cover
Contact Name
Muh. Nurjati Hidayat
Contact Email
jurnalpengairan@ub.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
anggara.wws@ub.ac.id
Editorial Address
Jurnal Teknik Pengairan Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 20861761     EISSN : 24776068     DOI : 10.21776
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Pengairan is a scientific journal published regularly twice per year by Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.
Arjuna Subject : -
Articles 374 Documents
OPTIMASI AIR WADUK GONDANG DENGAN METODE DINAMIK DETERMINISTIK Nuf'a, Hilma; Limantara, Lily Montarcih; Soetopo, Widandi
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.45 KB)

Abstract

Abstrak: Waduk Gondang mempunyai fungsi utama sebagai penyedia air untuk kebutuhan irigasi selain itu juga untuk pemenuhan kebutuhan air baku yang masyarakatnya sangat bergantung pada keberadaan Waduk Gondang ini terutama pada waktu musim kemarau.  Waduk Gondang mempunyai kapasitas tampungan efektif 23,7 x 106 m3. Tesis ini hanya menganalisi fungsi irigasi saja. Melalui tesis diharapkan dapat memperbaiki pola operasi waduk sehingga dapat meningkatkan intensitas irigasi dan keuntungan irigasi yang optimal. Daerah irigasi Gondang mempunyai 3 (tiga) musim tanam dengan 5 (lima) pola tata tanam antara lain Padi - Padi – Padi & Palawija, Padi – Padi & Palawija – Palawija, Padi – Padi & Palawija – Padi & Palawija, Padi – Padi – Pad i& Palawija + Tambak, Padi – Padi – Padi + Tambak. Luas daerah irigasi yang dilayani 10.651 Ha, dengan intensitas irigasinya 175%, keuntungan irigasi Rp. 539.371.000,00. Studi optimasi pengoperasian Waduk Gondang dengan menggunakan program dinamik deterministik ini berguna untuk merencanakan konsep distribusi potensi air yang dapat diandalkan. Variabel yang digunakan adalah tampungan waduk (m3), debit inflow waduk( m3/dt), debit outflow waduk (m3/dt),  dan keuntungan irigasi (Rp). Hasil analisis menunjukan bahwa optimasi program dinamik menghasilkan intensitas irigasi 228,57%, keuntungan irigasi Rp. 702.830.000,00.Kata Kunci: Optimasi, Pola Tata Tanam, Inflow, Outflow, Keuntungan irigasi, Dinamik Deterministik Abstract: Gondang reservoir has the main function as a provider of water for irrigation needs and also to meet the needs of the community raw water reservoir relies heavily on the presence of this Gondang especially during the dry season. Gondang reservoir has a storage capacity effective 23 x 106 m3. This thesis only analyzed the irrigation function only. Through the thesis is expected to improve the pattern of reservoir operations so as to increase the intensity of irrigation and irrigation optimal advantage. Irrigation area Gondang has three (3) growing season with five (5) the system of planting, among others Rice - Rice - Rice & Crops, Rice - Rice & Crops - Crops, Rice - Rice & Crops - Rice & Crops, Rice - Rice - i & Crops + Pad Pond, Rice - Rice - Rice + Pond. The total area of 10 651 hectares of irrigation are served, with the irrigation intensity of 175%, the advantage of irrigation Rp. 539,371,000.00. Gondang reservoir operation optimization studies using deterministic dynamic program is useful for planning the concept of the potential distribution of reliable water. The variables used are the storage reservoir (m3), discharge reservoir inflow (m3 / s), reservoir outflow discharge (m3 / s), and the advantage of irrigation (Rupiah) Results of the analysis showed that the dynamic yield optimization program the irrigation intensity of 228.57%, the advantage of irrigation Rp. 702,830,000.00.Keywords: Optimization, Planning and Planting Pattern, Inflow, Outflow, Gain irrigation, Dynamic Deterministic
ANALISIS EFEKTIVITAS KERAPATAN JARINGAN POS STASIUN HUJAN DI DAS KEDUNGSOKO DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Fathoni, Syarief; Dermawan, Very; Suhartanto, Ery
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1072.533 KB)

