cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEBERHASILAN PENGELOLAAN PKBM Hartoyo Suma
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan dan Motivasi kerja merupakan sebahagian dari faktor penentu kieberhasilan pengelolaan PKBM. Dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran, peranan pimpinan atau manajer PKBM meupakan kunci utama perputaran roda organisasi yang ada di lembaga tersebut. Apabila pola kepemimpinan yang diterapkan oleh sang manajer mampu mengakomodir semua kebutuhan institusi, maka boleh dikatakan bahwa roda organisasi itu dapat berputar dengan lancar. Sebaliknya bila kepemimpinan yang dilakukan tidak memiliki arah yang jelas, pasti akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi atau lembaga.             Faktor penentu berhasil tidaknya pengelolaan PKBM yakni tumbuhnya motivasi kerja yang positif di kalangan staf dan tenaga pendidik yang ada di PKBM yang bersangkutan sebagaimana yang dikemukakan dalam teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah seni atau proses mempengaruhi orang-orang sehingga mereka mau berjuang berkerja secara sukarela dan penuh antusias kearah pencapaian tujuan. Sedangkan motivsi kerja adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keberhasilan pengelolaan adalah hasil yang dapat diukur melalui proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan prestasi yang diraih.            Hasil analisis dilakukan penulis temukan bahwa pengaruh kepemimpinan terhadap keberhasilan pengelolaan PKBM berkorelasi kuat, sedangkan motivasi kerja dengan keberhasilan pengelolaan PKBM berkorelasi sedang. Jika kedua apek kepemimpinan dan motivasi kerja digabungkan maka diperoleh koefisien korelasi  yang cukup kuat, artinya bahwa kedua faktor kepemimpinan, dan motivasi kerja secara bersama-sama dapat menentukan keberhasilan pengelolaan PKBM.             Kata Kunci : Hubungan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Keberhasilan Pengelolaan PKBM. 
PENDIDIKAN INFORMAL Elih Sudiapermana
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 2 (2009): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pendidikan dilakukan melalui tiga jalur, yaitu: pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Dalam implementasinya ketiga jalur tersebut berkembang dalam keunikannya masing-masing. pendidikan formal nampak lebih mapan dan menjadi mainstream pembangunan pendidikan. Begitu pula dengan pendidikan non formal banyak diperankan sebagai pendidikan bagi orang dewasa. Bagiamana dengan pendidikan in formal, yang sepertinya kehilangan popularitas dibandingkan dengan pendidikan formal dan non formal. Dewasa ini pengakuan secara yuridis yang tidak serta merta memberi dampak pada kepercayaan sosial-akademik terhadap proses dan hasil pendidikan informal, menjadi penyebab hilangnya reposisi, pengakuan dan penghargaan pada jalur pendidikan informal.Sesungguhnya begitu kaya dan dahsyat potensi pendidikan dan pembelajaran informal yang dilakukan dalam keluarga dan lingkungan masyarakat untuk merubah kehidupan (khususnya perkembangan anak-anak). Oleh karen itu, reposisi pemikiran untuk membangun kebijakan dan program pendidikan sangat diperlukan, agar dikemudian hari pengakuan dan penghargaan terhadap pendidikan dan pembelajaran informal menjadi lebih nyata. Kata Kunci: Pendidikan Informal, Reposisi, Pembelajaran.
