cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
KAJIAN VOLUME SERTA KINERJA LALU LINTAS Jl.MT.HARYONO-JEMBATAN SOEKARNO HATTA–Jl.M.PANJAITAN–Jl.BOGOR ATAS–Jl.VETERAN DAN Jl.GAJAYANA A, Akhmad Dwiko; Nugroho, Anggi Cahyo; Arifin, M Zainul; Sulistio, Harnen
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.59 KB)

Abstract

Dengan memperhatikan kinerja jaringan jalan satu arah (Jl.MT.Haryono - Jembatan Soekarno Hatta - Jl.M.Panjaitan - Jl.Bogor Atas - Jl.Veteran dan Jl.Gajayana) di kota Malang yang semakin ramai saat akhir pekan, maka diperlukannya upaya untuk menganalisis dan mencari solusi yang diperlukan agar dampak yang terjadi dapat diminimalisir. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kinerja segmen jalan dan simpang untuk kondisi eksisting, kemudian menentukan manajemen lalu lintas yang sesuai apabila terdapat permasalahan, sehingga diharapkan dapat memberikan alternatif solusi dari permasalahan yang terjadi. Kajian yang dilakukan berupa analisa kinerja ruas, simpang dan jalinan serta menentukan manajemen lalu lintas yang sesuai. Data penelitian didapat dengan melakukan survei traffic counting pada hari Jumat dan Senin pukul 06.00-08.00 dan 15.00-17.00 serta pada lokasi jaringan jalan satu arah (Jl.MT.Haryono - Jembatan Soekarno Hatta - Jl.M.Panjaitan - Jl.Bogor Atas - Jl.Veteran dan Jl.Gajayana). Analisis kinerja simpang dan ruas mengacu pada MKJI 1997, sedangkan manajemen lalu lintas mengacu referensi terkait yaitu mengenai optimasi waktu siklus dan geometri. Sehingga diperoleh tingkat pelayanan masing-masing jaringan jalan di sekitar kawasan tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu kondisi segmen jalan Bogor Atas kondisi eksisting pada tahun 2014 didapatkan bahwa rata-rata derajat kejenuhan (DS)  sebesar 0.25, segmen jalan M.Panjaitan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.711, segmen jalan MT.Haryono derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.752, segmen jalan Soekarno Hatta derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.743, segmen jalan Gajayana derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.736 dan segmen jalan Veteran derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.595. Kondisi simpang 4 Bogor-Veteran didapatkan bahwa rata-rata tundaan  sebesar 79.04 detik ,  untuk simpang 3 MT Haryono-Soehat tundaan sebesar 10.17 detik, untuk simpang 3 Gajayana-MT.Haryono tundaan sebesar  289.3 detik, untuk simpang 4 Soehat-Bunga Coklat tundaan sebesar 508.2 detik dan pada ruas simpang 4 Veteran-sumbersari tundaan sebesar 403.9 detik. Dengan memperhatikan kondisi seperti itu maka perlu adanya solusi perbaikan beberapa simpang pada jaringan jalan, yaitu pada simpang 4 Bogor-Veteran dipilih manajemen lalu lintas berupa perubahan geometri serta optimasi waktu siklus, sedangkan pada simpang 3 Veteran -Sumbersari dilakukan perubahan fase dari 3 fase menjadi 2 fase. Pada simpang 3 Gajayana-MT.Haryono cukup dilakukan perubahan waktu siklus, namun apabila membutuhkan perbaikan untuk efek yang lebih baik serta bersifat jangka panjang, perubahan geometri dapat menjadi pilihan dengan melakukan pembebasan lahan. Hal yang sama juga terjadi pada simpang 4 Soekarno Hatta-Bunga Coklat yang mana dilakukan perubahan pengaturan sinyal dari 3 fase menjadi 2 fase, namun apabila membutuhkan perbaikan untuk efek yang lebih baik maka perubahan geometri dapat menjadi pilihan dengan melakukan pembebasan lahan. Sedangkan pada ruas tidak memerlukan perbaikan karena diketahui tingkat pelayanan terburuk adalah C. Kata Kunci: Manajemen Lalu lintas, jaringan jalan, kinerja ruas dan simpang
KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI MATERIAL CEMENT TREATED BASE (CTB) Rahman, Fuad Izzatur; Tambunan, Adventus Kristian; Djakfar, Ludfi; Zacoeb, Achfas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.137 KB)

