cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25276271     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN (JSTP) (e-ISSN: 2527-6271) merupakan "Open Acess Publications" yang diterbitkan oleh Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, dengan fokus dan ruang lingkup berupa: Teknologi Pengolahan pangan, bioteknologi pangan, keamanan pangan, mikrobiologi pangan, kimia pangan dan teknologi industri pangan.
Arjuna Subject : -
Articles 53 Documents
Search results for , issue " 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017" : 53 Documents clear
POTENSI PENGEMBANGAN SATE MADURA DALAM RANGKA MELESTARIKAN MAKANAN KHAS DAERAH Hidayat, Khoirul; Ulya, Millatul
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Madura merupakan salah satu wilayah di Propinsi Jawa Timur yang memiliki berbagai macam keunggulan lokal seperti sate madura, jamu madura, garam, jagung, batik tulis madura, kerajinan celurit, dan lain-lain. Sate Madura merupakan salah satu keunggulan lokal yang dimiliki pulau madura yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Proses pembuatan bumbu sate Madura terbilang sangat sulit dan me mbutuhkanwaktu yang lama. Bumbu sate Maduramemilikikelemahandiantaranyatidaktahan lama dan cepat basi sehingga perlu adanya inovasi baru dalam mengembangkan produk bumbu sate yangsudah ada dipasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk sate Madura serta melestarikan makanan khas madura. Metode yang digunakan adalah Quality Function Deployment (QFD), karena met ode tersebut sangat cocok digunakan dalam pengembangan produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bah wa terdapat tiga produk pengembangan bumbu instan sate Madura yaitu; bentuk padat, bentuk pasta, dan bentuk serbuk. Dari tiga produk tersebut produk pengembangan sate Madura yang diminati responde n adalah bumbu instan sate Madura bentuk pasta 62%, bentuk serbuk 23%, dan bentuk padat 15%. Oleh karena itu produk bumbu instan sate Madura bentuk pasta sangat potensial untuk dikembangkan dan diha rapkan mampu melestarikan makanan khas Madura. Kata kunci: Pengembangan, Produk, Sate, Madura, QFD. 
UJI EFEKTIVITAS ANTIKOLINESTERASE PESTISIDA ALAMI BERBASIS PIROLISIS KULIT KAKAO DENGAN BIOSENSOR POTENSIOMETRI Mashuni, Mashuni; Halimahtussaddiyah, Halimahtussaddiyah; Jahiding, M.; Irnawati, Irnawati
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Salah satu metode analisis pestisida adalah menggunakan biosensor enzimatik dengan transduser potensiometer. Penelitian ini merupakan solusi dan alternatif dalam mendesain biosensor potensiometri berdasarkan kinerja antikolinesterase terhadap inhibitor pestisida alami dari hasil pirolisis kulit kakao. Penelitian ini dilakukan dengan membuat elektroda biosensor menggunakan enzim asetilkolinesterase yang diimobilisasikan pada kawat emas (Au) yang dilapisi dengan membran selulosa asetat 15 % (b/v) dan glutaraldehid 25 % (v/v). Uji kinerja biosensor meliputi: % inhibisi, range konsentrasi kerja, limit deteksi dan akurasi. Hasil penelitian menunjukkan % inhibisi diperoleh dari pengukuran konsentrasi pestisida kakao 10-8, 10-7, 10-6, 10-5, 10-4, 10-3, 10-2, 10-1 dan 1% (v/v) berturut-turut adalah 8.020; 14.336; 18.095; 23.659; 26.115; 30.175; 34.737; 38.246 dan 40.702%. Nilai limit deteksi yang terukur berada pada konsentrasi 10-8 %, range konsentrasi kerja berada pada daerah 10-8–1%, sedangkan nilai keakurasian yang diperoleh sebesar 87.87 %. Berdasarkan hasil uji kinerja biosensor untuk analisis pestisida dari hasil pirolisis kulit kakao efektif menghambat enzim asetilkolinesterase, metode ini baik untuk analisis residu pestisida alami pada konsentrasi rendah dengan nilai hambatan dan keakurasian yang tinggi. Kata kunci: Antikolinesterase, pestisida, pirolisis, kulit kakao, biosensor. 
