cover
Contact Name
Rizky Abdulah
Contact Email
r.abdulah@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
editorial@ijcp.or.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia
ISSN : 23375701     EISSN : 2337 5701     DOI : -
Core Subject :
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy (IJCP) is a scientific publication on all aspect of clinical pharmacy. It published 4 times a year by Clinical Pharmacy Master Program Universitas Padjadjaran to provide a forum for clinicians, pharmacists, and other healthcare professionals to share best practice, encouraging networking and a more collaborative approach in patient care. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy is intended to feature quality research articles in clinical pharmacy to become scientific guide in fields related to clinical pharmacy. It is a peer-reviewed journal and publishes original research articles, review articles, case reports, commentaries, and brief research communications on all aspects of Clinical Pharmacy. It is also a media for publicizing meetings and news relating to advances in Clinical Pharmacy in the regions.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 3 (2023)" : 5 Documents clear
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Obstetri dan Ginekologi di Salah Satu Rumah Sakit Kota Bandung pada Bulan September 2023 Rahmadinna, Salsabila; Wicaksono, Imam Adi; Puspita, Falerina; Zainuddin, Hijrah Mutaqin
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2023.12.3.54972

Abstract

Antibiotik profilaksis adalah antibiotik yang diberikan pada pasien sebelum pembedahan untuk mencegah infeksi pascaoperasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah obstetri-ginekologi di salah satu rumah sakit Kota Bandung. Penelitian deskriptif noneksperimental ini menggunakan data retrospektif dari 200 pasien periode September 2023. Data yang telah terkumpul diolah dengan menghitung persentase pola penggunaan antibiotik dan parameterparameter yang meliputi jenis antibiotik yang digunakan, bentuk sediaan, dosis, rute pemberian dan waktu pemberian antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian penggunaan jenis antibiotik profilaksis yaitu cefazolin sebesar 8,5%, kesesuaian bentuk sediaan dalam vial sebesar 100%, kesesuaian dosis yang digunakan sebanyak 2 gram sebesar 7%, kesesuaian rute pemberian antibiotik profilaksis yaitu melalui intravena kesesuaian sebesar 100%, kesesuaian waktu pemberian antibiotik 30–60 menit sebelum insisi kulit sebesar 68%. Implikasi klinisnya menunjukkan bahwa rendahnya kesesuaian dapat meningkatkan risiko infeksi pascaoperasi dan resistensi antibiotik, yang berdampak pada perburukan hasil klinis pasien dan biaya perawatan. Oleh karena itu, diperlukan intervensi berbasis edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan kepatuhan tenaga medis terhadap pedoman penggunaan antibiotik profilaksis, sehingga dapat mendukung pencegahan komplikasi dan peningkatan kualitas pelayanan. Disimpulkan bahwa evaluasi penggunaan antibiotik di rumah sakit ini masih belum sesuai pedoman Permenkes RI No. 28 Tahun 2021.
Hubungan Penggunaan Obat Pendamping Gagal Ginjal Kronik terhadap Kualitas Hidup Pasien Lansia RSUD M. Yunus Bengkulu yang Menjalani Hemodialisis Rokhmah, Nisa Najwa; Gunawan, Dewi Oktavia; Rahmadania, Aisyah
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2023.12.3.47343

Abstract

Menurunnya aktivitas ginjal yang bersifat progresif dan irreversible disebut dengan gagal ginjal kronis. Hemodialisis merupakan satu dari berbagai contoh terapi pengganti ginjal yang seringkali dipilih oleh pasien dan umumnya prosedur tersebut disertai dengan penambahan obat pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien dan penggunaan obat pendamping, kualitas hidup pasien, dan hubungan penggunaan obat pendamping terhadap kualitas hidup pasien serta hubungan variabel karakteristik terhadap kualitas hidup pasien. Penelitian berjenis deskriptif observasional ini dilakukan pada bulan Maret–April 2022 secara cross-sectional, serta pengambilan data secara prospektif melalui kuesioner WHOQOL-BREF dan wawancara. Populasi pada pasien hemodialisis di RSUD M. Yunus Bengkulu sebanyak 73 pasien. Hasil penelitian menunjukkan 52 pasien yang termasuk ke dalam kriteria inklusi serta terdapat 33 (63,5%) pasien perempuan dan 19 (36,5%) pasien laki-laki dengan usia yang paling dominan, yaitu lansia awal 46–55 tahun sebanyak 18 pasien (34,6%). Berdasarkan obat pendamping pasien yang menjalani hemodialisis, ditemukan bahwa sebagian besar pasien menggunakan kombinasi asam folat, B kompleks, dan CaCO3 (42,3%); kombinasi CaCO3 dan asam folat (38,5%); tidak mengonsumsi obat pendamping (19,2%). Hasil penilaian kualitas hidup menunjukkan bahwa kelompok yang menggunakan kombinasi asam folat, B kompleks dan CaCO3 memiliki kualitas hidup sangat baik; kelompok kombinasi CaCO3 dan asam folat memiliki kualitas hidup baik; sedangkan yang tidak mengonsumsi obat memiliki kualitas hidup cukup. Berdasarkan analisis statistik dari data penelitian yang didapatkan, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan obat pendamping terhadap kualitas hidup (p=0,000). Faktor karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, komorbid dan lamanya menjalani terapi hemodialisis) memiliki hubungan dengan kualitas hidup pasien.
Studi Bioinformatika Varian Genetik yang Memengaruhi Tiroiditis Hashimoto dan Pola Sebarannya di Beberapa Benua Salamah, Siti Hajar; Rudi, Nyoman; Santoso, Iwan; Wibowo, Anisa Devi Karisma; Fitri, Dwiki; Sulistiyani, Nanik; Irham, Lalu Muhammad
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2023.12.3.48535

