cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017" : 9 Documents clear
Studi kualitas detritus pada jenis mangrove Rhizophora apiculata dan Sonneratia albadi Kelurahan Lalowaru, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan Faldin, .; Nur, Andi Irwan; Ramli, Muh.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.181 KB)

Abstract

Kualitas detritus mangrove R. apiculatadan S.alba merupakan indikator utama untuk menentukan jenis mangrove yang berkualitas dalam menyumbangkan produktivitas perairan pada ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi serasah dan detritus, serta untuk menganalisis kualitas detritus mangroveR. apiculata dan S.albapada Kelurahan Lalowaru, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015.Metode yang digunakan pada penelitian ini  adalah metodeliner-falluntuk produksi serasah, metode Mikro Kjeldahl (AOAC, 2002) dan titrasi serta spektrofotometri untuk kandungan unsur hara, dan persamaan menurut SNI 01-2891-1992untuk menganalisis kandungan proksimat. Hasil penelitian ini menjelasakan bahwa S.alba lebih berkualitas dari jenis R.apiculata,dengan produksi serasah mangrove S.alba 2657,4kg/ha/2 bulan, dengan produksi detritus 11,039kg/ha/2 bulan, dengan kandungan unsur hara (N=0,58%, P=0,023%, C=54,23%), serta nilai proksimat (lemak = 0,46%, protein = 3,63%, dan Karbohidrat = 7,08%) dan R. apiculatamemproduksi serasah sebanyak 1517,2kg/ha/2 bulan, dengan produksi detritus 10,577kg/ha/2 bulan, dengan kandungan unsur hara (N = 0,56%, P = 0,015%, C = 55,55%), serta nilai proksimat (lemak = 0,93%, protein = 3,50%, dan Karbohidrat = 6,27%).Faktor lingkungan perairan selama penelitian terlihat bahwa pada kawasan mangrove R. apiculata suhu berkisar 27−290C, salinitas 26-28 0/00, pH air 6, dan pH tanah 4,7-4,9, dan kawasan mangrove S. alba suhuperairan berkisar 27−300C, salinitas 27-280/00, pH air 6, dan pH tanah 4,8-5,1.Kata kunci: Kelurahan Lalowaru,mangrove Rhizphora apiculata, dan Sonneratiaalba,parameter lingkungan,studi kualitas detritus
Produktivitas primer perifiton di perairan air terjun Tinonggoli (Nanga-nanga) Kota Kendari Sulawesi Tenggara Fatmawati, .; Salwiyah, .; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.456 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas primer perifiton di Perairan Air Terjun Tinonggoli Kota Kendari Sulawesi Tenggara.Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai Februari sampai Maret 2016.Lokasi pengambilan sampel di bagi dalam tiga titik sampling. Titik sampling I (bagian atas air terjun), titik sampling II (di air terjun), dan titik sampling III  (di bendungan air terjun). Proses pengambilan sampel di lakukan dengan menggunakan metode rancangan acak (random sampling). hasilpengukuran parameter penunjang, yakni,: 0.022 ̶ 0.136 mg/L, : 0.0032 ̶ 0.0066 mg/L, suhu 23, kecerahan:  70-100%, pH: 5, kecepatan arus 0.02 ̶ 0,10. Produktivitas primer perifiton pada Air Terjun Tinonggoli (Nanga-Nanga) tergolong tinggi produktivitas primer kotor 382.81 ̶ 1.046.87 mg C//4 jam, produktivitas bersih 34.13 ̶ 187.50 mg C//4 jam, respirasi 348.69 ̶ 859.38 mg C//4 jam. Hasil regresi linear sederhana kecerahan sangat mempengaruhi produktivitas primer perifiton dengan persamaan   Y= 192.329 + 2.239 X, koefisien korelasi R = 0,092 dan koefisien  = 0.018 atau 18 % ,, dengan ragam didapatakan nilai   p = 0.001< 0.05 di sebabkan adanya pengaruh nyata. Nitrat Y = 0.68 +  -5.6145 X, dengan nilai  (Koefisien Determinasi) = 073 atau 73 % dan nilai R (Koefisien Korelasi) = 270. Hasil analisis sidik ragam di dapatkan nilai  p = 0.004< 0.05, adanya hubungan nitrat yang terhadap produktivitas primer perifiton. Dan fosfat Y = 0.04 + X ̶ 8.0408 nilai koefisien determinansi  rendah 0.30 dan nilai R= 012. Hasil analisis sidik ragam didapatkan nilai p = 0.002<0.05, adanya hubungan yang lemah fosfat terhadap produktivitas primer perifiton di perairan.Kata Kunci: produktivitas primer, perifiton, air terjun Tinonggoli.
