cover
Contact Name
Dinia R Dwijayanti,
Contact Email
biotropika@gmail.com
Phone
+62341-575841
Journal Mail Official
biotropika@gmail.com
Editorial Address
Departemen Biologi FMIPA UB, Jalan Veteran, 65145, Malang, Jawa Timur
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Biotropika
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 23027282     EISSN : 25498703     DOI : 10.21776/ub.biotropika.
Biotropika: Journal of Tropical Biology invites research articles, short communication, and reviews describing new findings/phenomena of biological sciences in tropical regions, specifically in the following subjects, but not limited to biotechnology, biodiversity, microbiology, botany, zoology, biosystematics, ecology, and environmental sciences.
Arjuna Subject : -
Articles 533 Documents
PENGUKURAN KADAR OX-LDL (Low Density Liporotein Oxidation) PADA PENDERITA ATEROSKLEROSIS DENGAN UJI ELISA Widodo, Nashi; jannah, raudatul
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aterosklerosis disebabkan oleh  multifaktor, salah satunya yaitu paparan radikal bebas yang dapat  mengoksidasi LDL menjadi Ox-LDL. Proses oksidasi di anggap sebagai komponen  penting pada tahap awal perkembangan aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar oksidasi LDL pada penderita aterosklerosis perokok, bukan perokok dan perokok disertai dislipidemia. Metode penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji ELISA dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar oksidasi LDL yang signifikan  pada penderita aterosklerosis yang memiliki kebiasan merokok, tidak memiliki kebiasaan merokok dan penderita aterosklerosis yang memiliki kebiasaan merokok disertai dislipidemia, sehingga dengan demikian diketahui bahwa merokok tidak mempengaruhi peningkatan kadar Ox-LDL.
Effect Variations of Fish Food on Growth in Catfish. (Clarias Garipinus) Nugraha, Lingga; Kurniawan, Nia
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.422 KB)

Abstract

ABSTRAK This study was carried out faculty Mathematics UB Malang 1 June 2012. This study aims to determine the effect of variations of food to African catfish (Clarias Gariepinus) using pests (Gold snails) and poultry waste (feces gemak) on the growth of channel catfish as well as to reduce the cost of purchasing an expensive artificial feed, so need to note the retention and protein efficiency ratio of fish needs every day. The variables were observed in this study was the weight, length, body color. The study was conducted using completely randomized design (CRD) with three treatment that feeding by comparing the artificial fish feed plant, fish feed made ​​with gold snails and artificial feed with poultry manure with each ratio 100:0, 70:30, 70:30 @ weight of each fish and each made ​​repeated 4 times, with other factors such as pH equated, light intensity, water temperature, water quality, oxygen levels. The results showed that there was no significant difference between the treatment given to the growth of the weight and length of the fish, but mixed with dung feeding quail in the ratio of 70: 30 more profitable because the costs were less. Feeding pellets mixed with the ratio of 70:30 keongmas also beneficial although slightly larger than quail dirt. Although the number of calories produced is less than the controls, but not significantly different, and the provision of a varied diet had no effect on the shape and color of the fish where the fish are shown color remains black and shiny, which means normal. So dirt and keongmas quail can be a safe alternative to feed and to reduce maintenance costs.   Keywords: Lele Dumbo, food, growth, color  
Dinamika Struktur Komunitas Vegetasi Liar dan Pertumbuhan Padi Hitam Di Sawah Organik Kecamatan Kepanjen Malang Azalia, Dinda; Arisoesilaningsih, Endang
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.786 KB)

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dinamika struktur vegetasi liar selama  pertumbuhan padi hitam di persawahan organik di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang dan menentukan interaksi keberadaan vegetasi liar pada pertumbuhan padi hitam. Metode yang digunakan adalah selected sampling, yaitu pemilihan petak contoh didasarkan pada pertumbuhan tanaman padi dan kelimpahan vegetasi liar. Pertumbuhan padi hitam diamati berdasarkan tinggi tanaman, biomassa, jumlah anakan, jumlah spikelet dan jumlah serta berat biji. Vegetasi liar diamati secara langsung dengan luasan 50 x 50 pada lokasi penentuan pengamatan pertumbuhan padi hitam. Faktor abiotik yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini meliputi tanah (berat jenis, bahan organik, pH dan konduktivitas) dan air sawah (pH dan konduktivitas). Genangan air sawah diamati dengan menggunakan score. Pengamatan dilakukan dalam empat fase (adaptasi tanaman 28 hst, pembentukan anakan 48 hst, pengisian malai 88 hst dan menjelang panen112 hst). Hasil pengamatan menunjukkan adanya dinamika vegetasi liar selama pertumbuhan padi hitam yang digambarkan dari biomassa vegetasi liar. Kelimpahan vegetasi liar yang tinggi menyebabkan penurunan terhadap pertumbuhan padi hitam, hal ini ditunjukkan dari tinggi pertumbuhan padi, jumlah anakan, malai dan spiklet pada masing-masing umur padi tumbuh minimal, rata-rata dan maksimal. Penutupan vegetasi liar berkorelasi negatif dengan genangan air sawah, yaitu tingginya genangan air sawah memberikan pengaruh terhadap vegetasi liar yang tumbuh.Kata kunci : Dinamika, padi hitam, pertumbuhan, vegetasi liar.
Keanekaragaman Arthropoda Kanopi yang Berpotensi Polinator pada Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill.) di Lahan Apel Bumiaji jumiatin, ervin; Yanuwiadi, Bagyo; Leksono, Amin Setyo
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.76 KB)

