Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Basis Kaolin dan Bentonit Terhadap Sifat Fisika Masker Lumpur Kombinasi Minyak Zaitun (Olive Oil) dan Teh Hijau (Camelia sinensis) Fauziah, Dewi Winni
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.605 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i2.3487

Abstract

Masker merupakan salah satu jenis kosmetik perawatan yang cukup dikenal dan banyak digunakan sebagai perawatan kulit wajah. Pada formulasi masker, basis lumpur seperti kombinasi kaolin dan bentonit cukup sering digunakan. Masker lumpur banyak diminati dikalangan masyarakat saat ini karena memiliki manfaat dalam mengangkat kotoran, melembabkan kulit serta mendetoksifikasi kulit wajah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh  penggunaan basis kaolin dan bentonit sebagai basis lumpur terhadap sifat fisika sediaan masker wajah kombinasi minyak zaitun dan teh hijau. Pada penelitian digunakan minyak zaitun dan teh hijau sebagai zat aktif masker dengan konsentrasi masing-masing 10%. Kaolin dan bentonit yang digunakan sebagai basis memiliki variasi konsentrasi pada setiap formula secara berturut-turut yaitu F1 35% dan 0,5%, F2 30% dan 1%, F3 25% dan 1,5%, F4 20% dan 2%. Sediaan dari masing-masing formula dilakukan  uji evaluasi meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji pH, dan uji hedonik. Hasil penelitian dari setiap formula menunjukkan bahwa variasi konsentrasi basis kaolin dan bentonit memberikan pengaruh pada sifat fisika masker. Hasil evaluasi dari setiap formula dapat disimpulkan bahwa formula 1 merupakan formula terbaik dengan konsentrasi kaolin 35% dan bentonit 0,5%.Kata Kunci: Masker lumpur, minyak zaitun, teh hijau, kaolin, bentonit
FORMULASI SAMPO EKSTRAK DAUN MANGGGA (Mangifera indica L. ) Fauziah, Dewi Winni; Yamaesa, Galuh Karnia
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian menggunakan 4 formula shampo, dengan variasi konsentrasi ekstrak daun mangga sebesar 0%, 0,5%, 1%, dan 2%. Uji sifat fisik sediaan meliputi uji organoleptis, pengukuran pH, uji tinggi busa, uji viskositas dan uji hedonik. Pengaruh konsentrasi ekstrak terhadap masing-masing sifat fisik keempat formula sampo menunjukan stabilitas yang baik dilihat dari parameter organolepti, Viskositas. Sedangkan pengaruh terhadap pH, dan tinggi busa menunjukan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka pada pH bersifat asam, dan pada tinggi busa mempengaruhi stabilitas busa sampo. Hasil evaluasi dari semua formula yaitu pada uji organoleptis formula yang terbaik dimulai dari F2(1), F2(2), F2(3), F1(1), F1(3), F1(2), F3(1), F3(2) dan F3(3). Pada uji homogen semua formula homogen. Pada uji evaluasi pH formula yang terbaik dimulai dari F1(1), F1(2), F1(3), F2(1), F3(1), F2(2), F2(3), F3(2), dan F3(3). Pada uji evaluasi uji daya busa formula yang terbaik dimulai dari F2(2) ,F1(1), F2(3), F1(2), F3(3), F1(3),F3(1),F2(1), dan F3(3). Pada uji evaluasi viskositas formula yang terbaik dimulai dari F1(2) ,F2(1), F1(3), F1(1), F2(2), F2(3),F3(3),F3(2), dan F3(1). Pada uji hedonik panelis lebih menyukai F2(1).
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSHD KOTA BENGKULU Fauziah, Dewi Winni
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperlipidemia merupakan suatu  keadaan terjadinya peningkatan kolesterol dan trigliserida diatas batas normal. Prevalensi penyakit hiperlipidemia meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Angka kejadian penyakit Hiperlipidemia masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  gambaran penggunaan obat antihiperlipidemia pada pasien rawat jalan di RSHD Kota Bengkulu.       Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa rekam medis dan resep pada periode Januari sampai Juni 2020, kemudian data yang diperoleh dianalisa secara deskritif.        Hasil penelitian menunjukan bahwa obat yang paling banyak digunakan yaitu obat tunggal golongan Statin (Simvastatin) sebanyak 74 pasien (57,81%). Pasien hiperlipidemia lebih banyak ditemukan pada pasien dengan jenis kelamin perempuan yakni 74 pasien (57,81%), dengan rentang usia tertinggi yaitu 57-72 tahun sebanyak 67 pasien (52,34%), latar belakang  pekerjaan tertinggi sebagai  pensiunan sebanyak 48 pasien (35,94%) dan  sebagian besar  pasien  memiliki  latar  belakang  pendidikan terakhir  perguruan  tinggi sebanyak 46 pasien (35,94%).Kata kunci       : Hiperlipidemia, Antihiperlipidemia, Statin, Fibrat, Kolestrol
SKRINING FITOKIMIA DAN PENETAPAN KANDUNGAN SENYAWA FLAVONOID EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH JERUK GERGA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Dewi Winni Fauziah
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v6i2.68

