cover
Contact Name
Yatin Mulyono
Contact Email
yatin.mulyono@iain-palangkaraya.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
edusains@iain-palangkaraya.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika
ISSN : 23384387     EISSN : 25803247     DOI : -
Core Subject : Education,
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika (p-ISSN 2238-4387; e-ISSN 2580-3247) is peer-reviewed journal published biannually in June and December. The Journal is published by Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 230 Documents
ANALISIS KENDALA PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KOTA PALANGKA RAYA Dewi, Indah Sari; Sunariyati, Siti; Neneng, Liswara
EDU SAINS Vol 2, No 1 (2014): Volume 2 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.181 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan praktikum Biologi di SMA Negeri se kota Palangkaraya. Metode yang digunakan adalah gabungan antara metode kualitatif dan metode kuantatif (mixedmethod). Kendala pelaksanaan praktikum biologi yang ditemukan, yaitu (1) fasilitas laboratorium tidak lengkap, banyak peralatan yang rusak, bahan yang kadaluwarsa, laboratorium digunakan juga untuk kegiatan selain praktikum dan ada alat/bahan yang tersedia tapi tidak pernah digunakan sebagaimana fungsinya (2) dukungan sekolah terhadap kegiatan praktikum masih bersifat dukungan moril dan dukungan pendanaan kerjasama dengan komite sekolah masih belum mencukupi kebutuhan pelaksanaan praktikum, sehingga seringkali guru dan siswa secara swadaya membawa sendiri kekurangan bahan yang diperlukan (3) pengelolaan laboratorium biologi ditugaskan pada salah satu guru biologi dan tidak ada sekolah yang memiliki laboran serta teknisi laboratorium, pengelola laboratorium tidak pernah mengikuti pelatihan manajemen laboratorium dan kegiatan sejenisnya (4) pada tahap pelaksanaan mobilitas siswa yang cukup tinggi dalam kegiatan praktikum memerlukan perhatian lebih dari guru (5) tidak ada jadwal khusus untuk kegiatan praktikum (6) Kesulitan siswa dalam pelaksanaan praktikum adalah kurang menguasai konsep yang dipraktikumkan, kurang terampil dalam menggunakan alat praktikum karena memang kurang terbiasa, sulit bekerjasama dalam kelompok dan kurang berminat membuat laporan praktikum.Kata kunci : Analisis kendala, praktikum biologi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK CAHAYA Astupura, Dwi Aprilia; Yuliani, Hadma
EDU SAINS Vol 4, No 1 (2016): Volume 4 nomor 1 Juni 2016
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.947 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran learning cycle, (2) Motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran learning cycle, (3) Keterampilan proses sains siswa menggunakan model pembelajaran learning cycle, (4) Hasil belajar kognitif menggunakan model pembelajaran learning cycle. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah kelas VIII SMPN 1 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014, dan sampel penelitian adalah kelas VIII-6 yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengelolaan pembelajaran, angket motivasi belajar siswa, tes keterampilan proses sains dan tes hasil belajar kognitif siswa. Analisis data menggunakan program Microsoft excel dan SPSS versi 17.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran learning cycle termasuk dalam kategori cukup baik dengan rata-rata sebesar 3,41 (2) Motivasi siswa selama mengikutipembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran learning cycle termasuk dalam kategori sedang dengan skor rata-rata sebesar 51 (3) Keterampilan proses sains siswa menggunakan model pembelajaran learning cycle termasuk dalam kategori sedang dengan skor rata-rata sebesar 58 (4) Hasil belajar kognitif menggunakan model pembelajaran learning cycle pada materi pokok cahaya dapat menuntaskan 40% siswa dan 60% siswa tidak tuntas dengan ketuntasan TPK sebesar 39% tuntas dan 61% tidak tuntas.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SEMESTER II MTSN 1 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Aprilia, Indri
EDU SAINS Vol 3, No 2 (2015): Volume 3 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.321 KB)

