cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmu Teknik
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 84 Documents
KAJIAN KINERJA WATERFLOODING PADA STRUKTUR X LAPISAN Y FORMASI TALANG AKAR LAPANGAN A PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD PRABUMULIH Murti, Merina; Ibrahim, Eddy; Suwardi, Fuad Rusydi
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 4 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian kinerja Waterflooding merupakan analisis penilaian untuk mengetahui kesalahan dan tingakt keberhasilan dari pelaksanaan Waterflooding pada struktur X lapisan Y di lapangan A PT. Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih. Analisis waterflooding dilakukan karena produksi semakin menurun dalam jangka waktu 6 tahun setelah dilakukannya injeksir. Analisis dilakukan menggunakan data harian dan bulanan dengan menganalisis sumuran dan struktural. Analisis sumuran dan struktural dilakukan menggunakan data produksi dan injeksi yang diolah pada parameter Hall Plot, Profil Injeksi, Voidage Replacement Ratio, Profil Produksi, dan Bubble Map. PT. Pertamina melakukan injeksi air (Waterflooding) harus dilakukan analisis kinerjanya secara berkala baik harian maupun bulananan guna mengetahui kesalahan yang terjadi. Dalam menganalisis kinerja Waterflooding secara sumuran dan struktural harus mengola data produksi dan data injeksi pada parameter yang digunakan. Hasil analisis diketahui kegiatan injeksi air (Waterflooding) berhasil karena adanya peningkatan tekanan pada struktur X lapisan Y di lapangan A dan terjadi peningkatan perolehan produksi minyak dengan kumulatif produksi minyak sebelum dilakukannya waterflooding dari januari 1965-September 1997 adalah 22235 MBBL dan setelah dilakukannya waterflooding pada Oktober 1997-Mei 2013 adalah 28873 MBBL.Kata kunci : Analisis waterflooding Secara Sumuran dan Struktural
PERENCANAAN DESIGN DAN SIMULASI HYDRAULIC FRACTURING DENGAN PERMODELAN SIMULATOR FRACCADE 5.1 SERTA KEEKONOMIANNYA PADA FORMASI LAPISAN W3 SUMUR KAJIAN VA STRUKTUR LIMAU BARAT PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU Pratiwi, Vinta Adetia; Prabu, Ubaidillah Anwar; Herlina, Weny
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakmampuan reservoir untuk meloloskan aliran fluida dalam jumlah besar dapat terjadi karena permeabilitas yangrendah. Berdasarkan data reservoir, permeabilitas formasi pada Sumur Kajian VA termasuk ke dalam permeabilitastight (ketat), yaitu sebesar 11 mD, sehingga fluida dari dalam reservoir sulit untuk mengalir ke dalam lubang sumurkarena kerusakan formasi. Dengan rendahnya permeabilitas formasi maka terjadilah penurunan laju produksi, dari830,4 BFPD menjadi 490 BFPD, dan penurunan produktivitas oil rata-rata dibawah 100 BPD sejak Januari 2014akibat adanya kerusakaan formasi. Oleh karena itu, dipilihlah metode stimulasi dengan hydraulic fracturing untukdiaplikasikan pada Sumur Kajian VA dalam meningkatkan produksi. Dalam penelitian tugas akhir di PT Pertamina EPAsset 2 Field Limau dari tanggal 7 April 2014 hingga 7 Mei 2014, peneliti menggunakan FracCADE 5.1 untukperencanaan design dan simulasi serta perhitungan manual dalam segi teknis dan ekonomis. Dari hasil penelitiantugas akhir yang dilakukan, peneliti mengaplikasikan model rekahan PKN (Perkirns, Kern & Nordgren) agar panjangrekahan yang diperoleh jauh lebih besar dari tinggi rekahan. Proppant yang akan digunakan adalah 16/30 Arizon jenisSand dengan harga US$0,18. Fluida perekah yang digunakan sebagai Pad dan campuran untuk Slurry adalahYF560HT w/10 lb/k J353 + 20 lb/k J418 dan fluida perekah sebagai Flush adalah 2% KCL Water. Geometri rekahandiprediksi memiliki tinggi 35,1 ft, panjang rekahan 262,8 ft, dan lebar rekahan 0,7154 inch. Nilai konduktivitas yangterbentuk sebesar 10.455 mD dengan permeabilitas fracture 175.370,422 mD.ft. Nilai perkiraan indeks produktifitasmeningkat hingga 2,014 dengan laju produksi prediksi 823,913 BFPD. Total biaya pengeluaran untuk perencanaandesign Sumur Kajian VA sebesar US$465.049,677 dengan net revenue satu tahun produksi diperkirakanUS$14.763.281,460. Modal yang akan dikeluarkan akan kembali dalam waktu 20 hari setelah sumur beroperasikembali. Sehingga Sumur Kajian VA ini layak untuk dilakukan stimulasi hydraulic fracturing.Kata Kunci: Design, Simulasi Hydraulic Fracturing, FracCADE 5.1, Keekonomian