Abstract

Teknologi Cement Treated Base (CTB) memungkinkan untuk menggunakan dan memproses bahan limbah yang tidak memiliki nilai guna menjadi bahan material pondasi jalan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode percobaan laboratorium. Pelaksanaan percobaan menggunakan campuran dengan proporsi daur ulang limbah beton sebagai agregat kasar : pasir sebagai agregat halus sebesar 50 : 50 dan 60 : 40. Penelitian ini dibuat Skenario I yaitu menggunakan proporsi 50 : 50 dengan kadar semen 9%, 10%, dan 11% serta kadar air 6%, 8%, 10%, dan 12%. Dalam rangka memaksimalkan daur ulang limbah beton dibuat Skenario II menggunakan proporsi 60 : 40 dengan kadar semen 3%, 4%, dan 5% serta kadar air 4%, 6%, dan 8%. Material daur ulang limbah beton dan pasir memenuhi persyaratan agregat dalam Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010. Dari hasil penelitian skenario yang dapat digunakan adalah skenario I dengan proporsi 50 : 50. Kadar air optimum CTB untuk kadar semen 9%, 10%, dan 11% sebesar 8,96%, 9,98%, dan 9,31%. Nilai kuat tekan CTB daur ulang limbah beton umur 7 (tujuh) hari dengan kadar semen 9%, 10%, dan 11% yaitu sebesar 89,59 kg/cm2, 79,89 kg/cm2, dan 98,75 kg/cm2. Nilai kuat tekan CTB daur ulang limbah beton umur 28 (dua puluh delapan) hari dengan kadar semen 9%, 10%, dan 11% yaitu sebesar 88,65 kg/cm2, 104,43 kg/cm2, dan 120,21 kg/cm2. Nilai kuat tekan CTB umur 7 hari memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010, sedangkan CTB umur 28 hari tidak memenuhi. Kata Kunci : Daur Ulang, Limbah Beton, Pondasi Jalan, Base, Cement Treated Base, CTB, Semen, Nilai Kuat Tekan
ANALISA TEGANGAN DAN REGANGAN PADA PERKERASAN PORUS DENGAN SKALA SEMI LAPANGAN DAN SOFTWARE ANSYS Amaliyah, Ela Firda; Widiningrum, Tyas Ayu; Djakfar, Ludfi; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.168 KB)