Abstract

Observasi awal proses pembelajaran IPA di MTsN 1 Model Palangka Raya cenderung belum bervariasi serta belum terpusat pada peserta didik, hanya menggunakan metode ceramah dan atau metode tanya jawab. Akibatnya, sebagian besar peserta didik menjadi kurang aktif. Pembelajaran di dalam kelas juga masih bersifat individual sehingga tidak melatih siswa untuk saling bekerja sama. Sehingga perlu dilakukan penelitian dengan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group Investigation (GI). Model kooperatif tipe group investigation (GI) memiliki 3 konsep utama, yaitu penelitian, pengetahuan, dan dinamika belajar kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Model pembelajaran yang digunakan memiliki 6 tahapan yaitu, 1) Mengidentifikasi topik dan mengatur peserta didik kedalam kelompok, 2) Merencakan tugas yang akan dipelajari, 3) Melaksanakan Investigasi, 4) Menyiapkan laporan hasil, 5) Mempersentasikan laporan akhir, 6) Evaluasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar, RPP dan LKPD. Hasil belajar peserta didik di gunakan tes berbentuk pilihan ganda.; "> Hasil penelitian menunjukan hasil belajar akhir (postest) kelas VII-1 lebih tinggi (77,21) dari pada kelas VII-2 (69,15). Sedangkan hasil uji hipotesis diperoleh dalam perhitungan (t= 4,699) dan besar t yang tercantum dalam tabel nilai “t” (tt.ts.5%=2) atau (4,699>2). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dapat berpengaruh terhadap hasil belajar biologi peserta didik di MTsN 1 Model Palangka Raya khususnya materi ekosistem.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN di KELAS VII SEMESTER II MTs DARUSSALAM KOTA BESI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN AJARAN 2014/2015 Purwanti, Devi
EDU SAINS Vol 3, No 1 (2015): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.547 KB)

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di MTs Darussalam Kota Besi menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan tidak bervariasi dan metode yang digunakan hanya metode ceramah sehingga pembelajaran menjadi monoton dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam menerima pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa materi pencemaran lingkungan di kelas VII semester II MTs Darussalam Kota Besi, (2) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri di kelas VII MTs Darussalam Kota Besi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Sebelum dilakukan tes, soal-soal tersebut diuji cobakan terlebih dahulu. Semua butir-butir soal ditentukan tingkat reliabilitas dan validitasnya melalui korelasi point bisereal. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VII MTs Darussalam Kota Besi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa materi pencemaran lingkungan di kelas VII semester II MTs Darussalam Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun Ajaran 2014/2015, (2) dengan model pembelajaran inkuiri terjadi peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan.
PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Sari, Meliana; Suhartono, Suhartono
EDU SAINS Vol 3, No 1 (2015): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.732 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengetahui apakah ada perbedaan siginifikan hasil belajar fisika antara siswa yang diajar dengan model inkuiri terbimbing dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional, (b) mengetahui aktifitas siswa yang diajar dengan model inkuiri terbimbing. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancanganRandomized subjects, Pretest-Postest Control Group Design. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar kognitif siswa, angket aktifitas guru dan siswa serta angket respon siswa. Tingkat realibilitas soal 0,697 kategori tinggi. Populasi penelitian adalah kelas X semester II MAN Model Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013, sampel penelitian adalah kelas X-5 berjumlah 30 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X-6 berjumlah 32 orang sebagai kelas kontrol. Analisis data THB pretest dan postest menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Siswa yang belajar di kelas eksperimen dengan model inkuiri terbimbing memiliki nilai rata-rata 44,54, sementara siswa yang belajar di kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 46,33. Analisis hipotesis pada posttest, gain dan N-gain menunjukan tidak terdapat perbedaan signifikan antara siswa yang diajar denganmodel inkuiri terbimbing dan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional (2) Penilaian Aktifitas siswa pada kelas eksperimen didapat nilai ratarata sebesar 2,72 dengan kategori cukup baik.
ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT Septiana, Nurul
EDU SAINS Vol 4, No 2 (2016): VOLUME 4 NOMOR 2 DESEMBER 2016
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.268 KB)

