Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJIAN KOMINUSI LIMESTONE PADA AREA PENAMBANGAN PT. SEMEN PADANG (PESERO) Tbk BUKIT KARANG PUTIH INDARUNG SUMATERA BARAT Harahap, Ali Ihsyan; Iskandar, Hartini; Arief, Taufik
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kominusi merupakan tahapan pengolahan bahan galian yang dilakukan di PT. Semen Padang (Persero) Tbk. bertujuan untuk mereduksi limestone agar pengiriman material dari front penambangan menuju storage dengan menggunakan belt conveyor berjalan dengan baik. PT. Semen Padang (Persero) Tbk. menggunakan rangkaian alat kominusi yang menghasilkan product berdiameter ≤ 4 cm. Rangkain alat kominusi yang terdapat di tambang merupakan rangkaian alat kominusi yang menghasilkan coarse product yaitu : mobile crusher, belt conveyor, hammer crusher dan vibrating screen. Mobile crusher menghasilkan product yang berukuran ≤ 5 cm, kemudian diangkut menuju vibrating screen dengan menggunakan belt conveyor untuk pengayakan dimana material berdiameter ≤ 3 cm akan lolos dan langsung dikirim ke storage. Material yang tidak lolos pada vibrating screen akan direcycle pada hammer crusher untuk mencapai ukuran ≤ 4 cm agar semua material dari tambang dapat dikirim (zero discharge). Zero discharge merupakan suatu upaya untuk mengoptimalkan suatu kegiatan pertambangan dimana seluruh material yang ditambang termanfaatkan secara optimal, sehingga berpengaruh terhadap perbaikan dari segi ekonomis, teknik dan lingkungan tambang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi sebesar 7.500.000 ton/tahun sesuai dengan yang telah ditargetkan di PT. Semen Padang (Persero) Tbk. dengan mengoptimalkan peralatan kominusi dapat direalisasikan.Kata kunci : kominusi, crusher, conveyor, screen, discharge.
DESAIN SUCKER ROD PUMP UNTUK OPTIMASI PRODUKSI SUMUR SEMBUR ALAM L5A-X DI PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU Arini, Desi; Arief, Taufik; Prabu, Ubaidillah Anwar
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumur yang terus berproduksi akan mengalami penurunan tekanan reservoir dan akibatnya produktifitas sumur menurun, maka perlu ditambah tekanan agar fluida dapat mengalir ke permukaan, yaitu melalui metode pengangkatan buatan (artificial lift)[1]. Dalam perencanaannya dapat dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif (perhitungan) berupa besarnya laju produksi sumur. Penurunan produksi yang terjadi pada sumur sembur alam L5A-X struktur Niru hanya mencapai 41,67 BOPD [2]. Oleh sebab itu dibutuhkan metode pengangkatan buatan agar sumur dapat berproduksi secara optimal. Metode artificial lift yang dipilih adalah menggunakan sucker rod pump. Pemilihan alat ini dilakukan berdasarkan laju produksi sumur yaitu, melalui analisis kurva inflow performance relationship (IPR). Dari hasil análisis kurva IPR sumur L5A-X  struktur Niru masih produktif untuk menghasilkan fluida yaitu sebesar 594,12 BFPD. Untuk merencanakan setiap komponen-komponen pompa maka dilakukan perhitungan secara teoritis. Hasil perhitungan optimasi pompa untuk sumur L5A-X jenis pompa yang digunakan adalah tipe pompa Tubing Heavy Wall Barrel  (TH). Parameter pemilihan pompa, yaitu diameter plunger sebesar 2 ¼  in dan diameter tubing 2 7/8  in. Dengan merencanakan kecepatan pemompaan 7 SPM, panjang langkah pemompaan 144 inch dan kombinasi ukuran rod yang akan dipakai, yaitu ¾ in, 7/8 in, 1in maka, diperoleh laju produksi sebesar 578,62 BFPD. Dapat disimpulkan metode yang efektif untuk sumur produksi L5A-X adalah metode artificial lift dengan menggunakan sucker rod pump. Kata Kunci : laju produksi, artificial.lift, sucker rod.pump  
KAJIAN TEKNIS SISTEM PENIRISAN PADA PIT TAMBANG BATUBARA PT. DIZAMATRA POWERINDO, KABUPATEN LAHAT –PROVINSI SUMATERA SELATAN saputra, Muhammad rully; arief, taufik; iskandar, hartini
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Dizamatra Powerindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang eksploitasi batubara yang menggunakan sistemtambang terbuka. Pada saat musim penghujan, dasar tambang yang berada pada elevasi +44 mdpl selalu tergenangoleh air dan hal ini diperparah oleh dimensi sump yang tidak memenuhi kualifikasi secara teknis dan ekonomis. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengeluarkan air yang masuk ke dalam tambang PT. Dizamatra Powerindo sehinggatidak mengganggu proses penambangan. Penelitian ini dilakukan dengan mengolah dan menganalisis data-data sepertidata curah hujan, suhu, faktor jenis tanah, catchment area sehingga didapatkan hasil berupa sistem penirisan yangpaling ideal untuk daerah penelitian.Dari analisa, didapatkan bahwa volume air yang masuk ke dalam tambangsebesar 17.396,182 m3dengan volume sump aktual 13.914,1 m3 sehingga diperlukan penambahan volume sump menjadi16.375 m3. Sistem penirisan dengan menggunakan saluran terbuka membentuk catchment area baru sebesar250.847m2sehingga volume air limpasan yang masuk ke dalam tambang berkurang sebesar 2.566,08 m3/hari sehingga waktuuntuk mengeringkan air di sump akan lebih cepat. Selain itu saluran terbuka juga dapat mengurangi resiko terjadinyaerosi di areal penambangan akibat pergerakan air limpasan permukaan.