Abstract

Jeruk Gerga merupakan salah satu jenis jeruk yang dikembangkan di provinsi Bengkulu. Kulit buah jeruk diketahui banyak mengandung senyawa metabolit sekunder, salah satunya flavonoid yang memiliki khasiat dalam pengobatan. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui kandungan fitokimia dan kadar flavonoid dari kulit buah jeruk gerga.Ekstraksi kulit buah jeruk gerga dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96 %. Ekstrak yang didapat diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak yang diperoleh dilakukan uji skrining fitokimia dan kromatografi lapis tipis, kemudian diidentifikasi dengan sinar UV 254 nm. Selanjutnya kadar flavonoid ditetapkan menggunakan spektrofotometri UV dengan pembanding kuersetin .      Hasil skrining fitokimia dan kromatografi lapis tipis menunjukan kulit buah jeruk gerga mengandung senyawa kimia flavonoid, alkaloid, dan tanin, dengan kadar flavonoid sebesar 3,249%.
Uji Sinergisme Aktivitas Antibakteri Kombinasi Minyak Atsiri Syzygium aromaticum L. dan Myristica fragrans Houtt. Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 Serta Profil Kimianya Dewi Winni Fauziah; Endang Darmawan
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 2 No 2 (2017): JPMS
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.327 KB)

Abstract

Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri yang salah satunya adalah Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri gram positif. Pengobatan infeksi bakteri banyak dilakukan dengan menggunakan antibiotika atau minyak dari bahan alam. Minyak atsiri dari Syzygium aromaticum L. dan Myristica fragrans Houtt memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sinergisme aktivitas antibakteri kombinasi minyak atsiri dari Syz dan Myr terhadap bakteri S. aureus ATCC 25923. Uji sinergisme aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode mikro dilusi checkerboard dengan penambahan MTT sebagai indikator pertumbuhan bakteri. Efek kombinasi dilihat dari indeks FIC dan Isobologram sedangkan komponen kimia minyak atsiri dari kedua tanaman tersebut dianalisis dengan GC-MS. Hasil uji aktivitas sinergisme memperlihatkan efek aditif terlihat pada perbandingaan Myr/Syz sebesar 2/5 dan 8/5 dengan indeks FIC sebesar 0,75; akan tetapi pada perbandingan Myr/Syz sebesar 2/5 memperlihatkan hasil indifferent dengan indeks FIC sebesar 1,5. Perbandingan konsentrasi terbaik antara Myr dengan Syz adalah 1 : 2,5 (mg/mL). Hasil analisis GC-MS menunjukkan komponen senyawa kimia utama dari minyak atsiri Syz adalah caryophyllene dan eugenol; minyak atsiri Myr adalah alpha pinene, beta-pinene, sabinene, p-cymene, terpinene-4-ol, safrol, dan miristisin. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kombinasi minyak atsiri kedua tanaman tersebut memiliki efek aditif dalam menghambat S. aureus ATCC 25923.
Penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai di UPTD Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu Dewi Winni Fauziah; Panti Yuniarti; Afni Afriliana Syaputri
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i1.7033

