cover
Contact Name
ANDIKA SETIAWAN
Contact Email
andika.setiawan@umj.ac.id
Phone
+6281283964089
Journal Mail Official
konstruksia@umj.ac.id
Editorial Address
Gedung Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl. Cempaka Putih Tengah 27, Jakarta Pusat
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Konstruksia
ISSN : 20867352     EISSN : 2443308X     DOI : http://dx.doi.org/10.24853/jk.12.2.14-23
Core Subject : Engineering,
Lingkup Jurnal 1. Struktur 2. Keairan 3. Manajemen Proyek dan Konstruksi 4. Material 5. Transportasi 6. Geoteknik
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022" : 15 Documents clear
SIMULASI EVALUASI KOROSI PADA STRUKTUR FLARE STACK Budi Satiawan; Tanjung Rahayu Raswitaningrum
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.146-154

Abstract

Flare stack merupakan salah satu fasilitas penting untuk menunjang operasional dari suatu proses pengolahan minyak dan gas yang berupa menara dimana semua gas yang telah dipisahkan dari minyak dan tidak termanfaatkan akan dialirkan ke flare stack untuk dibakar. Penelitian ini bertujuan untuk menindak lanjuti terkait hasil inspeksidengan ditemukannya bagian dari  flare stack yang telah mengalami korosi hingga terjadinya lubang di area connection ring guy wire padaelevasi sekitar 22m dari muka tanah. Karena adanya korosi tersebut maka akan mengakibatkan penurunan kekuatan dari kemampuan struktur dalam menerima beban luar yang terjadi. Untuk mengetahui besarnya penurunan kekuatan strukur akibat material stack yang korosi ini maka diperlukan studi untuk mengetahui sensitifitas struktur terhadap pengaruh kondisi korosi yang telah terjadi maupun tehadap laju korosi yang ada, dimanaestimasi laju korosi adalah sebesar 0.176 mm/tahun. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh tegangan maksimum yang terjadi akibat beban luar kritis (beban angin) dengan kondisi berturut turut mulai dari kondisi inisial (baru), kondisi saat pengukuran korosi, laju korosi mencapai 70%, laju korosi mencapai 75% sebesar 14,6Mpa, 114 Mpa, 151 Mpa dan 175 Mpa dengan rasio tegangan 0,007, 0,56, 0,74 dan 0,85. Estimasi sisa waktu tersisa untuk mencapai tingkat korosi 75% diperkirakan adalah 1,992 tahun.
COST OVERRUN AKIBAT DESAIN, ESTIMASI DAN REWORK SEBELUM IMPLEMENTASI KONSTRUKSI DIGITAL PADA KINERJA BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG INDONESIA Bagus Prima Anugerah; Mawardi Amin; Agus Suroso
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.42-54

Abstract

Cost overrun merupakan fenomena yang masih terjadi pada pekerjaan konstruksi gedung Indonesia sampai dengan saat ini dengan beragam faktor penyebabnya. Hampir seluruh konstruksi gedung mengalami penambahan biaya, yang terkadang diiringi oleh penambahan waktu. Perubahan desain yang tak terduga selalu menimbulkan masalah baru dalam suatu pekerjaan konstruksi. Estimasi yang salah, serta rework yang terjadi dapat menghasilkan cost overrun yang mempengarui kinerja biaya. Tidak hanya Indonesia, permasalahan dunia konstruksi masih pada ketepatan kesesuaian pencapaian atas rencana biaya, mutu, dan waktu. Penambahan biaya ini sudah menjadi keniscayaan, hanya para stakeholder kegiatan konstruksi selalu berupaya memperkecil nilai tambahan biaya yang akan terjadi. Banyak variabel penyebab cost overrun, diantaranya pada tahap pra pelaksanaan : desain, estimasi, dan pada tahap pelaksanaan : rework. Penelitian ini mempelajari cost overrun yang terjadi akibat tiga variabel penyebab cost overrun tersebut serta mempelajari perubahan kinerja biaya itu sendiri dengan RII. Hasil analisa menggunakan SPSS dengan Model Regresi Linier Berganda,  didapatkan ketiga variabel tersebut masih berpengaruh menyebabkan cost overrun dengan nilai > 3%, dengan RII hasil cost overrun pada kinerja biaya terjadi pada biaya alat, nilai akhir kontrak, dan biaya operasional. Hasil dari uji kebaikan model menunjukkan nilai adjusted r square sebesar 3.5% yang artinya variabel bebas dalam model menjelaskan keragaman dari variabel terikatnya sebesar 3.5% sedangkan 96.5% lainnya dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak disertakan dalam model penelitian. Hal ini dapat terjadi karena begitu banyaknya variabel penyebab cost overrun pada konstruksi.
PENGARUH BAJA TULANGAN LONGITUDINAL DAN MUTU BETON PADA BETON YANG DIPERKUAT FIBER REINFORCED POLYMER (FRP) DENGAN ATENA-GiD Ahmad Ridlwan Arif; Ahmad Zaki
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.102-112