STUDI PENYUSUNAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KOTA BANDUNG Sardin Supriatna
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 5, No 2 (2010): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan akses dan mutu pendidikan anak usia dini merupakan masalah nasional yang saat ini sudah menjadi perhatian dari semua pengambil kebijakan, termasuk Pemerintah Daerah Kota Bandung. Upaya yang telah ditempuh untuk meningkatkan akses masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah belum sejalan dengan peningkatan kualitas dari penyelengaraan pendidikan anak usia dini. Masalah ini bukan saja karena faktor lembaga, akan tetapi juga didukung oleh faktor lain yang secara sistemik mempengaruhinya. Pemerintah sebagai penyelenggara negara berkewajiban untuk menjembatani harapan orang tua melalui berbagai kebijakan, program dan kegiatan, khususnya pada pendidikan anak usia dini. Studi ini mengedepankan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui dikusi terfokus (FGD) dengan para pembuat kebijakan, praktisi, guru/pendidik, pengelola lembaga PAUD, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya. Temuan penting yang mendorong rendahnya akses dan mutu layanan pendidikan anak usia dini dini adalah; 1) persepsi yang keliru dari orang tua tentang pendidikan anak usia dini; 2) sebagian besar kelembagaan yang belum profesional; 3) sebagian besar tenaga pendidik yang sukarela dan belum profesional, dan 4) dukungan kebijakan tentang pendidikan anak usia dini belum optimal. Rekomendasi atas hasil penelitian sebagai berikut: 1) perlu terobosan program yang melibatkan orang tua dalam pendidikan anak usia dini, 2) perlu melakukan penataan dan akreditasi kelembagaan PAUD, 3) perlu dukungan peningkatan kualifikasi ataupun kompetensi tenaga pedidik, 4) perlu kerja sama yang melibatkan Perguruan Tinggi untuk mengembangkan model-model layanan PAUD yang murah, mudah, berbasis potensi lokal, dan bermutu. Kata Kunci: PAUD, Pendidikan, Anak, Kota Bandung.
PEMBENTUKAN KARAKTER PERTAMA DAN UTAMA PADA MASA PRANIKAH DAN LINGKUNGAN KELUARGA I Ketut Atmaja, JA
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 7, No 1 (2011): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembentukan karakter bagi individu sesungguhnya diawali sejak masa pranikah sebagai awal proses pembetukan keluarga. Pendidikan karakter pada masa pranikah merupakan moment penting, hal tersebut disebabkan  mengingat semua perasaan dan kasih sayang sejak pertemanan sampai pada sepakat membentuk keluarga melalui jenjang pernikahan merupakan cikal bakal terbentuknya karakter seorang individu. Dua sejoli yang sudah menikah ini masih menggebu dengan emosi masing-masing, sehingga memperkuat dasar terbentuknya karakter bagi keturunannya. Selanjutnta pendidikan karakter bagi individu tersebut dilakukan  dalam linkungan keluarga sebagi lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Pada sesi tersebut peranan orang tua sangat penting meletakkan dasar pendidikan bagi putra putrinya dan akan terpakai olehnya sepanjang hayat. Orang tua menjadikan keluarga yang harmonis, sejahtera, dan komunikatif, dengan tetap menjaga hubungan yang kondusif, akan mampu membentuk karakter. Pendidikan karakter selanjutnya dilakukan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.Konsep kunci  pendidikan karakter adalah pertama, karakter anak sebagai pewejawantahan dari hubungan kedua orangtuanya dengan kasih sayangnya, Kedua, karakter anak terbentuk dari goresan pendidikan orangtua dan sekolah awal, termasuk lingkungan orangtua dan lingkungan anak, Ketiga, semakin dewasa anak, semakin luas pergaulan, sehingga karakter anak lebih dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, termasuk sekolah dengan berbagai mata pelajaran dan pergaualannya. Kata Kunci: Pembentukan Karakter, Pranikah, Pendidikan Keluarga
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA TUTOR DI SKB PROVINSI GORONTALO Farida Helingo
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 7, No 1 (2011): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui hubungan antara kompetensi dan motivasi berprestasi dengan kinerja tutor di SKB Provinsi Gorontalo. Oleh karena itu dilakukan pengumpulan data yang kemudian dianalisis dengan metode deskriptif korelasional. Pengumpulan data mengenai variabel-variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada sampel penelitian sebanyak 60 orang. Teknik analisis yang dipergunakan adalah teknik analisis korelasi dan teknik analisis regresi (sederhana dan multivariat).Hasil penelitian secara umum menyimpulkan: (1) Kompetensi berkontribusi secara signifikan dengan kinerja tutor. Tingkat determinasi tersebut secara lebih rinci didukung oleh hasil analisis secara regresi dan parsial, dimana  sub-sub variable kompetensi yang meliputi; pengelolaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran berhubungan dengan  sub-sub variable kinerja tutor; kualitas kerja, ketepatan kerja, inisiatif, kemampuan kerja. (2) motivasi berprestasi berkontribusi secara signifikan dengan kinerja tutor. Tingkat determinasi tersebut secara lebih rinci didukung oleh hasil analisis secara regresi dan parsial, dimana variable motivasi berprestasi dengan sub-sub variable yang meliputi; menyukai pekerjaan, berorientasi pada tujuan, ingin berprestasi, menyukai tantangan, tanggung jawab menerima resiko dan umpan balik berhubungan dengan variable kinerja tutor. (3) Terdapat hubungan  positif antara kompetensi dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja tutor. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kompetensi dan motivasi berprestasi maka semakin tinggi kinerja tutor.Implikasi praktis hasil penelitian ini perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan motivasi berprestasi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja tutor di SKB Provinsi Gorontalo.   Kata Kunci: Kompetensi, Motivasi Berprestasi, Tutor.