ANALISA LAJU PRODUKSI KRITIS MENGGUNAKAN METODE CHIERICI DALAM EVALUASI TERJADINYA WATER CONING PADA SUMUR X LAPANGAN Y PT PERTAMINA EP ASSET 1FIELD RAMBA Jenita, Faula; Komar, Syamsul; Bochori, Bochori
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan terus meningkatnya kebutuhan akan minyak dan gas bumi memicu PT Pertamina EP Asset 1 Field Ramba yang bergerak di bidang industri minyak dan gas bumi untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi. Salah satu langkah nyata yang diambil oleh PT Pertamina EP Asset 1 Field Ramba ialah menganalisa sumur produksi kenapa oil recovery nya menurun. Salah satu penyebab penurunan oil recovery disebabkan oleh tingginya kadar air. Ada beberapa faktor penurunan kadar air, salah satunya adalah terjadinya Water Coning.Water Coning adalah problem pergerakan air secara vertikal menyusup ke lapisan produktif. Problem ini dapat terjadi akibat Q actual melebihi Q kritis, sehingga penghisapan secara berlebihan mengakibatkan gradien tekanan alir melebihi gaya gravitasi sehingga terjadi penerobosan lapisan produktif oleh air. Gejala water coning ini dapat dilihat dari permukaan, yaitu terjadinya peningkatan kadar air yang significant diteruskan dengan analisa seberapa besar laju produksi kritisnya dengan metode chiericci dan dianalisis juga perkembangan coningnya. Dari data produksi Q actual pada sumur X-41 sebesar 87 Bopd, X-95 sebesar 131 Bopd, X-98 sebesar 189 Bopd, dan X-99 sebesar 148 Bopd. Hasil dari perhitungan laju produksi kritis menggunakan metode chierici untuk sumur X-41 adalah 0,42 Bopd, sumur X-95 sebesar 1,19 Bopd, sumur X-98 sebesar 18,36 Bopd, dan sumur X-99 sebesar 14,96 Bopd. Hal ini menyatakan bahwa ke empat sumur yang dikaji mengalami water coning karena Q actual dari keempat sumur ini jauh melebihi Q kritis nya.Kemudian dilakukan penentuan penanganan untuk masalah coning tersebut.Kata Kunci :Water Coning, Laju Produksi Kritis, Chierici.ABSTRACT
RANCANGAN LOKASI DISPOSAL UNTUK RENCANA PENAMBANGAN PIT INUL EAST SELAMA BULAN JULI 2013 SAMPAI DESEMBER 2014 DI DEPARTEMEN HATARI PT KALTIM PRIMA COAL Prayoga, Yoggie; Toha, Muhammad Taufik; Bochori, Bochori
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 4 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pit Inul East mulai beroperasi pada bulan Juli 2013 sampai Desember 2014. Selama beroperasi satu setengah tahun, pit Inul East direncanakan memproduksi batubara sebanyak 2.415.874 ton. Agar bisa memproduksi batubara, maka sebanyak 35.297.841 BCM overburden perlu dipindahkan keluar dari pit. Material overburden memiliki swell factor 1,2 dan shringkage factor 0,9. Untuk itu, dirancanglah sebuah lokasi disposal untuk menampung overburden yang dipindahkan dari pit Inul East sebanyak 38.121.671 CCM. Rancangan lokasi disposal overburden dibuat pada arah barat laut dari pit Inul East. Disposal dibangun pada areal seluas 120 Ha dengan topografi daerah berbentuk lembah. Rancangan dimulai pada elevasi 40 hingga elevasi 80m. Rancangan terdiri dari lima layer, yaitu layer RL40, RL50, RL60, RL70 dan RL80, dimana masing-masing layer memiliki ketebalan 10 m. Geometri dari disposal adalah 10 m untuk ketebalan, 340 untuk slope angle dan 75 m untuk lebar berm. Ada dua jalur masuk untuk menuju lokasi, yaitu jalur utara dan jalur selatan. Kapasitas tampungan dari lokasi disposal adalah sebanyak 39.027.394 CCM. Dengan kapasitas 39.027.394 CCM, lokasi disposal akan mampu menampung overburden yang dipindahkan dari pit Inul East selama satu setengah tahun. Untuk nilai kestabilan lerengnya setelah dianalisa dengan metode bishop’s diperoleh angka 1,943 untuk overall slope jenuh.Kata kunci : rancangan, disposal, lereng
KAJIAN EFEKTIVITAS PENENTUAN DOSIS KURIFLOCK PC-702 UNTUK MENGURANGI TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) PADA AIR TAMBANG DI KPL STOCKPILE 1 PT BUKIT ASAM (PERSERO),Tbk arisepta, muhammad syafran; handayani, harminuke eko; iskandar, hartini