Abstract

Desa Bumiaji adalah salah satu wilayah penghasil buah apel di Jawa Timur. Namun, selama beberapa dekade terakhir produktivitas tanaman apel di Bumiaji menurun. Salah satu penyebabnya adalah aplikasi pestisida, dan penurunan komposisi Arthropoda sebagai polinator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan Arthropoda polinator tanaman ape dimusim bunga dan buah, mengetahui komposisi dan struktur komunitas Arthropoda kanopi, dan mengetahui hubungan faktor lingkungan (suhu, cahaya, kelembaban) dan dilakukan pencuplikan empat hari sekali sebanyak empat kali pada bulan Juli sampai desember 2012. Pencuplikan dilakukan dengan metode jebakan ember (pan trap) warna biru dan kuning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jumlah keseluruhan Arthroposa kanopi yang ditemukan sebanyak 1121 individu, dari 9 odo, 33 famili. Nilai indeks diversitas (Shannon-wiener) musim bunga lebih tinggi (H’=3.1) dibanding musim buah (H’=2.7). Persentase kelimpahan Arthropoda polinator pada musim bunga lebih tinggi yaitu 25% dan 21% pada musim buah. Nilai KR dan INP paling tinggi bejana kuning musim bunga ditemukan pada famili Vespidae yaitu 6.1% dan 13%. Pada bejana biru di musim bunga kelimpahan dan INP tertinggi dari famili Formicidae yaitu sebesar 8.9% dan 18.3%. Kelimpahan dan INP pada bejana kuning musim buah tertinggi ditemukan pada famili Colletidae 4.4% dan 12%. Sedangkan pada bejana biru musim buah , kelimpahan relatif dan INP tertinggi dari ordo Formicidae sebesar  11.4% dan 19.9%. Tingkat kesamaan komposisi antar dua musim dihitung dengan indeks Bray-Curtis yaitu sebesar 0.66 pada musim bunga dan 0.83 pada musim buah. Berdasarkan uji Pearson-Correlation, kelembaban berkorelasi negatif dengan kelimpahan. Kata kunci : Faktor lingkungan, kelimpahan, komposisi, musim bunga, polinator.
Respon Beberapa Galur Sorgum [Sorghum bicolor (L.) Moench] terhadap Penyakit Karat Daun (Puccinia sorghi Schw.) novemprirenta, yuspamella chusnul; Indriyani, Serafinah
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.998 KB)

Abstract

Penyakit karat daun yang disebabkan jamur Puccinia sorghi merupakan salah satu kendala dalam usaha peningkatan produksi sorgum. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon beberapa galur sorgum terhadap penyakit karat daun Puccinia sorghi. Penelitian ini dilakukan di rumah kasa Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI), Malang, mulai dari bulan September hingga Desember 2012. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), tiap perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam dari 13 galur sorgum yang diuji menunjukkan gejala infeksi penyakit karat. Masa inkubasi terpendek terjadi pada galur G1 dan G9, sedangkan intensitas infeksi penyakit karat yang terendah terjadi pada galur G5 dan G11. Penyakit karat berpengaruh langsung terhadap komponen hasil tanaman sorgum. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa galur sorgum yang direkomendasikan untuk usaha pemuliaan tanaman guna meningkatkan toleransi tanaman terhadap infeksi penyakit karat adalah galur sorgum G5 dan G11. Kata kunci : intensitas infeksi, masa inkubasi, Puccinia sorghi, sorgum
Analisis Polimorfisme Gen Human Angiotensinogen (hAGT) di Daerah Promoter -217 Pada Penderita Hipertensi Kota Malang Secara PCR-Sekuensing Rahmah, Siti Fatiyatur; Widodo, Nashi
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.142 KB)

