cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
PEMBENTUKKAN KELOMPOK KERJA PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT Yanti Shantini
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 2 (2009): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang melatarbelakangi penulis ialah 1) rendahnya tingkat ekonomi, sosial,  kesehatan dan pendidikan, 2) hambatan yang bersifat sosial, fisik dan arsitektural yang menghalangi akses hidup, serta 3) perlakuan yang diskriminatif dari lingkungan, masyarakat dan Pemerintah.Kenyataan di atas merupakan pemandangan sehari-hari yang kita jumpai di tengah-tengah manyarakat bagi penyandang cacat.Dari permasalahan tersebut penulis mengkaji permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan para penyandang cacat, sehingga didapat pertanyaan penelitian, diantaranya: 1) bagaimana deskripsi tahapan penyelenggaraan program yang dilakukan oleh lembaga dalam upaya pembentukan kelompok kerja pemberdayaan tenaga kerja penyandang cacat yang dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Cicendo Bandung?, 2) bagaimana deskripsi rancangan model konseptual yang diterapkan dalam program pembentukan kelompok kerja pemberdayaan tenaga kerja penyandang cacat yang dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Cicendo Bandung?. 3) bagaimana kendala dan permasalahan apa saja yang dialami pada kegiatan yang dilakukan oleh lembaga dalam kegiatan pembentukan kelompok kerja pemberdayaan tenaga kerja penyandang cacat yang dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Cicendo Bandung?Dari hasil kajian dan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya adalah: 1) Program pemberdayaan penyandang cacat melalui pembentukan POKJA memberikan tuntutan untuk memberikan nilai tambah yang baik kepada peserta program, agar program memiliki nilai outcome yang tinggi. 2) Sekolah Luar Biasa Negeri Cicendo  memandang bahwa proses pembelajaran memerlukan penanganan yang sungguh-sungguh sehingga nilai tambah kecakapan hidup yang diberikan kepada peserta program memiliki daya guna yang optimal.  Kata Kunci: Kelompok Kerja, Penyandang Cacat, Pemberdayaan.
OTONOMI DAN PEMBERDAYAAN: Moch. Syukri
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 2 (2009): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan-perubahan perilaku perempuan dimediasi oleh akuisisimereka terhadap “otonomi” (kemandirian). Sementara otonomi-diri atau keberdayaan perempuan pada umumnya dikondisikan oleh stratifikasi gender dan otoritas patriarkal mayarakat di mana mereka tinggal, ternyata pendidikan juga dapat meningkatkan kemandirian/keberdayaan perempuan. Jejeebhoy (l996) menandaskan bahwa ada lima aspek kemandirian perempuan yang saling bergantung antara satu dengan yang lainnya, khususnya yang dipengaruhi oleh pendidikan, yaitu: otonomi pengetahuan, otonomi dalam membuat-keputusan, otonomi fisik, otonomi emosional, otonomi ekonomi dan sosial dan percaya-diri. Meskipun teori-teori belajar sosial dapat membantu menjelaskan hubungan antara persekolahan dan perubahan perilaku, namun sekolah bukanlah satu-satunya lingkungan (setting) dimana individu dapat mengamati perilaku-perilaku baru dan memdapatkan “sense of self-efficacy” yang dibutuhkan untuk mengadopsi perilaku-perilaku baru tersebut.  Kata-kata Kunci: Otonomi (kemandirian/keberdayaan), pemberdayaan
PROFIL KOMPETENSI TUTOR PAKET C PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) Anan Sutisna