Abstract

Penyakit Hashimoto tiroiditis adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan tiroid. Proses peradangan pada tiroiditis Hashimoto (TH) dipahami sebagai faktor risiko potensial untuk perkembangan kanker tiroid. Sampai saat ini, banyak kemajuan telah dibuat dalam pengetahuan dan pemahaman tentang TH. Namun demikian, mekanisme yang menyebabkan rusaknya toleransi sistem kekebalan tubuh, dengan akibat respon autoimun terhadap kelenjar tiroid dan timbulnya penyakit, masih belum jelas. Pada penelitian ini dengan pendekatan bioinformatika yang kami akses di laboratorium bioinformatika tanggal 5 Juli 2023 menggunakan aplikasi GWAS, Haploreg v4.2, dan GTeX Portal, kami mengidentifikasi varian gen yang berperan dalam TH dan ekspresi gen tersebut dalam jaringan tubuh. Hasilnya diperoleh SNPs rs3184504 yang bersifar missense dengan variasi gen SH2B3. Hasil ekspresi gen SH2B3 dengan menggunakan GTEex Portal di 10 besar jaringan tubuh yaitu pada jaringan limpa, limfoma yang ditransformasikan sel-ebv, paru-paru, fibroblas yang dikultur sel, adiposa-subkutan, adiposa-visceral (omentum), arteri-koroner, tiroid, jaringan payudara-mammae, dan arteri-aorta. Hasil ekspresi SH2B3 di kelenjar tiroid lebih besar pada pria dan wanita. Selain itu dengan menggunakan aplikasi Ensembl kami juga berhasil mengidentifikasi pola sebaran SNPs rs3184504 di beberapa benua yaitu tertinggi (100%) di Asia Timur, selanjutnya di Afrika (98%), Asia Selatan (93%), Amerika (75%) dan terendah di benua Eropa (54%).
Pengaruh Faktor Usia, Polifarmasi, dan Komorbiditas terhadap Drug-Related Problems pada Pasien Diabates Melitus Tipe 2 Durotulailah, Lela; Alfian, Sofa Dewi; Puspitasari, Irma Melyani; Silanas, Ilman
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2023.12.3.61902

Abstract

Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis dengan prevalensi yang terus meningkat secara global. International Diabetes Federation (IDF) melaporkan bahwa lebih dari satu dari sepuluh individu dewasa di seluruh dunia menderita DM. Penyakit ini tidak hanya memberikan beban morbititas dan mortalitas tinggi, tetapi juga berkontribusi terhadap timbulnya berbagai kondisi penyerta (komorbiditas) yang kompleks. Kombinasi antara usia lanjut, polifarmasi, dan komorbiditas tersebut meningkatkan risiko terjadinya masalah terkait obat (drug-related problems/DRPs) pada pasien DM tipe 2, yang pada akhirnya dapat memengaruhi efektivitas pengobatan dan kualitas hidup pasien. Tujuan artikel review ini adalah mengidentifikasi pengaruh usia, polifarmasi, dan komorbiditas terhadap DRPs pada pasien DM tipe 2 baik di pelayanan rawat inap maupun rawat jalan. Penelitian ini menggunakan metode review dengan mengacu pada artikel-artikel yang diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir. Strategi pencarian artikel menggunakan data berbasis elektronik yaitu PubMed, Medline, dan Scopus. Hasil penelusuran artikel yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh sebanyak 6 artikel.  Artikel yang terpilih menunjukkan bahwa faktor usia, polifarmasi, dan komorbiditas memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian DRPs pada pasien dewasa dengan DM tipe 2 di layanan kesehatan sehingg diperlukan manajemen pengobatan yang cermat dan pemantauan yang ketat oleh tenaga kesehatan terutama apoteker untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaian DRPs secara dini, untuk mencapai perbaikan dalam kualitas hidup pasien.
Medication-Related Burden pada Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di Salah Satu Rumah Sakit di Yogyakarta Supadmi, Woro; Rumambi, Tita Yulianti; Farid, Yandira Mifta
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2023.12.3.51016