PERENCANAAN SQUEEZE CEMENTING METODE BALANCE PLUG PADA SUMUR “X” DAN SUMUR “Y” DI LAPANGAN OGAN PT.PERTAMINA EP ASSET 2 PRABUMULIH prasetyo, eko; arief, taufik; prabu, ubaidillah anwar
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Squeeze cementing adalah penyemenan ulang yang dilakukan sebagai salah satu langkah perawatan sumur, dengan cara menempatkan cement slurry dengan volume yang relative sedikit di posisi yang diinginkan, salah satunya untuk menutup zona perforasi . Metode squeeze cementing yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan metode balance plug. Penelitian ini dilakukan terhadap sumur X dan sumur Y dengan cara mengumpulkan data-data sumur, melakukan pengolahan data yang meliputi perhitungan design penyemenan, perencanaan prosedur penyemenan, pengujian hasil penyemenan dengan melakukan tag cement dan uji compressive strength. Hasil penelitian didapatkan bahwa saat dilakukan injectivity test sumur X mengalami loss sehingga perlu dilakukan perencanaan penyemenan ulang karena perencaanaan yang telah dibuat tidak dapat diaplikasikan. Hasil perencanaan ulang didapat bahwa volume semen harus ditambah, dari 6,258 barrel menjadi 8,38 barrel. Sementara sumur Y dalam keadaan normal dan design cementing yang sudah dibuat dapat diterapkan pada sumur. Pada sumur Y dilakukan hesitation dengan tekanan 1.000, sedangkan pada sumur X tidak dilakukan hesitation . Setelah Waiting on cement, dilakukan tag cement, hasil dari tag cement memperkirakan slurry yang masuk zona perforasi sumur X yaitu sebanyak 1,47 barrel dan sumur Y sebanyak 1,77 barrel. Sedangkan uji compressive strength pada semen dilakukan dengan memberi tekanan 600 psi selama 10 menit, dan menunjukkan tekanan tidak turun yang berarti tekanan hasil penyemenan tidak bocor. Sehingga dapat disimpulkan squeeze cementing berhasil menutup zona perforasi sumur X dan sumur Y.
EVALUASI CADANGAN MINYAK SISA BERDASARKAN DECLINE CURVE DENGAN METODE LOSS RATIO DAN TRIAL ERROR & X2- CHISQUARE TEST PADA LAPISAN B PT PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI meriandriani, meriandriani; arief, taufik; herlina, weny
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode kurva penurunan produksi ini digunakan untuk menentukan sisa cadangan (remaining reserve), umur produksi(remaining of life), prediksi laju produksi, dan ultimated recovery. Metode kurva penurunan produksi hanyamenggunakan data laju produksi, data kumulatif produksi dan waktu produksi. Penentuan cadangan minyak sisa yangdilakukan pada lapisan B bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai besarnya cadangan minyak sisa, ultimaterecovery, dan umur lapisan. Dalam penerapan kurva penurunan produksi (decline curve) ini akan dilakukan pemilihanjenis kurva terlebih dahulu dengan metode loss ratio dan trial error & x²-chisquare. Sehingga didapatkan jenis kurvadari masing-masing lapisan untuk mendapatkan jumlah sisa cadangan minyak, ultimate recovery, dan umur produksi.Hasil perhitungan pada lapisan B dengan metode loss ratio mendapatkan hasil remaining reserve sebesar 2.653,8619MSTB, ultimate recovery sebesar 1.1206,3866 MSTB, remaining of life selama 195 bulan, masih berpotensi hinggabulan Mei 2030. Dan dengan metode trial error & x2-chisquare mendapatkan hasil remaining reserve sebesar2.686,9465 MSTB, ultimate recovery sebesar 1.1209,1473 MSTB, remaining of life selama 179 bulan, masih berpotensihingga bulan Januari 2029.
STUDI PEMANFAATAN TEKNOLOGI TERRESTRIAL LASER SCANNER UNTUK MENGHITUNG VOLUME PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT 2 ELEKTRIFIKASI BANKO BARAT PT. BUKIT ASAM, TBK. TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN Maharfi, Ezil Defri; Arief, Taufik; Purbasari, Diana
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2018: Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1265.531 KB) | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.5

