cover
Contact Name
Sugiarto Pramono
Contact Email
spektrumfisip@unwahas.ac.id
Phone
+628122884193
Journal Mail Official
spektrumfisip@unwahas.ac.id
Editorial Address
JL. Menoreh Tengah X / 22, Sampangan, Gajahmungkur, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
ISSN : 18296580     EISSN : 28095642     DOI : 10.31942/spektrum.v19i1
Core Subject : Social,
Spectrum aims to publish scientific articles that focus on the development of thought, theory, and research covering issues of international relations and politics at large.
Articles 102 Documents
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR (STUDI KASUS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH / BPBD KOTA SEMARANG TAHUN 2020) Suharto Suharto; Andre Setiawan
SPEKTRUM Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/spektrum.v19i2.6656

Abstract

The city of Semarang can be said to be a disaster-prone area city when viewed from its geographical, demographic, topographic, and climatic conditions. This can be proven from the historical records of the Semarang City disaster. Disasters that have been recorded are floods, flash floods, landslides and extreme weather (DIBI, 2009-2016). The same thing happened in the Beringin watershed. Therefore, the Semarang City Government together with the National Disaster Management Agency (BNPB) carried out the preparation of a Disaster Risk Study (KRB) for the period 2017 to 2021 in Semarang City, especially in the Beringin Watershed. So in this study, we will examine, How is the implementation of the Disaster Management Policy in the Beringin Watershed (DAS) BPBD Semarang City? This is a qualitative descriptive study that seeks to describe and describe a situation based on the facts that actually happened. The data was collected through observation, in-depth interviews and documentation. Data analysis was carried out through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Implementation of flood disaster management policies in the Beringin River Basin (DAS) with the implementation of the Early Warning System Technology Tool so that it can be more touching on efforts to reduce the impact of disasters, especially for people affected by floods in the Beringin Watershed, Semarang City. The description of areas that are potentially affected by disasters can be used as a basis for reference as the implementation of disaster management policies with the application of the Early Warning System (E.W.S) technology tool in the Banyan River Basin in Semarang City for risk reduction efforts for communities affected by floods.Keywords: Policy Implementation, Flood Disaster Management, Early Warning System (E.W.S).AbstrakKota Semarang dapat dikatakan sebagai kota daerah rawan bencana kalau dilihat dari kondisi geografis, demografi, topografi, dan iklim. Hal ini dapat dibuktikan dari catatan sejarah kejadian bencana Kota Semarang. Bencana pernah tercatat adalah banjir, banjir bandang, longsor dan cuaca ekstrim (DIBI, 2009-2016). Demikian pula terjadi di daerah DAS Beringin. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Semarang bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) untuk periode tahun 2017 sampai 2021 di Kota Semarang khususnya di DAS Beringin. Maka dalam penelitian ini akan mengkaji, bagaimana implementasi Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Aliran Sungai (DAS) Beringin BPBD Kota Semarang. Penelitian ini deskriptif kualitatif yang berusaha menggambarkan dan melukiskan suatu keadaan atas fakta-fakta yang ada, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara yang mendalam dan dokumentasi, dan analisa data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Implementasi Kebijakan penanggulangan bencana banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Beringin dengan diterapkannya Alat Teknologi Early Warning System sehingga dapat lebih menyentuh kepada upaya pengurangan dampak bencana khususnya kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir di DAS beringin Kota Semarang. Gambaran wilayah yang berpotensi terkena dampak bencana dapat menjadi dasar acuan sebagai implementasi kebijakan penanggulangan bencana dengan penerapan alat teknologi Early Warning System (E.W.S) di daerah aliran sungai beringin Kota Semarang untuk upaya pengurangan risiko kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir.Kata kunci: Implementasi Kebijakan, Penanggulangan Bencna Banjir, Early Warning System (E.W.S).
SEJARAH LAHIRNYA GERAKAN PEMUDA ANSOR PADA ORGANISASI MASYARAKAT NAHDLATUL ULAMA Zudi Setiawan
SPEKTRUM Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/spektrum.v19i2.6657