PEMBERDAYAAN MELALUI KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) Olim, Ayi
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 2 (2009): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

            Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) merupakan bagian dari inisiative literacy for empowerment (LIFE), yang dicanangkan tahun 2005 dan diharapkan berakhir tahun 2015, menyertai komitment dunia pengurangan 50% dari jumlah buta aksara yang ada. Perbedaan utama secara konseptual maupun operasional yaitu pada pendekatan terpadu, dimana porsi pemerintah pusat lebih pada advokasi dan penciptaan jejaring. Hasil akhir keaksaraan bukan lagi pada terselesaikannya kegiatan segmentasi, akan tetapi peran yang lebih nyata dari warga belajar dalam kehidupan sosial, politik dan ekonomi melalui pembelajaran yang aktif (self directed learning). Tugas dari kelompok fasilitasi membangkitkan motivasi, membuat jejaring dan memelihara hasil belajar untuk maju berkelanjutan. Kata Kunci:Self directed learning, Keaksaraan, Pemberdayaan
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN PENGELOLA PKBM, LINGKUNGAN BELAJAR, KOMPETENSI TUTOR DENGAN INTENSITAS PEMBELAJARAN PAKET B (STUDI PADA PROGRAM PAKET B DI PKBM KABUPATEN CIANJUR) Ida Tafrida
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 5, No 2 (2010): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Sebagian PKBM, terutama di kota-kota, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian lainnya masih memprihatinkan (Dirjen PNFI, 2008). Penelitian dilakukan untuk mengetahui Hubungan Kepemimpinan Pengelola PKBM, Lingkungan Belajar dan Kompetensi Tutor dengan Intensitas Pembelajran Paket B di PKBM Kabupaten Cianjur.Teori yang mendasar pada penelitian ini adalah kepempinmpinan pengelola PKBM, lingkungan belajar, kompetensi Tutor dan Intensitas Belajar. Penelitian ini termasuk pada penelitian korelasional, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, metode analisis statistik deskriptif inferensial, dan teknik analisis datanya korelasi dan regresi, baik tunggal maupun ganda. Berdasarkan hasil penelitian  yang penulis lakukan maka temuan yang didapat adalah terdapat hubungan signifikan antara Kepemimpinan Pengelola PKBM dengan Intensitas Belajar, terdapat hubungan signifikan antara Lingkungan Belajar dengan Intensitas Belajar, terdapat hubungan signifikan antara Kompetensi Tutor dengan Intensitas Belajar. Terdapat hubungan signifikan antara Hubungan Kepemimpinan Pengelola PKBM, Lingkungan Belajar, dan Kompetensi Tutor dengan Intensitas Belajar Paket B di PKBM Kabupaten Cianjur. Intensitas Belajar dapat ditingkatkan melalui perbaikan Kepemimpinan Pengelola PKBM, efektifitas Lingkungan Belajar dan peningkatan Komnpetensi Tutor.             Kata Kunci : Kepemimpinan, Lingkunan Belajar, Kompetensi.