Abstract

ABSTRAKPenyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) ialah kegiatan pengaturan terhadap Obat yang diterima supaya aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia agar mutunya tetap terjamin dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Puskesmas yang merupakan singkatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat ialah  fasilitas pelayanan kesehatan guna menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan kesehatan perseorangan di tingkat pertama, serta lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati cara penyimpanan Obat dan BMHP di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Observasi dilakukan terhadap variabel penyimpanan obat dan BMHP serta variabel gudang penyimpanan obat dan BMHP di Puskesmas Nusa Indah Bengkulu. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh peneliti melalui observasi di lapangan secara langsung kemudian dibandingkan dengan standar yang ditetapkan dalam Permenkes dan Kemenkes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan Obat dan BMHP di gudang dan Apotek UPTD Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu telah sesuai dengan Ketentuan yang telah ditetapkan dalam Permenkes Nomer 74 Tahun 2016 dan Kemenkes RI 2010. Kata kunci : Puskesmas; Penyimpanan Obat; BMHP; UPTD.ABSTRACTMedicine storage dan Medical disposable is an activity to regulate the drugs received so that they are safe (not lost), avoid physical and chemical damage so that their quality is guaranteed and in accordance with the stipulated requirements. Puskesmas, which stands for Community Health Center, is a health service facility to carry out public health and individual health efforts at the first level and prioritize promotive and preventive efforts in its working area. The aims of this study are to observe how to store the drugs and BMHP in Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Nusa Indah Public Health Center, Bengkulu. This study uses purposive sampling technique to collect the sample. Observations were made on the drug storage variables and BMHP as well as the drug storage warehouse and BMHP variables at the Nusa Indah Bengkulu Health Center. The data collected is primary data obtained by researchers through direct field observations and then compared with the standards set in the Permenkes and the Kemenkes. The results showed that the storage of drugs and BMHP in warehouses and pharmacies of UPTD Puskesmas Nusa Indah Bengkulu was in accordance with the regulation in the Permenkes Nomer 74 of 2016 and the Kemenkes RI 2010.Keywords : Puskesmas; Medicine storage; BMHP; UPTD.
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSHD KOTA BENGKULU Dewi Winni Fauziah
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v7i2.187

Abstract

Hiperlipidemia merupakan suatu  keadaan terjadinya peningkatan kolesterol dan trigliserida diatas batas normal. Prevalensi penyakit hiperlipidemia meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Angka kejadian penyakit Hiperlipidemia masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  gambaran penggunaan obat antihiperlipidemia pada pasien rawat jalan di RSHD Kota Bengkulu.       Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa rekam medis dan resep pada periode Januari sampai Juni 2020, kemudian data yang diperoleh dianalisa secara deskritif.        Hasil penelitian menunjukan bahwa obat yang paling banyak digunakan yaitu obat tunggal golongan Statin (Simvastatin) sebanyak 74 pasien (57,81%). Pasien hiperlipidemia lebih banyak ditemukan pada pasien dengan jenis kelamin perempuan yakni 74 pasien (57,81%), dengan rentang usia tertinggi yaitu 57-72 tahun sebanyak 67 pasien (52,34%), latar belakang  pekerjaan tertinggi sebagai  pensiunan sebanyak 48 pasien (35,94%) dan  sebagian besar  pasien  memiliki  latar  belakang  pendidikan terakhir  perguruan  tinggi sebanyak 46 pasien (35,94%).Kata kunci       : Hiperlipidemia, Antihiperlipidemia, Statin, Fibrat, Kolestrol
GAMBARAN PENGGUNAAN SUKRALFAT PADA PASIEN GASTRITIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM DI RS.HASANUDDIN DAMRAH BENGKULU Dewi Winni Fauziah
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.46 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v5i1.20