ANALISIS KEBERLANJUTAN PEMANFAATAN MESIN PEMANEN PADI ( LAMONGAN JAWA TIMUR Sumarlan, Sumardi Hadi; Achmad, Ary Mustofa; Hariyanto, Fudin
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Pada saat ini ketersediaan tenaga kerja dalam pengelolaan di bidang pertanian semakin terbatas.Keterbatasan ini baik mulai dari penyiapan lahan pengolahan tanah, pemeliharaan tanaman, panen,penanganan pasca panen, maupun pengolahan hasil. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka pentingmemanfaatkan peralatan dan mesin di bidang pertanian, agar tenaga kerja orang semakin efektif. Padamakalah ini akan di analisa pada penanganan panen dan perontokan padi dengan menggunakan mesinpemanen padi
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI, PERBAIKAN KEMASAN, SERTA IMPLEMENTASI SISTEM MUTU DI USAHA KECIL MENENGAH MINUMAN HERBAL INSTAN UNTUK PERLUASAN PASAR EKSPOR Estiasih, Teti; Harijono, Harijono; Ahmadi, Kgs
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Abstrak Minuman herbal instan berupa jahe, kunyit, temulawak, jahe secang, jahe merah, lidahbuaya,kunyit asam, beras kencur dibuat melalui teknologi kristalisasi gula dengan bahan  baku sebagian besaradalah empon-empon.  Proses pengolahan meliputi ekstraksi, pengendapan, pencampuran dengan gula,kristalisasi melalui evaporasi, pengayakan, danpengemasan.  Minuman herbal instan ini potensial untukdiekspor karena merupakan produk yang unik dan berkhasiat bagi kesehatan.  Upaya untuk penjajagan pasar ekspor untuk minuman herbal instan yang diproduksi skala usaha kecil menengah (UKM) perludirumuskan.  Metode yang dilakukan adalah dengan pengambilan sampel satu UKM yang memproduksiminuman herbal instan yaitu UKM DIA di Kota Malang.  Observasi dilakukan di UKM tersebut untukmenganalisis kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam perluasan pasar ekspor.  Diskusi  dilakukandengan pemilik UKM, selain juga dipelajari berbagai aspek yang diperlukan dalam penjajagan pasarekspor.  Dari hasil kegiatan diketahui bahwa permasalahan yang harus diperbaiki untuk penjajagan pasarekspor adalah peningkatan kapasitas produksi, perbaikan kemasan, implementasi system jaminan mutu,dan perluasan pasar.  Peningkatan kapasitas produksi meliputi peningkatan kapasitas dan efisiensikristalisasi dan ekstraksi, danmekanisasi pencucian empon-empon.  Implementasi sistem jaminan mutumeliputi penyusunan dan implementasi standard operating procedure (SOP) setiap tahapan proses, GoodManufacturing Practices (GMP), sanitary standard operating procedure (SSOP), HACCP (HazardAnalysis and Critical Control Point) Plan, dan sertifikasi HACCP. Perbaikan kemasan produk meliputidesain label bilingual.  Perluasan pasar meliputi pembuatan websiteuntukpemasaranonline, pelatihanekspor, dan penjajagan pasar ekspor melalui Jatim Mart di Singapura.  Kata kunci: empon-empon, kapasitasproduksi, kemasan, sistemjaminanmutu
KAJIAN PERBAIKAN TEKNOLOGI PASCA PANEN PADI DI SULAWESI TENGGARA Hermanto, Hermanto; Ansharullah, Ansharullah; Baco, Abdu Rahman; Taufiq R, Muhammad
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : Jurnal Sains dan Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Tahap perontokan merupakan salah satu titik paling kritis terjadinya kehilangan hasil dapat mencapai 15 % akibat proses perontokan yang tidak optimal. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehilangan hasil, khususnya pada tahap panen dan perontokan adalah perilaku pemanen dan perontok, disamping jumlah dan kelembagaanya belum diorganisasikan dengan baik. Penelitian bertujuan untuk melakukan pengkajian terhadap optimasi mesin perontok padi yang sudah beredar dimasyarakat guna menekan kehilangan hasil perontokan, disamping melakukan survey terhadap kinerja kelompok jasa pemanen dan jasa perontok guna perbaikan system dan mekanisme kerjanya. Pengkajian akan dilakukan baik secara langsung melakukan pengamatan dan penghitungan sehubungan dengan optimasi perontok dan panen, maupun dengan cara melakukan wawancara langsung kepada petani panen dan pasca panen padi. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa kehilangan hasil panen petani akibat penggunaan alat perontok yang bervariasi dan tidak optimal. Modivikasi perontok yang dilakukan dapat menekan kehilangan hasil sebesar 53,94 %. Namun demikian, modifikasi lanjutan serta validasi alat masih diperlukan sebelum melakukan reko- mendasi teknologi. Kata Kunci : Panen, perontokan dan kehilangan hasil 