Abstract

Perkerasan porus merupakan perkerasan yang mengijinkan air masuk kedalam lapisan perkerasan untuk dialirkan kedalam tanah karena memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi. Namun, hal ini menyebabkan ikatan agregat perkerasan lebih lemah sehingga kekuatannya pun berkurang. Maka, perlu dilakukan penelitian terkait perilaku perkerasan porus yaitu tegangan dan regangan aspal porus dalam menerima beban. Untuk itu, penulis mengadakan penelitian dengan tujuan mengukur regangan pada struktur perkerasan porus skala semi lapangan yang diberi beban dinamis dan beban statis, mengukur tegangan dan regangan struktur perkerasan porus dengan ANSYS dan membandingkan hasil regangan antara pengukuran skala semi lapangan dengan pengukuran menggunakan software ANSYS. Pada penelitian ini, digunakan kriteria perkerasan yang menyerupai kondisi sesungguhnya baik pada beban, material, maupun ketebalannya. Beban yang digunakan merupakan beban satu roda sebesar 17 kg/cm2. Material subbase berupa batu pecah dengan gradasi kelas B, base berupa batu pecah gradasi kelas A, dan surface berupa aspal porus dengan tambahan 8% additive gilsonite. Metodologi penelitian pada pengukuran regangan perkerasan porus skala semi lapangan yaitu regangan dan tegangan yang diukur hanya pada bagian bawah aspal porus. Pertama, perkerasan porus diberikan beban dinamis lalu nilai regangan dibaca setiap 50 kali lintasan hingga 1000 lintasan. Selanjutnya, regangan juga diukur menggunakan beban statis.  Sedangkan untuk Finite Element Method dilakukan pengukuran tegangan dan regangan dengan beban statis. Regangan dari pengukuran dengan skala semi lapangan menggunakan beban dinamis, pengukuran dengan skala semi lapangan menggunakan beban statis, dan regangan dari ANSYS dibandingkan satu sama lain. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa regangan yang terjadi pada bagian bawah aspal adalah regangan tarik. Namun, pemberian beban dinamis dan beban statis menyebabkan nilai regangan yang berbeda. Pada analisis ANSYS, tegangan berupa tarik dimana nilai maksimum berada tepat dibawah roda dan akan semakin berkurang seiring dengan jaraknya terhadap beban roda. Regangan dari analisis ANSYS dengan beban statis mendapat nilai yang berbeda dengan hasil regangan dari pengukuran skala semi lapangan yang diberi beban statis dan beban dinamis karena pengaruh perlakuan beban dan karakteristik material. . Kata kunci : Regangan, Tegangan, Perkerasan Porus, Skala Semi Lapangan, ANSYS
MANAJEMEN LALU LINTAS DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Irfandi, Ian Isman; Eka Dharma, Helen Paulin; Wicaksono, Achmad; K, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas Brawijaya berlokasi pada Jalan Veteran, Malang. Didirikan pada tahun 1963. Universitas Brawijaya memiliki mahasiswa dari berbagai strata mulai Program Sarajana hingga Program Doktor yang tersebar pada 13 fakultas. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan Universitas Brawijaya semakin pesat dari tahun ke tahun, hal ini menimbulkan peningkatan bangkitan dan tarikan pergerakan dari mahasiswa yang tersebar di Kota Malang menuju Universitas Brawijaya, hal ini menyebabkan berkurangnya lahan parkir dan menyebabkan banyak kendaraan yang parkir dipinggir jalan menyebabkan kapasitas jalan berkurang dan lalu lintas menjadi tidak lancar karena meningkatnya jumlah pengguna kendaraan .  Selain itu terjadi antrian pada pintu-pintu akses masuk-keluar pada Universitas Brawijaya, baik untuk pintu akses utama yaitu akses yang menhubungkan antara Universitas Brawijaya dengan jalan-jalan kolektor di Kota Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei langsung pada tiap pintu gerbang dengan menggunakan metode simple random sampling dan ruas utama yaitu ruas Veteran – Soekarno Hatta dan ruas Veteran -  Mayjend Panjaitan. Survei dilakukan selama 12 jam dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00. Dari hasil analsis didapat bahwa kinerja pintu gerbang eksisting sudah melebihi kapasitas pelayanan maksimum yang ditandai dengan hasil analisis yang bernilai minus sehingga disarankan pengaturan dan desain pintu gerbang yang baru. Sedangkan untuk ruas utama didapatkan LOS D yang memiliki DS sebesar 0,903 dan DS tertinggi memiliki LOS A yang memiliki DS sebesar 0,300. Untuk itu direkomendasikan untuk memindahkan ruang parkir yang ada pada sisi kiri dan kanan ruas utama sehingga didapatkan DS terbesar sebesar 0,630 dan DS terendah sebesar 0,220. Kata kunci : Antrian, Derajat Kejenuhan, Ruas, Universitas Brawijaya
EVALUASI KINERJA TERMINAL INDUK KOTA BEKASI Prasetya Utama, Ody Wahyu; Arifin, M. Zainul; Wicaksono, A.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.112 KB)

Abstract

Terminal Induk Kota Bekasi terdapat diwilayah Kota Bekasi yang bertipe terminal tipe A. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis operasional Terminal Induk Kota Bekasi pada saat ini serta faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kurang berfungsinya terminal dan selanjutnya untuk mengetahui alternatif strategi yang sesuai untuk dijalankan agar terminal dapat beroperasi secara optimal. Evaluasi Kinerja terminal menganalisis variabel volume angkutan umum dan penumpang, kapasitas parkir, fasilitas, dan lokasi dengan metode analisis deskriptif normatif, IPA,IFE-EFE matrix, dan Matrix SWOT. Survei dilakukan pada jam operasional terminal hari senin dan selasa serta lokasi survei dilakukan di dalam terminal dan di beberapa terminal bayangan yang dilintasi oleh bus yang melayani trayek Terminal Induk Kota Bekasi. Survei fasilitas terminal dan survei wawancara kuisoner kepada responden (penumpang sebanyak 150 dan operator angkutan umum sebanyak 100) dan beberapa instasi terkait 6 responden. Dari hasil penelitian didapatkan kapasitas parkir untuk jalur kedatangan 3 bus < 5 bus lebih kecil dari luasan kapasitas yang ada dan pada analisis IPA diperoleh tingkat kesesuaian sebesar (67,92%) dan dari analisis IFE dan EFE mendapatkan skor masing – masing sebesar 2,290 dan 2,277. Hasil ini menunjukan bahwa Terminal Induk Kota Bekasi tidak berfungsi secara optimal sehingga diperlukan atlernatif strategi dengan menggunakan Matriks SWOT diantaranya Menambahkan taman didalam terminal dan melestarikan kebersihan didalam terminal, Membangun prasarana dan sistem tentang kemudahan untuk menuju terminal, Merancangan transportasi massal baru, Meningkatkan pengawasan dan penertiban di terminal bayangan. Kata Kunci : Terminal Induk Kota Bekasi, Kinerja Terminal, IPA, IFE, EFE, SWOT
STUDI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA DI KECAMATAN PAMEKASAN – KABUPATEN PAMEKASAN Sugianto, Agus; Triatmojo, Nugroho Panji; Arifin, M. Zainul; Djakfar, Ludfi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.647 KB)