Abstract

Abstrak: Kualitas data curah hujan sangat bergantung pada kemampuan pos hidrologi dalam memantau karakteristik hidrologi dalam suatu Daerah Aliran Sungai. Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian, agar memperoleh jaringan pos stasiun hujan yang efektif dalam hal perletakan stasiun pos stasiun hujan yang optimum dan mampu menggambarkan varibilitas ruang DAS yang teramati dengan baik. Lokasi penelitian terletak di DAS Kedungsoko yang luasnya adalah 416,54 km2, dan terdiri atas 8 pos stasiun hujan. Analisis dilakukan dengan membandingkan debit AWLR tahun 2001 s.d. 2010 dengan debit hasil model Jaringan Saraf Tiruan (JST). Model JST ini digunakan untuk mendapatkan debit dengan variabel masukan terdiri atas curah hujan maksimum tahunan pos stasiun hujan dengan satuan mm (X1), jarak pos stasiun hujan dengan pos AWLR dalam satuan km (X2), beda tinggi pos stasiun hujan dengan pos AWLR dalam satuan m (X3), dan koefisien thiessen (X4). Berdasarkan perbandingan debit hasil JST dengan debit AWLR, maka kerapatan jaringan pos stasiun hujan yang paling efektif adalah kombinasi pos stasiun hujan yang terdiri atas 4 (empat) pos stasiun hujan yang terdiri atas Pos Stasiun Hujan Pace, Pos Stasiun Hujan Banaran, Pos Stasiun Hujan Prambon, dan Pos Stasiun Hujan Badong dengan rerata Kesalahan Relatif debitnya adalah 3,763%.Kata Kunci: Jaringan Saraf Tiruan, Stasiun Hujan, Kerapatan Stasiun Hujan, Efektivitas, Kesalahan Relatif Abstract: Quality of rainfall data is highly depend on the ability of hydrologic station in monitoring hydrological characteristics in the Watershed. Therefore it is necessary to get the accurate that is able to describe variability of the watershed. This study located in Kedungsoko Watershed with area is 416,54 km2, which there are 8 Rainfall Station. This analysis used to compare between AWLR flows with Artificial Neural Network (ANN) on years of 2001 to 2010. ANN used to obtain flows by input variables that are maximum rainfall on mm (X1), distance of rainfall station with AWLR station on km (X2), height difference betweenrainfall station with AWLR station on m (X3), and thiessen coefficient (X4). Based on comparison of ANN flows and AWLR flows, The most effective density of Rainfall Station is rainfall station combined with 4 rainfall station that are Pace Rainfall Station, Banaran  Rainfall Station, Prambon Rainfall Station, and Badong Rainfall Station within the  relative error is 3,763%.  Keywords: Artificial Neural Network, Rainfall Station, Density of Rainfall Station, Effectivity, Relative Error
EVALUASI DAN SIMULASI POLA OPERASI WADUK TILONG DI KABUPATEN KUPANG Tampani, Yan P. S.; Soetopo, Widandi; Harisuseno, Donny
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.245 KB)

