cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmu Teknik
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 84 Documents
KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBERAIAN INTERBURDEN B2C SECARA RIPPING PADA TAMBANG BANKO BARAT PIT-1 TIMUR, PT BUKIT ASAM (PERSERO), TBK. UPTE, SUMATERA SELATAN Puspita, Mega; Rahman, A; HAK, Abuamat
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Metode yang digunakan dalam pemberaian batuan antara lain adalah ripping, free digging, dan drilling-blasting. Ripping adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk memberai batuan apabila alat gali-muat sudah tidak mampu lagi menggali material tersebut. Karena esensialnya peran ripping, maka perlu kiranya untuk mengkaji metode tersebut dari segi teknis dan ekonomis agar penggunaan ripping dapat dimaksimalkan. Untuk mengkaji metode ripping dari segi teknisnya, dilakukan estimasi produktivitas dozing-ripping/bulan serta pengamatan terhadap hubungan digging time dengan produksi aktual/shift dari Backhoe Excavator Caterpillar E385 CL. Dari segi ekonomis dilakukan kajian terhadap biaya ripping/bcm batuan dengan menggunakan Bulldozer Caterpillar D9R. Biaya ini dihitung dalam dua cara penggadaan alat yaitu rental dan beli. Estimasi produktivitas dozing-ripping/bulan adalah 355.849,2 bcm (empiris) dan 389.428,2 bcm (spesifikasi produsen alat). Rata-rata digging time dari Backhoe Excavator E385 CL adalah 08,88 detik dan rata-rata persentase realisasi ketercapaian produksi adalah 87%. Biaya ripping/bcm batuan dengan rental adalah Rp 5.593,95/bcm sedangkan dengan membeli alat adalah sebesar Rp 3.193,47/bcm. Dapat disimpulkan bahwa dengan membeli alat sendiri akan lebih menguntungkan daripada rental.Kata Kunci : ripping, digging time, produksi, rental, alat sendiri.
ANALISIS KERUSAKAN FORMASI BERDASARKAN DATA PRESSURE BUILD UP DENGAN METODE HORNER PLOT UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN FOMASI SUMUR X PADA LAPANGAN PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RANTAU silalahi, ursula c; prabu, ubaidillah anwar; herlina, weny
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan formasi adalah salah satu penyebab terjadinya penurunan laju produksi suatu sumur, seperti pada Pertamina EP Asset 1 Field Rantau pada sumur x yang mengalami penurunan laju produksi yang diduga mengalami kerusakan formasi. Untuk menentukan adanya kerusakan formasi suatu sumur dapat dilakukan uji pressure build up dengan metode Horner Plot. Uji pressure build up dilakukan dengan cara memproduksi suatu sumur dalam selang waktu tertentu dengan laju aliran yang konstant, kemudian menutup sumur tersebut. Dari uji tersebut akan didapat data yaitu data petrofisik (kedalaman lapisan, ketebalan lapisan, dan porositas), data fluida reservoir (faktor volume formasi, kompressibilitas total, dan viskositas oil), dan data pendukung lainnya (laju aliran fluida, jari-jari sumur, waktu produksi, tekanan stastik sumur dan tekanan kepala sumur). Dari uji pressure build up juga didapat data tekanan, perubahan waktu (Δt), serta temprature, sehingga dapat dihitung horner time. Dari data tersebut dapat dibuat kurva horner plot antara tekanan (PWS) dengan horner time. Dari kurva Horner Plot diperoleh persamaan logarithmic y=-18,2.ln(x)+674,0 dengan nilai R²=0,99. Dari persamaan ini dapat digunakan untuk menetukan slope, tekanan dasar sumur (Pwf), tekanan reservoir (P*), tekanan 1 jam (P1jam). Hasil analisis dari data yang didapat yaitu permeabilitas 49,466 mD, skin +34,840, perubahan tekanan akibat skin (ΔPskin) 382,370 psi, productivity indexs ideal 0,738 bbl/day.psi, productivity indexs actual 0,208 bbl/day.psi, dan flow efficiency 0,282 dengan radius investigation 2397,400 ft yang menunjukan bahwa sumur X lapangan Pertamina EP Asset 1 Field Rantau mengalami kerusakan formasi.
