cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 24429791     EISSN : 27154181     DOI : 10.33772/pharmauho
Core Subject : Health, Science,
Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo mengelola dan menerbitkan Jurnal Farmasi, Sains dan Kesehatan Pharmauho yang merupakan Jurnal ilmiah yang menyajikan artikel orisinal tentang pengetahuan dan informasi riset atau aplikasi dan perkembangan terkini yang berhubungan dengan kesehatan. Jurnal ini merupakan sarana publikasi dan pengembangan di bidang farmasi, sains dan kesehatan. Artikel dapat dikirimkan ke alamat kantor editor atau dengan menggunakan pendaftaran online Jurnal Pharmauho pada ojs.uho.ac.id. Informasi lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia di dalam setiap terbitan. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi editor.Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun (April dan September).
Arjuna Subject : -
Articles 134 Documents
Efek Antihiperglikemik Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) dan Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) serta Kombinasinya pada Mencit Jantan (Mus musculus) Wahyuni, Wahyuni; Kasmawati, Henny; Rahmayani, Nur
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.168 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i1.3457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antihiperglikemik ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.), ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) serta kombinasi dosis kecil dan kombinasi dosis besarnya dan pebandingan efektivitasnya terhadap akarbose. Uji antihiperglikemik dengan metode toleransi glukosa oral pada mencit jantan yang diberikan tiap kelompok sediaan uji yaitu dosis tunggal ekstrak etanol buah belimbing wuluh 0,105 g/KgBB, dosis tunggal ekstrak etanol daun sirsak 0,28 g/KgBB, kombinasi dosis kecil 0,05 g/KgBB ekstrak buah belimbing wuluh ditambah 0,14 g/KgBB ekstrak daun sirsak, kombinasi dosis besar 0,105 g/KgBB ekstrak buah belimbing wuluh ditambah 0,28 g/KgBB ekstrak daun sirsak, dan akarbose 6,5 mg/KgBB. Setelah 30 menit pemberian sediaan uji kemudian diberikan pembebanan sukrosa 3g/KgBB. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar glukosa darah pada menit ke 60, 90, 120, 150 dan 180. Untuk melihat perbedaan penurunan kadar glukosa darah dilakukan dengan uji statistik ANOVA one-way dan dilanjutkan dengan uji LSD. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keempat kelompok ekstrak uji dapat menurunkan kadar glukosa darah. Kelompok kombinasi dosis besar dan kombinasi dosis kecil memiliki efektivitas yang sama dengan akarbose dosis 6,5 mg/KgBB, maka dosis yang paling efektif menurunkan kadar glukosa darah adalah kelompok kombinasi dosis kecil 0,05 g/KgBB ekstrak buah belimbing wuluh ditambah 0,14 g/KgBB ekstrak daun sirsak.Kata Kunci : antihiperglikemik, akarbose, Averrhoa bilimbi, Annona muricata
Aktivitas Antioksidan Senyawa Asam 5(E)-Eikosenoat dari Batang Tanaman Polygonum pulchrum Bl Malaka, Muhammad Hajrul; Yodha, Agung Wibawa Mahatva; Azhar, Muhammad; Hamsidi, Rini; Sahidin, Sahidin
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.093 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i2.3462

Abstract

Isolation and identification of secondary metabolite stem bark of Polygonum pulchrum and its antioxidant activity were done. Extraction was performed by maceration using methanol solvent. The separation and purification obtained by using vacuum liquid chromatography (VLC), radial chromatography (RC) and monitored by thin layer chromatography (TLC). Identification of isolated compounds determined by spectroscopy method i.e. FT-IR, 1D-NMR (1H, 13C-NMR and DEPT) and 2-D NMR (HMQC and HMBC). White solid compound was isolated and characterized as 5(E)-eicosenoic acid. Antioxidant was analyzed towards DPPH (1,1-diphenyl-picrilhydrazil). The compound showed that has antioxidant potency with IC50 value at 348.10 µM.Keywords: Polygonum pulchrum, 5(E)-eicosenoic acid, antimicrobial, antioxidant 
Formulasi dan Optimasi Tablet Floating Salbutamol Sulfat menggunakan Factorial Design Zubaydah, Wa Ode Sitti; Fudholi, Achmad; Rohman, Abdul
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.377 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i2.3467

