cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR KOMPOSIT HOTEL NEO CONDOTEL KOTA BATU Cahyo, Fahrizal Dwi; Hidayat, M. Taufik; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.805 KB)

Abstract

Perkembangan gedung bertingkat di Indonesia saat ini meningkat. Hal ini tentunya sangat positif terhadap masyarakat Indonesia dimana pertumbuhan penduduknya setiap tahunnya meningkat.Salah satu faktor dalam merencanakan bangunan bertingkat tinggi adalah kekuatan struktur bangunan. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam bangunan bertingkat tinggi, karena faktor tersebut berkaitan dengan keamanan dan ketahanan bangunan dalam menahan gaya gempa yang bekerja pada struktur tersebut. Bangunan Hotel Neo Condotel Kota Batu ini direncanakan denganimenggunakanistrukturibeton bertulang. iKonstruksi yangimenggunakanistrukturibetonibertulangimemilikiibeban matiiyang cukupibesar, hal tersebut sangat berpengaruh padaibeban gempaiyang harusiditahan oleh gedungitersebut.iOleh karenaiitu, perencanaanidengan menggunakan struktur komposit perlu untuk direncanakan. Perencanaan balok menggunakan komposit sedangkan kolom menggunakan baja. Balokidan kolomiyang diguanakaniadalah berupaibajaidengan profiliWF. iKonsepiiiperencanaaniiimenggunakaniiimetodeiiLRFD. iDimensiiiibalok.daniiikolom.menggunakan profilibajaiWF berdasarkanitabel profilikonstruksiibaja. iAgar terjadiiaksi.kompositiantara bajaidenganibeton, makaidigunakanipenghubungigeser. Sambunganibalok-kolom digunakanilas, sedangkanisambungan antaribalok danisambungan antarikolom digunakanibaut. Kelebihanipenggunanaan bajaiyaitu penguranganiberat baja, balok baja yang digunakan tidak terlalu tinggi, struktur bangunan menjadiilebih kakuiserta panjangibentang layaniuntuk balokisemakinibesar.   KataiKunci : ikomposit, igaya gempa, iLRFD
ANALISIS DINAMIK DINDING PASANGAN BATU BATA RUMAH DUA LANTAI DI KOTA MALANG Aditya, Arch; Zacoeb, Achfas; ., Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.473 KB)

Abstract

Mayoritas masyarakat di Indonesia menggunakan rumah sebagai tempat tinggal, sehingga kemampuan rumah sebaiknya diperhitungkan dengan baik.  Material utama yang paling banyak digunakan adalah pasangan batu bata merah, sebagai dinding yang juga menjadi struktur primer untuk rumah satu lantai maupun dua lantai. Gempa yang terjadi sering kali berdampak parah kepada rumah dibanding bangunan lain. Dalam penelitian ini, nilai tegangan geser dinding rumah dua lantai akibat dari gempa di Kota Malang dapat diketahui. Analisis dinamik dengan derajat kebebasan majemuk digunakan dalam penelitian ini, dengan data respon spektrum gempa yang diambil dari pusat penelitian dan pengembangan pemukiman Indonesia tahun 2011. Dengan pengaruh kekakuan arah X dan Y yang berbeda, gaya yang muncul dari hasil perhitungan menunjukan arah Y yang lebih dominan. Sehingga dalam memperhitungkan tegangan geser dinding, digunakan gaya 100% arah Y dan 30% arah X. Perbedaan letak pusat masa dan kekakuan rumah juga menimbulkan eksentrisitas yang berakibat munculnya momen. Dalam penelitian ini gaya akibat momen sangat besar dibandingkan dengan gaya akibat gempa murni, sehingga eksentrisitas merupakan hal yang patut menjadi perhatian dalam perhitungan gempa. Mengacu pada penelitian terdahulu, tegangan geser maksimum yang dapat diterima pasangan dinding batu bata merah yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 1,69 kg/cm. Rata-rata dari tegangan geser yang diterima oleh dinding rumah dua lantai akibat gempa di Kota Malang sebesar 1,58 kg/cm2. Kata-kata Kunci:rumah, pasangan batu bata merah, tegangan geser, eksentrisitas, derajat kebebasan majemuk
PENGARUH KETIDAKTERATURAN BUKAAN RUMAH TINGGAL SATU LANTAI TERHADAP KAPASITAS BEBAN GEMPA P., Naadiyah Widyadhana; Susanti, Lilya; ., Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.55 KB)