Perbandingan kepadatan dan keanekaragaman perifiton pada subtrat buatan yang berbeda di Perairan Air Terjun Tinonggoli (Nanga-Nanga) Kota Kendari Sulawesi Tenggara Nasria, Rima; Salwiyah, .; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.82 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kepadatan dan keanekaragaman perifiton pada substrat buatan yang berbeda di Perairan Air terjun Tinonggoli di kotakendari Sulawesi tenggaradi laksanakan selama dua bulan dari Februari sampai dengan bulan Maret 2016.Penentuan lokasi di dasarkan pada karakteristik perairan air terjun tinonggoli kota kendari dengan menggunakan metode rancangan acak (random sampling). Hasil pengukuran parameter utama, yakni NH3 dan PO4,0,022–0,136 mg/L, 0,0032–0,0066 mg/L. Hasil pengukuran parameter penunjang yakni suhu,kecerahan, pH, kecepatan arus, 23 °C, 70–100%,5–6, 0,02–0,10. Terdapat empat kelas yang menempati Perairan Air terjun TinonggolikotaKendari terdiri dari kelas Bacillariophyceae, kelas Cyanophyceae, kelas Zygnematophyceae,dan kelas Xantophyceae.Kelas Bacillariophyceae merupakan kelas yang paling dominan di perairan air terjun tinonggoli. Kepadatan perifiton pada bulan februari sampai maret berkisar 683,4–1348,8 sel/cm2. Kepadatan tertinggi ditemukan pada substrat batu alam yakni berjumlah 1348 sel/cm2.sementara yang terendah ditemukan pada substrat batako yakni berjumlah 683,4 sel/cm2. Kata Kunci: Kepadatan, Keanekaragaman, Perifiton, Air Terjun Tinonggoli
Studi kelimpahan ikan karang berdasarkan kondisi terumbu karang di Desa Tanjung TiramKabupaten Konawe Selatan Muniaha, Hasan; Nur, Andi Irwan; Rahmadani, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.423 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan ikan karang berdasarkan kondisi terumbu karang dan kompleksitas habitat (rugositas) terumbu karang di Desa Tanjung Tiram.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015.Pengambilan data tutupan karang menggunakan metode Line Intercept Transect, data rugositas menggunakan Chain Intercept Transect, dan pengambilan data ikan karang menggunakan visual sensus dengan belt transek. Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan di stasiun pengamatan menunjukan kisaran normal yang menunjang bagi kehidupan biota karang dan ikan karang, yaitu suhu berkisar 29–310C, tingkat kecerahan perairan mencapai kedalaman 9,10 meter, kecepatan arus berkisar 0,044–0,055 m/s, salinitas berkisar 32–33 ppt dan pH mempunyai nilai 7. Ikan karang yang ditemukan di lokasi penelitian sebanyak 65 jenis, 21 famili dan 44 genera. Kelimpahan ikan karang tertinggi ditemukan pada stasiun III sebesar 2,12 ind/m3dengan persentase penutupan karang hidup sebesar 70,09% (baik) dan rugositas sebesar 1,23, sedangkan kelimpahan terendah ditemukan pada stasiun II sebesar 0,25 ind/m3dengan persentase penutupan karang hidup sebesar 40,96% (sedang) dan rugositas sebesar 1,15. Hubungan antara kelimpahan ikan karang, rugositas dan persentase tutupan karang hidup dapat di lihat pada hasil analisis regresi nilai r2=0,997, nilai ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kelimpahan ikan karang rugositas dengan persentase penutupan karang hidup, yaitu jika persentase tutupan karang semakin baik maka rugositas akan tinggi dan menyebabkan ikan karang semakin melimpah pada suatu perairan.Kata kunci: kondisi tutupan karang, rugositas, kelimpahan ikan karang, Desa Tanjung Tiram
Aktivitas fotosintesis pada area budidaya rumput laut dan area non budidaya rumput laut di Perairan Pantai Lakeba Kota Baubau Guntur, LM. Ikhwan; Kasim, Ma'ruf; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.556 KB)

