Articles
250 Documents
Peran Keluarga Sangat Penting dalam Pendidikan Mental, Karakter Anak serta Budi Pekerti Anak
Dyah Satya Yoga;
Ni Wayan Suarmini;
Suto Prabowo
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (226.06 KB)
|
DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1241
Pada tulisan ini diulas bahwa keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk karakter seorang anak. Dalam dalam tulisan ditemukan bahwa sebagai suatu sistem sosial terkecil, keluarga menanamkan nilai-nilai moral dalam kepribadian seorang anak. Pada masa pertumbuhan, seorang anak memiliki banyak pertanyaan mengenai hal-hal yang dirasanya baru. Anak memiliki pertanyan-pertanyaan kritis, disinilah dituntut kemampuan komunikasi yang baik yang harus dimiliki oleh setiap orang tua dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang anak. Keluarga sekarang memiliki fungsi yang lebih kompleks yang mencakup fungsi produksi serta konsumsi. Penulisan ini perlu dilakukan agar pembaca dapat memiliki pandangan bagaimana pengaruh keluarga terhadap perkembangan karakter seorang anak. Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter seorang anak.
PLURALISME DALAM PROBLEMA
Achmad Achmad
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (346.039 KB)
|
DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.588
Pluralisme yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah pluralisme agama. Pluralisme dalam bidang itu telah lama diperdebatkan oleh sebagian cendekiawan agama. Hampir di setiap agama besar semisal Yahudi, Kristen, dan Islam muncul tokoh pluralisme yang berjuang dengan tulisannya menawarkan dan meyakinkan setiap pemeluk agama apapun, bahwa semua agama hakekatnya sama. Pluralisme beda dengan pluralitas, pluralitas ada yang sunnatullah yang memang terjadinya dikehendaki oleh Allah swt. dan pluralitas yang dikehendaki oleh manusia atau pluralitas yang anthroposentris, artinya bersumber dari manusia dan untuk manusia.Dengan landasan teori theologi global atau theologi universal konsep pluralisme diupayakan ingin menyelamatkan manusia dan peradabannya dari kerusakan yang disebabkan oleh pemeluk agama yang bermusuhan, menyerang bahkan membunuh pihak yang berbeda keyakinan keagamannya. Muslim yang berpaham pluralisme berarti seorang yang ragu terhadap ajaran agamanya dan disebut musyrik karena mempercayai sama hakekat ajaran Tuhan dalam agamanya dengan Tuhan agama lain. Dosa besar bagi muslim yang berpaham pluralisme bila sebelum mati dosanya tidak ditaubati, selamanya tidak mendapatkan ampunan Allah swt. Seorang muslim imannya harus kokoh dan khalis serta yakin agamanya satu-satunya yang benar yang mengantarkan kesematan hidup di dunia dan di akhirat.
DINAMIKA MULTIKULTURAL MASYARAKAT KOTA SURABAYA
Soedarso Soedarso;
Muhammad Nurif;
Sutikno Sutikno;
Windiani Windiani
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (410.921 KB)
|
DOI: 10.12962/j24433527.v6i1.611
Penelitian ini berujuan untuk menjelaskan kondisi dan faktor-faktor penyangga dari suatu masyarakat multikultur khususnya di Kota Surabaya.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yakni melalui studi literatur, penyebaran kuesioner dan interview mendalam.Penelitian ini menggunakan sample 5 lokasi kampung di Surabaya yang mewakili seluruh wilayah baik pusat, selatan, timur,utara dan barat yakni kampung Plampitan, Ketintang, Medokan Ayu, Kenjeran dan Manukan Lor. Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain bahwa kondisi kampung-kampung di Surabaya selama ini telah hidup secara multikultural; antar warga tidak lagi membedakan secara diskriminatif persoalan etnis, agama dan tingkat kesejahteraan sosial di antara sesama warganya, dapat hidup rukun dan berdampingan satu sama lain. Kondisiini disebabkan antara lain karena faktor sejarah yang panjang serta kesediaan menerima perbedaan sebagai sebuah keniscayaan kehidupan kemasyarakatan.Pemerintah kota Surabaya juga mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung berbagai kegiatan kebersamaan di lingkungan warga seperti adanya taman-taman kota, pusat kuliner, kegiatan senam pagi lansia, organisasi kepemudaan Sinoman. Modal kultural dan sosial baik yang tumbuh dari masyarakat maupun yang diupayakan melalui usaha-usaha pemerintah merupakan faktor penting yang memungkinkan tetap bertahan dan semakin berkembangnya multikulturalisme warga masyarakat Kota Surabaya.