Abstract

Abstrak : Pembangunan Waduk Tilong bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi dan air baku. Waduk Tilong terletak di Desa Oelmasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Tujuan studi ini untuk mengoptimalkan kebutuhan air irigasi dan air baku. Data-data yang dibutuhkan untuk studi ini adalah data teknis, data lengkung kapasitas waduk, data debit 10 tahun, data kebutuhan air. Simulasi pola operasi waduk adalah simulasi stokastik dengan random search. Hasil evaluasi di waduk Tilong belum ada pola operasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan air. simulasi pola operasi waduk Tilong, pada tahun 2005 sampai 2010 terpenuhi 100%, sedangkan tahun 2011 sudah ada periode yang gagal/tidak terpenuhi. Maka pola operasi waduk Tilong dianggap tidak memenuhi kebutuhan sampai akhir rencana usia guna waduk. Pola operasi waduk Tilong 100% menggunakan simulasi stokastik dengan random search, pada tahun 2005 sampai tahun 2016 terpenuhi 100%, tahun 2017 sudah ada periode yang gagal/tidak terpenuhi. Simulasi pola operasi waduk Tilong 80%, hasil yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan air sampai rencana usia waduk Tilong yaitu tahun 2052.Kata Kunci:  Pola Operasi waduk, Simulasi stokastik, random search. Abstract : Tilong reservoir construction aim to irrigation and water supply. Tilong reservoir located in Oelmasi, Kupang District Central Kupang, Kupang. Purpose of this study is to optimize the irrigation and water supply need. The needed data for this study are technical data, reservoir capacity, discharge data of 10 years, water need data. Simulation for reservoir operation rule is stochastic simulation with random search. Results of the evaluation in the Tilong reservoir was not good operation rule to calculate water needs. From the simulation of Tilong reservoir operation rule in 2005 to 2010 were 100%, but failed in 2011. So the rule of Tilong reservoir operation was known that the water storage can not supply all water needs until the end of dam life time. Tilong reservoir operation rule is 100% use stochastic simulations with random search, in 2005 until 2016 are 100%, but failed in 2017. Simulation of Tilong reservoir operation rule  is 80%, the results obtained that Tilong reservoir can supply the water needs until the dam life time design in 2052.Keywords: Reservoir operation rule, stochastic simulations, random search
PEMODELAN INTENSITAS HUJAN SEBAGAI FUNGSI DARI DURASI HUJAN DAN PROBABILITAS (Studi Kasus: Wilayah DAS Lesti, Malang, Jawa Timur) sugiarti, anggun; Harisuseno, Donny; Yuliani, Emma
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1753.538 KB)

Abstract

Abstrak: Mengenal dan memformulasi pola hujan bermanfaat dalam upayapengendalian dampak negatif akibat hujan.Intensitashujandanprobabilitashujanadalah variabel penting dalam perencanaan teknis. Penelitianinibertujuanuntukmemperolehsuatu model intensitashujanyangdapatmemprediksiintensitashujan padadurasilaindanprobabilitas secara akurat.Persamaantersebutdibandingkandenganmetode Talbot, Sherman,danIshiguro.Untuk memperkuat hasil pemodelan dilakukan uji verifikasi melalui perbandingan debit dari intensitas hujan pemodelan dengan debit pengamatan di Tawangrejeni. Hasilpersamaanmodelintensitashujantergolongbaikjika dibandingkandenganhasilpengamatan perdurasi.Haliniditunjukkandengannilai koefisien korelasi>0.831dankoefisienNash-Sutcliffe>99.Persamaan akhir pola intensitas hujan hasil pemodelanadalahIt.p=15,92e-0,025p+4,4312e-0,012p.(1/t). Prediksi intensitas hujan (It.p) pada sembarang durasi (t;jam) dan probabilitas hujan (p;%) dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan ini.Kata kunci: Pemodelan, IntensitasHujan, Durasi, Probabilitas Abstract: Recognizing and formulating the rainfall intensity are very helpful to control the negative effects of rain. Rainfall intensity and rainfall probability are important for technical planning. This research aims to find a rainfall intensity model which can accurately predicts both of rainfall intensity on other duration and the probability.Further,this formula compared to the rainfall intensity formula based onTalbot, Sherman, and Ishiguromethods.The verification tests through comparison between the discharge of rainfall intensity model and observation discharge in Tawangrejeni were used to affirmthemodel. The result of rainfall intensity model is quite good compared to periodic observationof rainfall intensity.This is indicated by the correlation coefficient (>0.831) and Nash-Sutcliffe coefficient (>99).The final equation of rainfall intensity modelis It.p=15,922e-0,025p+4,4312e-0,012p.(1/t).Rainfall Prediction (It.p) on any duration (t;h) and rainfall probability (p;%)can be done by usingthis equation. Keywords: Modeling, Rainfall intensity, duration, probability
ANALISA PERAMALAN DEBIT SUNGAI MENGUNAKAN METODE ARIMA (AUTO REGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVARAGE) DI SUNGAI BRANTAS HULU Hanggara, Ikrar; Limantara, Lily Montarcih; Sisinggih, Dian
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1304.578 KB)

