cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25276271     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN (JSTP) (e-ISSN: 2527-6271) merupakan "Open Acess Publications" yang diterbitkan oleh Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, dengan fokus dan ruang lingkup berupa: Teknologi Pengolahan pangan, bioteknologi pangan, keamanan pangan, mikrobiologi pangan, kimia pangan dan teknologi industri pangan.
Arjuna Subject : -
Articles 708 Documents
PENERAPAN SISTEM HACCP MELALUI IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENENTUAN TITIK KENDALI KRITIS PRODUK TUTUG ONCOM INSTAN DI UMKM TASIKMALAYA (Implementation of HACCP System Through Hazard Identification and Determination of Critical Control Points of Instant Tutug Oncom Product at UMKM Tasikmalaya) Maerani Maerani; Gustira Endah Aprianti; Rini Harningsih
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 4 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i4.42969

Abstract

Tutug oncom merupakan pangan olahan khas Tasikmalaya yang terbuat dari oncom dan dicampur dengan berbagai rempah-rempah. Namun, berdasarkan survey di pasaran ditemukan beberapa produk tutug oncom instan yang belum memenuhi standar keamanan pangan, seperti belum tersertifikasi P-IRT atau BPOM, dan tidak terdapat tanggal kadaluwarsa serta fasilitas produksi yang dinilai belum menerapkan standar keamanan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bahaya dan menentukan titik kendali kritis selama proses produksi tutug oncom instan. Penelitian dilakukan dengan 3 tahap, meliputi identifikasi, pengumpulan dan pengolahan data yang dihasilkan melalui pendekatan wawancara, observasi, serta analisis terhadap data yang dihasilkan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, ditemukan beberapa penyimpangan terhadap aspek SSOP dan GMP, yaitu pencegahan kontaminasi silang, higiene karyawan, program sanitasi ruangan dan peralatan produksi, serta fasilitas produksi (bangunan). Analisis identifikasi bahaya menunjukkan terdapat potensi bahaya fisik, kimia, dan biologi selama proses produksi. Potensi bahaya fisik dimungkinkan berasal dari rambut karyawan, debu, dan serangga, sedangkan potensi bahaya kimia berasal dari residu pestisida dan aflatoksin. Potensi bahaya biologis dapat berasal dari karyawan serta mikroba patogen yang tersebar di udara. Titik kendali kritis (CCP) terdapat pada tahap penerimaan bahan baku dan tambahan, yakni berupa residu pestisida dari rempah-rempah dan aflatoksin dari oncom. Kata kunci: CCP, GMP, Identifikasi bahaya, SSOP, Tutug oncom Tutug oncom is a Tasikmalaya processed food made from oncom and mixed with various spices. However, based on market surveys, it was found several instant tutug oncom products did not satisfy with food safety standards, such as not being P-IRT or BPOM certified, and had no expiry date and production facilities that were considered not to have implemented food safety standards. This study aimed to identify hazards and determine critical control points during the instant tutug oncom production process. The research was carried out in 3 stages, including identification, collection and processing of the resulting data through interview, observation and analysis of the resulting data. Based on the results of observation in the field, several deviations were found from the SSOP and GMP aspects, namely cross-contamination prevention, employee hygiene, room and production equipment sanitation program, and production facilities (building). Hazard identification analysis shows that there are potential physical, chemical and biological hazards during the production process. Physical potential hazards may come from employee hair, dust and insects, while chemical hazards may come from pesticide residues and aflatoxins. Potential biological hazards originated from employees and pathogenic microbes that are spread in the air. Critical control points (CCP) are found at the stage of receiving raw and additional materials, namely in the form of pesticide residues originating from spices and aflatoxin from oncom. Keywords: CCP, GMP, Hazard identification, SSOP, Tutug oncom
KADAR ZAT BESI DAN TINGKAT KESUKAAN SOSIS YANG DISUBTITUSI HATI AYAM Tsabita Nurul Karimah; Al Mukhlas Fikri; Eka Andriani
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 4 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i4.40029

