cover
Contact Name
Eko Sumartono
Contact Email
ekosumartono@relawanjurnal.id
Phone
+6282138129668
Journal Mail Official
ekosumartono@relawanjurnal.id
Editorial Address
Jl. Meranti Raya No. 32. Sawah Lebar, Kota Bengkulu
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
ISSN : 24071315     EISSN : 27221881     DOI : https://doi.org/10.37676/agritepa
Jurnal AGRITEPA scientific periodical publication on Agricultural Food Technology, Agribusiness, Agricultural Socio Economics and Business. Jurnal AGRITEPA is a scientific communication media which is issued by Agribusiness Study Program and Agricultural Food Technology Study Program, Faculty of Agriculture, Universitas Dehasen in collaborations with Asosiasi Jurnal Pertanian Indonesia. Its the contribution to the development of social science and Agricultural Economy in Agribusiness, Agricultural Food Technology field which is divided into the English Language which contains research results, literature review, field cases or concepts in the socio economic field of agriculture and Agricultural Food Technology. Jurnal AGRITEPA, pISSN 26857243 and eISSN 27221881 in a year published twice year. Special editions in English can be issued required. The Jurnal AGRITEPA fits well for researchers and academics who are inheriting the results of research, scientific thought, and other original scientific ideas. Jurnal AGRITEPA publishes research papers, technical papers, conceptual papers, and case study reports. Jurnal AGRITEPA is dedicated to researchers and academics intent on publishing research, scientific thinking, and other original scientific ideas. The article published in the Jurnal AGRITEPA is the authors original work with a broad spectrum of topics covering Agricultural Food Technology, Agricultural and Resources Economics, Agribusiness Management, Rural Sociology, Agrarian Studies, Agribusiness Development, Agricultural Politics and Policies, Natural Resource and Environmental Technology and Management, as well as Agricultural and Rural Extension. Media for information dissemination of research result for lecturer, researcher and practitioner. The article published in the Jurnal AGRITEPA is the authors original work with a broad spectrum of topics. Detailed scopes of articles accepted for submission to Agricultural Food Technology, Agricultural Socio Economics and Agribusiness study involve two approaches, macro and micro approach.
Articles 260 Documents
Analisis Sikap Dan Perilaku Petani Terhadap Dua Benih Jagung Hibrida (Jaya Dan Bisi 2) Di Desa Sukasari Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Rika Dwi Yulihartika
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.841 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i1.587

Abstract

Benih sebagai sarana produksi pertanian merupakan suatu titik awal kegiatan budidaya, sehingga kualitas produk budidaya akan sangat bergantung pada kualitas benihnya. Strategi pemasaran benih yang efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan dan kualifikasi petani bagi produsen benih akan sangat menentukan keberhasilan dan keunggulan pemasaran di masa mendatang. Karena itu tidak mengherankan jika produsen yang unggul adalah produsen yang paling berhasil memuaskan dan menyenangkan petani bahkan menciptakan petani sebagai pelanggan. Untuk itu, produsen memerlukan strategi pemasaran yang salah satunya dengan mengetahui bagaimana sikap dan perilaku petani terhadap benih jagung hibrida melalui pendekatan atribut-atribut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sikap petani terhadap benih jagung hibrida merk Jaya dan merk Bisi 2, (2) Perilaku petani terhadap benih jagung hibrida merek Jaya dan merk Bisi 2, dan (3) Apakah terdapat perbedaan sikap petani terhadap benih jagung hibrida merk Jaya dan merk Bisi 2 sebagai benih jagung unggul dan mendominasi pasar saat ini. Responden dalam penelitian ditentukan dengan metode simple random sampling sebanyak 66 petani. Metode analisis yang digunakan adalah Metode Deskriptif, Analisis Sikap Fishbein dan Uji Beda komparatif dua mean dari dua sampel dengan Z-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Sikap Petani terhadap benih jagung merk Jaya dan merk Bisi 2 adalah biasa saja, (2) Perilaku petani terhadap benih jagung merk Jaya dan merk Bisi 2 adalah positif, dan (3) Sikap petani terhadap produk benih jagung merk Jaya dan merk Bisi 2 secara statistik adalah sama atau tidak berbeda nyata Kata Kunci : sikap, perilaku, Jaya, Bisi 2
Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik Afrizon Afrizon
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.203 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i1.591