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dampak negatif kegiatan pencucian batubara adalah timbulnya kekeruhan air. Terdapat 4 parameter yangmenjadi perhatian PT Bukit Asam (Persero),Tbk berdasarkan peraturan Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2009yaitu pH, TSS , Fe dan Mn. Pada musim penghujan laju debit air yang masuk ke dalam catchment area seluas 35 Ha dikawasan KPL stockpile 1 PT Bukit Asam (Persero),Tbk akan meningkat yang menyebabkan air di KPL Stockpile 1menjadi lebih keruh dari pada kondisi tidak hujan. Akibat kekeruhan itu didapatlah tingkat TSS yang tinggimerupakan salah satu standar mutu baku mutu lingkungan yang wajib di penuhi oleh PT Bukit Asam (Persero),Tbksebagai perusahaan pertambangan batubara di Indonesia yang sangat peduli terhadap kestabilan ekosistem alamsekitar. Oleh sebab itu perlu di lakukan proses pengendalian dengan cara aktif yang dalam hal ini menggunakanreagen kimia polimer flokulan yaitu Kuriflock PC-702 yang dapat mengurangi kadar TSS air sehingga di harapkanhasil akhir pengendalian air asam tambang memenuhi baku mutu lingkungan dan air dapat dimanfaatkan perusahaandan selebihnya di buang ke badan sungai dengan aman sesuai baku mutu lingkungan. Tujuan penelitian ini adalahmenentukan dosis yang efektif untuk menurunkan kadar TSS air tambang. Untuk mencapai tujuan dilakukan ujilaboratorium jar test dengan kecepatan adukan 150 rpm, sehingga terjadi proses flockulasi yaitu terikatnya partikelpartikelpadat dan kemudian mengendap secara gravitasi. Uji jar test dilakukan berdasarkan sample air yang di ambildengan tingkat TSS yang tertinggi. Sample yang diambil berasal dari saluran inlet dan outlet. Dari hasil uji jar test didapatkan dosis yang efektif yaitu 0,2 ppm untuk menangani TSS air dalam kondisi tidak hujan dan 0,8 ppm untukmenangani TSS air pada kondisi hujan.
EVALUASI PENGGUNAAN SUCKER ROD PUMP PADA SUMUR RB-36 RB- 91, DAN RB-135 DENGAN MENGGUNAKAN DATA SONOLOG DAN DYNAMOMETER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI PT PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RAMBA Hartono, Hendra; Ibrahim, Eddy; Yusuf, Maulana
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara umum metode produksi dibagi menjadi dua, yaitu sembur alam (natural flow) dan pengangkatan buatan (artificiallift). Sembur alam merupakan metoda mengalirnya fluida dari zona perforasi ke permukaan sumur secara alamiah, halini disebabkan tekanan reservoir yang mendorong fluida naik ke permukaan masih sangat tinggi. Seiring dengan waktuberproduksi, maka terjadi penurunan tekanan reservoir dan keadaan ini menyebabkan berkurangnya tingkat produksisumur tersebut, maka untuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan cara pengangkatan buatan (artificial lift).Adapun tujuan dari artificial lift adalah untuk membantu pengangkatan fluida dari dalam sumur ke permukaan. Salahsatu metode pengangkatan ini, yaitu sucker rod pump. Untuk meningkatkkan produktivitas suatu pompa sucker rod pumpperlu diperhatikan kapasitas produksi pompa,panjang langkah, kecepatan pemompaan maupun letak kedalaman pompa.Sumur RB-36, RB-91, dan RB-135 adalah sumur migas yang terdapat di lapangan Ramba, PT Pertamina EP Asset 1Field Ramba. Berdasarkan analisis kurva IPR Vogel diperoleh laju produksi maksimal (Qmaks) untuk masing-masingsumur, yaitu RB-36 sebesar 612,18 BFPD, RB-91 sebesar 336,18 BFPD dan RB-135 sebesar 306,70 BFPD, sedangkandari data sonolog diperoleh bahwa produksi sumur RB-36 sebesar 485 BFPD, RB-91 sebesar 257 BFPD dan RB-135sebesar 236 BFPD. Berdasarkan hasil analisis dan optimasi yang telah dilakukan diperoleh besar laju produksi yangdapat dicapai sumur RB-36 sebesar 500 BFPD, sumur RB-91 sebesar 283 BFPD dan sumur RB-135 sebesar 270 BFPD.Dari hasil uji dynamometer akan diperoleh data pump card ketiga sumur tersebut. Dari analisis data pump card ketigasumur tu diperoleh bahwa sumur RB-36 mengalami fluid acceleration, sumur RB-91 mengalami kebocoran padatravelling valve, sedangkan untuk RB-135 mengalami kerusakan pada standing valvenya.
