Claim Missing Document
Check
Articles

Study of Un-slaughtered Chicken Carcass: Organoleptic Changes and Bacterial Growth Pattern Yulistiani, Ratna
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 11, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.794 KB)

Abstract

Un-slaughtered chicken are haram to consume but still exist according to economic motivation of some people.  Un-slaughtered chicken are still available in the market due to mortality during chicken growth also in transportation before slaughtering. Un-slaughtered chicken have different characteristics to fresh chicken carcass such as green stomach color, meanwhile it is very difficult to differentiate organoleptically as if the un-slaughtered chicken were processed directly.  The purpose of the study was to define the difference between fresh chicken carcass and un-slaughtered chicken carcass through organoleptic detection including color, smell, and texture of chicken carcass after refrigerating, freezing, boiling, frying and without treatment.  Also it was aimed to detect early deterioration test by Postma, bacterial growth pattern, and identify the dominant bacteria.  The result showed that there was no organoleptically difference between fresh and un-slaughtered chicken carcass after 0, 1, and 2 hours refrigeration, freezing, boiling, frying, and without treatment.  Bacterial growth pattern in the fresh and un-slaughtered chicken carcass were almost similar after 1 hour storage.  There was different bacterial growth pattern.  The un-slaughtered chicken carcass deteriorated faster.  Two, 3, and 4 hours stored un-slaughtered chicken carcass had higher number of bacteria and faster bacterial growth.  Escherichia coli dan Staphylococcus aureus were the most common bacteria in un-slaughtered chicken carcass.Keywords: un-slaughtered chicken carcass, organoleptic changes, bacterial growth pattern
Pembuatan susu jagung manis bubuk substitusi susu kacang hijau (Kajian : Penambahan dekstrin dan Na-CMC) HP,, Sudaryati; Yulistiani, Ratna; .,, Shinta
REKAPANGAN Vol 1, No 2 (2007): REKAPANGAN
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan susu jagung manis bubuk substitusi susu kacang hijau (Kajian : Penambahan dekstrin dan Na-CMC)
Pembuatan Bakso Jamur (Kajian Jenis Bahan Pengisi dan Penambahan Sodium Tripolyphosphat) Yulistiani, Ratna; Jariyah, Jariyah; Triwardani, Intan
REKAPANGAN Vol 1, No 1 (2007): REKAPANGAN
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Bakso Jamur (Kajian Jenis Bahan Pengisi dan Penambahan Sodium Tripolyphosphat)
PEMBUATAN PUREE JAMBU BIJI MERAH (Kajian Konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan pada suhu kamar) Yulistiani, Ratna; W, Lia Kusuma
REKAPANGAN Vol 2, No 2 (2008): REKAPANGAN
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMBUATAN PUREE JAMBU BIJI MERAH (Kajian Konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan pada suhu kamar)
EFEKTIFITAS ASAM SITRAT SEBAGAI BAHAN PENGGUMPAL DAN PENGAWET PADA PRODUK TAHU Yulistiani, Ratna; Nuryati, Anna
REKAPANGAN Vol 3, No 2 (2009): REKAPANGAN
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EFEKTIFITAS ASAM SITRAT SEBAGAI BAHAN PENGGUMPAL DAN PENGAWET PADA PRODUK TAHU
REVIEW: TEKNOLOGI AKTIVASI FISIKA PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH TEMPURUNG KELAPA Ramadhani, Lia F.; Imaya M. Nurjannah; Ratna Yulistiani; Erwan A. Saputro
Jurnal Teknik Kimia Vol 26 No 2 (2020): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v26i2.518

