cover
Contact Name
Yogi Kuncoro Adi
Contact Email
pedagogi@uniku.ac.id
Phone
+6282323239779
Journal Mail Official
pedagogi@uniku.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Kuningan, Jawa Barat, Indonesia, 45513
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Pedagogi : Jurnal Penelitian Pendidikan
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 24074837     EISSN : 26141728     DOI : https://doi.org/10.25134/pedagogi.v7i1
Core Subject : Education,
Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan (P-ISSN 2407-4837, E-ISSN 2614-1728) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kuningan (PGSD FKIP UNIKU), Indonesia. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun (Mei & November) sebagai media diseminasi hasil penelitian akademisi dan praktisi pendidikan dasar. Kami mengundang penulis untuk men-submit karya ilmiah di bidang pendidikan dasar yang belum pernah diterbitkan atau tidak sedang ditinjau oleh jurnal lain. Ruang lingkup jurnal ini adalah artikel dari penelitian yang berkaitan dengan pendidikan dasar termasuk strategi pembelajaran, media pembelajaran, kurikulum dan pembelajaran, manajemen pembelajaran dan/atau pendidikan, evaluasi pembelajaran, dan bimbingan konseling di sekolah dasar.
Articles 164 Documents
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SIDAMULYA KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN Yayah Juhariyah
Pedagogi Vol 3, No 2 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.626 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v3i2.1170

Abstract

Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut. Upaya untuk membangkitkan motivasi siswa kelas VI SDN 1 Sidamulya Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan dalam pembelajaran IPS sudah dilakukan guru kelas dengan berbagai macam cara, seperti memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengemukakan gagasan, serta mendesain pembelajaran dalam bentuk diskusi kelompok. Namun demikian, hasil pembelajaran IPS pada Ulangan Harian Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 belum begitu memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai IPS yang hanya 71,29 berada pada urutan ke-4 setelah Bahasa Indonesia (rata-rata 79,22), Ilmu Pengetahuan Alam (rata-rata 76,35), dan Matematika (rata-rata 74,12).Kata Kunci : Quantum Teaching
IMPLEMENTASI MULTIMEDIA I-SPRING DENGAN POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN SALAT UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Irwanto Irwanto
Pedagogi Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.898 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v7i1.2861

Abstract

Capaian hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kurang dari KKM yang ditentukan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam mengenai materi tata cara shalat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Jambu dengan sampel 26 orang dan SDN Kampung Baru dengan sampel 26 orang. Hasil penelitian yang didapat adalah 1) terdapat peningkatan hasil belajar pada kelompok eksperimen jika dilihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa, 2) terdapat peningkatan hasil belajar pada kelompok kontrol jika dilihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa, dan 3) tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen yang menggunakan multimedia iSpring dengan kelompok kontrol yang menggunakan PowerPoint. Dengan adanya media yang digunakan dalam pembelajaran, maka hasil belajar siswa pun mengalami peningkatan.Kata Kunci: implementasi; multimedia iSpring; PowerPoint; hasil belajar
PERAN PENDIDIKAN DALAM MEMBENTUK GENERASI BERKARAKTER PANCASILA Pupu Saeful Rahmat
Pedagogi Vol 3, No 2 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.136 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v3i2.1161

