cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal METTEK (Jurnal Ilmiah Nasional Dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin)
Published by Universitas Udayana
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 130 Documents
SISTEM KONTROL KESTABILAN SUHU PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN MATLAB/ SIMULINK Bayu Nurcahya; I Wayan Widhiada; I Dewa Gede Ary Subagia
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bayi baru lahir memerlukan perhatian khusus pada proses persalinan, hal ini berpengaruh pada kesehatan bayi itu sendiri. Begitu pula dengan bayi lahir premature mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Suhu sekitar bayi dikondisikan sesuai dengan kebutuhan bayi agar bayi mampu beradaptasi dan tidak rentan terhadap penyakit, terkait hal tersebut diperlukan alat inkubator yang membantu menormalkan suhu dan kelembaban di sekitar tubuh bayi. Untuk mengatur pengontrolan suhu dalam inkubator tersebut diperlukan mikrokontroler Arduino Uno agar temperatur yang dikehendaki yaitu 36 0C tetap terjaga dan stabil. Kemudian dilakukan pengamatan dan analisis data untuk mengetahui laju perpindahan panas pada inkubator serta hubungan parameter-parameter penelitian dengan Matlab/Simulink. Dari hasil penelitian diperoleh kestabilan suhu 36 0C pada Inkubator bayi dapat terjaga dengan menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno. Nilai perpindahan panas paling tinggi adalah saat temperatur pada 36 0C, dan terjadi kestabilan temperatur sehingga inkubator ini mampu menjaga temperatur sekitar, mempertahankan suhu tubuh bayi dalam batas normal serta menjaga kelembaban udara sesuai dengan batasan nilai yang dibutuhkan dalam inkubator bayi
ANALISA UNJUK KERJA BAHAN BAKAR HASIL PENGOLAHAN OLI BEKAS PADA MOTOR DIESEL Dewa Gede Angga Pranaditya; Ainul Ghurri; Wayan Nata Septiadi
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oli bekas adalah limbah yang mengandung logam berat dari bensin atau mesin bermotor. Diketahui bahwa oli bekas memiliki nilai kalor yang cukup besar sehingga berpotensi digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini melakukan pemanfaatan limbah oli bekas dilakukan dengan treatment terhadap oli bekas menggunakan media asam sulfat sebagai pelarut residu yang terkandung. Oli bekas diendapkan dan disaring untuk mengurangi residu yang bersifat makro, kemudian dipanaskan pada reaktor dengan suhu 150oC dan dilakukan treatment dengan asam sulfat serta dilakukan pengadukan dengan putaran 300 rpm, , dilanjutkan dengan melakukan beberapa kali filter dan kemudian penambahan larutan alkali NaOH untuk mengurangi kadar asam bahan bakar hasil treatment sebelum siap digunakan sebagai campuran bahan bakar pada mesin diesel. Bahan bakar yang hasil ditreatment diuji pada mesin diesel yang dikopel pada universal dynamometer. Dari hasil penelitian didapat karakteristik sifat sampel bahan bakar uji masih mendekati solar. Pengujian unjuk kerja mesin yaitu torsi dan daya mesin memiliki selisih yang cukup besar dengan rentang 30 – 68% lebih kecil dari solar nilai 1.540 – 1.273 Nm untuk torsi dan 0.183- 0.149 Hp untuk BHP pada putaran 1000-2000 rpm. BSFC memiliki selisih lebih besar 20 – 150% dari solar berkisar antara 0.666-0879 kg/hp.jam pada putaran 1000-2000 rpm. Pada pengujian emisi gas buang selisih melebihi 30% dengan solar
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP UNJUK KERJA DAYA, TORSI DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS I Wayan Budi Ariawan; I Gusti Bagus Wijaya Kusuma; I Wayan Bandem Adnyana