Abstract

Kajian tentang Pertumbuhan bibit kelapa sawit dengan pupuk organic dan an organic dilakukan pada bulan November – Desember 2016 di Kebun Pembibitan PT. Bio Nusantara Teknologi, Kec. Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Lokasi berada pada ketinggian ± 13 mdp . Bibit kelapa sawit yang digunakan berumur 12 bulan. Tujuan kajian adalah untuk mendapatkan kombinasi pupuk organik dan anorganik terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada pembibitan utama/Main-nursery pada umur 12 bulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 1 faktor dan 4 ulangan. Faktor yang digunakan adalah kombinasi dosis pupuk organik padat limbah kelapa sawit dan pupuk anorganik (Meister MX) dengan 6 perlakuan, 4 ulangan, setiap satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman sehingga didapat 72 tanaman. Variabel yang diamati adalah tinggi bibit (cm), diameter Batang (mm), tingkat kehijauan daun dan jumlah pelepah (helai). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam (ANAVA) pada taraf α = 5% . Jika terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil kajian ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata perlakuan pupuk anorganik dan pupuk organik padat (POP) terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit umur 12 bulan. Namun berdasarkan rata-rata pengamatan bahwa kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik padat O3 yaitu 40 % anorganik (20 g/polybag) + 60% Organik (300 g/polybag) memberikan pertumbuhan bibit tidak berbeda jauh dengan perlakuan O0 yaitu 100% Anorganik (50 g/polybag) + 0% Organik (0 g/polybag) , dimana perlakuan O3 sudah mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebesar 60 % atau 30 g/polybag. Kata kunci : Bibit, kelapa sawit, organik, anorganik, pertumbuhan
Pengaruh Penggunaan Berbagai Variasi Komposisi Tepung Dan Jenis Susu Terhadap Mutu Kerupuk Susu Agusri Ramadhan; Ekwan Rantas
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.407 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i1.592

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai variasi komposisi tepung (terigu, beras, dan tapioka) dan jenis susu terhadap mutu kerupuk susu yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan dua faktor beda, yaitu komposisi tepung (terigu, beras dan tapioka) yang terdiri dari 4 taraf (100 g : 150 g : 250 g, 150 g : 250 g : 100 g, dan 250 g : 100 g : 150 g) dan jenis susu yang terdiri dari 2 taraf (susu kedelai dan susu sapi). Variable yang diamati meliputi kadar protein, kemekaran, tekstur, dan organoleptik meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunan berbagai variasi komposisi tepung dan jenis susu tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar protein kerupuk susu tetapi berpengaruh terhadap tingkat kerenyahan, kemekaran, dan sifat organoleptik kerupuk susu yang dihasilkan. Kata kunci : Kerupuk Susu, Susu Kedelai, Susu Sapi, Tepung
Karakteristik Mutu Sambal Lemea Dengan Variasi Waktu Fermentasi dan Jenis Ikan Alan Oktarianto; Lina Widawati
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.457 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i1.593