KAJIAN SUBSTITUSI RUMPUT LAUT (Euchuma cottonii) DAN KACANG HIJAU (Phaseolus eureus) DALAM PEMBUATAN DODOL TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI Asyik, Nur; Hermanto, Hermanto; Hamsin, La
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi rumput laut dan kacang hijau terhadap sifat organoleptik dodol rumput laut yang disukai panelis dan mengetahui kandungan gizi ( kadar air, kadar protein, kadar lemak dan kadar serat) dari produk dodol yang disukai panelis. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan yang terdiri atas D1=bubur rumput laut : bubur kacang hijau (40% : 60%), D2 = bubur rumput laut : bubur kacang hijau (50% : 50%), D3 = bubur rumput laut : bubur kacang hijau (60% : 40%), D4 = bubur rumput laut : bubur kacang hijau (70% : 30%), D5 = bubur rumput laut : bubur kacang hijau (80% : 20%) dan D6 = bubur rumput laut : bubur kacang hijau (90% : 10%). Parameter yang diamati adalah penilaian organoleptik (warna, tekstur, aroma dan rasa). Analisis nilai gizi (kadar air, kadar protein, kadar lemak dan kadar serat) dilakukan pada produk hasil penilaian terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan komposisi rumput laut dan kacang hijau memberikan pengaruh sangat nyata terhadap penilaian organoleptik warna, tekstur, aroma dan rasa dodol rumput laut. Produk dodol rumput laut yang disukai panelis (perlakuan terbaik) terdapat pada perlakuan D1 (bubur rumput laut 40% dan bubur kacang hijau 60%) dengan skor organolpetik warna 4,667 (sangat suka), organoleptik tekstur 4,577 (sangat suka), organoleptik aroma 4,596 ( sangat suka) dan organoleptik rasa 4,710 ( sangat suka). Dodol yang dihasilkan pada perlakuan D1 mengandung kadar air sebesar 35, 21%, kadar protein sebesar 9, 71%, kadar lemak sebesar 6,73% dan kadar serat sebesar 6,86%.. Kata Kunci : rumput laut, kacang hijau, dodol, kadar serat, organoleptik 
HALAMAN SAMPUL, KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI PROSIDING SEMNAS FKPT-TPI 2017 FKPT-TPI 2017, Panitia Semnas
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : Jurnal Sains dan Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Prosiding ini berisi kumpulan makalah yang dipersentasikan pada Lokakarya dan Seminar Nasional FKPT-TPI 2017 pada tanggal 20-21 September 2017 di Kendari Sulawesi Tenggara
PEMODELAN KINETIK KEHILANGAN VITAMIN C PADA TEPUNG BAYAM MERAH PADA BEBERAPA KONDISI PENYIMPANAN Andasuryani, Andasuryani; Irsyad, Fadli; Pardede, Hafna Mulyana
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Bayam merah (Alternanthera amoena Voss.) merupakan jenis bahan pangan yang mudah rusak setelah panen karena memiliki kadar air yang tinggi. Kegiatan pengolahan sayur bayam merah menjadi tepung sayur bayam merah merupakan langkah untuk diversifikasi produk pangan. Namun, produk pangan akan mengalami penurunan nilai gizi selama penyimpanan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengembangkan model kinetik vitamin C dalam tepung bayam merah. Studi kinetik ini dilakukan pada suhu 20 0C, 30 0C, 40 0C, dan 50 0C selama 30 hari dengan waktu pengamatan setiap 3 hari (hari ke 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27 ,30) yang dimodelkan dengan persamaan Arrhenius. Kadar vitamin C ditentukan secara titrasi iodimetrik langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu penyimpanan maka laju penurunan vitamin C juga semakin meningkat. Laju penurunan vitamin C dalam tepung bayam merah mengikuti orde nol dengan persamaan Arrhenius Y= -695.01 x - 1.807; R2= 0.937 dan nilai energi aktivasi sebesar 1.381 kkal/mol. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kandungan vitamin C tepung sayur bayam yang disimpan pada suhu 20 0C menghasilkan penurunan nilai gizi yang paling kecil. Kata kunci: Bayam merah, model kinetik, persamaan Arrhenius, tepung bayam merah. 