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baru-baru ini pemerintah memperkenalkan produk bahan bakar baru yang diberi nama Pertalite dengan nilai oktan 90.Pemerintah mengatakan dari segi kualitas Pertalite memiliki kualitas pembakaran yang lebih sempurna di banding Premium, dan kualitas nya hampir setara dengan Pertamax. Namun dari segi harga Pertalite di pasarkan lebih murah dari Pertamax. Meskipun sudah disampaikan keunggulan bahan bakar Pertalite namun pemerintah belum menyampaikan hasil riset resmi untuk mengetahui performansi mesin akibat pemakaian bahan bakar Pertalite.Untuk mengetahui performa mesin dari pemakaian bahan bakar Pertalite maka perlu dilakukan pengujian unjuk kerja mesin dengan bahan bakar Pertalite, meliputi pengujian daya, torsi, konsumsi bahan bakar, serta konsumsi bahan bakar bakar sfesifik (SFC). Pada pengujian ini bahan bakar Pertalite akan dibandingkan dengan pemakaian bahan bakar Premium dan bahan bakar Pertamax. Pengujian dilakukan dengan variasi putaran mesin yang berbeda.Dari hasil pengujian penggunaan bahan bakar Pertalite menghasilkan uji kerja Daya,Torsi, dan Konsumsi Bahan Bakar yang lebih baik dibandingkan Premium, namun masih kalah unjuk kerjanya dibandingkan bahan bakar Pertamax. Pertalite lebih hemat bahan bakar, dan menghasilkan daya yang lebih besar dibandingkan Premium, sehingga menghasilkan SFC yang lebih baik dibandingkan Premium. Bila dibandingkan Pertamax, SFC Pertalite lebih rendah
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite Terhadap Akselerasi Dan Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Bertransmisi Otomatis A.A Wira Kresna Ningrat; I Gusti Bagus Wijaya Kusuma; I Wayan Bandem Adnyana
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebelum mengeluarkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamina sudah memasarkan beberapa jenis BBM seperti Premium, Pertamax dan Pertamax Plus. Keunggulan dari Pertalite adalah Pertalite dinilai lebih bersih daripada Premium karena memiliki Research Octant Number (RON) di atas 88 yang terkandung dalam Premium. Kemudian harga jual Pertalite yang lebih murah ketimbang Pertamax dengan kadar RON 92. Meskipun sudah disampaikan keunggulannya, namun belum disampaikan hasil riset resmi untuk mengetahui kinerja mesin akibat pemakaian Pertalite. Pengujian ini dilakukan pada kendaraan sepeda motor empat langkah dengan sistem transmisi otomatis dalam kondisi standar dengan bahan bakar Pertalite dibandingkan dengan Premium dan Pertamax. Pengujian dilakukan dengan variasi putaran mesin, pengujian akselerasi dengan putaran mesin dari 3000 rpm sampai dengan 6000 rpm dan pada pengujian emisi gas buang putaran mesin dari 3000 rpm, 3500 rpm, 4000 rpm, 4500 rpm dan 5000 rpm. Dari hasil pengujian akselerasi penggunaan bahan bakar Pertalite pada putaran engine 3000 – 6000 rpm menujukan akselerasi pada penggunaan bahan bakar Pertalite lebih baik dibandingkan pada penggunaan bahan bakar Premium dan kandungan emisi gas buang Pertalite secara garis besar berkurang pada gas HC, CO2, CO dan O2 sehingga dapat dikatakan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar Premium.
Penurunan Temperatur Kondensor pada Sistem Pendingin Central Processing Unit (CPU) Berbasis Cascade Straight Heat Pipe Imanuel Adam Tnunay; Wayan Nata Septiadi; I Nyoman Budiarsa
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/METTEK.2018.v04.i02.p05

