cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH)
ISSN : 19795521     EISSN : 24433527     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 250 Documents
THE DUAL PURPOSE OF TEACHING LITERATURE: TO PROVIDE STIMULATING COURSE CONTENT AND TO DEVELOP STUDENTS’ COMMUNICATIVE ABILITIES Budiati Budiati
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.173 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v6i2.600

Abstract

It is the individual reader’s freedom to interpret a text according to his own outlook on the world that makes the study of literature such an exciting and liberating experience. This paper will look at some of the issues and ways in which literature can be exploited in the classroom and focus on the use of short stories as alternative materials that can encourage learners in a variety of classroom activities: from vocabulary enrichment to communicative abilities. Categories that encourage learners to develop the powers to interpret the texts are plot and suspense; characters and relationships; major themes; methods writer uses to communicate his attitudes; and reader’s response. Short stories can also lend themselves to intercultural values comparisons. Finally, it is expected that this paper can offer insights to other language teachers who are in similar settings.
PELANGGARAN PERLUASAN BANGUNAN DI KOMPLEKS PERUMAHAN DI KOTA SURABAYA DITINJAU DARI PERATURAN TENTANG GARIS SEMPADAN BANGUNAN Suprapti Suprapti; Niken Prasetyawati; Ni Wayan Suarmini; Tony Hanoraga; Siti Zahrok
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.79 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v5i1.623

Abstract

Perumahan yang dibangun pengembang mulai dekade delapan-puluhan, pada awalnyadibangun sesuai dengan ketentuan tata ruang Kota Surabaya. Namun demikian dalampengembangannya sesudah ditempati penghuni, rumah-rumah tersebut mengalami banyakperubahan; salah satunya adalah perluasan ke arah depan yang melebihi Garis SempadanBangunan (GSB). Perluasan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kota merupakanpelanggaran GSB yang menyebabkan pemunduran bangunan menjadi tidak rapih;berkurangnya halaman depan dan ruang terbuka di dalam kaveling; serta membahayakanpengguna jalan yang akan berbelok karena pandangannya tertutup bangunan pada kavelingpojok. Masalah yang mendasar adalah, perubahan dan penambahan luas bangunan yangdilakukan pemilik rumah melanggar peraturan tentang GSB, baik peraturan pada tingkatundang-undang, peraturan pemerintah, keputusan menteri maupun peraturan walikota.Tujuan studi ini adalah mencari penyelesaian secara hukum terhadap pelanggaran GSByang telah ditetapkan dalam peraturan perundangan dan rencana tata ruang  melaluipendekatan kasus dengan cara mengevaluasi kondisi empiris lapangan terhadap peraturanmengenai GSB.Usulan penyelesaiannya adalah (1) pelanggaran yang dilakukan sesudah diberlakukannyaPerda Kota Surabaya No. 7 Tahun 2009 tentang Bangunan, yaitu pengenaan sangsiadministrasi; (2) pelanggaran yang dilakukan sebelum diberlakukanya Perda Kota SurabayaNo. 7 Tahun 2009 tentang Bangunan, ada dua penyelesaian, yaitu (a) pelanggaran yangdilakukan pemilik bangunan yang mengajukan pembaruan IMB atau pemutihan IMB,sangsinya adalah membayar denda atas pelanggaran dan mengembalikan posisi GSB sesuaiketentuan yang berlaku; (b) pelanggaran yang dilakukan pemilik bangunan yang tidakmelakukan perubahan apapun, tidak dikenakan sangsi apapun tetapi bisa digugat jika ataspelanggaran tersebut menimbulkan kerugian pada orang lain, atau dikenakan disinsentifberupa denda yang diberlakukan setiap tahun.
HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA STRATEGI MANUFAKTUR DAN BUDAYA ORGANISASI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR Nurif, muchammad
Jurnal Sosial Humaniora Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.899 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v2i2.656