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu tumbuhan laut yang memiliki potensi sangat besar dalam menyediakan sumber bahan organik serta sumber oksigen yang digunakan oleh semua organisme dalam ekosistem perairan melalui proses fotosintesis. Permasalahan yang ditemukan yaitu apakan luas lahan budidaya rumput laut dapat memberikan konstribusi lebih besar bagi keberlangsungan atau keseimbangan ekosistem perairan disekitarnya melalui proses fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil aktivitas fosintesis khususnya kandungan O2 terlarut dan CO2terlarut  pada area budidaya rumput laut dan area non budidaya rumput laut di Perairan Pantai Lakeba Kota Baubau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai parameter tertinggi untuk DO pada area budidaya mencapai 8,2mg/L sedangkan pada aera non budidaya 5,1 mg/L. Selanjutnya untuk parameter CO2 pada area budidaya mencapai 6 mg/L dan pada area non budidaya mencapai 3 mg/L. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (P<0.05) untuk parameter DO dan CO2 pada aera budidaya rumput laut dan area non budidaya rumput laut. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas fotosintesis pada area budidaya rumput laut lebih tinggi dibanding pada area non budidaya rumput laut.Kata Kunci : DO, CO2, area budidaya rumput laut dan area non budidaya rumput laut.
Hubungan panjang berat, faktor kondisi dan rasio berat daging Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Zabarun, Al; Bahtiar, .; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.77 KB)

Abstract

Aktifitas pembangunan dan penangkapan secara terus menerus serta kurangnya informasi penelitian pada kerang pasir, melatar belakangi dilakukannya penelitian ini dengan tujuan menganalisis hubungan panjang berat, faktor kondisi dan rasio berat daging kerang pasir (M. modulaides) di Perairan Bungkutoko. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli hingga September 2015. Pengambilan sampel kerang dilakukan secara manual menggunakan tangan. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 225 individu terdiri dari 90 jantan dan 135 betina. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan panjang berat jantan dan betina memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif. Nilai b dari hubungan panjang berat secara temporal dan spasial pada jantan dan betina masing-masing berkisar 2,102; 2,350; 2,278 dan 2,175; 2,238; 2,008. Nilai faktor kondisi secara temporal dan spasial pada jantan dan betina masing-masing berkisar 0,69-1,32; 0,68- 1,26 dan 0,85-1,27; 0,84%-1,20. Hasil penelitian rasio berat daging basah per berat total secara temporal dan spasial pada jantan dan betina masing-masing berkisar 10,90%-24,99% ; 10,06%-23,77% dan 0%- 50,24% ; 7,29 %-38,31%. Rasio bobot daging kering dan bobot total secara temporal pada jantan dan betina masing-masing berkisar 0,93−4,42% ; 1,28−4,30% dan berdasarkan spasial 1,14−4,34%; 0,88−4,15%.Kata Kunci : panjang berat,faktor kondisi, rasio berat daging
Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Arwin, .; Bahtiar, .; Oetama, Dedy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.14 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola pertumbuhan dan Faktor Kondisi  kerang bulu (A. antiquata). Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara selama tiga bulan yaitu bulan Juli sampai September 2015. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple random sampling) dengan total sampel sebanyak 180 individu. Hasil parameter fisika kimia yang diperoleh, suhu (29−32oC), pH (7−9), salinitas (32,67−34,67 ppt), Kecepatan arus (2,25−2,38 m/det), Bahan Organik (1,08−2,00%). Hubungan panjang cangkang dan bobot total berada pada kisaran b>2,5 (allometrik positif) dan b<2,5 (allometrik negatif). Hasil analisis yang didapatkan bahwa nilai faktor kondisi (Kn) untuk kerang jantan secara temporal yaitu sebesar 0,77−2,70. Nilai Kn tertinggi terdapat pada bulan Juli yaitu sebesar 2,70. Faktor kondisi (Kn) untuk kerang A. antiquata betina menunjukkan  pada bulan yang sama yaitu Juli sebesar 1,03−1,16. Analisis secara spasial menunjukkan Kn untuk kerang A. antiquata jantan yaitu 0,93−1,71 dan kerang A. antiquata  betina 0,57−1,31. Secara temporal rasio bobot daging basah (BDB) rata-rata untuk kerang jantan yaitu berkisar 12,07%−26,18% dan bobot daging kering (BDK) 1,41%−2,94%. Rasio bobot daging untuk kerang betina yaitu berkisar 10,84%−18,23% bobot daging basah (BDB) dan 1,61%−2,14% bobot daging kering (BDK). Hasil analisis secara spasial persentase rata-rata bobot daging basah (BDB) kerang A. antiquata jantan yaitu berkisar antara 11,65−31,16% dan bobot daging kering (BDK) yaitu 1,67−4,15%. Keran  A. antiquata betina didapatkan nilai rata-rata bobot daging basah (BDB) sebesar 11,31−23,90% dan persentase bobot daging kering (BDK) yaitu 1,80−4,16. Kata Kunci : Perairan Bungkutoko, Faktor Kondisi, Rasio Bobot Daging,  A. antiquata.
Sebaran suhu permukaan laut dan tracking daerah penangkapan Ikan Cakalang di Perairan Barat Laut Banda Agusliana M, Sri Eka; Tadjuddah, Muslim; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.324 KB)