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 5, No 2 (2010): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidikan keaksaraan khususnya paket C di lingkungan pendidikan nonformal akan sangat ditentukan oleh kompetensi dan ketersediaan tenaga kependidikan nonformal.  Ketersedian bisa dilihat dari jumlah tenaga kependidikan yang ada, kualifikasi tenaga kependidikan, lama mengajar, dan usia. Masalahnya umum berkenan dengan keternaan Tutor adalah belum dipetakannya kualifikasi pendidikan dan kompetensi tutor pendidikan kesetaraan khusus program paket C setara SMA pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di DKI Jakarta.Berdasarkan alasan tersebut, secara khusus tujuan kajian ini untuk mendapatkan data dan informasi tentang: (1) Tingkat kualifikasi Pendidikan Tutor Program Paket C pada saat ini dan (2) Profil kompetensi pedagogik dan andragogik tutor pendidikan kesetraan pada  saat ini. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunkan metode deskriptif. Hasil penelitian dideskripsikan sebagai berikut: pertama, sebagian besar tutor kualifikasinya sudah qualified dan hanya keahlian mengajarnya yang masih miss-match. Kedua, Profil kompetensi pedagogik dan andragogik tutor paket C rata-rata hanya 37,3%. Kompetensi tutor diketahui berdasarkan pemahaman dan persepsi tutor terhadap indikator (1) kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan misalnya paham terhadap tujuan pendidikan yang harus dicapai, baik tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran; (2) pemahaman terhadap tahap perkembangan warga belajar, dan teori-teori belajar; (3) kemampuan dalam penguasaan materi sesuai bidang studi yang diajarkannya; (4) kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran; (5) kemampuan memanfaatkan beragam media dan sumber belajar; (6) kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran; dan (7) kemampuan dalam menyusun program pembelajaran. Kata Kunci:  Tutor Paket C, Kompetensi, Pembelajaran.
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENJAHIT DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN SEBAGAI BAGIAN DARI PEMBELAJARAN KECAKAPAN HIDUP (Penelitian pada Peserta Didik di LKP Al-Falah Kota Gorontalo) Lazijmatul Hilma KaU
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 7, No 1 (2011): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pendidikan luar sekolah yang berorientasi pada kecakapan hidup atau life skills, pelaksanaannya bersifat kontekstual dan kondisional. Artinya, bahwa jenis keterampilan yang dipelajari peserta didik, disesuaikan dengan kebutuhan peserta, ketersediaan sumber-sumber, dan peluang pengembangannya di masa yang akan datang.  Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap program pembelajaran keterampilan menjahit yang diselenggarakan di LKP Al-Falah dalam memberikan dampak pada peningkatan pendapatan peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskiptif analitik. Teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya: observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Al-Falah.Hasil penelitian melalui observasi dan wawancara di Lembaga Kursus dan Pelatihan Al-Falah, kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran keterampilan menjahit, diawali dengan rekrutmen peserta didik, penyusunan perencanaan  pembelajaran keterampilan menjahit, bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan menjahit, hasil pembelajaran keterampilan menjahit melalui evaluasi pembelajaran, serta dampak dari pembelajaran keterampilan menjahit.Dampak dari pembelajaran ini dapat dilihat pada peningkatan pendapatan peserta didik. Lima diantaranya merupakan responden dalam penelitian ini. Peserta didik telah dapat meningkatkan pendapatan mereka melalui bidang usaha dan jasa. Bagi peserta didik yang memiliki tingkat keterampilan menjahit tinggi, dengan menerima jahitan sesuai dengan ukuran pelanggan, yang berarti peserta didik ini menerima upah kerja. Dengan upah kerja yang mereka dapatkan, maka mereka menjadi tenaga-tenaga yang mampu meningkatkan pendapatan melalui kursus keterampilan menjahit. Kata Kunci:  Pembelajaran, Peningkatan Pendapatan, Kecakapan Hidup.
