah tersebut. Melalui analisis data yang diperoleh, diketahui dinding penahan tanah dengan panjang 375 m dengan ketinggian antara 8 m sampai dengan 8,5 m  mengalami kerusakan pada bagian struktur  sepanjang 90 m dikarenakan pergeseran tanah pada daerah tersebut. Pada perbaikan diperoleh desain perkuatan soil nailing dengan diameter baja ulir 0,032 m, diameter injeksi semen 0,3 m, jumlah tulangan vertikal yang dipakai 8 m, spasi jarak tulangan baja vertikal 1 m dan horisontal 2 m, panjang tulangan baja ulir yang digunakan ialah 3 batang ulir dari puncak lereng 10 m dan 5 batang ulir dari dasar lereng 12 m. Dari hasil analisa dengan menggunakan SLOPE/W diperoleh desain tersebut mampu menahan kelongsoran dengan angka keamanan  yang didapatkan ialah 1,575. Selain itu hasil dari desain tersebut diperoleh anggaran biaya senilai: Rp 1.993.665.000,00 (Satu Milyar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tiga Enam Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah). Kata kunci: Analisa stabilitas lereng, Soil Nailing, SLOPE/W.
PENGEMBANGAN MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KENDARAAN PRIBADI DAN BUS TRANS MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PRERFERNCE (Studi Kasus Pada Kota Malang) Maulana, Hafiz Ilham; Budiarto, Wahyu Cahyo; Sulistio, Harnen; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.886 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik perpindahan penumpang kendaraan pribadi ke kendaraan umum, Untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan penumpang terhadapk kendaraan umum khususnya jika diadakan Bus Trans di Kota Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambila kuisoner karakteristik sosial ekonomi responden, karakteristik perjalanan dan kuisioner pemilihan moda dengan menggunakan metode Stated Preference. Atribut yang digunakan dalam stated preference adalah selisih biaya perjalanan, selisih waktu tempuh dan frekuensi jadwal keberangkatan. Responden yang diperlukan sebanyak 486 responden pengguna kendaraan pribadi dan pengguna angkutan umum. Dari hasil penelitian karakteristik sosial ekonomi, dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah laki-laki, usia 21-35 tahun bekerja sebagai pelajar/mahasiswa dengan pendidikan terakhir SMA/SM, pengeluaran rata-rata perbulan untuk transportasi adalah Rp 100.000,00 – Rp 200.000,00dengan pendapatan perbulan <Rp 1.000.000,00. Melakukan perjalanan dengan keperluan kantor/dinas/sekolah dengan waktu tempuh perjalanan rata- rata setiap perjalanan 10- 15 menit. Berdasarkan pemodelan  Stated preference yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ada berpeluang pindah moda dari kendaraan pribadi ke Bus Trans Malang di Kota Malang menurut persepsi dari pengguna kendaraan pribadi apabila memenuhi kondisi sebagai berikut: Bagi Pengguna Sepeda Motor, Apabila harga satu kali perjalanan sepeda motor senilai Rp 3.500,00, waktu tempuh sepeda motor lebih lama 49,1 menit dari Bus Trans Malang dan frekuensi keberangkatan Bus Trans Malang setiap 15,34 menit, maka responden pengguna sepeda motor akan berpindah moda menggunakan Bus Trans Malang. Bagi Pengguna Mobil Pribadi Apabila harga satu kali perjalanan mobil pribadi senilai Rp 15.500,00, waktu tempuh mobil pribadi lebih lama 12 menit dan frekuensi keberangkatan Bus Trans Malang setiap 20 menit, maka responden pengguna mobil pribadi akan berpindah moda menggunakan Bus Trans Malang. Bagi Pengguna Kendaraan Pribadi Secara Gabungan Apabila harga satu kali perjalanan kendaraan pribadi lebih mahal dari Rp 3.200,00, waktu tempuh kendaraan pribadi lebih lama 2,4 menit dan frekuensi keberangkatan Bus Trans Malang setiap 18 menit, maka responden pengguna kendaraan pribadi akan berpindah moda menggunakan Bus Trans Malang. Kata Kunci : pemilihan moda, stated preference, bus trans malang, kendaraan pribadi, kendaraan umum
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BETON SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN ASPAL PORUS DENGAN TAMBAHAN GILSONITE Prawiro, Bangun; Tarigan, Nugraha Pasca Ogenta; Djakfar, Ludfi; Bowoputro, Hendi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.247 KB)