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan formulasi terbaik dan mengetahui kandungan gizi dari sosis subtitusi hati ayam. Metode penelitian  ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 jenis perlakuan (hati ayam : daging ayam) yaitu F1 (30% : 70%) F2 (50% : 50%); F3 (70% : 30%). Data di analisis menggunakan Kruskal Wallis dan uji lanjut Mann Whitney. Penambahan subtitusi hati ayam pada sosis ayam menunjukan hasil yang berpengaruh sangat nyata (p<0,05) pada uji mutu hedonik yaitu terhadapa warna, aroma, rasa, tekstur dan Aftertaste. Kandungan gizi pada sosis subtitusi hati ayam per 100 gram yaitu, kadar air sebesar 67,80%, kadar abu sebesar 1.29%, kadar lemak sebesar 4,06%, kadar protein sebesar 12.32%, kadar karbohidrat sebesar 14.53%, kadar zat besi sebesar 3.65 mg. Formulasi sosis subtitusi hati ayam yang paling banyak disukai yaitu F1 (hati ayam 30%, daging ayam 70%).
ANALISIS PENGARUH UMUR PERKECAMBAHAN DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP NILAI ORGANOLEPTIK DAN MUTU TEMPE KECAMBAH KEDELAI Elfira Hamidsu; Ansharullah Ansharullah; RH Fitri Faradilla
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 4 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i4.43264

Abstract

ABSTRACT This study aimed to study the effect of germination age and fermentation time on organoleptic characteristics, nutritional content, and antioxidant activity of soybean sprout tempeh. The research method used a completely randomized design (CRD) with two factors, namely germination age and fermentation time, which consisted of three treatments, each treatment consisting of three replications. Germination age is symbolized by (K) which consisted of three treatments, namely soybeans without germination (K0), 24-hour germination (K1), and 48-hour germination (K2). Fermentation time was symbolized by (F) consisting of three treatments, namely 24-hour fermentation (F1), 48-hour fermentation (F2), and 72-hour fermentation (F3). The results show that the best treatment was obtained from the K2F2 treatment (48-hours germination; 48-hours fermentation) containing 65.58% moisture, 1.24% ash, 14.44% protein, 12.73% fat, 6.01% carbohydrates, and has antioxidant activity with an IC50 value of 158.15 ppm. The moisture, ash, and fat contents of the K2F2 soybean sprout tempeh met the quality requirements of SNI 3144: 2009 national standard. Key words: soybean sprouts tempeh, germination time, fermentation time ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh umur perkecambahan dan lama fermentasi terhadap karakteristik organoleptik, kandungan gizi dan aktivitas antioksidan tempe kecambah kedelai. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor yaitu umur perkecambahan dan lama fermentasi, yang terdiri dari 3 perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Umur perkecambahan disimbol kandengan (K) yang terdiridari 3 perlakuan, yaitu kedelai tanpa perkecambahan (K0), perkecambahan 24 jam (K1) danperkecambahan 48 jam (K2). Lama fermentasi disimbolkan dengan (F) terdiri dari 3 perlakuan, yaitu fermentasi 24 jam (F1), fermentasi 48 jam (F2) dan fermentasi 72 jam (F3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik diperoleh dari perlakuan K2F2 (perkecambahan 48 jam; fermentasi 48 jam) memiliki kandungan kadar air 65,58%, kadar abu 1,24%, kadar protein 14,44%, kadar lemak 12,73%, karbohidrat 6,01% dan memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 158,15 ppm. Berdasarkan hasil peneltian, kadar air, kadar abu dan kadar lemak tempe kecambah kedelai (K2F2) telah memenuhi syarat mutu SNI 3144: 2009. Kata kunci: tempe kecambah kedelai, umur perkecambahan, lama fermentasi.
Pengaruh Konsentrasi Sari Buah Nanas Terhadap Total Bakteri Asam Laktat, pH dan Keasaman Soygurt Nanas Nasution, Syahrizal; Ulfa, Masayu Nur; Ramadhanti, Annisa Nandha
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 5 (2023):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i5.43469