PEMANFAATAN MODUL MNEMONIC (MODUL INGATAN) DALAM PEMBELAJARAN PROGRAM PAKET C UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Erwin Kurnia Wijaya
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan antara tuntutan kurikulum pendidikan kesetaraan dengan kondisi pembelajaran pada program pendidikan kesetaraan Paket C. Pola Pembelajaran dengan Modul Mnemonic (Modul Ingatan) dipilih untuk membantu meningkatkan hasil belajar warga belajar serta meningkatkna kualitas proses pembelajaran pada program paket C. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar warga belajar Paket C sekaligus memperbaiki proses pembelajarannya melalui pemanfaatan Modul Mnemonic dalam pembelajaran Ekonomi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian eksperimental untuk menguji efektivitas pola pembelajaran ini terhadap peningkatan hasil belajar warga belajar Paket C. Hasil pengujian diperoleh tingginya hasil belajar warga belajar pada Kelompok Eksperimen dan secara signifikan berbeda bila dibandingkan dengan hasil belajar warga belajar Kelompok Kontrol. Temuan ini menghasilkan kesimpulan bahwa pembelajaran dengan modul mnemonic efektif untuk meningkatkan hasil belajar warga belajar dan cukup efektif pula untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran Ekonomi program Paket C. Kata Kunci: Pembelajaran,  Modul Mnemonic, dan Hasil Belajar.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT Asep Saepudin
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 2 (2009): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam konsep pendidikan, keluarga merupakan lemabaga atau pranata pendidikan pertama dan utama yang diterima seorang anak. Oleh karena itu, orang tua berperan dalam memberikan pendidikan dan pengetahuan yang berguna bagi anaknya, tugasnya tidak saja mengembangkan watak dan kepribadian anak dalam hubungan dengan kebudayaan dan masyarakatnya, tetapi juga harus membimbing, mengembangkan dan membentuk “manusia yang diharapkan” secara berkelanjutan sesuai dengan fungsi-fungsi yang melekat pada institusi keluarga.  Peroses pendidikan sepanjang hayat dalam lembaga keluarga menitikberatkan pada dua aspek yaitu; pertama, aspek motivasi yang mendorong anggota keluarga untuk memperoleh pengalaman hidupnya secara optimal. Oleh karena itu, proses komunikasi  dan interaksi social yang diperankan oleh semua anggota keluarga inti dan kerabat menjadi semakin penting. Kedua, aspek belajar yang mendorong angota keluarga untuk terus belajar secara wajar sesuai minat dan kebutuhan belajarnya melalui asas saling asah, saling asih, dan saling asuh diantara semua anggota keluarga secara berkelanjutan sehingga terbentuk masyarakat belajar (learning society). Implementasi pendidikan sepanjang hayat dalam lembaga keluarga dapat dilakukan melalui dua proses yaitu; petama, proses sosialisasi yang membantu anak menemukan tempatnya dalam kehidupan social secara mantap sepanjang hayatnya. Kedua, proses pola asuh yang dilakukan orang tua dalam menyiapkan perilaku anak bagi masa depannya.  Kata Kunci: Keluarga, Pranata Pendidikan, Kemasyarakatan
STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN TINGKAT LANJUTAN MELALUI VOKASIONAL SKILL MENJAHIT DI PKBM ASH-SHODDIQ DESA PAGERWANGI KECAMATAN LEMBANG Purnomo Purnomo
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 5, No 2 (2010): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah pokok berfokus pada bagaimana strategi pembelajaran keaksaraan tingkat lanjutan, melalui vokasional skill menjahit di PKBM Ash Shoddiq. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan perencanaan pembelajaran pendidikan keaksaraan tingkat lanjutan melalui vocational skills menjahit, 2) mendeskripsikan proses pembelajaran pendidikan keaksaraan tingkat lanjutan. 3) mendeskripsikan hasil yang diperoleh setelah dilaksanakan proses pembelajaran pendidikan keaksaraan tingkat lanjutan melalui vocational skills menjahit.Landasan teoritis yang mendasari penelitian ini adalah Peranan Pendidikan Nonformal dalam Pendidikan Nasional, Strategi Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan, dan Konsep Vokasional Skill. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga belajar keaksaraan pasca tingkat dasar yang berjumlah 8 orang, pengelola program berjumlah 1 orang, tutor berjumlah 1 orang, sehingga populasi berjumlah 10 orang. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Berdasarkan data dan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa strategi pembelajaran keaksaraan tingkat lanjutan (pasca tingkat dasar) melalui vokasional skill menjahit menjadi salah satu pendekatan yang tepat dalam proses pembelajaran keaksaraan. Permasalahan dalam belajar yang dirasakan oleh warga belajar, terutama berkaitan dengan psikologisnya seperti rasa jenuh, bosan dan susah mengingat dapat teratasi dengan menggunakan pendekatan vokasional skill menjahit. Selain itu warga belajar memiliki dua kemampuan, yakni kemampuan keaksaraan (membaca, menulis, berhitung) dan keterampilan dasar menjahit Kata Kunci : Strategi Pembelajaran, Pendidikan Keaksaraan, Vokasional skill