Abstract

The history of the birth of the Ansor Youth Movement (GP Ansor) cannot be separated from the long history of the birth and movement of the community organization Nahdlatul Ulama (NU). The birth of GP Ansor was also driven by conditions in the Dutch East Indies at that time, where regional youth organizations had emerged such as Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra, Jong Minahasa, Jong Celebes, and others. The birth of GP Ansor was colored by the spirit of the nationalism movement to fight for the nation's independence. GP Ansor was born in an atmosphere of integration between the pioneering youth after the Youth Pledge (Sumpah Pemuda), the spirit of nationalism, democracy, and at the same time the religious spirit of Islam.Keywords: History, Community Organization, Ansor Youth Movement, Nahdlatul UlamaAbstrakSejarah lahirnya Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kelahiran dan gerakan organisasi masyarakat (ormas) Nahdlatul Ulama (NU). Kelahiran GP Ansor juga didorong oleh kondisi di Hindia Belanda pada saat itu, di mana-mana telah muncul organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Celebes, dan lain-lain. Kelahiran GP Ansor diwarnai oleh semangat pergerakan nasionalisme untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan Islam.Kata Kunci: Sejarah, Organisasi Masyarakat, Gerakan Pemuda Ansor, Nahdlatul Ulama
FAKTOR PENDORONG BHUTAN MEMBUKA HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN ISRAEL TAHUN 2020 Andi Purwono; Niswatul Harisa
SPEKTRUM Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/spektrum.v19i2.6658

Abstract

This research  aims to find out the reasons that prompted Bhutan to open diplomatic relations with Israel in 2020. This study was written using a qualitative approach, through library research techniques such as books, official state documents, news and other mass media. This study uses the theory of national interest to determine the goals and interests of Bhutan. In this study, two reasons were found that pushed Bhutan to open diplomatic relations with Israel in 2020, namely the existence of Bhutan's national interests in the economic and military security fields.Keywords : Diplomatic Relations, Economic Interest, Military Security, National Interest AbstrakRiset ini bertujuan untuk mengetauhi alasan yang mendorong Bhutan dalam melakukan pembukaan hubungan diplomatic dengan Israel tahun 2020. Penelitian ini ditulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui studi pustaka seperti buku, dokumen resmi negara, berita dan media massa lainnya. Penelitian ini menggunakan teori kepentingan nasional yang bersifat materiil. Penelitian ini menemukan dua alasan yang mendorong mendorong Bhutan dalam melakukan pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel tahun 2020 yaitu adanya kepentingan nasional negara Bhutan dalam bidang ekonomi dan keamanan militer.Kata kunci : Hubungan Diplomatik, Kepentingan Ekonomi, Kepentingan Militer, Keamanan Nasional
POLITIK ENERGI RUSIA TERHADAP UNI EROPA MELALUI GAZPROM PADA TAHUN 2013-2015 Ismiyatun Ismiyatun; Ely Cintia
SPEKTRUM Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/spektrum.v19i2.6659

Abstract

From a political point of view, energy is used as a tool in foreign policy in achieving domestic interests and becomes a top priority in the policy agenda. The European Union is a region that is highly dependent on Russian energy, especially natural gas. Gazprom sees the EU as a great opportunity to dominate the EU market and is a leading exporter in the European and world gas markets. This study aims to analyze how Gazprom runs its business by following the energy policy of Russia. This research data was collected through library research techniques. The theory used by the author is energy security and foreign policy in accordance with the current situation in Russia and the European Union. This study finds that the EU's dependence on Gazprom's natural gas is very large, Gazprom's abundant gas ownership and sanctions have made Gazprom diversify its export routes with other potential buyers- China.Keywords: Energy policy, dependency,  Energy security ABSTRAKArtikel ini bertujuan mengeksplorasi politik energi Rusia atas Uni Eropa melalaui Gazprom, sebagai salah satu perusahaan miliknya. memperlihatkan kekuatan energinya khususnya energi minyak dan gas alam. Dalam sudut pandang politik, energi dijadikan sebagai alat dalam kebijakan luar negeri dalam mencapai kepentingan dalam negeri suatu negara dan menjadi prioritas utama dalam agenda kebijakan. Teori yang digunakan penulis adalah energy security dan kebijakan luar negeri sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi oleh Rusia dan Uni Eropa. Dalam penelitian ini menemukan bahwa ketergantungan Uni Eropa pada gas alam Gazprom sangat besar, kepemilikan gas yang melimpah oleh Gazprom serta adanya sanksi membuat Gazprom mendiversifikasi rute ekspornya dengan pembeli potensial lainnya, yaitu Tingkok.  Kata kunci: Politik Energi, Ketergantungan,  Keamanan Energi
PEMILIHAN UMUM 2024 DAN WACANA TIGA PERIODE: PERSPEKTIF KOMUNIKASI POLITIK Harun Ni’am
SPEKTRUM Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/spektrum.v20i1.7941