KAJIAN TEKNIS PENANGANAN LUMPUR (MUD HANDLING) PADA MAIN SUMP UNTUK OPTIMALISASI POMPA PADA PIT DARMO PT ULIMA NITRA TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN saputra, wendi fauzan; komar, syamsul; abro, akib
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lumpur yang terdapat di dalam main sump Pit Darmo PT Ulima Nitra disebabkan karena terhentinya aktivitas penambangan (Stand by) pada bulan Maret-April 2014. Air yang terdapat pada main sump tercampur dengan material-material di sekitar main sump dan adanya gerusan longsor pada lereng (bench) di arah timur yang berupa clay tertransport ke dalam main sump mengalami sedimentasi menjadi lumpur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penanganan lumpur pada main sump. Pengendalian lumpur pada main sump ini dapat dilakukan dengan membagi main sump menjadi beberapa bagian (blok), sehingga lumpur pada main sump dapat dikeluarkan secara bertahap. Volume lumpur pada main sump sebanyak ±8.353,69 Bcm, pembuatan tanggul sebanyak ±12.956,46 Bcm. Alat mekanis yang digunakan untuk membuat blok, mengeluarkan lumpur dan pembuatan tanggul yakni kombinasi Backhoe Komatsu PC 200 Short Arm, Backhoe Komatsu PC 200 Long Arm, dan Backhoe Kobelco SK 200. Produktivitas total per hari adalah ±3.574,56 Bcm dan lama waktu pengerjaan penanganan lumpur selama ± 7 hari. Dengan membagi main sump menjadi beberapa blok maka lumpur dapat dikendalikan. Blok yang terdapat pompa sykes CP220i telah terisi air sehingga pompa dapat bekerja optimal kembali dengan debit 115 liter/s dan head pompa 33,8 m.
ANALISA HASIL ACIDIZING TREATMENT UNTUK MENANGGULANGI SCALE CaCO3 DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BERPRODUKSI SUMUR R-11 PT. PERTAMINA EP ASSET 2 LIMAU FIELD kinasih, realita christi; amin, muhammad; prabu, ubaidillah anwar
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring berjalannya waktu, produksi minyak pada sumur R-11 mengalami penurunan dimana laju produksi padatanggal 5 Februari 2013 sebesar 600 BLPD menjadi 264 BLPD pada 11 Februari 2013. Salah satu penyebabterjadinya penurunan produksi adalah terbentuknya endapan scale yang dapat menghambat aliran fluida baik padazona perforasi, tubing atau flowline, maupun pada peralatan permukaan. Scale merupakan endapan yang terbentukkarena proses kristalisasi dan pengendapan mineral yang terkandung pada air formasi. Untuk mengatasi scale dandiharapkan dapat meningkatkan produksi maka dilakukan stimulasi dengan metode acidizing. Acidizing adalah prosespelarutan material batuan yang terdapat disekitar zona perforasi. Dalam pelaksanaan acidizing terdapat 3 tahaputama yaitu pickle job, acid job dan swab. Pickle job merupakan kegiatan membersihkan tubing dari endapan ataukorosi sebelum dilakukannya acidizing. Chemical yang digunakan adalah KCl dengan konsentrasi 2% . Setelah picklejob maka selanjutnya melakukan acid job, yang bertujuan untuk menghilangkan scale pada zona perforasi. Chemicalyang digunakan adalah HCl dengan konsentrasi 15%. Setelah acid bereaksi dengan scale, maka selanjutnya dilakukanswab untuk mengeluarkan chemical acid. Apabila air formasi bernilai PH : 7 dan Cl- : 11k maka swab selesai. Setelahmelakukan proses acidizing maka scale yang menghambat fluida menjadi larut, sehingga aliran fluida menjadi lancardan produksi pun meningkat menjadi 1248 BLPD. Indikator keberhasilan pelaksanaan stimulasi acidizing dapat dilihatdari peningkatan laju produksi (Q), kurva Inflow Performance Relationship (IPR), dan Productivity Index (PI).
