cover
Contact Name
Sofyan Mahfudy
Contact Email
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Phone
+6281329446085
Journal Mail Official
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Editorial Address
LPPM, UIN Mataram, Jl. Pendidikan 35 Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 18583571     EISSN : 25809628     DOI : 10.20414/transformasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 243 Documents
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI DESA JEMBATAN GANTUNG LOMBOK BARAT Sofiana, Ulya; Nasution, Dewi Sartika
TRANSFORMASI Vol 10, No 2 (2014): Desember
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kecendrungan  penyalagunaan dan peredaran narkoba setiap tahun terus mengalami peningkatan, hal ini telah menjadi ancaman serius terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, masyarakat dan bangsa. Terjadinya penyalahgunaan narkoba khususnya pada remaja merupakan masalah sosial yang komplek. Problem penyalahgunaaan narkoba tidak saja diakibatkan dari individu si penyalahguna, melainkan juga dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor individu, lingkungan dan ketersediaan narkoba. Pengabdian mayarakat ini bertujuan untuk mencapai suatu perubahan pengetahuan dan usaha pencagahan penyalahgunaan narkoba pada remaja di masyarakat Jembatan Gantung Lombok Barat. Untuk mencapai tujuan pencegahan penyalahgunaan narkoba tim desa binaan menggunakan metode promotif dan preventif, dan mobilisasi. Promotif Disebut juga program pembinaan. Program ini ditunjukkan kepada masyarakat yang belum memakai narkoba. Preventif Disebut juga program pencegahan dan Mobilisasi dengan melibatkan stakeholderyang mengembangkan jaringan informasi ke masyarakat   
UPAYA PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR (CHILD MARRIAGE) MELALUI PENYULUHAN HUKUM BIDANG PERKAWINAN DI DESA TANJUNG LUAR KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR Gazali, Gazali
TRANSFORMASI Vol 10, No 1 (2014): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Perkawinan merupakan institusi yang sakral dan suci untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan wa rahmah. Negara dan Pemerintah memiliki kepentingan sekaligus kewajiban untuk mengawal dan mengarahkan perkawinan sebagai institusi sosial yang melindungi sekaligus mengangkat harkat serta martabat perempuan. Perkawinan anak di bawah umur ( Child Marriage) merupakan persoalan yang tidak pernah putus dibicarakan dan menjadi fenomena di dalam masyarakat. Tidak hanya dikalangan masyarakat muslim tetapi juga non muslim. Terlebih dalam Islam hal ini merupakan suatu hal yang dianggap wajar karena pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW,  yang notabene adalah Uswah Hasanah ( Teladan Yang Baik) bagi seluruh umat Islam, dimana perilaku, tindakan dan prikehidupannya selalu dijadikan acuan dan rujukan. Namun dalam konteks “menikahi anak di bawah umur ini” masyarakat muslim sudah banyak yang sadar dan terbuka pikirannya, karena tidak hanya berbenturan dengan Undang-undang Perkawinan no. 1 Tahun 1974, menetapkan usia minimum untuk menikah bagi laki-laki umur 19 tahun dan umur 16 tahun bagi perempuan, tetapi juga memiliki efek negatif bagi kesehatan reproduksi 
JARINGAN MASYARAKAT SIPIL LOMBOK BARAT Jumarim, Jumarim
TRANSFORMASI Vol 9, No 1 (2013): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Negara Republik Indonesia dihajatkan pendiriannya --sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 45—untuk ”...keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia...”. Demikian juga dengan pembentukan daerah-daerah otonom, seperti Kabuaten/Kota, termasuk Kabupaten Lombok Barat. Salah satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut, dijelaksan dalam Pasal 33 UUD 45, dengan memberikan wewenang Agar pemerintah dapat menjalankan kewenangan ini dengan penuh akuntabilitas atau amanah dan bebas dari kesalahan atau penyalahgunaan kekuasaan, maka harus diimbangi dengan kehadiran rakyat yang kritis dan terorganisir sebagai kekuatan kontrol dan pressure bagi pemerintah.   
