cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 24429791     EISSN : 27154181     DOI : 10.33772/pharmauho
Core Subject : Health, Science,
Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo mengelola dan menerbitkan Jurnal Farmasi, Sains dan Kesehatan Pharmauho yang merupakan Jurnal ilmiah yang menyajikan artikel orisinal tentang pengetahuan dan informasi riset atau aplikasi dan perkembangan terkini yang berhubungan dengan kesehatan. Jurnal ini merupakan sarana publikasi dan pengembangan di bidang farmasi, sains dan kesehatan. Artikel dapat dikirimkan ke alamat kantor editor atau dengan menggunakan pendaftaran online Jurnal Pharmauho pada ojs.uho.ac.id. Informasi lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia di dalam setiap terbitan. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi editor.Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun (April dan September).
Arjuna Subject : -
Articles 134 Documents
Potensi Ekstrak Daun dan Batang Katola (Arcangelisia flava L. Merr) Sebagai Antimikroba Yamin, Yamin; Hasnawati, Hasnawati
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.981 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i2.3541

Abstract

Infeksi merupakan salah satu penyebab penyakit dan kematian yang sering terjadi di negara berkembang seperti Indonesia.Infeksi dapat disebabkan oleh mikroba patogen. Pengobatan infeksi menggunakan antimikroba yang tidak tepat menimbulkan resistensi, untuk mengatasi masalah ini memerlukan solusi dengan memanfaatkan tanaman yang memiliki potensi kuat sebagai antimikroba. Salah satu tanaman yang digunakan secara empiris sebagai antimikroba adalah katola (Arcangelisia flava L. Merr). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antimikroba daun dan batang katola terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Bacillus subtilis ATCC 6233, Escherichia coli ATCC 35218, Salmonella typhi YCTC, Shigella dysenteriae dan jamur Candida albicans ATCC 10231, mengetahui kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM) terhadap bakteri dan jamur, mengetahui kandungan senyawa kimia yang terkandung pada daun dan batang katola, sera mengetahui golongan senyawa aktif sebagai antibakteri. Metode yang digunakan meliputi difusi agar untuk uji aktivitas antimikroba, KHM serta KBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol katola memiliki potensi sebagai antimikroba terhadap B. subtilis ATCC 6233, E. coli ATCC 35218, S. typhi YCTC, S. dysenteriae dan C. albicans ATCC 10231. Nilai KHM ekstrak batang terhadap seluruh bakteri pada konsentrasi 1000 ppm dan nilai KBM pada konsentrasi 1500 ppm. Hasil uji skrining fitokimia pada batang dan daun menunjukkan hasil positif terhadap alkaloid, terpenoid, saponin, flavonoid dan tanin.
Toksisitas Akut Senyawa Metabolit Sekunder dari Spons Laut Clathria sp. Sadarun, Baru; Malaka, Muhammad Hajrul; Wahyuni, Wahyuni; Sahidin, Sahidin
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.894 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i1.3445

Abstract

Isolasi dan penentuan struktur senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol spons laut Clathria sp serta uji toksisitasnya terhadap larva udang Artemia salina Leach telah dilakukan. Tahapan isolasi dimulai dengan ekstraksi menggunakan teknik maserasi dengan pelarut metanol dilanjutkan, selanjutnya dilakukan pemisahan dengan teknik kromatografi, meliputi kromatografi kolom vakum (KKV), dan kromatografi radial (KR). Struktur senyawa hasil pemurnian dianalisis dengan metode spektroskopi menggunakan FTIR dan NMR-1D (1H dan 13C-NMR) serta dibandingkan dengan data sejenis dari literatur. Isolat diperoleh berupa padatan berwarna putih 3β-(hydroxymethyl)-A-nor-5α-cholest-l5-ene. Hasil uji toksisitas akut isolat terhadap larva A. salina menunjukkan isolat tidak bersifat toksik dengan nilai LC50 sebesar 497,58 ppmKata kunci: Clathria, spons, steroid, toksisitas, A. salina
Optimasi Formula Matriks Patch Transdermal Nanopartikel Teofilin dengan Menggunakan Metode Simplex Lattice Design (SLD) Suryani, Suryani; Musnina, Wa Ode Sitti; Anto, Aisyah Shaliha
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.431 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i1.3450

