cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Warta IHP (Warta Industri Hasil Pertanian)
Published by Politeknik AKA Bogor
ISSN : 02151243     EISSN : 26544075     DOI : -
Warta IHP (Industri Hasil Pertanian) is a Scientific Journal which is sourced from research papers, new theoretical/interpretive findings, and critical studies or reviews (by invitation) in the agro-based industry scope that cover any discipline such as: food science and technology, agricultural industry technology, chemistry and essential oils, agricultural products processing machinery, food microbiology, renewable energy, chemical analysis, and food engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 30, No 02 (2013)" : 12 Documents clear
Aplikasi Sediaan Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) Sebagai Salep Obat Luka Aviana, Tita; Sudibyo, Agus; Nuraini, Dhiah
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5275.9 KB)

Abstract

Penelitian mengenai aplikasi sediaan ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) yang selanjutnya disebut dengan daun A.cordifolia telah dilakukian. Tanaman A.cardifolia merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang banyak digunakan untuk membantu proses penyembuhan luka baik luka dalam maupun luka luar.Salah satu kendala dalam penggunaan sediaan obat tradisional adalah dalam hal penyimpanan. Untuk mengatasi masalah penyimpanan serta untuk mempermudah penggunaan, maka sediaan obat tradisional dapat dibuat dalam bentuk yang lebih praktis, misalnya dalam bentuk salep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan basis salep yang paling baik sebagai pembawa ekstrak daun  A.cordifolia dan untuk mengetahui efektifitas formulasi salep ekstrak daun A.cordifolia dengan basis yang berbeda sebagai obat luka pada mencit jantan (mus musculus albinus). Penelitian yang telah dilakukan terdiri dari 3 tahap, yaitu (1) tahap pembuatan sediaan ekstrak dan salep ekstrak daun A.crodifolia, (2) tahap pengamatan stabilitas salep dan (3) tahap uji efektivitas salep. Hasil dari pengamatan stabilitas produk menunjukan bahwa basis salep berminyak, basis emulsi dan basis larut air dapat menjadi pembawa ekstrak daun A.cordifolia yang baik serta bersifat stabil disuhu ruang sampai akhir waktu pengamatan (8 minggu). Uji efektivitas masing-masing salep menunjukan pada pemakaian 200mg perhari, luka sudah terlihat mulai menyempit, pada kisaran hari ke-3 dan ke-4.
Tepung kelapa Sebagai Hasil Sampingan VCO Supriatna, Dadang; Guring Pohan, Hitler; -, Solechan; Mahardini, Titin; Cendikia, Majesty; Kusmayadi, Dedi; Suryaseca, Yaya
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5553.966 KB)

Abstract

Ampas kelapa hasil sampingan pembuatan VCO telah diteliti untuk diproses menjadi tepung kelapa sebagai bahan dasar dalam pembuatan kue kering. Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan nilai kompetitif industri VCO melalui penggunaan hasil samping ampas kelapa menjadi suatu produk tepung kelapa yang bernilai ekonomi sebagai bahan pangan fungsional (tinggi serat pangan). Sementara itu bermaksud dari penelitian adalah untuk mempelajari karakteristik pengolahan ampas kelapa menjadi tepung kelapa dan penggunaanya dalam pembuatan kue kering kelapa. Proses pembuatan tepung kelapa dilakukan dengan cara merebus ampas kelapa, selama 20menit (perlakuan A), 30 menit (perlakuan B), dan 40menit (perlskuan C), kemudian keringkan dan ditepungkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan serat kasar terendah terdapat perlakuan B (33, 5%), sementara itu kandungan tertinggi terdapat pada perlakuan C (40,6%). Kandungan terendah serat pangan terlarut terdapat pada perlakuan A (28, 9%) dan kandungan tertinggi terdapat pada perlakuan C(3,11%). Sementara itu kandungan terendah untuk serat pangan tidak larut terdapat pada A (34, 8%) dan kandungan tertinggi pada perlakuan B (38, 4%). Hasil uji organoleptik dari kue kering kelapa yang dibuat dari tepung kelapa, perlakuan C mempunyai nilai tertinggi 5, 81 (suka) untuk parameter warna, 5,24 (suka) untuk aroma, dan 5,57 (suka) untuk rasa. Berdasarkan hasil analisis tekno-ekonomi bahwa pembuatan tepung kelapa dari ampas kelapa hasil samping pembuatan VCO adalah layak yang ditunjukan oleh nila IRR 26, 01%, nilai pay back periode 46, 14 bulan. Penggunaan tepung kelapa yang dibuat dengan proses perebusan 40menit ampas kelapa (perlakuan C) dalam pembuatan kue kering kelapa mempunyai biaya produksi Rp.24.500 per 1 resep untuk 2 toples setara 500g. Apabila margarin keuntungan diasumsikan diset nilai 25%, maka kue kering kelapa harus dijual dengan harga Rp.15.313/toples setara 250g. Hasil dari penelitian siap diaplikasikan kepada IKM pengolahan VCO.
Mutagenicity Study of Pandanus Conoideus Oil Maeda, Takanori; Miyakita, Haruka; Goto, Manami; Ito, Akemi; Wijaya, Hendra; S. Surono, Inggrid; Nishigaki, Toshiaki
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4434.213 KB)

