cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmu Teknik
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 84 Documents
DESAIN SUCKER ROD PUMP UNTUK OPTIMASI PRODUKSI SUMUR SEMBUR ALAM L5A-X DI PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU Arini, Desi; Arief, Taufik; Prabu, Ubaidillah Anwar
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumur yang terus berproduksi akan mengalami penurunan tekanan reservoir dan akibatnya produktifitas sumur menurun, maka perlu ditambah tekanan agar fluida dapat mengalir ke permukaan, yaitu melalui metode pengangkatan buatan (artificial lift)[1]. Dalam perencanaannya dapat dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif (perhitungan) berupa besarnya laju produksi sumur. Penurunan produksi yang terjadi pada sumur sembur alam L5A-X struktur Niru hanya mencapai 41,67 BOPD [2]. Oleh sebab itu dibutuhkan metode pengangkatan buatan agar sumur dapat berproduksi secara optimal. Metode artificial lift yang dipilih adalah menggunakan sucker rod pump. Pemilihan alat ini dilakukan berdasarkan laju produksi sumur yaitu, melalui analisis kurva inflow performance relationship (IPR). Dari hasil análisis kurva IPR sumur L5A-X  struktur Niru masih produktif untuk menghasilkan fluida yaitu sebesar 594,12 BFPD. Untuk merencanakan setiap komponen-komponen pompa maka dilakukan perhitungan secara teoritis. Hasil perhitungan optimasi pompa untuk sumur L5A-X jenis pompa yang digunakan adalah tipe pompa Tubing Heavy Wall Barrel  (TH). Parameter pemilihan pompa, yaitu diameter plunger sebesar 2 ¼  in dan diameter tubing 2 7/8  in. Dengan merencanakan kecepatan pemompaan 7 SPM, panjang langkah pemompaan 144 inch dan kombinasi ukuran rod yang akan dipakai, yaitu ¾ in, 7/8 in, 1in maka, diperoleh laju produksi sebesar 578,62 BFPD. Dapat disimpulkan metode yang efektif untuk sumur produksi L5A-X adalah metode artificial lift dengan menggunakan sucker rod pump. Kata Kunci : laju produksi, artificial.lift, sucker rod.pump  
PENGARUH POWDER FACTOR PELEDAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS BACKHOE KOMATSU PC 2000 DI PT.BUKIT ASAM (PERSERO)TBK pratama, dian septa; sudarmono, djuki; iskandar, hartini
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT.Pama Persada Nusantara sebagai kontraktor pemboran dan peledakan pada lapisan interburden B2C Pit Pre-Bench pada bulan Oktober - November 2013 mengalami penurunan nilai powder factor dibawah standar PT.Bukit Asam (Persero)Tbk. Powder factor standar PT.Bukit Asam (Persero)Tbk sebesar 0,19 kg/m3 - 0,24 kg/m3. Nilai powder factor diturunkan menjadi 0,11 kg/m3 - 0,17 kg/m3 akibatnya menimbulkan pengaruh terhadap persentase fragmentasi ukuran > 100 cm, nilai digging time serta produktivitas Backhoe Komatsu PC 2000 tidak tercapai. Ketidaktercapain produktivitas tersebut dianalisis nilai fragmentasinya berdasarkan metode Kuzram (1973), digging time, dan produktivitasnya kemudian setelah dianalisis mencari nilai rekomendasi powder factor untuk mecapai target produktivitas. Analisis powder factor 0,11 kg/m3 – 0,17 kg/m3 secara berurutan hasil fragmentasi ukuran >100 cm adalah 32,65%, 34,22%, 33,93%, 32,32%, 27,41%, 27,1 %, 25,2 %, hasil digging time secara berurutan 17,35 detik, 17,27 detik, 16,56 detik, 16,12 detik, 14,23 detik, 13,04 detik, dan hasil produktivitas secara berurutan 551,817 bcm/jam, 574,273 bcm/jam, 579,817 bcm/jam, 600,253 bcm/jam, 665,406 bcm/jam, pada hasil analisis powder factor 0,11 kg/m3 – 0,17 kg/m3 diatas fragmentasi tidak ada yang dibawah 15 %, digging time tidak optimal dan target produktivitas tidak ada yang tercapai tercapai 750 bcm/jam. Jadi, untuk mencapai target produktivitas 750 bcm/jam dihitung dengan persamaan regresi linier rekomendasi powder factornya 0,22 kg/m3 dengan digging time 10,29 detik, dan untuk perbaikan geometri peledakan menggunakan persamaan RL. ASH (1990) agar fragmentasi dibawah 15 % menghasilkan burden 6 m, spasi 7 m, powder charge 4,25 m, stemming 3,45 m, subdrilling 0,3 m, kedalaman lubang ledak 8 m, dan tinggi jenjang 7,7 m dan menghasilkan powder factor 0,24 kg/m3 dengan persentase fragmentasi ukuran >100 cm sebesar 13,17 %. Maka powder factor yang direkomendasikan adalah 0,22 kg/m3– 0,24 kg/m.