Abstract

Dalam penelitian ini strategi manufaktur didefinisikan sebagai suatu strategi yang digunakan untuk mengkoordinasikan pengambilan keputusan manufaktur, termasuk pemilihan teknologi, pemasok, perencanaan produksi dan sistem pengendalian, tenaga kerja serta penerapan kualitas. Secara mendasar, penelitian ini memfokuskan pada proses (process based), yang mana telah diabaikan pada sejumlah penelitian strategi manufaktur terdahulu. Berdasarkan hasil analisa yang telah dikemukakan diatas, maka koefisien korelasi kanonikal secara keseluruhan yang diperoleh dari hasil uji hipotesa hubungan antara strategi manufaktur dan budaya organisasional pada perusahaan manufaktur di Indonesia, menunjukkan adanya hubungan. Strategi manufaktur dan budaya organisasional ternyata menunjukkan suatu hubungan yang signifikan. Temuan ini mirip dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bates et al. (1995), namun secara lebih rinci, bukti empiris dari penelitian ini menunjukkan kurangnya penggunaan kelompok kecil pemecah masalah yang terdapat dalam perusahaan manufaktur untuk mengantisipasi sejumlah masalah yang timbul dalam operasional perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil fungsi korelasi kanonikalnya yang relatif rendah (r = 0,28). Indikasi ini menunjukkan bahwa pada dasarnya perusahaan manufaktur di Indonesia kurang memanfaatkan adanya kelompok kecil yang ditugaskan khusus hanya untuk memecahkan masalah. Di lain hal, perusahaan manufaktur menunjukkan tingkat signifikansi yang cukup tinggi dalam memanfaatkan kelompok atau tim kerja dalam pabrik, untuk melakukan aktivitas-aktivitas operasional. Hasil analisa korelasi kanonikal ini ditunjukkan oleh nilai r yang cukup tinggi pada sub-variabel supervisor sebagai tim leader dan penghargaan untuk kinerja kelompok (r = 0,64 dan r = 0,58). Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur cenderung untuk memiliki budaya yang berorientasi pada kelompok (clan oriented)
SOCIAL SKILL TRAINING (SST) SEBAGAI INTERVENSI PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SIKAP MENENTANG Ni Gusti Made Rai
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.007 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1242

Abstract

Perubahan jaman menunjukkan adanya berbagai macam problem sosial yang salah satunya sering terjadi di masyarakat adalah anak yang suka membuat masalah atau bullying. Dalam bahasa awam lebih dikenal oleh masyarakat yaitu dengan istilah anak membangkang, dan dalam bahasa ilmiah disebut dengan Oppositional Deviant Disorder (ODD).  Strategi untuk mengatasi persoalan tersebut, yang mampu mengurangi persoalan ODD  adalah lingkungan bukan hanya para ahli Psikolog saja.   Diharapkan ada gerakan yang mampu menumbuhkan adanya kemampuan sosial (social skill) yakni dengan latihan-latihan yang dapat diprogram oleh para ahli seperti psikolog ataupun psikiater. Oleh karena itu diharapkan Masyarakat  mulai mengenal, mengetahui ciri-ciri klinis dari ODD, sehingga mampu  menangani  persoalan gangguan sikap menentang ini.
PENGEMBANGAN SMU BERKUALITAS (PLUS) DARI ASPEK PENGEMBANGAN SISWA DAN GURU suto prabowo
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.433 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.591

Abstract

Dewasa ini Arus Komunikasi dan Informasi melaju dengan cepat mengakibatkan timbulnya persaingan di segala bidang kehidupan diantara bangsa-bangsa. Keadaan demikian menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas yang memiliki: bakat, kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Upaya untuk menjawab tantangan dan tuntutan demikian perlu dikembangkan pendidikan sekolah yang berkualitas, antara lain Sekolah Menengah Plus. Sekolah Menengah Plus adalah SMU yang dipersiapkan untuk dapat dikembangkan menjadi SMU yang memiliki ciri-ciri plus. Dengan mengembangkan SMU Plus berarti juga menjawab permasalahan Pendidikan di Indonesia yang meliputi: 1). Pemerataan pendidikan dalam Pembangunan Indonesia; 2) Relevansi pendidikan dengan Pembangunan Indonesia; 3) Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia; 4) Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Pendidikan di Indonesia
PEMENUHAN HAK ISTRI ATAS HARTA GONO GINI DI PENGADILAN AGAMA PAMEKASAN Umi Supratiningsih; Latief Mahmud; Fahruddin Ali Sabri
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.006 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v5i2.614