Abstract

Limbah beton merupakan limbah hasil penghancuran beton struktur yang diambil dari pembangunan atau renovasi gedung. Limbah beton digunakan sebagai pengganti agregat dalam perkerasan jalan. Perkerasan jalan yang dipilih adalah perkerasan lentur dengan kemampuan meresapkan air ke lapisan permukaan tanah atau aspal porus, karena dinilai cocok dengan kondisi iklim di Indonesia. Aspal porus memiliki nilai stabilitas rendah karena menggunakan campuran dengan sedikit agregat kasar. Oleh karena itu, dilakukan penambahan Gilsonite HMA Modifier Grade pada aspal dengan tujuan dapat menambah nilai stabilitas pada campuran aspal panas. Tujuan dari penelitian yang telah dilakukan adalah untuk mengetahui komposisi optimum limbah beton yang digunakan sebagai agregat kasar pada campuran aspal porus dan kadar aspal aspal optimumnya. Setelah itu dilakukan penelitian tahap selanjutnya untuk mendapatkan pengaruh penambahan Gilsonite terhadap karakteristik Marshall. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan standar gradasi Aspal Porus California dan Bina Marga. Digunakan variasi proporsi agregat kasar antara batu pecah/limbah beton 100/0, 80/20, 60/40, 40/60, 20/80, 0/100 dan variasi kadar aspal 5%, 6%, 7%, 8%, 9%. Kemudian digunakan variasi kadar Gilsonite 7%, 8%, 9% dan 10% dari berat aspal pada campuran optimum. Masing-masing dibuat 3 benda uji untuk dilakukan dua jenis pengujian yaitu Falling Head sesuai ASTM dan Marshall sesuai Bina Marga. Hasil yang didapat dari penelitian adalah komposisi agregat kasar optimum yaitu 0/100 (Batu pecah/limbah beton) dengan KAO 7,5%. Hasil tersebut didapat dari membandingkan tiga metode yaitu metode Grafik Pita, 3D dan Kontur. Dan kemudian didapatkan kadar gilsonite optimum 9% pada pengujian tahap kedua. Dengan penambahan Gilsonite HMA Modifier Grade, mampu membuat nilai VIM pada campuran aspal porus yang menggunakan limbah beton sebagai agregat kasar menjadi memenuhi syarat yang ditentukan yaitu antara 18-25%. Hal tersebut disebabkan karena penetrasi aspal menurun akibat penambahan Gilsonite. Penambahan Gilsonite tersebut juga meningkatkan nilai stabilitas campuran. Limbah beton sebagai pengganti agregat kasar pada campuran aspal porus juga memberikan pengaruh yang signifikan pada nilai stabilitas, dilihat dari komposisi optimum yang didapat adalah campuran dengan 100% limbah beton sebagai agregat kasar. Namun pada campuran tanpa menggunakan tambahan Gilsonite, VIM yang dihasilkan masih belum mampu memenuhi syarat standar dikarenakan dengan menggunakan aspal pen 60/70, aspal cenderung meresap pada agregat dan mengisi rongga antar agregat pada campuran.   Kata kunci : aspal porus, limbah beton, gilsonite, VIM, stabilitas.
ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN DINDING DENGAN MATERIAL M-PANEL (Studi Kasus: Watermark Hotel and Resort di Bali) Akbar, M. Ilham; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.528 KB)