Abstract

Indonesia will hold general elections in 2024. One of the issues related to the election that is being widely discussed is the three period discourse for President Joko Widodo (Jokowi). The constitution expressly prohibits this discourse. Jokowi has also on several occasions responded to this three-period discourse. However, the discourse has not stopped. One reason why this discourse has not stopped is the problem of political communication by Jokowi. This study uses the theory of Jay G. Blumler and M. Gurevitch which conveys four components in political communication, namely political institutions in the aspect of political communication, media institutions in the aspect of political communication, audience orientation and political cultural relevance. Keywords: 2024 General Election, Three Period Discourse, Political Communication. Abstrak Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum tahun 2024. Salah satu isu terkait pemilu yang ramai diperbincangkan adalah wacana tiga periode untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Konstitusi secara secara tegas melarang wacana ini. Jokowi pun dalam beberapa kali kesempatan merespon wacana tiga periode ini. Namun wacana itu tetap belum berhenti. Salah satu penyebab wacana ini belum berhenti adalah permasalahan komunikasi politik yang dilakukan Jokowi. Penelitian ini menggunakan teori Jay G. Blumler dan M. Gurevitch yang menyampaikan empat komponen dalam komunikasi politik, yaitu institusi-institusi politik dalam aspek komunikasi politik, institusi media dalam aspek komunikasi politik, orientasi khalayak dan relevansi budaya politik. Kata Kunci : Pemilhan Umum 2024, Wacana Tiga Periode, Komunikasi Politik.
STRATEGI PENANGANAN KEAMANAN MARITIM INDONESIA ; STUDI KASUS PENANGANAN ILLEGAL, UNREGULATED, AND UNREPORTED FISHING DI INDONESIA TAHUN 2014-2019 Ali Martin; Diajeng Sariah Santya
SPEKTRUM Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/spektrum.v20i1.7946

Abstract

Letak geografis Indonesia sangat strategis karena berada pada titik silang antara Samudera Hindia dan Pasifik. Selain itu posisi silang ini memberikan sebuah jalur strategis bagi pelayaran dunia dimana setiap pengiriman dari wilayah barat menuju timur dan sebaliknya akan melewati wilayah laut Indonesia. Hal ini dapat menjadi sebuah peluang ataupun tantangan. Jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan ancaman keamanan maritim semakin meningkat, seperti kasus-kasus IUU fishing, penyelundupan, dan perompakan. Lokasi rawan terjadinya IUU Fishing di Indonesia antara lain di wilayah Laut Natuna Utara,di perairan Maluku juga. Ancaman IUU Fishing tidak hanya mengarah pada fungsi pertahanan saja, akan tetapi menjadi ancaman terhadap kesejahteraan masyarakat. IUU Fishing mengancam industri perikanan yang menjadi sumber pekerjaan dan stok makanan dalam sektor perikanan. Oleh karena itu, Indonesia mengaplikasikan strategi maritim berupa kebijakan penenggelaman kapal dan meningkatkan fungsi pengawasan sebagai kontrol di wilayah maritim. Dan juga peran NGO dan juga Civil Society saling bersinergi untuk menanggulangi permasalahan IUU Fishing ini. Kata Kunci: Keamanan maritim, IUU Fishing, NGO dan Civil Society ABSTRACT Indonesia's geographical location is very strategic because it is at the cross point between the Indian and Pacific Oceans. In addition, this cross position provides a strategic path for world shipping where every shipment from the west to the east and vice versa will pass through the Indonesian sea area. It can be an opportunity or a challenge. If not properly managed, threats to marine security will increase, such as IUU fishing, contraband and piracy. Locations suitable for IUU fishing in Indonesia, among others, in the Natuna Sea area of the North, in the waters of Maluku as well. The threat of IUU fishing does not just lead to defence functions, but becomes a threat to the well-being of the community. IUU fishing threatens the fishing industry as a source of employment and food resources in the fishing industry. Therefore, Indonesia is implementing maritime strategies in the form of a wreckage policy and enhancing the surveillance function as a control in the maritime area. So too is the role of NGOs and civil society in overcoming the problem of IUU fishing. Keywords: Maritime Security, IUU Fishing, NGOs and Civil Society.
WOMEN EMPOWERMENT THROUGH WOMEN ENTREPRENEURSHIP IN BANGLADESH: A MIXED METHODOLOGY APPROACH Sujit Kumar Datta
SPEKTRUM Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/spektrum.v20i1.7942