Abstract

Pada Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Tahan Gempa Departemen Pekerjaan Umum telah menyatakan syarat penempatan serta persentase dari bukaan pintu, dan jendela yang teratur. Dengan analisis persentase bukaan pada rumah tinggal satu lantai dan menghitung beban gempa rencana, dapat diketahui apakah terdapat ketidakteraturan bukaan pada rumah tinggal serta hubungan antara  ketidakteraturan bukaan dengan kemampuan struktur dalam menahan gempa. Analisis dilakukan pada denah rumah tipe 46/90, 50/90, 54/105, dan 70/135 yang terletak di Kota Malang. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat ketidakteraturan persentase bukaan pada  sampel denah perencanaan bangunan rumah tinggal satu lantai, dengan Pedoman Teknis. Denah rumah tipe 46/90 memiliki persentase bukaan terbesar dan tidak memenuhi persyaratan, nilai tersebut mengakibatkan nilai simpangan pada denah rumah tipe 46/90 untuk dinding arah X tidak memenuhi peraturan SNI dengan rata- rata nilai 36,31 mm > 30 mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rumah dengan ketidakteraturan lebar bukaan sesuai dengan persyaratan pedoman teknis, memiliki kemampuan struktur yang rendah dalam menahan beban gempa. Kata- kata kunci: bukaan dinding, dinding bata, kekakuan, simpangan.
PERBANDINGAN KEKUATAN DINDING BATA KEDIRI DAN TULUNGAGUNG UNTUK RUMAH DUA LANTAI TERHADAP GEMPA Raharjo, Jovan Luke; Zacoeb, Achfas; Soehardjono, Agoes
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.236 KB)

Abstract

Indonesia yang terletak dalam sabuk vulkanik menandakan banyaknya gunung berapi aktif. Hal ini menjadikan Indonesia rawan bencana seperti letusan gunung berapi, tsunami, banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Namun, banyaknya infrastruktur rumah tinggal di Indonesia yang tidak sesuai dengan peraturan. Untuk mengetahui kekuatan bangunan rumah tinggal untuk menahan gaya gempa yang terjadi, penelitian ini membandingkan antara karakteristik bahan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan tegangan yang terjadi.Pada penelitian ini dilakukan analisis dinamik dengan metode derajat kebebasan majemuk dengan data respon spektrum yang diambil dari pusat penelitian dan pemukiman Indonesia 2011. Dengan pengaruh 2 bata yang berbeda yaitu bata Kediri dan Tulungagung, didapatkan juga perbedaan pusat kekakuan dan pusat beban yang menyebabkan eksentrisitas. Adanya eksentrisitas menyebabkan distribusi gaya gempa pada dinding bertambah dengan adanya gaya akibat momen eksentrisitas yang kemudian dapat dihitung tegangan gesernya.Hasil dari penelitian ini didapatkan tegangan geser yang terjadi pada lantai 1 Kediri lebih besar daripada model Tulungagung, tetapi hal serupa tak terjadi pada lantai 2 yang memiliki perbandingan terbalik. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya pengaruh modulus elastisitas, modulus geser, dimensi bata, dan letak geografis dinding. Pada lantai 1 dinding bata Kediri memiliki kekakuan lebih besar dari bata Tulungagung yang menyebabkan menerima gaya lebih besar. Namun gaya gempa akibat momen bata Tulungagung lebih besar dengan nilai total gaya 698.45 kg dibanding dengan bata Kediri dengan nilai total gaya 694.15 kg. Tetapi akibat bata Tulungagung yang lebih luas, menyebabkan tegangan geser yang terjadi lebih kecil dengan nilai 1.50 kg/cm2. Sedangkan bata Kediri didapatkan tegangan geser 1.81 kg/cm2.   Kata-Kata kunci: rumah tinggal, pasangan batu bata, eksentrisitas, tegangan geser, derajat kebebasan majemuk
PENGARUH UKURAN BUTIR AGREGAT TERHADAP ABRASI PERKERASAN BETON POROUS DENGAN VARIASI RECYCLED COARSE AGGREGATE (RCA) Mauzudah, Ma’rifatul Mauzudah; Arifi, Eva; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.339 KB)