Abstract

Kacang kedelai merupakan bahan pangan yang banyak diolah. Salah satu olahan kacang kedelai adalah minuman sari kedelai yang dapat diolah lebih lanjut menjadi produk fermentasi berupa soygurt. Proses fermentasi sari kedelai tidak menghilangkan keseluruhan aroma yang tidak diinginkan sehingga perlu penambahan sari buah nanas yang bisa menghilangkan aroma tersebut serta membantu pertumbuhan bakteri asam laktat (BAL), mengatur pH dan keasaman pada soygurt yang berperan dalam menghasilkan mutu soygurt yang sesuai. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh, memperoleh konsentrasi terbaik, serta korelasi dari penambahan sari buah nanas terhadap kandungan BAL, pH dan keasaman soygurt. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga kali ulangan. Perlakuan konsentrasi penambahan sari buah nanas sebanyak 0%, 5%, 10% dan 15% serta parameter uji berupa total BAL, pH dan keasaman. Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan uji ANOVA (α=95%), setiap konsentrasi sari buah nanas berpengaruh terhadap karakteristik produk soygurt. Peningkatan penambahan sari buah nanas mampu meningkatkan total BAL dan keasaman serta menurunkan pH soygurt. Penggunaan 15% sari buah nanas adalah konsentrasi terbaik yang dapat ditambahkan pada soygurt berdasarkan uji Duncan (α=95%). Selain itu, total BAL meningkat sejalan dengan penambahan konsentrasi sari nanas serta berkorelasi positif dengan keasaman (R²=0.9844) namun berbanding terbalik dengan pH pada produk soygurt (R²=0.8487).
PENGARUH PENAMBAHAN EKTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum, L.) DAN EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT DINI NOVITA SARI; Siti Nurlani Harahap
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 5 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i5.43420

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak bawang putih (Allium sativum, L.) dan ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea) terhadap sifat fisik tablet effervescet meliputi pemeriksaan penampilan fisik tablet dan larutan effervescent, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan tablet dan waktu larut. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 jenis perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu perlakuan perbedaan konsetrasi bubuk ekstrak bawang putih yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: A = 10% B = 14,28% C = 18,57% D = 22,86% E = 27,14%, tablet effervescent dari bubuk ekstrak bawang putih dan ditambahkan ekstrak bunga telang sebanyak 0,2% untuk setiap perlakuan. Sehingga menghasilkan 15 unit perlakuan. Data di analisis menggunakan Analisys Of Varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Penambahan ekstrak bawang putih dan ekstrak bunga telang berpengaruh nyata terhadap ketebalan tablet, waktu larut dan berpengaruh tidak nyata terhadap keseragaman bobot dan diameter tablet.
KARAKTERISTIK COOKIES TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus Vulgaris L.) : PUREE PISANG CAVENDISH (Musa Acuminata Cavendish) DENGAN PENAMBAHAN MARGARIN Urania, Samii’unida’ Llona; Sarofa, Ulya
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 5 (2023):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i5.45892