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran kewirausahaan perempuan dalam proses pemberdayaan perempuan di Chittagong, Bangladesh. Studi ini meneliti hubungan antara bisnis perempuan dan pemberdayaan sosial perempuan. Sebanyak 160 responden diwawancarai selama fase pengumpulan data pertama (80 ibu rumah tangga non-usaha dan 80 ibu rumah tangga perusahaan). Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, kewirausahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan perempuan dalam menentukan pilihan dalam keluarganya, khususnya di rumah. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa perempuan pengusaha memiliki kontrol yang lebih besar atas sumber daya dan aset mereka daripada non-pengusaha (ibu rumah tangga). Mereka juga memiliki lebih banyak mobilitas sosial, keterlibatan politik, dan suara di rumah dan kesehatan keluarga mereka daripada wanita yang tidak bekerja. Di sisi lain, perempuan yang tidak bekerja dalam bisnis memiliki pengetahuan dan kesadaran yang lebih sedikit tentang perubahan iklim, penanggulangan bencana, dan hak-hak perempuan dibandingkan mereka yang melakukannya. Menurut temuan penelitian, memiliki akses cepat ke pinjaman pembayaran dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan sangat penting untuk kesuksesan bisnis. Penelitian lebih lanjut harus dilakukan di Chittagong, Bangladesh, di mana pendapatan rumah tangga perempuan signifikan untuk pertumbuhan sosial dan ekonomi. Kata Kunci: Pemberdayaan, Pengusaha, Bangladesh, Pembangunan, Pengambilan Keputusan, SDGs. Abstract This research aimed to examine the role of female entrepreneurship in the process of female empowerment in Chittagong, Bangladesh. The study examined the link between women's business and women's social empowerment. A total of 160 respondents were interviewed throughout the first data-gathering phase (80 non-enterprise homemakers and 80 enterprise housewives). According to the conclusions of this study, entrepreneurship has a significant influence on women's ability to make choices in their families, notably at home. Additionally, this study discovered that businesswomen had greater control over their resources and assets than non-businesswomen (homemakers). They also have more social mobility, political involvement, and a say in their home and family's health than women who do not work. On the other hand, women who do not work in the business have less knowledge and awareness about climate change, disaster management, and women's rights than those who do. According to the research findings, having rapid access to a pay loan with favourable terms and conditions is critical to a business's success. More research should be done in Chittagong, Bangladesh, where household women's income is significant for social and economic growth. Keywords: Empowerment, Entrepreneur, Bangladesh, Development, Decision Making, SDGs.
PENTINGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEKANISME PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI ERA DESENTRALISASI Yulita Nilam Fridiyanti; Ahid Wahyu Kurniawan
SPEKTRUM Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/spektrum.v20i1.7943

Abstract

Decentralization in Indonesia that took place in the late 1990s has changed the power relationship between the central and regional governments, and placed the community as the main pillar of regional governance. In the formation of regional regulations, community participation is an important element that must be considered. The aim is to analyze community participation in the formation of regional regulations related to development planning. By using a qualitative descriptive analysis method. The results of the study show that community participation in the formation of regional regulations on development planning is still low. Keywords: community participation, development planning, decentralization Abstrak Desentralisasi di Indonesia yang berlangsung pada akhir tahun 1990-an telah mengubah hubungan kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah, dan menempatkan masyarakat sebagai pilar utama pemerintahan daerah. Dalam pembentukan Peraturan Daerah, partisipasi masyarakat merupakan salah satu unsur penting yang harus diperhatikan. Tujuan untuk menganalisa partisipasi masyarakat dalam pembentukan Peraturan Daerah terkait perencanaan pembangunan. Dengan menggunakan metode analisa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembentu kan Peraturan Daerah tentang perencanaan pembangunan menunjukkan angka yang masih rendah. Kata kunci: partisipasi masyarakat, perencanaan pembangunan, desentralisasi
EPIDEMIC HIV/AIDS DI AFRIKA SELATAN DALAM KAJIAN HUMAN SECURITY Adi Joko Purwanto
SPEKTRUM Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/spektrum.v20i1.7944