Abstract

Beton Porous merupakan beton yang terdiri dari agregat kasar, sedikit agregat halus atau tanpa agregat halus, air, dan semen. Beton porous memiliki void ratio berkisar antara 15% sampai 35%. Nilai void ratio yang besar ini menjadikan beton porous mudah dilewati oleh air atau bersifat permeable, namun memiliki kekuatan yang lebih rendah dibanding beton normal. Beton porous dapat digunakan sebagai bahan perkerasan jalan pada trotoar, lahan parkir, dan jalan berkapasitas rendah lainnya. Pada penelitian ini sampel yang digunakan memiliki diameter 150 mm dan tinggi 115 5 mm. Pengujian abrasi beton porous menggunakan metode cantabro loss. Beton porous dibuat tanpa menggunakan agregat halus dan menggunakan agregat kasar dengan ukuran  5 mm – 10 mm, 10 mm-20 mm, dan 5 mm- 20 mm. Perbandingan agregat dan semen yang digunakan adalah 1:5 dengan f.a.s 0,3. Pemanfaatan recycled coarse aggregate (RCA) diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi pengunaan agregat kasar alam. Variasi RCA yang digunkan adalah 0%, 50%, dan 100%. Hasil cantabro loss menunjukan ketahanan abrasi yang memenuhi persyaratan sebagai bahan perkerasan jalan adalah pada ukuran agregat 5mm -10 mm dengan variasi 0% RCA, 50% RCA, 100% RCA, dan ukuran agregat 5 mm -20 mm dengan variasi 50% RCA. Tahanan abrasi terbaik pada  ukuran agregat 5 mm – 10 mm dengan 0% RCA yaitu 29,90%. Syarat batas maksimum abrasi yang digunakan adalah 50%. Kata Kunci : Beton Porous, Cantabro loss, Abrasi. Recycled Coarse Aggregate.
PENGARUH PEMASANGAN KERAMIK PADA BATA RINGAN Ardiansyah, Jery; ., Wisnumurti; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.616 KB)

Abstract

Bata ringan merupakan material yang semakin banyak digunakan sebagai penyusun dinding dari suatu bangunan. Seiring perkembangan jaman, bangunan tidak hanya mementingkan nilai kekuatan dari struktur tersebut, akan tetapi nilai keindahan juga dipertimbangkan.  Benda uji berupa satu bata ringan yang berukuran 60cm x 20cm x 10cm, dimana satu bata ringan dipasang 2 (dua) buah keramik yang berukuran 20cm x 20cm pada satu sisi. Kuat tekan rata-rata bata ringan yang dipasang keramik 2,16 MPa dan kuat tekan rata-rata bata ringan 2,165 MPa. Sehingga kuat tekan rata-rata bata ringan yang dipasang keramik lebih kecil 0,23% dari kuat tekan rata-rata bata ringan. Berdasarkan uji statistic, bahwa kuat tekan dan kuat lentur rata-rata antara bata ringan dan bata ringa yang dipasang keramik mempunyai data yang perbedaannya sedikit atau bisa dianggap sama. Dapat disimpulkan bahwa keramik tidak berpengaruh besar pada kekuatan tekan dan lentur pada bata ringan, akan tetapi keramik dapat menyatukan bata ringan ketika bata ringan tersebut ditekan dan mengalami pecah. Perilaku bata ringan ketika diuji tekan mengalami perubahan regangan arah x dan arah z lebih banyak pada saat tegangan rendah. Dan ketika diuji lentur, pada saat beban rendah, perubahan lendutan yang terjadi juga besar. Perilaku bata ringan yang dipasang keramik ketika diuji tekan mengalami perubahan regangan arah x dan z yang lebih kecil dibanding perubahan regangan pada bata ringan ketika tegangan akan mencapai maksimum. Dan ketika diuji lentur, lendutan rata-rata yang terjadi lebih kecil dibanding lendutan rata-rata pada bata ringan. Pada penelitian ini, tidak ada kejadian keramik yang pecah ketika bata ringannya diuji tekan lentur. Akan tetapi, keramik tersebut lepas. Oleh karena itu perlu diadakan uji lekatan untuk mengetahui seberapa kuat mortar tersebut melekatkan bata ringan dan keramik.   Kata Kunci : Bata Ringan, Mortar, Keramik.
PENGARUH LETAK BUKAAN PADA BANGUNAN RUMAH SATU LANTAI DALAM MENAHAN BEBAN GEMPA DI KOTA MALANG Andinna, Dimas Herly; ., Wisnumurti; SMD, Agoes
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.369 KB)