Abstract

Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Polimorfisme RAAS (renin-angiotensin-aldosteron system) dikatakan sebagai penentu hipertensi dan beberapa kerusakan organ target. Angiotensinogen merupakan protein awal dalam RAAS yang memacu timbulnya hipertensi. Diketahui bahwa populasi skala besar ras Amerika dan Afrika yang terkena hipertensi, terjadi polimorfisme pada daerah promoter  di titik -217 A/G. Variasi basa pada titik -217 dari guanine menjadi adenine meningkatkan laju ekspresi gen angiotensinogen. Peningkatan ini terjadi akibat dari interaksi yang kuat antara faktor transkripsi GR dan C/EBP-β dengan daerah promoter gen angiotensinogen. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui polimorfisme gen human angiotensinogen (hAGT) di daerah promoter -217 pada komunitas hipertensi di Kota Malang. Metode yang digunakan yaitu isolasi whole genome (QIAamp Isolation Whole Genome Kit) dari sampel darah pasien hipertensi di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sekuensing. Analisis yang dilakukan yaitu menggunakan software AB sequence Scanner, Bioedit dan BLAST NCBI. Setelah dilakukan analisis diketahui bahwa tidak ditemukan adanya polimorfisme di daerah promoter -217 gen hAGT pada sampel pasien, namun ditemukan polimorfisme justru dititik yang lain yaitu -6.   Kata Kunci : Hipertensi, gen hAGT, angiotensinogen, promoter -217 A/G
ANALISIS KADAR GLUKOMANAN PADA UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) MENGGUNAKAN REFLUKS KONDENSOR Wigoeno, Yustino Armend
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan tanaman yang termasuk dalam familia Araceae. Tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai sumber bahan baku berbagai industri karena memiliki kandungan glukomanan yang cukup tinggi. Analisis kadar glukomanan pada umbi porang dengan menggunakan refluks kondensor ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode analisis glukomanan dengan menggunakan refluks kondensor dengan mengadopsi metode Ohtsuki (1967). Sampel umbi porang yang digunakan adalah umbi siap panen yang diambil dari Kabupaten Madiun, Jawa Timur dengan kisaran berat 780-870 g, keliling 44-48,5 cm dan diameter 14-15,44 cm. Setelah umbi dibuat tepung, tepung umbi porang ini dihidrolisis dengan menggunakan refluks  kondensor. Untuk menentukan kadar glukomanan pada porang digunakan fenilhidrazin hidroklorida yang berfungsi sebagai pengikat manosa.  Rata-rata kadar glukomanan pada umbi porang yang dihasilkan melalui metode refluks kondensor berkisar antara 50,84-70,70 %. Hal ini menunjukkan bahwa analisis kadar glukomanan menggunakan refluks kondensor cukup efektif dan mampu mengukur glukomanan lebih banyak dibanding metode-metode sebelumnya. Kata kunci : Glukomanan, Porang (Amorphophallus muelleri Blume), Refluks kondensor
Distribusi Spasial Nyamuk Diurnal Secara Ekologi Di Kabupaten Lamongan Johanudin, Nanang; leksono, amin setyo
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.479 KB)

Abstract

Abstrak Daerah tropis seperti Indonesia merupakan daerah  yang disukai  nyamuk. Jawa Timur merupakan salah satu wilayah bagian Indonesia yang terdapat pada bagian jawa daerah timur. Akibat penyakit  yang ditularkan oleh nyamuk di Provinsi Jawa Timur masih merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat, baik di perkotaan   maupun di pedesaan, seperti:  Demam Berdarah Dengue, Malaria,  Filariasis (kaki gajah), Chikungunya dan Encephalitis. Kabupaten  Lamongan termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang perna terserang penyakit karena vektor dari nyamuk diantaranya, Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyamuk yang aktif dan bergerak pada pagi hari hingga sore hari merupakan nyamuk diurnal, sedangkan nyamuk yang aktif  ketika malam hari merupakan nyamuk nokturnal. Penelitian ini dilakukan dengan penyaringan  jentik nyamuk, pemeliharaan, dan pengamatan ketika dewasa.  Data yang telah diperoleh dianalisis dengan  populasi rata-rata menggunakan Microsoft Excel  2007. Kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik   uji t-test dan uji distribusi menggunakan SPSS 16.  Kemudian dilakukan pemetakan komposisi nyamuk dimasing-masing lokasi. Ditmukan tiga jenis nyamuk yang tertangkap. Anopheles, Culex, dan Culex quinquesfaciatus. Rata-rata  populasi nyamuk tertinggi yang didapatkan di lima titik merupakan nyamuk dari genus Anopheles yang terdapat didesa Dagan sebesar 15,3 populasi, dan genus Culex yang terdapat didesa kedungmegari sebesar 11,7 populasi.   Kata kunci: Anopheles, Culex, diurnal, Lamongan, nyamuk.
Komposisi Serangga Kanopi Pohon Apel di Desa Poncokusumo Kabupaten Malang nursaidah, iin; Leksono, Amin Setyo; Yanuwiadi, Bagyo
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.015 KB)