KAJIAN TEKNIS SISTEM PENIRISAN PADA PIT TAMBANG BATUBARA PT. DIZAMATRA POWERINDO, KABUPATEN LAHAT –PROVINSI SUMATERA SELATAN saputra, Muhammad rully; arief, taufik; iskandar, hartini
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Dizamatra Powerindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang eksploitasi batubara yang menggunakan sistemtambang terbuka. Pada saat musim penghujan, dasar tambang yang berada pada elevasi +44 mdpl selalu tergenangoleh air dan hal ini diperparah oleh dimensi sump yang tidak memenuhi kualifikasi secara teknis dan ekonomis. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengeluarkan air yang masuk ke dalam tambang PT. Dizamatra Powerindo sehinggatidak mengganggu proses penambangan. Penelitian ini dilakukan dengan mengolah dan menganalisis data-data sepertidata curah hujan, suhu, faktor jenis tanah, catchment area sehingga didapatkan hasil berupa sistem penirisan yangpaling ideal untuk daerah penelitian.Dari analisa, didapatkan bahwa volume air yang masuk ke dalam tambangsebesar 17.396,182 m3dengan volume sump aktual 13.914,1 m3 sehingga diperlukan penambahan volume sump menjadi16.375 m3. Sistem penirisan dengan menggunakan saluran terbuka membentuk catchment area baru sebesar250.847m2sehingga volume air limpasan yang masuk ke dalam tambang berkurang sebesar 2.566,08 m3/hari sehingga waktuuntuk mengeringkan air di sump akan lebih cepat. Selain itu saluran terbuka juga dapat mengurangi resiko terjadinyaerosi di areal penambangan akibat pergerakan air limpasan permukaan.
EVALUASI PENANGGULANGAN SCALE DENGAN METODE INJECT SCALE INHIBITOR PADA SUMUR “X” DI PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU friadi, rendi; prabu, ubaidillah anwar; iskandar, hartini
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 5 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses pendistribusian minyak mentah, sering dijumpai adanya masalah yang dapat mengganggu aliran fluida yang melewati pipa. Salah satu problematika yang sering terjadi pada proses pendistribusian crude oil adalah terbentuknya endapan yang disebut scale. Scale adalah hasil pengendapan mineral yang berasal dari air formasi yang terproduksi bersama minyak dan gas. Scale didefinisikan sebagai suatu deposit dari senyawa-senyawa anorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal pada permukaan suatu substansi. Penyebab langsung terbentuknya scale adalah penurunan tekanan, perubahan temperatur, dan bercampurnya dua macam mineral yang susunan mineral yang dikandungnya tidak saling cocok. Adanya scale menimbulkan banyak masalah dalam proses produksi minyak dan gas karena dapat mengganggu proses pendistribusian fluida, disamping itu biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pembersihan dan pencegahannya juga tinggi. Pencegahan terbentuknya scale di lapangan minyak khususnya di dalam pipa distribusi crude oil adalah dengan menginjeksikan bahan-bahan kimia. Dalam penelitian ini telah dilakukan penambahan berbagai bahan kimia seperi HCl, CuSO4 dan campuran HCl dengan CuSO4 untuk berbagai variasi konsentrasi.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CARA PEMADATAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA SWABAKAR PADA TEMPORARY STOCKPILE PIT 1B DI PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM s, syahrul; yusuf, maulana; handayani, harminuke eko