Abstract

PT. Bukit Asam, Tbk. merupakan perusahaan pertambangan batubara yang terletak di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Selama ini pengukuran volume pengupasan overburden dilakukan menggunakan alat Total Station. Pengukuran area overburden yang luas dan bentuk permukaan yang beragam menggunakan Total Station dinilai kurang efektif karena lamanya waktu yang dibutuhkan dan rendahnya tingkat ketelitian. Oleh kerena itu, diperlukan alat yang dapat mengukur volume dengan cepat serta menghasilkan data ukuran volume yang detail dan dengan kerapatan tinggi. Salah satunya yaitu penggunaan Terrestrial Laser Scanner. Metode yang digunakan dalam melakukan pengukuran yaitu metode occupation and backsight. Pengukuran menggunakan metode occupation and backsight diperlukan dua titik yang telah diketahui koordinatnya yang digunakan sebagai titik berdiri alat dan untuk titik acuan (backsight). Metode registrasi yang digunakan yaitu metode occupation and backsight dan metode cloud to cloud. Data point clouds yang telah diregistrasi perlu dilakukan filtering untuk menghilangkan noise dan objek asing yang bukan lapisan overburden. Perhitungan volume dilakukan dengan metode cut and fill terhadap model tiga dimensi dari point cloud yang terbentuk. Data hasil perhitungan didapatkan volume pengupasan overburden selama Desember 2017 sampai dengan Mei 2018 adalah sebesar 847.937 m3, dengan rincian 255.700 m3 di bulan Desember 2017, 299.120 m3 di bulan Januari 2018, 227.543 m3 di Bulan Februari 2018 dan 65.572 m3 di bulan Maret 2018.
Application of Air Deck Method to Reduce the Impact of Ground Vibration and Optimization of Limestone Fragment Size in Blasting Activities at PT Semen Baturaja (Persero), Tbk. Arief, Taufik; Purbasari, Diana; Intan, Aliyah
International Journal of Social Service and Research Vol. 3 No. 12 (2023): International Journal of Social Service and Research (IJSSR)
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/ijssr.v3i12.629