Abstract

Tempurung kelapa dapat di tingkatkan nilai ekonominya dengan dijadikan sebagai karbon aktif. Sebelum dijadikan karbon aktif, tempurung kelapa dijadikan arang supaya mempunyai sifat lebih baik daripada bahan dasarnya. Karbon aktif merupakan arang yang telah dipadatkan melalui proses aktivasi, sehingga memiliki sifat daya serap yang lebih baik. Proses pembuatan karbon aktif melalui proses pirolisis yang dilanjutkan dengan proses aktivasi mampu memperbesar pori-pori pada arang tersebut sehingga meningkatkan daya serap. Ada beberapa macam teknologi aktivasi diantaranya aktivasi fisika dan aktivasi kimia. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui teknologi aktivasi fisika beserta kelebihan dan kekurangannya, sehingga bisa menjadi acuan dalam pemilihan proses di pabrik aktivasi karbon. Aktivasi fisika merupakan proses aktivasi dengan cara memutuskan ikatan karbon dari senyawa organik pada suhu tinggi dan bantuan CO2 dan uap. Gas-gas tersebut berfungsi untuk memperluas struktur pori-pori arang sehingga meningkatkan luas permukaannya, menghilangkan substansi yang mudah menguap, serta menghilangkan tar atau hidrokarbon pengotor pada arang. Aktivasi fisika memiliki kelebihan antara lain tidak menggunakan bahan kimia, biaya pembuatannya yang relatif lebih murah, waktu proses relatif lebih singkat dan yield arang yang dihasilkan lebih besar. Aktivasi fisika juga memiliki beberapa kekurangan seperti struktur pori arang yang dihasilkan kurang baik dan dalam prosesnya memerlukan suhu tinggi.
Review: teknologi aktivasi fisika pada pembuatan karbon aktif dari limbah tempurung kelapa Lia F. Ramadhani; Imaya M. Nurjannah; Ratna Yulistiani; Erwan A. Saputro
Jurnal Teknik Kimia Vol 26 No 2 (2020): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v26i2.135

Abstract

Tempurung kelapa dapat di tingkatkan nilai ekonominya dengan dijadikan sebagai karbon aktif. Sebelum dijadikan karbon aktif, tempurung kelapa dijadikan arang supaya mempunyai sifat lebih baik daripada bahan dasarnya. Karbon aktif merupakan arang yang telah dipadatkan melalui proses aktivasi, sehingga memiliki sifat daya serap yang lebih baik. Proses pembuatan karbon aktif melalui proses pirolisis yang dilanjutkan dengan proses aktivasi mampu memperbesar pori-pori pada arang tersebut sehingga meningkatkan daya serap. Ada beberapa macam teknologi aktivasi diantaranya aktivasi fisika dan aktivasi kimia. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui teknologi aktivasi fisika beserta kelebihan dan kekurangannya, sehingga bisa menjadi acuan dalam pemilihan proses di pabrik aktivasi karbon. Aktivasi fisika merupakan proses aktivasi dengan cara memutuskan ikatan karbon dari senyawa organik pada suhu tinggi dan bantuan CO2 dan uap. Gas-gas tersebut berfungsi untuk memperluas struktur pori-pori arang sehingga meningkatkan luas permukaannya, menghilangkan substansi yang mudah menguap, serta menghilangkan tar atau hidrokarbon pengotor pada arang. Aktivasi fisika memiliki kelebihan antara lain tidak menggunakan bahan kimia, biaya pembuatannya yang relatif lebih murah, waktu proses relatif lebih singkat dan yield arang yang dihasilkan lebih besar. Aktivasi fisika juga memiliki beberapa kekurangan seperti struktur pori arang yang dihasilkan kurang baik dan dalam prosesnya memerlukan suhu tinggi.
Implementasi Pulsed Electric Field untuk Meningkatkan Efektivitas Pasteurisasi Susu pada CV Milkinesia Nusantara di Ponorogo Anugerah Dany Priyanto; Sri Djajati; Ratna Yulistiani
Khadimul Ummah Vol 4, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ku.v4i1.5036