Abstract

28 tahun lagi tepatnya di tahun 2045 Indonesia genap memperingati 100 tahun kemerdekaannya atau yang lebih dikenal dengan Indonesia emas. Dalam menyongsong Indonesia emas 2045, Indonesia harus mempersiapkan sumber daya manusia yang handal. Manusia handal yang dimaksud adalah manusia yang tahan banting memiliki semangat hidp yang tinggi dibarengi dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai tapi tetap tidak kehilangan jati dirinya sebagai warga negara Indonesia yang mempertahankan budaya bangsanya. Di era persaingan global yang semakin kompleks, kita tidak ingin para generasi penerus bangsa menjadi hancur karena kasus-kasus narkoba, tawuran, disintegrasi bangsa korupsi, kolusi dan nepotisme, walaupun saat ini banyak dari kalangan akademisi yang tersangkut dalam kasus korupsi, padahal dari segi intelektual mereka tidak diragukan lagi.Hal ini terjadi karena lemahnya moralitas serta tuntutan perilaku yang konsumtif dan hedonis menjadikan mereka tersangkut kasuskasus tersebut. Upaya untuk memperbaiki Sumber Daya Manusia menuju Indonesia Emas 2045 adalah upaya pendidikan karakter. Bangsa ini tidak hanya menginginkan generasi yang cerdas dari segi intelektual dan keterampilan tetapi yang lebih penting adalah generasi yang bermoral. Untuk membentuk generasi yang bermoral tersebut, kita bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan mempraktikan Pendidikan karakter sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional, dengan demikian Pendidikan karakter harus menjadi perhatian kita dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas untuk kepentingan warga negara secara keseluruhan. Untuk mempersiapkan generasi emas yang berkualitas, berbudaya dan agamis di HUT RI yang ke-100 itu, peran pendidikan karakter sangatlah penting. Dengan demikian, guru dan dosen sebagai pemeran penting dalam sistem pendidikan harus benar-benar menjadi teladan utama bagai para siswa dan mahasiswa. Hakikat guru menurut Ki Hajar Dewantara adalah ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani yakni di depan menjadi contoh jika di tengah membangkitkan hasrat belajar dan jika di belakang memberikan dorongan. Pendidikan memang bukanlah persoalan yang mudah, bila kita tanam sekarang ia dapat dirasakan hasilnya 28 tahun mendatang. Maka dari itu, kita harus bersinergi untuk mewujudkan generasi emas 2045 (100 tahun Indonesia Merdeka). Persoalan-persoalan itu dapat kita pecahkan bersama-sama dengan bergandengan tangan. Tidak ada lagi yang lalai dalam tugas mendidik, tidak saling menyalahkan, tapi harus bahu membahu menciptakan generasi yang berkarakter Pancasila melalui sistem pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan sehingga terwujud generasi emas Indonesia di tahun 2045. Aamiin.Kata Kunci: pendidikan karakter, generasi berkarakter, karakter pancasila.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL SISWA SD KELAS RENDAH Myrna Apriany Lestari; Marlina Eliyanti; Adi Permana
Pedagogi Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.941 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v4i2.1234

Abstract

Dekadensi moral hari ini banyak melibatkan anak-anak tidak hanya menjadi korban namun juga sebagai pelaku. Hal tersebut menimbulkan tanda tanya besar tentang efektivitas penanaman nilai-nilai moral yang diajarkan oleh orang tua di rumah juga guru di sekolah karena nilai-nilai moral dipelajari oleh individu sejak usia dini. Guru dan orang tua perlu membantu anak untuk mengembangkan kata hati dan meningkatkan kendali diri melalui aktivitas pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu metode yang dapat dipilih adalah mendongeng dengan media buku cerita bergambar.Pada pelaksanaan Kurikulum 2013 di SDN 2 Sakerta Timur, guru dibekali Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Salah satu contoh media pendamping yang dapat digunakan oleh guru pada subtema 4 pembelajaran 1 adalah buku cerita bergambar yang menceritakan tentang kegiatan sehari-hari siswa di malam hari, dengan buku cerita bergambar sebagai media pendamping guru dapat menanamkan nilai-nilai moral pada siswa kelas rendah dengan metode mendongeng.Hasil uji efektivitas menujukkan t hitung -3,637 dan t tabel 2,365 untuk df 7 dan signifikansi 0,05 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara nilai rata-rata moral siswa kelas 1 SDN Sakerta Timur sebelum menggunakan media buku cerita bergambar sebagai media pendamping Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 dengan nilai rata-rata moral siswa kelas 1 SDN Sakerta Timur sesudah menggunakan media buku cerita bergambar sebagai media pendamping Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Kata Kunci : Penanaman Nilai-Nilai Moral, Buku Cerita Bergambar
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV A SD NEGERI PAJAMBON KECAMATAN KRAMATMULYA KABUPATEN KUNINGAN Aih Hayati
Pedagogi Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.575 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v6i1.1895

Abstract

Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah untuk mengetahui meningkatnya prestasi belajar matematika pada aspek bilangan pecahan dalam pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pada siswa kelas IV A SD Negeri Pajambon Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2017/2018. Bentuk penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang dilaksanakan dalam dua siklus perbaikan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV A SD Negeri Pajambon Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan tahun 2017 pada pelajaran Matematika dengan jumlah populasi siswa sebanyak 23 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui kegiatan berupa: (a) perencanaan tindakan; (b) pelaksanaan tindakan; (c) pengamatan tindakan; dan (d) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata 48,70 dari pra siklus, 55,7 pada siklus 1 pertemuan 1, 62,6 pada siklus 1 pertemuan 2 dan 72,6 pada siklus 2 pertemuan 1, 81,7 pada siklus 2 pertemuan 2. Sementara dari prosesntasi ketuntasan terjadi peningkatan dari 26 % pada pertemuan 1 Siklus I, menjadi 43% pada pertemuan 2 Siklus 1, Menjadi 78% pada petemuan 1 Siklus II dan menjadi 87% pada pertemuan 2. Dari data hasil diatas maka nilai dan ketuntasan selalu mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Sehingga dapat disimpukan sebagai berikut: melalui alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV A SD Negeri Pajambon Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan Tahun pelajaran 2017/2018.Kata kunci: Prestasi Belajar, Alat Peraga
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Asmad .
Pedagogi Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.467 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v4i1.1114