Abstract

Salbutamol sulfat memiliki waktu paruh eliminasi yang relatif pendek (4 jam), dengan dosis per oral 2-4 mg, dan pemberian 3-4 kali sehari. Formulasi salbutamol sulfat dalam sediaan tablet lepas lambat diharapkan dapat mengurangi frekuensi pemakaian obat, menghasilkan konsentrasi salbutamol sulfat dalam darah yang lebih seragam dan kadar puncak yang tidak fluktuatif.  Sifat fisik tablet dan pelepasan obat dari tablet sistem floating dipengaruhi oleh sifat komponen penyusun matrik yaitu: etil selulosa (matriks hidrofobik), xanthan gum (free flowing, gelling agent), serta natrium bikarbonat yang akan bereaksi dengan cairan lambung membentuk CO2. Penelitian dilakukan dengan model factorial design dengan 3 komponen yaitu: etil selulosa (A), xanthan gum (B), dan natrium bikarbonat (C) sehingga didapatkan 8 rancangan formula. Keseragaman kandungan, floating lag time, nilai K orde 1, dan nilai DE360 salbutamol sulfat digunakan sebagai parameter optimasi. Berdasarkan model factorial design, didapatkan persamaan dan contour plot untuk masing–masing parameter tersebut sehingga formula optimum dapat ditentukan. Etil selulosa memberi pengaruh dominan terhadap keseragaman kandungan. Natrium bikarbonat merupakan faktor yang berpengaruh sangat dominan terhadap floating lag time. Komponen etil selulosa dan xanthan gum menurunkan nilai K orde 1, sedangkan natrium bikarbonat meningkatkan nilai K orde 1. Natrium bikarbonat paling berpengaruh dalam memperkecil nilai DE360. Berdasarkan pendekatan nilai desirability didapatkan formula optimum teoritis dengan komposisi etil selulosa 17,58 mg, xanthan gum 78,51 mg, dan natrium bikarbonat 30 mg.Kata kunci: salbutamol sulfat, tablet floating, etil selulosa, xanthan gum
Optimasi Formula Tablet Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocotum Ruiz & Pav) dengan Metode Kempa Langsung Menggunakan Desain Faktorial Sugiyono, Sugiyono; Iftitah, Aqib Ossa Eldurr; Windriyati, Yulias Ninik
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.778 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v2i1.3472

Abstract

Ekstrak daun sirih merah (Pipercrocotum, Ruiz &Pav) memiliki khasiat salah satunya adalah sebagai mukolitik. Ekstrak dalam sediaan tablet dipengaruhi eksipien dan metode pembuatan. Avicel PH 102 sebagai bahan pengisi-pengikat dan Explotab sebagai bahan penghancur dapat dikombinasikan dalam tablet dengan metode kempa langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mencari formula optimal tablet daun sirih merah dengan metode kempa langsung menggunakan desain faktorial. Ekstrak dibuat secara perkolasi dengan etanol 70%.Tablet ekstrak daun sirih merah dibuat dalam 4 formula dengan eksipien Avicel PH 102-Explotab   (F1 : 20%-2%, F2 : 90%-2%, F3 : 20%-8%, F4 : 90%-8%) dari bobot ekstrak menggunakan metode kempa langsung. Dilakukan optimasi menggunakan Design Expert version 8.0.6.1. Formula optimum divalidasi dan dianalisis menggunakan uji One sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Avicel PH 102 dan Explotab memberikan pengaruh meningkatkan kekerasan serta menurunkan kerapuhan dan waktu hancur. Interaksi keduanya memberikan pengaruh dalam menurunkan kekerasan serta meningkatkan kerapuhan dan waktu hancur. Formula optimum dengan kombinasi Avicel PH 102 sebesar 75,5% dan Explotab sebesar 2% terbukti valid.Kata kunci: Avicel, Explotab, Desain Faktorial, Kempa Langsung, Daun Sirih Merah.
Studi Etnomedisin Obat Tradisional Lansau Khas Suku Muna Provinsi Sulawesi Tenggara Ihsan, Sunandar; Kasmawati, Henny; Suryani, Suryani
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.904 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v2i1.3478