Abstract

Susu merupakan produk hasil peternakan yang memiliki nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh manusia. Kelebihan dari susu sebagai sumber protein hewani yang mudah diserap oleh tubuh dan komponen-komponen bioaktif yang lain yang memiliki nilai fungsional di tubuh. Kelemahan dari produk ini yaitu mudah rusak karena adanya reaksi kimia dan kontaminasi mikroorganisme, sehingga memiliki umur simpan yang relatif pendek. Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu penghasil susu di Jawa Timur tinggi produktivitasnya. Hasil peternakan berupa susu sapi segar tersebut akan diolah oleh beberapa unit usaha pengolahan susu di daerah Ponorogo. CV Milkinesia Nusantara merupakan salah satu unit usaha pengolahan susu berskala kecil menengah di Ponorogo. Penggunaan metode pasteurisasi konvensional dirasa kurang efisien dikarenakan pasteurisasi menggunakan panas dengan peralatan sederhana yaitu panci dan pemanas kompor membutuhkan waktu yang lama, suhu yang tidak stabil, dan energi yang tinggi. Program ini diharapkan mampu menjadi solusi dengan penerapan teknologi tepat guna Pulsed Electric Field (PEF) pada mitra yang dengan penerapan sistem non-thermal. Hasil dari program ini yaitu diterapkannya PEF pada CV Milkinesia Nusantara untuk memproduksi susu pasteurisasi, sehingga kualitas susu siap minum dapat terjaga serta memiliki umur simpan yang panjang.
PENGEMBANGAN PENGGILING DAGING DENGAN BAHAN STAINLESS STEEL FOOD GRADE DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK KALDU UMKM Nur Aini Fauziyah; Reva Edra Nugraha; Ratna Yulistiani; Kusuma Wardhani Mas’udah; Primasari Cahya Wardhani; Mohammad Iqbal; Mei Syella Kurnia Putri Cahyo; Dona Avrilia Kristanti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.10438

Abstract

ABSTRAKPersiapan peralatan foodgrade merupakah salah satu hal yang penting dalam menjaga kualitas produk pangan yang sehat dan bebas dari kontaminasi secara kimiawi, biologi, maupun yang lainnya. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memebrikan wawasan kepada masyarakat tentang pemanfaatan fasilitas yang sesuai standar kesehatan pangan wajib dipenuhi, terutama pada Usaha  Mikro  Kecil  dan  Menenga (UMKM) yang bergerak pada bidang pangan. Kerjasama antara insan Dikti dan Dunia Industri (UMKM) menjadi salah satu terobosan untuk akselerasi hilirisasi teknologi. Salah satu yang dilakukan pada kegiatan pengabdian ini adalah kerjasama dengan CV. Pawon Ibun dengan mengembangkan alat penggiling daging berbahan stainless steel sehingga lebih aman (foodgrade). Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah bantuan pengadaan alat alat penggiling daging dari bahan stainless steel dalam menunjang proses produksi kaldu sehat pada CV. Pawon Ibun dan dilanjutkan dengan demo penggunaan alat. Kegiatan demonstrasi dan praktek yang dilakukan dapat dikatakan berhasil karena 15 orang (100%) pelaku UMKM yang mengikuti demonstrasi dapat melakukan proses penggilingan daging dengan baik hingga pada tahap pembersihan alat giling. Selain itu, peningkatan pengetahuan karyawan CV. Pawon Ibun mencapai 75 % dalam hal pentingnya menggunakan peralatan yang terstandar dan aman terhadap produk makanan. Sehingga kegiatan kegiatan ini diharapkan dapat berdampak secara nyata dalam meningkatkan daya saing industri. Kata Kunci: pendayagunaan; foodgrade; kaldu; alat giling. ABSTRACTPreparation of foodgrade equipment is one of the important things in maintaining the quality of food products that are healthy and free from chemical, biological, and other contamination. Therefore, the use of facilities that are in accordance with food health standards must be met, especially for UMKM engaged in the food sector. The collaboration between Dikti personnel and the Industrial World (UMKM) is one of the breakthroughs for accelerating the downstream technology. One of the activities carried out in this service activity was a collaboration with CV. Pawon Ibun by developing a meat grinder made of stainless steel so that it was safer (food grade). This community service was carried out by developing a meat grinder made of stainless steel in supporting the healthy broth production process at CV. Pawon Ibun and accompanied by a demo of using the tool. The demonstration activities and practices carried out can be said to be successful because 15 people (100%) of MSME actors who participated in the demonstration were able to carry out the meat grinding process well up to the stage of cleaning the grinder. In addition, the increase in employee knowledge of CV. Pawon Ibun reached 75% in terms of the importance of using standardized and safe equipment for food products. So that these activities were expected to have a real impact in increasing the competitiveness of the industry. Keywords: utilization; foodgrade; broth; grinder.
Pengaruh konsentrasi Ca(OH)2 dan suhu pemasakan pada proses nikstamalisasi tepung jagung Tuty Shohibatuz Zakiyah; Sri Winarti; Ratna Yulistiani