Abstract

Iin Nursaidah(1), Amin Setyo Leksono(1), Bagyo Yanuwiadi(1), 1) Laboratorium Ekologi dan Diversitas Hewan Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universits Brawijaya, Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia. Tel. & Fax. : +62341-575841. e-mail : iin_ns@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan, struktur komunitas, diversitas serangga kanopi yang mengunjungi pohon apel di Poncokusumo pada musim bunga dan buah, mendiskripsikan komposisi serangga kanopi pohon apel Poncokusumo pada musim bunga dan buah, dan mengetahui pengaruh musim dan perangkap bejana (pan trap) warna kuning dengan warna biru terhadap kelimpahan serangga kanopi pengunjung pohon apel Poncokusumo, serta mengetahui struktur komunitas vegetasi semak dibawah pohon apel di Poncokusumo pada musim bunga dan buah. Pencuplikan serangga kanopi dilakukan dengan metode perangkap bejana (pan trap). Masing-masing pencuplikan dilakukan empat kali setiap musim. Analisis vegetasi semak dibawah pohon apel menggunakan metode Kurva Spesies Area. Data perbandingan kelimpahan, diversitas, struktur komunitas baik serangga maupun vegetasi semak dibawah pohon pada musim bunga dan buah dianalisis dengan indeks nilai penting dan diversitas (Indeks Shannon-Wiener). Pengaruh musim dan warna perangkap dianalisis dengan uji-t tidak berpasangan. Kesamaan komposisi dua musim dan warna perangkap dianalisis menggunakan (Indeks kesamaan Bray-Curtis). Hasil menunjukkan Serangga kanopi pohon apel Poncokusumo pada musim bunga lebih banyak dibandingkan musim buah dengan nilai berturut-turut 1014 spesimen dan 480 spesimen. Struktur komunitas dengan pola dominan ditunjukkan dengan indeks nilai penting yang diperoleh famili Aphididae pada musim bunga dengan jumlah INP 56,87% dan Famili Cecidomyiidae pada musim buah dengan INP 55,26% sedangkan diversitas serangga kanopi di musim bunga dan musim buah hampir sama pada tingkatan sedang yaitu berturut-turut dengan nilai 2,37 dan 2,40. Kesamaan antara dua komposisi serangga kanopi dengan indeks Bray-Curtis pada musim bunga dan musim buah sebesar 0,13. Berdasarkan hasil uji-t tidak terdapat perbedaan kelimpahan serangga kanopi secara signifikan antara perangkap warna biru dengan kuning. Struktur vegetasi naungan pohon apel pada musim buah didominasi oleh Capsicum annum dengan INP 37,65%. Kata kunci: apel, komposisi, pan trap, poncokusumo, serangga kanopi
Respon Beberapa Galur Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) pada Fase Pertumbuhan Vegetatif Terhadap Cendawan Rhizoctonia solani (Kuhn) nafriana, dany wahyu; Indriyani, Serafinah
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.535 KB)

Abstract

Sorgum merupakan salah satu tanaman serealia yang banyak mengandung karbohidrat. Rhizoctonia solani merupakan salah satu patogen tular tanah yang mampu menggagalkan panen sorgum. Penelitian bertujuan untuk mempelajari respon beberapa galur sorgum koleksi Balai Penelitian Kacang - kacangan dan Umbi - umbian (Balitkabi) terhadap cendawan R. solani. Penelitian dilaksanakan mulai Oktober 2012 sampai Juni 2013 di laboratorium dan rumah kasa hama penyakit Balai Penelitian Kacang – kacangan dan Umbi – umbian (Balitkabi). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), 13 galur sorgum dengan perlakuan inokulasi cendawan R. solani diulang sebanyak 3 kali untuk tiap galurnya,  sedangkan untuk kontrol yaitu tanpa pemberian cendawan. Data dianalisis menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa inkubasi cendawan R. solani berlangsung dari 4 sampai 42 hari. Diperoleh tiga galur sorgum yang menunjukkan masa inkubasi terpendek, yaitu galur nomor 3 (4 hari), 4 (5 hari), dan 10 (6 hari). Berdasarkan tingkat serangan R. solani mengindikasikan bahwa galur nomor 8 merupakan galur yang sangat tahan terhadap cendawan R. solani. Galur nomor 8 dapat digunakan sebagai tetua dalam penciptaan varietas tahan terhadap R. solani. Galur rentan tidak didapatkan dalam penelitian ini.

Page 2 of 54 | Total Record : 533