cover
Contact Name
Hamdan Akbar Notonegoro
Contact Email
hamdan_an@untirta.ac.id
Phone
+62254-395502
Journal Mail Official
flywheel@untirta.ac.id
Editorial Address
Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon,
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta
ISSN : 24077852     EISSN : 25977083     DOI : https://doi.org/10.36055/fwl.v0i0.
The journal publishes original and (mini)review articles covering the concepts of materials science, mechanics, kinematics, thermodynamics, energy and environment, mechatronics and robotics, fluid mechanics, tribology, cybernetics, industrial engineering and structural analysis. The journal follows new trends and progress proven practice in the mechanical engineering and also in the closely related sciences as are electrical, civil and process engineering, medicine, microbiology, ecology, agriculture, transport systems, aviation, and others, thus creating a unique forum for interdisciplinary or multidisciplinary dialogue.
Articles 222 Documents
Peningkatan Sifat Mekanik AISI 4130 Low Alloy Steel Melalui Perlakuan Panas Greida Frista; Hamdan Akbar Notonegoro; Hasanudin Gufron Fachrudin
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.319 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2905

Abstract

Baja AISI 4130 merupakan baja paduan rendah (Low Alloy Steel) yang mengandung kromium dan molibdenum. Baja ini memiliki sifat ulet atau daktil serta mempunyai faktor temperatur yang tinggi sehingga banyak digunakan dalam industri.  Pada bilah turbin exhaust AISI 4130 Low Alloy Steel yang dipasang pada unit boiler pembangkit listrik batubara, ditemukan terjadinya penipisan akibat bergesekan dengan partikel udara yang menabrak bilah saat berputar. Untuk mengatasi hal tersebut maka telah dilakukan usaha meningkatkan sifat mekaniknya dengan perlakuan panas melalui proses hardening dan tempering  selama 30 menit. Dari tiap proses tersebut¸ masing-masingnya di quenching dengan air dan oli. Dalam penelitian ini dibandingkan antara variasi suhu hardening 800 oC dan 900 oC dengan variasi suhu tempering 400 oC, 500 oC, dan 600 oC untuk memperoleh hasil perlakuan yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan aus yang optimal diperoleh dari proses hardening pada suhu 900 oC dan tempering pada suhu 500 oC. Proses ini akan menghasilkan AISI 4130 Low Alloy Steel yang lebih tahan keausan terhadap pengaruh lingkungan dan memiliki struktur martensite-bainite dengan kandungan ferrite yang tetap.
KAJIAN JUMLAH SALURAN MASUK (INGATE) TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO HASIL PENGECORAN Al-11Si DENGAN CETAKAN PASIR Singgih Tanoyo; Bayu Priyowasito; Wijoyo Wijoyo
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1464

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh jumlah saluran masuk (ingate) terhadap nilai kekerasan dan struktur mikro hasil pengecoran paduan Al-11Si dengan cetakan pasir. Bahan penelitian ini adalah paduan aluminium dari piston bekas, kemudian dilebur dan dituang ke dalam cetakan dengan variasi jumlah saluran masuk dari satu saluran masuk, dua saluran masuk dan tiga saluran masuk. Cetakan yang digunakan adalah cetakan pasir dengan temperatur tuang adalah 750 oC. Pengujian kekerasan dengan mesin uji kerasan brinell, sedangkan pengamatan struktur mikro dengan mikroskop optic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah saluran masuk ke rongga cetakan sangat berpengaruh terhadap kekerasan dan struktur mikro logam coran. Pada pengecoran cetakan pasir, nilai kekerasan tidak berbanding lurus terhadap jumlah saluran masuk ke rongga cetakan. Nilai kekerasan tertinggi terjadi pada coran dengan variasi saluran masuk dua, yaitu sebesar 88,6 HB, sedangkan yang terendah adalah coran dengan saluran masuk satu, yaitu 73 HB. Struktur mikro yang terbentuk dari logam coran secara umum memiliki bentuk struktur mikro berupa struktur dendrite.
PERUBAHAN SIFAT MEKANIS DAN BENTUK STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 1040 AKIBAT POLARISASI ARUS PADA PENGELASAN SMAW Rihat Sebayang
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.785 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.718