Abstract

Belum adanya angkutan umum bermesin di Kecamtan Pamekasan memerlukan kajian awal untuk mengetahui potensi kebutuhan angkutan umum kota di Kecamatan Pamekasan. Dengan itu dapat diketahui karakteristik sosial-ekonomi dan karakteristik perjalanan,model pemilihan moda antara kendaraan pribadi dengan angkutan umum kota, dan potensi kebutuhan angkutan umum kota. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner karakteristik sosial ekonomi responden, karakteristik perjalanan dan kuesioner yang disusun dengan menggunakan teknik stated preference dengan atribut selisih biaya perjalanan, selisih waktu tempuh perjalanan, dan selisih frekuensi keberangkatan antara angkutan umum kota dan kendaraan pribadi. Responden yang dibutuhkan sebanyak 100 responden, dengan 40 responden kendaraan pribadi roda 4  dan 60 responden kendaraan pribadi roda 2. Pengumpulan data juga dilakukan dengan kuesioner Analytic Hierarchy Process (AHP) sebanyak 30 responden dari beberapa instansi Kabupaten Pamekasan, yaitu Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Polres, dan Akademisi. Hasil pemodelan pemilihan moda dengan menggunakan metode stated preference adalah sebagai berikut: 1.Selisih biaya perjalanan (ΔX1): UAK – UKP = -0,08033 – 0,00157ΔX1 dengan R2 = 36,1% (roda dua) UAK – UKP = -1,68991 – 0,00098ΔX1 dengan R2 = 28,045% (roda empat) 2. Selisih waktu tempuh (ΔX2): UAK – UKP = 0,83704 – 0,15834ΔX2 dengan R2 = 23,55% (roda dua) UAK – UKP = -0,07394 – 0,12441ΔX2 dengan R2 = 35,55% (roda empat) 3. Selisih frekuensi keberangkatan (ΔX3): UAK – UKP = 0,62091 + 0,02341ΔX3 dengan R2 = 0,626% (roda dua)UAK – UKP = 0,58382 – 0,00673ΔX3 dengan R2 = 0,039% (roda empat) Potensi perpindahan pengguna kendaraan pribadi roda dua ke angkutan umum kota sebesar 18 orang/jam puncak. Sedangkan potensi penumpang rata-rata/hari adalah 127 orang/hari, dan per jamnya 11 orang/jam. Sedangkan dengan metode Analytic Hierarchy Process adalah aspek keselamatan merupakan yang tertinggi (34,532%) dan perlu pengadaan angkutan umum kota > 5 tahun. Kata kunci: Kendaraan pribadi, angkutan umum kota, Stated Preference, Analytic Hierarchy Process (AHP), Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan
EVALUASI DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JARINGAN JALAN DI DALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Fambella, Bayu Chandra; Sulaksitaningrum, Roro; Arifin, M. Zainul; Bowoputro, Hendi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.203 KB)