Abstract

Lemea adalah makanan setengah jadi hasil proses fermentasi yang terbuat dari rebung yang dipotong dadu kecil-kecil dan dicampur ikan. Fermentasi yang dilakukan biasanya selama 3, 5 dan 7 hari. Lemea biasanya diolah lagi menjadi sambal lemea. Telah dilakukan penelitian dengan tujuan mengkarakterisasi pengaruh waktu fermentasi dan jenis ikan terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik sambal lemea dan mengkarakterisasi waktu fermentasi dan jenis ikan yang tepat dalam pembuatan sambal lemea. Metode dalam penelitian ini yaitu proses pembuatan lemea dan sambal lemea dengan perlakuan waktu fermentasi 72 jam, 120 jam dan 168 jam dan penambahan ikan air tawar (mujair) 500 gr dan ikan laut (manyung) 500 gr. Analisis pada penelitian ini meliputi analisis pH, TPC (Total Plate Count) dan sifat organoleptik. Analisis pH lemea dengan perlakuan ikan air tawar (ikan mujair) dan ikan laut (ikan manyung) adalah berbeda nyata, pH tertinggi adalah pH yang terdapat pada perlakuan jenis ikan laut (ikan manyung) dengan waktu fermentasi 72 jam yaitu sebesar 7.566. Sedangkan pH terendah adalah perlakuan dengan lama fermentasi 168 jam yaitu sebesar 6.567 yang terdapat pada jenis ikan air tawar. TPC tertinggi adalah TPC yang terdapat pada perlakuan jenis ikan laut (ikan manyung) dengan waktu fermentasi 168 jam. Sedangkan TPC terendah adalah perlakuan dengan lama fermentasi 72 jam yaitu sebesar 1,200 baik pada jenis ikan air tawar ataupun ikan laut. Hasil analisa organoleptik warna sambal lemea yang paling disukai adalah sambal lemea dengan jenis ikan laut (manyung) dengan waktu fermentasi 168 jam. Hasil analisa organoleptik rasa sambal lemea yang paling disukai adalah sambal lemea dengan jenis ikan laut (manyung) dengan waktu fermentasi 168 jam. Hasil analisa organoleptik aroma sambal lemea yang paling disukai adalah sambal lemea dengan jenis ikan laut (manyung) dengan waktu fermentasi 168 jam Kata Kunci: lemea, fermentasi, ikan
Identifikasi Kualitas Biobriket Hasil Pirolisis Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Variasi Dimensi Eva Ramalia Sari
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.65 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i1.594

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat dijadikan bahan baku pembuatan biobriket. Pada penelitian ini, dilakukan pirolisis TKKS untuk menghasilkan arang sebagai bahan baku biobriket. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kualitas biobriket dengan variasi dimensi (silinder, silinder berlubang, dan jengkol), yang dihasilkan melalui proses pirolisis TKKS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biobriket yang dihasilkan melalui proses pirolisis TKKS memiliki nilai kalor berkisar antara 4681 kkal/kg - 5122 kkal/kg, kadar air antara 9,32% - 9,47%, kadar volatile matter antara 38,73% - 41,61%, kadar abu antara 11,79% - 14,27%, dan kadar karbon terikat antara 34,80% - 39,49%. Variasi dimensi pada proses pembuatan biobriket TKKS mempengaruhi kualitas biobriket yang dihasilkan. Kualitas biobriket TKKS dengan dimensi silinder berlubang lebih baik dibandingkan dengan biobriket TKKS dimensi silinder dan jengkol karena mimiliki nilai kalor tertinggi (5122 kkal/kg), kadar volatile matter terendah (38,73%), dan kadar karbon terikat tertinggi (39,49%). Nilai kalor dan kadar abu biobriket TKKS dengan dimensi silinder berlubang telah memenuhi standar kualitas briket arang kayu (SNI 01-6235-2000). Kata kunci : TKKS, biobriket, variasi dimensi, silinder berlubang
Karakterisasi Sumber Daya Pangan Lokal Di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu Benta Valentino; Hesti Nur'aini
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.724 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i1.595

Abstract

Di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu terdapat makanan khas yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi makanan tradisional, sebagai sumber daya pangan lokal. Pengembangan sumber daya pangan lokal perlu dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Kaur, namun identifikasi sumber daya pangan lokal masih sangat minim dilakukan. Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi sumber daya pangan lokal dan menganalisis kandungan makronutrien sumber daya pangan lokal yang ada di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Metode penelitian meliputi identifikasi produk pangan lokal dengan cara survei dan inventarisasi metode pengolahan produk pangan lokal. Kemudian analisis makronutrien produk pangan lokal di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu meliputi analisis kadar air, kadar karbohodrat, dan kadar lemak. Analisis penelitian yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Kaur memiliki pangan tradisional sebanyak 13 (tiga belas) jenis, yang terdiri dari: jumlah makanan atau lauk pauk adalah 5 jenis yaitu sate gurita, gulai marunggai dan ikan tape, gulai ipun, gulai lempipi dan ikan pais kaur, jumlah jajanan (cemilan) adalah 6 (enam) jenis yaitu juadah keras, kelicuk, lelampit, serawe, nilon, sagun dan jumlah minuman 2 (dua) jenis yaitu minuman akar belang dan kubu, dan minuman akar kengkawang dan batang tentulan. Kandungan gizi pangan di Kabupaten Kaur cukup beragam yaitu untuk jenis jajanan juadah keras memiliki kadar air 7,21%, kadar lemak 1,13%, dan kadar karbohidrat 71,17%. Untuk jenis jajanan kelicuk memiliki kadar air 15,77%, kadar lemak 2,73%, dan kadar karbohidrat 73,67%. Untuk jenis jajanan nilon memiliki kadar air 23,14%, kadar lemak 0,58%, dan kadar karbohidrat 32,21%. Untuk jenis jajanan sagun memiliki kadar air 3,35%, kadar lemak 1,67%, dan kadar karbohidrat 62,34%. Kata Kunci: sumber daya pangan lokal, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu
Assesmen Tingkat Partisipasi Peternak Dalam Kegiatan Inseminasi Buatan Di Kecamatan Selebar Kota Bengkulu Yossie Yumiati; Heri Dwi Putranto; Eva Ramalia Sari
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.866 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i1.596