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telp/fax. (0711) 580137 , Email : Syahrulchae@yahoo.comABSTRAKBatubara yang dihasilkan dari front penambangan pada umumnya tidak langsung dikirm ke konsumen tetapi ditumpuk sementara ditempat penumpukan yang disebut stockpile. Permasalahan utama yang dihadapi perusahaan dalam penumpukan batubara baik pada temporary stockpile adalah swabakar. Oleh karena itu perusahaan menggunakan cara pemadatan untuk mencegah terjadinya swabakar.Dari hasil kajian di lapangan didapatkan bahwa pada temporary stockpile pit 1B TE63LS banko barat pada tambang batubara PT Bukit Asam, pemadatan menggunakan alat berat bulldozer komatsu tipe D85ESS dengan sistem layer per layer dimana tebal pemadatan setiap layer sekitar 50cm. Pemadatan dilakukan dengan meratakan permukaan tumpukkan kemudian dilakukan gerakan maju mundur sebanyak dua kali. Pemadatan yang dilakukan sudah efektif dimana rata-rata tonase batubara yang dipadatkan lebih kurang 645 ton/jam dengan kemampuan memadatkan dari bulldozer D85ESS 859,05/jam. Setelah dilakukan penerapan metode pemadatan kenaikan temperatur menjadi relatif stabil dimana rata – rata sebelum dilakukan pemadatan 37,1 oC dan setelah pemadatan menjadi 34 oC. Sehingga metode pemadatan yang dilakukan sudah efektif karena dapat menekan kenaikan suhu yang hasilnya dapat menghambat terjadinya swabakar pada temporary stockpile.
KAJIAN TEKNIS PENGARUH KETEBALAN LAPISAN BED PADA PAN AMERICAN JIG TERHADAP RECOVERY TIMAH DI TB 1.42 PEMALI PT TIMAH (PERSERO) TBK, BANGKA BELITUNG selviyana, fathiya; hasjim, machmud; juniah, restu
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jig di Instalasi Pencucian Bijih Timah TB 1.42 Pemali memiliki dua tahapan pemisahan, yaitu tahapan pertama pemisahan dengan jig primer dan tahapan kedua adalah pemisahan dengan jig clean up. Recovery yang dihasilkan dari kedua tahapan jig tersebut belum optimal pada ketebalan lapisan jig bed aktual (80 mm). Pada jig primer dengan distribusi ukuran partikel feed 50#, diperoleh recovery sebesar 96,51% dan losses yang terjadi sebesar 0,35 ton/bulan dengan produksi sebesar 9,67 ton/bulan. Penelitian ini menggunakan dua ketebalan lapisan jig bed yaitu 75 mm dan 85 mm. Pada ketebalan jig bed 75 mm terjadi peningkatan recovery sebesar 2,66% menjadi 99,17% dan penurunan losses sebesar 0,30 ton/bulan menjadi 0,05 ton/bulan dengan produksi 6,02 ton/bulan. Pada ketebalan jig bed 85 mm terjadi penurunan recovery sebesar 2,37% menjadi 94,14% dan peningkatan losses sebesar 0,28 ton/bulan menjadi 0,63 ton/bulan dengan produksi sebesar 10,12 ton/bulan. Sedangkan pada jig clean up dengan distribusi ukuran partikel feed 70#, recovery yang dihasilkan pada ketebalan lapisan jig bed aktual (80 mm) tidak optimal yaitu sebesar 93,17% dan losses yang terjadi sebesar 13,75 ton/bulan dengan produksi sebesar 201,39 ton/bulan. Penelitian pada jig clean up dilakukan pada ketebalan lapisan jig bed 75 mm, diperoleh peningkatan recovery sebesar 6,31% menjadi 99,92% dan terjadi penurunan losses sebesar 13,57 ton/bulan menjadi 0,18 ton/bulan dengan produksi sebesar 212,96 ton/bulan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa semakin kecil ketebalan lapisan jig bed maka recovery yang dihasilkan akan semakin besar tetapi kadar dan losses yang dihasilkan akan semakin kecil.