Abstract

Penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas melalui penerapan pendekatan inkuiri. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VI SD Negeri 1 Darma Kecamatan Darma tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 24 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Prosedur penelitian yang dilakukan pada setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Jenis data yaitu data kuantitatif yang berupa nilai hasil belajar dan data kualitatif yang berupa data hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan performansi guru, yang pembahasannya dilatarbelakangi oleh temuan dilapangan bahwa hasil belajar matematika terutama dalam penjumlahan dan pengurangan masih rendah. tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatkan pembelajaran melalui penerapan pendekatan inkuiri, siswa kelas VI SD Negeri 1 Darma Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Media penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua Siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri 1 Darma sebanyak 32 siswa. Hasil penelitian didapatkan bahwa pemanfaatan penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri 1 Darma Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Hal ini dibuktikan adanya perkembangan pemahaman hasil belajar siswa  Adapun hasil yang dicapai dari setiap siklus adalah siklus 1 di kualifikasikan kurang (K) yang rata-rata skor nilai keseluruhan siswa mencapai 6,81, untuk siklus 2 di kualifikasikan sangat baik (SB) yang rata-rata skor nilai keseluruhan siswa mencapai 8,18.  Kata Kunci :  Penerapan pendekatan inkuiri, meningkatkan kemampuan siswa, Matematika.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRIUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI AL QURAN TENTANG KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPPENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 1 LURAGUNG Dedi Hidayat
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.354 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1185

Abstract

Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Pembelajaran Inkuiri merupakan salah satu tipe pembelajaran yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) sikklus, bertujuan untuk mendeskripsikan Model Pembelajaran Inkuiri dalam meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Al Quran tentang Kelestarian Lingkungan Hidup Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Luragung. Hasil Observasi aktivas guru dan siswa selama pembelajaran dengan model Inkuiri juga mengalami peningkatan, yaitu : Bentuk-bentuk keaktifan belajar siswa dapat diklasifikasikan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti mendengarkan penjelasan guru, mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, aktif berdiskusi dengan teman, memiliki keberanian dan memiliki kemandirian dalam belajar untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Hal tersebut dilakukan siswa atas kehendak siswa sendiri tanpa adanya tekanan dari guru atau pihak lainnya. Bentuk keaktifan lainnya terdapat dari beberapa sudut pandang yaitu dilihat dari sudut pandang aktivitas belajar siswa, aktivitas guru mengajar, program belajar, suasana belajar dan sarana belajar, Hasil observasi siklus I dengan keberhasilan : 55.1% , siklus II dengan keberhasilan: 88.4 %, juga hasil observasi akivitas siswa selama pembelajaran meningkat pada siklus I: dengan keberhasilan: 54.6 %, siklus II dengan keberhasilan : 98.8%. Bila dilihat dari rata-rata skor hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Al Quran tentang Kelestarian Lingkungan Hidup pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Luragung mengalami peningkatan hasil belajar dari Pra Siklus, siklus I sampai Siklus II yaitu pada Pra siklus  yang tuntas 14 siswa dari 30 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar sebelum tindakan (Pra Siklus ) 46.67%, pada siklus I yang tuntas 18 siswa dari 30 siswa dengan prosentasi ketuntasan belajar 60 % dan untuk Siklus II yang tuntas 27 siswa dari 30 siswa dengan prosentasi ketuntasan belajar 90% Dengan demikian Model Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Luragung dalam belajar pembelajaran Pendidikan Agama Islam.Kata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri, Materi Al Quran, Kelestarian Lingkungan Hidup
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS III SDN KARANG JALAK I DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK Fety Tresnaningsih; Dina Pratiwi Dwi Santi; Etty Suminarsih
Pedagogi Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.571 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v6i2.2407

