cover
Contact Name
Yohannes Bagus Wismanto
Contact Email
bagusw@unika.ac.id
Phone
+628122893412
Journal Mail Official
psikodimensia@unika.ac.id
Editorial Address
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Jl. Pawiyatan Luhur IV /1 Bendan Dhuwur Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi
ISSN : 14116073     EISSN : 25796321     DOI : https://doi.org/10.24167/psidim
Core Subject : Science,
PSIKODIMENSIA is a scientific study that contains the results of research, thought and dissemination that aims to improve research, reviews and applications in the field of psychology. As a forum, communication media, and scientific development, the editorial received a contribution to the article that leads to improvement and development of psychology.
Articles 270 Documents
SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA DITINJAU DARI KESADARAN LINGKUNGAN Sonia Visita Here; Pius Heru Priyanto
PSIKODIMENSIA Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v13i1.274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara kesadaran lingkungan dan subjective well-being (SWB) pada remaja. SWB diukur berdasarkan dua aspek, yaitu kepuasan hidup dan afeksi. Alat ukur Satisfaction With Life Scale digunakan untuk mengukur kepuasan hidup, sedangkan Positive Affectivity and Negative Affectivity Scale digunakan untuk mengukur afeksi. Kesadaran lingkungan diukur berdasarkan lima aspek, yaitu: kesadaran pada penyebab polusi; tanah dan udara; perlindungan energi; kesehatan manusia; perlindungan kehidupan liar dan kepunahan hewan. Subyek berjumlah 130 pada remaja SMK Semarang. Pengambilan data menggunakan metode cluster sampling. Hasil uji korelasi product moment memperoleh hasil r = 0,506 (p < 0,01) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kesadaran lingkungan dengan SWB remaja, dimana sumbangan efektif yang diberikan kesadaran lingkungan pada SWB remaja adalah sebesar 25,6%
KONSEP DIRI PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL D.P. Budi Susetyo; Y Sudiantara
PSIKODIMENSIA Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v14i2.898

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan memahami konsep diri PSK (Pekerja Seks Komersial). Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan tes grafis. Subjek penelitian adalah tiga (3) PSK di Resosialisasi Argorejo Semarang. Berdasarkan pemahaman pada konsep diri ketiga subjek yang mencakup diri pribadi, sosial, moral dan masa depan, dapat disimpulkan konsep diri PSK merupakan konstruksi dari jati diri sebelum menjadi PSK dan pemaknaan diri subjektif sebagai PSK. Hal yang kuat berpengaruh pada konsep dirinya adalah pemaknaan pada tahap dilematis terkait pertentangan moral yang dialami atas kenyataan dirinya menjadi PSK. Konsep diri PSK diwarnai oleh konsep diri semu karena sifat suka berbohong untuk menutupi aibnya dengan memakai topeng dalam bentuk topeng sosial dan topeng moral.
Psychological Contract Sebagai Alternatif dalam Meninjau Pemenuhan Harapan Akademik di Perguruan Tinggi rezki ashriyana sulistiobudi
PSIKODIMENSIA Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v16i1.947

Abstract

Abstract Higher education, as an institution that generates the nation's next future leader, is no longer burdened with merely providing knowledge alone. Human resource competitiveness was being one of higher education responsibility to complete, to achieve a great quality of their graduates. Hope that emerged from the students on the fulfillment of obligations towards their university becomes something that can not be separated from the quality of the graduates. Psychological contract as a concept that can explain it, has not been widely studied in a higher education setting especially in Indonesia. The number of measuring instruments has its version on some theoretical models raises curiosity as to what is actually appropriate. Through the method of literature review, it was carried out a critical discussion of the components in the measurement of psychological contract at higher education institutions. The exposure in understanding the dynamics of inter-dimensional and determine the appropriate model based on the characteristics of each academic institution. At least, measurement of psychological contract used in higher education setting should be both of promissory (transactional) and non-promissory (relational) dimension. Surely, it always needs to adjust to the conditions and situations relevantly in each institution. Therefore, it would be possible to bring various indicators in each of dimension.
PERILAKU GURU YANG MENDUKUNG KEMANDIRIAN ANAK Suparmi Suparmi
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v15i1.593