Abstract

The field experiment of applying the air deck method to the limestone blasting activities of PT Semen Baturaja (Persero), aims to reduce the impact of ground vibration considering that mining activities are approaching residential areas. In addition, the size of the fragmentation of the blasting results is very important for the effectiveness of the crushing plant. To determine the effectiveness of the application of the air deck method in limestone mining (quarry), blasting planning activities are carried out by dividing the two blasting locations, namely blasting with the air deck method and without using an air deck. By using a zig-zag blasting pattern and the number of holes of 50 Lb, the depth of the drill holes is 9 meters (without air deck) and 13 meters and the type of explosive used is Nonel. From the results of the analysis of limestone blasting with data processing using the split desktop 2.0 demo application, the ground vibration value (micromater system) was obtained. The average value of ground vibration (pVS) shows a smaller value using the air deck method of 0.68 mm/sec while without air deck of 0.74 mm/sec. The results of limestone fragmentation analysis with the air deck method obtained size <75cm reached 91.93%, while for without air deck it was 80.27%. These results show that the air deck method can be applied as a method to assist the Company in reducing ground vibration and limestone fragmentation effectively and efficiently by considering natural factors including geographical factors.
Demonstrasi Gasifikasi Tempurung Kelapa pada Masyarakat Desa Vidian, Fajri; Fitriani, Heni; Arief, Taufik; Alian, Helmy; Yani, Irsyadi; Hadi, Qomarul; Thamrin, Ismail; Zulkarnain, Zulkarnain; Manik, Dion Daud; Rasyid, Abdul; Simarmata, Johanes; Situmeang, Abetnego; Paroluan, Brian Einstein; Doloksaribu, Mikael
Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v4i1.3716

Abstract

The dedication to this activity was prompted by the lack of awareness about the potential use of coconut shells as gas fuel, like LPG, in Tebing Gerinting Selatan Village, as well as in Ogan Ilir Villages in general. The main aim of this activity is to educate the community in Tebing Gerinting Selatan on the technology of converting coconut shells into gas fuel using gasification technology. The educational process includes presentations, demonstrations, and discussions. During the demonstration phase, participants were shown how to operate coconut shell gasification equipment to produce gas fuel. The results of this activity were very encouraging as many participants showed a keen interest in the process and equipment used during the discussion phase. Based on the success of this activity, it can be concluded that there is a high level of public interest in coconut shell gasification technology, and there is a strong desire to apply this equipment to the kerupuk kemplang grilling process in the village.
SOCIALIZATION OF WOOD CHARCOAL GASIFICATION USING DOWNDRAFT GASIFIER Vidian, Fajri; Fitriani, Heni; Arief, Taufik; Alian, Helmy; Hadi, Qomarul; Amri, Julil; Aprianti, Tine; Ramadhan, Daud; Maulana, Gilang Rifki; Manurung, Samuel Takkas; Siregar, Edwin Fernando; Ramadhan, Rizky Fajar; Repaldo, Repaldo; Muslim, Muhammad; Ramadhoni, Muhammad Fathur Arya; Sarie, Tri Mulyani; Aulia, Nia
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): MARET
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v9i1.2632

Abstract

The reduction in fossil energy requires alternative energy that can be renewed. Wood charcoal is one of the alternative sources that can be renewed. Wood charcoal is used to produce energy through direct combustion until now, such as in Pulau Semambu Village, Ogan Ilir, and South Sumatra. The Gasification Method is one technique for converting wood charcoal into gas fuel. This method is not widely known by the community, especially the Pulau Semambu Village, Ogan Ilir people. This Community Service aims to socialize wood charcoal gasification to produce gas fuel in the Pulau Semambu Village Community, South Sumatra. Community service is carried out through Presentations, Q&As, discussions, and demonstrations. The demonstration results showed that the Pulau Semambu Community was very interested in the material provided and the demonstration of making gas fuel from wood charcoal with a gasification process. The demonstration shows that 3 kg of fuel can produce gas for about 50 minutes. The gas fuel formed is identified by the combustion of the resulting gas, which makes the flame.