Abstract

M-PANEL merupakan teknologi baru di bidang konstruksi sebagai pengganti material bangunan konvesional, perusahaan M-PANEL Indonesia masih belum memiliki nilai produktivitasnya secara terperinci dalam penggunaan material ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan biaya pekerjaan dinding dengan menggunakan material M-PANEL. Data produktivitas pada penelitian ini diperoleh dengan mengamati secara langsung kecepatan pekerjaan di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Daily Record Sheet dan Baseline Productivity. Koefisien pekerjaan untuk menghitung analisa harga satuan pekerjaan didapatkan dengan menghitung sendiri berdasarkan nilai produktivitas. Hasil dari analisa produktivitas menunjukan bahwa nilai produktivitas pekerjaan dinding M-PANEL pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 12,704 /jam, plester tahap I = 108,890 /jam, plester tahap II = 28,343 /jam. Waktu pekerjaan keseluruhan dinding (5550 m2) pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 18.2 jam, plester tahap I = 2.2 jam , plester tahap II = 8.16 jam Harga satuan pekerjaan dinding tiap m2 sebesar Rp   219,441.13 sehingga total biaya pekerjaan dinding seluas 5550 m2 sebesar Rp 1.217.898.271,50. Kata kunci: produktivitas, dinding M-PANEL, biaya, kecepatan
ANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus Pembangunan Gedung II dan Bangunan Penghubung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawija Nuridwi, Damar Buwono; Negara, Kartika Puspa; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.339 KB)

Abstract

Saat ini acuan untuk menetapkan rencana anggaran biaya (RAB) pada suatu proyek di Indonesia mengacu pada standar nasional Indonesia (SNI). Tetapi pada perkembangannya terdapat bahan baru yang belum tercantum pada SNI tersebut, sehingga dalam penentuan anggaran biaya suatu proyek biasanya dilakukan dengan manual menurut lapangan. Penelitian mengenai perbandingan metode SNI dan software MS. Project untuk biaya pekerjaan langit-langit ini dilakukan di pembangunan gedung II dan bangunan penghubung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Pada pekerjaan langit-langit di dalam proyek ini terdapat bahan atau analisa yang berbeda antara di lapangan dan analisa RAB (dengan metode SNI) sehingga diperlukan perhitungan perbandingan. Setelah dilakukan pengolahan data dengan analisis perbandingan metode SNI dan MS. Project didapatkan perbedaan biaya antara kedua metode tersebut. Hasil analisa dengan metode SNI pada proyek ini adalah Rp 321.719.794,81 dan hasil analisa dengan metode MS. Project adalah Rp 287.398.408,00. Selisih perbedaan biaya pada kedua metode adalah Rp 34.321.386,81 dimana perbedaan tersebut terdapat pada upah / biaya pekerja. Kata kunci :(SNI), MS. Project, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Pekerjaan Langit-langit (plafon)
OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung B PTIIK Universitas Brawijaya Malang) Syarief, Mohammad Rizal; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.993 KB)

Abstract

Pada setiap proyek konstruksi gedung selalu terdapat fasilitas proyek sementara (site facilities) yang terletak disekitar area proyek. Fasilitas sementara berfungsi meningkatkan produktivitas kinerja proyek. Jenis fasilitas sementara tidaklah sama pada setiap proyek karena memiliki karakteristik dan lahan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimum tidaknya bentuk site layout di proyek gedung B PTIIK UB Malang, mengetahui bentuk site layout yang paling optimum dari traveling distance (TD) dan safety index (SI) serta dari gabungan keduanya. Pada penelitian ini digunakan kondisi lapangan Equal site layout. Metode yang digunakan yaitu multi-objectives function dengan fungsi 2 tujuan yaitu traveling distance dan safety index. Untuk mendapatkan site layout yang optimum, maka langkah yang dilakukan yaitu meminimalkan jarak antar fasilitas dan meminimalkan resiko bahaya kecelakaan. Dari ketujuh skenario, hasil yang diperoleh bentuk site layout yang direncanakan oleh kontraktor belum sepenuhnya optimum karena nilai TD masih terlalu besar dan nilai SI sudah optimum. Untuk nilai TD paling optimum terletak pada skenario 5 sebesar 139529 meter atau mengalami penurunan sebesar 0,57% terhadap kondisi eksisting. Dan nilai SI paling optimum terletak pada skenario eksisting sebesar 3662,18. Penentuan bentuk site layout yang paling optimum ditentukan berdasarkan prioritas kebutuhan proyek. Dalam hal ini proyek memprioritaskan nilai TD 40% dan SI 60% sehingga bentuk site layout yang paling optimum adalah skenario 5. Kata kunci: Optimasi, Site Layout, Multi-Objectives Function, Traveling Distance, Safety Index, Equal site layout.
Penerapan Kontrak Lump Sum dan Harga Satuan pada Pekerjaan Konstruksi di Kota Malang Jordan, Yudha; Unas, Saifoe El; Negara, Kartika Puspa
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.211 KB)