Abstract

Dalam proses pengelasan kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan jarak pengelasan serta polaritas arus listrik. Penentuan besarnya arus dalam penyambungan logam menggunakan las busur mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh tegangan busur, besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan polaritas listrik. Penentuan besarnya arus dalam penyambungan logam menggunakan las busur mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Pengaruh dari polaritas arus pengelasan yaitu AC dan DC mampu berdampak pada perubahan sifat mekanis material. Dari pengujian komposisi diketahui bahwa terdapat perubahan persentase dalam jumlah yang relatif kecil pada beberapa unsur yang terkandung pada Baja AISI 1040. Kekuatan mekanis berupa kekerasan diketahui bahwa material yang dilas dengan polaritas arus AC memiliki kekerasan yang cukup tinggi dibanding material yang dilas dengan polaritas arus DC yaitu sebesar 276 VHN, dan terendah pada logam induk sebesar 156 VHN. Kekuatan impak yang tertinggi terdapat pada material yang dilas dengan  polaritas arus DC yaitu  sebesar 68,7  Joule dan  pada  material  yang  dilas dengan polaritas arus AC sebesar 60,3 Joule. Struktur fase Ferrite dan Pearlite terlihat pada logam las, HAZ kasar dan Haz halus, serta pada logam induk pada material yang dilas dengan polaritas arus AC dan DC
Unjuk Kerja Tungku Gasifikasi Tg 30-1 Dengan Bahan Bakar Sekam Padi Dengan Variasi Kandungan Kadar Air Dan Kecepatan Udara Pembakaran Kurnia Nugraha; Erwin Erwin; Slamet Wiyono; Ainun Najib
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.757 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2618

Abstract

The availability of fossil fuels is prolonged, declining. This causes the need to find alternative fuels is increasing. Based on this, the study discusses alternative fuels from rice husk biomass. The method to do is to process the biomass energy through the gasification process in the reactor, and vary the value of the combustion air velocity through the configuration and manometer output tubes, and the water content content of the rice husk, with the result in the form of synthetic gas. The purpose of this research is to know the effect of speed variation of fuel combustion air to syngas content, heating value (LHV) efficiency of synthetic gas and gasification. The results showed an increase for both CO and H2 compounds in water content of rice husk 8.33% and 10.28%. This result is also proportional to the increase in the heating value (LHV) of the synthesis gas produced by the calculation approach. And the overall efficiency of the gasification process is best obtained at the air velocity value of 14.9 m / s with a value of 45.95% in the moisture content of 8.33%.
Pengaruh Proses Penuaan untuk Meningkatkan Kekerasan Material Komposit Matriks Aluminium Erlanda Augupta Pane; Hendri Sukma; Dwi Rahmalina; Aditya Gantina
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 1, April 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1375.985 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.3098

Abstract

Komposit matriks aluminium berpenguat partikel keramik telah banyak dikembangkan untuk berbagai aplikasi komponen, karena ringan dan mempunyai sifat mekanis yang baik. Peningkatan sifat mekanis komposit, khususnya kekerasan, dapat dilakukan dengan proses perlakuan panas dengan pengaturan parameter proses penuaan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh parameter proses penuaan yang tepat sehingga dapat menghasilkan peningkatan kekerasan pada material komposit matriks aluminium berpenguat alumina (Al2O3). Komposit dibuat dalam bentuk plat melalui proses pengecoran squeeze casting, dengan material matriks Al-3Si-9Zn-6Mg berpenguat partikel alumina (Al2O3) dengan fraksi volume alumina 10 %. Proses perlakuan panas diawali dengan proses laku pelarutan dan dilanjutkan dengan proses penuaan (aging) dengan memvariasikan temperatur dan waktu. Proses penuaan dilakukan pada temperatur 140⁰C, 180⁰C dan 200⁰C, selama 2 jam, 4 jam dan 6 jam.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan komposit matriks aluminium berpenguat alumina sangat tergantung pada temperatur dan waktu aging.Temperatur aging 180⁰C dan waktu aging 6 jam menghasilkan nilai kekerasan yang paling tinggi yaitu sebesar 74 HRB.
PENGARUH PARAMETER STIR CASTING TERHADAP SIFAT MEKANIK ALUMUNIUM MATRIX COMPOSITE (AMC) Amir Arifin; Junaidi Junaidi
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1459