Abstract

Soal UAS Biologi buatan guru di MAN Sampit belum pernah dianalisis, baik secara kualitas dan kuantitas yang meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, efektifitas pengecoh, validitas, dan reliabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal UAS buatan guru biologi semester genap tahun pelajaran 2015/2016 berdasarkan kesesuaiannya dengan dimensi kognitif taksonomi Bloom, tingkat kesukaran, daya pembeda, efektifitas pengecoh, validitas, dan reliabilitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal biologi kelas X dan kelas XI sebagai berikut: (1) Kualitas soal Ulangan Akhir Semester (UAS) Biologi tahun pelajaran 2015/2016 kelas X dan XI di MAN Sampit memiliki kualitas cukup baik, karena sudah sesuai dengan soal standar, tetapi perlu perbaikan aspek materi dan konstruksi pada beberapa soal, (2) Tingkat kesukaran butir soal biologi kelas X sebanyak 3 soal kategori sukar, 3 soal kategori sedang, dan 34 soal kategori mudah, sedangkan pada kelas XI bahwa sebanyak 8 soal kategori sukar, 9 soal kategori sedang, dan 23 soal kategori mudah, (3) Daya pembeda butir soal biologi kelas X, soal yang dinyatakan kategori sangat baik tidak ada, kategori baik 2 soal, kategori cukup 11 soal, dan kategori jelek 27 soal, sedangkan pada kelas XI soal dinyatakan kategori sangat baik tidak ada, kategori baik 2 soal, kategori cukup 12 soal, dan kategori jelek 26 soal, (4) Efektifitas pengecoh butir soal biologi kelas X dari 40 soal terdapat 2 soal termasuk kriteria baik, 10 soal kriteria cukup, 18 soal kriteria kurang baik, dan 10 soal kriteria tidak baik, pada kelas XI terdapat 3 soal kriteria sangat baik, 6 soal kriteria baik, 12 soal kriteria cukup, 14 soal kriteria kurang baik, dan 5 soal kriteria tidak baik, (5) Validitas butir soal biologi kelas X dari 40 soal terdapat 21 soal yang dinyatakan valid sedangkan soal yang dinyatakan tidak valid sebanyak 19 soal, pada kelas XI dari 40 soal terdapat 16 soal yang dinyatakan valid sedangkan soal yang dinyatakan tidak valid sebanyak 24 soal,dan (6) Reliabilitas butir soal biologi memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi atau reliabel yakni 0,731 pada kelas X dan 0,667 pada kelas XI.Kata kunci: analisis soal, taksonomi Bloom, program SPSS 21
PENGEMBANGAN PERANGKAT PRAKTIKUM BERBASIS BIODIVERSITAS LOKAL PADA SUB MATERI SIKLUS BIOGEOKIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA/MA Lestariningsih, Nanik
EDU SAINS Vol 4, No 1 (2016): Volume 4 nomor 1 Juni 2016
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.723 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh upaya implementasi pendidikan berkarakter. Hasil analisis terhadap pelaksanaan praktikum sub materi siklus biogeokimia di MAN Model Palangka Raya belum pernah dilaksanakan. Beberapa kendala yang dihadapi yaitu alat dan bahan serta minimnya perangkat praktikum yang digunakan dalam hal peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa. Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat praktikum berbasis biodiversitas local. Jenis penelitiannya adalah Research and development. Model yang digunakan adalah ADDIE. Implementasi skala kecil dan skala besar pada kelas X7 dan X8, yang sebelumnya diuji normalitas dan homogenitasnya. Produk pengembangan divalidasi oleh 3 pakar konten dan konstruk. Hasil pengembangan perangkat praktikum pada bahan praktikum berasal dari biodiversitas lokal. Hasil penelitian pada skala kecil diperoleh rata-rata N-gain KPS 0,58 kategori sedang, dan rata-rata N-gain penguasaan konsep 0,55 kategori sedang. Skala besar kelas eksperimen diperoleh rata-rata N-gain KPS 0,70, kelas kontrol 0,52 dan rata-rata N-gain penguasaan konsep kelas eksperimen 0,53, kelas kontrol 0,39. Hasil t hitung (8,87) > t tabel (2,03), disimpulkan bahwa produkpengembangan perangkat praktikum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai rata-rata siswa. Efektivitas penggunaan perangkat praktikum hasil pengembangan pada penguasaan konsep 57,61% dan KPS 57,38% dengan kriteria sangat baik.
PENGARUH PENDEKATAN DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN TANGGUNG JAWAB SISWA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 2014/2015 Ningsih, Ratmita
EDU SAINS Vol 3, No 2 (2015): Volume 3 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.079 KB)