Abstract

Kontrak Lump Sum dan Harga Satuan merupakan kontrak yang umum digunakan pada pekerjaan konstruksi. Kontrak ditentukan berdasarkan cara pembayaran, pembebanan tahun anggaran, sumber pengadaan dan jenis pekerjaan. Pada Kontrak Lump Sum dan Harga Satuan, kontrak ditentukan berdasar cara pembayaran yang tercantum pada Perpres No. 54 tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang patut diperhatikan. Dimana objek penelitian ini adalah responden yang melaksanakan kontrak periode 2010 – 2012 dari LPSE ( Layanan Pengadaan Secara Elektronik ) Kota Malang. Responden penelitian ini adalah penyedia jasa dengan grade 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 serta PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen ) selaku Pengguna Jasa di Kota Malang. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pengujian hipotesis dan metode IPA ( Important Performance Analysis ). Setelah dilakukan pengolahan, dapat diperoleh hasil pada analisa deskriptif yang diketahui bahwa semua variabel termasuk dalam kategori kriteria persentasi tinggi, kecuali variabel jaminan yang tidak memenuhi syarat. Hal ini menunjukan semua variabel mendapat respon Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa dengan sangat baik. Pada metode IPA, dapat diketahui IP ( Index Performance ) pada kontrak Lump Sum sebesar 83,14%, Penyedia Jasa kontrak Lump Sum 82,64% dan Pengguna Jasa kontrak Lump Sump 82,97%. Sedangkan pada kontrak Harga Satuan memperoleh IP ( Index Performance ) sebesar 86,02%, Penyedia kontrak Harga Satuan sebesar 85,55% dan Pengguna Jasa pada kontrak Harga Satuan sebesar 86,22%. Faktor – faktor yang perlu diperhatikan pada kontrak yang didapat dari pembagian kuadran di diagram IPA ( Important Performance Analysis ) adalah pada kontrak Lump Sum yaitu variabel perubahan – perubahan, dan hal tidak terduga karena kinerja dari faktor tersebut kurang dari yang diharapkan. Sedangkan faktor- faktor yang harus diperhatikan dari kontrak Harga Satuan adalah variabel perubahan – perubahan, waktu, hal tidak terduga, dan jaminan karena kinerja dari faktor tersebut kurang dari yang diharapkan. Kata Kunci : Kontrak Lump Sum, Kontrak Harga Satuan, IPA ( Important Performance Analysis )
PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN TEGANGAN-REGANGAN BATA BETON RINGAN DENGAN PENAMBAHAN MINERAL ALAMI ZEOLIT ALAM TERTAHAN SARINGAN NO.80 (0,180mm) DAN TERTAHAN SARINGAN N0.200 (0,075mm) Putra, Willy Aryansah Pratama; Anggraini, Retno; Syamsudin, Ristinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.024 KB)