Abstract

Salah satu kelemahan dari balok beton yaitu lemah pada gaya tarik tetapi dengan menggunakan baja tulangan kelemahan tersebut dapat diatasi dan dinamakan balok beton bertulang. Namun, balok beton bertulang juga mempunyai kelemahan, salah satunya adalah lemah terhadap pengaruh lingkungan yaitu korosi dan saat pembebanan terjadi retakan (retak lentur dan retak geser). Untuk mengatasi retak tersebut, salah satu solusi adalah menggunakan fiber reinforced polymer (FRP). Beton yang sudah mengeras akan dilaminasi menggunakan lembaran polymer untuk menambah kekuatan beton tanpa merusak struktur utama beton. Oleh karena itu, penelitian menganalisa pengaruh FRP pada kekuatan beton akan dilakukan pada penelitan ini menggunakan metode elemen hingga. Pada penelitian ini menggunakan software GiD 15.0.1 untuk pemodelan balok secara geometris dan pembagian menjadi elemen-elemen dan ATENA Studio v5 untuk analisis balok secara komputasi dengan metode elemen hingga. Parameter penelitian yang digunakan adalah variasi dari tulangan utama (10 mm, 12 mm dan 16 mm) dan variasi kuat tekan (20 MPa dan 30 MPa). Dari analisis ATENA peningkatan secara umum terjadi pada nilai defleksi dan kapasitas beban maksimum di kedua jenis kuat tekan. Sedangkan tulangan utama dengan diameter 16 mm pada kuat tekan 20 MPa kekakuan sebesar 4,62 kN/mm dan daktalitas sebesar 2,09 adapun pada kuat tekan 30 MPa kekakuan sebesar 2,02 kN/mm dan daktalitas sebesar 10,06. Tulangan utama dengan diameter 16 mm menunjukan hasil optimal dibandingkan variasi diameter 10 mm dan 12 mm. Retak yang terjadi pada beton dengan perkuatan fiber reinforced polymer lebih sedikit dibandingkan tanpa perkuatan fiber reinforced polymer.
TEGANGAN REGANGAN PADA DINDING GESER BERBASIS FINITE ELEMENT Resti Nur Arini; Muhammad Fajri Nur Iman; Dwi Ariyani; Fadli Kurnia
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.12-22

Abstract

Gempa bumi memiliki efek primer seperti kerusakan pada struktur bangunan, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat struktur bangunan dari gedung bertingkat dengan menambahkan pengaku pada struktur. Untuk mempertahankan mekanisme penahan lateral, sistem dinding geser maupun sambungan balok harus cukup kuat ketika beban terjadi. Dengan adanya beban yang bekerja maka akan terjadi tegangan dan regangan pada sebuah dinding geser. Dalam melakukan analisa tegangan-regangan dinding geser dilakukan dua model dinding geser yaitu free standing shear wall dan couple shear wall dengan menggunakan pemodelan finite element. Dalam pemodelan tersebut akan memasukan beban vertical dan beban lateral. Dari hasil pemodelan yang telah dilakukan diperoleh nilai tegangan dan regangan couple shear wall lebih besar dibandingkan free standing shear wall yaitu untuk tegangan 16680 kN/m2 dan untuk regangan 9,8x105. Sehingga dapat disimpulkan dari hubungan tegangan regangan bahwa couple shear wall lebih bersifat daktail dibandingkan dengan free standing shear wall.
PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON ANTARA PENGGUNAAN AGREGAT GUNUNG JEBROD DENGAN AGREGAT SUNGAI CISOKAN Devi Setiawan; Ade Subhan
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.125-134