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh perubahan parameter proses terhadap kekerasan, tarik, impak dan struktur mikro alumunium dengan komposisi 12% fly ash dan 8% alumina setelah melalui proses perubahan temperatur, perubahan waktu dan kecepatan stir. Perlakuan perubahan waktu yang dilakukan terbagi menjadi 3 bagian yaitu 180 detik, 300 detik, 480 detik. Temperatur pengadukan juga terbagi menjadi 3 bagian yaitu 700°C, 750°C dan 800°C serta Kecepatan stir  300, 350 dan 400 rpm. Setelah melalui proses pengujian maka didapatkan nilai kekerasan tertinggi pada Waktu 480 detik yaitu 53,051 BHN, nilai impak 11,398 joule, dan nilai teganggan yaitu 11,861 kgf/mm2. Nilai uji kekerasan untuk Temperatur terbaik yaitu 700°C sebesar 52,287 BHN, untuk impak yaitu 11,396 joule, dan nilai teganggan yaitu 10,550 kgf/mm2. Dan untuk Kecepatan stir nilai kekerasan tertinggi di dapat pada kecepatan 350 rpm yaitu 54,645 BHN, nilai impak sebesar 12,262 joule dan untuk uji tarik nilai tegangan sebesar 12,782 kgf/mm2. Dari perubahan nilai kekerasan, impak dan tarik tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh parameter proses perubahan temperatur,  waktu dan kecepatan stir pada saat pengecoran menggunakan metode stir casting.
OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI 1045 Haryadi Haryadi; Slamet Wiyono; Iman Saefuloh; Muhamad Rizki Mutaqien
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.319 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1612

Abstract

Dalam upaya meningkatkan penanganan masalah pencemaran lingkungan akibat limbah cairan pendingin, maka para pakar pemesinan merekomendasikan dengan dry maching. Pemesinan kering (Dry Machining) adalah proses pemesinan yang tidak mengunakan fluida pendingin dalam proses pemotonganya dengan tujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah cairan pendingin. Untuk mendapatkan nilai optimum maka perlu mengetahui dan mendapatkan setting yang paling optimum dari parameter-parameter proses dry machining. Dalam penelitian proses dry machining, pengaruh parameter dari putaran spindel, , radius pahat, gerak pemakanan dan kedalaman potong terhadap kekerasan, kekasaran dan akurasi dimensi. Empat parameter tersebut dianalisa dengan metode desain eksperimen fraktional faktorial dua level (2k-1), analisa data menggunakan statistik MINITAB 16. Analisa DOE menunjukkan bahwa pengaruh putaran spindel, , radius pahat, dan kedalaman potong mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekerasan. Untuk putaran spindel, , radius pahat, gerak pemakanan dan kedalaman potong mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekasaran permukaan Sedangkan untuk parameter yang berpengaruh signifikan ke akurasi dimensi yaitu kedalaman potong. Dengan menggunakan respon optimasi metode pendekatan nilai fungsi desirability menghasilkan kondisi setting parameter yang optimum dari level-level tiap faktor yakni untuk kekerasan putaran spindel 560 rpm, radius pahat 0.4 mm dan kedalaman potong 0.5, dengan nilai keinginan (desirability) untuk kekerasan sebesar 0.89216. Untuk kekasaran putaran spindel 800 rpm, radius pahat 0.8 mm, gerak pemakanan 0.05 mm/rev dan kedalaman potong 0.8 mm , dengan nilai keinginan (desirability) untuk kekasaran permukaan sebesar 0,93086 dan untuk uji akurasi dimensi hanya kedalaman pemakanan yang berpengaruh signifikan. Untuk nilai desirability akurasi dimensi 0.5=0.82639 dan yang 0.8=1.0000 yang menunjukkan bahwa nilai desirability dari kekerasan, kekasaran dan akurasi dimensi cukup baik dan target yang diperoleh telah sesuai dengan keinginan.
Pemilihan Material Dan Desain Poros Pada Turbin Angin Double Pillar Savonius-Darrieus erwin erwin; Kurnia Nugraha; Slamet Wiyono; Fendi Ferdiansyah
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.794 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2616