Abstract

Informasi mengenai daerah penangkapan ikan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan perikanan tangkap.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran suhu permukaan laut dan pola daerah penangkapam ikan cakalang (Katsuwonus pelamis)di bagian Barat Laut Banda.Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April - Juni 2016. Hasil pengamatan sebaran suhu permukaan laut di perairan Barat Laut Banda pada bulan April 2016 sampai Juni 2016 berkisar antara 26ºC – 31,98ºC. Pergerakan suhu hangat berasal dari arah selatan Laut Banda (Kepulauan Wakatobi) dansuhu dingin berasal dari Laut Banda.Adapun pola spasial dan temporal daerah penangkapan ikan cakalang oleh nelayan pancing pancing tonda pada bulan April – Juni 2016 dominan berada di bagian Timur Pulau Wawonii.                                                      Kata kunci:Aqua MODIS, daerah penangkapan ikan, Katsuwonus pelamis, Laut Banda, suhu permukaan laut
Status kesuburan perairan berdasarkan kandungan klorofil-a di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Linus, Yulius; Salwiyah, .; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.083 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesuburan perairan berdasarkan kandungan klorofil-a dan kelimpahan fitoplankton di perairan Bungkutoko. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Januari sampai Februari 2016. Lokasi pengambilan sampel dibagi dalam tiga stasiun. Penentuan lokasi didasarkan pada karakteristik perairan Pulau Bungkutoko dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil pengukuran parameter utama, yakni NO3, PO4, dan NH3 berkisar 0,0100-0,0670 mg/L, 0,0010-0,0076 mg/L, dan 0,0197-0,0303 mg/L. Hasil pengukuran parameter penunjang, yakni suhu, kecerahan (m), salinitas, pH, kecepatan arus dan DO berkisar 30-31oC, 2 m, 25-31 ppt, 6, 4-4,9 m/det, 4,1-7,8 mg/L. Pengukuran kesuburan perairan menggunakan metode TRIX. Hasil kesuburan perairan berdasarkan TRIX berkisar 1,25-1,28 mg/L, berdasarkan kategori TRIX perairan Pulau Bungkutoko tergolong dalam perairan oligotrofik. Terdapat lima kelas fitoplankton yang menempati perairan Pulau Bungkutoko, yaitu kelas Bacillariaophyceace, Dynophyceace, Cyanobacteria, Rotatoria dan Synurophyceace. Kelimpahan fitoplankton berkisar 115-3066 ind/L. Kelimpahan tertinggi dari kelas Bacillariaophyceace dan terendah dari kelas Cyanobacteria, berdasarkan kategori kelimpahan fitoplankton perairan Pulau Bungkutoko tergolong dalam periaran mesotrofik. Hasil pengukuran kandungan klorofil-a di perairan Pulau Bungkutoko berkisar 0,09-1,58 mg/m3, berdasarkan kategori kandungan klorofil-a perairan Pulau Bungkutoko tergolong dalam perairan oligotrofik-mesotrofik.Kata kunci: Kesuburan Perairan, Fitoplankton, Klorofil-a, Pulau Bungkutoko

Page 1 of 1 | Total Record : 9