Abstract

Diabetes melitus (DM) membutuhkan waktu terapi yang panjang sehingga dapat menyebabkan beban pengobatan pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban pengobatan serta hubungan antara karakteristik pasien dengan beban pengobatan pada pasien DM rawat jalan. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan pengambilan data menggunakan kuesioner. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Lemeshow diperoleh 100 pasien. Kriteria inklusi sampel penelitian adalah pasien DM tanpa komorbid yang menjalani rawat jalan selama bulan Juni–Juli 2022. Beban pengobatan dikumpulkan menggunakan Living with Medicines Questionnaire (LMQ) yang terdiri dari 8 domain. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban pengobatan yang dialami adalah 56 pasien rendah dan 44 pasien sedang.  Pada domain 1 komunikasi dengan tenaga kesehatan sudah baik, domain 2 pasien masih mengalami kesulitan teknis penggunaan obat. Domain 3 pasien tidak merasakan beban biaya, sedangkan domain 4 pasien merasakan efek samping obat. Pada domain 5, pasien belum merasakan efektivitas obat. Domain 6 dan 7 pasien khawatir terhadap penggunaan obat serta dampak obat terhadap aktivitas sehari-hari. Domain 8, pasien mengikuti instruksi dokter tanpa melakukan perubahan regimen secara mandiri. Usia pasien, lama menderita dan jumlah pemberian obat tidak berhubungan dengan beban pengobatan (p≥0,05). Koefisien korelasi pada variabel usia dan lama menderita  negatif lemah artinya semakin bertambah usia dan lama menderita, semakin rendah beban pengobatan pasien. Koefisien korelasi pada variabel jumlah obat yang dikonsumsi postif lemah artinya semakin banyak jumlah pemberian obat, semakin tinggi beban pengobatan. Beban pengobatan pada pasien DM adalah rendah dan sedang, tidak ada hubungan antara usia, lama menderita dan jumlah obat dengan beban pengobatan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2025) Vol 14, No 1 (2025) Article in Press Vol 13, No 3 (2024) Vol 13, No 2 (2024) Vol 13, No 1 (2024) Vol 12, No 3 (2023) Vol 12, No 2 (2023) Vol 12, No 1 (2023) Vol 11, No 4 (2022) Vol 11, No 3 (2022) Vol 11, No 2 (2022) Vol 11, No 1 (2022) Vol 10, No 4 (2021) Vol 10, No 3 (2021) Vol 10, No 2 (2021) Vol 10, No 1 (2021) Vol 9, No 4 (2020) Vol 9, No 3 (2020) Vol 9, No 2 (2020) Vol 9, No 1 (2020) Vol 8, No 4 (2019) Vol 8, No 3 (2019) Vol 8, No 2 (2019) Vol 8, No 1 (2019) Vol 7, No 4 (2018) Vol 7, No 3 (2018) Vol 7, No 3 (2018) Vol 7, No 2 (2018) Vol 7, No 2 (2018) Vol 7, No 1 (2018) Vol 7, No 1 (2018) Vol 6, No 4 (2017) Vol 6, No 4 (2017) Vol 6, No 3 (2017) Vol 6, No 3 (2017) Vol 6, No 2 (2017) Vol 6, No 2 (2017) Vol 6, No 1 (2017) Vol 6, No 1 (2017) Vol 5, No 4 (2016) Vol 5, No 4 (2016) Vol 5, No 3 (2016) Vol 5, No 3 (2016) Vol 5, No 2 (2016) Vol 5, No 2 (2016) Vol 5, No 1 (2016) Vol 5, No 1 (2016) Vol 4, No 4 (2015) Vol 4, No 4 (2015) Vol 4, No 3 (2015) Vol 4, No 3 (2015) Vol 4, No 2 (2015) Vol 4, No 2 (2015) Vol 4, No 1 (2015) Vol 4, No 1 (2015) Vol 3, No 4 (2014) Vol 3, No 4 (2014) Vol 3, No 3 (2014) Vol 3, No 3 (2014) Vol 3, No 2 (2014) Vol 3, No 2 (2014) Vol 3, No 1 (2014) Vol 3, No 1 (2014) Vol 2, No 4 (2013) Vol 2, No 4 (2013) Vol 2, No 3 (2013) Vol 2, No 3 (2013) Vol 2, No 2 (2013) Vol 2, No 2 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 1, No 4 (2012) Vol 1, No 4 (2012) Vol 1, No 3 (2012) Vol 1, No 3 (2012) Vol 1, No 2 (2012) Vol 1, No 2 (2012) Vol 1, No 1 (2012) Vol 1, No 1 (2012) More Issue