Abstract

Dalam menunjang kehidupan manusia, teknologi terus mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dalam dalam berbagai bidang teknologi seperti elektronik, pembangkit listrik, robotik, permesinan dan lain-lain. Perkembangan CPU terus mengarah kepada dimensi yang semakin kecil namun kinerja meningkat sehingga membutuhkan sistem pendingin yang memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk mampu menjaga kinerja dan umur CPU. Belakangan ini teknologi Heat Pipe mulai banyak digunakan karena memiliki kemampuan kinerja sangat baik dalam mentransfer panas. Kemampuan yang baik dalam menstransfer panas berdampak pada temperatur buang di bagian kondensor yang juga tinggi mencapai 500C -600C. Hal ini akan berdampak kurang baik terhadap komponen lain yang berada di sekitar CPU. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba menerapkan metode cascade straight heat pipe, guna menurunkan temperatur yang di buang pada bagian kondensor, akan tetapi kinerja pengangkutan panas pada bagian CPU tetap optimal. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sistem Pendingin CPU CHP kondensor tunggal mampu menurunkan temperatur kondensor pada kondisi idle sebesar 14,94 0Cdan pada kondisi maksimal sebesar 21,12 0C . Cascade Double kondensormampu menurunkan temperatur kondensor pada kondisi idle sebesar 17,12 0C , dan pada kondisi maksimal sebesar 24,16 0C. Hasilnya lebih rendah bila dibandingkan dengan sistem pendingin NC.Persentasi penurunan temperatur kondensor beban idle dengan menggunakan sistem pendingin CPU CHP terhadap temperatur kondensor Non Cascade adalah dengan menggunakan CHP tunggal kondensor sebesar 28% dan CHP Doublesebesar 32 %. Pada bebanmaksimal adalah dengan menggunakan CHP tunggal kondensor sebesar 35 % dan dengan CHP Double Kondensor sebesar 40 %. In supporting human life, technology continues to develop. This looks in various fields of technology such as electronics, power generation, robotics, machinery and others - other. Development CPU continues to lead to ever smaller dimensions but increased performance so requires a cooling system that has a high enough ability to be able to maintain the performance and age of the CPU . Lately Heat Pipe technology began to be widely used because it has excellent performance capabilities in heat transfer . Good capability in heat transfer has an impact on the exhaust temperature in the condenser section which also reaches a high of 50 0C -60 0C. This will have an adverse effect on other components around the CPU. Based on this, the researchers tried to apply the cascade straight heat pipe method, in order to reduce the exhaust temperature in the condenser section, but the heat transport performance in the CPU section remained optimal . The results showed that the CPU Cooling System of a single HP condenser was able to reduce the temperature of the condenser at idle conditions by 14.94 0Cand at maximum conditions of 21.12 0C. Cascade Double Condenser able to reduce the temperature of the condenser at idle at 17.12 0C and the maximum condition of 24.16 0C. The result was lower when compared with the Cooling system NC . The percentage decrease in temperature of the idle load condenser by using the CPU CHP cooling system to the temperature of the Cascade Non Ccondenser is to use CHP single condenser of 28 % and CHP Double 32%. On load the maximum is to use a single CHP condenser of 35% and with CHP Double Condenser at 40%.
Kekerasan Baja Karbon Sedang dengan Variasi Suhu Permukaan Material Dwi Payana; I Made Widiyarta; Made Sucipta
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/METTEK.2018.v04.i02.p02

Abstract

Beban gesek pada permukaan sebuah benda dapat menimbulkan panas pada permukaan kontak benda tersebut. Semakin besar beban gesek yang terjadi, suhu pada permukaan material akan menjadi lebih tinggi. Peningkatan suhu permukaan yang semakin tinggi dapat mempengaruhi sifat mekanis permukaan material dan tentunya dapat berimplikasi terhadap mekanisme kegagalan pada permukaan material tersebut, seperti kegagalan aus dan kegagalan retak. Pada penelitian ini, uji kekerasan dilakukan pada material dengan suhu permukaan tertentu. Permukaan material baja karbon sedang dipanaskan dengan variasi suhu yaitu mulai dari suhu kamar sampai dengan 300ºC, kemudian dilakukan uji Vicker’s. Tingkat kekerasan dan profil indentasi Vickers pada permukaan material dengan variasi suhu tersebut kemudian diinvestigasi. Friction load on the surface of an object can cause heat on the contact surface of the object. The larger the frictional load occurs, the temperature on the surface of the material will become higher. Increased surface temperatures can further affect the mechanical properties of the material surface and can certainly have implications for the failure mechanisms on the surface of the material, such as wear failure and crack failure. In this study, hardness tests were performed on materials with certain surface temperature. The surface of the carbon steel material is being heated with temperature variations ranging from room temperature up to 300ºC, then Vicker's test. The degree of hardness and Vickers indent profile on the surface of the material with the temperature variation is then investigated.
Studi Pengaruh Temperatur Reaktor Gasifikasi Terhadap Fuel Conversion Rate Gasifikasi Dual Reactor Fluidized Bed I Wayan Arya Darma; I Nyoman Suprapta Winaya; I Ketut Gede Wirawan
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/METTEK.2018.v04.i02.p01