Abstract

Kemandirian belajar diperlukan bagi manusia sepanjang hidupnya. Namun, siswa belum memiliki kemandirian secara optimal dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar siswa kelas III SDN Karang Jalak 1 dalam pembelajaran tematik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian yaitu deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dilakukan dengan metode kuesioner atau angket kemudian menggunakan skala likert. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Karang Jalak I. Bentuk kemandirian belajar siswa yang dikembangkan di SDN karang Jalak 1 di antaranya percaya diri, aktif dalam belajar, disiplin, memiliki hasrat untuk maju, mampu bekerja sendiri, tanggung jawab, dan mampu mengambil keputusan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa kelas III di SDN Karang Jalak 1 berkembang dengan baik dan sangat antusias sehingga interaksi proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai yang diharapkan.Kata Kunci: kemandiran belajar; siswa; pembelajaran tematik
NILAI MORALITAS DALAM PANYARAMAN (TABU) MASYARAKAT SUNDA DI DESA BUNI GEULIS KECAMATAN HANTARA KABUPATEN KUNINGAN Gilang Kripsiyadi
Pedagogi Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.588 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v4i2.1089

Abstract

Penelitian ini menganalisis nilai  moralitas yang terdapat dalam panyaraman “tabu” masyarakat Sunda di Desa Bunigeulis Kecamatan Hantara Kabupatén Kuningan. Data yang diperoleh melalui  beberapa tehnik, yaitu; studi pustaka, wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan tehnik deskripsi analisis. Dahulu adanya istilah panyaraman atau “tabu” merupakan sebuah alat kontrol yang berwujud larangan lisan, dan apabila ada orang yang berani melanggar dipercaya akan mendapatkan marabahaya maupun bencana. Disadari atau tidak, pada waktu terdahulu masyarakat Sunda secara tidak langsung menggunakan panyaraman  sebagai media pendidikan pada waktu itu, seperti beberapa contoh: panyaraman masyarakat Sunda umumnya “ulah gogoléran dina taneuh matak diléngkahan jurig” ada sebuah makna yang tersirat dan bermakna dari istilah tersebut “etnopedgogik”, yang memiliki  arti sebenarnya jauhilah tempat kotor, karena akan berpotensi menimbulkan penyakit, selain itu terdapat unsur kearifan lokal yang tersirat di dalamnya, seperti istilah panyaraman “ulah ngeusian cai pinuh teuing, bisi kawirarangan”, yang memiliki arti dan pesan agar manusia bisa menghemat air yang berimbas menjaga lingkungan.  Peneliti menemukan 17 panyaraman  yang khas dari Desa Bunigeulis Kabupaten Kuningan. Dari sekian banyaknya data panyaraman atau tabu masyarakat Sunda, penulis berfokus pada 17 sample panyaraman yang tersebar di Desa Bunigeulis Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan. Dan dari ke tujuh blas data tersbut, penulis mencoba mengikaji unsur moralitas dan etnopedagoginya. Kata Kunci: Moralitas, Etnopedagogik, Panyaraman “Tabu”, Masyarakat Sunda.  
PENERAPAN METODE PERMAINAN BAHASA DENGAN KUIS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 BOJONG Mamat .
Pedagogi Vol 3, No 2 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.351 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v3i2.1175

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui  penerapan metode permainan bahasa dengan kuis dalam meningkatkan hasil belajar dalam mengemukakan pendapat. Rekapitulasi peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar dapat ditunjukkan kemajuan-kemajuan yang dicapai dari seluruh kegiatan mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Hasil belajar terjadi kenaikan dari siklus ke siklus prosentase keaktifan siswa sebesar 88,23% lebih besar dari target yang ditetapkan yakni 65%. Hal tersebut menunjukkan bahwa permainan bahasa dengan kuis mampu meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat. Permainan bahasa dengan kuis yang diterapkan pada siswa kelas VI SDN 2 Bojong mampu menciptakan suasana yang meriah dan menarik minat siswa sehingga mereka tidak takut dalam mengemukakan pendapat. “Permainan Bahasa dapat membantu guru dalam menciptakan konteks komunikasi sehingga bahasa itu menjadi bermakna, bermanfaat dan komunikasi Metode permainan bahasa sangat efektif untuk meningkatkan keberanian siswa kelas VI  SDN 2 Bojong Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan Tahun Pelajaran 2013-2014 dalam mengemukakan pendapat. Hal ini dapat dilihat dari hasil setiap putaran yang menunjukkan peningkatan aktivitas siswaKata Kunci: Metode Permainan,  Kuis

Page 4 of 17 | Total Record : 164