Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pengaruh Variasi Konsentrasi Tepung Kedelai sebagai Bahan Pengikat terhadap Kadar Air dan Mutu Organoleptik Nugget Ikan Gabus (Ophiocephalus Sriatus) Okfrianti, Yenni; Wati, Jamila
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.002 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan tepung kedelai pada pembuatan nugget ikan gabus (Ophiocephalus Sriatus) terhadap kadar air dan mutu organoleptik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh penambahan tepung kedelai terhadap kadar air nugget ikan gabus. Tidak ada pengaruh penambahan tepung kedelai dengan mutu organoleptik (atribut warna) (? > 0,05). Serta ada pengaruh terrhadap penambahan tepung kedelai dengan mutu organoleptik (atribut rasa dan tekstur) (? < 0,05). Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan pengaruh konsentrasi penambahan tepung kedelai terhadap daya simpan nugget.Kata Kunci: Nugget, Bahan Pengikat, Kedelai, Ikan Gabus
IDENTIFIKASI CEMARAN LOGAM BERAT PADA TEMPE DI PENGRAJIN TEMPE X DAN Y KOTA BENGKULU Risalatuzain, Eldania; Yosephin, Betty; Okfrianti, Yenni
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 11 No 2 Desember Tahun
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v11i2.369

Abstract

Proses fermentasi tempe, higiene memegang peran penting untuk menghasilkan produk yang sehat. Industri tempe Indonesia yang telah menerapkan prinsip higiene sekitar 5%. Cemaran logam berat pada makanan perlu diketahui agar terwujudnya keterjaminan dan keamanan makanan. Logam dapat menyebabkan keracunan (toksisitas) dan ini sangat berbahaya bagi makhluk hidup (hewan dan manusia), logam tersebut meliputi timbal (Pb), merkuri (Hg), Arsen (As), dan kadmium (Cd). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cemaran logam berat pada tempe di pengrajin tempe X dan Y Kota Bengkulu. Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasional menggunakan pemeriksaan laboratorium pada tempe di pengrajin tempe X dan Y Kota Bengkulu. Penelitian yang dilakukan terdapat 4 uji di laboratorium yaitu kadmium (Cd), timbal, (Pb), timah (Sn), dan merkuri (Hg). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat kandungan logam berat pada tempe di pengrajin X dan Y tetapi masih dibawah batas maksimum dari syarat mutu tempe menurut BSN 2015. Kesimpulan penelitian ini bahwa kandungan logam berat timbal, cadmium, timah, dan merkuri pada pengrajin tempe X dan Y Kota Bengkulu dalam batas aman dari syarat mutu tempe menurut BSN 2015. Saran penelitian ini dapat mengidentifikasi kandungan tempe dari syarat mutu tempe lainnya.
Pengaruh Penambahan Variasi Konsentrasi Tepung Rebung Pada Pembuatan Roti Tawar Terhadap Kadar Serat, Umur Simpan dan Uji Organoleptik Vefty Novita Putri; Yenni Okfrianti; Kamsiah Kamsiah
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.219 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i2.673

Abstract

Roti Tawar tepung rebung merupakan produk makanan yang dibuat dari bahan baku roti tawar dengan penambahan variasi konsentrasi tepung rebung betung (Dendrocalamus asper). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh penambahan berbagai konsentrasi tepung rebung dalam pembuatan roti tawar terhadap kadar serat dan uji organoleptik. Metode Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat ekserimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Penilaian organoleptik dilakukan oleh panelis agak terlatih sebanyak 40 orang yaitu mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Setelah didapat roti tawar yang paling disukai panelis maka dilanjutkan dengan uji kadar serat. Analisis hasil uji organoleptik menggunakan aplikasi statistik Uji Kruskal Wallis dengan tingkat signifikansi menggunakan p < 0,05 makan silanjutkan dengan Uji Man Whithey. Hasil Penelitian ini menunjukkan rata-rata panelis menyukai roti tawar penambahan tepung rebung formula 1 (0%) dan 2 (3%) yaitu 0 gram dan 10 gram tepung rebung dengan hasil kadar serat 0,60% dan 2,16%. Saran setelah dilakukan uji organoleptik (warna, aroma,rasa dan tekstur) dapat diterima oleh panelis dengan kadar serat yang tinggi. Diharapkan produk roti tawar penambahan tepung rebung dapat dikenal oleh masyarakat luas dan disarankan pula masyarakat dapat mengkonsumsi sumber serat dari bahan pangan lainnya. Kata kunci : Roti Tawar, tepung rebung, kadar serat, uji organoleptik
The Potencial of Bamboo Shoot for Health Yenni Okfrianti; Catur Herison; Fahrurrozi Fahrurrozi; Budiyanto Budiyanto
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/agritepa.v8i2.1471