PERUBAHAN DAYA KESEIMBANGAN AIR DAN NERACA LAHAN AKIBAT PEMBANGUNAN WADUK DI LOKASI HUTAN LINDUNG Rahadi, Bambang; Lusiana, Novia; Dheta S, Angga
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Alih fungsi lahan di kawasan penyangga berakibat perubahan keseimbangan air, keseimbangan lahan dan erosi, Demikian juga kegiatan pembangunan Waduk Bendo dikabupaten Ponorogo yang terletak di kawasan lindung mengakibatkan perubahan keseimbangan air, keseimbangan lahan dan erosi. Maka pembangunan waduk di kawasan lindung penting untuk dikaji. Metode penelitian dilakukan dengan simulasi (1) Eksisting(2) Jika terbangun waduk seluas 22,31 ha. (3) jika hutan lindung diganti 5ha. dan dilakukan secara bertahap meliputi:persiapan, studi/kajian literature, observasi awal di lapangan dan lembaga/instansi, analisa data. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Defisit airsebesar191.166.699 m3/tahun pada kondisi existing dan meningkat menjadi 191.239.613 m3/tahun jika dialih fungsikan menjadi hutan produksi, dan akan menurunkan defisit jika hutan lindung di ganti 5 ha. sebesar 174.505.398 m3; (2) Rasio Debit Maksimum dan Minimum pada kala ulang 5 tahun, 10 tahun dan 50 tahun memiliki rasio yang sama sebesar 154,927 sedangkan kala ulang 25 tahun memiliki rasio 153,970 dan pada kondisi existing, alih fungsi lahan dan simulasi rasionya tidak mengalami perubahan. (3) Neracalahanmenunjukkankondisi surplus sebesar 72.115,90 Ha pada saat existing, surplus pada 72.096,85 Ha jika terjadi alih fungsi lahan hutan lindung kehutan produksi dan surplus 72.116,35 Ha pada kondisi penambahan hutan lindung seluas 5 ha (5) Erosi kondisi existing jika dialih fungsikan ke hutan produksi akan terjadi peningkatan erosi, dan masih pada tahap yang diijinkan (kurang dari 15 ton/Ha/tahun) (5) Hutan Lindung seluas 22,31 Ha Jika dialih fungsikan menjadi Hutan Produksi tidak akan merubah banyak Daya Dukung Lingkunganya. Kata Kunci: Alih fungsi lahan, neraca air, hutan lindung. 
PERBANDINGAN KADAR MYRISTICIN MINYAK ESENSIAL DAGING BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt) DARI BEBERAPA METODE PENGERINGAN Sipahelut, Sophia G.; Rejeki, Sri; Patty, John
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menetapkan kadarmyristicinminyak esensial daging buah pala daribeberapa metode pengeringan bahan.  Sampel minyak esensial daging buah pala (Myristica fragransHoutt) diperoleh melalui metode distilasi air-uap,kemudian dianalisis bobot jenis dan indeksbias.Kandungan myristicin dalam minyak esensial daging buah pala dianalisis secara kualitatif dankuantitatif dengan menggunakan GC-MS.  Analisis menggunakan GC-MS–QP  2010S  Shimadzu (kolomHP – 5MS, panjang 30 meter, ID  0,25 mm, gas pembawa helium, pengionan EI 70 Ev.  Suhu kolom70˚C; injection 290ºC, injection mode split, pressure 13.7 kPa, total flow 100 mL/min, column flow 0.50mL/min, linear velocity 25.9 cm/sec, purge flow 3 mL/min, split ratio 193, Ion source 250ºC, interface300ºC).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot jenis minyakesensialdaging buah pala berkisar pada0.8896-0.9105dan indeks bias berkisar pada 1.484-1.488.  Kadar myristicin dalam minyak esensial dagingbuah pala dari beberapa metode pengeringan, yaitu kering-angin (18.8%), kering matahari (13.1%),kering cabinet dryer (15.6%), sedangkan segar tidak terdeteksi. Kadar myristicin minyak esensial dagingbuah pala merupakan komponen khas dan memenuhi persyaratan SNI minyak pala.  Kata kunci : daging buah pala, metode pengeringan, minyak esensial, GC-MS, myristicin

Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 3 (2024): Vol 9, No 2 (2024): Vol 9, No 1 (2024): Vol 8, No 6 (2023): Vol 8, No 5 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 5 (2023): Vol 8, No 4 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 3 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 6 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 5 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 4 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 6 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 5 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 3 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 6 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 5 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 4 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 3 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 2 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 5, No 1 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 6 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 5 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 4 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 3 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 6 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 5 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 5 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 4 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 3 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 1 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017 Vol 2, No 6 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 5 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 4 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 3 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 1 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 1, No 3 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 1, No 1 (2016): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN More Issue