Abstract

Inovasi pembuatan bata beton ringan dengan menambahkan mineral tertentu ke dalam campuran bata beton ringan perlu dilakukan. Zeolit adalah salah satu mineral yang mengandung banyak alumina silika (SiO2) didalamnya. SiO2 akan mengisi rongga-rongga yang masih ada di dalam campuran beton yang tidak dapat diisi oleh semen biasa sehingga penambahan zeolit diharapkan mampu meningkatkan kuat tekan dari bata beton ringan. Benda uji dibuat dengan menambahkan 0%, 10%, dan 20% zeolit dari berat semen ke dalam bata beton ringan dengan variasi ukuran butir zeolit yang digunakan adalah zeolit tertahan saringan no.80 dan zeolit tertahan saringan no.200. Terdapat 3 buah sampel untuk tiap variasi dengan ukuran benda uji 60 x 20 x 10 cm. Benda uji diuji tekan pada hari ke 7, 14, 21, dan 28 hari, selanjutnya dilakukan uji anova 1 arah terhadap data yang diperoleh. Hasil penelitian yang didapatkan adalah terdapat peningkatan nilai kuat tekan pada bata beton ringan dengan penambahan zeolit. Bata beton ringan dengan penambahan 20% zeolit no 80 memiliki kekuatan 40% lebih besar daripada bata beton ringan normal. Semakin besar jumlah zeolit yang ditambahkan maka grafik tegangan-regangan yang terjadi akan semakin tegak. Hal ini mengindikasikan bahwa bata beton ringan dengan zeolit yang lebih banyak akan bersifat kebih getas. Jumlah silika yang cukup banyak di dalam zeolit merupakan salah satu penyebab meningkatnya kuat tekan bata ringan karena silika mempunyai nilai kuat tekan yang tinggi. Semakin kecil ukuran butir zeolit yang ditambahkan maka semakin banyak celah kecil yang ada di dalam bata beton ringan yang dapat diisi sehingga kepadatan dan kuat tekan bata beton ringan semakin meningkat.   Kata Kunci :  bata beton ringan, zeolit, kuat tekan, tegangan-regangan
PERBANDINGAN BERAT ISI DAN REMBESAN BATA BETON RINGAN DENGAN PENAMBAHAN MINERAL ALAMI ZEOLIT ALAM TERTAHAN SARINGAN NO.80 (0,180mm) DAN TERTAHAN SARINGAN NO.200 (0,075mm) Hasanah, Mamluatul; Nurlina, Siti; Anggraini, Retno
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.02 KB)

Abstract

Perkembangan dan inovasi dari bata beton ringan terus dilakukan guna memperoleh material yang berkualitas tinggi. Salah satu inovasinya adalah dengan menambahkan mineral alami zeolit alam pada campuran bata beton ringan tersebut. Mineral zeolit memiliki kadar alumina silika (SiO2) didalamnya yang tinggi hingga 61,13% dimana unsur tersebut merupakan suatu unsur yang memiliki kekerasan cukup tinggi. Parameter yang di uji pada penelitian ini adalah berat isi dan rembesan. Pengujian tersebut dilakukan terhadap benda uji bata beton ringan dengan penambahan dua variasi mineral zeolit alam ukuran butir yaitu no. saringan 80 dan no. saringan 200 dengan prosentase masing-masing penambahan 0%, 10%, dan 20%. Pengujian berat isi dilakukan pada umur ke 7, 14, 21 dan 28 dengan ukuran benda uji 60 x 20 x 10 cm dan untuk pengujian rembesan dilakukan pada umur ke 28 setelah pencetakan benda uji dengan ukuran 25 x 20 x 10 cm Analisa data yang digunakan untuk memperoleh hasil dari penelitian ini adalah analisa anova satu arah dan analisa regresi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai berat isi pada umur ke 28 untuk masing-masing variasi yaitu, 0,699 kg/cm3, 0,715 kg/cm3, 0,722 kg/cm3, 0,731 kg/cm3 dan 0,744 kg/cm3 untuk prosentase penambahan berturut-turut 0%, 10% no.80, 20% no.80, 10% no.200 dan 20% no.200. Sedangkan untuk nilai dari kecepatan awal aliran rembesan adalah sebesar, 2.3148 cm3/menit, 1.9444 cm3/menit, 1.6667 cm3/menit, 1.4815 cm3/menit, dan 1.3889 cm3/menit untuk prosentase penambahan berturut-turut 0%, 10% no.80, 20% no.80, 10% no.200, dan 20% no.200. Nilai dari berat isi bata beton ringan dengan penambahan butiran zeolit terus mengalami peningkatan seiring dengan prosentase penambahan yang semakin besar. Nilai dari peningkatan berat isi yang terjadi memberikan kepadatan yang tinggi terhadap bata beton ringan yaitu dengan semakin kecilnya rongga yang ada pada bata beton ringan tersebut. Kata Kunci: bata beton ringan, zeolit, berat isi, rembesan

Page 11 of 136 | Total Record : 1355