Abstract

Penelitian ini merupakan studi eksperimental agregat dengan berbeda tempat pengambilan material (quarry). Adapun cara yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan membuat benda uji ukuran 15 x 15 x 15 cm kubus dan 15 x 30 cm silinder dengan kuat tekan rencana 22,5 MPa, 25 MPa dan 27,5 MPa. Hasil pengujian kuat tekan rata-rata untuk beton dengan menggunakan agregat ext. Gunung Jebrod adalah f’c 22,5 MPa sebesar 20,96 MPa, f’c 25 Mpa sebesar19,53 MPa dan f’c 27,5 MPa sebesar 21,13 Mpa. Sedangkan kuat tekan rata-rata untuk beton dengan menggunakan agregat ext. Sungai Cisokan adalah f’c 22,5 MPa sebesar 18,62 MPa, f’c 25 MPa sebesar 19,08 MPa dan 27,5 MPa sebesar 16,07 MPa. Gradasi agregat kasar ext. Gunung Jebrod cenderung seragam dan permukaan kasar dibandingkan dengan agregat ext. Sungai Cisokan yang mempunyai permukaan cenderung bulat dan licin sehingga mengakibatkan hasil uji tekan nilai beton dengan agregat ext. Gunung Jebrod memiliki kuat tekan yang lebih besar 11,14 % untuk f’c 22,5 MPa, 2,32 % untuk f’c 25 Mpa dan 23,94 % untuk f’c 27,5 Mpa dibanding dengan penggunaan agregat ext. Sungai Cisokan.
PENGARUH HYDRAULIC ENGINEERING SOFTWARE TERHADAP KINERJA WAKTU PEKERJAAN DESAIN JARINGAN PERPIPAAN AIR LIMBAH SKALA KOTA Benjamin Julies Lekatompessy; Agus Suroso; Mawardi Amin
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.93-101

Abstract

Saat ini Indonesia berada pada peringkat ke 125 dalam masalah penanganan sanitasi dan air minum [1]. Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyusun program 100% pelayanan air minum, 0 ha permukiman kumuh perkotaan dan 100% pelayanan sanitasi [2] untuk mendongkrak tingkat pelayanan sanitasi di Indonesia antara lain dengan program perencanaan jaringan pipa dan pengolahan air limbah. Tantangan yang dihadapi dalam perencanaan ini adalah terjadinya keterlambatan [3]. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah satunya masih rendahnya penggunaan Advanced Engineering Software [4]. Penggunaan software konvensional seperti Microsoft Excel masih menjadi pilihan dalam menganalisis jaringan pipa air limbah sehingga membutuhkan waktu lebih banyak dalam mendesain ataupun mengoreksi desain. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor pada penggunaan hydraulic engineering software yang berpengaruh terhadap kinerja waktu desain jaringan pipa air limbah. Hasil analisis linear berganda menunjukkan bawah dengan penggunaan secara simultan faktor-faktor kemudahan analisis, pengelolaan skenario, desain otomatis, integrasi dengan GIS dan akurasi memberikan pengaruh positif terhadap waktu desain jaringan pipa air limbah. Dari faktor-faktor tersebut diketahui bahwa pengelolaan skenario memberikan dampak positif paling besar terhadap kinerja waktu desain pipa air limbah skala kota.
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH JANGKA PENDEK DAN MENENGAH KECAMATAN PENAJAM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Rossana Margaret Kadar Yanti; Ajeng Nugrahaning Dewanti
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.113-124