EVALUASI PERIMETER BLASTING TERHADAP TINGKAT GETARAN TANAH (GROUND VIBRATION) PADA PRE BENCH PIT AIR LAYA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK fitri, dini anisa; Toha, M Taufik; bochori, bochori
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 5 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan penambangan batubara di PT. Bukit Asam (Persero), Tbk dilakukan dengan sistem open pit. Kegiatan pengupasan tanah penutup yang tidak efisien dilakukan dengan dozer dan ripper akan dilakukan dengan peledakan. Kegiatan peledakan pada lokasi pre bench sudah mencapai dinding akhir penambangan dan lokasi yang semakin dekat dengan bangunan kantor penunjang tambang akan menimbulkan dampak yang membahayakan jika jalannya peledakan kurang optimal. Dari kegiatan peledakan akan menghasilkan dampak seperti getaran yang sifatnya mengganggu dan retakan terhadap bangunan jika sudah melewati ambang batas yang diizinkan. Dari dua belas kegiatan peledakan, rata-rata nilai getaran yang dihasilkan 5,66 mm/s dan hasil ini telah melewati ambang batas aman yang diizinkan yaitu 5 mm/s. Sehingga atas dasar nilai getaran yang tinggi dan lokasi peledakan yang sudah dekat dengan bangunan perkantoran inilah PT. Bukit Asam menerapkan metode peledakan khusus yaitu Line Drilling. Setelah diterapkan selama sembilan hari nilai rata-rata getaran yang didapat adalah 5,62 mm/s yang juga masih melewati ambang batas aman. Sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap peledakan khusus yang dilakukan agar bernilai optimal. Evaluasi dilakukan pada elemen-elemen penting dalam geometri rancangan Line Drilling yaitu ukuran diameter lubang Line Drilling, Spasi dan kedalaman lubang Line Drilling. Ukuran diameter yang diusulkan adalah 3 inchi, spasi 0.3 m, jarak baris lubang ledak terakhir ke lubang ledak Line Drilling 3,75 m dan kedalaman lubang yang sama dengan lubang ledak produksi.
ANALISIS PENENTUAN JENIS FLUIDA PENDORONG MENGGUNAKAN METODE MATERIAL BALANCE BERDASARKAN NILAI RECOVERY FACTOR PADA LAPANGAN “ARL” PETROCHINA INTERNATIONAL JABUNG LTD arlind, freisha; rahman, a; prabu, ubaidillah anwar
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapangan “ARL” telah berproduksi sejak bulan Januari 2001. Diketahui bahwa mekanisme pendorong yang bekerjapada reservoir ini merupakan water drive. Untuk meyakinkan hasil tersebut, maka dilakukan pengkajian ulang denganmenggunakan metode yang berbeda sebagai bahan validasi. Berdasarkan analisa mekanisme pendorong yang telahdilakukan dengan menggunakan metode material balance, reservoir lapangan ini benar memiliki jenis Water DriveMechanism sebagai mekanisme pendorongnya dimana tenaga pendorong terbesarnya didominasi oleh air, yaitu WaterDrive Index (WDI) 74,1%, Untuk meyakinkan hasil analisis dengan menggunakan metode material balance tersebut,maka dilanjutkan dengan perhitungan recovery factor dengan metode decline curve.Nilai recovery factor yang didapat dari hasil perhitungan ini adalah 37,58% dengan prediksi kumulatif minyak sampaiSeptember 2013 ini adalah sebesar 21.432 MBBL dan Remaining Reserve (RR) sebesar 11.357 MBBL, makaLapangan “ARL” ini masih menyisakan cadangan (EUR) sebesar 32.789 MBBL.yang secara teori membenarkanbahwa tingkat perolehan berkisar 35-75% merupakan kisaran efisiensi perolehan minyak pada jenis water drivereservoir.