Abstract

Bamboo is naturel mixture because it can survive in many habitats and belongs to the order of angiosperms monocots. There are around 1200 – 1500 species of bamboo in the world that grow in hilly areas but do not grow in alkaline, desert and rice fields. Bamboo shoots can be processed into food and even herbal and traditional medicines. Bamboo shoots are a sourece of fiber that can be used as a nutraceutical. Bamboo shoots contain as much as 2.23 – 4.20 gfiber in 100 wet weights in the form of flour, thin slices and capsules. Dendrocalamus asper bamboo shoot flour, Bambusa tuldoides and Bambusa vulgaris with air content < 10 g /100, protein, lipid and ash content< 3 g /100 g and can obtain mineral content > 60 g /100g. Bamboo shoots are a good source of dietary fiber. This review supports the increasing benefits of bamboo shoots in the supports the increasing benefit in the health world to prevent an increase in blood sugar, as antihypertention, and antihyperuresemia. Bamboo shoots can be processed into fermented products containing Lactid Acid Bacteria (BAL) which are beneficial for intestinal microflora which are recommended as probiotics.
Pengaruh Penambahan Tepung Ikan Sidat (Anguilla Spp) Pada Pembuatan Tortilla Chips Terhadap Nilai Gizi, Kadar Air Dan Daya Terima Organoleptik Yenni Okfrianti; Kamsiah Kamsiah; Dirga Gusti Veli
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.8.2.139-152

Abstract

ABSTRAKTortilla Chips adalah makanan khas Meksiko yang berupa keripik dengan bahan baku singkong, berbentuk bundar gepeng, warna kuning kecoklatan dan rasanya renyah serta gurih. Proses pembuatan tortilla chips memanfaatkan bahan lokal yaitu ikan sidat yang banyak terdapat di daerah Bengkulu dan mempunyai nilai gizi yang tinggi yaitu dalam 100gr ikan sidat mengandung protein 19 gr, asam lemak tak jenuh 12 gr, Vitamin A sebesar 4700 IU, DHA sebesar 1337 mg, dan EPA 742 mg.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan tepung ikan sidat terhadap kadar air dan mutu organoleptik tortilla chips. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Analisis data hasil uji organoleptik dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis apabila signifikan maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney, sedangkan untuk data kadar air di analisis dengan uji One Way Anova dan apabila signifikan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian uji kadar air menunjukkan ada pengaruh penambahan tepung ikan sidat terhadap kadar air pada tortilla chips yang di tunjukkan dengan nilai ?=0,000 (?<0,05). Sedangkan dari hasil uji organoleptik didapatkan tidak ada pengaruh penambahan tepung ikan sidat terhadap mutu organoleptik warna, rasa, dan tekstur tortilla chips, sehingga tidak dilanjutkan dengan uji Mann Whitney.Penambahan tepung ikan sidat pada tortilla chips dengan konsentrasi 10% merupakan penambahan yang paling ideal serta paling disukai oleh panelis dari mutu organoleptik warna, rasa, dan tekstur. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan melakukan uji protein pada tortilla chips ikan sidat.Kata Kunci : Kadar Air,Organoleptik, Ikan Sidat, Tortilla Chips
Pengaruh Penambahan Tepung Tulang Rawan Ayam Pedaging terhadap Kadar Kalsium dan Sifat Organoleptik Stik Keju Yenni Okfrianti; Kamsiah Kamsiah; Yusma Hartati
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 6, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.6.1.11-18

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung tulang rawan ayam pedaging terhadap kadar kalsium dan sifat organoleptik (rasa, warna, tekstur) stik keju. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan terbatas yakni meliputi: Stik Keju dengan penambahan tepung tulang rawan ayam 5, 10, dan 15 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi tepung tulang rawan meningkatkan pula kadar kalsium stik keju (p< 0,05). Pada karakteristik organoleptik penambahan tepung tulang rawan ayam pedaging tidak nyata berpengaruh terhadap karakteristik organoleptik rasa dan warna (p >0,05) namun berpengaruh nyata terhadap tekstur (p<0,05).Kata kunci: tepung tulang rawan, stik keju, rasa, teksture dan warna
Pengaruh Penambahan Enzim Protease Tanaman Terhadap Sifat Fisik dan Organoleptik Daging Sapi Yenni Okfrianti; Kamsiah Kamsiah; Yessy Fitryani
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.6.2.125-136

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan enzim protease tanaman terhadap sifat fisik dan organoleptik (rasa, tekstur, dan warna) daging sapi.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan sepuluh perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh penambahan enzim protease tanaman (enzim papain dari buah pepaya, bromelin dari buah nanas, dan protease thiol dari rimpang jahe) terhadap  susut masak dan warna daging sapi ( p >0,05). Serta adanya pengaruh  penambahan enzim protease tanaman terhadap rasa dan tekstur daging sapi ( p < 0,05).Kata kunci: Protease, fisik, organoleptik, daging.
Bakteri Asam Laktat Lactobacillus Plantarum C410LI dan Lactobacillus Rossiae LS6 yang Diisolasi dari Lemea Rejang terhadap Suhu, pH dan Garam Empedu Berpotensi sebagai Prebiotik Yenni Okfrianti; Darwis Darwis; Ayu Pravita
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 6 No 1 (2018): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.275 KB) | DOI: 10.32668/jitek.v6i1.108