DINAMIKA PONDOK PESANTERN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Taqiyuddin Taqiyuddin
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 7, No 1 (2011): Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Undang Undang RI. Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 10 ayat 1, 2 dan 3 disebutkan, Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Pesantren, dapat dikelompokkan ke dalam bentuk lembaga pendidikan keagamaan dan termasuk salah satu bentuk dari tipe pendidikan luar sekolah (PLS). Tetapi jika dipelajari dari segi kelembagaan, pesantren adalah sebuah sistem lembaga kependidikan yang di dalamnya terdiri dari beberapa sub sistem pendidikan. Pada dasarnya semua pesantren berangkat dari sumber yang sama, yaitu ajaran Islam. Namun terdapat perbedaan filosofis di antara mereka dalam memahami dan menerapkan ajaran-ajaran Islam pada bidang pendidikan sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat yang melingkarinya. Perbedaan-perbedaan itu pada dasarnya kembali pada perbedaan pandangan hidup kyai yang memimpin pesantren baik mengenai konsep teologi, manusia dan kehidupan, tugas dan tanggung jawab manusia terhadap kehidupan dan pendidikan.Kata Kunci: Dinamika, Pesantren, Prespektif Pendidikan Luar Sekolah
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PROSES PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP SIKAP BERWIRAUSAHA PEMUDA (Studi Pada Santri Mukim Program Pendidikan Akhlak Plus Wirausaha Pesantren Daarut Tauhiid Bandung) MEGA NURRIZALIA
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 12, No 2 (2016): JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Entrepreneurship attitude is important to be developed for young people to become independent and empowered through education and entrepreneurship training. Learning motivation, learning process and social environment suspected to be the determinant factors that influence the entrepreneurship attitudes. The purposes of this research are to describe and analyze data about the influence of learning motivation, learning process and social environment separately and simultaneously to the entrepreneurial attitudes of students on Moral Education Plus Entrepreneur Program At Daarut Tauhiid Boarding School of Bandung. This research is a survey type using a quantitative approach with a correlation method. The sample is 32 people. This research found that; 1) the influence of learning motivation towards entrepreneurship attitudes of the students showed positive at 0.717 value included in the category of strong relationships with the contribution of the influence of 51.41%; 2) the influence of the learning process of the entrepreneuship attitudes of students showed positive value of 0.577 which is included in the moderate category of relationship with the contribution of the influence of 33.29%; 3) the influence of social environment of the entrepreneuship attitudes of students showed positive value amounted to 0.780 are included in the category of strong relationships with the contribution of the influence of 54.31%; 4) the influence of learning motivation, learning and social environment simultaneously on attitudes to entrepreneurship show a positive value amounted to 0.823 are included in the category of very strong relationships with the contribution of the influence of 67.73%.
PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT (Studi Pada Bank Sampah Wargi Manglayang RT 01 RW 06 Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Bandung) SHOMEDRAN SHOMEDRAN
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 12, No 2 (2016): JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Publisher : Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementation of participatory empowerment in the Bank's Trash Wargi Manglayang interesting to study because the condition is something that is relatively new on the empowerment skill of rubbish, empowerment activities that survive, understanding and skills of people who are still lacking, the utilization of natural resources, and still needs to be studied and given input in accordance with the main task and has not done much study on the participatory empowerment Waste Bank. The aim of research is to know about the implementation, achievement of results in building economic independence and behavior of citizens and mentoring. This study is based on the concepts and theories that the concept of community empowerment, independence, empowerment in terms of PNF, participatory, and the concept of Trash Bank. This study used a qualitative approach using qualitative descriptive method of the case. Data collection techniques used are observation, interview, and documentation study. The subjects included nine people consisting of the Bank's management Garbage, citizens and local authorities, as well as triangulation were performed on Waste Bank expert teams. Results of the study, among others; 1) the implementation of which has been running well characterized by the participation of community members in planning activities, socialization and meetings, implementation, extension and training, as well as participation in activities Waste Bank; 2) achievement of the results indicate the occurrence of a change of economic independence of citizens can be seen from the increase in revenue from savings garbage and the garbage processing business of craft; 3) the change in behavior of residents can be seen from the activities of people who are no longer dispose of waste, protecting the environment, depositing garbage and participation in social activities and Development; and 4) facilitation undertaken manager has done characterized by facilitation, strengthening, protection and support. From the results of research on participatory empowerment in building economic independence and the behavior of residents can be concluded already well under way which can be demonstrated by the participation of citizens, economic change characterized by an increase in revenue and have a business, the change of behavior of citizens towards the trash and has done mentoring by managers.