EVALUASI PENGGUNAAN POMPA TERHADAP AIR LIMPASAN KOLONG LAMA TAHUN 2014 PADA TAMBANG BESAR 1.42 PEMALI PT. TIMAH (PERSERO), TBK BANGKA BELITUNG adnin, muhammad; komar, syamsul; abro, muhammad akib
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tambang Besar 1.42Pemali PT. Timah (Persero), Tbk yang berlokasi di Pemali, Bangka Belitung merupakantambang timah dengan metoda Tambang Terbuka. Sistem operasi penambangannya menggunakan sistem shoveland truck. Pengolahan Awal menggunakan sistem hydroliking dan jigging. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui jumlah air yang masuk sesuai dengan sump yang tersedia sehingga diperoleh jumlah pompa yangsesuai dengan kemajuan tambang pada tahun 2014 s.d. 2015. Total luas pit yang diprediksi dalam area TambangBesar 1.42 Pemali pada tahun 2014 sebesar 3,4 Km2 dengan luas total catchment area 0,69 Km2. Luas inidibebankan pada satu kolam penampung sementara yaitu sump lama dimana digunakan 2 pompa yang dipasangseri. Analisa yang dilakukan terhadap peta rencana operasi penambangan 2014 menunjukkan, ternyata daerahsump lama akan dilakukan penambangan. Hal ini dikarenakan di lapisan bawah sump terdapat bijih timah yangekonomis. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomentasikan untuk melakukan penambahan 2 unit pompadengan debit 200 m3/jam agar sump dapat kering sesuai rencana. Penambahan ini diharapkan dapat mendukungoperasi penambangan secara optimal sesuai dengan rencana teknis penirisan tambang pada area Kolong Lama.
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU HASIL REDUKSI BATU KAPUR MENGGUNAKAN HAMMER CRUSHER SEBAGAI BAHAN UTAMA PEMBUATAN SEMEN DI PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK rustandi, kiagus muhammad; hasjim, machmud; juniah, restu
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk menggunakan alat hammer crusher untuk memecah batu kapur dengan hasil produkmemiliki ukuran linier <120 mm (Produk Kecil). Produk tersebut ditransportasikan menuju Vertical Raw Mill (VRM)untuk digiling bersama bahan lainnya menjadi raw meal. Vibrasi pada alat VRM dari bulan Januari hingga Maret 2014mencapai 16 mm/s. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan vibrasi yang disebabkan terproduksinya produk denganukuran >120 mm (Produk Besar) oleh hammer crusher. Oleh karena itu, dilakukan analisis mutu reduksi untukmengetahui persentase produksi produk besar. Analisis dilakukan dengan cara sampling produk yang diambil di atasbelt conveyor (15-BC-02). Jumlah berat sampel sebanyak 323.652 gram dari total 72 sampel yang diambil selama bulanApril 2014. Setelah dilakukan analisis dan perhitungan diketahui bahwa persentase produk besar yang dihasilkansebesar 8,82%. Selanjutnya, nilai reduction ratio (RR) aktual pada alat sebesar 5,5 (untuk ukuran linier maksimum).Hasil ini menunjukkan bahwa hammer crusher mengalami penurunan kinerja. Penurunan kinerja alat disebabkankerusakan karena aus dan bengkok pada bagian alatnya, seperti hammer dan grate basket. Saat ini, cara yang dapatdilakukan dengan perbaikan hammer dan grate basket untuk mengoptimalkan kembali kinerja hammer crusher. Namun,alternatif lain yang lebih optimal dan efisien untuk memisahkan produk kecil dan produk besar adalah denganmemasang pengayak (screening) pada rangkaian belt conveyor (15-BC-02).