Abstract

Pandanus conoideus (buah merah or tawi) is exclusively grown in Papua island and its neighbor areas, and indigenous people have been consuming it as functional food for thousand years. We have reported safety and anti-tumor effects of Buah Merah extract oil (S.B.M) in experimental animals. However, mutagenicity or genotoxicity of S.B.M has not been evaluated. We carried out mutagenetic evaluation of S.B.M by in vitro Ames test using salmonella typhimurium  TA98, TA100, TA1535 and TA1537 and escherichia coli WR2uvrA with or withou the activation of S9 mixture. Concentrations used for this test were 313-500ug/plate. The results show that there is no increase in revertant colonies, suggesting that S.B.M has no mutagenic activities under the conditions of this study.
Implementasi Kultur Campuran Bakteri Asam Laktat Untuk "Scale UP" Produksi Tepung Mocaf Hawani Loebis, Enny; Guring Pohan, H.; Ramadhani Meutia, Yuliasri; Wirawan, Indra; Novitasari, Nuni
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6149.713 KB)

Abstract

Penelitian penerapan bakteri asam laktat asal kultur campuran untuk "scale up" produksi tepung mocaf telah dilakukan menggunakan starter campuran tanpa trehalose dan dengan proses sentrifuge yang memiliki bentuk kering dan tidak berbau. Kultur BAL yang digunakan pada pembuatan starter campuran yaitu kultur Lactobacillus delbrueckii subsp. delbrueckii, Lactobacuccus lactis subsp. lactis , dan lactobacillus plantarum. Implementasi starter BAL dilakukan pada skala yang lebis besar dari percobaan laboratorium di BBIA kapasitas 5kg untuk melihat kemampuan starter dalam menghasilkan tepung mokaf yang baik. Implementasi starter dilaksanakan di LIPI dsan kelompok putri 21 playen gunung kidul jogjakarta dengan kapasitas singkong 25kg serta CV. Karunia Cipta di Lembang Bandung dengan kapasitas 1ton. Hasil penelitian menunjukan bahwa BAL asal kultur campuran dapat diterapkan pada pembuatan tepung mocaf skala pilot plant. Berdasarkan hasil analisis fisiko kimia dan mikrobiologi tepung mocaf hasil implementasi pada skala pilot plant memenuhi persyaratan mutu SNI 7622:2011 tepung mokaf , kecuali parameter mikrobiologi yaitu angka lempeng total bakteri pada percobaan di CV. Karunis Maha Cipta adalah 3,8 x 10 koloni/g, sedang menurut persyaratan mutu pada SNI tepun mokaf adalah 1 x 10koloni/gram.
Pengaruh Perbandingan Asam Format Dan Hidrogen Peroksida Dalam pembuatan Senyawa Epoksi Dari Minyak Kelapa Sawit Alamsyah, Rizal; Susanti, Irma; Christian Siregar, Nobel; Heryani, Susi
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8148.371 KB)

Abstract

Senyawa epoksi merupakan produk komersial yang dapat diterapkan untuk beberapa tujuan seperti plasticizer, stabilizer, dan coating resin polimer, serta antioksidan dalam pengolahan karet alam. Penelitian ini bertujuan untuk membuat senyawa epoksi berbasis minyak sawit kasar dengan melakukan optimasi proses dengan variabel pelarut, suhu, dan katalis. Penelitian ini menggunakan bahan aku minyak kelapa sawit (CPO), katalis amberlite, H2SO4, H2O2, benzena, heksana, dan asam format. Parameter yang diamati meliputi bilangan oksigen oksiran, bilangan iod, bilangan asam, bilangan penyabunan, dan fourier transform infrared spectroscopy (FTIR. Hasil penelitian menunjukan semakin tinggi perbandingan H2O2 dan asam formiat menyebabkan pembentukan senyawa epoksi yang semakin baik ditunjukan dengan bilangan oksiran yang semakin tinggi.Perbandingan yang optimum antara H2O2, dan asam formiat adalah 2:1 Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi yang optimal pembuatan epoxy diperoleh dengan menggunakan pelarut benzene sebanyak 25% dari CPO, katalis amberlite, pada suhu 70C selama 6jam. Hasil analisis menunjukan bilangan oksigen oksiran 6, 20% bilangan iodium 12,6 (g iod/100g), bilangan asam 8,96 (mg KOH/g), bilangan penyabunan 202 (mg. KOH/g).
Implementasi Metode Uji 3-MCPD (3-momochloropropane-1-2-diol) Pada Produk Kecap Dan Minyak Goreng Menggunakan Gas Kromatografi Mass Spektrofotometer Maria Novelina, Yus; Maman Rohaman, M.; Dina Darlianti, Neneng
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9571.497 KB)