Abstract

Abstrak: Debit sungai sangat dipengaruhi oleh hujan, sehingga memiliki pola yang dapat diteliti intensitasnya. Studi ini dilakukan untuk mengetahui akurasi metode peramalan debit ARIMA yang nantinya dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan pola operasi waduk khususnya waduk Sengguruh.Data yang digunakan adalah data debit selama 10 tahun dan data tahun terakhir (2011) dipergunakan sebagai pembanding. Peramalan dilakukan juga di titik pengukuran debit (Stasiun AWLR) Gadang dan Tawangrejeni guna mengetahui penerapan metode ARIMA tersebut untuk stasiun debit dalam satu skema sungai.Akurasi terbaik dalam peralaman debit sungai didapatkan pada peramalan Inflow Waduk Sengguruh dengan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) 14,47% dan nilai KR (Kesalahan Relatif) 1,41% dari akumulasi volume tampungan.Hasil analisa pola operasi Waduk Sengguruh diketahui bahwa debit aktual maupun ramalan tidak dapat memenuhi kebutuhan energi selama 1 tahun pada tahun 2011, dan hasil peramalan maupun aktual tidak memiliki selisih yang signifikan terhadap produksi energi PLTA. Hal ini membuktikan bahwa metode peramalan dengan menggunakan ARIMA baik untuk digunakan.Kata Kunci: Peramalan debit, Pola Musiman, Pola Operasi, Waduk Sengguruh Abstract: Streamflow is greatly influenced by rain, so it has a pattern that can be observed for its intensity. This study was conducted to determine the accuracy of forecasting discharge by ARIMA methods that can be used as guidelines for the preparation of reservoir operation pattern especially in Sengguruh reservoir.The data used is the flow for 10 years and last year's data (2011) is used as a comparison. Forecasting is also doing at the point of discharge measurements (AWLR Station) Gadang and Tawangrejeni to determine the application of the ARIMA method for discharge station in the river scheme.The best accuracy in forecasting streamflow obtained on Reservoir Inflow Sengguruh with MAPE value (Mean Absolute Percentage Error) 14.47% and the value of KR (Relative Error) 1,41% of the accumulated volume of the storage.Results of analysis of the pattern of Sengguruh reservoir operation reveals that actual and forecast discharge can not meet the energy needs for one year in 2011, and the actual results of forecasting are not have a significant difference to the energy production of hydropower. This proves that the using ARIMA forecasting method is good for application.Keywords: Forecasting Discharge, Seasonal Flow Pattern, Pattern of Reservoir Operation, Sengguruh Reservoir.
ANALISIS PROFIL MUKA AIR DAN LUASAN GENANGAN DI LAHAN AKIBAT VARIASI POSISI SUDETAN SUNGAI CILIWUNG Parulian, Roganda; Bisri, Mohammad; Solichin, Mohammad
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1426.542 KB)