Abstract

Kecamatan Penajam merupakan wilayah terluas di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan luas sebesar 1.207,234 km2. Ibukota Kabupaten PPU ini memiliki jumlah penduduk sebesar 86.040 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,45%. Pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya mengarah pada munculnya permasalahan pemenuhan kebutuhan air bersih untuk aktivitas domestik dan non domestik. Pada tahun 2021, terdapat 64% penduduk Kecamatan Penajam yang belum mampu dilayani oleh Perumda Air Minum Danum Taka. Untuk meningkatkan presentase cakupan pelayanan air bersih tentunya perlu dilakukan analisis terkait proyeksi penambahan jumlah penduduk di Kecamatan Penajam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proyeksi kebutuhan air bersih jangka pendek dan jangka menengah di Kecamatan Penajam. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan beberapa tahapan analisis yaitu pengumpulan data, analisis proyeksi jumlah penduduk, analisis proyeksi kebutuhan air, analisis kapasitas produksi dan potensi air di Kecamatan Penajam. Hasil yang diperoleh dari analisis proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Penajam pada tahun 2041 mencapai 179.661 jiwa dan dibutuhkan air bersih guna memenuhi kegiatan domestik dan non domestik mencapai 257,61 liter/detik. Kondisi ini belum sebanding dengan kapasitas produksi air bersih di Kecamatan Penajam yang hanya mencapai 76,09 liter/det. Kondisi ini seharusnya dapat diatasi dengan meningkatkan kapasitas produksi, melihat potensi sumber air di Kecamatan Penajam yang mencapai 350 liter/detik. Apabila dibandingkan antara kebutuhan dan potensi air bersih di Kecamatan Penajam, diperoleh titik seimbang pada tahun 2041.
SIMULASI BEBAN RUNTUH LERENG DENGAN METODE ELEMEN HINGGA (FINITE ELEMENT METHOD) MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS SE (STUDI KASUS LERENG VILLA SENGGIGI) Tri Sulistyowati; Didi Supriyadi Agustawijaya; Ismail Hoesain Muchtaranda; Agung Prabowo; Muhajirah Muhajirah; Ngudiyono Ngudiyono
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.23-32

Abstract

Senggigi merupakan salah satu kawasan pariwisata unggulan di Pulau Lombok. Sebagai daerah pariwisata banyak dibangun tempat tinggal penduduk, hotel, vila, jalan, dan lain-lain. Berdasarkan kondisi morfologi  merupakan daerah pesisir pantai yang berbukit-bukit, sehingga salah satu alternatif pengembangan kawasan pariwisata adalah ke daerah perbukitan dengan beberapa pertimbangan antara lain keterbatasan lahan, faktor lokasi yang strategis dan faktor estetika.  Secara geologi perbukitan di Senggigi tersusun dari endapan vulkanik dan sedimen yang mempunyai sifat pelapukan yang cukup tinggi dan rentan terhadap bahaya longsor. Hal ini perlu kiranya diantisipasi dengan melakukan analisa untuk menentukan beban runtuh yang diijinkan. Pada penelitian ini, proses simulasi besaran beban runtuh yang diijinkan agar tidak menimbulkan kelongsoran lereng, dilakukan dengan metode elemen hingga menggunakan program ABAQUS SE, untuk menganalisis tegangan, regangan dan deformasi yang terjadi. Analisis stabilitas lereng dilakukan pada kasus lereng Villa Senggigi dengan metode Shear Strength Reduction (SSR) dimana model konstitutif tanah diasumsikan mengikuti kriteria Mohr-Coulomb dengan parameter input : berat volume (g), sudut geser dalam (f), kohesi ( c ), modulus elastisitas ( E ), Poisson rasio  (n) dan sudut dilatasi (y). Simulasi pembebanan dilakukan dengan variasi beban sebesar : 0 kPa (tanpa beban), 50 kPa, 75 kPa, 100 kPa, 125 kPa, 150 kPa, 175 kPa, dan 200 kPa. Berdasarkan hasil simulasi pembebanan terhadap stabilitas lereng beban runtuh yang dijinkan diatas puncak lereng Villa Senggigi adalah 200 kPa dengan faktor keamanan  FOS = 1.5 dan displacement = 1,297 m.
PENGARUH CONTRACT CHANGE ORDER (CCO) TERHADAP KINERJA BIAYA PADA PROYEK HUNIAN BERTINGKAT TINGGI Yogi Iskandar; Budi Susetyo; Agus Suroso
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.55-80