ANALISIS SISTEM BACKHEO – DUMP TRUCK PADA TAMBANG BATU GRANIT DI PT. TRIMEGAH PERKASA UTAMA TANJUNG BALAI KARIMUN KEPULAUAN RIAU Wiranaya, Arnadi; mukiat, mukiat; syarifudin, syarifudin
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 5 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT.Trimegah Perkasa Utama memiliki sasaran produksi sebesar 220.000 ton/bulan. Alat mekanis terdiri dari 2 unit backhoe cat 375 L berkapasitas 6 m3 yang dikombinasikan dengan  5 unit dump truck Cat 740 dengan kapasitas munjung 30 m3 dan 3 unit dump truck Volvo A35E dengan kapasitas munjung 30 m.3.Produksi nyata yang dihasilkan oleh kombinasi kerja alat mekanis tersebut sebesar 180.760  ton/bulan, sedangkan perhitungan produksi teoritis yang dihasilakan oleh alat mekanis sebesar 211.109 ton/bulan.Untuk memenuhi sasaran produksi perbulannya, dilakukan kajian terhadap waktu kerja efektif. Waktu kerja efektif yang ada masih memungkinkan untuk dilakukan peningkatan dengan memperkecil atau menekan adanya waktu hambatan yang dapat dihindari. Dengan menekan waktu hambatan yang dapat dihindari, maka akan menyebabkan peningkatan efisiensi kerja. Produksi yang dapat dihasilkan  oleh alat gali-muat dan alat angkut setelah dilakukan perbaikan waktu kerja adalah sebesar 224.752 ton/bulan untuk alat mekanis yang dioperasikan. Dari perhitungan Match Factor terhadapa kombinasi kerja didapat nilai sebesar 0,72 – 0,83 (MF <1), yang berarti faktor kerja alat gali-muat lebih rendah dari faktor kerja alat angkut. Dengan upaya tersebut di peroleh produksi alat mekanis yang mampu memenuhi sasaran produksi yang telah ditetapkan yaitu 220.00 ton/bulan.
EVALUASI JUMLAH ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT SERTA PERHITUNGAN BAHAN BAKAR UNTUK MEMPRODUKSI 300.000 TON/BULAN BATU GRANIT DI PT. TRIMEGAH PERKASA UTAMA KEPULAUAN RIAU ilham, jahar lembadah; asyik, makmur; hak, abuamat
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkembangnya industri pembangunan sekarang ini menyebabkan naiknya permintaan konsumen terhadap batu granit sebagai bahan galian industri. Oleh karena itu produsen batu granit terus menerus meningkatkan produksinya. PT. Trimegah Perkasa Utama sebagai produsen terbesar batu granit di Kepulauan Karimun menargetkan produksi sebesar 300.000 ton/bulan batu granit menggunakan 2 unit alat gali-muat dan 8 unit alat angkut dengan total waktu 20 jam pada 2 shift kerja. Dari hasil pengamatan, didapatkan jumlah produksi sebesar 222.897 ton/bulan dengan waktu efektif kerja sebesar 13,96 jam/hari, sedangkan target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebesar 300.000 ton/bulan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi jumlah alat mekanis yang digunakan untuk memproduksi batu granit dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja. Hasil perhitungan produktivitas setelah dilakukan upaya peningkatan waktu kerja sebesar 15,96 jam/hari dan penambahan alat sebanyak 1 unit alat gali-muat dan 2 unit alat angkut diperoleh produktivitas sebesar 322.294 ton/bulan batu granit.