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa keterampilan proses sains siswa tidak tumbuh dengan baik hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran materi saling ketergantungan dalam ekosistem dengan menggunakan metode ceramah dan hanya difokuskan pada aspek kognitif saja. Selain itu banyak dijumpai siswa yang kesulitan dalam berpartisipasi sebagai wujud tanggung jawab seperti tidak mengerjakan tugas yang diberikan, bahkan ada yang tidak mengerjakan sama sekali, malas belajar dan ribut dikelas. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melihat pengaruh pendekatan discovery terhadap keterampilan proses sains dan tanggung jawab siswa materi saling ketergantungan dalam ekosistem dengan pembelajaran konvensional kelas VII SMP Muhammadiyah palangka raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh pendekatan discovery terhadap keterampilan proses sains materi saling ketergantungan dalam ekosistem 2) keterampilan proses sains selama pembelajaran menggunakan pendekatandiscovery materi saling ketergantungan dalam ekosistem, 3) tingkat tanggung jawab siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan discovery materi salingketergantungan dalam ekosistem. Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperimen dengan teknik random sampling (sampel acak), Pretes-Postest NonEquivalent Control Group Design. Instrument yang digunakan adalah tes keterampilan proses sains, lembar observasi keterampilan proses sains dan angket tanggung jawab siswa. Populasi penelitian ini adalah kelas VII SMP Muhammadiyah Palangka Raya tahun jaran 2014/2015, sampel penelitian adalah kelas VII-1 berjumlah 32 orang siswa sebagai kelas kontrol dan kelas VII-3 berjumlah 32 orang siswa sebagai kelas eksperimen. Hasil menunjukkan bahwa: a) Uji hipotesis dengan menggunakan rumus Ujit menunjukkan pendekatan discovery berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran yang digunakan disekolah (model konvensional). Hal ini dapat dilihatberdasarkan nilai thitung sebesar 5,876 sedangkan ttabel pada taraf signifikan 5% sebesar 2,024 atau thitung > ttabel. Demikian dalam hal ini didapat ketentuan bila thitung > ttabel maka Haditerima dan Ho ditolak, artinya pendekatan discovery berpengaruh terhadap keterampilan proses sains dan tanggung jawab siswa. b) keterampilan proses sains dalam penelitian ini meliputi mengamati/observasi, memprediksi, merancang percobaan, melakukan percobaan dan mengklasifikasikan dengan kategori tinggi. c) tanggung jawab siswa tergolong dalam kategori baik meskipun ada beberapa sikap tanggung jawab siswa yang jelek.
PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL KOGNITIF, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMPN 3 PALANGKA RAYA Susanti, Etik; Suhartono, Suhartono
EDU SAINS Vol 3, No 2 (2015): Volume 3 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.259 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) terdapat tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar kognitif siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model guided discovery dan pembelajaran dengan model guided inquiry pada materi hukum Newton, (2) terdapat tidaknya perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model guided discovery dan pembelajaran dengan model guided inquiry pada materi hukum Newton, (3) terdapat tidaknya perbedaan yang signifikan sikap ilmiah siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model guided discovery dan pembelajaran dengan model guidedinquiry pada materi hukum Newton.Penelitian ini menggunakan model rancangannonequivalent control group design.Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar kognitif siswa, tes keterampilan proses sains dan lembar pengamatan sikap ilmiah siswa. Populasi penelitian adalah kelas VIII semester 1 SMPN 3 Palangka Raya, sampel penelitian adalah kelas VIII-3 berjumlah 36 orang sebagai kelas kontrol dan kelas VIII-1 berjumlah 34 orang sebagai kelas eksperimen. Analisis data pretest danposttest THB Kognitif, keterampilan proses sains dan Sikap ilmiah siswa menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows.Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) berdasarkananalisis hipotesis pada posttest, gain dan N-gain hasil belajar kognitif menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yangdiajar dengan model guided discovery di kelas kontrol dan siswa yang diajar dengan model guided inquiry di kelas eksperimen, dengan nilai signifikansi posttest 0,960 > 0,05, (2) berdasarkan analisis uji hipotesis pada posttest keterampilan proses sains menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model guided discovery di kelas kontrol dan siswa yang diajar dengan modelguided inquiry di kelas eksperimen, dengan nilai signifikansi posttest 0,231 > 0,05. Analisis hipotesis gain dan N-gain keterampilan proses sains menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model guided discovery di kelas kontrol dan siswa yang diajar dengan model guided inquiry di kelas eksperimen, (3)berdasarkananalisis hipotesis pada nilai rata-rata sikap ilmiah siswa menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan modelguided discovery di kelas kontrol dan siswa yang diajar dengan model guided inquiry di kelas eksperimen, dengan nilai signifikansi sikap ilmiah 0,793 > 0,05.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL PADA POKOK BAHASAN BUNYI Tati, Tati; Suhartono, Suhartono; Najah, Triwid Syafarotun
EDU SAINS Vol 3, No 1 (2015): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.477 KB)