Abstract

Suku Muna di Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki ramuan obat tradisional tersendiri yang khas yaitu Lansau yang bahan bakunya tersebar di seluruh Pulau Muna dan makna dibalik Lansau diambil dari nilai falsafah hidup masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunan ramuan tradisional Lansau yang terdiri dari 44 macam jenis tanaman sebagai obat tradisional khas Suku Muna Provinsi Sulawesi Tenggara dari segi manfaat, jenis dan bagian tanaman yang digunakan, serta kandungan filosofis dibalik penggunaan jumlah dan macam tumbuhan obat. Metode penelitian bersifat survei eksploratif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan, serta studi literatur. Untuk identifikasi tanaman Lansau dilakukan determinasi tanaman di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor. Penelitian ini dilakukan di Raha dan Desa Wabintingi Kabupaten Muna dari bulan Juli-November 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dan macam tumbuhan obat yang digunakan terkait erat dengan nilai filosofis spiritual masyarakat Muna yang diambil dari tradisi tasawuf Islam. Sebagian besar bagian tumbuhan yang digunakan adalah daun. Bentuk sediaan Lansau adalah dekok dengan cara direbus di tungku. Pengambilan tanaman dilakukan pagi hari sebelum jam 9 pagi. Jenis tanaman sebanyak 44 macam dapat disubstitusikan dengan tanaman lain yang berkhasiat sejenis menurut pengetahuan tabib/Masyarakat Muna.Kata Kunci: Etnomedisin, Obat Tradisional, Lansau, Suku Muna
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Komba-Komba (Eupatorium odoratum) Berbunga Putih dan Berbunga Kuning Sebagai Antinyamuk Armadany, Fery Indradewi; Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng; Fiyana, Ayu Sasta; Novi, Novi
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.583 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i2.3536

Abstract

Komba-komba (Eupatorium odoratum) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak terdapat di daerah Sulawesi Tenggara dan memiliki khasiat sebagai penolak  nyamuk (repellant). Terdapat dua jenis tumbuhan yang dikenal sebagai komba-komba, yaitu komba-komba berbunga putih dan komba-komba berbunga kuning. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol daun komba-komba berbunga putih dan berbunga kuning dan untuk mengetahui aktivitas antinyamuknya. Daun komba-komba diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% kemudian didelipidasi menggunakan n-heksan. Ekstrak terdelipidasi diidentifikasi metabolit sekundernya melalui skrining fitokimia secara kualitatif menggunakan reagen spesifik. Sedangkan uji aktivitas antinyamuk ekstrak terdelipidasi menggunakan konsentrasi 5%, 6%, dan 7% untuk menentukan daya proteksinya selama 6 jam. Hasil skrining fitokimia menunjukkan jenis metabolit sekunder dari ekstrak etanol daun komba-komba berbunga putih dan kuning sama, yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Uji aktivitas menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak semakin tinggi aktivitas antinyamuk yang dihasilkan. Ekstrak daun komba-komba berbunga kuning dan berbunga putih memiliki aktivitas antinyamuk yang sama, dimana ekstrak 7% memiliki potensi untuk dikembangkan dalam bentuk sediaan karena memiliki aktivitas awal 100% dan aktivitas hingga jam ke-6 sebesar 73%.Kata kunci: antinyamuk, Eupatorium odoratum, komba-komba, metabolit sekunder 
Studi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Terhadap Penggunaan Obat Tradisional Bagi Masyarakat di Desa Sabi-Sabila Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka Timur Djabbar, Asriullah; Musdalipah, Musdalipah; Nurwati, Andi
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.49 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i1.3448

Abstract

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap penggunaan obat Tradisional di Desa Sabi-Sabila Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka Timur. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non eksperimental dan bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini digunakan angket (kuesioner) sebagai media untuk memperoleh informasi berupa data. Jumlah sampel dalam penelitian ini 63 responden dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Variabel dalam penelitian yaitu: Pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat sebagai variabel bebas dan penggunaan obat tradisional sebagai variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat tradisional pada masyarakat Desa Sabi-Sabila dengan tingkat pengetahuan sebesar 46,0%, sikap sebesar 42,9% dan tindakan sebesar 58,7%. Dengan demikian, penggunaan obat tradisional pada masyarakat Desa Sabi-Sabila Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka Timur termasuk kategori Baik.Kata kunci: Obat tradisional, sikap, tindakan, Sabi-sabila, Kolaka Timur
Uji Aktivitas Ekstrak Daun Seruni (Wedelia biflora) sebagai Larvasida Nyamuk Suastini, Ida Ayu Sri; Harwiningtyas, Nirtanti
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.777 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i1.3453