Abstract

Upaya-upaya yang dilakukan istri dalam memperjuangkan hak atas harta  gonogini di Pengadilan Agama Pamekasan dilakukan melalui (a) melalui pengajuanGugatan gono gini secara tersendiri pasca perceraian. (b) gugatan gono ginidiajukan secara bersamaan dengan gugatan cerai (dikomulatifkan), dan (c) gugatangono gini diajukan oleh istri pada saat jawaban atau duplik dalam bentuk gugatanbalik (rekonvensi), yang diawali dengan pengajuan permohonan talak oleh suami.Hakim dalam memutuskan pemenuhan hak atas harta gono gini bagi istri diPengadilan Agama Pamekasan dan pemenuhan asas keadilan, melalui (a)pembuktian, sesuai dengan hukum acara, alat bukti meliputi pengakuan, kesaksian,dokumen, sumpah, dan persangkaan. Mengenai hartagono gini berupa bidang tanahdan/atau bangunan yang dipergunakan dalam pembuktian meliputi bukti tertulisyang terdiri dari bukti kepemilikan bidang tanah dan bangunan berupa sertipikathak atas tanah atau letter C yang selanjutnya didukung dengan keterangan saksi,selain itu ada bukti pengakuan maksudnya pengakuan dari pihak-pihak bahwaobyek tersebut merupakan harta gono gini, selain itu harus dibuktikan pula bahwaharta gono gini tersebut ada atau tidaknya percampuran dengan harta bawaan. (b)dasar pertimbangan hukum yang dipergunakan hakim yaitu pasal 85 KHI dan UUNo. 1 tahun 1974. (c) dalam pemenuhan rasa keadilan dalam putusannya hakimmembagi secara innatura kalau tidak bisa, maka dilakukan secara lelang. Begitupula tidak selalu pembagian itu separo-separo tetapi tergantung kasuitisnya dalamrangka memenuhi rasa keadilan, maka dapat dikompensasi contohnya istri sakit,maka biaya perawatan istri diambilkan dari harta gono gini (pasal 34 UU No. 1tahun 1974 Jo. Pasal 80 ayat (4) huruf b KHI dan surat An Nisa 34. (d) secara lexspecialis keislaman dasar hukum yang dipergunakan hakim adalah KHI, bila belumcukup, maka dipergunakan HIR secara lex generalis. Permohonan eksekusi di PAPamekasan hanya berkisar 0,2 (nol, dua) prosen. Selebihnya istri tidak mengajukaneksekusi walaupun sudah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkrach),mereka lebih memilih membiarkan demikian tanpa ada eksekusi akan tetapi adajuga yang membagi harta gono gini secara kekeluargaan atau harta gono ginidiserahkan pada anak-anaknya.
FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU BAGI KENYAMANAN MASYARAKAT AKIBAT PEMANASAN GLOBAL Isu terhadap Masyarakat Kota Surabaya Endah Yuswarini
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.49 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v3i2.647

Abstract

Kota Surabaya termasuk kota besar yang cenderung padat, akibat besarnya urbanit yang berdampak pada pertambahan penduduk setiap tahunnya, maka diperlukan kesiagaan  mengantisipasi isu tersebut. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat pekatnya gas CO dan CO2 di angkasa sehingga dibutuhkan penyeimbang berupa tanaman yang ada di kota sebagai penyerap gas tersebut. Tujuan tulisan ilmiah ini adalah memaparkan hasil kajian lapangan secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan sampel yang ditentukan dengan cara purposive accidental sampling. Metode penelitian ini berbasis observasi lapangan, studi literature dan peta. Lokasi kajian di kota Surabaya, obyek yang di teliti adalah Ruang Terbuka Hijau. Pembagian wilayah mewakili dominasi kegiatan masyarakat: perdagangan, pemerintahan, pantai, industri, rekreasi dan permukiman. Klasifikasi ditentukan berdasarkan lokasi yang berhasil teridentifikasi sejumlah 57 titik lokasi atau 65,5% atas dasar kerapatan tegakan, nisbah kanopi, keanekaragaman dan dominasi tanaman. Hasil kajian berdasarkan kategori terbagi menjadi a). hutan kota hanya 12%, b). kawasan hijau berpohon 36% dan c). ruang terbuka 52%. Oleh sebab itu andaikata jumlah seluruh ruang terbuka hijau kota di Surabaya seluas 6.330 ha ( 19,42% luas kota Surabaya), untuk dimaksimalkan fungsinya agar dapat memberi kenyamanan bagi masyarakat yang signifikan dan dalam menyikapi pemanasan global.
STUDI KEMASYARAKATAN PENANGANAN KORBAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI JEMBER 2006 Soedarso Soedarso
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.146 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.679