Abstract

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang paling berbahaya bagi umat manusia dikarenakan bencana alam ini selalu terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi akan kemunculannya. Kota Malang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rawan terhadap gempa sehingga diperlukan perencanaan dan perhitungan struktur agar bangunan rumah tinggal yang ditempati masyarakat tahan terhadap goncangan gempa. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan dan perhitungan pada tiga denah rumah satu lantai di kota Malang yang diberi nama denah A, B, C dan dilakukan secara manual dengan menggunakan aplikasi Autocad, Microsoft Word dan Microsoft Excel. Dari hasi penelitian ini didapatkan bahwa semakin banyak bukaan atau semakin luas dinding pada satu sisi, semakin besar gaya gempa yang terjadi pada sisi tersebut. Hal ini membuktikan bahwa posisi letak bukaan dan dinding pada masing-masing denah bangunan rumah sangat mempengaruhi distribusi gaya gempa yang terjadi. Hasil dari perbandingan diantara ketiga denah, denah yang paling baik dalam menahan gaya gempa terjadi pada denah C dalam menahan gaya gempa searah sumbu y (sisi kiri dan kanan) dan denah A dalam menahan gaya gempa searah sumbu x (sisi atas dan bawah) karena selisih gaya gempa yang terjadi paling kecil diantara ketiga denah lainnya. Kata Kunci: gempa, gaya gempa, bukaan, dinding.
PENGARUH KONFIGURASI TULANGAN LONGITUDINAL DARI METODE JAKET BETON BERTULANG BAMBU DENGAN SENGKANG BAMBU PADA KOLOM BETON BERTULANG Sanjaya, Gilang Edo; Wijatmiko, Indradi; N., Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.568 KB)