Abstract

HIV/AIDS epidemic today is not only a health issue but also in many aspects of human life. Its spread and impact that felt by all levels of community cause the importance of consequences for human security. The broad scale of the epidemic leads the United Nations Security Council to do historical effort by adopting 1308 resolution that not only stated health issue in the first time, but also specifically linked the spread of HIV/AIDS to nurture peace and global security. In the first part of the paper, it discusses about what is human security because the concept is a basic of the paper. Further, it discusses how HIV/AIDS can be considered as human security. At the end, it concluded with the recommendation especially for policy makers and practical workers. Keywords: HIV/AIDS, health, human security, South Afrika Abstrak Epidemi HIV/AIDS saat ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Penyebaran dan dampaknya yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat menyebabkan pentingnya konsekuensi bagi keamanan manusia. Skala epidemi yang luas membuat Dewan Keamanan PBB melakukan upaya historis dengan mengadopsi resolusi 1308 yang tidak hanya pertama kali menyatakan masalah kesehatan, tetapi juga secara khusus menghubungkan penyebaran HIV/AIDS untuk memelihara perdamaian dan keamanan global. Pada bagian pertama paper ini membahas tentang apa itu human security karena konsep tersebut merupakan dasar dari paper ini. Selanjutnya dibahas bagaimana HIV/AIDS dapat dianggap sebagai keamanan manusia. Pada akhirnya diakhiri dengan rekomendasi khususnya bagi pembuat kebijakan dan pekerja praktis. Kata Kunci: HIV/AIDS, health, human security,Afrika Selatan
NORMA INTERNASIONAL DAN KEBIJAKAN PENANGANAN PENGUNGSI DI INDONESIA Sugiarto Pramono; Diyana Rosyida Ulfa
SPEKTRUM Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/spektrum.v20i1.7945

Abstract

One of the contemporary international problems faced by the Governments in the world is asylum seekers and refugees. As an archipelagic country located at the junction of two oceans and two continents, Indonesia is a target for asylum seekers and refugees worldwide. This is certainly a challenge for Jokowi's foreign policy. In this context, Presidential Regulation/ Peraturan Pemerintah Nomer 125, 2016 concerning Handling of Foreign Refugees was issued. Through a qualitative descriptive method with data analysis techniques, this study came to the conclusion that the policy was issued due to at least two factors, namely: (1) as a temporary substitute for the 1951 and 1962 UN Conventions which had not been ratified; (2) The strengthening of international norms in the form of human rights. Keywords: International Norms, Asylum Seekers, Refugees, Perpres No 125 Tahun 2016 Abstraksi Salah satu masalah internasional kontemporer yang dihadapi Pemerintah Indonesia adalah Pencari Suaka dan Pengungsi. Sebagai negara kepulauan yang berada di persimpangan dua samudera dan dua benua, Indonesia menjadi sasaran pencari suaka dan pengungsi dunia. Hal itu tentu menjadi tantangan tersediri bagi kebijakan luar negeri Jokowi. Dalam konteks tersebut Peraturan Presiden 125 tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar diterbitkan. Melalui metode deskripstif kualitatif dengan teknik analisa data, penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa kebijakan Perpres tersebut diterbitkan karena sedikitnya dua faktor, yaitu: (1) sebagai pengganti sementara Konvesi PBB 1951 dan 1962 yang belum diratifikasi; (2) Menguatnya norma internasional yang berupa hak asasi manusia. Kata Kunci: Norma Internasional, Pencari Suaka, Pengungsi, Perpres No 125 tahun 2016

Page 8 of 11 | Total Record : 102