KEPEMIMPINAN UNTUK MERAIH MUTU Nunu Heryanto
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 7, No 1 (2011): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi perilaku orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Penerapan MMT dalam kepemimpinan organisasi mempunyai konsekwensi untuk adanya perubahan. Khususnya perubahan sifat hubungan anatara pemimpin dan yang dipimpin,perubahan-perubahan yang sekarang dibutuhkan dalam kualitas berkaiatan dengan bagaiamana orang-orang dikelola dan dimotivasi untuk  meraih mutu dan memberikan kepuasan kepada pelanggan, dengan harapan banyak orang-orang yang bangga dengan pekerjaannya mereka. Terdapat tujuh hal mendasar yang perlu dikuasai untuk meraih kepemimpinan bermutu, disamping sepuluh ciri khusus kepemimpinan, serta sembilan  cara berfikir pemimpin tentang mutu. Kata kunci : MMT, Pemimpin dan Kepemimpinan
KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SKB DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA PAMONG BELAJAR SKB DI PROVINSI GORONTALO Juliana Saidi
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara empirik tentang keterkaitan antara persepsi tentang kepemimpinan kepala SKB dan motivasi berprestasi pamong belajar dengan kinerja pamong belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional yakni untuk menentukan derajat keterkaitan antara variable bebas (X) dengan variable teriket (Y). Populasi  penelitian adalah pamong belajar yang ada di SKB se provinsi Gorontalo dengan populasi terjangkau pada SKB Kota Gorontalo, SKB Kabupaten Bone Bolango, dan SKB Kabupaten boalemo, sebanyak 60 orang responden (sampel total).Hasil temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut,  1) terdapat keterkaitan positif antara persepsi tentang kepemimpinan kepala SKB dengan kinerja pamong belajar, 2) terdapat keterkaitan positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja pamong belajar, 3) terdapat keterkaitan positif antara persepsi tentang kepemimpinan kepala SKB dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja pamong belajar. Implikasi penelitian ini adalah bahwa motivasi berprestasi dan persepsi tentang kepemimpinan merupakan hal penting dalam meningkatkan kinerja. Kata Kunci: Kepemimpinan, Motivasi Berprestasi, Kinerja, dan Pamong Belajar.
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA (PEKKA) UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN DAN KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA Dadang Yunus Lutfiansyah
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 2 (2009): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai penerapanpendidikan kecakapan hidup (life skills) dalam pemberdayaan perempuan kepala keluarga (PEKKA)untuk peningkatan pendapatan dan kemandirian berwirausaha yang dilaksanakan di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Teori yang mendasari pada penelitian ini diantaranya: konsep pendidikan kecakapan hidup, konsep pemberdayaan perempuan, konsep pendapatan, konsep kemandirian berwirausaha, konsep pendidikan luar sekolah.Penelitian ini menggunakan metode kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu melalui teknik wawancara, observasi, studi literatur, studi dokumentasi. Subjek penelitian berjumlah 3 orang subjek primer yang berasal dari lulusan pelatihan serta triangulasi dari pihak informan yang berasal dari penyelenggara, pendamping, tokoh masyarakat serta nara sumber. Total responden yaitu berjumlah 7 orang.Hasil penelitian diperoleh data : 1). Proses pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan pendekatan partisipatif-andragogi, 2). Hasil pelaksanaan pembelajaran terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta pendapatan menunjukkan peningkatan ke arah yang progressif dibandingkan sebelum mengikuti pelatihan. 3). Dampak pembelajaran menunjukkan (a). Rasa toleransi dan kebersamaan (bersosialisasi) dalam berbuat sosial meningkat (b). Tercipta kondisi saling membelajarkan (percaya diri) di dalam kelompok, c). Motivasi untuk berusaha semakin tinggi. Kata Kunci: Kecakapan Hidup, Pemberdayaan, Kemandirian Berwirausaha