Abstract

"> Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Aktifitas siswa melalui penerapan strategi pembelajaran aktif tipe the learning cell pada pokok bahasan bunyi, (2) Hasil belajar fisika setelah diterapkan strategi pembelajaran aktif tipe the learning cell pada pokok bahasan bunyi, dan (3) Respon siswa terhadap pembelajaran fisika melalui penerapan strategi pembelajaran aktif tipe the learning cell pokok bahasan bunyi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan populasi kelas VIII dan Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling yaitu kelas VIII-8 semester II SMP Negeri 2 Palangka Raya berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan lembar pengamatan aktifitas siswa dan tes hasil belajar (THB) kognitif siswa, dengan instrumen tes berjumlah 30 butir soal pilihan ganda dengan 4 option dari 50 soal yang telah diuji validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. Hasil penelitian diperoleh: (1) Aktifitas siswa menggunakan pembelajaranthe learning cell pada pokok bahasan bunyi didapat nilai rata-rata 3,5. (2) Ketuntasan hasil belajar kognitif secara individu didapat 16 siswa yang tuntas (54%), dan 14 siswa tidak tuntas (46%). Secara klasikal pembelajaran aktif tipe thelearning cell dikatakan tidak tuntas, karena hanya 53,33% siswa tuntas sehingga belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal ≥80%. TPK kognitif yang tuntassebanyak 15 TPK dari 23 TPK. (3) Respon siswa menyatakan 93,3% setuju bahwa strategi pembelajaran aktif tipe the learning cell membuat siswa aktif, baru, dan menyenangkan. Siswa menyatakan 93,3% setuju bahwa lembar bacaan yang diberikan dapat membantu dalam pembelajaran the learning cell.

Page 3 of 23 | Total Record : 230


Filter by Year

2013 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 2 (2024): VOLUME 12 NOMOR 2 DESEMBER 2024 Vol 12, No 1 (2024): VOLUME 12 NOMOR 1 JUNI 2024 Vol 11, No 2 (2023): VOLUME 11 NOMOR 2 DESEMBER 2023 Vol 11, No 1 (2023): VOLUME 11 NOMOR 1 JUNI 2023 Vol 10, No 2 (2022): VOLUME 10 NOMOR 2 DESEMBER 2022 Vol 10, No 1 (2022): VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2022 Vol 9, No 2 (2021): VOLUME 9 NOMOR 2 DESEMBER 2021 Vol 9, No 1 (2021): VOLUME 9 NOMOR 1 JUNI 2021 Vol 8, No 2 (2020): VOLUME 8 NOMOR 2 DESEMBER 2020 Vol 8, No 1 (2020): VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2020 Vol 7, No 2 (2019): VOLUME 7 NOMOR 2 DESEMBER 2019 Vol 7, No 1 (2019): VOLUME 7 NOMOR 1 JUNI 2019 Vol 6, No 2 (2018): VOLUME 6 NOMOR 2 DESEMBER 2018 Vol 6, No 1 (2018): VOLUME 6 NOMOR 1 JUNI 2018 Vol 5, No 2 (2017): VOLUME 5 NOMOR 2 DESEMBER 2017 Vol 5, No 2 (2017): VOLUME 5 NOMOR 2 DESEMBER 2017 Vol 5, No 1 (2017): VOLUME 5 NOMOR 1 JUNI 2017 Vol 5, No 1 (2017): VOLUME 5 NOMOR 1 JUNI 2017 Vol 4, No 2 (2016): VOLUME 4 NOMOR 2 DESEMBER 2016 Vol 4, No 2 (2016): VOLUME 4 NOMOR 2 DESEMBER 2016 Vol 4, No 1 (2016): Volume 4 nomor 1 Juni 2016 Vol 4, No 1 (2016): Volume 4 nomor 1 Juni 2016 Vol 3, No 2 (2015): Volume 3 Nomor 2 Desember 2015 Vol 3, No 2 (2015): Volume 3 Nomor 2 Desember 2015 Vol 3, No 1 (2015): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2015 Vol 3, No 1 (2015): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2015 Vol 2, No 1 (2014): Volume 2 Nomor 1 Juni 2014 Vol 2, No 1 (2014): Volume 2 Nomor 1 Juni 2014 Vol 1, No 2 (2013): Volume 1 Nomor 2 Desember 2013 Vol 1, No 2 (2013): Volume 1 Nomor 2 Desember 2013 Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 Nomor 1 juni 2013 Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 Nomor 1 juni 2013 More Issue