Abstract

Nyamuk bertindak sebagai vektor penyakit Filariasis, Japanesa encephalitis, West Nile Virus dan chikungunya. Pengendalian penyebaran nyamuk dilakukan dengan memutus daur hidup nyamuk dengan membasmi jentiknya. Daun seruni (Wedelia biflora) mengandung alkaloid yang diduga sebagai larvasida. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi ekstrak etanol daun seruni sebagai larvasida nyamuk. Metode penelitian adalah Post-Test Only Control Group dibagi dalam lima kelompok yaitu kontrol negative, kontrol positif (abate), kelompok perlakuan ekstrak etanol daun seruni dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kelompok perlakuan berbeda signifikan (P<0.05) dengan kontrol negatif. Kesimpulan penelitian adalah ekstrak etanol daun seruni memiliki aktivitas sebagai larvasida nyamukKata kunci : Wedelia biflora, seruni, larvasida nyamuk, alkaloid 
Uji Efek Antiinflamasi secara In Vivo Nanopartikel Kurkumin yang Diformulasikan menggunakan Metode Reinforcement Gelasi Ionik Suryani, Suryani; Wahyuni, Wahyuni; Benny, Faichal
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.749 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i1.3458

Abstract

Telah dilakukan penelitian uji efek antiinflamasi nanopartikel kurkumin yang diformulasikan menggunakan teknik reinforcement gelasi ionik pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi karagenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi nanopartikel kurkumin yang diformulasikan menggunakan teknik reinforcement gelasi ionik pada mencit yang diinduksi karagenan serta mengetahui perbandingan efek antiinflamasi formula nanopartikel kurkumin dengan kurkumin pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi karagenan. Hewan uji yang berjumlah 28 ekor dibagi menjadi 7 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor mencit. Formula nanopartikel kurkumin, kurkumin konsentrasi 0,0033%, suspensi celebrex® 0,104 mg/g Berat Badan, dan suspensi natrium carboximetil cellulosa 0,5% diberikan secara oral. Volume awal kaki mencit diukur dengan pletismometer modifikasi. Satu jam setelah perlakuan, hewan uji dibuat udem dengan diinduksi 0,1 mL larutan karagenan 1 % secara intraplantar pada telapak kaki. Volume kaki mencit diukur setiap 30 menit setelah diinduksi selama 6 jam. Volume udem merupakan selisih volume kaki mencit sebelum dan sesudah diinduksi. Persentase penghambatan volume udem dihitung berdasarkan persen penurunan udem dibandingkan kontrol negatif. Berdasarkan data tersebut, dari keempat formula, yang memberikan efek antiinflamasi paling besar adalah formula nanopartikel kurkumin yang diformulasikan menggunakan metode reinforcement gelasi ionik adalah A2 dengan perbandingan konsntrasi kurkumin : kitosan : Tripolifosfat : natrium alginat : kalsium klorida (0,01% : 0,02% : 0,01% : 0,02% : 0,01%) dan nilai hambat inflamasi 70%. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis varians satu jalan dan dilanjutkan uji beda nyata terkecil. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa formula nanopartikel kurkumin yang diformulasikan menggunakan metode reinforcement gelasi ionik mempunyai efek antiinflamasi lebih besar dibandingkan dengan kurkumin.Kata kunci : antiinflamasi, nanopartikel kurkumin, reinforcement, gelasi ionik, karagenan
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat ditinjau dari Indikator Peresepan World Health Organization (WHO) Pasien Rawat Jalan Poli Penyakit Dalam Periode Januari-Juni 2015 di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Hamsidi, Rini; Fristiohady, Adryan; Musabar, Nasyrah
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.972 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i2.3463

Abstract

On 1993, prescribing in Indonesia was still irrational. It can be seen from many pharmacy (3,5/patient), overuse of antibiotics (43%), and inappropriate overuse of injections (10-80%). This study aimed to evaluate rationality of drugs use based on prescribing indicators by WHO of outpatient in poly interna medicine at Bahteramas general hospital of Southeast Sulawesi from January to June period of 2015 and analyze significant differences of each month. Method of this study was retrospective and concurrent. Total amount of sample were 600 recipes. Technic of sampling was simple randomized sampling. Results of the study compared with WHO standards on 1993. Analyze significant differences of each month of this study was SPSS 16.0 with Kruskal Wallis method. Results of this study showed that average drug prescribed was 3; average percentage of medicines prescribed by generic name was 85.39%; average percentage encounters with antibiotic prescribed was 36%; average percentage encounters with injection prescribed 0%; and average percentage of medicines prescribed from Formulary of Hospital 99.81%. Result show that drug use at Bahteramas general hospitals each monthof outpatient poly interna period January-June 2015 there was no difference (p ≥ 0.05)Keywords: rational,  interna, Bahteramas, recipes, WHO

Page 4 of 14 | Total Record : 134