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk melakukan eksplorasi perilaku guru seperti apa yang akan mendukung kemandirian anak. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan metode Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan data. Responden adalah guru yang mengajar di KB, K dan SD, baik sekolah khusus maupun umum. Jumlah keseluruhan responden yang terlibat dalam penelitian adalah 62 orang guru dari 8 sekolahan yang ada di Kota Semarang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perilaku guru yang mendukung anak untuk mandiri adalah kontrol, responsive, kesempatan, direktif dan komunikasi.
OBSERVED & EXPERIENTIAL INTEGRATION (OEI) UNTUK MENURUNKAN GEJALA STRES PASCA TRAUMA (PTSD) PADA PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) Brigitta Erlita Tri Anggadewi Erlita Tri Anggadewi Tri Anggadewi; Emmanuela Hadriami
PSIKODIMENSIA Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v13i2.261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Observed Experiential Integration (OEI) dapat menurunkan gejala Stres Pasca Trauma pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Subjek penelitian ini adalah 3 (tiga) orang perempuan korban KDRT dengan usia 28 sampai 50 tahun. Korban KDRT sering mengalami trauma akibat peristiwa kekerasan yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan rancangan multiple baseline design dengan desain AB follow-up dimana A merupakan baseline, B merupakan terapi yang meliputi tahapan switching, glitch work, dan sweeping, serta follow-up. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini berupa penjelasan grafik penelitian, sedangkan analisis kualitatif berupa hasil dari observasi dan wawancara selama penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima dimana Observed Experiential Integration (OEI) dapat menurunkan gejala Stres Pasca Trauma pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
HUBUNGAN ANTARA COPING STRES DENGAN KECEMASAN PADA ORANG-ORANG PENGIDAP HIV/AIDS YANG MENJALANI TES DARAH DAN VCT (VOLUNTARY COUNSELING TESTING) Erna Agustina Yudiati; Esthi Rahayu
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v15i2.995

Abstract

Permasalahan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Virus) berkembang dengan cepat dan menjadi sebuah ancaman kesehatan dunia yang utama. Salah satu layanan terhadap pemberian informasi seputar HIV/AIDS adalah melalui VCT (Voluntary Counseling Testing). Adanya diskriminasi terhadap HIV/AIDS ini membuat keikutsertaan seseorang mengikuti VCT (Voluntary Counseling Testing) atau tes konseling sukarela bagi seseorang yang ingin mengetahui status HIV nya mungkin rendah akibat takut mendapat diskriminasi. Bagi seseorang yang akan menjalankan tes, muncul berbagai reaksi emosi seperti cemas dan takut, terutama ketika mengetahui hasil yang diperoleh positif.. Kemampuan seorang individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan stressor yang dialaminya itulah yang disebut dengan coping stress. Hipotesis penelitian adalah ada hubungan yang negatif antara coping stres dengan kecemasan. Artinya semakin baik coping stres maka semakin rendah kecemasan dan sebaliknya. Teknik analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa kuantitatif non parametrik: Spearman’s rho. Hasilnya adalah ada hubungan yang negatif antara coping stres dengan kecemasan.
PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA PUTERI PENDERITA LUPUS Lucia Regina Arnita Citra; Praharesti Eriany
PSIKODIMENSIA Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v14i1.374

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri dan tahapan-tahapan dalam penerimaan diri pada remaja putri penderita Lupus. Subjek penelitian berjumlah tiga orang, dengan karakteristik usia 13- 18 tahun, minimal telah hidup dengan penyakit Lupus selama dua tahun, tergabung dalam Komunitas Panggon Koepoe Semarang dibawah naungan Yayasan Lupus Indonesia.. Data diperolah dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan penerimaan diri yang dilewati oleh masing-masing subyek tidaklah sama. Dimulai dari tahap pengingkaran, kemarahan, depresi, tawar menawar sampai penerimaan diri. Dalam proses menuju penerimaan diri, ada enam faktor yang mempengaruhi. Faktor pemahaman diri, tidak adanya tekanan emosi, konsep diri yang stabil dan harapan yang realistis mempengaruhi penerimaan diri dari ketiga subyek. Sedangkan faktor tidak hadirnya hambatan dari lingkungan serta sukses yang terjadi tidak mempengaruhi penerimaan diri ketiga subyek. Hambatan yang dirasakan ketiga subyek sebagai seorang remaja semua sama, yaitu adanya hambatan dalam bidang pendidikan. Hambatan ini mempengaruhi faktor sukses yang terjadi pada ketiga subyek. Namun penerimaan diri yang terjadi disini bersifat episodik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUBI MOTIV ASI mu MENYEKOLAHKAN ANAK DI HOMESCHOOLING KAK SETO SEMARANG Praharesti Eriany; Agustiana Jaya Ningrum
PSIKODIMENSIA Vol 12, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v12i1.38