Abstract

Tepung kacang merah diketahui dapat meningkatkan kandungan protein cookies. Penambahan puree pisang cavendish pada cookies memberikan rasa, aroma dan tambahan nilai gizi namun, dapat mengurangi kerenyahan produk sehingga ditambahkan margarin yang diharapkan dapat meningkatkan kerenyahan cookies. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik fisikokimia dan organoleptik formulasi terbaik cookies kacang merah yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Penentuan formulasi terbaik melalui metode de Garmo. Formulasi ini disusun secara Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor dan 2 kali ulangan. Faktor I proporsi tepung kacang merah : puree pisang cavendish : tepung terigu (36:24:40),(30:30:40),(24:36:40) (%b/b) dan faktor II penambahan margarin (30, 35, dan 40 gram). Data yang diperoleh dianalisa dengan ANOVA dilanjutkan uji DMRT 5%. Hasil formulasi cookies perlakuan terbaik tepung kacang merah : puree pisang cavendish : tepung terigu (30:30:40) dengan penambahan margarin 40 gram memenuhi syarat mutu Standar Nasional Indonesia (SNI 01-297-2011) yang memiliki kadar protein 5,24%, kadar air 4,75%, kadar abu 1,31%, kadar lemak 6,92%, karbohidrat 81,79%, daya serap air 4,39 ml/g, daya cerna pati in vitro 54,89% dan daya cerna protein in vitro 40,28% dengan nilai organoleptik warna 4,30, aroma 4,35 , rasa 3,85 dan tekstur 3,10. Kata kunci: Ayam tiren, Halal, Rapid test kit, Tasikmalaya.
APLIKASI TEPUNG KULIT SINGKONG (Manihot esculenta) MODIFIKASI PADA COOKIES BEBAS GLUTEN (KAJIAN: PENAMBAHAN SIRUP FRUKTOSA DAN MARGARIN) Prihandayaningsingsih, Nur Cahyani; Sarofa, Ulya; Yulistiani, Ratna
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 5 (2023):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i5.43531

Abstract

Pengolahan singkong menghasilkan limbah, persentase limbah kulit singkong mencapai 10-20% dari umbinya. Pemanfaatan kulit singkong dapat dijadikan produk tepung termodifikasi melalui proses fermentasi dengan Lactobacillus casei. Penerapan tepung kulit singkong yang dimodifikasi dapat dijadikan produk kue. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh margarin dan sirup fruktosa terhadap sifat cookies. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari 3 taraf dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah sirup fruktosa yang terdiri dari 3 taraf (25%, 35%, dan 45%). Sedangkan faktor kedua adalah margarin yang terdiri dari 3 taraf (65%, 75% dan 85%). Pengujian cookies secara analitik meliputi Uji Fisika (Hasil, Kekuatan Tarik dan Daya Bengkak), Uji Organoleptik dan Uji Kimia (Uji Kadar Air dan Lemak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi margarin dan sirup fruktosa tidak berpengaruh nyata terhadap sifat warna pada cookies, dengan nilai perlakuan terbaik sebesar 57,47% untuk rendemen, 4,6N untuk daya patah dan 116,98% untuk volume pengembangan. Hasil uji kimia pada cookies terbaik mempunyai kadar air 3,90% dan kadar lemak 33,95%. Uji organoleptik menghasilkan nilai 3,95 (Suka) untuk warna, 3,9 (Suka) untuk aroma, 3,6 (Suka) untuk tekstur dan 3,55 (Suka) untuk rasa.
KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK TEH HERBAL KULIT PALA (Myristica fragrans Houtt) DENGAN VARIASI LAMA PENGERINGAN MATAHARI Siti Maryam Eka Putri Kaplale; Syane Palijama; Rachel Breemer
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 5 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i5.43371

Abstract

This study aims to determine the appropriate sun drying time for the chemical and organoleptic characteristics of the herbal nutmeg peel. This study used a completely randomized design with 4 levels of sun drying treatment, including: M1 = 10 hours, M2 = 15 hours, M3 = 20 hours, M4 = 25 hours, and repeated 3 times. The results showed the best treatment was sun drying for 25 hours which had 16.74% phenol content, 6.82% moisture content, 32% yield, 10.84% ash content, 58.89% fiber content, and had an average organoleptic test value and organoleptic characteristics of both the hedonic test and the hedonic quality test respectively include: color with a scale value of 3.75 (very like) and 3.58 (very brownish yellow) and taste with a scale value of 3.08 (like) and 3.03 (taste of nutmeg)
PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KELOR DAN UBI JALAR UNGU TERHADAP KARAKTERISTIK MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) Erwin Nofiyanto; Antonia Nani Cahyanti
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 5 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i5.28932