Abstract

Struktur kolom harus direncanakan lebih kuat dari pada struktur balok. Sehingga jika kolom mengalami keruntuhan, perlu dilakukan perbaikan untuk mencegah terjadinya kegagalan total pada struktur bangunan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perbaikan kolom adalah dengan carajaket beton.Kolom retrofit dipasangtulangan dan sengkang bermaterialkan bambu. Hal ini dikarenakan bambu memiliki kuat tarik 100-400 Mpa lebih besar dibanding kuat tarik baja mutu sedang dan relatif lebih murah dibanding dengan baja.Pada penelitian ini akandiamati efektifitas pemasangan tulangan longitudinal bermaterialkan bambu pada kolom retrofit dengan variasi jumlah dan dimensitulangan yang berbeda. Kolom akan diuji tekan dengan menggunakan compression test machine dan dipasang dial gauge sebagai pembantu bacaaan defleksi yang terjadi pada saat kolom diuji tekan. Dari hasil penelitian didapatkan kolom retrofit dengan jumlah tulangan longitudinal 8 buah (B.1 dan D.1) lebih efektif dari pada kolom retrofit dengan jumlah tulangan longitudinal 4 buah (A.1 dan C.1). Hal ini dikarenakan dari hasil pengujian menunjukkan bahwa kolom retrofit A.1 memiliki penurunan gaya tekan maksimum 17,13% sedangkan kolom retrofit B.1 mengalami peninkatan sebesar 25,77%. Kolom retrofit B.1 mempunyai peningkatan kekakuan sebesar 30,64 %, penurunan modulus elastisitas sebesar 41,94 %, dan peningkatan daktilitas sebesar 159,68 %. Sedangkan kolom retrofit A.1 memiliki penurunan kekakuan sebesar 9,42 %, penurunan modulus elastisitas 59,74 %, dan peningkatan daktilitas sebesar 146,83 %. Kolom retrofit D.1 memiliki penurunan gaya tekan maksimum 2,20% sedangkan penurunan gaya tekan maksimum kolom retrofit C.1 yaitu 30,05%. Kolom retrofit D.1 memiliki peningkatan kekakuan sebesar 4,73 % dan penurunan modulus elastisitas sebesar 53,45 %, sedangkan kolom retrofit C.1 memiliki penurunan kekakuan sebesar 37,47 % dan penurunan modulus elastisitas sebesar 72,21 %. Namun kolom retrofit C.1 memiliki peningkatan daktilitas sebesar 150,03 %, sedangkan peningkatan daktilitas kolom retrofit D.1 sebesar 100,78 %. Kata Kunci: jaket beton, efektivitas, gaya tekan, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas.
KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK BANGUNAN RUMAH TINGGAL SATU LANTAI DALAM MEMENUHI PERSYARATAN TAHAN GEMPA Adam, Ariel Adison; Zacoeb, Achfas; ., Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.656 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang hampir setiap wilayahnya memiliki tingkat resiko gempa bumi yang tinggi.Setiap tahunnya dapat dipastikan terjadi gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup parah.Sebagai salah satu wilayah rawan terhadap gempa, perencanaan struktur bangunan rumah tahan gempa di Kota Malang merupakan suatu hal yang mutlak. Sebagian besar rumah tinggal di kota Malang merupakan bangunan yang menggunakan struktur beton dan bata merah sebagai dinding. Oleh karena itu penting untuk dilakukan kajian untuk menganalisis rumah tinggal dengan dinding bata sebagai elemen struktural. Pengaruh fisik dari bata khususnya massa jenis merupakan salah satu faktor yang menentukan besaran gaya geser dasar seismik (V). Nilai berat pasangan bata yang didapat dari PPURG 1987 sebesar 250 kg/m2 lebih besar dari nilai ketiga sampel yang ada. Sehingga gaya geser dasar seismik yang terjadi lebih kecil dari perhitungan di penelitian ini. Dari hasil perhitungan didapat tegangan tekan maksimal yang terjadi (30,56 kg/cm2) lebih kecil dari nilai kuat tekan sampel yang paling kecil (32,25 kg/cm2). Tegangan geser maksimal yang terjadi (0,64511 kg/cm2) lebih kecil dari nilai kuat geser sampel yang paling kecil (2,56 kg/cm2).  Namun, tegangan tarik lentur maksimal yang terjadi adalah sebesar (30,56 kg/cm2) lebih besar daripada nilai kuat tarik lentur dari ketiga sampel (kekuatan maksimum sampel sebesar 2,13 kg/cm2). Kata Kunci: gempa, gaya gempa, bukaan, dinding.
PENGARUH LEBAR PONDASI DAN SUDUT KEMIRINGAN LERENG TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR RC 85% DENGAN PERKUATAN GEOGRID Nizar, Faisal; Rachmansyah, Arief; Munawir, As’ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.232 KB)

Abstract

Lereng merupakan salah satu lahan terbuka yang beresiko tinggi dan tidak stabil sehingga banyak kelongsoran yang terjadi. Namun, kelongsoran dapat diantisipasi dengan mengaplikasikan perkuatan geogrid pada lereng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variasi kemiringan sudut kemiringan lereng dan lebar pondasi yang paling optimum untuk daya dukung tanah yang diperkuat menggunakan geogrid. Penelitian ini digunakan 2 lapisan perkuatan geogrid, rasio jarak pondasi dari tepi lereng sebesar 2B, 3 variasi lebar pondasi sebesar 4cm, 6cm dan 8cm dan 3 variasi sudut kemiringan lereng sebesar 46o, 51o, 56o. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa peningkatan daya dukung maksimum terjadi pada saat pondasi dengan lebar 4cm dan sudut kemiringan lereng 46o. Kata Kunci: Lebar, Sudut, Geogrid, Pondasi, Lereng

Page 35 of 136 | Total Record : 1355