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami tentang faktor faktor yang memengaruhi motivasi ibu menyekolahkan anak di Homeschooling Kak Seto Semarang. Subjek penelitian ada lima orang Ibu yang mempunyai anak yang bersekolah di Homeschooling Kak Seto Semarang di jenjang Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, dan observasi sebagai data utarna dan skala sebagai data pendukung. Tahap analisis data yang dilakukan meliputi reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Peneliti telah berhasil mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi motivasi ibu menyekolahkan anak di Homeschooling Kak Seto Semarang yaitu faktor instrinsik lebih besar memengaruhi motivasi ibu daripada faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik meliputi minat, sikap, kebutuhan, harapan dan nilai, sedangkan faktor ekstrinsik meliputi pengaruh keluarga, pengaruh ternan, dan pengaruh orang lain.
Post Partum Blues: Pentingnya Dukungan Sosial Dan Kepuasan Pernikahan Pada Ibu Primipara Dila Oktaputrining; Susandi C.; Suroso Suroso
PSIKODIMENSIA Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v16i2.1217

Abstract

The aim of this research to prove empirically whether there is (1) the relationship of social support and marital satisfaction with post partum blues, (2) social support with post partum blues, (3) marital satisfaction with post partum blues. The subjects of this study were women aged 18-35 years and newly gave birth to the first child in healthy condition in the district of Madiun with the age of 3-14 days old baby which amounted to 35 primiparous moms. Data collection for postpartum blues tendencies, social support, and marital satisfaction in primiparous moms using the EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale) scale, the scale of social support and the third marriage satisfaction scale of this scale have been tested for its validity and reliability. Sampling technique in this research with saturated sampling technique. Data analysis method was done by using multiple regression analysis technique which resulted from data analysis known (1) there is relationship between social support and marriage satisfaction with post partum blues, F = 9,319; (p) = 0,001 (p 0,05) (3) there is negative relation between marriage satisfaction with post partum blues, t = -2.755 (p) = 0.010 (p
PENGARUH BELAJAR DENGAN CARA MENGHAFAL TERHADAP MENGINGAT KOSAKATA DALAM BAHASA INGGRIS Teresia Yuliana Hardjo; Siswanto ,
PSIKODIMENSIA Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v13i1.279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh belajar dengan cara menghafal terhadap mengingat kosakata dalam Bahasa Inggris. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini merupakan studi populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 4 SD Marsudirini Gedangan Semarang yang memiliki nilai Bahasa Inggris pada semester lalu antara 75- 84. Desain eksperimen yang digunakan adalah Within Subject Design. Analisa data menggunakan uji Within Subject Anava (repeated measure) untuk menguji hipotesis mayor dan t-test untuk menguji hipotesis minor. Pada pengujian hipotesis mayor diperoleh hasil Fhitung = 20,663 dan taraf signifikansi 0,005 dengan p < 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara belajar dengan cara menghafal terhadap mengingat kosakata dalam Bahasa Inggris yang sangat signifikan. Pada pengujian hipotesis minor diperoleh hasil thitung = 1,740 < 9t( =0,05) = 3,355. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara jenis kelamin terhadap mengingat kosakata dalam Bahasa Inggris. Belajar dengan cara menghafal sebanyak tiga hingga empat kali paling efektif untuk mengingat kosakata dalam Bahasa Inggris. Akan tetapi, menghafal sebanyak 11-14 kali sudah tidak efektif lagi untuk mengingat kosakata dalam Bahasa Inggris

Page 7 of 27 | Total Record : 270