Abstract

Asma termasuk sepuluh besar penyakit yang dapat menyebabkan kematian di Indonesia. Salah satu obat yang digunakan untuk terapi bagi penderita asma adalah teofilin. Penggunaannya secara oral memiliki beberapa masalah seperti rasanya yang pahit, absorbsi diusus buruk dan tidak teratur, mengalami first pass effect, waktu paruh yang sempit serta efek samping teofilin berupa mual dan muntah. Oleh karena itu, teofilin perlu dibuat menjadi sistem penghantaran nanopartikel yang diberikan melalui rute transdermal berupa matriks patch. Rancangan formula pada penelitian ini ditentukan menggunakan simplex lattice design dengan tiga faktor yaitu polimer hidrofilik (HPMC), polimer hidrofobik (EC) dan palstisizer (PEG), sehingga diperoleh 7 rancangan formula. Ketebalan, pH, keseragaman bobot dan kelembaban digunakan sebagai parameter optimasi. Berdasarkan hasil pengolahan data, persamaan dan countor plot didapat untuk masing-masing parameter tersebut, sehingga formula optimum dapat ditentukan. Berdasarkan pendekatan nilai desirability dihasilkan formula optimal dengan komposisi HPMC 300 mg, EC 200 mg dan PEG 25 mg. Formula optimum yang dihasilkan memiliki ketebalan 0,21 mm; pH 5,7; keseragaman bobot 0,46 dan kandungan kelembaban 2,55.Kata Kunci: teofilin, nanopartikel, matriks patch, simplex lattice design
Uji Aktivitas Antimalaria Ekstrak Air Bunga Carthamus tinctorius L. pada Biakan In Vitro Plasmodium falciparum Wahyuni, Wahyuni; Akib, Nur Illiyyin; Hamsidi, Rini
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.611 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i1.3455

Abstract

Pengujian aktivitas antimalaria dengan menggunakan ekstrak air bunga Carthamus tinctorius L. pada biakan in vitro plasmodium falciparum strain 3D7 yang sensitif terhadap klorokuin telah dilakukan. Uji aktivitas dilakukan dengan cara melarutkan bahan uji dalam DMSO kemudian dibuat serial pengenceran dalam media RPMI sampai diperoleh konsentrasi akhir sebesar 100 µg/ml, 10 µg/ml, 1 µg/ml, 0,1 µg/ml dan 0,01 µg/ml. Pada larutan uji ditambahkan suspensi parasit dengan kadar parasitemia ±1% dan hematokrit 5%. Kultur diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Hasil menunjukkan pengujian aktivitas antimalaria dari ekstrak air bunga Carthamus tinctorius L. memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan Plasmodium falciparum strain 3D7 sebesar 52,68%.Kata Kunci : Bunga Carthamus tinctorius L, Antimalaria, Plasmodium falciparum 3D7, dan Ekstrak air
Prediksi aktivitas antikoagulan senyawa turunan 2- amidinobenzotiopen sebagai inhibitor Faktor IXa Arba, Muhammad; Ruslin, Ruslin; Priarti, Linda
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.819 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i2.3460

Abstract

Faktor IXa adalah faktor koagulasi darah yang berperan penting pada tahap awal rangkaian proses koagulasi. Penghambatan Faktor IXa dipandang sebagai salah satu pendekatan yang baik untuh mengembangkan agen antikoagulan yang selektif dan aman. Pada penelitian ini dilakukan studi penambatan molekul 17 senyawa turunan amidinobenzotiopen untuk mengetahui mekanisme aksinya sebagai agen penghambat Faktor IXa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa 33 dan senyawa D8 memiliki afinitas sebesar -8,6 kkal/mol, hanya berbeda sedikit dari afinitas ligan alami IZX yang memiliki afinitas sebesar -8,9 kkal/mol sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai agen antitrombosis baruKata kunci: doking, antitrombosis, benzotiopen, AM1
Evaluasi Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 Ihsan, Sunandar; Amir, Sry Agshary; Sahid, Mohammad
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.344 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i2.3465