Abstract

Dunia konstruksi di indonesia tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang terjadi mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan konstruksi hal ini yang mengakibatkan adanya pekerjaan tambah atau kurang. Hasil studi kasus riset ini menunjukkan telah terjadi peningkatan biaya perubahan pekerjaan Contract Change Order pada proyek hunian bertingkat tinggi hasil kesepakatan perjanjian kontrak kerja yang sudah disepakati dan ditandatangani bersama telah terjadi peningkatan biaya sebesar 10,32% terhadap biaya kontrak awal struktur dan arsitektur. Riset ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor penyebab dan pengaruh terjadinya Contract Change Order terhadap kinerja biaya, pengaruh dampak, pencegahan dan perbaikan pada proyek hunian bertingkat tinggi. Metode riset menggunakan metode survei dan data diolah dengan meggunakan SEM-PLS. Hasil riset menunjukkan pengaruh simultan terhadap kinerja biaya pada proyek hunian bertingkat tinggi sebesar 49,20% sedangkan 50,36% dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak disertakan dalam model penelitian. Analisis data menggunakan Relative Importance Index (RII) faktor yang berpengaruh diantaranya perubahan lingkup pekerjaan, perubahan spesifikasi, perubahan desain oleh konsultan, perubahan kondisi site, terjadinya bencana alam atau banjir. Meminimalisir terjadinya Contract Change Order pada proyek hunian bertingkat tinggi.
PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI OLEH PENGGUNA JASA DENGAN METODE E-PURCHASING DI DINAS BINA MARGA PROVINSI DKI JAKARTA Khairul Imam; Sarwono Hardjomuljadi; Mawardi Amin
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.155-168

Abstract

Sebagai bagian dari penerapan good governance di Indonesia, saat ini pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan secara elektronik. Hal ini membuat calon penyedia jasa harus menyiapkan tiap persyaratan secara baik serta bersaing secara jujur. Penyedia jasa yang nantinya akanmenjalankan kontrak konstruksi diharapkan adalah dari hasil pemilihan yang baik. Salah satu metode pemilihan penyedia jasa konstruksi di Dinas Bina Marga DKI Jakarta yaitu metode e-purchasing. Terdapat cukup banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan penyedia jasa konstruksi dengan metode e-purchasing. Dengan menggunakan analisis Relative Importance Index (RII), ditemukan bahwa urutan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi di Dinas Bina Marga DKI yaitu (i) Persyaratan Administrasi Penyedia Pekerjaan Konstruksi (RII: 0,890), (ii) Respons Terhadap Pemeriksaan (RII: 0,866), (iii) Pelaksanaan Pekerjaan (RII: 0,840), (iv) Komitmen Tanggung Jawab Masa Pemeliharaan (RII: 0,834), (v) Kelengkapan Teknis Penyedia Pekerjaan Konstruksi (RII: 0,791), (vi) Lain-lain (RII: 0,760), (vii) Pengalaman Kerja (RII: 0,744). Faktor yang paling penting adalah Persyaratan Administrasi Penyedia Pekerjaan Konstruksi yang dipengaruhi oleh indikator penyedia jasa tidak dalam pengawasan pengadilan dan tidak masuk daftar hitam.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 2 Tahun 2025 Vol 16, No 1 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 1 Tahun 2024 Vol 15, No 2 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 15 No. 2 Tahun 2024 Vol 15, No 1 (2023): Jurnal Konstruksia Vol 15 No. 1 Tahun 2023 Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 2 Tahun 2023 Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 1 Tahun 2022 Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022 Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021 Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 2 Tahun 2021 Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 1 Tahun 2020 Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 11 No. 2 Tahun 2020 Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Konstruksia Vol 11 No. 1 Tahun 2019 Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Konstruksia Vol 10 No. 2 Tahun 2019 Vol 10, No 1 (2018): Jurnal Konstruksia Vol 10 No. 1 Tahun 2018 Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Konstruksia Vol 9 No. 2 Tahun 2018 Vol 9, No 1 (2017): Jurnal Konstruksia Vol 9 No. 1 Tahun 2017 Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Konstruksia Vol 8 No. 2 Tahun 2017 Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Konstruksia Vol 8 No. 1 Tahun 2016 Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Konstruksia Vol 7 No. 2 Tahun 2016 Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 7. No. 1 Tahun 2015 Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 7. No. 1 Tahun 2015 Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 6. No. 2 Tahun 2015 Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 6. No. 2 Tahun 2015 Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 6 No. 1 Tahun 2014 Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 6 No. 1 Tahun 2014 Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 2 Tahun 2014 Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 2 Tahun 2014 Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013 Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013 Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 2 Tahun 2013 Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 2 Tahun 2013 Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 1 Tahun 2012 Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 1 Tahun 2012 Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 2 Tahun 2012 Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 2 Tahun 2012 Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 1 Tahun 2011 Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 1 Tahun 2011 Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 2 Tahun 2011 Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 2 Tahun 2011 Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 1 Tahun 2010 Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 1 Tahun 2010 Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 1 No. 1 Tahun 2010 Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 1 No. 1 Tahun 2010 Vol 10, No 2 (2010) Vol 10, No 2 (2001) More Issue