Abstract

Kegiatan penelitian meliputi pemilihan metode uji dan pemilihan kondisi operasional gas kromatografi yang akan digunakan sebagai kondisi standar. Analisa yang dilakukan meliputi analisa kandungan 3_MCPD dalam minyak dan kecap. Berdasarkan hasil analisa, kemudian dipilih kondisi operasional untuk GCMS dan metode yang paling optimal yang akan digunakan sebagai metode standar. Verifikasi metode dilakukan dengan mengacu pada World Health Organization (WHO) Method Validation Guidelines (1977), terbukti melalui verifikasi metode memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan aplikasinya di laboratorium sebagai metode pengujiam rutin standar. Metode terpilih memiliki % Simpangan Buku Relatif atau RSD (Relative Standard Deviation) untuk presisi pada minyak sebesar 10,4 hingga 17,4%; koefisien korelasi untuk linieritas 0,999 pada rentang konsentrasi 0 hingga 0,1 ug/kg; % recovery untuk akurasi berkisar 85,5% untuk matriks minyak dan 74,7% untuk matriks kecap; limit deteksi sebesar 0,004ug/kg dan konsentrasi limit kuantitasi sebesar 0,0012ug/kg.
Aplikasi Sediaan Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) Sebagai Salep Obat Luka Tita Aviana; Agus Sudibyo; Dhiah Nuraini
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5275.9 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v30i02.2464

Abstract

Penelitian mengenai aplikasi sediaan ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) yang selanjutnya disebut dengan daun A.cordifolia telah dilakukian. Tanaman A.cardifolia merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang banyak digunakan untuk membantu proses penyembuhan luka baik luka dalam maupun luka luar.Salah satu kendala dalam penggunaan sediaan obat tradisional adalah dalam hal penyimpanan. Untuk mengatasi masalah penyimpanan serta untuk mempermudah penggunaan, maka sediaan obat tradisional dapat dibuat dalam bentuk yang lebih praktis, misalnya dalam bentuk salep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan basis salep yang paling baik sebagai pembawa ekstrak daun  A.cordifolia dan untuk mengetahui efektifitas formulasi salep ekstrak daun A.cordifolia dengan basis yang berbeda sebagai obat luka pada mencit jantan (mus musculus albinus). Penelitian yang telah dilakukan terdiri dari 3 tahap, yaitu (1) tahap pembuatan sediaan ekstrak dan salep ekstrak daun A.crodifolia, (2) tahap pengamatan stabilitas salep dan (3) tahap uji efektivitas salep. Hasil dari pengamatan stabilitas produk menunjukan bahwa basis salep berminyak, basis emulsi dan basis larut air dapat menjadi pembawa ekstrak daun A.cordifolia yang baik serta bersifat stabil disuhu ruang sampai akhir waktu pengamatan (8 minggu). Uji efektivitas masing-masing salep menunjukan pada pemakaian 200mg perhari, luka sudah terlihat mulai menyempit, pada kisaran hari ke-3 dan ke-4.
Tepung kelapa Sebagai Hasil Sampingan VCO Supriatna, Dadang; Guring Pohan, Hitler; -, Solechan; Mahardini, Titin; Cendikia, Majesty; Kusmayadi, Dedi; Suryaseca, Yaya
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5553.966 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v30i02.2469