Abstract

Tingkat kesuksesan penerapan program Inseminasi Buatan (IB) yang masih belum maksimal dikarenakan masih adanya sikap petani/ peternak yang belum mengetahui program IB secara menyeluruh dan belum bisa menerima program tersebut. Selain itu besaran assesmen dari tingkat partisipasi peternak dapat dilihat dari tingkat partisipasi dalam perencanaan, tingkat partisipasi dalam pelaksanaan dan tingkat partisipasi dalam pemanfaatan hasil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran assesmen tingkat partisipasi peternak dalam kegiatan Inseminasi Buatan. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei- Juli 2016 di Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. Adapun responden terpilih secara acak (simpel random sampling) sebanyak 77 orang. Data yang diperoleh baik data primer atau sekunder dianlisa secara kualitatif dan kuantitatif. Metode analisa data yang digunakan untuk melihat besarnya assesmen tingkat partisipasi antara variabel dependen (Y) dan independen (X) dilakukan analisis regresi berganda dengan program statistik computer costat versi 9.00. Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil analisis regresi yang dilakukan maka dapat diperoleh hasil bahwa besaran assesmen tingkat pertisipasi yang mempengaruhi secara nyata dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan inseminasi buatan adalah umur peternak dan jumlah ternak potong yang dimiliki responden. Berdasarkan hasil perhitungan koefisen determinasi (r2) hanya memberikan sumbangan sebesar 0,1958 dari variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan koefisen korelasi (r), variabel independen dari karakteristik responden terhadap variabel dependen tingkat partisipasi ini mempunyai hubungan yang lemah sampai dengan sedang, karena hanya sebesar 0,4425 masih jauh dari 1. Kata Kunci: Assesmen tingkat partisipasi, peternak sapi potong, kegiatan IB
Karakteristik Morfologis Sapi Kaur Betina Pada Dua Agroekosistem Di Kabupaten Kaur Zul Efendi
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.844 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i2.672