Abstract

Abstrak: DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir sering mengalami banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. Dengan adanya banjir yang terjadi maka pemerintah dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane-Kementerian Pekerjaan Umum mencoba memberikan solusi yang disebut Total Solution for Ciliwung. Salah satu kegiatannya adalah melakukan sudetan di Kalibata dan di Kebon Baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sudetan Sungai Ciliwung. Lokasi Sudetan  ada 3 (tiga) lokasi, yaitu di Kalibata, di Kebon Baru, dan di Kampung Melayu. Perhitungan dilakukan dengan melakukan variasi posisi di tiga lokasi. Ada 7 variasi posisi yang dilakukan. Model simulasi menggunakan program bantu HEC-RAS 4.1.0. Hasil perhitungan menunjukkan variasi posisi 7 yaitu sudetan di Kalibata, di Kebon Baru dan di Kampung Melayu  menjadi variasi yang paling optimal dalam mengurangi banjir. Hasil sudetan dengan variasi posisi 7 adalah profil muka air di Patok 260 berupa aliran sub kritis/tenang dengan elevasi muka air +18,54 m atau berkurang 0,48 m dari kondisi eksisting +19,02 m. Luas genangan yang terjadi akibat sudetan dengan variasi posisi 7 sebesar 2,4143 km2 berkurang 0,6042 km2 (20,02%) dari kondisi eksisting 3,0185 km2.Kata kunci : DKI Jakarta, Sungai Ciliwung, variasi posisi, profil muka air, luas genangan . Abstract: In recent years, DKI Jakarta have been frequently flooded by The Ciliwung River. In this case, The government of Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane-General Public Ministry of Pekerjaan Umum has been  trying to provide a solution which called Total Solution for Ciliwung. One of the Total Solution activities is doing diversion channel in Kalibata and Kebon Baru. This study aimed to diversion of Ciliwung River. There are 3 (three) locations of diversion. The location are in Kalibata, Kebon Baru, and Kampung Melayu. Calculation was done by variation of the position at three locations with 7 variations of position.  The model  of simulation  was using HEC-RAS 4.1.0 program.  The result of diversion in 7th variation position  is the water profile in the point 260 that form of sub critical flow/tranquil with water level +18,54 m or less 0,48 m from existing condition +19.02 m. Inundation area that caused by 7th variation position  of diversion is  2,4143 km2 reduced 0,6042 km2 (20,02%) from  existing condition  3,0185 km2.Keywords: DKI Jakarta, Ciliwung River, variation position, water profile, extensive inundation .
PENGARUH PERUBAHAN DAERAH KEDAP AIR, CURAH HUJAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP DEBIT PUNCAK BANJIR DI SUB DAS BRANTAS HULU DI KOTA BATU Marzuqi, Achmad; Andawayanti, Ussy; Dermawan, Very
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.107 KB)

Abstract

Abstrak: Perkembangan Kota Batu ke depan adalah sebagai sentra pertanian dan sentra wisata sehingga penambahan sarana dan prasarana dari tahun ke tahun semakin meningkat. Salah satu permasalahan yang terjadi Kota Batu sebagai daerah resapan air semakin berkurang dikarenakan oleh pertumbuhan penduduk meningkat dan membutuhkan areal yang luas untuk tempat tinggal dan tuntutan pembangunan kota wisata sehingga pada musim hujan terjadi peningkatan aliran permukaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan daerah kedap air, untuk mengetahui hubungan perubahan daerah kedap air, curah hujan dan jumlah penduduk terhadap debit puncak banjir. Dalam analisis ini data yang digunakan adalah data hujan, penggunaan lahan dan penduduk pada  tahun 2003, 2008, 2009, 2010 dan 2014.  Untuk analisis hidrologi menggunakan metode Thissen dan analisis debit puncak banjir menggunakan metode Rasional dan untuk mengetahui hubungan daerah kedap, curah hujan dan jumlah penduduk terhadap debit puncak banjir dengan metode regresi linier ganda orde 3.Peningkatan secara signifikan terjadi pada daerah pemukiman yaitu tahun 2003 berkisar 28% ditahun 2014 meningkat menjadi berkisar 62%.  Curah hujan harian maksimum mulai tahun 2003 sampai 2014 tidak mengalami perubahan secara signifikan yaitu berkisar 60,80 mm sampai 77,80 mm, sedangkan debit puncak banjir mengalami perbedaan secara signifikan yaitu 115,2 m3/dt tahun 2003, 179,8 m3/dt pada tahun 2014.  Luas daerah kedap tahun 2003 yaitu 27,1 km2, ditahun 2014 meningkat menjadi 95,5 km2.Secara umum pendekatan hubungan dari variabel daerah kedap air (X1), curah hujan (X2) dan jumlah penduduk (X3) terhadap debit puncak banjir ( Y) diberikan oleh persamaan Ý = 199,89 + 2,157X1 + 0,57X2 – 1,190X3dengan R2 = 0,91.Kata kunci: Debit, Kedap, Curah Hujan dan Penduduk                                Abstract : The future development of Batu City is as a center for farming and tourist it is  requires additional infrastructure from year to year .  One of the problems that occur Batu as buffer zone increasing  diminishing due to increasing of population growth and it require large areas to stay and to tourism, so during the rainy season there is an increase of runoff.  The purpose of this study was to assess changes buffer zone, to determine the relationship changes buffer zone  area, rainfall and population against flood peak discharge. In this analysis the data used are rain data, land use and population in 2003, 2008, 2009, 2010 and 2014. For hydrologic analysis using methods Thissen and analysis of flood peak discharge using Rational method and to determine the relationship of watertight  area, rainfall and population against flood peak discharge by the method of multiple linear regression order 3.Significant increase occurred in residential areas, namely in 2003 ranges from 28% in the year 2014 increased to 62%. The maximum daily rainfall started in 2003 to 2014 did not change significantly which ranges from 60.80 mm to 77.80 mm, while the flood peak discharge experiencing significant difference is 115.2 m3 / sec in 2003, 179.8 m3/sec in 2014. The area of buffer zone  2003 is 27.1 km2, in the year 2014 buffer zone  to 95.5 km2.In general approach to the relationship of the variable regions buffer zone (X1), rainfall (X2) and population (X3) against the flood peak discharge (Y) is given by the equation y = 199.89 + 2,157X1 + 0,57X2 - 1,190X3 with R2 = 0.91.Keywords :  discharge,buffer zone, rainfall and population
PERENCANAAN MODEL DESAIN KOLAM TAMBAK INTENSIF KABUPATEN PROBOLINGGO jadfan sidqi fidari
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.255 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2017.008.02.11