PENGUATAN EKONOMI KELUARGA MELALUI PELATIHAN PENGELOLAAN UANG KIRIMAN (REMITEN) PADA KELUARGA BURUH MIGRAN DI DESA SETANGGOR KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Mulhimmah, Baiq Ratna
TRANSFORMASI Vol 10, No 1 (2014): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat desa Setanggor, khususnya bagi mereka yang berasal dari keluarga TKI. Di mana kegiatan ini telah menumbuhkan semangat baru dalam belajar dan bekerja, serta yang terpenting adalah bertambahnya pengetahuan dan wawasan baru dalam hal pengelolaan keuangan keluarga. Dengan adanya pembinaan semacam ini masyarakat menyadari bahwa betapa pentingnya mengetahui khususnya cara pengelolaan uang kiriman serta pengelolaan keuangan keluarga pada umumnya. Selain itu peserta di harapkan mampu merencanakan keuangannya dengan lebih baik dan terarah, setelah diadakannya kegiatan pengabdian pada masyarakat ini disarankan agar para peserta keluarga TKI ini dapat mengaplikasikan ilmunya dalam melakukan pengelolaan uang kiriman dalam kehidupa mereka sehari-hari.  Di samping itu di sarankan juga agar mereka membagi ilmunya kepada masyarakat  lainnya yang tidak dapat mengikuti pelatihan ini
NUSATENGGARA CENTRE (NC) MATARAM FOR SOCIAL RESEARCH AND DEVELOPMENT Nurudin, Lalu
TRANSFORMASI Vol 9, No 2 (2013): Desember
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

NUSATENGGARA CENTRE (NC) adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada 1 Ramadhan 1419 H bertepatan dengan 9 Desember 1999 di Mataram Indonesia. NC mengarahkan kegiatannya terutama pada bidang pendidikan dan pengembangan sosial-kemasyarakatan yang mendukung terwujudnya masyarakat yang terdidik guna menyongsong kehidupan masa depan.NC mencita-citakan dan bekerja demi terwujudnya masyarakat masa depan yang lebih terdidik, maju dan beradab; yang di dalamnya tercakup pula perlindungan terhadap HAM, tertib hukum, demokrasi, kesetaraan, keadilan serta kesejahteraan sosial baik lahiriah maupun batiniah
PEMBINAAN GENERASI MUDA DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGAMALAN IBADAH REMAJA MASJID DI DESA TUMPAK KECAMATAN PUJUT - LOMBOK TENGAH Baehaqi, H.
TRANSFORMASI Vol 10, No 2 (2014): Desember
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Generasi muda memiliki peranan yang sangat penting sebagai aktor perubahan dalam segala level kehidupan, tidak terkecuali dalam hal aktivitas religius (ibadah). Di Indonesia, banyak ditemukan organisasi kemasyarakatan yang tumbuh di sekitar masjid. Salah satu yang menonjol adalah Himpunan Remaja Masjid dengan singkatan-singkatan nama yang menggelitik. Mereka melatih kemampuan berorganisasi dalam rangka melakukan kegiatan remaja yang positif, terarah dan membina kelompok mereka menjadi Muslim terdidik, berakhlak dan berkarakter, suatu kontribusi yang sangat berarti dalam upaya pembentukan masyarakat Muslim Madani masa depan. Pemberdayaan masjid dengan melibatkan langsung masyarakat sekitarnya dengan terlebih dahulu memberikan latihan bagi para remaja masjid akan lebih terasa manfaatnya. Ide-ide dari remaja masjid diharapkan mampu diterapkan dalam pemberdayaan masjid. Untuk itu, sangatlah tepat dilakukan sosialisasi dan langkah nyata dari pemberdayaan masjid, mulai memberikan motivasi, pendidikan pelatihan, dan kerja sama kemitraan
PENGEMBANGAN SKILL PENGELOLAAN NASKAH DENGAN PROGRAM DESIGN & INDESIGN BAGI SANTRI DI MA PUTRA PONDOK PESANTREN ISLAHUDDINY KEDIRI LOMBOK BARAT Fadli, Adi
TRANSFORMASI Vol 10, No 1 (2014): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Sistem pendidikan yang dijalankan pondok pesantren di Indonesia, sejak awal berbasis “kebutuhan masyarakat”.  Di tengah derasnya arus modernisasi di bidang pendidikan dan seiring dengan perkembangan sosiologis masyarakat Indonesia, banyak pondok pesantren yang mulai bertransformasi menjadi lembaga pendidikan formal dan berusaha mengejar ketertinggalannya dengan lembaga-lembaga pendidikan formal lain yang telah start lebih dahulu. Ciri khas pondok pesantren adalah kemampuan akses langsung terhadap hazanah keilmuan Islam dari sumber primernya,  antara lain: Pertama, hazanah keilmuan Islam merupakan mutiara yang belum banyak digali oleh orang Islam sendiri. Kedua, kebutuhan terhadap informasi keilmuan yang bersumber dari hazanah tersebut untuk konteks era multikulturalisme semakin memiliki ruang untuk dijadikan sebagai alternatif berbagai kebuntuan paradigma modern. Ketiga, kontektualisasi hazanah keilmuan Islam ke dalam konteks kehidupan umat Islam Indonesia membutuhkan strategi dan media dalam bentuk terjemahan, saduran dan karya-karya lain dengan mengambil rujukan dari mutiara-mutiara terpendam dalam hazanah tersebut. Keempat, komunitas santri akan memiliki sarana pengembangan life skill sebagai penerjemah, editor, setter dan layouter yang dibutuhkan dalam konteks kehidupan modern. problem yang dihadapi oleh sistem pengajaran pesantren adalah karena model pengajaran mereka hanya berorientasi untuk “membaca” dan “memahami” dan tidak dilanjutkan dengan upaya mereproduksi hasil bacaan atau hasil pemahaman dalam bentuk terjemahan atau karya tulis. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah upaya pendampingan kepada komunitas pesantren untuk mengembangkan potensi tersebut menjadi ketrampilan menerjemah, menyadur, dan mengolahnya menjadi produk yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas 
PENANGGULANGAN DISORIENTASI REMAJA TUNA KARYA DI DESA PRINGGA JURANG UTARA KECAMATAN MONTONG GADING LOMBOK TIMUR Baehaqi, Muh.