Abstract

Terjadinya krisis energi mendorong pemerintah untuk melakukan upaya pengembangan bahan bakar alternatif, yang berasal dari sumber daya energi terbarukan, salah satunya adalah biomassa. Pada penelitian ini proses konversi energi biomassa dilakukan menggunakan teknologi dual reactor fluidized bed. Bahan bakar biomassa yang digunakan adalah sekam padi dan pasir silika digunakan sebagai material bed nya. Temperatur pada reaktor gasifikasi diatur antara 600-7000C dan temperatur pada reaktor pembakaran konstan pada 7000C. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan temperatur pada reaktor gasifikasi berpengaruh terhadap meningkatnya fuel conversion rate pada proses gasifikasi. The occurrence of an energy crisis encourages the government to make efforts to develop alternative fuels, which come from renewable energy resources, one of which is biomass. In this study the biomass energy conversion process was carried out using dual reactor fluidized bed technology. The biomass fuel used is rice husk and silica sand is used as a bed material. The temperature in the gasification reactor is set between 600-7000C and the temperature in the combustion reactor is constant at 7000C. The results showed that the increase in temperature in the gasification reactor had an effect on increasing carbon efficiency in the gasification process.
Analisis pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap keluaran panel surya tipe polycrystalline Ni Luh Putu Mustia Sridewi; Hery Suyanto; I Gusti Bagus WIjaya Kusuma
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/METTEK.2018.v04.i02.p03

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap daya keluaran pada panel surya tipe policrystalline. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap daya keluaran pada panel surya. Pengukuran dilakukan dengan mengukur teganan dan arus pada panel surya menggunakan cahaya lampu berwarna merah, kuning, hijau dan biru dengan panjang gelombang masing-masing 706 nm, 662 nm, 538 nm dan 496 nm. Data Menunjukan bahwa warna merah yang mempunyai panjang gelombang lebih besar, menghasilkan daya keluaran yang lebih besar dibandingkan dengan warna kuning, hijau dan biru. Kata kunci: Panjang gelombang, Daya keluaran, Panel surya, Policrystalline, Cahaya Research on the effect of light wavelengths on the power output of solar panels polycrystalline type. This study aims to determine the effect of light wavelength on the power output of solar panels. Measurements were performed by measuring voltage and current on solar panels using red, yellow, green and blue lights with their respective wavelengths on red, yellow, green and blue lights with a wavelength of 706 nm, 662 nm, 538 nm and 496 nm respectively. Data shows that the red color has a larger wavelength, resulting in greater output power compared to yellow, green and blue. Keywords: Wavelength, Power output, Solar panel, Polycrystalline, lights.
Implementasi Sistem Kontrol Fuzzy pada Robot Lengan Exoskeleton Wayan Reza Yuda Ade Prasetya; I Wayan Widhiada
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/METTEK.2018.v04.i02.p04