Abstract

Probolinggo merupakan salah satu wilayah dengan potensi budidaya perikanan yang cukup tinggi. Hasil produksi budidaya perikanan cukup tinggi ditunjang oleh beberapa faktor antara lain benih, kondisi topografi alam, kondisi hidrologis dan desain kawasan. Dengan menggunakan fasilitas pada Laboratorium Perikanan Air Payau dan Laut Probolinggo dengan lahan seluas 5285,29 m2 dilakukan model perencanaan desain kolam dan manajemen air untuk produksi udang. Metode yang dipergunakan adalah analisa hidrologi dan analisa kekuatan material timbunan terhadap model kolam yang dibuat. Model kolam yang dibuat terbagi menjadi 4 bagian, bagian pembenihan; pendederan; sirkulasi; dan ipal. Parameter yang dipergunakan sebagai dasar tingkat keberhasilan adalah besaran produksi dari budidaya.  
KAJIAN PENANGGULANGAN GENANGAN YANG TERINTEGRASI DI KAWASAN PILANG, PROBOLINGGO Rahma Rismasari; Donny Harisuseno; Andre Primantyo Hendrawan
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 9 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.272 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2018.009.01.5

Abstract

Permasalahan genangan yang terjadi di daerah perkotaan mengekspresikan tidak terakomodirnya dengan baik kapasitas saluran drainase dan ketersediaan daerah resapan. Begitupun yang terjadi di Kawasan Pilang Probolinggo. Genangan menjadi permasalahan tahunan saat musim hujan tiba. Penelitian ini mengkaji penanggulangan genangan secara terintegrasi antara sistem baru yang diusulkan berupa sumur tampungan, dan kolam detensi dengan sistem drainase eksisting. Curah hujan rancangan dihitung dengan metode Gumbel dan Metode Log Person Tipe III untuk kemudian dibandingkan hasilnya, dan dipilih yang memenuhi persyaratan. Karena merupakan integrasi dari kerja 2 (dua) sistem drainase, sehingga perlu dianalisis potensi dalam mereduksi genangan dan potensi dalam menambah waktu tiba banjir. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kejadian genangan historis mendekati perhitungan intensitas hujan kala ulang 2 tahun, sehingga sistem yang diusulkan didesain atas dasar debit rancangan kala ulang 5 tahun. Curah hujan rancangan diperoleh dengan metode Log Person Tipe III sebesar 125.304 mm. Dari hasil evaluasi kapasitas saluran terhadap debit rancangan, terdapat 12 saluran drainase eksisting yang kapasitasnya tidak memadai dalam menerima beban debit rancangan. Upaya penanggulangan secara terintegrasi dapat mereduksi genangan hingga 100%, dan dapat menunda waktu tiba banjirnya sebesar 83% pada 12 saluran yang diidentifikasikan terjadi genangan tersebut.
ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DAN ARAHAN KONSERVASI LAHAN DENGAN APLIKASI GIS DI DAS MANIKIN nama, arnoldus; Andawayanti, Ussy; Suhartanto, Ery
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1481.32 KB)