Abstract

Universitas Brawijaya (UB) dengan area kampus seluas 2.203.948 m². Dari tahun ke tahun UB berkembang pesat, ditandai peningkatan jumlah dari mahasiswa UB serta pergerakan lalu lintas di dalam kampus UB, sehingga peningkatan kapasitas dari jalan harus dilakukan. Peningkatan kapasitas dari jalan  dapat dilakukan dengan perbaikan geometrik. Survei topografi dilaksanakan untuk memperoleh data dengan menggunakan alat pemetaan berupa Total Stationing Tipe Topcon GTS 229. Program Autocad Land Dekstop 2009 digunakan untuk mengolah hasil dari survei topografi. Trase- trase yang telah terpilih pada jaringan jalan di dalam kampus Universitas Brawijaya tersebut adalah: Jalan dari gerbang KPRI sampai persimpangan tiga Kafetaria Teknik, Perencanaan akses jalan baru di area Himpunan Teknik Elektro, Persimpangan tiga Program Magister dan Doktor Fak Ekonomi, Persimpangan tiga Majid Raden Patah, Persimpangan tiga Samantha Krida, Bundaran UB, dan Persimpangan tiga Fakultas Kedokteran. Dari hasil analisis didapat bahwa terdapat dua lengkung horizontal pada trase jalan dari gerbang KPRI sampai persimpangan tiga Kafetaria Teknik tidak memenuhi standard.Untuk lengkung vertikal sudah memenuhi standard. Sedangkan untuk perpersimpangan yang ditinjau, semua sudah memenuhi standard. Pada bundaran lima kaki di UB, pada kaki persimpangan Widyaloka dan perpustakaan tidak memenuhi aspek radius masuk keluar dan pada kaki persimpangan Fakultas Kedokteran tidak memenuhi kebebasan pandang. Dari total 2 perpersimpanganan baru yang akan dibuat, pada persimpangan tiga kaki Elekto- FMIPA tidak memenuhi syarat manuver. Untuk itu disarankan untuk melakukan perbaikan Geometrik pada trase jalan terpilih, akses jalan baru, dan Bundaran UB. Kata Kunci : Geometrik, Alinyemen Horizontal, Alinyemen Vertikal, Persimpangan, Bundaran, Universitas Brawijaya
STUDI PERENCANAAN GEDUNG PARKIR TERPUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA Hidayat, Samsul Arif; Saputra, Erick Luckita; Bowoputro, Hendi; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.681 KB)

Abstract

Universitas Brawijaya merupakan salah satu universitas negeri terkemuka di Indonesia sehingga banyak pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan di kampus ini. Tercatat pada tahun 2013/2014 jumlah mahasiswa di Universitas Brawijaya sebanyak 52.376 orang. Jumlah mahasiswa yang diterima dan tidak seimbangnya angkatan lulus di Universitas Brawijaya membuat peningkatan pembangunan gedung perkuliahan di kawasan Universitas Brawijaya, sehingga pelataran parkir banyak yang beralih fungsi menjadi gedung perkuliahan. Beberapa diantaranya di kawasan Fakultas Pertaninan dan Fakultas Perikanan. Akibatnya para pengguna kendaraan pribadi banyak yang tidak mendapatkan parkir sehingga badan jalan digunakan sebagai tempat parkir (on street parking). Permasalahan yang timbul perlu dicarikan sebuah solusi agar tercipta suasana yang tertib dan aman. Salah satu solusinya adalah dengan membangun gedung parkir terpusat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui permintaan kebutuhan ruang parkir Universitas Brawijaya saat ini, mengetahui pendapat sivitas akademika terhadap rencana penyediaan gedung parkir terpusat, membuat desain layout gedung parkir terpusat di dalam kawasan Universitas Brawijaya. Hasil analisis didapat bahwa jumlah petak parkir di Universitas Brawijaya sebanyak 68 lokasi baik off street parking maupun on street parking dengan dan tanpa pengaturan. Total kapasitas dasar dari petak parkir sebesar 1363 unit untuk mobil dan 8894 unit untuk sepeda motor. Akumulasi parkir untuk mobil didapatkan nilai sebesar 1371 unit dan sepeda motor didapatkan nilai sebesar 14285 unit. Tingkat penggunaan (okupansi) ruang parkir terbesar untuk mobil sebesar 104% dan untuk sepeda motor sebesar 161%. Hasil deskripsi diperoleh bahwa persepsi warga Universitas Brawijaya yang setuju terhadap rencana penyediaan gedung terpusat didapatkan nilai sebesar 73% atau 255 orang dari total 350 sampel, sedangkan responden yang tidak setuju sebanyak 27% atau 95 orang dari total 350 sampel. Jarak berjalan kaki dari tempat parkir menuju tempat tujuan  diperoleh nilai sebesar 58% atau 202 orang dari 350 sampel  memilih jarak jalan kaki 100-200, lalu disusul dengan jarak 200-300 m sebanyak 22% atau 76 orang, 400 m sebanyak 11% atau 38 orang, dan jarak 300-400 m sebanyak 10% atau 34 orang. Gedung parkir terpusat direncanakan di 7 lokasi dekat pintu gerbang dengan 3 gedung parkir terpusat untuk parkir mobil dan 4 parkir terpusat untuk parkir sepeda motor. Gedung parkir terpusat di 7 lokasi mampu menampung parkir sebesar 1413 unit untuk mobil dan 14616 unit untuk sepeda motor   Kata Kunci       : Kapasitas Parkir, Akumulasi parkir, Okupansi Parkir, Analisis   Deskriptif, Parkir Terpusat
ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN TANGGA DENGAN MATERIAL M-PANEL (Studi Kasus: Pembangunan Proyek “Villa Lot Breeze” di Tanah Lot, Bali) Hermawan, Albert Pressy; Unas, Saifoe El; S, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.545 KB)