Abstract

Manusia ingin dilahirkan dalam kehidupan yang sempurna, baik jasmani maupun rohani. Tetapi dalam kenyataannya, manusia jauh dari sempurna. Salah satu ketidaksempurnaan yaitu kelumpuhan pada lengan. Penelitian yang sekarang berkembang yaitu robot exoskeleton. Exoskeleton merupakan struktur pendukung dari bagian luar tubuh. Robot ini memiliki aplikasi prospektif untuk rehabilitasi atau alat bantu. Sistem kontrol exoskeleton yang sukses bergantung pada pemahaman yang lebih baik dalam biomekanik gerak tubuh manusia dan mekanisme sensorik yang juga merupakan masalah penting dalam interaksi fisik manusia-robot. Robot siku lengan yang dikembangkan oleh Thomas menggunakan servo motor sebagai aktuator. Semakin berat beban, semakin besar torsi servo tersebut. Di Indonesia tidak dijumpai servo dengan torsi tinggi. Hanya motor DC yang banyak di pasaran. Untuk menekan biaya pengembangan robot lengan exoskeleton, penelitian menggunakan motor DC. Sistem kontrol diperlukan untuk membuat sebuah motor DC bergerak seperti layaknya motor servo. Sistem kontrol logika Fuzzy paling tepat untuk mengontrol motor DC. Sebuah prototype robot lengan exoskeleton dibuat. Motor DC sebagai penggerak lengan robot. Sistem kontrol Fuzzy pada robot dibuat menggunakan software SIMULINK/MATLAB. Gerak robot dibatasi dari 0o sampai 90o. Sistem akan diuji menggunakan SIMULINK/MATLAB dan dilakukan dengan interface prototype exoskeleton. SIMULINK/Matlab memudahkan pembuatan Logika Fuzzy yang dapat mengontrol Motor DC bergerak layaknya motor servo. Data Parameter respon transient dari hasil pengujian prototype selama 20 detik, waktu tunda (td) = 1.16, waktu naik (tr) = 1.98, waktu puncak (tp) = 2.16 . Data parameter sistem kontrol Logika Fuzzy lebih baik daripada sistem kontrol sederhana yang dibuat. Humans want to be born in a perfect life, both physically and spiritually. But in reality, humans are far from perfect. One of the imperfections is arm paralysis. The current study is an exoskeleton robot. The exoskeleton is the supporting structure of the outer part of the body. This robot has a prospective application for rehabilitation or aids. Successful exoskeleton control systems rely on better understanding of the biomechanics of human body motion and the sensory mechanisms that are also important problems in human-robot physical interactions. The elbow arm robot developed by Thomas uses servo motors as actuators. The heavier the load, the greater the servo torque. In Indonesia there is no servo with high torque. Only DC motors are in the market. To reduce the development cost of robotic arm of exoskeleton, research using DC motor. A control system is needed to make a DC motor move like a servo motor. Fuzzy logic control system is most appropriate for control of DC motors. A prototype of an exoskeleton robot arm is made. DC motor as a actuator robot. Fuzzy control system on the robot is made using SIMULINK / MATLAB software. Robot motion is limited from 0o to 90o. The system will be tested using SIMULINK / MATLAB and done with prototype exoskeleton interface. SIMULINK / Matlab facilitate the manufacture of Fuzzy Logic that can control the motion of DC motors like servo motors. Data Parameter transient response from prototype test result for 20 seconds, Delay time (td) = 1.16, Rise time (tr) = 1.98, Peak time (tp) = 2.16. Data parameters Fuzzy Logic control system is better than the simple control system created.
Kajian Sifat Tarik Serat Pelepah Lontar dengan Singular Fiber Tensile Testing Methode Melsiani R F Saduk; Fransisko Piri Niron
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/METTEK.2018.v04.i01.p02

Abstract

Penggunaan serat alam sebagai filler pada komposit mulai banyak digunakan. Salah satu yang memiliki prospek cukup baik adalah serat pelepah pohon lontar (Borassus Flabellifer), yang penggunaannya masih terbatas pada bahan bakar atau komponen tertentu dalam pembangunan rumah. Serat pelepah lontar yang dikombinasikan dengan polyester sebagai matriks dapat bermanfaat untuk alternatif pembuatan body kapal ikan. Akan tetapi data dan informasi ilmiah tentang sifat mekanis kekuatan tarik serat tunggal pelepah pohon lontar ini masih belum tersedia sehingga pemanfaatan serat pelepah lontar ini masih sangat terbatas khususnya dalam penggunaan sebagai penguat pada komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai kekuatan tarik yang dihasilkan serat pelepah lontar tanpa perlakuan alkali maupun melalui perlakuan alkali dengan menggunakan singular fiber tensile testing methode. Nilai kekuatan tarik yang dihasilkan serat lontar tanpa perlakuan alkali adalah 364,32 MPa, dan kekuatan tarik maksimal serat yang diberi perlakuan alkali adalah serat dengan waktu perlakuan 4 jam (240 menit) sebesar 496,75 MPa, The use of natural fiber as a filler of composite is commonly used. One of the natural fibers that has quite good prospect is the fiber from the midrib of palm tree (Borassus Flabellifer), which its usage is limited on fuel or certain components in constructing houses. Fiber from midrib of palm tree that combined with polyester as matrix can be beneficial to be an alternative in constructing the body of boat for fishing. However, data and scientific information about the mechanic system of the tensile strenght of the singular fiber of palm tree is very limited in particular in the utilization as strengthener on composite. This research is to find out how strong the tensile strenght created by palm fiber without treatment either with alkali or alkali with singular fiber tensile testing method. The value of tensile strenght generated by palm fiber without alkali treatment is 364.32 Mpa, and the maximum tensile strenght of the fiber with alkali treatment is the fiber with 4 hours (240 minutes) treatment amounts 496.74 Mpa.

Page 2 of 13 | Total Record : 130