PEMBANGUNAN EKONOMI BERBASIS AGRIBISNIS SEBAGAI WUJUD DARI PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKELANJUTAN
Muchammad Nurif;
sukrianti muhktar
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (310.389 KB)
|
DOI: 10.12962/j24433527.v3i2.644
Dalam menghadapi era globalsisasi, Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan suatu strategi besar dalam pembangunan ekonomi. Dalam kaitannya dengan Indonesia yang merupakan negara agraris yang besar dan memiliki keanekaragaman hayati, seharusnya Indonesia memiliki sektor andalan yang dapat dijadikan sebagai tumpuan harapan pembangunan ekonomi dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Sangat disayangkan jika pembangunan ekonomi di Indonesia tanpa mengindahkan kelestarian keanekaragaman hayati dan tidak memperhitungkan kondisi yang akan terjadi di masa mendatang. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu strategi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pembangunan ekonomi yang berbasis agribisnis merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan daya saing ekonomi bagi Indonesia.
KAJIAN KONSEP SUSTANIBLE FARMING DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN
Endang Sudarsih
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 2 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (391.444 KB)
|
DOI: 10.12962/j24433527.v1i2.676
Pembangunan sektor pertanian masih relevankah menjadi prioritas pembangunan Indonesia di era globalisasi ekonomi saat ini, merupakan sebuah tantangan besar. Mengingat sebagian besar masyarakat kita adalah bertani dan menggantungkan hidup dari olahan hasil pertanian, maka pembangunan sektor pertanian adalah suatu keharusan. Konsep Bertani Secara Berkesinambungan (Sustainable Farming) menawarkan model bertani yang dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor, terutama beras.
PERANAN “DESA PAKRAMAN “ DALAM MEMPERKUAT KETAHANAN SOSIAL BUDAYA MELALUI KONSEP AJARAN “TRI HITA KARANA”
Ni Wayan Suarmini
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (520.773 KB)
|
DOI: 10.12962/j24433527.v4i1.635
Arus globalisasi telah melanda dunia saat ini, batas-batas suatu wilayah ataupun negara seolah-olah semakin transparan. Hal ini membawa dampak pada kehidupan masyarakatnya. Desa-desa di Bali memiliki lembaga adat yang khusus mengurusi tentang Adat disebut Desa Pakraman. Dalam mengatur desa Pakraman menggunakan filosofi Tri Hita Karana (tiga penyebab kesejahteraan), diwujudkan dalam tiga hubungan, yakni hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungannya. Tiga hubungan itu sebagai landasan dalam memperkuat ketahanan sosial budaya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi Tri Hita Karana dan bagaimanakah peranan Tri Hita Karana dalam memperkuat ketahanan sosial budaya di Desa Pakraman. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah mengetahui implementasi Tri Hita Karana, dan mengetahui peranan Tri Hita Karana dalam memperkuat ketahanan sosial budaya. Penelitian ini dilakukan di Desa Pakraman Darmasaba. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, dan data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian yang dicapai adalah Tri hita Karana diimplementasikan secara nyata pada Desa Pakraman dengan wujud Kahyangan Tiga sebagai media hubungan manusia dengan Tuhan, menyama braya sebagai media hubungan manusia dengan sesama manusia, dan penataan ruang dengan konsep Tri Mandala dan Tri Angga sebagai wujud kepedulian manusia terhadap lingkungan. Implementasi Tri Hita Karana yang dilaksanakan secara nyata dan turun temurun di Desa Pakraman dapat memperkuat ketahanan sosial budaya sebagai penanggkal pengaruh global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal.
MISI PENDIDIKAN NABI MUHAMMAD (Kajian Tafsir Surat Al Anbiya (21): 107, Saba’ 34:28)
Yahya Aziz
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 2, No 1 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (476.265 KB)
|
DOI: 10.12962/j24433527.v2i1.667
Sebagai rasul pemungkas, Nabi Muhammad di utus untuk seluruh umat manusia (khattaman linnasi), tanpa batas waktu. Artinya sampai kapanpun ajaran beliau selalu relevan dan dibutuhkan. Skala jangkauannya bukan sebatas kapasitas mampu menjawab tantangan globalisme, tapi jauh melebihi itu, bahkan misinya rahmatal lil alamin (rahmat bagi seluruh alam semesta).Rasulullah SAW memanifestasikan rohmatan lil alamin dengan 4 hal, yaitu : a) Pendidikan Tauhid; b) Pendidikan yang bernuansa duniawi ukhrowi; c) Peningkatan kualitas SDM dan d) Pendidikan suri tauladan (uswah hasanah). Tatkala ditanya, apakah sebenarnya hakekat agama? jawab Nabi “addinu husnul khuluq” agama adalah berbudi luhur dalam bermasyarakat, berkeluarga, berbisnis, berpolitik, berpendidikan dan sebagainya. Ibarat lingkaran raksasa, titik pusatnya kasih sayang (rahmat) dan pedomannya kitab suci Al-Qur’an.