REKONSILIASI PENAMBANGAN ANTARA RENCANA PENAMBANGAN BULANAN DENGAN REALISASI DI TAMBANG SWAKELOLA B2 PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK musmualim, musmualim; Ibrahim, Eddy; suwardi, fuad rusydi
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kegiatan penambangan sering terjadi adanya ketidaksesuaian antara rencana dengan kondisi aktual dilapangan, ketidaksesuaian ini ditemukan setelah dilakukan rekonsiliasi di akhir progress (bulan). Penggunaansoftware sangat membantu dalam melakukan perencanaan penambangan. Namun, dalam kesempatan ini jugadigunakan untuk merekonsiliasi antara rencana penambangan dengan kondisi actual. Ketidaksesuaian yang seringterjadi mencakup overcut (kelebihan penggalian berdasarkan RL), undercut (kekurangan penggalian), overstripping(pengupasan melebihi target posisi yang ditentukan). Jika tidak diidentifikasi secara dini, ketidaksesuaianini dapat terjadi berulang dan berlanjut setiap bulan, dan akan berpotensi menyebabkan kerugian terhadapperusahaan. Untuk mengetahui mengapa dan dimana saja ketidaksesuaian itu terjadi maka diperlukan rekonsiliasipenambangan. Analisis rekonsiliasi dilakukan menggunakan data pada bulan Juli 2014. Ketercapaian actual progressbulan Juli 2014 adalah 76,33% untuk tanah penutup dan 101,04% untuk batubara. Hasil analisis didapatkan bahwapenggalian sesuai dengan rencana (In Mine Plan Design) adalah 60,43% untuk tanah penutup dan 83,42% untukbatubara. Dengan kelebihan penggalian (overcut) 11,95% untuk tanah penutup dan untuk batubara adalah17,44%.Penggalian diluar batas rencana penambangan (over-stripping) 8,66% untuk tanah penutup. Sedangkan untuk materialyang belum terselesaikan (undercut) adalah 39,57% untuk tanah penutup dan 16,58% untuk batubara. Factorpenyebab ketidaksesuaian antara rencana penambangan dengan realisasi disebabkan oleh factor kinerja alat gali muat(overburden) yang digunakan tidak optimal karena banyaknya waktu effektif yang hilang dan factor pengawasan akibatsering hilangnya patok-patok elevasi. Ketidaktercapaian rencana penambangan berdampak pada stripping ratio sisapenggalian tahun 2014. Hal ini terlihat pada meningkatnya stripping ratio pada sisa penambangan 2014 dari rencanaawal 1:4,22 naik menjadi 1:6,39. Hal ini dikarenakan material yang tidak selesai penggaliannya terakumulasi padabulan selanjutnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketercapaian rencana penambangan denganpenjadwalan ulang penggunaan alat gali muat (excavator backhoe) dan meningkatkan pengawasan.
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI GAS PADA SEPARATOR TERPASANG DI STASIUN PENGUMPUL GAS MUSI BARAT PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD hidayat, rahmat; amin, muhammad; herlina, weny
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan pengamatan lapangan, separator terpasang mempunyai variabel terpasang yaitu luas bagian dalamseparator (Ag) sebesar 13,7 ft² dan dimensi separator (IDxH) adalah 5,91 ft x 14,76 ft dengan target produksi 45,17MMSCFD. Rata-rata volume produksi aktual gas yang dihasilkan separator terpasang yaitu sebesar 44,27 MMSCFD.Performa separator MB 1 V 1010 HP Production Separator tidak efektif karena tidak mencapai target volumeproduksi sebesar 45,17 MMSCFD. Tekanan separator secara teoritis sebesar 536,66 psia inilah yang terpasang padasaat separator terpasang tidak mencapai rata-rata target volume produksi. Upaya peningkatan produksi gas padaseparator terpasang di Stasiun Pengumpul Gas Musi Barat dilakukan dengan cara menganalisa variabel idealseparator, yaitu luas bagian dalam separator (Ag) dan dimensi separator (IDxH) agar variabel aktual tetap terpasanguntuk mencapai target volume produksi aktual gas yaitu 45,17 MMSCFD. Setelah dilakukan perhitungan, variabelideal separator untuk mencapai target volume produksi gas sebanyak 45,17 MMSCFD, maka didapat luas bagiandalam separator (Ag) sebesar 5,4 ft² dengan dimensi separator (IDxH) adalah 3,24ft x 12,00 ft