PERHITUNGAN FLOWRATE QUENCH AIR OPTIMUM PADA SISTEM THERMAL OXIDIZER DI LAPANGAN SINGA LEMATANG ASSET PT MEDCO E&P INDONESIA narisah, elan; mukiat, mukiat; abro, muhammad akib
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thermal oxidizer (TOx) merupakan salah satu sistem pada lapangan gas yang berfungsi untuk mengoksidasi waste gas.Sistem ini sangat penting apabila sistem ini terganggu maka dapat mengganggu keseluruhan sistem pada centralprocessing plant di PT Medco E&P Lematang. Temperatur TOx dalam kondisi normal berada pada temperature ±1600oF, sedangkan batas atas temperatur maksimum TOx berada pada temperatur1900 oF. Kondisi ini disebut dengankondisi high high. Apabila TOx mencapai kondisi high high maka keseluruhan sistem TOx akan mati. Pada sistem TOxquench air berperan dalam mendinginkan flue gas hasil pembakaran. Sehingga dibutuhkan flowrate quench air yangsesuai untuk menjaga kondisi temperatur TOx. Penulis membuat beberapa simulasi perhitungan berdasarkan dataharian dari digital control system. Dari simulasi ini didapatkan besarnya flowrate quench air optimum untuk menjagakondisi TOx dalam keadaan normal adalah sebesar 19,094 lb/hr.
WATER MANAGEMENT SYSTEM TAMBANG PADA PIT PT ULIMA NITRA JOBSITE PT MENAMBANG MUARA ENIM saputra, arie; juniah, restu; abro, akib
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 5 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Ulima Nitra merupakan salah satu kontraktor pertambangan batubara yang berada di Sumatera Selatan. Secaraumum lokasi tambang berada di daerah perbukitan, kegiatan penambangan dilakukan dengan metode surface mining.Penggunaan sistem ini mengakibatkan lokasi penambangan berhubungan langsung dengan udara luar. Salah satupengaruhnya adalah hujan yang dapat menyebabkan terjadinya genangan air pada dasar tambang. Keberadaan airakan mengganggu kelancaran kegiatan penambangan, air tersebut harus dikeluarkan dari lokasi penambangan.Metode penirisan tambang yang digunakan oleh PT Ulima Nitra adalah sistem penirisan terpusat. Penggunaan metodeini menempatkan sebuah sump pada setiap jenjang atau bench. Sistem pengaliran dilakukan dari jenjang paling atasmenuju jenjang-jenjang yang berada di bawahnya, sehingga akhirnya air akan terpusat pada main sump untukkemudian dipompakan. Jika terjadi hujan, tambang tergenang air, kondisi ini dapat menggangu kegiatanpenambangan walaupun pompa dihidupkan. Hal ini membuktikan bahwa sistem penirisan yang digunakan belumefektif. Penelitian ini mendesain sump dan saluran terbuka yang dapat menampung air limpasan, agar debit air yangmasuk ke dalam area penambangan berkurang. Sistem penirisan yang direncanakan dapat menampung curah hujansebesar 16,19 mm/hari dengan luas catchment area sebesar 49,60 ha dan debit total yang masuk ke area tambangsebesar 9793,663 m3/hari, pompa yang dipakai adalah pompa sykess cp220i dengan head total 31,21m , debit 443,76m3/jam dan kecepatan putaran mesin sebesar 1800 rpm.