Abstract

Sapi Kaur merupakan sapi lokal yang sudah beradaptasi di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik morfologis sapi Kaur betina pada di dua Agrosistem di Kabupaten Kaur.Ternak sapi diukur secara acak di dua lokasi tersebut sesuai dengan kondisi lapang. Pengukuran dilakukan terhadap lingkar dada, tinggi pundak dan panjang badan, sedangkan pengamatan dilakukan terhadap warna kepala, tubuh dan vulva, bentuk kepala, tanduk dan gelambir. Data yang diperoleh di tabulasi dan dianalisis dengan deskriptif dalam bentuk tabel agar lebih mudah dalam pembahasannya dan di pahami. Dari pengukuran di dataran sedang diperoleh rata-rata lingkar dada sapi Kaur betina muda 108,12 + 8,84 cm, tinggi pundak 101,37 + 3,96 cm dan panjang badan 135,00 + 23,19 cm, sapi Kaur betina dewasa lingkar dadanya 106,55 + 6,61, tinggi pundak 102,88 + 4,84 cm dan panjang badan 137,77 + 11,93 cm dan di dataran rendah rata-rata lingkar dada sapi Kaur betina muda 108,00 + 13,71 cm, tingggi pundak 99,81 + 6,76 cm dan panjang badan 128,36 + 11,62 cm, sapi Kaur betina dewasa lingkar dadanya 113,88 + 7,81 cm, tinggi pundak 99,94 + 8,22 cm dan panjang badan 134,35 + 8,57 cm. Untuk sifat kualitatif antara lain pola warna kepala menunjukkan sapi Kaur yang ada di dataran sedang didominasi oleh warna kuning keemasan (41,17%), sedangkan di dataran rendah didominasi oleh warna krim (32,17%), pola warna tubuh di dataran sedang didominasi oleh warna kuning keemasan (35,29%) sedangkan di dataran rendah oleh warna krim (39,28%), Warna vulva di dataran sedang didominasi oleh warna hitam (58,82%) dan dataran rendah juga warna hitam (42,85%), bentuk kepala cendrung lurus (100%), di dataran sedang (94,11%) sapi Kaur mempunyai tanduk sedangkan di dataran sedang 89,28%. Sapi Kaur betina juga mempunyai gelambir yang sedang (82,35%) di dataran sedang dan (92,85%) di dataran rendah. Kesimpulan performan sapi Kaur betina yang ada di dataran sedang lebih besar dari pada didataran rendah dan pola warna sapi Kaur betina didataran sedang lebih gelap dari pada di dataran rendah. Kata kunci: Sapi Kaur, Sifat morfologis, Agroekosistem, Kabupaten Kaur.
Pengaruh Penambahan Variasi Konsentrasi Tepung Rebung Pada Pembuatan Roti Tawar Terhadap Kadar Serat, Umur Simpan dan Uji Organoleptik Vefty Novita Putri; Yenni Okfrianti; Kamsiah Kamsiah
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.219 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i2.673

Abstract

Roti Tawar tepung rebung merupakan produk makanan yang dibuat dari bahan baku roti tawar dengan penambahan variasi konsentrasi tepung rebung betung (Dendrocalamus asper). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh penambahan berbagai konsentrasi tepung rebung dalam pembuatan roti tawar terhadap kadar serat dan uji organoleptik. Metode Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat ekserimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Penilaian organoleptik dilakukan oleh panelis agak terlatih sebanyak 40 orang yaitu mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Setelah didapat roti tawar yang paling disukai panelis maka dilanjutkan dengan uji kadar serat. Analisis hasil uji organoleptik menggunakan aplikasi statistik Uji Kruskal Wallis dengan tingkat signifikansi menggunakan p < 0,05 makan silanjutkan dengan Uji Man Whithey. Hasil Penelitian ini menunjukkan rata-rata panelis menyukai roti tawar penambahan tepung rebung formula 1 (0%) dan 2 (3%) yaitu 0 gram dan 10 gram tepung rebung dengan hasil kadar serat 0,60% dan 2,16%. Saran setelah dilakukan uji organoleptik (warna, aroma,rasa dan tekstur) dapat diterima oleh panelis dengan kadar serat yang tinggi. Diharapkan produk roti tawar penambahan tepung rebung dapat dikenal oleh masyarakat luas dan disarankan pula masyarakat dapat mengkonsumsi sumber serat dari bahan pangan lainnya. Kata kunci : Roti Tawar, tepung rebung, kadar serat, uji organoleptik
Optimalisasi Daya Koagulasi Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) Pada Limbah Cair Industri Tahu Meirita Sari
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.62 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i2.674

Abstract

Koagulasi-flokulasi merupakan salah satu solusi alternatif dalam menangani pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah cair industri tahu. Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan serbuk biji kelor sebagai koagulan alami yang ramah lingkungan dengan varian kadar kelor dan waktu kontak pengadukan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar serbuk biji kelor dan waktu kontak yang dapat memberikan hasil optimum dalam mengendapkan TSS limbah cair industri tahu. Dalam penelitian ini, tahapan yang dilakukan ialah preparasi sampel (limbah tahu), preparasi serbuk biji kelor, uji variasi kadar serbuk kelor dan waktu kontak terhadap pengendapan padatan tersuspensi (TSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk biji kelor pada kadar 0,5 % (b/v) dalam sampel limbah dan waktu kontak pada pengadukan cepat selama 7 menit dapat mengendapkan TSS pada kondisi optimum sebesar 3230 mg/L. Kata Kunci : Koagulasi, Biji Kelor (Moringa oleifera), Limbah Cair Industri Tahu, Padatan Tersuspensi (TSS).

Page 6 of 26 | Total Record : 260