Abstract

Gastric is one of the important organs in the human body. Cases related to damage to gastric mucosal integrity, one of which is gastritis. Gastritis cases are still the biggest disease problem in Indonesia and based on datathat obtained from the Bengkulu City Health Office, gastritis is ranked third with the highest number of hospitalizations in hospitals. One of the drugs used in treatment options in cases of gastritis is sucralfate, both used alone and in combination with other drugs. The aim of this study was to see an overview of the use of sucralfate in gastritis cases at Hasanuddin Damrah Hospital Bengkulu. The design of this study was non-experimental where the method of data retrieval is retrospective by taking secondary data from medical records and processed descriptively with a sample of 92 people describing the characteristics of gastritic patients using sucralfate drugs based on sex, age, combination drug use, complaints that arising and other comorbidities presented in table form. The results showed that female patients (57%) had more cases of gastritis than men, with the most felt nausea complaints (42.93%), and were more prevalent in the adult age group (20-50 years) ie 52 , 1%. The most widely used combination drug used by patients was ranitidine injection (55.43%) and the most common comorbidities experienced were dyspepsia (36.95%).
FORMULASI DAN UJI IRITASI KRIM M/A DARI EKSTRAK ETANOL BERAS HITAM (Oryza sativa L. indica) Aina Fatkhil Haque; Dewi Winni Fauziah; Nelsie Sopya Dayanie
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.367 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v5i1.21

Abstract

Black rice (Oryza sativa L. Indica) contains antioxidants which function to reduce fine lines on the face so that it can help neutralize free radicals that cause aging on the skin. Research on black rice extract as an active substance was obtained by maceration method using ethanol solvent 70% and made O/W cream preparations varied with 3 formulas, namely 2%, 4%, and 8%. The physical properties of the cream were tested, namely organoleptic test, homogeneity test, pH test, dispersion test, viscosity test, cream type test, hedonic test, irritation test. The evaluation results of this study are that each concentration of black rice extract can affect the physical properties of O/W Cream
SISTEM PENYIMPANAN VAKSIN DI 8 PUSKESMAS KOTA BENGKULU Fauziah, Dewi Winni; Fithriani, Yenni; Rikomah, Setya Enti; Mulyani, Elly; Haque, Aina Fatkhil; Fadhillah, Muhammaad
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.15912

Abstract

Suatu produk biologi dengan berisikan antigen (mikroorganisme) yang diinaktivasi atau dilemahkan yang bila diberikan kepada orang yang sehat untuk menimbulkan antibodi spesifik terhadap mikroorganisme tersebut, sehingga bila kemudian terpapar, akan kebal dan tidak terserang penyakit disebut dengan vaksin. Kualitas vaksin yang tinggi sangat bergantung pada proses distribusi dan penyimpanan vaksin dari pusat hinggga ke tingkat sarana pelayanan kesehatan, sehingga nantinya vaksin tersebut dapat memberikan manfaat kekebalan yang optimal kepada pengguna. Puskesmas memegang peranan penting sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pelaksanaan program layanan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL).Tujuan dilakukannya penelitian ini yakni untuk memperoleh gambaran sistem penyimpanan vaksin di 8 Puskesmas yang berada di wilayah Kota Bengkulu. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ialah non probability sampling berupa accidental sampling. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif dengan rancangan berupa pengamatan hasil observasi langsung di 8 Puskesmas tersebut.Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui terdapat 3 Puskesmas (37,5%) dengan kategori kesesuaian penyimpanan vaksin sangat baik, serta 5 Puskesmas (62,5%) dengan kategori kesesuaian penyimpanan baik. Secara umum 8 Puskesmas tersebut berada dalam kategori Baik (77,93%). Ketidaksesuai paling banyak terdapat pada indikator standar yaitu tidak tersedianya alat pemantau paparan beku pada vaksin yang sentisif beku.