Abstract

This article is the report of the research result. The research aims to know how strategy of adaptation  was carried out by the victim of disaster of  torrent and landslide in Jember, early January 2006. The research methodology  used are observation and non-structured interview under researcher guidance. The data taken in July 2007 where the disaster takes place, that is in Subdistrict Panti, Jember.A period of emergency, safe disaster victims live in the evacuation tents during 6 month, before they are evacuated in the aid house which have been built by local government. Housing is built under hilly area in which another disaster can emerge, therefore, it requires further attention.  A period of recovery still continues until now. The victims have not been able to forget yet about what happens to them. They are still trauma of losing anything, and importantly of feeling scare. They remain expect  attention and assistance from the government and related parties. 
Do Absence and Mobility (Transience) Affect Reading Literacy Achievement? Ratna Rintaningrum
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.474 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1248

Abstract

Reading literacy has been regarded as an important subject taught at the primary school level as it is the foundation for learning across all subject. Australia, as a developed country, has placed great emphasis on the importance of reading literacy in primary schools by establishing various educational policies and undertaking various programs, both for teachers and students, to improve the teaching of reading literacy in school. However, different students have different levels of skill in acquiring reading comprehension. The findings of some studies suggest that there are a number of reasons why some children perform better in reading literacy than others do. Absence and mobility are two factors that are considered to have effect on reading achievement. Both Australia, America and International studies have shown that there is negative relationship between absence, mobility and school achievement.
MASYARAKAT DEMOKRATIS MENURUT ALEXIS DE TOCQUEVILLE (1805-1859) Soedarso Soedarso
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 3, No 1 (2010)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.375 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v3i1.653

Abstract

Masa-masa tahun 1770 – 1850 dalam sejarah pemerintahan dunia (barat) merupakan masa-masa transisi dari bentuk-bentuk monarchi ke bentuk demokrasi. Pada masa-masa itu muncul berbagai perubahan, ada yang bersifat revolusioner maupun non-revolusioner yang mengubah bentuk pemerintahan suatu negara dari monarchi ke republik (baca: monarchi konstitusional). Salah satu pemerintahan negara pada masa itu yang dipandang paling konstitusional, liberal dan demokratis di banding pemerintahan lain manapun adalah Amerika Serikat (Godechot, 1989:1).Alexis de Tocqueville anak dari kalangan bangsawan yang lahir di Paris 29 Juli 1805. Sebagai seorang dari kalangan bangsawan, beberapa keluarganya terkena imbas dari revolusi Perancis 1830 yang berhasil menggulingkan dinasti Bourbon. Tidak hanya itu, Tocqueville muda juga merasa kurang mendapat perhatian lagi dari pemerintahan Perancis yang baru (Bradley, 1944:391). Akhirnya, Tocqueville bersama Beaumont melakukan serangkaian perjalanan ke Amerika Serikat dengan maksud mempelajari sistem pemerintahan demokrasi disana, alih-alih dapat untuk  masukan kepada proses reformasi pemerintahan yang tengah berlangsung di Perancis.  Perjalanan ke Amerika berlangsung dari tahun 1831-1832, dan pada tahun 1835 terbitlah bukunya: De la Democratise en Amerique. Buku Tocqueville yang lain: L’ Ancien regime et la Revolution terbit pada tahun 1856, dan 3 tahun kemudian ia meninggal dunia.

Page 5 of 25 | Total Record : 250