Abstract

This study aims to evaluate the process drugs management based on indicators i.e. planning, procurement, storage and distribution of drugs in Pharmacy Installation of Muna’s General Hospital in 2014. Data were collected retrospectively by taking reports-inventory forms, prescription sheet patients, drug plan data, drug stocks cards, prescription patient sheets, output data of the drug as well as concurent form of services and time recipes data with random sampling method. The results were obtained the percentage of availability amount 100% and the percentage of planning 9,15% in the frequency of drug procurement as much as 1, 2, 3, and 4 times with the number of drug items 72, 20, 4, and 1 item of drugs. Match reports card stock inventory taking medication 91,30%, and the percentage of expired or defective drugs by 0.33%, the percentage of dead stock 7,96%, and the percentage of the drug emptiness time 2,19%, percentage of served drugs 97.95%, the average service time of non-concoction recipe 3,16 minutes, and the average service time compounded prescription 6.10 minutes. Improvement on drug management is required in order to obtained standard values in all categories. Keywords: Evaluation, Drug Management, Pharmacy Installation, and Hospital.
Gambaran Pencapaian Target Tekanan Darah Sesuai JNC 8 Pada Pasien Pasca Stroke Yang Menjalani Terapi Antihipertensi Tunggal di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Leorita, Mesi; Fiandari, Dwi Asti
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.483 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i2.3470

Abstract

Hypertension is a main risk factor that causes stroke and also a most significant role to the multiple stroke occurrences. The post-stroke patients are recommended to use appropriate anti-hypertension to achieve blood pressure target. The aim of this research is to depict achievement of blood pressure target according to JNC 8 of the post-stroke patients in Bahteramas Hospital of Southeast Sulawesi Province during 2014. This is a non-experimental research which is carried out with cohort study retrospective method. Secondary data were obtained from medical records of post-stroke patients who acquired single oral anti-hypertension therapy. Univariate statistical analysis was conducted to understand general profile of the post-stroke patients with hypertension, and inspect target achievement of blood pressure therapy according to JNC 8 at any anti-hypertension therapies. There are 55 data of anti-hypertension use from 45 post-stroke patients. Four types of anti-hypertension therapy used by the research subjects including amlodipine 1 x 10 mg, furosemide 1 x 40 mg, captopril 3 x 50 mg, and candesartan 1 x 8 mg. The entire result of research for age group of < 60 years old shows only 20.51% research subjects achieved the blood pressure target of < 140/90 mmHg. For the patients more than 60 years old, the result showed 56.25% research subjects achieved the therapy targeted. Therapy by using amlodipine provides a higher number of research subjects achieving blood pressure target according to JNC 8, both for age group of < 60 years old and > 60 years old. The small achievement percentage of the therapy target is perhaps caused by non-optimal use of the anti-hypertension.Keywords: Post-stroke, anti-hypertension, blood pressure therapy target of JNC 8
Formulasi Nanopartikel Kurkumin dengan Teknik Gelasi Ionik Menggunakan Kitosan, Tripolifosfat dan Natrium Alginat serta Uji Stabilitasnya Secara In Vitro Suryani, Suryani; Wahyuni, Wahyuni; Ariastika, Dian; Rahmanpiu, Rahmanpiu
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.888 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v2i1.3476

Abstract

Kurkumin merupakan senyawa obat yang memiliki potensi cukup besar sebagai antioksidan, antiinflamasi, antimikroba dan antikarsinogenesis, namun terkendala oleh sifat kurkumin yang sukar larut dalam air sehingga menyebabkan rendahnya bioavailibilitas di dalam sirkulasi sistemik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan formulasi kurkumin dalam bentuk nanopartikel menggunakan polimer kitosan, suatu derivat dari kitin yang dapat diperoleh dari limbah cangkang kepiting maupun udang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi nanopartikel kurkumin dengan teknik gelasi ionik menggunakan kitosan, tripolifosfat (TPP) dan natrium alginate serta mengevaluasi stabilitas nanopartikel secara in vitro. Karakterisasi nanopartikel yang dilakukan meliputi uji efisiensi penjerapan, penentuan ukuran partikel dan zeta potensial menggunakan alat Particle Size Analyzer dan pengamatan morfologi menggunakan alat Transmission Electron Microscopy (TEM). Stabilitas nanopartikel kurkumin secara in vitro menggunakan cairan lambung buatan dan cairan usus buatan dan hasilnya diperoleh dengan menghitung pelepasan kurkumin dari nanopartikel. Hasil penelitian menunjukkan formula nanopartikel paling baik mengandung komposisi kurkumin 0,01%; kitosan 0,02%; tripolifosfat 0,01%; dan natrium alginat 0,02%. Efisiensi penjerapan kurkumin dalam nanopartikel berkisar 86,60% - 93,21%, ukuran partikel rata-rata 693,8 nm dan zeta potensial +15,13 mV. Hasil pengamatan morfologi memperlihatkan partikel berbentuk bulat dengan permukaan yang tidak rata. Nanopartikel diketahui lebih stabil di dalam cairan usus buatan dibandingkan dalam cairan lambung buatan. Hal ini mengindikasikan nanopartikel kurkumin sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sistem penghantaran obat yang efektif.Kata kunci : nanopartikel kurkumin, kitosan, gelasi ionik, natrium alginat, stabilitas
Pengaruh Basis Kaolin dan Bentonit Terhadap Sifat Fisika Masker Lumpur Kombinasi Minyak Zaitun (Olive Oil) dan Teh Hijau (Camelia sinensis) Fauziah, Dewi Winni
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.605 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i2.3487