Abstract

Based on previous research it was found that lemea (traditional food rejang) was proven to contain 2 types of lactic acid bacteria (BAL) namely L.aplantarum C410L1 and L. crossiae LS6 which could be probiotic and beneficial for health. The development of lemea as a potential probiotic must be proven its resistance to bile acids and salts as an indication of being able to survive in the gastrointestinal tract. This study aims to determine the resistance of BAL isolated from lemea against low pH, bile acids, and temperature. This research is an experimental study with all research units controlled. Analysis of BAL resistance to high temperatures, low pH, and bile salts was carried out in the Bengkulu Polytechnic Health Polytechnic laboratory. The total BAL colonies increased at 49 ° C and decreased at 64 ° C. The increase in the total number of BAL colonies within 0-30 hours occurred at pH 5 and pH 6. There was no increase or decrease in the total number of BAL colonies in salts 0.30%, 0.60%, and 0.90%. The diisolate lactic acid (BAL) bacteria from lemea have a temperature resistance of 42 ° C to 64 ° C, pH 2 to pH 7, have a salt resistance concentration of 0.30% to 0.90%. Lactic acid bacteria (BAL) which are diisolate from lemea have the potential as probiotics.
Identifikasi Total Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Yoghurt dengan Variasi Sukrosa dan Susu Skim Levinna Agustine; Yenni Okfrianti; Jumiyati Jum
Jurnal Dunia Gizi Vol 1, No 2 (2018): Edisi Desember
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v1i2.2972

Abstract

Yoghurt merupakan produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang khas, tanpa penambahan bahan lain. Dimana pada proses pembuatan yoghurt fermentasi selama + 8 jam yang menghasilkan bakteri asam laktat (BAL). Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan bakteri baik yang berperan dalam sistem imun manusia. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri asam laktat dan total bakteri asam pada yoghurt dengan variasi sukrosa dan susu skim. Bahan dan Metode; Penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada  produk A1 (sukrosa 10 gram dan susu skim 200 ml), A2 (sukrosa 20 gram dan susu skim 200 ml), A3 (sukrosa 30 gram dan susu skim 200 ml) dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Hasil; Hasil penelitian didapatkan jenis bakteri yaitu lactobacillus yaitu bakteri gram positif yang berbentuk basil, dinding selnya menyerap warna violet dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal (20-80 nm). Pada total bakteri asam laktat didapatkan jumlah produk A1 sebesar 6,924 log cfu/ml, A2 sebesar 7,006 log cfu/ml, A3 sebesar 7,054 log cfu/ml.  Kesimpulan; Semakin tinggi variasi  sukrosa dan susu skim maka aktivitas bakteri asam laktat semakin tinggi karena dipengaruhi dengan adanya sukrosa yang merupakan sumber karbon untuk pertumbuhan mikroorganisme dan adanya susu skim sebagai sumber nitrogen dan sumber nutrisi yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan bakteri asam laktat.
ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C DAN DAYA TERIMA ORGANOLEPTIK YOGHURT SARI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus sp) Chairunnisaa Chairunnisaa; Anang Wahyudi; Yenni Okfrianti
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Vol 7 No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jptk.v7i2.15

Abstract

Abstract: The higher the Red Dragon fruit juice is added then the content of vitamin C fruit yogurt will increase. This is due to the content of vitamin C on the red Dragon fruit in the fruit yogurt is not too much decreased because of the stable nature of vitamin C in acidic State. The purpose of this research is to know the analysis of vitamin C content and the receipt of organoleptic yogurt juice red dragon fruit. This research uses the complete random draft (RAL) factorial method with 2 factors. Factor I is vitamin C level. The factor II is the concentration of red dragon fruit juice (10%, 15%, 20%).Results of the highest vitamin C levels in yogurt in the dragon fruit juice yogurt with a concentration of A4 (20%) With a rate of vitamin C as much as 1, 584mg/100gram. There is a significant range of organoleptic power of gratitude for the taste of the 4 red Dragon Juice Yogurt treatment (0%, 10%, 15%, and 20%). There is no difference in the level of color, aroma, and viscosity of red dragon juice yogurt. The favorite level of color in red dragon fruit yogurt is in the treatment of A2 (10%) and A4 (20%). The favorite level of flavor in red dragon juice yogurt is on the A4 (20%) treatment. The favorite level of aroma in red dragon juice yogurt is found in A4 (20%) treatment. The favorite level of color in red dragon juice yogurt is in the A3 (15%) treatment. It is suggested in subsequent studies to identify total lactic acid bacteria in the red dragon juice yogurt. Further product development of yogurt concentration type is most liked.Keywords: Vitamin C content, organoleptic receiving power, dragon fruit juice yogurt.