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v13i2.3079

Abstract

Nixtamalization is a corn cooking process with the addition of calcium hydroxide. This study aims to determine the best treatment combination between the concentration of Ca(OH)2 and cooking temperature to changes in physicochemical properties and amylographic properties of cornflour. This research was conducted using a completely randomized design with a factorial pattern with two factors. Factor I: concentration of Ca(OH)2 1%, 2% and 3% (w/v); Factor II: cooking temperature 70️℃, 80️℃, 90️℃, and 100️℃. The results of data analysis using ANOVA for all parameters showed significant differences. The results showed that the best treatment combination was the nixtamalization treatment with a concentration of Ca(OH)2 2% and a cooking temperature of 90️℃ which produces cornflour with a color coordinate value L*; a*; b* is 68.64; 16.27; 45.22; calcium content 0.473%; amylose content 68.92%; swelling power 7.13 ml/g; freeze-thaw stability 0.211 g/g. The microscopic structure of the best treatment showed that the surface shape of the starch granules was slightly rough, the cell walls were slightly thicker than the control corn flour; amylographic properties showed gelatinization temperature of 78.15️℃; peak gelatinization time of 8.13 minutes; peak viscosity 1147 cP; hot paste viscosity 1056 cP; breakdown viscosity 91 cP; final viscosity 2132 cP; setback viscosity 1076 cP.
Co-Authors .,, Shinta Agung Wicaksono, Luqman Agustin, Citra Melia Alfiyatus Sholichah Ambarwati, Peni anggreini, riski ayu Angky Wahyu Putranto Anugerah Dany Priyanto Anugerah Dany Priyanto Anugerah Dany Priyanto, Anugerah Dany Arizandy, Radita Yuniar Artika, Odilia Emeralda Dian asep nurhikmat Awanda Winar Fitriana Azzahra, Raidza Azzury, Novita Mizzalluna Bintang Safir Kelana, Mahatma Dadik Raharjo Dany Priyanto, Anugerah Dedin Finatsiyatull Rosida Dharmanto, Ernando Setyo Dinar Dhiny, Almira Dona Avrilia Kristanti Erwan Adi Saputro Esfandiar, Wildan Naufal Febrianti, Nadya Dwi Putri Finatsiyatull Rosida, Dedin Firdaus, Salsabila Fitriani, Awanda Winar Handy Wiranata Hanum, Eva amelia Reza Herdianto, Ferly Wirawan HP,, Sudaryati Imaya M. Nurjannah Imaya M. Nurjannah Indra Purnama, Afridho Laksono Jariyah Jariyah Jariyah Jariyah Jariyah Kalaswari, Sita Kartini Kartini Khoirun Nisa Kindriari Nurma Wahyusi Kusuma Wardhani Mas’udah Lia F. Ramadhani Meditya Dwi Rizkyati Mei Syella Kurnia Putri Cahyo Meireni Zacharya, Berlianda Misbach, Moch. Harits Pradana Mohammad Iqbal Nugraha, Reva Edra Nur Aini Fauziyah Nur Hanifah Nur, Deana Fyra Adi Nuryati, Anna Pitaloka, Aura Fatimah Dyah Pradana Misbach, Mochamad Harits Pramesthi, Azzahra Nur Shifa Prihandayaningsingsih, Nur Cahyani Purnama, Afridho Laksono Indra Putra, Andre Yusuf Trisna Putri Febrianti, Nadya Dwi Rachmawati, Shinta Dwi Raharjo, Dadik Ramadhani, Lia F. Ramadhanty, Arlita Rhamadhan, Dinar Cahyaning Rohmah, Nova Ainur Rosida Rosida, Dedin F. Rosmalia, Senarita Septia Rusydiana, Indah Nur Safitri, Serly Salvania, Hafidha SARTIKA, LUTFITA DEWI Savitri, Anggita Savitri, Anggita Ulfia Setyarini, Wahyu Shafira Enri Shalsabiella Shalsabiella, Shafira Enri Sihananto, Andreas Sri Djajati Sri Djajati Sri Winarti Sri Winarti Syahidah, Fathimah Sarah Teti Estiasih Trimono, Trimono Triwardani, Intan Tuty Shohibatuz Zakiyah Ulya Sarofa Vikri Furkhoni Iqbal W, Lia Kusuma Wahyuningtyas, Ririh Wardianto, Muhammad Rosyid Widyasari, Elsa Winarti Yunita Satya Pratiwi