Abstract

Didalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang konstruksi terdapat inovasi baru yaitu material M-PANEL fungsinya sebagai penggangti material konvensional. Didalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas pemasangan tangga dengan menggunakan material M-PANEL. Data produktivitas pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Daily Record Sheet dan Baseline Productivity. Koefisien pekerjaan untuk menghitung analisa harga satuan pekerjaan didapatkan dengan menghitung sendiri berdasarkan nilai produktivitas. Hasil dari analisa produktivitas menunjukan bahwa nilai produktivitas pekerjaan tangga M-PANEL pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 0.8029 /jam, plester tahap I = 3.7974/jam, plester tahap II = 2.2140 /jam. Waktu pekerjaan keseluruhan tangga (6,9226 m3) pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 8.62 jam = 1,2 hari, plester tahap I = 1.82 jam = 0,26 hari , plester tahap II = 3.41 jam = 0,48 hari, ( waktu efektif kerja yaitu 7 jam dalam 1 hari ). Harga satuan pekerjaan tangga tiap m3 untuk pemasangan sampai pengecoran sebesar Rp. Rp. 9.726.192.56 kemudian untuk pemlesteran tangga tahap I sebesar Rp. 216.787.3 dan untuk pemlesteran tangga tahap II sebesar Rp. 222.057.6 ,sehingga total biaya pekerjaan tangga seluas 6,9226 m3 sebesar Rp 70.368.488,-   Kata kunci: produktivitas, tangga M-PANEL, biaya, kecepatan
“Analisa Perbandingan Metode SNI Dan Software MS. Project Dalam Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding Serta Pemasangan Paving Block Untuk Konstruksi Bangunan” (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung II Dan Bangunan Penghubung FISIP, Kurniawan, Rozi; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.001 KB)

Abstract

Pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi bangunan berhubungan erat dengan biaya. Acuan dasar dalam perhitungan biaya suatu bangunan adalah analisa harga satuan pekerjaan, yang mana dengan analisa tersebut akan didapatkan rencana anggaran biaya (RAB). Pembangunan sebuah gedung memiliki berbagai macam jenis pekerjaan salah, diantaranya adalah pekerjaan penutup lantai dan dinding serta pemasangan paving block . Dalam menghitunga analisa biaya suatu proyek kebanyakan perencana menggunakan  SNI sebagai dasar acuan koefisien bahan dan pekerja, akan tetapi seiring perkembangan bahan material yang berada dipasaran tidak memungkinkan untuk menggunkan SNI sebagai dasar dalam perhitungan koefisien bahan, begitu juga untuk koefisien yang dipakai untuk pekerja tidak memiliki kesamaan dengan yang ada dalam SNI. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk membandingkan analisa harga satuan metode SNI dengan metode MS. Project..Setelah dilakukan analisa perhitungan estimasi biaya menggunakan dua metode yang berbeda, perhitungan menggunakan MS. Project menunjukkan hasil yang lebih murah dan  mendekati  kenyataan kebutuhan yang ada di lapangan daripada metode SNI. Biaya total pekerjaan yang dihitung menggunakan metode SNI adalah Rp 980.087.058,90. Sedangkan yang dihitung menggunakan metode MS. Project adalah Rp 842.241.502,00. Selisih dari kedua biaya total yang dihitung dengan kedua metode yang berbeda adalah Rp 137.845.556,90. Selisih yang didapat ini didasarkan pada perbedaan biaya total upah pekerja yang dipakai dalam metode perhitungan. Kata Kunci: Rencana Anggaran Biaya (RAB), Estimasi Biaya,Harga satuan, SNI, Ms. Project.

Page 13 of 136 | Total Record : 1355