Abstract

Pemenuhan kebutuhan Gizi sangat diperlukan terutama pada masa pertumbuhan seorang bayi pada usia 6-24 bulan, pada masa ini kebutuhan energi bayi menjadi semakin besar dan tidak tercukupi hanya dengan ASI saja, sehingga perlu tambahan atau sumber energi lain. Daun kelor (Moringa oleifera) adalah sayuran yang memiliki kandungan zat gizi tinggi dan dapat digunakan sebagai suplemen untuk balita. Ubi jalar ungu memiliki komposisi betakaroten 15 kali lebih banyak dibandingkan dengan wortel dan memiliki kandungan antosianin yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Penambahan Daun Kelor dan Ubi Jalar Ungu Terhadap Karakteristik MP-ASI. Metode penelitian digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, dengan perlakuan perbandingan antara tepung daun kelor dan tepung ubi jalar ungu (0:0, 4:66, 5:65, 6:64). Masing - masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukan Penambahan Daun Kelor dan Ubi Jalar Ungu berpengaruh nyata terhadap kadar protein, kadar karbohidrat, kadar serat pangan, kadar lemak dan vitamin C. Perlakuan terbaik pada Perlakuan P3 dengan kadar Abu 2,21 %, Protein 9,92%, karbohidrat 7,29 g/100 g, serat pangan 1,96%, kadar lemak 2,09%, vitamin c 2,07 mg/100 g.
IDENTIFIKASI AYAM TIREN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA TASIKMALAYA (Identification of Tiren Chicke Sold in Traditional Markets in Tasikmalaya City Using Rapid Test Kit)MENGGUNAKAN RAPID TEST KIT Pandu Legawa Ismaya; Hadi Yusuf Faturochman
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 5 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i5.43052

Abstract

ABSTRAK Penjualan daging ayam tiren sangat mengkhawatirkan masyarakat yang mengkonsumsi daging ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cemaran ayam tiren yang dijual di pasar tradisional Kota Tasikmalaya dengan menggunakan rapid test kit. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel menggunakan metode cara penarikan sampel dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti. Penelitian ini menggunakan 14 sampel yang diambil dari 7 pasar tradisional Kota Tasikmalaya. Kontrol positif menggunakan sampel daging ayam tiren yang diperoleh dari tempat peternakan ayam, sedangkan kontrol negatif menggunakan sampel ayam segar yang telah memiliki sertifikat halal. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sampel PO4 terindikasi positif ayam tiren, sedangkan 13 sampel lain nya negatif ayam tiren. ABSTRACT The sale of tiren chicken is very worrying for people who consume chicken meat. This study purpose to identify the contamination of tiren chicken sold in traditional markets in Tasikmalaya City using a rapid test kit. The research method used is descriptive qualitative research method. Sampling used the method of sampling by selecting subjects based on specific criteria set by the researcher. This study used 14 samples taken from 7 traditional markets in Tasikmalaya City. The positive control used samples of chicken meat obtained from chicken farms, while the negative control used samples of fresh chicken that already had a halal certificate. The results of this study can be concluded that the PO4 sample indicated positive for tiren chicken, while the other 13 samples were negative for tiren chicken.

Filter by Year

2016 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 3 (2024): Vol 9, No 2 (2024): Vol 9, No 1 (2024): Vol 8, No 6 (2023): Vol 8, No 5 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 5 (2023): Vol 8, No 4 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 3 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 6 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 5 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 4 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 6 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 5 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 3 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 6 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 5 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 4 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 3 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 2 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 5, No 1 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 6 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 5 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 4 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 3 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 6 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 5 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 5 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 4 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 3 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 3, No 1 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017 Vol 2, No 6 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 5 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 4 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 3 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 2, No 1 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN Vol 1, No 3 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 1, No 1 (2016): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN More Issue