ANALISIS KONTRASTIF PADA FUNGSI BAHASA JEPANG DAN BAHASA INDONESIA
Kartika Nuswantara;
Salsabela Putri Aghnadiin
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (362.569 KB)
|
DOI: 10.12962/j24433527.v9i1.1276
Paper ini mencoba menguraikan ungkapan-ungkapan bahasa Jepang yang umum diajarkan pengajar bahasa Jepang pada pembelajar yang berbicara bahasa Indonesia. Teori analisis kontrastif digunakan untuk memperoleh persamaan sekaligus perbedaan antara ungkapan pada bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Sumber acuan data diambil dari buku ajar Marugoto A1 jilid katsudou. Diperoleh 120 data ungkapan, dan diantaranya yaitu, 97 ungkapan yang mirip, 21 ungkapan yang memiliki perbedaan, dan 2 ungkapan yang tidak ada pembandingnya dalam bahasa Indonesia. Dari hasil ini, didapat bahwa perlu perhatian lebih pada ungkapan yang memiliki perbedaan kemiripan, yaitu ungkapan ajakan/undangan dan menanggapi ajakan/undangan, menawarkan, dan bertamu, serta ungkapan yang tidak ada ungkapan pembanding dari Bahasa Indonesia seperti ungkapan “itadakimasu”-“gochisoosama”.
PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM REVITALISASI SUNGAI TAWING UNTUK MENGATASI BENCANA BANJIR DI KABUPATEN TRENGGALEK
Windiani Windiani
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (564.649 KB)
|
DOI: 10.12962/j24433527.v6i2.602
Revitalisasi Sungai Tawing merupakan langkah yang mendesak untuk dilakukan dalam rangka mengatasi bencana banjir dan menunjang kebutuhan sarana irigasi pertanian. Hingga saat ini, sektor pertanian masih menjadi salah satu andalan mata pencaharian bagi petani di wilayah Trenggalek. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, keberadaan Sungai Tawing sebagai sumber daya air telah mengalami degradasi lingkungan yang mengkawatirkan bagi keberlanjutan sektor pertanian. Selain telah mengalami pendangkalan, beberapa titik lokasi telah beralih fungsi sebagai tempat pembuangan sampah dan digunakan sebagai sarana untuk membuang limbah kotoran ternak milik penduduk setempat. Debit air juga mengalami penurunan drastis pada saat musim kemarau, dan mengalami peluapan saat musim hujan sehingga menimbulkan banjir bandang yang parah di sekitar kawasan sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum optimalnya peran pemangku kepentingan baik dari pemimpin lokal, tokoh dan masyarakat yang berada di sekitar sungai Tawing menjadi salah satu kendala dalam pengelolaan lingkungan dan mengatasi banjir di wilayah studi.
PEMBERDAYAAN UMKM DI KAWASAN SAÈ SALÈRA DAN SAÈ RASSAH PAMEKASAN MELALUI KUR DI BRI CABANG PAMEKASAN
Rudy Haryanto
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (651.474 KB)
|
DOI: 10.12962/j24433527.v5i1.625
Modal usaha bagi UMKM merupakan permasalahan yang cukup pelik.Untuk mengatasi hal tersebut pendekatan yang perlu dilakukan adalahpenyediaan jasa keuangan mikro (micro finance). Untuk itu Bank BRImemiliki komitmen membantu mengembangkan UMKM melaluipenyaluran kredit bantuan modal usaha berupa KUR. Pendekatan dalampenelitian ini secara kualitatif yang diarahkan pada penelitian lapangandengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Hasil penelitianmenunjukan bahwa Pertama: UMKM yang berada di kawasan Saè Salèradan Saè Rassah yang berjumlah 94 pengusaha semuanya telah mendapatkanKUR Mikro dari Bank BRI, hal ini menunjukan antusiasme pelaku UMKMdan kepedulian Bank BRI Cabang pamekasan; Kedua: Bank BRI sebagaipenyalur/kreditur KUR Mikro langsung kepada UMKM melakukanevaluasi/monitoring kepada UMKM yang telah mendapatkan KUR Mikroyang dilakukan setiap tiga bulan selama masa kredit dengan focus terhadatasset, omset, modal dan persediaan barang yang dimiliki UMKM, hal inisesuai dengan Peraturan Menteri keuangan No 189/PMK.05/2010; Ketiga:Pada awalnya Bank BRI Pamekasan mengalami kendala tetapi saat ini tidakada kendala yang cukup berarti dalam penyaluran KUR, karena informasiyang ditentang KUR sudah cukup memadadi bagi pelaku UMKM dikawasan Saè Salèra dan Saè Rassah; Keempat: Harapan Bank BRI cabangPamekasan terhadap UMKM dan UMKM di kawasan Saè Salèra dan SaèRassah khususnya adalah merealisasikan salah satu misi Bank BRI yaituBRI melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan memprioritaskanpelayanan kepada Usaha Mikro.