Abstract

Abstrak: Daerah Aliran Sungai (DAS) Manikin terletak di Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur. DAS ini mempunyai permasalahan umum berupa erosi lahan. Tujuan dari studi adalah mengidentifikasi Tingkat Bahaya Erosi (TBE), sebaran kekritisan lahan, dan menentukan teknik konservasi yang sesuai dengan kondisi DAS Manikin. Laju erosi lahan hasil Pemodelan AVSWAT 2000 dipakai untuk Analisis Tingkat Bahaya Erosi. Hasil Analisis menunjukkan luas lahan dengan Tingkat Bahaya Erosi sedang sebesar 984,59 ha, berat 5.069,52 ha dan sangat berat 3.589,26 ha. Sedangkan kekritisan lahan pada daerah kajian, pada fungsi kawasan lindung mempunyai empat kelas kekritisan yaitu potensial kritis dengan luas 2.662,21 ha, agak kritis 2.768,83 ha, kritis 585,68 ha, dan sangat kritis 37,41 ha. Kawasan penyangga mempunyai tiga kelas kekritisan yaitu agak kritis dengan luas 532,52 ha, kritis 186,91 ha, dan sangat kritis 53,62 ha. Adapun untuk fungsi kawasan budidaya mempunyai dua kelas kekritisan yaitu kritis dengan luas 2.495,90 ha, dan sangat kritis dengan luas 320,22 ha. Konservasi secara vegetatif dilakukan pada lokasi yang kritis dan sangat kritis dan disesuaikan dengan fungsi kawasan. Konservasi mekanik berupa perencanaan bangunan pengendali sedimen (check dam) pada delapan lokasi dengan Tingkat Bahaya Erosi berat dan sangat berat. Kata Kunci: Manikin, Pemodelan AVSWAT, Tingkat Bahaya Erosi, Kekritisan Lahan, konservasi Abstract: Manikin Watershed is located in Kupang district, East Nusa Tenggara province. Manikin watershed has general problem on erosion. The purpose of the study is to identify Erosion Hazard Level, distribution of land criticality, and determine appropriate conservation techniques that corresponding to Manikin watershed conditions. The rate of soil erosion obtained from AVSWAT 2000 simulation results used for Erosion Hazard Level Analysis. The analysis results showed that the land area with moderate Erosion Hazard Level is 984.59 ha, heavy 5069.52 ha, and very heavy 3589.26 ha. The land criticality of  the study area, for the protected zone has four classes of criticality, potential critical has 2662.21 ha land area, rather critical 2768.83 ha, critical 585.68 ha, and very critical 37.41 ha. Buffer zone has three classes of criticality; 532.52 ha land area is rather critical, 186.91 ha is critical, and 53,62 ha (6,94%) is very critical. Cultivation zone has two classes of criticality; 2495.90 ha land area is critical, and 320.22 ha is very critical. Vegetative conservation done on sites that are critical and very critical and adapted to the function of the area. Main While for mechanics conservation is planing to design sediment control construction (check dams) in eight locations with heavy and very heavy Erosion Hazard Level. Keyword: Manikin, AVSWAT simulation, Erosion Hazard Level, land criticality, conservation