Abstract

Ampas kelapa hasil sampingan pembuatan VCO telah diteliti untuk diproses menjadi tepung kelapa sebagai bahan dasar dalam pembuatan kue kering. Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan nilai kompetitif industri VCO melalui penggunaan hasil samping ampas kelapa menjadi suatu produk tepung kelapa yang bernilai ekonomi sebagai bahan pangan fungsional (tinggi serat pangan). Sementara itu bermaksud dari penelitian adalah untuk mempelajari karakteristik pengolahan ampas kelapa menjadi tepung kelapa dan penggunaanya dalam pembuatan kue kering kelapa. Proses pembuatan tepung kelapa dilakukan dengan cara merebus ampas kelapa, selama 20menit (perlakuan A), 30 menit (perlakuan B), dan 40menit (perlskuan C), kemudian keringkan dan ditepungkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan serat kasar terendah terdapat perlakuan B (33, 5%), sementara itu kandungan tertinggi terdapat pada perlakuan C (40,6%). Kandungan terendah serat pangan terlarut terdapat pada perlakuan A (28, 9%) dan kandungan tertinggi terdapat pada perlakuan C(3,11%). Sementara itu kandungan terendah untuk serat pangan tidak larut terdapat pada A (34, 8%) dan kandungan tertinggi pada perlakuan B (38, 4%). Hasil uji organoleptik dari kue kering kelapa yang dibuat dari tepung kelapa, perlakuan C mempunyai nilai tertinggi 5, 81 (suka) untuk parameter warna, 5,24 (suka) untuk aroma, dan 5,57 (suka) untuk rasa. Berdasarkan hasil analisis tekno-ekonomi bahwa pembuatan tepung kelapa dari ampas kelapa hasil samping pembuatan VCO adalah layak yang ditunjukan oleh nila IRR 26, 01%, nilai pay back periode 46, 14 bulan. Penggunaan tepung kelapa yang dibuat dengan proses perebusan 40menit ampas kelapa (perlakuan C) dalam pembuatan kue kering kelapa mempunyai biaya produksi Rp.24.500 per 1 resep untuk 2 toples setara 500g. Apabila margarin keuntungan diasumsikan diset nilai 25%, maka kue kering kelapa harus dijual dengan harga Rp.15.313/toples setara 250g. Hasil dari penelitian siap diaplikasikan kepada IKM pengolahan VCO.
Mutagenicity Study of Pandanus Conoideus Oil Takanori Maeda; Haruka Miyakita; Manami Goto; Akemi Ito; Hendra Wijaya; Inggrid S. Surono; Toshiaki Nishigaki
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4434.213 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v30i02.2456

Abstract

Pandanus conoideus (buah merah or tawi) is exclusively grown in Papua island and its neighbor areas, and indigenous people have been consuming it as functional food for thousand years. We have reported safety and anti-tumor effects of Buah Merah extract oil (S.B.M) in experimental animals. However, mutagenicity or genotoxicity of S.B.M has not been evaluated. We carried out mutagenetic evaluation of S.B.M by in vitro Ames test using salmonella typhimurium  TA98, TA100, TA1535 and TA1537 and escherichia coli WR2uvrA with or withou the activation of S9 mixture. Concentrations used for this test were 313-500ug/plate. The results show that there is no increase in revertant colonies, suggesting that S.B.M has no mutagenic activities under the conditions of this study.
Implementasi Kultur Campuran Bakteri Asam Laktat Untuk "Scale UP" Produksi Tepung Mocaf Enny Hawani Loebis; H. Guring Pohan; Yuliasri Ramadhani Meutia; Indra Wirawan; Nuni Novitasari
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6149.713 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v30i02.2462