EVALUASI PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PROYEK KOMERSIALISASI GAS LAPANGAN X UNTUK MEMENUHI SYARAT VOLUME DAN TEKANAN PADA KONTRAK PERJANJIAN JUAL BELI GAS (PJBG) DI PT PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI khairunisa, aristia; prabu, ubaidillah anwar; suwardi, fuad rusydi
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Pertamina EP Asset 1 Field Jambi saat ini sedang melaksanakan kerjasama dengan BUMD Muaro Jambi berupa kegiatan jual beli gas, ditandai dengan dibuatnya kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara pihak PT Pertamina EP Asset 1 Field Jambi selaku penjual dan pihak BUMD Muaro Jambi selaku pembeli. Pertamina Jambi akan memproduksi gas sesuai dengan syarat dan spesifikasi yang tertera pada kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG), yaitu volume gas sebesar 2,5-2,8 MMSCFD dan tekanan gas sebesar 100-200 psig, dimana persyaratan ini menyesuaikan dengan spesifikasi fasilitas yang ada di CNG Station milik BUMD Muaro Jambi. Guna memenuhi kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang telah disepakati tersebut, pihak Pertamina Jambi melaksanakan Proyek Komersialisasi Gas pada Lapangan X. Persiapan yang matang diperlukan agar pelaksanaan proyek ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan persyaratan pada perjanjian, maka dari itu diperlukan evaluasi pada tahap persiapan dan pelaksanaan Proyek Komersialisasi Gas pada Lapangan X. Persiapan Proyek Komersialisasi Gas telah berjalan dengan baik. Persiapan tersebut yaitu pada fasilitas produksi, berupa separator, gas scrubber dan gas filter separator yang telah dapat memisahkan dan menyalurkan gas yang sesuai dengan permintaan konsumen serta persiapan pada sumur produksi berupa pemilihan bean 13 mm untuk memproduksikan gas sebesar 2,8389 MMSCFD dan tekanan sebesar 140 psig sesuai dengan permintaan konsumen. Dengan persiapan yang baik tersebut maka pelaksanaan Proyek Komersialisasi Gas pada Lapangan X berjalan dengan lancar dengan dialirkannya gas sesuai dengan syarat dan spesifikasi yang tertera pada kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PT Pertamina EP Asset 1 Field Jambi selaku penjual dan BUMD Muaro Jambi selaku pembeli.
KAJIAN TEKNIS PENGARUH FRAGMENTASI TERHADAP DIGGING TIME EXCAVATOR PC 2000 PADA PELEDAKAN INTERBURDEN B2C DI TAMBANG AIR LAYA, DI PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk. TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN fitriani, fitriani; toha, muhammad taufik; bochori, bochori
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengupasan interburden B2C pada Tambang Air Laya di PT. Bukit Asam (Persero), Tbk dilakukan dengan drillingblasting.Geometri peledakan aktual rata-rata yang diterapkan adalah burden 7 meter dan spasi 8 meter. Geometritersebut akan berpengaruh terhadap tingkat fragmentasi batuan hasil peledakan. Fragmentasi hasil peledakan memilikidistribusi ukuran batuan yang harus sesuai dengan kapasitas bucket dari excavator PC 2000. Hasil fragmentasi aktualyang dihitung menggunakan metode Kuz-Ram dengan menggunakan geometri peledakan aktual didapat hasilfragmentasi yang kurang dari 1 meter sebanyak 70,24%. Berarti untuk ukuran lebih dari 1 meter sebanyak 29,75 %.Geometri usulan yang disarankan adalah geometri usulan menurut R.L Ash dengan burden sebesar 6 meter dan spasisebesar 8,4 meter. Perhitungan teoritis distribusi fragmentasi untuk geometri menurut R.L Ash didapat hasilfragmentasi yang kurang dari 1 meter sebanyak 91,80%. Berarti untuk ukuran lebih dari 1 meter sebanyak 8,20%.Sedangkan untuk produktivitas excavator PC 2000 untuk material hasil peledakan yang paling besar pada tanggal 30mei 2014 yaitu sebesar 918,67 bcm/jam. Sedangkan untuk yang paling kecil pada tanggal 02 juni 2014 yaitu sebesar688,64 bcm/jam.