Abstract

Masker merupakan salah satu jenis kosmetik perawatan yang cukup dikenal dan banyak digunakan sebagai perawatan kulit wajah. Pada formulasi masker, basis lumpur seperti kombinasi kaolin dan bentonit cukup sering digunakan. Masker lumpur banyak diminati dikalangan masyarakat saat ini karena memiliki manfaat dalam mengangkat kotoran, melembabkan kulit serta mendetoksifikasi kulit wajah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh  penggunaan basis kaolin dan bentonit sebagai basis lumpur terhadap sifat fisika sediaan masker wajah kombinasi minyak zaitun dan teh hijau. Pada penelitian digunakan minyak zaitun dan teh hijau sebagai zat aktif masker dengan konsentrasi masing-masing 10%. Kaolin dan bentonit yang digunakan sebagai basis memiliki variasi konsentrasi pada setiap formula secara berturut-turut yaitu F1 35% dan 0,5%, F2 30% dan 1%, F3 25% dan 1,5%, F4 20% dan 2%. Sediaan dari masing-masing formula dilakukan  uji evaluasi meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji pH, dan uji hedonik. Hasil penelitian dari setiap formula menunjukkan bahwa variasi konsentrasi basis kaolin dan bentonit memberikan pengaruh pada sifat fisika masker. Hasil evaluasi dari setiap formula dapat disimpulkan bahwa formula 1 merupakan formula terbaik dengan konsentrasi kaolin 35% dan bentonit 0,5%.Kata Kunci: Masker lumpur, minyak zaitun, teh hijau, kaolin, bentonit
Formulasi dan Uji Stabilitas Lotion dari Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Sebagai Antioksidan Mardikasari, Sandra Aulia; Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng; Zubaydah, Wa Ode Sitti; Juswita, Endeng
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.392 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i2.3542

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengetahui stabilitas fisik lotion dari ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebagai antioksidan. Daun jambu biji adalah salah satu tanaman di sulawesi tenggara yang berkhasiat sebagai antioksidan. Ekstrak etanol daun jambu biji diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96% yang kemudian didelipidasi dengan pelarut non polar n-heksan. Konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang digunakan dalam sediaan lotion adalah konsentrasi inbisi 50% ekstrak terhadap radikal bebas yaitu 10xIC50; 20xIC50;  dan  30xIC50. Evaluasi karakteristik fisik dan kestabilan lotion dilakukan sebelum dan sesudah cycling test. Metode cycling test merupakan metode yang digunakan untuk melihat kestabilan fisik dari lotion yang dilakukan selama 6 siklus. Evaluasi karakteristik fisik sediaan lotion meliputi pengamatan organoleptik, pengujian homogenitas, pengukuran pH, pengukuran viskositas, dan uji daya sebar. Evaluasi kestabilan sebelum cycling test menunjukkan bahwa keseluruhan formula lotion yang dibuat sebelum cycling test adalah stabil yaitu Konsistensi  kental dan homogen; pH berkisar antara 6,55-6,8 (sesuai dengan SNI untuk pH kulit); daya sebar sediaan berkisar antara 4,7-6,9; dan viskositas berkisar antara 2200-4000 (sesuai dengan SNI untuk viskositas sediaan lotion). Sedangkan setelah cycling test menunjukkan bahwa formula lotion tidak stabil secara fisik dengan konsistensi sediaan yang berubah menjadi cenderung lebih cair, viskositas sediaan mengalami penurunan, pH sediaan mengalami penurunan yang signifikan (p-value<0,05), serta daya sebar sediaan yang meningkat secara signifikan (p-value<0,05) setelah cycling test.Kata Kunci: jambu biji, lotion, stabilitas fisik, cycling test

Page 2 of 14 | Total Record : 134