EVALUASI HASIL APLIKASI HYDRAULIC FRACTURING PADA RESERVOIR KARBONAT SUMUR BCN-28 DI STRUKTUR APP PT PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD Cahyaningsi, Bimbi; Prabu, Ubaidillah Anwar; Herlina, Wenny
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  PT Pertamina EP dalam rangka mengoptimalkan produksi melakukan berbagai inovasi terhadap sumur di struktur APP, termasuk salah satunya di sumur BCN-28. Sumur BCN-28 memiliki permeabilitas rendah yaitu 5 mD, cadangan sisa 201 MSTB dengan tekanan reservoir 1721 sedangkan laju aktualnya hanya 8 bopd, sehingga pada tanggal 25 Agustus 2012 dilakukan hydraulic fracturing. Hydraulic fracturing harus di evaluasi keberhasilannya untuk dapat dijadikan refrensi. Dalam evaluasi keberhasilan hydraulic fracturing dengan menggunakan data produksi, data reservoir dan geometri rekah, akan dilihat model rekahan, indeks produktivitas yang dihasilkan dari geometri rekahan, pengaruh proses hydraulic fracturing terhadap permeabilitas formasi serta kurva IPR setelah dilakukan hydraulic fracturing. Secara umum tahapan pada hydraulic fracturing adalah tubing pressure test, tubing pickling, step rate test, minifrac dan mainfrac. Pada proses hydraulic fracturing data dianalisa dengan anggapan bahwa model rekahan yang dapat terbentuk adalah model 2D, yaitu model PKN (Perkins, Kern & Nordgren). Analisa model PKN tersebut menghasilkan geometri rekahan (xf, hf, dan wf). Selanjutnya digunakan untuk memperkirakan perbandingan indeks produktivitas (J/Jo) dengan metoda CSD (Cinco-Ley, Samaniego dan Dominique) dan persamaan vogel. Analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan laju produksi sebesar 109 BOPD, perkiraan indeks produktivitas pada sumur BCN-28 dengan metoda CSD sebesar 2.28 sedangkan persamaan vogel didapat productivity index sebesar 1.6 dan perkiraan permeabilitas formasi dengan persamaan Howard and Past sebesar 13.178 md.Kata Kunci: Permeabilitas, Hydraulic Fracturing, Produksi.ABSTRACT
RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN PADA AREAL PASCA TAMBANG DENGAN METODE BACKFILLING DIGGING SYSTEM DI PIT KELUANG PADA TAMBANG BATUBARA PT BATURONA ADIMULYA SUMATERA SELATAN Noviyanti, Noviyanti; Asyik, Makmur; syariffudin, syariffudin
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 5 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pertambangan berpotensi mengubah bentangan alam, sehingga diperlukan upaya untuk menjaminpemanfaatan lahan di wilayah bekas kegiatan pertambangan agar sesuai peruntukannya. Untuk mengurangi lubangbukaan bekas tambang di Pit Keluang, maka dilakukanlah penimbunan overburden kembali di pit Keluang untukmengurangi lubang bukaan bekas tambang dengan jarak yang lebih dekat sebagai bahan pertimbangan. Berdasarkanpada peraturan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Nomor 4 Tahun 2009 maka setiapperusahaan pertambangan diwajibkan melakukan reklamasi dan pascatambang. Faktor keamanan lereng timbunaninpit dump merupakan salah satu factor penting untuk menghindari terjadinya kelongsoran di daerah timbunan. Datageoteknik material didaerah penambangan yaitu kohesi 1490 kg/m2, sudut geser dalam 17,490, dan density 1677 kg/m3.Pembuatan bench dibuat pada elevasi 6 m – 42 m dengan geometri lereng single slope 180, tinggi bench 6 m, lebarbench 18 m dan overall slope 100 dengan faktor Keamanan Lereng FK = 1.61, nilai ini sudah cukup aman dalampembuatan design lereng. Adapun kapasitas dari back filling final di Pit Keluang berdasarkan design lereng yang telahdibuat adalah sebesar 12.288.399,57 ccm. Pembagian sequence penimbunan dibagi menjadi empat sequence denganrincian sequence I sebesar 1.500.000 ccm, sequence II 2.386.111,05 ccm, sequence III 3.750.825,31 ccm dan sequenceIV 4.651.463,21 dan merupakan design final dari back filling. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan back fillingdi Pit Keluang selama 3 tahun 5 bulan dengan kemampuan produktivitas alat mekanis yang dimilki.