TRANSFORMASI Vol 9, No 1 (2013): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi telah digariskan tiga hal yang harus diperankan oleh civitas akademika perguruan tinggi di Indonesia, yaitu pengembangan akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat. Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), meskipun tidak dibatasi hanya dalam bidang sosial-keagaman, akan tetapi, peran dan tanggung jawab moral terkait dengan tri dharma perguruan tinggi dalam bidang tersebut secara sosiologis adalah tuntutan yang tidak terelakkan. Civitas akademika Perguruan Tinggi Islam harus bisa menjawab tuntutan masyarakat dalam pengembangan akademik, penelitian dan pengabdian terutama dalam bidang sosial keagamaan. Dalam menjalankan fungsi dan peran tersebut, para peneliti dan dosen PTAI harus memiliki kemampuan teoritis dan praktis pengembangan akademik, penelitian dan juga pengabdian masyarakat. Penguasaan metodologi dan juga pengalaman lapangan yang harus selalu di-update agar sejalan dengan perkembangan keilmuan kontemporer dan juga tuntutan kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang dan dinamis. Maksimalisasi peran dan fungsi tersebut telah dijamin oleh Undang-undang. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam pasal 51 ayat 1 huruf d disebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan penelitian, akses sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
PENGUATAN JARINGAN SOSIAL (SOCIAL NETWORKS) DALAM PENGEMBANGAN SISTIM USAHA MASYARAKAT KELURAHAN GERANTUNG KABUPATEN LOMBOK TENGAH Najamudin, Najamudin
TRANSFORMASI Vol 10, No 2 (2014): Desember
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pemikiran mengenai capital social yang dibangun dari hasil studi empiris maupun kajian sosiologis maupun ekonomis. Pemberdayaan kapital sosial tidak terlepas dari potensi sumber daya lokal yang meliputi aspek struktur dan kelembagaan lokal. Pembangunan sumber daya sosial sampai saat ini kurang memadai, yang terlihat dari lemahnya dukungan lingkungan kebijakan (policy environment) berupa regulasi (formal rules) dan dukungan politik pertanian. Pengembangan kapital sosial sesungguhnya demikian penting, karena akan dapat berkontribusi dalam upaya pengembangan agribisnis dan sekaligus merupakan pember-dayaan masyarakat lokal. Pesatnya perkembangan studi-studi kapital sosial dipengaruhi juga oleh adanya publikasi “Social Capital Initiative Working Papers” oleh World Bank. Dinamika konsep kapital sosial terutama jaringan sosial (networks) dan perkembangannya di Indonesia dikaitkan dengan pengembangan agribisnis berbasis komunitas (Desa Gerantung/Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah), analisis beberapa perspektif teori sosiologi khususnya sosiologi ekonomi dalam kajian-kajian kapital sosial, deskripsi isu-isu studi mengenai pemberdayaan jaringan sosial sebagai sumber kapital sosial dan implikasinya bagi penelitian selanjutnya, dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat penguasaan dan pemanfaatan jaringan sosial dalam peningkatan adopsi inovasi teknologi dan pengaruhnya bagi peluang peningkatan kesejahteraan komunitas agribisnis
KULIAH KERJA PARTISIPATIF SALAH SATU BENTUK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MAHASISWA IAIN MATARAM DI DESA BATU NAMPAR SELATAN KECAMATAN JEROWARU KABUPATEN LOMBOK TIMUR Masnun, Masnun
TRANSFORMASI Vol 9, No 2 (2013): Desember
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa adalah Pemerintahan yang berada di bawah Pemerintahan Kecamatan. Pemimpin dari sebuah desa disebut sebagai Kepala Desa yang diangkat berdasarkan kesepakatan masyarakat baik melalui musyawarah ataupun pemilihan. Adapun fungsi dari kepala desa yaitu sebagai pemegang kebijaksanaan dan pengarah pembangunan Desa yang dibantu oleh karyawan atau staf dan lembaga-lembaga desa lainnya yang diawasi oleh Badan Pengawas Desa (BPD) yang anggotanya terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda.Penduduk Desa Batu Nampar Selatan sebagian besar berprofesi sebagai Nelayan dengan persentase 70 % dibandingkan dengan profesi yang lain. Sedangkan untuk jenjang pendidikan persentase tertinggi terdapat pada jenjang pendidikan lulusan SD yaitu 50%. Dari jumlah penduduk Desa Batu Nampar Selatan yang berjumlah 2.280 jiwa, Golongan umur 0 – 15 tahun merupakan persentase yang terbesar yaitu 37%, sedangkan untuk jenjang pendidikan dimana jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan dengan laki-laki

Page 2 of 25 | Total Record : 243