Abstract

Poros pada turbin angin hybrid savonius – darrieus merupakan salah satu komponen penting memiliki fungsi untuk meneruskan daya yang dihasilkan oleh turbin angin ke generator. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan material yang mampu menahan gaya turbin, tahan korosi, memiliki massa yang ringan serta memiliki nilai ekonomis. Pada pemilihan material penelitian ini, terdapat dua metode, yaitu metode kualitatif ashby dengan menggunakan software CES Edupack. Setelah mendapatkan beberapa kandidat material, pemilihan menggunakan metode kuantitatif Digital Logic dan Cost Per Unit Property. Pemilihan berdasarkan metode tersebut, terpilihlah material aluminium alloy 6061 dan untuk profil poros, didapatkan profil berupa rectangular hollow. Untuk simulasi yang dilakukan pada material, didapat hasil tegangan terkecil bernilai 6.375 N/m2 dan nilai tegangan yang terbesar bernilai 4.66681e+007 N/m2, sedangkan untuk faktor keamanan poros, adalah 5.89.
UJI PERFORMA PROTOTIPE MESIN PENDINGIN AIR KAPASITAS 500 LITER UNTUK MEDIA HIDROPONIK Eky Roskiana; Ega Taqwali Berman; Mutaufiq Mutaufiq
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 1, April 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.3 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.3323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data performa sistem pendingin air kapasitas 500 liter. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen. Pada penelitian ini kapasitas air sejumlah  500 liter. Penelitian ini difokuskan pada pendinginan air yang di tampung pada bak air kapasitas 500 liter. Penelitian dilakukan dengan tahapan mengisi air pada bak sampai 500 liter, kemudian nyalakan mesin pendingin. Mesin pendingin tersebut menggunakan sistem kompresi uap. Pendinginan air dilakukan selama 12 jam. Parameter yang di ukur adalah perubahan temperatur (⁰F), tekanan discharge (psig), tekanan suction (psig), dan kuat arus (ampere). Parameter dicatat setiap interval 30 menit. Ketika waktu sudah sampai 12 jam maka mesin dimatikan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan suhu sebesar 14,8 ⁰F, dari suhu awal 73,4 ⁰F sampai 58,6 ⁰F. Daya listrik yang di butuhkan mesin adalah sebesar 299 watt. Hasil analisis efek refrigerasi mencapai nilai tertinggi 90 Btu/lb pada menit ke-720. Analisis kerja kompresi mencapai nilai terendah 28,1 Btu/lb pada menit ke-0. Analisis nilai koefisien performa mesin mencapai nilai tertinggi 3,19 pada menit ke-0. Air dingin pada toren disirkulasikan ke reservoir hidroponik sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman hidroponik.
ANALISA KEAUSAN PERKAKAS POTONG PADA PROSES HOT MACHINING BAJA BOHLER K110 DENGAN 3 VARIASI SPEED MACHINING Iman Saefuloh; Slamet Wiyono; Edwin Prasetya
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 2, November 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.428 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.1365

Abstract

Jika berurusan dengan bahan yang tingkat kekerasannya tinggi, Sering sekali terjadi permasalahan  pada proses pembubutannya yaitu pahat cepat mengalami keausan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa keausan pahat insert coated cemented carbide dengan menggunakan proses hot machining baja bohler k110 dengan memperhatikan parameter pembubutan , dimana kecepatan mesin divariasikan menjadi 3 variabel sedangkan kondisi pemotongan lainnya tetap. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Memperoleh data  pertumbuhan nilai dimensi keausan insert terhadap pengaruh kecepatan mesin dan mengetahui pengaruh kecepatan mesin terhadap waktu pembubutan untuk mencapai nilai dimensi keausan pahat  insert pada proses hot machining. Analisa yang digunakan dengan melakukan pengujian SEM (Scanning Electron Microscope). Hasil penelitian yang diperoleh untuk n = 995 rpm nilai dimensi keausan  flank wear mencapai VB = 0,224 mm dan creater wear mencapai K 0,000670  dengan waktu pembubutan selama 8,370 menit, untuk n = 730 rpm mencapai VB =  0,102 mm dan K mencapai 0,000692 mm  selama 11,141 menit, sedangkan  untuk n = 520 rpm  mencapai VB = 0,050 mm K mencapai  0,000404 selama 16,030 menit. Dan dari grafik pengaruh waktu pembubutan terhadap nilai dimensi keausan untuk setiap variabel kecepatan mesin pada proses Dry machining dan Hot machining , yaitu  pada  flank wear terlihat bahwa semakin tinggi kecepatan mesin yang digunakan maka akan semakin kecil waktu yang dibutuhkan untuk mencapai batas dimensi keausan, pada proses hot machining untuk masing-masing variasi kecepatan nilai dimensi keausan flank wear lebih rendah dibandingkan dengan dry machining, sementara pada creater wear kecepatan mesin yang digunakan tidak berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan untuk mencapai batas dimensi keausan tetapi nilai dimensi keausan creater wear pada hot machining lebih rendah dari pada proses dry machining.

Page 8 of 23 | Total Record : 222