Abstract

Penelitian penerapan bakteri asam laktat asal kultur campuran untuk "scale up" produksi tepung mocaf telah dilakukan menggunakan starter campuran tanpa trehalose dan dengan proses sentrifuge yang memiliki bentuk kering dan tidak berbau. Kultur BAL yang digunakan pada pembuatan starter campuran yaitu kultur Lactobacillus delbrueckii subsp. delbrueckii, Lactobacuccus lactis subsp. lactis , dan lactobacillus plantarum. Implementasi starter BAL dilakukan pada skala yang lebis besar dari percobaan laboratorium di BBIA kapasitas 5kg untuk melihat kemampuan starter dalam menghasilkan tepung mokaf yang baik. Implementasi starter dilaksanakan di LIPI dsan kelompok putri 21 playen gunung kidul jogjakarta dengan kapasitas singkong 25kg serta CV. Karunia Cipta di Lembang Bandung dengan kapasitas 1ton. Hasil penelitian menunjukan bahwa BAL asal kultur campuran dapat diterapkan pada pembuatan tepung mocaf skala pilot plant. Berdasarkan hasil analisis fisiko kimia dan mikrobiologi tepung mocaf hasil implementasi pada skala pilot plant memenuhi persyaratan mutu SNI 7622:2011 tepung mokaf , kecuali parameter mikrobiologi yaitu angka lempeng total bakteri pada percobaan di CV. Karunis Maha Cipta adalah 3,8 x 10 koloni/g, sedang menurut persyaratan mutu pada SNI tepun mokaf adalah 1 x 10koloni/gram.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 40, No 1 (2023) Vol 39, No 2 (2022) Vol 39, No 1 (2022) Vol 38, No 2 (2021) Vol 38, No 1 (2021) Vol 37, No 2 (2020) Vol 37, No 1 (2020) Vol 36, No 2 (2019) Vol 36, No 1 (2019) Vol 35, No 2 (2018) Vol 35, No 1 (2018) Vol 34, No 2 (2017) Vol 34, No 1 (2017) Vol 34, No 1 (2017) Vol 33, No 02 (2016) Vol 33, No 02 (2016) Vol 33, No 01 (2016) Vol 33, No 01 (2016) Vol 33, No 1 (2016) Vol 32, No 02 (2015) Vol 32, No 02 (2015) Vol 32, No 01 (2015) Vol 32, No 01 (2015) Vol 31, No 02 (2014) Vol 31, No 02 (2014) Vol 31, No 01 (2014) Vol 31, No 01 (2014) Vol 31, No 2 (2014) Vol 30, No 02 (2013) Vol 30, No 02 (2013) Vol 30, No 01 (2013) Vol 30, No 01 (2013) Vol 29, No 02 (2012) Vol 29, No 02 (2012) Vol 29, No 01 (2012) Vol 29, No 01 (2012) Vol 28, No 02 (2011) Vol 28, No 02 (2011) Vol 28, No 01 (2011) Vol 28, No 01 (2011) Vol 27, No 02 (2010) Vol 27, No 02 (2010) Vol 27, No 01 (2010) Vol 27, No 01 (2010) Vol 26, No 02 (2009) Vol 26, No 02 (2009) Vol 26, No 01 (2009) Vol 26, No 01 (2009) Vol 25, No 02 (2008) Vol 25, No 02 (2008) Vol 25, No 01 (2008) Vol 25, No 01 (2008) Vol 24, No 02 (2007) Vol 24, No 02 (2007) Vol 24, No 01 (2007) Vol 24, No 01 (2007) Vol 23, No 02 (2006) Vol 23, No 01 (2006) Vol 23, No 01 (2006) Vol 22, No 02 (2005) Vol 22, No 02 (2005) Vol 22, No 01 (2005) Vol 22, No 01 (2005) Vol 21, No 02 (2004) Vol 21, No 02 (2004) Vol 21, No 01 (2004) Vol 21, No 01 (2004) Vol 20, No 1-2 (2003) Vol 20, No 1-2 (2003) Vol 19, No 1-2 (2002) Vol 19, No 1-2 (2002) Vol 18, No 1-2 (2001) Vol 18, No 1-2 (2001) Vol 17, No 1-2 (2000) Vol 17, No 1-2 (2000) Vol 16, No 1-2 (1999) Vol 16, No 1-2 (1999) Vol 15, No 1-2 (1998) Vol 15, No 1-2 (1998) Vol 14, No 1-2 (1997) Vol 14, No 1-2 (1997) Vol 13, No 1-2 (1996) Vol 13, No 1-2 (1996) Vol 12, No 1-2 (1995) Vol 12, No 1-2 (1995) Vol 11, No 1-2 (1994) Vol 11, No 1-2 (1994) Vol 10, No 1-2 (1993) Vol 10, No 1-2 (1993) Vol 9, No 1-2 (1992) Vol 9, No 1-2 (1992) Vol 8, No 02 (1991) Vol 8, No 02 (1991) Vol 8, No 01 (1991) Vol 8, No 01 (1991) Vol 7, No 02 (1990) Vol 7, No 02 (1990) Vol 7, No 01 (1990) Vol 7, No 01 (1990) Vol 6, No 02 (1989) Vol 6, No 02 (1989) Vol 6, No 01 (1989) Vol 6, No 01 (1989) Vol 5, No 02 (1988) Vol 5, No 02 (1988) Vol 5, No 01 (1988) Vol 5, No 01 (1988) Vol 4, No 02 (1987) Vol 4, No 02 (1987) Vol 4, No 01 (1987) Vol 4, No 01 (1987) Vol 3, No 02 (1986) Vol 3, No 02 (1986) Vol 3, No 01 (1986) Vol 3, No 01 (1986) Vol 2, No 02 (1985) Vol 2, No 02 (1985) Vol 2, No 01 (1985) Vol 2, No 01 (1985) Vol 1, No 02 (1984) Vol 1, No 02 (1984) Vol 1, No 1 (1984) Vol 1, No 1 (1984) More Issue